ANALISIS PENJADWALAN ULANG PENERBANGAN PESAWAT BOEING 747 BERDASARKAN WAKTU TUNGGU BANDARA MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN: STUDI KASUS PADA PT GARUDA INDONESIA AIRLINES Siti Nurasyiah dan Toto Sugiharto1) Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1) email :
[email protected]
ABSTRAK Setiap perusahaan penerbangan memerlukan penjadwalan yang tepat dan baik. Penjadwalan yang tepat akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan, yakni memaksimalkan pendapatan. Salah satu cara untuk menyusun jadwal penerbangan yang baik adalah dengan meminimumkan waktu tunggu bandara, yaitu lamanya pesawat berada di darat menunggu untuk diterbangkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penjadwalan ulang berdasarkan waktu tunggu pesawat Boeing 747 yang dioperasikan PT Garuda Indonesia Airlines. Metode studi kasus diterapkan dalam penelitian ini. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa jadwal penerbangan Boeing 747 selama musim panas 2001. Bandara yang dilayani pesawat ini adalah Denpasar, Jakarta, Seoul, Tokyo, London, Frankfurt, Amsterdam, Brussel dan Roma. Penjadwalan ulang dilakukan dengan menerapkan metode Hungarian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan Metode Hungarian, waktu tunggu bandara secara keseluruhan dapat dipersingkat sebanyak 2.110 menit. Penghematan waktu tersebut dapat dilakukan di Bandara Denpasar (60 menit) dan Bandara Cengkareng (2.050 menit). Saat ini Garuda mengoperasikan 6 pesawat untuk melayani jalur penerbangan tersebut, tetapi dengan penghematan waktu tunggu bandara tersebut pihak Garuda sebenarnya hanya membutuhkan 5 pesawat. Kata kunci: Penjadwalan ulang penerbangan, Boeing 747, waktu tunggu bandara, model penugasan, Metode Hungarian.
PENDAHULUAN Berlakunya pasar bebas AFTA (Asean Free Trade Area) pada tahun 22
ini, juga NAFTA (North Asian Free Trade Area) pada tahun 2010 yang akan datang, menyebabkan setiap
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 1, Jilid 9, Tahun 2004
perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perdagangan internasional. Jalur transportasi udara menjadi salah satu pintu masuk berkembangnya pasar bebas, hal ini mendorong pesatnya pertumbuhan jasa pelayanan penerbangan tidak terkecuali di Indonesia dan setiap perusahaan penerbangan memerlukan penjadwalan yang tepat dan baik. Dengan adanya penjadwalan yang tepat, maka tujuan perusahaan untuk mengoptimalkan pendapatan dapat tercapai. Pada PT. Garuda Indonesia Airlines penjadwalan didasarkan pada Pemasaran, kemampuan pesawar per hari, program perawatan, dan waktu operasi bandara. Karena waktu tunggu bandara bukan merupakan dasar dalam melakukan penjadwalan jalur penerbangan pada PT. Garuda Indonesia Airlines, maka berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penjadwalan ulang jalur penerbangan berdasarkan waktu tunggu bandara dengan menerapkan metode hungarian. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan yaitu bagaimana mengoptimalkan jadwal jalur penerbangan pesawat boeing 747 dengan menggunakan jumlah pesawat yang ada dengan menimalisasi waktu tunggu bandara . Sedangkan tujuan penelitian ini adalah melakukan penjadwalan ulang jalur penerbangan pesawat Boeing 747 berdasarkan waktu tunggu bandara dengan menerapkan Metode Hungarian untuk mencapai minimum waktu dan efisiensi biaya pendaratan.
23
PEMBAHASAN Tujuan Riset operasi ialah berusaha menerapkan arah dan tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan di bawah pembatasan sumber daya yang terbatas, (Taha, 1996:1). Menurut Taylor (1996: 181), model penugasan merupakan suatu model khusus yang merupakan bagian dari riset operasi, yaitu suatu model program linier yang serupa dengan model transportasi. Tetapi, keduanya masih dapat dibedakan dengan pengecualian bahwa dalam model penugasan penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada tiap tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit mesin, orang atau tempat saja. Secara umum masalah penugasan adalah masalah yang berkaitan dengan penugasan atas sejumlah item, untuk sejumlah item yang lain secara satu per satu agar dapat dicapai efektivitas optimum (dapat berupa minimum biaya, minimum waktu, maksimal keuntungan dan lain sebagainya) ( Supranto, 1993: 270). Ikhtisar langkah-langkah dalam Metode Hungarian menurut Yamit (1995: 9) adalah, (1) menyusun tabel biaya (2) melakukan pengurangan kolom (3) melakukan pengurangan baris (4) membentuk penugasan optimum (5) merevisi tabel (6) menentukan penugasan optimum. Model penugasan akan digunakan untuk membuat penjadwalan kedatangan dan keberangkatan pesawat Garuda. Data yang digunakan adalah kota-kota asal pesawat diberangkatkan serta tujuannya, waktu keberangkatan pesawat serta waktu
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 1, Jilid 9, Tahun 2004
kedatangannya, nomor pesawat pada saat diberangkatkan dari tempat tujuan dan pada saat akan diberangkatkan kembali. Data ini merupakan data selama musim panas (30 Maret sampai dengan 25 Oktober) pada tahun 2001 dan diperoleh dari Departemen Niaga (Commercial Directorate) PT. Garuda Indonesia Airlines. Model penugasan di anggap paling sesuai untuk menyelesaikan masalah pengaturan jadwal jalur penerbangan pesawat, karena pada umumnya setiap pesawat hanya dialokasikan untuk satu jalur penerbangan. Setelah selesai pada jalur tersebut baru akan dialokasikan untuk jalur berikutnya dan begitu seterusnya sampai pada batas optimalnya atau dikenal dengan istilah korespondensi satu, satu sumber untuk satu tujuan. Tabel pengalokasian akan dibuat pada masing-masing kota yang di-
singgahi. Karena terdapat 9 kota yang disinggahi, maka akan dibuat 9 buah tabel pengalokasian. Tahap pertama mencari nilai terkecil pada setiap kolom. Setiap nilai pada kolom akan dikurangkan dengan nilai terkecil kolom tersebut karena data penugasan yang diberikan adalah waktu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai 0 pada setiap kolom. Selanjutnya setiap baris harus memiliki minimal satu nilai 0. Optimalitas diperiksa dengan menarik garis horisontal atau vertikal yang melewati sebanyak mungkin nilai 0 dalam setiap garisnya. Jumlah garis yang terbentuk hanya 8, kurang dari jumlah baris adalah kolomnya, dengan demikian, solusi optimal belum belum diperoleh. Pertama-tama Metode Hungarian akan diterapkan pada tabel bandara Denpasar (DPS).
Tabel 1 Waktu tunggu bandara “dari dan menuju” Bandara Denpasar (DPS) Nomor Penerbangan Dari
872
671
804
890
873 670
60 285
1275 60
1425 210
1355 140
1415 200
1205 1430
670-A 805
145 375
1360 150
70 300
1440 230
60 290
891 672
160 415
1375 190
85 340
1455 270
973 971
460 280
235 1495
385 205
670-B 979
235 350
1450 125
160 275
Ke
675
671-A
970
671-B
978
673
1200 1425
1280 65
1380 165
1345 130
1290 140
1285 75
1365 155
1465 255
1430 220
75 330
1365 120
1300 115
1380 195
480 295
1445 260
315 75
375 195
125 1485
120 1480
240 60
340 160
305 125
90 205
150 265
1380 1495
1375 1490
1455 130
115 230
80 195
waktu tunggu bandara (dalam menit)
Keterangan: Merupakan nilai terkecil pada setiap kolom, kurangkanlah nilai terkecil ini dari angka-angka lain yang terdapat pada kolom tersebut
NURASYIAH, ANALISIS PENJADWALAN ULANG……
24
Menggunakan algoritma Hungarian, solusi optimal diperoleh pada iterasi ke-5. Solusi optimal penugasan pesawat pada bandara Denpasar dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Solusi optimal
Dari
872
671
0 185 85 185 85 185 215 220 185 185
1255 0 1340 0 1240 0 40 1475 1440 0
Ke 873 670 670-A 805 891 672 973 971 670-B 979
Nomor penerbangan 804 890 675 671-A 970 671-B waktu tunggu bandara (dalam menit) 1355 1280 1355 1255 1255 1255 100 25 100 1440 1440 0 0 1365 0 1340 1340 1340 100 25 105 60 0 0 0 1365 0 1400 1340 1340 100 25 100 0 0 0 40 65 140 0 0 40 135 0 135 1535 1535 35 100 25 100 1440 1440 1440 110 25 100 1440 1440 0
978
673
1255 0 1370 0 1340 0 150 35 0 0
1255 0 1340 0 1340 0 150 35 0 0
Tabel 3 (OPTIMAL) Pasangan Nomor Penerbangan “dari dan menuju” Bandara Denpasar
Dari 872
671
804
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Ke 873 670 670-A 805 891 672 973 971 670-B 979
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nomor penerbangan 890 675 671-A 970 671-B waktu tunggu bandara (dalam menit) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
978
673
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Keterangan: = Daerah arsiran tersebut merupakan pasangan nomor penrbangan
Dari tabel di atas dapat kita tentukan kesepuluh pasang nomor penerbangan tersebut adalah: Tabel 3.
Pasangan nomor penerbangan dari dan menuju Denpasar
GA873 - GA872 GA670- GA671B GA670A - GA804 GA805- GA970 GA891- GA675
GA672 -GA673 GA973 - GA671A GA971 - GA890 GA670B - GA978 GA979 - GA671
Dengan cara dan teknik yang sama diperoleh pasangan nomor penerbangan untuk masing-masing kota seperti yang ditunjukkan Tabel 4. Tabel 4. Pasangan nomor penerbangan dari dan ke kota lainnya
Cengkareng (CGK) GA953 - GA976 GA975 - GA896 GA897 - GA860 GA861- GA672 GA671 - GA670B GA895 - GA670A GA675 - GA670 GA887 - GA894 GA671A - GA892 GA977 - GA974 GA893 - GA886 GA671B - GA952 GA881 - GA972 GA673 - GA880
London (LGW)
Rome (FCO)
GA886 - GA887 GA976 - GA977 GA880 - GA881 Paris(FRA
GA860 -
GA972- GA973
GA978 -
Tokyo (TYO GA872 - GA873 Seoul (SEL) GA952 - GA953
GA861
Brussel (BRU) GA979
Amsterdam (AMS) GA974 - GA895 GA804 - GA891 GA892 - GA897 GA894 - GA805 GA890 - GA975 GA896 -GA893
Adapun urutan nomor penerbangan yang baru berdasarkan data yang didapatkan pada operasi hitung di atas adalah sebagai berikut: 1. GA873-GA872 / GA873 2. GA670-GA671B / GA952-GA953 / GA976-GA977 / GA974-GA895 / GA670A-GA804 / GA891-GA675 / GA670 3. GA805-GA970 / GA970-GA890 / GA975-GA896 / GA893-GA886 / GA887GA894 / GA805 4. GA672-GA673 / GA880-GA881 / GA972-GA973 /GA671-GA892 / GA897GA860 / GA861-GA672 5. GA670B-GA978 / GA979-GA671 / GA670B
Tabel 5
Jadwal jalur penerbangan Pesawat Garuda Indonesia Jenis Boeing 747 No
Flight
1 GA872 2 GA873 3 GA670 4 GA671-B 5 GA952 6 GA953 7 GA976 8 GA977 9 GA974 10 GA895 11 GA670-A 12 GA804 13 GA891 14 GA675 15 GA970 16 GA971 17 GA890 18 GA975 19 GA896 20 GA893 21 GA886 22 GA887 23 GA894 24 GA805 25 GA672 26 GA673 27 GA880 28 GA881 29 GA972 30 GA973 31 GA671 32 GA892 33 GA897 34 GA860 35 GA861 36 GA670-B 37 GA978 38 GA979 39 GA671 Keterangan: * waktu setempat ** waktu setempat
Dari
Departure*
Ke
Arrival**
DPS TYO CGK DPS CGK SEL CGK LGW CGK AMS CGK DPS AMS DPS DPS FRA DPS AMS CGK AMS CGK LGW CGK AMS CGK DPS CGK LGW CGK FRA DPS CGK AMS CGK FCO CGK DPS BRU DPS
13.25 02.00 06.55 09.45 01.55 00.20 12.45 13.45 13.25 12.00 09.15 12.10 12.15 12.00 08.25 12.30 11.00 11.50 11.00 12.00 13.25 13.30 13.05 11.05 04.45 10.50 14.30 13.45 13.35 11.20 09.40 14.35 11.50 14.10 12.00 07.45 11.25 11.10 09.40
TYO DPS DPS CGK SEL CGK LGW CGK AMS CGK DPS AMS DPS CGK FRA DPS AMS CGK AMS CGK LGW CGK AMS DPS DPS CGK LGW CGK FRA DPS CGK AMS CGK FCO CGK DPS BRU DPS CGK
23.00 12.25 08.40 11.30 10.30 08.30 08.10 09.05 09.00 07.00 11.00 08.20 10.45 13.45 05.25 08.45 10.10 07.35 07.25 07.00 09.15 08.50 09.05 07.10 06.30 12.35 08.30 07.25 07.40 05.45 11.25 10.05 07.50 07.30 02.40 09.30 08.05 07.35 11.25
Keterangan mengenai kode bandara/kota di beberapa negara: DPS: Denpasar
TYO: CGK: SEL: AMS: FCO: LGW: FRA: BRU:
Tokyo Cengkareng Seoul Amstedam Fiumicino/Rome London Frankfurt Brussel
•
Menghitung Total Waktu Tunggu Bandara pada Setiap Bandara Setelah setiap pasangan nomor penerbangan di dapat, langkah selanjutnya adalah menghitung total waktu tunggu pada setiap bandara. Bandara Denpasar (DPS)
Z = 60 + 125 + 70 + 75 + 75 + 125 + 75 + 65 + 115 + 260 = 1045 Dengan cara dan teknik yang sama di dapat perbandingan antara waktu tunggu bandara berdasarkan jadwal lama dan jadwal baru setelah diterapkan Metode Hungarian:
Tabel 6 Perbandingan waktu tunggu bandara Antara Jadwal Lama dengan Jadwal Baru
Kota
Jadwal Baru
Jadwal Lama
Denpasar
1045
1105
Cengkareng
5250
7300
Amsterdam
1015
1015
London
905
905
Frankfurt
645
645
Tokyo
180
180
Seoul
890
890
Rome
270
270
Brussel
185
185
Jika dilakukan perincian terhadap masing-masing nomor penerbangan maka setiap pesawat pada masing masing bandara di tiap kota yang menjalani waktu tunggu bandara
maka waktu tunggu bandara pada masing-masing kota untuk jadwal baru jika dibandingkan dengan jadwal lama adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Perbandingan waktu tunggu bandara per nomor penerbangan Antara Jadwal Lama dengan Jadwal Baru
Kota
Jadwal Baru
Jadwal Lama
Denpasar
1045 / (6*20) = 8,7
1105 / (6*20) = 9,20
Cengkareng 5250 / (6*28) = 31,25
7300 / (6*28) = 43,45
Amsterdam 1015 / (6*12) = 14,09
1015 / (6*12) = 14,09
London
905
/ (6*6) = 25,13
905
/ (6*6) = 25,13
Frankfurt
645
/ (6*4) = 26,87
645
/ (6*4) = 26,87
Tokyo
180
/ (6*2) = 15
180
/ (6*2) = 15
Seoul
890
/ (6*2) = 79,16
890
/ (6*2) = 79,16
Rome
270
/ (6*2) = 22,50
270
/ (6*2) = 22,50
Brussel
185
/ (6*2) = 15,41
185
/ (6*2) = 15,41
Perbedaan antara jadwal lama dengan jadwal baru pada bandara Denpasar dan Cengkareng jika dilihat pada Tabel 6 adalah 60 menit dan pada Tabel 7 dapat dibuktikan sebagai berikut: •Denpasar # 9,20 – 8,70 = 0,5 menit 0,5 * (6*20) = 60 (terbukti)
PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan Metode Hungarian, waktu tunggu bandara secara keseluruhan dapat dipersingkat sebanyak 2.110 menit. Penghematan waktu tersebut dapat dilakukan di Bandara Denpasar (60 menit) dan Bandara Cengkareng (2.050 menit). Saat ini Garuda mengoperasikan 6 pesawat untuk melayani jalur penerbangan tersebut, tetapi dengan penghematan waktu tunggu bandara tersebut pihak Garuda sebenarnya hanya membutuhkan 5 pesawat.
DAFTAR PUSTAKA Ayu, Media Anugerah. 1996. Pengantar Riset Operasional. Seri Diktat Kuliah. Gunadarma. Jakarta. Dimyati, T.T dan A. Dimyati, . 1999. Operations Research “Modelmodel Pengambilan Keputusan”. PT Sinar Baru Algesindo, Bandung. Handoko, Hani T. 1995. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan dan Operasi. BPFE UGM Yogyakarta. Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi. Edisi ke 6. Penerbit CV Alfabeta. Bandung. Supranto, Johannes. 1988. Riset Operasi untuk Pengambilan Keputusan. Penerbit Universitas Indonesia.
Taylor III, Bernard W. 2001. Sains Manajemen “Pendekatan Manajemen untuk Bisnis”. Penerbit Salemba Empat. Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi “Suatu Pengantar”. Binarupa Aksara, Jakarta.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Yamit, Zulian. 1993. Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis (Operations Research). BPFE UGM. Yogyakarta.
Lampiran 1 Jadwal Jalur Penerbangan Pesawat Boeing-747 Flight Dari Departure* Ke GA872 DPS 13.25 TYO GA873 TYO 02.00 DPS GA952 CGK 01.55 SEL GA953 SEL 00.20 CGK GA974 CGK 13.25 AMS GA975 AMS 11.50 CGK GA894 CGK 13.05 AMS GA897 AMS 11.50 CGK GA860 CGK 14.10 FCO GA861 FCO 12.00 CGK GA670 CGK 06.55 DPS GA671 DPS 09.40 CGK GA892 CGK 14.35 AMS GA895 AMS 12.00 CGK GA670-A CGK 09.15 DPS GA804 DPS 12.10 AMS GA805 AMS 11.05 DPS GA890 DPS 11.00 AMS GA891 AMS 12.15 DPS GA675 DPS 12.00 CGK GA886 CGK 13.35 LGW GA887 LGW 13.30 CGK GA672 CGK 04.45 DPS GA671-A DPS 08.30 CGK GA976 CGK 12.45 LGW GA977 LGW 13.45 CGK GA896 CGK 11.00 AMS GA893 AMS 12.00 CGK GA972 CGK 13.35 FRA GA973 FRA 11.20 DPS GA970 DPS 08.25 FRA GA971 FRA 12.30 DPS GA671-B DPS 09.45 CGK GA880 CGK 14.30 LGW GA881 LGW 13.45 CGK GA670-B CGK 07.45 DPS GA978 DPS 11.25 BRU GA979 BRU 11.10 DPS GA673 DPS 10.50 CGK
Arival** 23.00 12.25 10.30 08.30 19.00 07.35 09.05 07.50 07.30 02.40 08.40 11.25 10.05 07.10 11.00 08.20 07.10 10.10 10.45 13.45 09.15 08.50 06.30 10.15 08.10 09.05 07.25 07.00 07.40 05.45 05.25 08.45 11.30 08.30 07.25 09.30 08.05 07.35 12.35
Sumber: Departemen Niaga PT Garuda Indonesia. Keterangan: * waktu setempat ** waktu setempat Keterangan mengenai kode bandara/kota di beberapa negara: DPS: Denpasar SEL: Seoul LGW: London TYO: Tokyo AMS: Amsterdam FRA: Frankfurt CGK: Cengkareng FCO: Fiumicino/Rome BRU: Brussel Lampiran 2. Waktu tunggu bandara “dari dan menuju” Bandara Denpasar (DPS) Nomor Penerbangan Dari 872
671
804
Ke
890
675
671-A
970
671-B
978
673 1345
waktu tunggu bandara (dalam menit)
873
60
1275
1425
1355
1415
1205
1200
1280
1380
670
285
60
210
140
200
1430
1425
65
165
130
670-A
145
1360
70
1440
60
1290
1285
1365
1465
1430
805
375
150
300
230
290
140
75
155
255
220
891
160
1375
85
1455
75
1365
1300
1380
480
1445
672
415
190
340
270
330
120
115
195
295
260
973
460
235
385
315
375
125
120
240
340
305
971
280
1495
205
75
195
1485
1480
60
160
125
670-B
235
1450
160
90
150
1380
1375
1455
115
80
979 350 125 275 205 265 1495 1490 130 230 195 Ket: waktu tunggu bandara = Waktu Tunggu Pesawat antara satu penerbangan ke penerbangan berikutnya. Lampiran 3 Waktu tunggu bandara “dari dan menuju” Bandara Amsterdam (AMS) Nomor Penerbangan Dari 975 897 895 805 891 893 Ke waktu tunggu bandara (dalam menit) 974
170
170
180
125
195
180
894
165
165
175
120
190
175
892
105
105
115
60
130
115
804
210
210
270
165
235
220
890
100
100
110
1495
125
110
896
265
265
275
220
290
275
Lampiran 4 Waktu tunggu bandara “dari dan menuju” Bandara London dan Frankfurt
London
Frankfurt
Nomor penerbangan
Nomor penerbangan
Dari
887
977
881
Ke
Dari Ke
886
waktu tunggu bandara 255 270 270
976
320
335
335
880
300
315
315
972
970
waktu tunggu bandara 973
220
290
971
355
425
Lampiran 5. Waktu tunggu bandara “dari dan menuju” Bandara Cengkareng (CGK) Nomor Penerbangan Ke
Dari 952 974 894 860 670 892 670-A 886 672 976 896 972 880 waktu tunggu bandara
670-B
953
1045 295 275 340 1345 365
1485
305 1215 255 210 305 360
1395
975
1100 350 330 395 1400 420
100
360 1270 310 195 360 415
1450
897
1085 335 315 380 1385 405
85
345 1255 295 190 345 400
1435
861
1395 645 625 690 255 715
395
655 125 605 500 655 715
305
671
870 120 100 165 1170 190
1310
130 1040 80
1415 130 195
1220
895
1125 375 355 420 1425 445
125
385 1295 535 230 385 440
1475
675
730 1420 1400 1465 430 1490 1170 1430 900 1380 1275 1430 1485
1075
887
1025 275 255 320 1325 345
1465
285 1195 235 130 285 340
1375
671-A 940 190 170 235 1240 260
1380
200 1110 150 1485 200 255
1290
1450
270 1180 220 115 270 325
1360
977
1010 260 240 305 1310 330
893
1136 385 365 430 1435 455
135
395 1305 345 240 395 450
1485
160 1165 185
1305
125 1035 75
1410 125 180
1215
881
1110 360 340 405 1410 430
110
370 1280 320 215 370 425
1460
673
800 1490 1470 95 1100 120
1480
60
1150
671-B 865 115
95
970 1450 1345 60
115
Lampiran 6 Waktu tunggu bandara “dari dan menuju” Bandara Seoul, Roma, Tokyo dan Brussel. Seoul Roma Tokyo Brussel No. Penerbangan No. Penerbangan No. Penerbangan No. Penerbangan Dari 953 861 873 979 D Dari Dari ari waktu waktu waktu waktu tunggu Ke tunggu tunggu tunggu Ke Ke bandara Ke bandara bandara bandara 952 890 860 270 872 180 978 185