Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
38
Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Anggota Unit Pertokoan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Jember (The Effect of Service Quality Variables on Satisfaction of Members of Shopping Unit at Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Republic of Indonesia Employee Cooperative) Universitas Jember Siswi Tri Handayani, Edy Wahyudi, Poerwanto Program Studi Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Jember Jln.Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected]
Abstract This research is intended to identify the effects of the variables of service quality on customer satisfaction quality of shopping unit at Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Republic of Indonesia Employee Cooperative) of Jember University. Service quality is the main approach to providing satisfaction to the consumers. In line with this, companies need to understand how consumers perceive the quality and the level of quality they expect. Companies should necessarily work maximally to fulfill the customers' quality expectation. This research was to identify service quality to costumer satisfaction. Samples of the research were 97 respondents who were the cooperative members of shopping at shopping unit while the research was being conducted. Variables of th researh were tangibility, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The research results showed that the independent variables consisting of responsiveness, reliability, assurance, empathy and tangibility affected the dependent variable namely customer satisfaction. The results of the research indicated that the most highly influential variable of the service quality to member satisfaction was responsivenes and the least influential one was assurance.. Keywords: retail businesses, customer satisfaction, cooperative, service quality
Pendahuluan
dan meramalkan tindakan-tindakan manusia
Kualitas pelayanan merupakan pende-
dalam peran pembelinya. Dengan demikian
katan utama untuk memberikan kepuasan
setiap perusahaan harus mampu memahami
kepada konsumen dan kemampuan perusahaan
perilaku konsumen pada pasar sasarannya,
untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan.
karena
harus
konsumen
sebagai organisasi yang berusaha memenuhi
memandang mutu dan tingkat mutu yang
kebutuhan dan keinginanan para konsumen
mereka
perilaku
sangat bergantung pada perilaku konsumennya.
pembeli merupakan upaya untuk memahami
Kemampuan perusahaan dalam menganalisis
memahami harapkan.
bagaimana Mempelajari
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
kelangsungan
hidup
perusahaan
Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
39
sikap dan perilaku konsumen merupakan suatu
mampu menyediakan pelayanan khusus akan
keberhasilan dalam menyelami jiwa para
pemenuhan
pembeli untuk memenuhi kebutuhan mereka
perkembangannya, bisnis ritel modern tidak
dan dapat membantu perusahaan untuk dapat
hanya didominasi oleh pelaku usaha yang
menentukan strategi pemasaran yang tepat
berskala besar, namun juga perkembangan
bagi
dapat
pelaku usaha ritel yang berskala lebih kecil
dan
dengan lingkup wilayah yang lebih kecil pula
perusahaan
memanfaatkan
mereka
peluang
agar
yang
ada
mengungguli para pesaingnya.
kebutuhan
konsumen.
Pada
atau bersifat lokal. Pasar ritel di Indonesia
Kepuasan konsumen adalah suatu hasil
merupakan pangsa pasar besar. Bisnis ritel di
yang disarankan pada pembeli yang merasakan
Indonesia
kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan
tradisional menjadi gerai modern berupa
harapannya. Konsumen akan merasa puas
supermarket ataupun minimarket. Perbedaan
kalau harapan mereka terpenuhi dan merasa
antara gerai tradisional dengan modern adalah
amat gembira kalau harapan mereka terpenuhi
pada sistem pengelolaannya. Perbedaan antara
(Kotler,1995:188). Salah satu sektor usaha
gerai tradisional, pengelolaannya masih secara
yang semakin berkembang di Indonesia adalah
sederhana, sistem organisasi tidak terencana
usaha ritel. Kebanyakan bisnis ritel pada
secara jelas, dan strategi pemasarannya hanya
awalnya dijalankan oleh para pedagang eceran
dilakukan pada waktu tertentu. Sementara itu,
sebagai
produsen.
pada gerai modern, sistem pengelolaan sudah
Pedagang eceran hanya berperan sebagai
terencana dengan baik, struktur organisasi
penyambung rantai distribusi dari produsen
sudah dibentuk secara jelas, dan strategi
dan agen distributor kepada konsumen akhir
pemasaranpun dilakukan secara terus-menerus.
perpanjangan
tangan
(Utami,2006:4). Oleh karena itu, tidak perlu
telah
berkembang
Kehadiran
usaha
dari
ritel
gerai
semakin
strategi khusus untuk melakukan aktivitas ini,
dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi
yang terpenting adalah pelaku usaha ritel
kebutuhannya
mempunyai wilayah distribusi yang jelas.
seiring dengan perubahan pola dan gaya hidup
Namun seiring dengan perkembangan industri,
dalam
teknologi dan pengetahuan konsumen, bisnis
kenyamanan,
ritel kini berkembang menjadi salah satu
menyenangkan.
sektor usaha yang menjanjikan. Bisnis ini
tersebut, pengelola bisnis ritel tentunya tidak
dimasuki oleh perusahaan besar yang mampu
hanya
mengubah pola pikir usaha ritel dari yang
mempersiapkan barang-barang yang lengkap,
hanya perpanjangan tangan produsen ke
tetapi lebih dari itu. Pengelola bisnis ritel harus
konsumen hingga menjadi perusahaan yang
melihat
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
yang
berbelanja
yang
bersih,
sekedar
dan
semakin juga
cepat,
Berdasarkan membuka
mengikuti
meningkat, menuntut
mudah
dan
fenomena toko
dan
perkembangan
Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
40
teknologi pasar agar dapat berhasil dan punya
anggota memiliki hak suara yang sama dalam
nilai saing.
setiap keputusan yang diambil koperasi. KPRI
Setiap kegiatan usaha ekonomi yang
Universitas
dilakukan, memiliki misi untuk melayani
koperasi
masyarakat mencapai
(konsumen) kemakmuran.
Jember
lainnya
sebagaimana
memiliki
bentuk
tujuan
utama
dan
berupaya
mensejahterakan anggotanya dan memuaskan
Usaha
koperasi
anggotanya
senantiasa bertolak pada mulanya untuk
(http://iwanketch.wordpress.com/2008/04/20/p
memenuhi kebutuhan ekonomi yaitu efisiensi
engertian-tentang-koperasi/).
usaha terhadap pelayanan kepada anggota
Unit pertokoan menjadi salah satu
koperasi secara baik dan memuaskan. Jadi
usaha yang dijalankan oleh KPRI Universitas
setiap usaha yang dijalankan oleh koperasi
Jember. Dengan memberikan pelayanan yang
lebih mengutamakan kepada mutu pelayanan
terbaik pada anggota yang sedang berbelanja
daripada motif yang lainnya dalam upaya
pada unit pertokoan KPRI Universitas Jember
mensejahterakan para anggota dan memuaskan
menjadi tujuan utama dalam sebuah koperasi.
konsumennya. Tujuan akhir dari bisnis apapun
Dalam
jenisnya adalah menghasilkan laba melalui
kepada
peningkatan penjualan dan efisiensi usaha.
manajemen pada KPRI Universitas Jember
rangka
meningkatkan
anggota,
sistem
pelayanan
pengelolahan
Koperasi adalah organisasi bisnis yang
harus tepat dan sesuai, sehingga dapat
dimiliki dan dioperasikan oleh orang-orang demi
meningkatkan kepuasan konsumen dan dapat
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
menarik
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
koperasi sendiri. Agar para konsumen merasa
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
puas dalam berbelanja, KPRI Universitas
(http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi).
Jember harus memahami kualitas layanan
Definisi
koperasi
menurut
UU
No.25/1992 sebagai berikut..
konsumen
khususnya
anggota
terhadap kepuasan konsumen umum dan anggota koperasi. Hal ini karena kondisi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
tersebut merupakan peluang yang sangat bagus
(http://yuyunchelsea.wordpress.com/20 11/10/02/bab-2-pengertian-tujuan-dan-p rinsip-prinsip-koperasi/)
maraknya usaha ritel ini membuat para
bagi para pelaku usaha, terutama pelaku usaha ritel
sejenis.
Banyaknya
instansi
baik
pemerintah maupun swasta turut mendukung peluang berdirinya usaha ritel. Semakin pengusaha ikut mengambil peluang untuk ikut
secara
dalam melakukan usaha bisnis ritel tersebut.
bersama oleh seluruh anggotanya, yang setiap
Kapitalisasi bisnis ritel di Indonesia hingga
Umumnya
koperasi
dikendalikan
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
adalah:
41
triwulan I/2013 sudah mencapai Rp 5.000
digunakan
berwujud,
keandalan,
triliun. Angka tersebut bertumbuh hingga
ketanggapan, jaminan dan empati (Rambat
400% dibandingkan kapitalisasi 5 tahun lalu
Lupioadi 2006:182).
pada 2008 yang hanya sekitar Rp 1.000 triliun
Berdasarkan observasi pendahuluan
http://www.bisnis.com/bisnis-ritel-kapitalisasi-
yang dilakukan, KPRI Universitas Jember
capai-rp5000-triliun.
dapat digolongkan dalam pelaku usaha ritel
Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)
yang telah mengelola usahanya secara modern,
menilai masuknya berbagai peritel asing ke
sehingga kualitas pelayanan dalam melayani
Indonesia harus dilihat sebagai potensi untuk
dan memuaskan pelanggannya merupakan
mengembangkan merek Indonesia hingga ke
tujuan utama bagi KPRI Universitas Jember.
mancanegara. Kondisi tersebut menurutnya
Semakin banyaknya usaha ritel di Kota Jember
harus dijadikan moment bagi pemerintah
ini, peneliti tertarik untuk melihat lebih dalam
Indonesia untuk menawarkan brand nasional
mengenai kualitas yang diberikan KPRI
ke negara tersebut. Namun hal itu juga harus
Universitas Jember untuk dapat memberi
diimbangi dengan penguatan brand lokal
kepuasan pada pelanggan baik umum maupun
dengan kualitas pelayanan dan menonjolkan
anggota koperasi sendiri.
ciri khas tersendiri sehingga dapat bersaing dengan lainnya.
Tinjauan Pustaka
(http://suarapengusaha.com/2013/06/24/peritel
Perusahaan harus bekerja lebih baik
-asing-masuk-merek-lokal-berpeluang-ekspans
untuk memenuhi harapan mutu dari konsumen
i/#sthash.ypJEfS63.dpuf)
daripada pesaing. Dalam hal ini, pemasaran
KPRI Universitas Jember merupakan
memainkan
peran
amat
penting
dalam
salah satu usaha ritel yang terletak di area
menggerakkan perusahaan ke arah mutu yang
kampus Universitas Jember yang merupakan
lebih tinggi. Pelayanan merupakan salah satu
salah satu usaha yang menggunakan konsep
hal yang patut diperhatikan. Pelayanan adalah
swalayan. Kelebihan menggunakan konsep
tempat berkumpulnya uang dan pekerjaan.
swalayan adalah barang tertata rapi dan mudah
Tanpa pelanggan, perusahaaan tidak punya
dicari, sehingga konsumen dapat memilih dan
apa-apa. Perusahaan bergantung pada pelang
mengambil barang yang diinginkan secara
gan dan untuk pelangganlah perusahaan
langsung tanpa mengantri untuk dilayani.
bekerja, karena pelanggan sumber uang dan
Kualitas pelayanan pada dasarnya bersifat
pekerjaan. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
relatif
yang
merupakan tujuan utama dalam perusahaan
digunakan untuk menentukan ciri spesifik.
karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan
Dalam penelitian ini, kualitas pelayanan yang
ada. Kepuasan konsumen adalah suatu hasil
bergantung
dari
perspektif
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
42
yang disarankan pada pembeli yang merasakan
untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang
kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan
ada dan mencari keterangan secara faktual.
harapannya. Konsumen akan merasa puas
Dalam survai, informasi dikumpulkan dari
kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa
jawaban-jawaban responden yang dijadikan
amat gembira kalau harapan mereka terpenuhi.
objek
Salah satu sektor usaha yang semakin
penelitian
dengan
memberikan
kuesioner.
berkembang di Indonesia adalah usaha ritel.
Pendekatan yang digunakan dalam
Usaha ritel atau eceran (retailing) dipahami
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam
(Sugiyono 2009:13). Model analisis dalam
penjualan barang atau jasa secara langsung
penelitian
kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pengaruh antara variabel yang terdapat dalam
pribadi dan bukan untuk penggunakan bisnis.
penelitian
Pasar ritel di Indonesia merupakan pangsa pasar
peneliti dalam menjawab permasalahan yang
besar. Bisnis ritel di Indonesia telah berkembang
ada. Tujuan penelitian untuk menjelaskan
dari gerai tradisional menjadi gerai modern
pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap
berupa
minimarket.
kepuasan anggota KPRI Universitas Jember,
Perbedaan antara gerai tradisional dengan
sehingga dalam penelitian ini variabel kualitas
modern adalah pada sistem pengelolaannya.
pelayanan diklasifikasikan dalam beberapa
Perbedaan
indikator
supermarket
antara
atapun
gerai
tradisional
ini
bertujuan
sehingga
dan
dapat
item.
menggambarkan mempermudah
Variabel
kualitas
pengelolaannya masih secara sederhana, sistem
pelayanan (daya tanggap, keandalan, jaminan,
organisasi tidak terencana secara jelas dan
empati, bukti fisik) disebut dengan variabel X
strategi pemasarannyapun hanya dilakukan pada
dan kepuasan anggota disebut dengan Y.
waktu tertentu sedangkan pada gerai modern,
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
sistem pengelolaan sudah terencana dengan baik,
praduga yang perlu diuji untuk mengetahui
struktur organisasi sudah dibentuk secara jelas
kebenarannya. Untuk mengetahui ada atau
dan strategi pemasaran pun dilakukan secara
tidaknya pengaruh kualitas pelayanan terhadap
terus-menerus.
kepuasan konsumen secara simultan dan secara parsial. Populasi dalam penelitian ini
Metode Penelitian Penelitian
ini
penelitian
berbelanja di unit pertokoan KPRI Universitas
explanatory (jelas) yang bertujuan untuk
Jember. Metode pengambilan sampel meng
mengetahui
gunakan metode purposive sampling atau
pengaruh
adalah
adalah seluruh anggota koperasi yang sedang
kualitas
layanan
terhadap kepuasan anggota. Penelitian ini
teknik
menggunakan metode survai yang dilakukan
pengambilan sampel dengan teknik Accidental
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
penilaian
(judgment)
sedangkan
Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
Sampling
(Sugiyono
Ukuran
Sebaliknya, jika nilai signifikasinya lebih kecil
pelanggan yang tidak tetap setiap harinya,
dari 0,05 maka instrumen tersebut dapat
sehingga perhitungan yang dilakukan hanya
dikatakan
didasarkan
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel,
proses
karena memiliki nilai Cronbach Alpha (α)
pengambilan sampel di lapangan, yaitu selama
lebih besar dari 0,50. Sesuai yang disyaratkan
5 hari 2 jam 40 menit.
oleh Ghozali (2005:102) bahwa suatu konstruk
atas
digunakan
banyaknya
selama
Rumusan
2002:73).
43
yang
waktu
melakukan
digunakan
valid.
Semua
variabel
yang
untuk
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
pengambilan sampel ialah Sample Linier Time
lebih dari 0,50. Uji asumsi klasik menyatakan
Function (Taufik 2013:26). Sampel yang harus
bahwa tidak ada multikolinieritas karena
diambil berdasarkan perhitungan di atas adalah
VIF<10. Tidak ada pola yang jelas serta
sebanyak 97 responden. Di setiap harinya
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
jumlah waktu yang dipersiapkan pada pukul
0
08.30-13.30 karena waktu tersebut merupakan
heteroskedastisitas. Hasil uji Durbin-Watson
waktu yang sering didatangi oleh para anggota
(d) yang dilakukan didapatkan nilai sebesar
koperasi untuk berbelanja di unit pertokoan
1,840. Berdasarkan uji autokorelasi yang telah
KPRI Universitas Jember. Tipe pengukuran
dilakukan dapat diketahui bahwa model
yang digunakan dalam penelitian ini dengan
empiris yang dibangun telah memenuhi asumsi
skala Likert. Uji kuesioner yang digunakan
berdasarkan kriteria, yaitu Ho akan diterima
ialah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi
jika du< d < 4 – du atau 1,780<1,787< 2,220
klasik, dengan analisis regresi linier berganda,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
dengan uji F, uji t dan koefisien determinasi.
terjadi autokorelasi antar variabel independen,
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis Hasil Penelitian
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah
Berdasarkan hasil statistik demografi
garis diagonal. Oleh karena itu, model regresi
responden dapat dinyatakan bahwa sebagian
layak dipakai karena telah memenuhi asumsi
besar responden dalam penelitian ini adalah
normalitas. Pengujian regresi linear berganda
anggota KPRI Universitas Jember dengan
berguna untuk mengetahui tingkat pengaruh
jenis kelamin laki-laki, berusia di atas 36 tahun, variabel independen (daya tanggap, keandalan, berpendidikan
SMU,
dan
telah
menjadi
jaminan, empati, dan bukti fisik) terhadap
anggota koperasi di atas 7 tahun. Nilai
variabel
signifikasi yang digunakan 0,05 sehingga jika
(Sugiyono 2000:211). Hasil uji regresi ini
nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka
menyatakan
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
berpengaruh
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
dependen bahwa positif
(kepuasan variabel terhadap
anggota) independen variabel
Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
dependen.
mengetahui
pengaruh
44
variabel
2. Berdasarkan hasil uji regresi diketahui
keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan
bahwa yang berpengaruh paling besar
bukti fisik terhadap kepuasan anggota secara
terhadap kepuasan anggota ialah daya
bersama- sama. Secara bersama-sama variabel
tanggap
keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan
berpengaruh paling kecil terhadap kepuasan
bukti fisik akan terbukti berpengaruh secara
pelanggan ialah jaminan (assurance).
signifikan terhadap kepuasan anggota. Secara bersama-sama
variabel
dan
yang
3. Berdasarkan hasil uji t, diperoleh hasil yang
daya
dapat diketahui bahwa daya tanggap,
tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik akan
keandalan, jaminan, empati, dan bukti fisik
terbukti
secara
berpengaruh
keandalan,
(responsiveness)
secara
signifikan
parsial
mempunyai
pengaruh
terhadap kepuasan anggota. Uji F secara
terhadap kepuasan anggota pada KPRI
bersama-sama
Universitas Jember.
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap kepuasan anggota pada tingkat
signifikan
5%,
hasil
koefisien
determinasi berganda (R2) sebesar 0,530. Hal ini berarti 53,0% perubahan kepuasan anggota dipengaruhi oleh variabel daya tanggap, keandalan, jaminan, empati, dan bukti fisik sedangkan sisanya sebesar 47,0% disebabkan oleh faktor lain. Dengan tingkat signifikan (α) yang digunakan yaitu 5%. Masing-masing variabel bebas dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan (nyata) apabila probabilitas < 5% (α).
Berdasarkan hasil analisis, dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Berdasarkan hasil uji F, diperoleh, sehingga diketahui
variable
bahwa
kualitas
Amrullah, Taufik. 2013. Analisis Faktor Akademi dan Gaya Hidup pada Pemilik Handphone Blackberry (Study pada Pelaku Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember) Jember. Fisip Universitas Jember Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi ke 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Kotler, Philip.1995. Dasar-dasar Pemasaran Principles of Marketing 7e. Jakarta; Prenhallindo Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Strateg Jasa. Jakarta. Salemba Empat
Kesimpulan
dapat
Daftar Pustaka
ada
pengaruh
pelayanan
KPRI
Universitas Jember yang terdiri atas daya tanggap, kehandalan, jaminan, empati, dan bukti fisik terhadap kepuasan anggota.
Sugiyono. 2000a. Metode Penelitian Bisnis. Bandung; CV ALFABETA _________.2002b. Metode Peneitian Bisnis. Bandung; CV ALFABETA _________.2009c. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; CV ALFABETA Utami, Christian. 2006. Manajemen Ritel. Jakarta. Salemba Empat (http://iwanketch.wordpress.com/2008/04/20/p engertian-tentang-koperasi/)
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
Siswi T.H. et al., Pengaruh Variabel-variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota
(http://yuyunchelsea.wordpress.com/2011/10/0 2/bab-2-pengertian-tujuan-dan-prinsipprinsip-koperasi/) (http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi) (http://www.bisnis.com/bisnis-ritel-kapitalisasi -capai-rp5000-triliun (http://suarapengusaha.com/2013/06/24/peritel -asing-masuk-merek-lokal-berpeluangekspansi/#sthash.ypJEfS63.dpuf).
e-SOSPOL No. I Vol. 1; Desember 2013 [2013, I (1): 38-45]
45