perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PELAYANAN, KEPUASAN ANGGOTA DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011
SKRIPSI Oleh: CATUR WAHYU SAPUTRO K7407005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PELAYANAN, KEPUASAN ANGGOTA DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011
Oleh: CATUR WAHYU SAPUTRO K7407005
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Catur Wahyu Saputro. K7407005. PENGARUH PELAYANAN, KEPUASAN ANGGOTA DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Maret 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS tahun 2011. (2) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pelayanan terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS tahun 2011. (3) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan kepuasan anggota terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS tahun 2011. (4) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini mengambil lokasi di KOPMA UNS Surakarta yang terletak di jalan Ir Sutami 36A Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNS Surakarta yang menjadi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun angkatan 2009 sebanyak 1806 anggota. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 anggota. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional sampling dan insidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan variabel pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoperasi secara bersama-sama terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelayanan terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
antara variabel kepuasan anggota terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. Diperoleh hasil persamaan regresi berganda yaitu Y = -3,722 + 0,269 X1 + 0,450 X2 + 0,297 X3. Dalam persamaan regresi diperoleh koefisien regresi untuk masing-masing variabel adalah pelayanan = 0,269; kepuasan anggota = 0,450; dan motivasi berkoperasi = 0,297.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Catur Wahyu Saputro. K7407005. THE INFLUENCE OF SERVICE, MEMBER SATISFACTION, AND COOPERATIVE MOTIVATION AGAINST THE PARTICIPATION OF MEMBERS OF STUDENT COOPERATION (KOPMA) IN SEBELAS MARET UNIVERSITY IN 2011. Minor Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. March. 2011. This study aims to: (1) find out if there is any significant influence of service, member satisfaction, and cooperative motivation against the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. (2) find out if there is any significant influence of service to the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. (3) find out if there is any significant influence of members satisfaction to the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. (4) find out if there is any significant influence of cooperative motivation to the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. The research applied the method of descriptive research. This research took place in Student Cooperation (KOPMA) UNS located in Ir. Sutami street 36A Surakarta. The research population was students who were also members of Student Cooperation (KOPMA) UNS. They were students of 2009 period as many as 1.806 members. The number of research sample was 100 members. The research used Insidental Sampling and Proportional Sampling as the technique of sampling. In collecting the data, researcher applied questionnaire and documentary techniques. In addition, researcher applied multiple regressive analysis to analyze the data. From results of this research, it can be concluded that: (1) there is a significant positive influence among variables of service, member satisfaction, and cooperative motivation together against the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. It is indicated by the probability value 0,000 < 0,05. (2) There is a significant influence between variables of service and the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. It is indicated by the probability value 0,000 < 0,05. (3) There is a significant influence between variables of member satisfaction and the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. It is indicated by the probability value 0,000 < 0,05. (4) There is a significant influence between variables of cooperative motivation and the participation of members of Student Cooperation (KOPMA) UNS in 2011. It is indicated by the probability
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
value 0,000 < 0,05. The multiple regressive equation that can be obtained is Y = -3,722 + 0,269 X1 + 0,450 X2 + 0,297 X3. In regressive equation, it can be obtained also the regressive coefficient for each variable, they are: service = 0, 269; member satisfaction = 0,0450; and cooperative motivation = 0,297.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat:56)
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya.” (Q.S. Al-Baqarah: 286)
”Katakanlah: aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqamahlah kamu.” (H.R. Muslim)
“Jika anda tidak menyibukkan diri dengan kebanaran, maka ia akan menyibukkan dengan kebatilan.” (Imam Asy-Syafi’i)
“Jangan pernah takut untuk bermimpi, karena sebuah kesuksesan bermula dari mimpi.” (Penulis)
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kusuntingkan skripsi ini untuk: Ibu dan Ayah tercinta untuk do’a dan kasih sayang yang tak terhenti Keluargaku (Mbak Naning, Mas Ali, Mbak Nik, Mas Cholis, Mas Didin dan Mbak Dian) Teman-teman Kost Nurul Amal Teman-teman PTN’07 Almamater
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla atas segala bentuk nikmat yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis haturkan kepada: 1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2.
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini.
3.
Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Dra. Harini, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5.
Dra. Sri Wahyuni, M.M. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6.
Segenap Dosen Pendidikan Tata Niaga yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini.
7.
Direktur KOPMA UNS Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
8.
digilib.uns.ac.id
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat
memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta, Maret 2011 Penulis
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL ...........................................................................................................
i
PENGAJUAN SKRIPSI ...............................................................................
ii
PERSETUJUAN ............................................................................................
iii
PENGESAHAN .............................................................................................
iv
ABSTRAK .....................................................................................................
v
MOTTO .........................................................................................................
ix
PERSEMBAHAN ..........................................................................................
x
KATA PENGANTAR ...................................................................................
xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
5
D. Perumusan Masalah .................................................................
6
E. Tujuan Penelitian .....................................................................
6
Manfaat Penelitian .......................................................................
7
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................
8
A. Tijauan Pustaka .......................................................................
8
1. Tinjauan Tentang Koperasi ...............................................
8
2. Tinjauan Tentang Pelayanan ............................................. 18 3. Tinjauan Tentang Kepuasan Anggota ................................ 21 4. Tinjauan Tentang Motivasi Berkoperasi ............................ 26 5. Tinjauan Tentang Partisipasi Anggota .............................. 30
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 34 C. Kerangka Berpikir ................................................................... 35 D. Hipotesis .................................................................................. 40 BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 41 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 41 B. Populasi dan Sampel ................................................................ 41 C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 44 1. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 44 2. Identifikasi Variabel .......................................................... 45 3. Metode Pengumpulan Data ............................................... 46 4. Instrumen Penelitian ......................................................... 47 D. Rancangan Penelitian .............................................................. 50 E. Teknik Analisis Data ............................................................... 51 BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 57 A. Deskripsi Data ......................................................................... 57 B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................... 58 C. Pengujian Hipotesis ................................................................. 63 D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................. 69 BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................... 71 A. Simpulan .................................................................................. 71 B. Implikasi .................................................................................. 72 C. Saran ........................................................................................ 72 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76 LAMPIRAN ................................................................................................... 78
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perkembangan Koperasi di Jawa Tengah dan Surakarta ........................... 01 2. Data jumlah anggota KOPMA UNS dan anggota yang terasionalisasi ............................................................................................ 03
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ............................................................................ 39
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Skripsi .............................................................. 78 2. Operasional ....................................................................................... 79 3. Kisi-kisi Angket ................................................................................ 83 4. Angket ............................................................................................. 86 5. Tabulasi Data Try Out ..................................................................... 93 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket .................................... 97 7. Perhitungan Proporsional ................................................................ 104 8. Tabulasi Data Penelitian .................................................................. 105 9. Statistik Data Penelitian ................................................................... 113 10. Hasil Uji Prasyarat dan Analisis Data ............................................. 120 11. Compeny Profile KOPMA UNS ..................................................... 125 12. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan ................... 137 13. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan .................... 138 14. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor .............. 139 15. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Direktur Utama KOPMA UNS .................................................................................. 140 16. Surat Keterangan dari KOPMA UNS Surakarta ............................. 141
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah UUD 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Bangun perusahaan yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah koperasi. Sementara itu, berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari hati nurani manusia untuk bekerja sama dalam koperasi. Hal ini ditandai dengan perkembangan jumlah koperasi di Jawa Tengah dan Kota Surakarta. Berikut data jumlah koperasi di Jawa Tengah dan Kota Surakarta: Tabel 1. Perkembangan Koperasi di Jawa Tengah dan Surakarta Wilayah
Uraian
Jawa Tengah
Koperasi
Surakarta
Koperasi
512
517
532
540
541
Anggota
94.775
96.056
96.413
96.744
96.764
Anggota
2005
2006
2007
2008
2009
15.799
16.536
17.090
17.617
25.077
4.058.587 4.065.598 4.387.110 4.197.865 4.702.225
Sumber: BPS Kota Surakarta (2009) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah koperasi di Jawa Tengah dan Surakarta cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan semangat masyarakat untuk bangkit dan berkembang semakin besar, untuk itu perlu adanya dukungan dari berbagai pihak baik itu anggota, pengurus bahkan pihak pemerintah. Koperasi Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 (UU No. 25 tahun 1992 pasal 3). Penjabaran dari tujuan koperasi tersebut, tiap koperasi mempunyai tujuan tersendiri yang tercantum dalam Anggaran Dasar masing-masing koperasi yang dirumuskan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan anggotanya dan sesuai dengan bidang usaha koperasi. Agar tujuan koperasi tersebut tercapai, maka koperasi harus mampu memberikan pelayanan kepada anggota dengan sebaik-baiknya, misalnya dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu baik, harga lebih murah, selain itu dapat dengan memberikan potongan harga kepada anggota yang memanfaatkan usaha koperasi. Faktor yang menentukan tingkat keberhasilan selain pelayanan adalah kemampuan koperasi dalam memberikan kepuasan kepada anggotanya. Pelayanan dan kepuasan anggota kini sudah menjadi hal yang penting bagi koperasi. Hal ini dikarenakan anggota sebagai pengguna jasa/konsumen selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk atau jasa yang disediakan oleh koperasi. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Kepuasan yang telah terbentuk dapat mendorong anggota lebih berpartisipasi aktif dalam koperasi. Apabila pelayanan dan kepuasan anggota telah tercapai, maka harapannya adalah terciptanya partisipasi anggota. Selain itu, adanya motivasi berkoperasi yang berada dalam diri anggota juga berpengaruh terhadap partisipasi anggota koperasi. Apabila motivasi berkoperasi tinggi maka partisipasi anggota pun juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila motivasi berkoperasi anggota rendah akan menurunkan tingkat partisipasi anggota tersebut. Partisipasi anggota sangatlah diperlukan dalam perkembangan suatu koperasi. Partisipasi anggota meliputi berbagai bidang, yaitu partisipasi dalam demokrasi ekonomi koperasi, modal dan dalam penggunaan jasa usaha koperasi. Bidang demokrasi ekonomi koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam setiap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 kegiatan pengambilan keputusan yang diselenggarakan melalui rapat anggota maupun di luar rapat anggota. Bidang modal koperasi, anggota koperasi aktif turut serta menanggung beban modal koperasi. Bidang jasa usaha koperasi, anggota sebagai pengguna dari setiap kegiatan usaha koperasi atau anggota sering menggunakan berbagai jasa atau unit usaha yang disediakan oleh koperasinya. Koperasi Mahasiswa merupakan koperasi yang anggotanya mempunyai kesamaan profesi dan kepentingan sebagai mahasiswa. Begitu pula dengan Koperasi Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (KOPMA UNS) Surakarta yang anggotanya merupakan mahasiswa UNS Surakarta yang mendaftar secara sukarela sebagai anggota KOPMA UNS Surakarta. KOPMA UNS Surakarta yang bertempat di Jalan Ir. Sutami No. 36 A Surakarta. Berbadan hukum pada tanggal 17 Februari 1983 dengan No. 9733/BH/VI/1983. Usaha yang dijalankan KOPMA UNS meliputi usaha lembaga keuangan syariah, lembaga pendidikan komputer, penjualan pulsa dan wartel, serta usaha mini market. Setiap tahun KOPMA UNS Surakarta membuka pendaftaran untuk menjadi anggota KOPMA UNS. Berikut data jumlah anggota KOPMA UNS dan anggota yang terasionalisasi angkatan 2004-2009. Tabel 2. Data jumlah anggota KOPMA UNS dan anggota yang terasionalisasi No Tahun angkatan Jumlah mahasiswa Jumlah mahasiswa yang menjadi anggota yang terasionalisasi 1 2004 539 487 2 2005 958 536 3 2006 1.009 934 4 2007 964 948 5 2008 1.227 6 2009 1.806 Sumber: Laporan Tahunan Kepengurusan KOPMA UNS periode 2009/2011 Dari data di atas dapat diketahui bahwa setiap tahun jumlah mahasiswa yang mendaftar sebagai anggota KOPMA UNS Surakarta mengalami fluktuasi, tetapi jumlahnya cenderung meningkat. Di sisi lain, setiap tahun terdapat cukup banyak anggota yang terasionalisasi atau dinyatakan keluar dari keanggotaan KOPMA UNS Surakarta. Hal tersebut terjadi dikarenakan pelayanan KOPMA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 UNS Surakarta yang tidak sesuai harapan, anggota yang tidak merasa puas dan motivasi berkoperasi anggota yang rendah. Pelayanan yang tidak sesuai harapan ditandai dengan lambatnya pelayanan yang diberikan kepada anggota KOPMA UNS Surakarta. Sedangkan anggota yang tidak merasa puas antara lain dikarenakan mahalnya beberapa produk yang dijual serta sedikitnya variasi produk yang disediakan KOPMA UNS Surakarta. Selain itu, motivasi anggota KOPMA UNS Surakarta dalam berkoperasi yang rendah salah satunya disebabkan banyaknya agenda dari anggota KOPMA UNS Surakarta. Selain kuliah beberapa anggota juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lain yang ada di lingkungan UNS Surakarta. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis memberi judul “PENGARUH PELAYANAN, KEPUASAN ANGGOTA DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI
MAHASISWA
UNIVERSITAS
SEBELAS
MARET
SURAKARTA TAHUN 2011”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka ada berbagai masalah yang timbul sehingga masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Tingkat partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta yang rendah, salah satunya ditandai dengan banyaknya anggota KOPMA UNS Surakarta yang tidak aktif dan terasionalisasi. Hal tersebut dikarenakan pelayanan KOPMA UNS Surakarta yang tidak sesuai harapan, anggota yang tidak merasa puas dan motivasi berkoperasi anggota yang rendah. 2. Partisipasi anggota koperasi baik sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi mempunyai peran yang besar bagi keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya, tetapi seringkali anggota kurang mengerti akan hak dan kewajibannya sebagai anggota koperasi. 3. Dengan adanya pelayanan yang sesuai dengan harapan anggota, akan membuat anggota merasa puas, tetapi sering terjadi ketidaksesuaian antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 pelayanan yang diberikan oleh KOPMA UNS Surakarta dengan harapan yang diinginkan oleh anggota KOPMA UNS Surakarta. 4. Rendahnya kesadaran akan tanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban dan haknya dengan baik seringkali tidak disadari oleh anggota koperasi. 5. Adanya anggota KOPMA UNS Surakarta yang merasa tidak puas diantaranya dikarenakan mahalnya beberapa produk yang dijual serta sedikitnya variasi produk yang disediakan KOPMA UNS Surakarta. 6. Motivasi anggota KOPMA UNS Surakarta dalam berkoperasi yang rendah disebabkan banyaknya agenda dari anggota KOPMA UNS Surakarta. Selain kuliah, beberapa anggota juga aktif di UKM lain yang ada di lingkungan UNS Surakarta.
C. Pembatasan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, ternyata masih terlalu umum dan luas, hal itu kan menyulitkan penelitian. Agar permasalahan yang dibahas tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan dari tujuan yang telah ditetapkan maka dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota di KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. 2. Objek Penelitian Objek
penelitian merupakan hal atau peristiwa yang menjadi fokus
masalah yang diteliti. Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu pelayanan, kepuasan anggota, motivasi berkoperasi dan partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta. 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah segala sesuatu dimana diperoleh data-data dan informasi penelitian yang dibutuhkan. Subjek dalam penelitian ini adalah anggota KOPMA UNS Surakarta tahun angkatan 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 4. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.Variabel penelitian dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah partisipasi anggota.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan pelayanan terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan kepuasan anggota terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011?
E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pelayanan terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan kepuasan anggota terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. 4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang perkoperasian, sebagai pengembangan dari mata kuliah Manajemen Koperasi. b. Memberikan sumbangan pemikiran untuk memantapkan teori tentang perkoperasian bagi penelitian dalam bidang penelitian yang sama.
2. Manfaat Praktis a. Bagi koperasi, dapat memberikan masukan bagi KOPMA UNS Surakarta agar mampu meningkatkan pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi sehingga meningkatkan partisipasi anggota koperasi. b. Bagi UNS Surakarta, dapat memberikan masukan bagi UNS Surakarta agar lebih memperhatikan Unit Kegiatan Mahasiswa khususnya KOPMA UNS, serta mampu memberikan pendidikan koperasi bagi civitas akedemika khususnya anggota KOPMA UNS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Koperasi a. Pengertian Koperasi Menurut Marfin A. Schaars dalam Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2002:39) mengatakan “Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan juga dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya”. Sedangkan R. S. Soeriatmadja yang juga dalam Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2002:39) mendefinisikan “Koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang–orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama”. Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25 Tahun 1992 adalah “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, yang dimiliki secara sukarela dan berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 dan yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut: 1). Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2). Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3). Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
4). Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5). Kemandirian 6). Pendidikan perkoperasian 7). Kerjasama antar koperasi. Sedangkan prinsip–prinsip koperasi menurut Rochdale yang dijadikan dasar oleh berbagai koperasi di dunia. Prinsip–prinsip tersebut adalah: 1) 2) 3) 4) 5)
Keanggotaan yang bersifat sukarela Pengawasan secara demokratis Bunga yang terbatas atas modal Pembagian SHU yang sesuai dengan anggota Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan berlaku secara tunai. 6) Tidak ada disktriminasi berdasarkan ras, suku, agama dan politik 7) Barang–barang yang di jual harus merupakan barang-barang yang asli, tidak rusak atau palsu. 8) Pendidikan kepada anggota secara berkesinambunangan. (Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko,2002:6). b. Jenis-jenis Koperasi Menurut
Pandji
Anoraga
dan
Djoko
Sudantoko
(2002:20-25)
berpendapat bahwa untuk konteks Indonesia, pembagian koperasi didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat secara umum, di Indonesia ada 5 (lima) klasifikasi koperasi diantaranya: 1) Koperasi Konsumsi Koperasi ini adalah koperasi yang menangani pengadaan berbagai barang-barang untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Koperasi konsumsi pada umumnya tidak melakukan produksi, tetapi lebih melakukan pengadaan atau pemenuhan kebutuhan angggota misalnya beras, gula, sabun, minyak goreng, perkakas rumah tangga dan barang elektronik. 2) Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan para anggotanya secara murah, mudah dan cepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Kegiatan pokok dari koperasi ini adalah melakukan penyerapan dana dari anggota dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada anggota dalam bentuk pinjaman. 3) Koperasi Produksi Koperasi ini bergerak dalam bidang produksi barang-barang baik yang dilaksanakan oleh koperasi itu maupun para anggotanya. Contoh dari koperasi jenis ini adalah koperasi yang anggotanya adalah petani, peternak atau penghasil susu sapi. 4) Koperasi Jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Biadang yang ada dalam koperasi ini diantaranya seperti koperasi angkutan, koperasi jasa audit, koperasi perumahan, koperasi jasa perencanaan dan kontruksi bangunan, koperasi asuransi, dan koperasi pengurusan dokumen. 5) Koperasi Serba Usaha Koperasi ini berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya. Misalnya koperasi yang membuka berbagai usaha seperti mini market, simpan pinjam dana dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan diatas KOPMA UNS merupakan salah satu koperasi dengan jenis usaha serba usaha. Hal ini dikarenakan KOPMA UNS memiliki berbagai macam kegitan usaha atau unit-unit usaha. c. Perangkat Organisasi Koperasi Alat kelengkapan atau perangkat organisasi koperasi terdiri dari: 1). Rapat Anggota (RA). Rapat Anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak dengan para anggota yang hadir. Pelaksanaan Rapat Anggota biasanya diatur dalam Anggaran Dasar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
koperasi, baik menyangkut waktu pelaksanaan maupun jumlah anggota minimal yang hadir. Segala keputusan yang ditetapkan oleh rapat anggota mempunyai kekuatan hukum, karena merupakan hasil dari suara terbanyak pemilik koperasi. Di samping itu, setiap anggota koperasi mempunyai hak yang sama sesuai dengan prinsip koperasi yang menyatakan bahwa, koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Hal tersebut juga ditegaskan pada pasal 22 UU. No, 25 tahun 1992 sebagai berikut: a) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. b) Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar.(Sonny Sumarsono,2004:27–28). Hak suara dalam rapat anggota umumnya berlaku satu anggota satu suara dan bahwa hak suara tersebut pada dasarnya tidak boleh diwakilkan (no voting by proxy). Dasar satu anggota satu suara dan suara tidak boleh diwakilkan tersebut adalah untuk lebih mendorong anggota menghadiri rapat-rapat anggota, yang berarti bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam manajemen koperasi secara tidak langsung. 2). Pengurus Koperasi. Pengurus koperasi terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara serta anggota yang dipilih dalam rapat anggota sesuai dengan anggaran dasar koperasi. Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Bagi koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi masa jabatan pengurus paling lama 5 (lima) tahun, pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolan koperasi dan usahanya kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa. Dalam pasal 30 UU. No 25 Tahun 1992, disebutkan tugas pengurus dalam organisasi koperasi antara lain adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
a) Mengelola koperasi dan usahanya. b) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. c) Menyelenggarakan rapat anggota. d) Mengajukan laporan keuangan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. Sedangkan wewenang pengurus meliputi: a) Mewakili koperasi didalam dan diluar organisasi. b) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai ketentuan dalam anggaran dasar. c) Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota. 3 ) Pengawas Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota yang sesuai dengan pasal 38 UU No.25 Tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus,
dalam
melaksanakan
tugas-tugas
tersebut,
pengawas
menyusun laporan tertulis tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke rapat anggota. Mengingat pengawas berwewenang meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak, dan kewajiban yang dimiliki koperasi, maka jabatan ini tidak boleh dirangkap apalagi oleh pengurus.(Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko,2002:88). Pengawasan yang bertujuan untuk mencegah kesalahan yang mungkin terjadi adalah lebih bijaksana daripada memberi hukuman dan peringatan. Jadi tugas pengawas berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 30 ayat (1) adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. d. Permodalan Koperasi Koperasi mempunyai prinsip member based oriented activity, bukan capital based oriented activity, sehingga pembentukan modal sendiri tergantung pada besarnya simpanan-simpanan para anggotanya dan jumlah anggota koperasi tersebut. Menurut UU. No, 25 tahun 1992, modal koperasi terdiri atas beberapa hal berikut ini: 1) Modal sendiri, yaitu modal yang menanggung resiko atau disebut equity. Modal ini diperoleh dari beberapa simpanan, yaitu sebagai berikut: a) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya dengan yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. b) Simpanan wajib, yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. 2) Modal pinjaman, yaitu modal yang berasal dari para nggota sendiri atau dari koperasi lain atau dari lembaga-lembaga keuangan. Selain hal itu, maka dapat diperoleh modal dengan cara penerbitan oblogasi dan surat utang lainnya sesuai perundangan yang berlaku. 3) Modal penyertaan, yaitu modal yang bersumber dari pemerintah atau masyarakat dalam bentuk investasi, terutama dalam hubungan ini diatur bahwa para pemilik modal penyertaan tidak mempunyai kekuasaan dalam rapat anggota dan dalam menentukan kebijakan koperasi secara keseluruhan. Namun pemilik modal tersebut dapat diikutkan dalam pengelolaan dan pengawasan uasaha investasi sesuai dengan perjanjian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
e. Koperasi Mahasiswa (KOPMA) 1) Tinjauan KOPMA Secara Umum Koperasi mahasiswa (KOPMA) sebagai koperasinya para mahasiswa yang masa pendidikannya di perguruan tinggi disiapkan sebagai insan pembangunan masa depan, mestinya mengkaji keterkaitan antara koperasi dengan program industrialisasi yang dilaksanakan sebagai bagian dari pembangunan. Sudah selayaknya koperasi mahasiswa tidak hanya menitik beratkan pada aspek kegiatan yang berwatak sosial.(Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti,2003:203). Musyawarah Nasional Koperasi Mahasiswa Indonesia I yang diselenggarakan di Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Jatinangor pada tanggal 8-11 April 1988 berusaha merumuskan landasan, arah gerak dan fungsi koperasi mahasiswa sebagai berikut: a) Koperasi mahasiswa adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial yang merupakan wadah transformasi nilai-nilai koperasi dalam usaha mensejahterakan anggota dan kehidupan bangsa. b) Koperasi mahasiswa merupakan lembaga pengkaderan yang profesional, ideal, kreatif dan kontruktif. c) Koperasi mahasiswa merupakan lembaga yang memperjuangkan nilai-nilai ekonomi dan merupakan katalisator dalam iklim kondusif. d) Koperasi mahasiswa merupakan suatu lembaga ekonomi yang berwatak sosial bertujuan meningkatkan perekonomian bangsa dan kesejahteraan anggota. (Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, 2003:203-204). KOPMA berada di lingkungan perguruan tinggi yang merupakan pusat dunia ilmu pengetahuan. Disisi lain KOPMA merupakan bagian dari gerakan koperasi. Dengan posisi strategis ini KOPMA diharapkan mampu memainkan peranan penting sebagai katalisator antara gerakan koperasi dengan perguruan tinggi dalam mewujudkan demokratis ekonomi. Kerjasama antara perguruan tinggi dengan koperasi ini diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah gerakan koperasi. Selain itu dapat juga dikembangkan model-model koperasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
Untuk dapat memainkan peranannya dengan baik, KOPMA perlu meningkatkan kemampuan untuk mandiri dan kemampuan berperan sebagai katalisator. Dalam upaya mencapai kemandirian KOPMA ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu kemampuan dalam bidang manajerial dan mandiri dalam pengaturan dan penyediaan sumber daya baik
dana
maupun
tenaga.
(Pandji
Anoraga
dan
Ninik
Widiyanti,2003:204). 2) Tinjauan KOPMA UNS KOPMA UNS berkedudukan di kampus UNS Kentingan, kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. KOPMA UNS beralamat di Jalan Ir. Sutami 36A Surakarta. (Laporan Tahunan KOPMA UNS 2009/2011). a) Landasan, Asas dan Tujuan KOPMA UNS. KOPMA UNS berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta UU perkoperasian. KOPMA UNS berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. KOPMA UNS yang dikelola oleh, dari dan untuk para mahasiswa mempunyai tujuan sebagai berikut: (1) Berperan sebagai wadah pendidikan dan pengembangan bagi para anggotanya terutama wawasan perkoperasian pada khususnya dan perekonomian pada umumnya. (2) Meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, melalui pengadaan dan penyediaan berbagai barang atau jasa. (Laporan Tahunan KOPMA UNS 2009/2011). b) Visi dan Misi KOPMA UNS. Agar tujuan KOPMA UNS dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, KOPMA UNS mempunyai visi dan misi, visi dan misi dari KOPMA UNS adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
(1) Visi KOPMA UNS Sebagai bentuk arahan dan target yang dicanangkan oleh Ketua Umum, maka visi KOPMA UNS tahun 2009-2011 yaitu: KOPMA UNS sebagai koperasi yang menanamkan jati diri dan menegakkan prinsip-prinsip koperasi pada anggotanya dan disegala lini kehidupan organisasi dan usaha. (2) Misi KOPMA UNS Demi ketercapaian visi KOPMA UNS yang dicanangkan pada periode 2009-2011, maka dibentuklah misi-misi KOPMA UNS sebagai berikut: (a) Pencapaian
sistem
manajemen
usaha
sebagai
standart
profesionalitas kerja serta sistem manajemen organisasi sehingga
menjadi
project
percontohan
bagi
organisasi
mahasiswa UNS dan organisasi lainnya. (b) Pengoptimalan fungsi unit usaha dan pendirian kerjasama usaha baru sebagai pemenuhan kebutuhan anggota dan masyarakat. (c) Penanaman prinsip dan jatidiri koperasi kepada anggota mulai sejak pada saat pertama kali anggota masuk hingga pada setiap penyelenggaraan kegiatan anggota. (d) Pengoptimalan
lembaga
keanggotaan
serta
perangkat
keanggotaann lainnya serta dalam rangka pembentukan jiwa entrepreneurship dan kader koperasi yang cerdas, kompetitif dan berprestasi. (e) Penyadaran anggota atas perannya sebagai pemilik, pelanggan dan partisipan yang aktif dalam berbagai unit usaha dan keorganisasian. (f) Pengembangan potensi karyawan sebagai partner solutif, penciptaan etos kerja karyawan yang profesional, dinamis, dan harmonis serta peningkatan excelent service kepada konsumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
(g) Peningkatan bergaining posititon KOPMA UNS dalam rangka menciptakan positive image dan eksistensi KOPMA UNS dalam tataran intern kampus khususnya dan ekstern kampus pada umumnya. (h) Pengoptimalan dan pencitraan fungsi KOPMA UNS sebagai organisasi pergerakan sosial yang mengutamakan nilai-nilai sosial
kebermanfaatan
anggota
kepada
anggota
dan
masyarakat. (i) Peningkatan prestasi KOPMA UNS baik dalam kegiatan usaha maupun kegiatan organisasi. (Laporan Tahunan KOPMA UNS 2009/2011). c) Bidang Usaha KOPMA UNS. Bidang usaha KOPMA UNS untuk melayani kebutuhan anggota meliputi: (1) Unit usaha mini market yang menyediakan alat tulis kantor, kosmetik, souvenir, dan barang-barang kebutuhan mahasiswa. (3) Unit simpan pinjam atau lembaga keuangan syariah yang menyediakan fasilitas tabungan dan memberikan kredit kepada anggota dengan sistem syariah. (3) Unit lembaga pendidikan komputer: membuka program Diploma 1 Lembaga Pendidikan dan Ketrampilan KOPMA UNS. (4) Unit Counter Hand Phone yang menyediakan berbagai macam kartu perdana, isi ulang dan asesoris Hand Phone. Warung telekomunikasi yang menyediakan sarana telekomunikasi berupa penyediaan telepon untuk umum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
2. Pelayanan a. Definisi Kualitas Pelayanan Menurut H.A.S Moenir (2002:16) mengemukakan bahwa “Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung”. Pelayanan merupakan bagian terpenting dari usaha apapun. Suatu usaha tanpa memiliki pelayanan yang baik, maka usaha yang dijalankan bisa dipastikan akan berumur pendek. Untuk memiliki usaha yang berumur panjang tentunya harus memiliki langganan yang jumlahnya banyak, yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik tidak akan membawa dampak secara langsung karena pelayanan itu tidak memiliki bentuk, tetapi hanya bisa dirasakan oleh konsumen secara berulang-ulang. Dalam hal ini, yang dimaksud konsumen adalah anggota koperasi. Menurut Fandy Tjiptono (2005:133-135) menyatakan bahwa “Pelayanan yang baik bisa berupa melayani dengan hati riang: menjumlah barang-barang dengan harga yang sesuai, jujur, dan tidak menipu, memberikan barang yang baru dan dalam kondisi baik pada konsumen, dan memberikan kembalian yang tepat”. Sedangkan menurut H.A.S Moenir (2002:197-200) menyatakan bahwa agar pelayanan dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok orang yang dilayani, maka petugas harus dapat memenuhi 4 (empat) persyaratan pokok yaitu: 1) Tingkah laku sopan. Kesopanan dalam tingkah laku tidak terbatas pada tindak tanduk saja melainkan ada rangkaian dengan tegur sapa dan tutur kata. Seorang tamu akan merasa puas apabila ditegur lebih dahulu oleh petugas yang menanyakan kepentingan atau keperluannya, kemudian diberi petunjuk apa yang harus ia lakukan. 2) Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Hal ini menghindari penyampaian yang menyimpang, sehingga memungkinkan petugas berbuat penyimpangan lebih jauh. Dalam penyampaian ini haruslah dilakukan secara jujur dan terbuka. 1) Waktu penyampaian yang tepat Penyampaian hasil olahan yang tepat, sangat didambakan oleh setiap orang yang mempunyai permasalahan. Sehingga permasalahan akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 2) Keramahtamahan Perwujudan keramahtamahan dapat ditandai melalui cara pembicaraan wajar. Hal ini berarti tidak dibuat-buat, cukup jelas, tidak menimbulkan keraguan, disampaikan dengan hati tulus dan terbuka, gaya bahasa sopan dan benar. Menurut Fandy Tjiptono (2004:128-129) pada prinsipnya, ada tiga kunci memberikan layanan pelanggan yang unggul, yaitu: 1) Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, termasuk didalamnya memahami tipe-tipe pelanggan. 2) Pengembangan database yang lebih akurat daripada pesaing (mencakup data kebutuhan dan keinginan setiap segmen pelanggan dan perubahan kondisi persaingan. 3) Pemanfaatan informasi-informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka strategik. Kerangka ini diwujudkan dalam pengembangan relationship marketing, karakteristik dari relationship marketing sebagai berikut: a) Berfokus pada customer retention. b) Orientasi pada manfaat produk. c) Jangka waktu panjang. d) Layanan sangat diperhatikan dan ditekan. e) Komitmen terhadap pelanggan sangat tinggi. f) Kontak dengan pelanggan sangat tinggi. g) Kualitas merupakan perhatian semua orang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Menurut William B. Martin (2004:17-57) menyatakan bahwa terdapat 4 (empat) langkah dalam pelayanan pelanggan bermutu: 1) Sampaikan sikap positif, Sikap positif dalam pelayanan biasanya dapat dilihat dari penampilan, bahasa tubuh, keahlian dalam bertelepon. 2) Kenalilah kebutuhan pelanggan. Petugas sebaiknya mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, apa yang dibutuhkan, apa yang dipikirkan, dan apa yang dirasakan. Dalam hal ini, diharapakan petugas mampu memahami kebutuhan pelanggan. 3) Penuhilah kebutuhan pelanggan Faktor terpenting dalam menyediakan pelayanan pelanggan adalah mengenali dan memahami semua bentuk pelayanan yang bisa disediakan oleh organisasi tersebut. Selain itu, perusahaan wajib melakukan pemenuhan kebutuhan pelanggannya. 4) Pastikan pelanggan kembali lagi. Pelayanan pada koperasi hendaknya memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan, melakukan pengembangan database yang lebih akurat dari para pesaing yang ada. Koperasi juga harus bisa memanfaatkan informasi-informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka strategik. b. Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:148) menyatakan bahwa terdapat lima dimensi kualitas pelayanan (Servequal), yakni sebagai berikut: 1) Reliability (keandalan) merupakan kemampuan yang dapat diandalkan dalam memberikan jasa secara cepat, tepat, akurat dan konsisten sehingga dapat memuaskan anggota sebagai anggota. 2) Responsiveness (daya tanggap) adalah keinginan pribadi para staf dan karyawan
perusahaan
yang
secara
sadar
ingin
membantu
pelanggan/anggota dan memberikan jasa sesegera mungkin sehingga dapat memuaskan anggota.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
3) Assurance (keterjaminan) mencakup pengetahuan, kemampuan dan keterampilan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf dan karyawan sehingga menjamin pelanggan/anggota terhindar dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan dan kekecewaan. 4) Emphaty (empati) yang mencakup perhatian individu atau pribadi dalam memahami kebutuhan anggota, kemudahan melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan mudah dipahami. 5) Tangible (keberwujudan fisik) meliputi sarana fisik seperti bangunan dan perlengkapan,
penampilan
karyawan,
sarana,
komunikasi,
dan
keberwujudan fisik lainnya yang dapat menjadi perhatian anggota. Berdasarkan penjelasan-penjelasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan yang diberikan oleh koperasi harus memenuhi syarat-syarat pelayanan yang baik, yaitu meliputi: pelayanan diberikan secara cepat, tepat, akurat dan konsisten (reliabilitas/ keandalan), membantu pelanggan dan melayani pelanggan sesegera mungkin (responsiveness/ daya tanggap), pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki oleh koperasi (assurance/ keterjaminan), koperasi juga harus memahami kebutuhan dari para pelanggan (emphaty/ empati) serta perlengkapan yang lengkap dan penampilan para pelayan yang menarik (tangible/ keberwujudan fisik).
3. Kepuasan Anggota a. Definisi Kepuasan Anggota Pada prinsipnya anggota koperasi merupakan konsumen yang menggunakan jasa pelayanan yang ada di koperasi, sehingga dapat dikatakan bahwa pengertian kepuasan anggota sama dengan kepuasan konsumen yang ada pada perusahaan jasa pada umumnya. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:183) mengatakan bahwa “Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya”. Seperti dijelaskan dalam definisi di atas, kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja di bawah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
harapan berarti pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan berarti pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan berarti pelanggan amat puas atau senang. Definisi lain tentang kepuasan dikemukakan oleh Wilkie dalam Fandy Tjiptono (2005:89) menyatakan bahwa “Kepuasan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa”. Engel et al dalam Fandy Tjiptono (2005:89) menyatakan bahwa “Kepuasan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan”. Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan anggota mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Terciptanya kepuasan anggota dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: 1) Hubungan antara koperasi dan anggota menjadi harmonis 2) Memberikan dasar yang baik dalam pembelian ulang 3) Terciptanya partisipasi aktif anggota 4) Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi anggota. b. Mengukur Kepuasan Anggota Hal yang harus diperhatikan dalam mengukur kepuasan anggota yaitu pada saat anggota menilai kepuasan mereka berdasarkan unsur kinerja koperasi. Misalnya penawaran harga yang lebih murah serta pilihan barang yang beraneka ragam. Menurut Fandy Tjiptono (2005:122) mengatakan bahwa “Pengukuran dari kepuasan terdiri dari empat dimensi yaitu: harga, kualitas produk, pilihan barang, dan lokasi”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
1) Harga (price) Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh kombinasi dari sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap koperasi harus menetapkan harganya secara tepat. Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengguanaan suatu barang atau jasa. 2) Kualitas Produk Kualitas produk merupakan ukuran relatif suatu produk yang disediakan oleh koperasi tersebut. Kualitas produk digunakan untuk mengukur dan mengetahui kepuasan pelanggan. 3) Pilihan Barang Banyaknya variasi suatu produk yang disediakan oleh koperasi tersebut. Semakin banyak pilihan barang yang ada, maka dimungkinkan semakin puas pula pelanggannya. Lokasi pada umumnya memperhatikan pasar yang ada/potensial, tetapi sebenarnya dalam penentuan lokasi juga perlu diperhatikan terkait bahan baku, transportasi, dan lain-lain. 4) Lokasi Tempat dimana penjual menjual produknya dan di mana tempat tersebut dirasa bisa mencapai target sasaran yang ditetapkan. c. Strategi Kepuasan Anggota Dalam mewujudkan kepuasan anggota bukanlah hal yang mudah. Upaya perbaikan atau penyempurnaan kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Pada prinsipnya strategi kepuasan anggota akan menyebabkan koperasi harus bekerja keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya untik memberikan kepuasan kepada anggota. Menurut Fandy
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
Tjiptono (2005:134) menyatakan bahwa “Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan konsumen yaitu relationship
marketing,
strategi
superior
customer
service,
strategi
unconditional guarantees, dan strategi penangan keluhan yang efisien”. 1) Relationship Marketing Strategi dimana trasaksi pertukaran antar pembeli dan penjual berkelanjutan tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain dijalin suatu kemitraan dengan anggota secara terus menerus yang pada akhirnya
akan
menimbulkan
kesetiaan
anggota
sehingga
terjadi
peningkatan partisipasi anggota. Agar relationship marketing dapat diimplementasikan, perlu dibentuk customer database, yaitu daftar nama anggota yang oleh koperasi dianggap perlu dibina hubungan jangka panjang dengan mereka. 2) Strategi Superior Customer Service Menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada para pesaingnya. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemempuan sumber daya manusia, dan usaha gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan yang superior. Oleh karena itu seringkali (tetapi tidak harus) koperasi menawarkan layanan anggota superior akan membebankan harga yang lebih tinggi pada produkproduknya. Akan tetapi biasanya mereka memperoleh manfaat besar dari pelayanan superior tersebut, yaitu berupa tingkat pertumbuhan yang cepat dan besarnya laba yang diperoleh. 3) Strategi Unconditional Guarantees Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada anggota yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja koperasi. Selain itu juga dapat meningkatkan motivasi para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya. Fungsi utama garansi adalah untuk mengurangi risiko anggota sebelum dan sesudah pembelian barang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
atau jasa, sekaligus memaksa koperasi untuk memberikan yang terbaik dan meraih partisipasi anggota. 4) Strategi penanganan keluhan yang efisien. Penanganan keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang anggota yang tidak puas menjadi anggota yang puas. Proses penanganan keluhan yang efektif dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah yang menyebabkan anggota tidak puas dan mengeluh. Ada empat aspek penanganan keluhan yang penting yaitu: a) Empati terhadap anggota yang marah Dalam menghadapi anggota yang emosi atau marah, koperasi perlu bersikap empati, karena bila tidak maka situasi akan bertambah runyam. Untuk itu perlu diluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan mereka dan berusaha memahami situasi yang dirasakan oleh anggota tersebut. b) Kecepatan dalam penanganan keluhan Kecepatan merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan keluhan. Apabila keluhan anggota tidak segera ditanggapi, maka rasa tidak puas terhadap koperasi akan menjadi permanen dan tidak dapat diubah lagi. c) Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau keluhan Koperasi harus memperhatikan aspek kewajaran dalam hal biaya dan kinerja jangka panjang. Hasil yang diharapkan tentunya adalah situasi
“win-win“
dimana
anggota
dan
koperasi
sama-sama
diuntungkan. d) Kemudahan bagi anggota untuk menghubungi anggota Hal ini sangat penting bagi anggota untuk menyampaikan komentar, saran, kritik, pertanyaan, maupun keluhannya. Di sini sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
dibutuhkan adanya metode komunikasi yang mudah dan relatif tidak mahal. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan yang dirasakan oleh anggota koperasi dimana pengukuran terdiri dari empat dimensi yaitu: harga barang yang ditawarkan oleh koperasi, kualitas produk yang disediakan, pilihan barang yang ada dan lokasi dari koperasi mahasiswa.
4. Motivasi Berkoperasi a. Pengertian Motivasi Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti menggerakkan. Menurut Gray et al (1984) dalam J. Winardi (2002:2) menyatakan bahwa “Motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang atau individu dalam hal melaksanakan
kegiatan-kegiatan
tertentu”.
Motivasi
pada
prinsipnya
merupakan kemudi yang kuat dalam membawa seseorang melaksanakan kebijakan manajemen yang bisa terjelma dalam perilaku antusias, berorientasi pada tujuan, dan memiliki target kerja yang jelas, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Sudarwan Danim (2004:36) menyebutkan bahwa “Manusia modern bekerja semata-mata bukan karena rasa takut, terancam, diarahkan atau sebatas ingin memperoleh imbalan saja”. Ada beberapa alasan manusia bekerja, yaitu: 1) Adanya kebutuhan dan tuntutan untuk hidup layak 2) Tugas pokok dan fungsinya menuntut dia bekerja. 3) Dorongan untuk berpartisipasi. 4) Rasa ingin mencapai tujuan secara cepat. 5) Suasana atau iklim lingkungan kerja yang sehat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
6) Terpenuhinya kebutuhan pribadi, seperti rasa ingin tumbuh dan berkembang Motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan merupakan alasan-alasan yang menggaris bawahi perilaku kebutuhan dengan kekuatan terbesar pada suatu waktu tertentu yang tepat menimbulkan kegiatan. Kebutuhan-kebutuhan yang telah terpenuhi berkurang dalam kekuatannya dan biasanya tidak memotivasi individu-individu untuk mencari tujuan-tujuan guna memenuhinya b. Unsur-unsur Motivasi Motivasi akan dapat megenai sasaran kalau orang tahu motif yang tepat pada seseorang, sehingga mampu mendorong melakukan perbuatan tertentu. Sesuai dengan yang dikehendaki oleh si pemberi motivasi. Motivasi dalam organisasi sangat penting, karena ia menyangkut langsung pada unsur manusia dalam organisasi. (H.A.S Moenir,2002:137). Unsur-unsur motivasi menurut Sudarwan Danim (2004:15-16) meliputi: 1) Tujuan Manusia adalah makhluk bertujuan, meski tidak ada manusia yang mempunyai tujuan yang benar-benar sama didalam mengarungi hidup ini. Demikian juga organisasi, meski nirlaba sifatnya, didirikan atas dasar sebuah
atau
multi
tujuan.
Manusia
berorganisasi
karena
ingin
mengabdikan diri pada organisasi itu, disamping sebagai wadah mencari sumber penghidupan, membangun kekerabatan, mencari teman, dan wahana beraktualisasi diri. 2) Kekuatan dari Dalam Diri Individu Manusia organisasional bekerja didalam organisasi semata-mata karena rasa terpanggil untuk berbuat, tanpa mengingkari ada maksudmaksud yang ingin dicapai dari pekerjaan itu, seperti gaji, aktualisasi diri, mengisi waktu luang, atau rekreasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
3) Keuntungan Manusia
bekerja
ingin
mendapatkan
keuntungan
adalah
manusiawi, meski harus dihindari sikap yang hanya ingin bekerja manakala ada keuntungan langsung (direct profit) yang akan diperoleh. Suatu hal yang manusiawi, jika seseorang yang telah bekerja menurut satuan tugas dan periode waktu kerja tertentu mendapatkan keuntungan yang layak. c. Tipe-tipe Motivasi Tipe-tipe motivasi menurut Sudarwan Danim (2004:17-18) ada 4 (empat) yaitu sebagai berikut: 1) Motivasi Positif Motivasi merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif. Motivasi positif diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya. 2) Motivasi Negatif Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang bersumber dari rasa takut. Motivasi negatif dicontohkan jika dia tidak bekerja akan muncul rasa takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji, dan takut dijauhi oleh rekan sekerja. 3) Motivasi dari Dalam Motivasi ini timbul dari dalam pribadi masing-masing. Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu dia menjalankan tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri. 4) Motivasi dari Luar Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada diluar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri. Menurut Sudarwan Danim (2004:192-193) menyebutkan bahwa “Faktor yang berpengaruh terhadap motivasi yaitu faktor ekstern seperti lingkungan kerja, pemimpin dan kepemimpinannya, selain itu juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
dipengaruhi faktor intern yang melekat pada setiap orang seperti pembawaan, tingkat pendidikan, pengalaman masa lampau, keinginan atau harapan masa depan. Dalam hubungan ini ada beberapa pandangan: a) Motivasi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerjanya. Pengertian lingkungan kerja dalam kehidupan organisasi tidak lain adalah faktor pemimpin dan bawahan. b) Sudarwan Danim (2004:192), menyebutkan bahwa ada beberapa faktor utama yang berpengaruh pada motivasi, yaitu: (1) Individu dengan segala unsur-unsurnya . (2) Situasi dimana individu bekerja. (3) Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu, terhadap pelaksanaan pekerjannya. (4) Pengaruh yang datang dari berbagai pihak. (5) Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu. (6) Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu. (7) Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan. b. Motivasi Berkoperasi Individu akan menjadi anggota koperasi atau akan mempertahankan keanggotaannya, jika mengharapkan bahwa ”Kegunaan” (utility) yang dapat mereka peroleh dari koperasi lebih besar daripada manfaat apabila tidak menjadi anggota koperasi. Selain berorientasi pada tujuan ekonomis individu menjadi anggota juga dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya seperti: dapat menjadi pengurus KOPMA UNS, menjadi delegasi KOPMA UNS dalam berbagai kegiatan, mendapat kemudahan dalam menggunakan fasilitasfasilitas yang ada di KOPMA UNS, dan tujuan-tujuan lainnya. Berdasarkan penjelasan-penjelasan dapat ditarik kesimpulan motivasi berkoperasi adalah sikap dan nilai dasar yang yang mendorong seseorang atau kelompok untuk berkoperasi yang dapat dipengaruhi oleh tujuan pribadi, kekuatan/dorongan dari dalam diri pribadi, keuntungan yang akan diperoleh,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
pengalaman masa lampau, serta pengaruh yang datang dari berbagai pihak. Apabila motivasi berkoperasi pada mahasiswa tinggi maka minat untuk menjadi anggota KOPMA UNS juga tinggi.
5. Partisipasi Anggota a. Pengertian Partisipasi Kata
partisipasi
berasal
dari
kata
participation,
yang
berarti
mengikutsertakan pihak lain. Partisipasi merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu dalam ikatan. Suatu koperasi akan lebih mudah mencapai tujuannya apabila mendapat partisipasi dari pihak–pihak yang berhubungan. Hal ini berarti keikutsertaan atau partisipasi dari pihak–pihak yang bersangkutan sangatlah penting. b. Partisipasi Anggota Koperasi Suatu partisipasi yang baik terjadi apabila dilandasi dengan rasa memiliki oleh orang yang melakukan suatu perbuatan tersebut. Partisipasi dalam koperasi ditujukan untuk menempatkan para anggota menjadi subjek dalam pengembangan koperasi, anggota harus terlibat di dalam setiap langkah proses pengembangan koperasi dari tingkat penetapan tujuan, sasaran atau penyusunan strategi, serta pelaksanaan untuk merealisasikan dan pengendalian sosial sesuai dengan kepentingan anggota. Partisipasi atau peran anggota mempunyai peran ganda yang ditandai oleh prinsip koperasi. Maka partisipasi anggota dapat dibagi menjadi sebagai berikut: 1) Dalam kedudukannya sebagai pemilik: a) Memberikan
konstribusinya
dalam
bentuk
keuangan
terhadap
pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasinya dan melalui usaha-usaha pribadinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
b) Mengambil bagian dalam penetapan tujuan pembuatan keputusan dan dalam proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinya. 2) Dalam kedudukan sebagai pelanggan/pemakai memanfaatkan berbagai kesempatan yang bersifat menunjang kepentingan-kepentingan yang disediakan perusahaan koperasinya.(Titik Sartika Pratomo dan Abd. Rachman Soejoedono,2003:165) Sedangkan pendapat lain mengenai partisipasi anggota dalam manajemen koperasi menurut Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2002:133-134) adalah pada dasarnya anggota perorangan yang bukan pengurus tidak boleh ukut campur tangan secara langsung dalam manajemen koperasi, tetapi mereka dapat berpartisiasi dalam manajemen koperasi melalui berbagai cara dan kegiatan sebagi berikut: 1) Secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan–kegiatan koperasi seperti hadir dalam rapat–rapat, menerima tugas yang diberikan oleh pengurus, ikut serta dalam kepanitiaan dan sebagainya. 2) Mematuhi keputusan mayoritas. 3) Memberikan saran dan kritik kepada pengurus 4) Membaca laporan dari rapat anggota dan rapat–rapat pengurus serta berbicara atau bertukar pikiran dengan pengurus. 5) Berpartisipasi dalam penyusunan dan perubahan anggaran dasar dan rumah tangga. 6) Berpartisipasi dalam pemilihan dan pergantian pengurus. 7) Ikut membantu permodalan koperasi dengan cara memenuhi kewajiban pembayaran uang simpanan pokok, simpanan wajib dan sebagainya sesuai ketentuan AD/ART 8) Mengusahakan agar pengurus, manajer dan karyawan mematuhi ketentuan–ketentuan yang tercantum dalam AD/ART 9) Mengikuti perkembangan organisasi dengan membaca laporan tahunan organisasi sebagia alat untuk berkomunikasi. Berdasarkan penjelasan–penjelasan di atas dapat dilihat bahwa banyak sekali bentuk partisipasi anggota yang dapat meningkatkan perkembangan koperasi, baik partisipasi anggota sebagi pemilik maupun sebagai pengguna jasa koperasi. Pandji Anoraga dan Ninik Wijayanti (2003:112) mengemukakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
berbagai indikasi yang muncul sebagai ciri–ciri anggota yang berpartisipasi baik adalah dirumuskan sebagi berikut: 1) Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secara tertib dan teratur 2) Membantu modal koperasi di samping simpanan pokok dan wajib sesuai dengan kemampuan masing-masing 3) Menjadi langganan koperasi yang setia 4) Menghadiri rapat–rapat dana pertemuan secara tertib 5) Menggunakan hak untuk mengawasi jalanya usaha koperasi, menurut AD/ART, peraturan-peraturan, dan keputusan–keputusan bersama lainya. Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 20 Undang-Undang No 95/1992, kewajiban-kewajiban anggota koperasi meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serta semua keputusan yang telah disepakati bersama dalam rapat anggota. 2) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. 3) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. Hak-hak anggota koperasi adalah sebagai berikut; 1) Hak untuk menghadiri, menyatakan pendapat, dalam memberikan suara dalam rapat anggota. 2) Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus. 3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar. 4) Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat anggota, baik diminta maupun tidak diminta. 5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama sesama anggota. 6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Jadi jika sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan malaksanakan haknya secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik, akan tetapi jika hanya sedikit yang demikian, maka partisipasi anggota koperasi dikatakan rendah. Partisipasi anggota yang rendah tersebut akan sangat mempengaruhi perkembangan koperasi. Hal ini dikarenakan anggota dalam koperasi adalah sekaligus sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Dalam mempertahankan partisipasi aktif anggota koperasi, maka perlu dilakukan pendidikan calon anggota dan anggota koperasi. Apabila para anggota memperoleh pendidikan koperasi, mereka akan mampu berperan secara pantas dalam aneka kegiatan atau peristiwa di koperasinya dan dapat melaksanakan kewajiban dan haknya secara baik. Keanggotaan koperasi adalah sukarela dan terbuka. Keinginan untuk masuk dan keluar dari koperasi bersifat sukarela. Untuk itu menurut Revrisond Baswir (2000:97-98), keanggotaan koperasi akan berakhir bila: 1) Meninggal dunia. Bila seseorang telah meninggal, maka status keanggotaannya pada sebuah koperasi berakhir pada saat dia meninggal dan tidak bisa dialihkan kepada ahli warisnya. 2) Minta berhenti atas kehendak sendiri. Bila seseorang mengajukan pengunduran diri secara tertulis kepada pengurus, maka pengunduran diri tersebut dibicarakan dan ditentukan tentang pengembalian simpanannya dalam koperasi setelah dikurangi kewajibannya yang mungkin belum dilunasinya. 3) Diberhentikan karena tidak memenuhi syarat keanggotaan. Jika anggota koperasi berganti mata pencaharian yang karena itu ia tidak
lagi
memiliki
kepentingan
terhadap
commit to user
usaha
koperasi,
maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
keanggotannya hilang. Demikian pula bila ia pindah alamat atau keluar dari daerah kerja koperasi. 4) Dipecat karena tidak memenuhi kewajiban anggota. Bila anggota tidak memenuhi kewajibannya seperti membayar simpanan wajib atau pokok yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar, dan ternyata hal itu dilakukan dengan sengaja maka anggota tersebut dihapus status keanggotaannya. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi anggota koperasi dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: melunasi simpanan wajib, membantu modal koperasi, menjadi pelanggan koperasi, menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif dan mengawasi jalannya koperasi.
B.
Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, yaitu sebagai berikut: 1) Marlina
(2008), penelitiannya berjudul Pengaruh Kulitas Pelayanan dan
Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Pelanggan pada Mini Market Kuala Surakarta Tahun 2008. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa (a) Variabel kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan. (b) Variabel kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan. (c) Variabel kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan. 2) Diah permata sari (2002), penelitiannya berjudul Pengaruh Pelayanan Koperasi dan Kesadaran Koperasi terhadap Partisipasi Anggota pada Koperasi Dita Ayu Bahari di Kota Tegal Tahun 2002. Hasil penelitiannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
adalah (a) Ada pengaruh yang signifikan pelayanan koperasi dan kesadaran berkoperasi terhadap partisipasi anggota pada Koperasi Koperasi Dita Ayu Bahari di Kota Tegal Tahun 2002. (b) Ada pengaruh yang signifikan pelayanan koperasi terhadap partisipasi anggota pada Koperasi Koperasi Dita Ayu Bahari di Kota Tegal Tahun 2002. (c) Ada pengaruh yang signifikan kesadaran berkoperasi terhadap partisipasi anggota pada Koperasi Koperasi Dita Ayu Bahari di Kota Tegal Tahun 2002. 3) Darmilah (2007) Pengaruh Motivasi Berkoperasi dan Pelayanan Koperasi terhadap Minat Mahasiswa Program Studi Koperasi menjadi Anggota Koperasi
Mahasiswa
(KOPMA)
UNNES
Tahun
2004-2005.
Hasil
penelitiannya adalah (a) Ada pengaruh yang signifikan motivasi Berkoperasi dan Pelayanan Koperasi terhadap Minat Mahasiswa Program Studi Koperasi menjadi Anggota Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNNES Tahun 2004-2005. (b) Ada pengaruh yang signifikan Pengaruh Motivasi Berkoperasi dan Pelayanan Koperasi terhadap Minat Mahasiswa Program Studi Koperasi menjadi Anggota Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNNES Tahun 2004-2005. (b) Ada pengaruh yang signifikan Pelayanan Koperasi terhadap Minat Mahasiswa Program Studi Koperasi menjadi Anggota Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNNES Tahun 2004-2005.
C. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir pada dasarnya merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai pada jawaban sementara pada masalah yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Pengaruh Pelayanan, Kepuasan Anggota dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota Berhasil tidaknya suatu koperasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari partisipasi anggotanya, baik sebagai pemilik maupun sebagai pengguna jasa koperasi. Semua bentuk partisipasi tersebut diduga dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
dipengaruhi faktor pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi. Pengukuran dari pelayanan oleh koperasi dilakukan dengan keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti langsung. Agar dapat menciptakan partisipasi anggota maka anggota koperasi harus dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin, mulai dari pelayanan yang tidak kasat mata sampai dengan pelayanan yang berbentuk fisik. Hal lain yang dapat menciptakan partisipasi anggota selain pelayanan adalah kepuasan anggota. Kepuasan anggota dapat diukur melalui harga, kualitas produk, pilihan barang dan lokasi. Selain itu, motivasi berkoperasi juga dapat mendorong partisipasi anggota untuk aktif berkoperasi. Motivasi ini dapat dilihat berdasarkan tujuan, kekuatan dari dalam diri individu, keuntungan yang diperoleh, pengalaman masa lampau, pengaruh yang datang dari berbagai pihak. Dengan adanya pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap partisipasi anggota.
2. Pengaruh Pelayanan Koperasi Terhadap Partisipasi Anggota Pelayanan koperasi adalah jasa-jasa yang diberikan koperasi dalam memajukan anggotanya. Pelayanan yang baik sangat penting bagi koperasi karena hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan anggota koperasi khususnya dan masyarakat umumnya kepada koperasi. Anggota koperasi akan merasa senang apabila koperasi dalam memberikan pelayanan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraannya. Setelah mendapatkan pelayanan yang memuaskan, baik berupa kemudahan dalam memberikan pelayanan tersebut atau berupa jasa-jasa yang dibutuhkan oleh anggota, dimungkinkan anggota akan tumbuh kepercayaannya dikarenakan anggota mendapat timbal balik dari kewajiban yang dibebankan terhadap mereka kepada koperasi dan pada akhirnya mereka tidak sia-sia untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kewajiban beserta haknya. Apabila pelayanan koperasi yang diberikan baik dan memuaskan kebutuhan serta kepentingan anggota, maka diduga partisipasi anggota terhadap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
koperasi akan baik pula. Sebaliknya apabila pelayanan koperasi yang diberikan kurang dan tidak memuaskan kebutuhan serta kepentingan anggota, maka diduga pertisipasi anggota terhadap koperasi akan kurang pula. Dengan demikian diduga pelayanan koperasi mempunyai pengaruh terhadap partisipasi anggota.
3. Pengaruh Kepuasan Anggota Terhadap Partisipasi Anggota Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu koperasi agar dapat meningkatkan partisipasi anggota adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan anggota. Agar tujuan koperasi tersebut tercapai maka koperasi harus berupaya untuk memberikan kepuasan kepada anggotanya. Kepuasan anggota dapat diciptakan dengan harga dari produk yang ditawarkan kepada anggota, kualitas produk yang diberikan oleh koperasi, pilihan barang yang dijual, serta lokasi dari koperasi itu sendiri. Kepuasan anggota merupakan determinan yang signifikan bagi partisipasi anggota yang berupa pengulangan pembelian, aktif dalam kegiatan-kegiatan koperasi dan lain-lain.
4. Pengaruh Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota Motivasi berkoperasi merupakan motivasi yang dimiliki oleh anggota untuk berpartisipasi aktif dalam berkoperasi. Dari motivasi berkoperasi ini tumbuh sikap setia kawan atau solidaritas, kepercayaan akan kemampuan diri atau individualitas, serta profesianalisme yang tercermin dalam pengetahuan tentang koperasi yang dimiliki oleh anggota. Anggota yang memiliki motivasi koperasi yang tinggi, akan mempunyai semangat kebersamaan untuk bekerjasama dan bertanggung jawab bersama untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam berkoperasi. Selain itu kepercayaan akan kemampuan diri pribadi anggota diperlukan anggota untuk mencapai dan membela kepentingan bersama. Sedangkan pengetahuan tentang koperasi sangat penting bagi anggota untuk mengetahaui tentang kewajiban dan hak mereka di dalam koperasi, selain itu penting pula bagi anggota untuk mengetahui manajemen
koperasi
berkaitan
dengan
administrasi
commit to user
didalam
koperasi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Pengetahuan ini nantinya akan mencerminkan profesionalisme anggota sebagai pemilik sekligus pengguna jasa koperasi. Apabila anggota mempunyai sifat-sifat tersebut di atas, dimungkinkan anggota akan melaksanakan kewajiban dan haknya terhadap koperasi baik secara bersama-sama maupun secara individu dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepantingan mereka. Jadi apabila motivasi berkoperasi anggota tinggi, dimungkinkan partisipasi terhadap koperasi juga akan baik. Sebaliknya seorang anggota yang memiliki motivasi berkoperasi yang rendah, maka akan memiliki partisipasi yang rendah pula. Jadi dengan demikian diduga motivasi berkoperasi mempunyai pengaruh terhadap partisipasi anggota untuk berkoperasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Dari uraian di atas, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Pelayanan (X1) ¾ Keandalan ¾ Daya tanggap ¾ Jaminan ¾ Empati
Partisipasi Anggota (Y)
¾ Bukti langsung
¾ Melunasi simpanan wajib ¾ Membantu modal koperasi ¾ Menjadi pelanggan koperasi ¾ Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif ¾ Mengawasi jalannya koperasi
Kepuasan Anggota (X2) ¾ Harga ¾ Kualitas produk ¾ Pilihan barang ¾ Lokasi
Motivasi Berkoperasi (X3) ¾ Tujuan ¾ Kekuatan dari dalam diri individu ¾ Keuntungan yang akan diperoleh ¾ Pengalaman masa lampau ¾ Pengaruh yang datang dari berbagai pihak Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang sedang diteliti. Jawaban sementara itu ditemukan dalam teori yang dikaji dengan kerangka berfikir tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:64) “Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti kebenarannya melalui data yang terkumpul”. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Ada pengaruh yang signifikan pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi bekoperasi terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. 2. Ada pengaruh yang signifikan pelayanan terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. 3. Ada pengaruh yang signifikan kepuasan anggota terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. 4. Ada pengaruh yang signifikan motivasi bekoperasi terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian digunakan untuk mendapat data, informasi, keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di KOPMA UNS Surakarta yang terletak di jalan Ir Sutami 36A Surakarta. 2. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, waktu penelitian yang direncanakan adalah dari bulan Oktober 2010 sampai selesai, yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan selesainya penyusunan laporan penelitian. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:250) ”Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian”. Menurut Sugiyono (2008:5) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Identifikasi populasi merupakan langkah awal dalam penelitian yang digunakan untuk menentukan siapa yang menjadi responden. Dalam penelitian ini, populasi yang dijadikan obyek penelitian adalah mahasiswa UNS yang menjadi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun angkatan 2009 sebanyak 1806 anggota. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2008:389) menyatakan bahwa ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat populasi yang ada dalam jumlah yang besar sedangkan waktu, tenaga, dan biaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 yang tersedia terbatas, maka penelitian ini hanya akan diambil sebagian saja dari populasi. Winarno
Surakhmad
(2004:100)
memberikan
petunjuk
bahwa
”Pengambilan sampel yaitu untuk penyelidikan deskriptif seperti survei, sampel manusia hendaknya lebih dari 30 orang”. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Sugiyono (2008:79) yang menyebutkan bahwa ”makin besar tingkat kesalahan, maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya makin kecil tingkat kesalahan maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan”. Sedangkan menurut Donald Ary dalam Suharsimi Arikunto (2006:248) berpendapat bahwa “Sampel 50 sampai 100 subjek penelitian sudah dianggap cukup”. Dalam penelitian ini, ditetapkan sampel sebanyak 100 anggota angkatan 2009. Karena berdasarkan pendapat teori yang ada, sampel berjumlah diatas 30 orang dan dengan jumlah sampel 100 orang sudah dianggap cukup. 3. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:251) mengatakan “Penentuan sampel dari suatu populasi disebut penarikan sampel atau sampling”. Sedangkan Sugiyono (2008:116) berpendapat bahwa “Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Ada dua macam teknik sampling yaitu: a. Teknik Random Sampling Random sampling adalah pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu. Dalam teknik ini semua individu dalam populasi baik secara individu maupun bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. b. Teknik Non Random Sampling Teknik non random sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana tidak semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk digunakan menjadi anggota sampel. Menurut Sutrisno Hadi (2001:81-86) teknik ini ada beberapa macam yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 1) Proporsional Sampling Proporsional sampling adalah sampel yang terdiri dari sub-sub sampel yang perimbangannya mengikuti perimbangan sub-sub populasi. Dalam proporsional sampling ini besar kecilnya sub populasi dan individu yang dituliskan dalam tiap-tiap sub populasi. 2) Stratified sampling Stratified sampling adalah sampling yang memperhatikan stratumstratum dalam populasi. Stratified sampling biasa digunakan jika populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai susunan bertingkat. 3) Purposive Sampling Dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. 4) Quota Sampling Quota sampling yaitu jumlah subyek yang akan diteliti ditetapkan terlebih dahulu jumlah sampelnya. Ciri pokok dari quota sampling adalah jumlah subjek yang akan ditetapkan sudah terpenuhi. 5) Area Probability Sampling Area probability sampling merupakan salah satu sampling yang juga kerap kali digunakan untuk penelitian sosial termasuk penelitian pendidikan. Area probability sampling membagi daerah-daerah populasi kedalam subsub daerah, dan dari sub-sub daerah ini dibagi menjadi daerah yang lebih kecil. 6) insidental sampling Sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 7) Cluster Sampling Dalam cluster sampling satuan-satuan sampel tidak terdiri dari individu-individu, melainkan dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Sampling ini merupakan kelompok yang lebih kecil dari pada group sampling, dan mempunyai kesamaan hakekat dengan area probability sampling. 8) Double Sampling Double Sampling sangat baik untuk penelitian yang menggunakan angket yang dikirim dengan pos sebagai usaha penampungan bagi mereka yang
tidak
mengembalikan
daftar
angket.
Mereka
yang
telah
mengembalikan daftar angket dimasukkan kedalam sampel pertama, dan mereka yang tidak mengembalikan dimasukkan kedalam sampel kedua. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah proporsional sampling dan insidental sampling. Proporsional sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil pada sub-sub sampel (fakultas di UNS). Sedangkan Insidental Sampling digunakan untuk teknis pengambilan sampel di lapangan.
C. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya. Duwi Priyatno (2009) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, melainkan berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 b. Sumber data Menurut Sonny Sumarsono (2004:69) menyatakan bahwa sumber data dibedakan menjadi 2 yaitu: 1) Data primer adalah data yang langsung diperoleh oleh pengumpul data dari objek risetnya. Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai pelayanan, kepuasan anggota, motivasi anggota serta partisipasi anggota yang diambil melalui angket dari anggota koperasi. 2) Data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang ada di KOPMA UNS. 2. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dan skala pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas 1) Pelayanan a)
Definisi Operasional: Pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pemenuhan kebutuhan anggota melalui aktivitas yang dilakukan koperasi.
b) Simbol dan Skala Pengukuran: Simbol yang digunakan untuk variabel pelayanan adalah X1. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 2) Kepuasan anggota a)
Definisi Operasional: Kepuasan merupakan merupakan tingkat perasaan anggota setelah membandingkan kinerja produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
b) Simbol dan Skala Pengukuran: Simbol yang digunakan untuk variabel kepuasan anggota adalah X2. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 3) Motivasi berkoperasi a)
Definisi Operasional: Motivasi berkoperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap dan nilai dasar yang dianut oleh anggota untuk bertindak atau tidak bertindak.
b) Simbol dan Skala Pengukuran: Simbol yang digunakan untuk variabel motivasi berkoperasi adalah X3. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta. 1)
Definisi operasional: Partisipasi anggota yang dimaksud dalam penelitian ini adalah partisipasi anggota koperasi baik sebagai pemilik maupun pengguna jasa koperasi.
2)
Simbol dan skala pengukuran Simbol yang digunakan untuk variabel partisipasi anggota adalah Y. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket atau kuisioner dan dokumentasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 a. Metode angket atau kuisioner Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:219) menyatakan “Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden)”. Selain itu menurut Suharsimi Arikunto (2006:135) berpendapat bahwa “Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab diajukan
secara
tertulis”.
Sedangkan
menurut
Sugiyono
(2008:199)
menyatakan bahwa “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa angket merupakan cara pengumpulan data secara tidak langsung dengan memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden agar dijawab secara tertulis. b. Metode Dokumentasi Suharsimi Arikunto (2006:148) mengemukakan pendapat bahwa ”dokumentasi asal katanya dari dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-perarturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”. Jadi metode dokumentasi merupakan salah satu cara menampilkan data dengan melakukan pengamatan dari dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi sebagai pendukung untuk meperoleh data yang dibutuhkan mengenai koperasi, seperti sejarah, struktur organisasi dan datadata lainnya. 4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Penelitian ini menggunakan angket tertutup, yaitu responden menjawab pertanyaan dan jawabannya berupa alternatif yang telah ditentukan dan dibatasi. Suharsimi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 Arikunto (2006:140) mengatakan bahwa “kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.” Sedangkan Sugiyono (2008:201) mengatakan bahwa “Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.” a.
Kisi-kisi Angket Konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan, disusun dahulu sebelum menyusun angket. Konsep tersebut dituangkan dalam bentuk kisi-kisi. Konsep penyusunannya adalah pelayanan, kepuasan anggota, motivasi berkoperasi dan partisipasi anggota dijabarkan menjadi indikator. Indikator adalah gejala yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Setiap indikator selanjutnya dijadikan item instrumen.
b.
Teknik Pengukuran Untuk mengetahui tingkat pendapat responden atau memperoleh jawaban yang tegas dari responden digunakan modifikasi dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut Sugiyono (2008:87) menyatakan bahwa jawaban setiap item-item yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Ragu-ragu 4)Tidak setuju 5)Sangat tidak setuju Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban diberi score, yaitu: 1) Sangat setuju
diberi bobot
5
2) Setuju
diberi bobot
4
3) Ragu-ragu
diberi bobot
3
3) Tidak setuju
diberi bobot
2
4) Sangat tidak setuju
diberi bobot
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut mempunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 214) yang menyatakan bahwa: Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisi kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah “Tidak Setuju”. c.
Uji Coba Angket Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap anggota KOPMA UNS Surakarta dengan jumlah 30 anggota selain yang dijadikan sampel. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan cukup tinggi kesahihannya, maka angket yang akan digunakan perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian ini dilakukan dengan cara: 1) Uji Validitas Iinstrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas alat ukur dengan menggunakan rumus yang dikenal dengan istilah korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2006) sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Dimana: rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y x = jumlah skor tiap item y = jumlah total tiap item N = jumlah responden Kemudian hasil dari rxy dibandingkan dengan tabel harga kritis product moment, apabila hasil yang diperoleh r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka angket tersebut valid. 2) Uji Reabilitas Suharsimi Arikunto (2006:154) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk mencari reabilitas digunakan rumus alpha sebagai berikut:
1
1
∑
Keterangan: rxy
= reabilitas instrument
k
= banyaknya item 2
∑ ab = jumlah item (α t)2 = varians total (Sugiyono, 2008: 186). Setelah melakukan perhitungan, maka dilihat apakah instrumen reliabel atau tidak. Menurut Duwi Priyatno (2009:26) menyatakan bahwa “Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
D. Rancangan Penelitian Menurut
Nana Syaodih Sukmadinata (2009:54) berpendapat bahwa
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau”. Dari definisi tersebut mengandung pengertian bahwa penelitian deskriptif adalah cara pemecahan masalah yang perlu diselidiki dengan menggambarkan keadaan obyek penelitian pada saat penelitian dilaksanakan berdasar fakta. Sehingga rancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan alasan bahwa metode deskriptif sesuai dengan masalah dan tujuan yang penulis rumuskan. Tujuan tersebut yaitu untuk mengetahui pengaruh pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta.
E. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Persyaratan Analisis a. Multikolinearitas Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10. b. Autokorelasi Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Kriteria autokorelasi ada 3, yaitu: •
Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
•
Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
•
Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. (Singgih Santoso,2001)
c. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Penetapan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah: •
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
•
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas. (Duwi Priyatno,2009)
d. Normalitas Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel diuji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Penerapan dasar pengambilan keputusan yang digunakan sebagai berikut: •
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 •
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Singgih Santoso,2001)
e. Uji Linearitas Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan, sebagai berikut : 1) Plot antara residu (e) versus Y-topi Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram (diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa hubungan antara variabal X dan Y adalah linier. 2) Plot antara variabel X versus Y Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini telah terpenuhi. 3) Plot antara residu versus X Jika plot menggambarkan diagram pencar maka linieritas ini sudah terpenuhi (Singgih Santoso,2001). 2. Uji Hipotesis a. Analisa Regresi Berganda Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara beberapa variabel independent X dengan satu variabel dependent Y, yang dinyatakan dengan rumus (Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,2003: 242): Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan: Y = partisipasi anggota a = bilangan konstanta b = koefisien regresi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 x1 = pelayanan x2 = kepuasan anggota x3 = motivasi berkoperasi e = eror b. Uji F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Duwi Priyatno (2009:82) mengatakan: Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05. Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Berarti
ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen terhadap variabel dependen. 2) Tingkat signifikasi ( α ) = 5 % ; F tabel α ( k-1;n-k ) 3) Rumus uji F F=
R 2 /(k − 1) (1 − R 2 ) /(n − k )
Dimana: R2 = koefisien determinasi n = jumlah responden k = jumlah variabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 4) Kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel atau probabilitas nilai F atau signifikan > 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila F
hitung
>
Ftabel atau probabilitas nilai F atau signifikansi < 0,05. Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Uji t Pengujian ini untuk mengetahui apakah secara individu variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Langkahlangkahnya sebagai berikut: 1) Hipotesis Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Tingkat signifikasi ( α ) = 5% ; t tabel= n − k − 1 3) Rumus uji t
bi t = σ bi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 Dimana: bi
= koefisien regresi
σ bi = standar error koefisien regresi 4) Kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak apabila t
hitung
<
t
tabel
atau
probabilitas
nilai t atau signifikan > 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05. Uji t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan melihat tabel coefficients pada kolom sig. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Dan juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel-variabel diluar model. Koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan melihat tabel Model Summary pada kolom R Square. Rumus Koefisien determinasi: 2
Jumlah kuadarat regresi
R = Jumlah kuadrat total
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelayanan, Kepuasan Anggota dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2011” ini menggunakan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Tiga variabel bebas tersebut yaitu pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoperasi. Satu variabel terikatnya adalah partisipasi anggota. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran angket kepada anggota KOPMA UNS Surakarta dan dokumentasi KOPMA UNS Surakarta, maka deskripsi data variabel pelayanan (X1), variabel kepuasan anggota (X2), variabel motivasi berkoperasi (X3), dan variabel partisipasi anggota (Y), diperoleh hasil sebagai berikut: Descriptive Statistics N PELAYANAN (X1) KEPUASAN (X2) MOTIVASI (X3) PARTISIPASI (Y)
Valid N (listwise)
100 100 100 100 100
Minimum Maximum 29 20 20 19
42 31 34 33
Mean 35.91 25.02 26.89 25.13
Std. Deviation 2.885 2.445 2.846 3.437
Sumber: data primer yang diolah (2011) Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 anggota dari seluruh populasi. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor variabel pelayanan diperoleh skor minimum 29, skor maksimum 42, rata-rata 35,91 dan standar deviasi 2,885. Variabel kepuasan anggota diperoleh skor minimum 20, skor maksimum 31, rata-rata 25,02 dan standar deviasi 2,445. Variabel motivasi berkoparasi diperoleh skor minimum 20, skor maksimum 34, rata-rata 26,89 dan standar deviasi 2,846. Variabel partisipasi
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
anggota diperoleh skor minimum 19, skor maksimum 33, rata-rata 25,13 dan standar deviasi 3,437. B. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1.
Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut:
Sumber: data primer yang diolah (2011) Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
2.
Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolineritas (independent) dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) PELAYANAN
.433
2.311
KEPUASAN
.361
2.770
.402
2.488
MOTIVASI a. Dependent Variable: PARTISIPASI Sumber: data primer yang diolah (2011)
Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance keenam variabel bebas lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10. Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas.
3.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4. Uji
autokorelasi
Uji Autokorelasi
digunakan
untuk
mendeteksi
apakah
variabel
pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut: Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
a
DurbinWatson
1 .913 .833 .829 1.141 1.888 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELAYANAN, KEPUASAN b. Dependent Variable: PARTISIPASI Sumber: data primer yang diolah (2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1,888. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,888 < 2), dengan demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.
5.
Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Pelayanan (X1) dengan Partisipasi Anggota (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan plot antara variabel pelayanan (X1) dengan variebel partisipasi anggota (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
b.
Kepuasan Anggota (X2) dengan Partisipasi Anggota (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan plot antara variabel kepuasan (X2) dengan variabel partisipasi anggota (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
c.
Motivasi (X3) dengan Partisipasi Anggota (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan plot antara variabel motivasi (X3) dengan variabel partisipasi Anggota (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
1. Analisis Regresi Ganda Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
-3.722
1.335
PELAYANAN
.269
.056
KEPUASAN
.450
MOTIVASI .297 a. Dependent Variable: PARTISIPASI Sumber: data primer yang diolah (2011)
Beta
t
Sig.
-2.788
.006
.284
4.814
.000
.070
.412
6.392
.000
.058
.315
5.152
.000
Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = -3,722 + 0,269 X1 + 0,450 X2 + 0,297 X3 Keterangan: Y
: Partisipasi Anggota
X1 : Pelayanan X2 : Kepuasan Anggota X3 : Motivasi Berkoperasi Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Konstanta/ intersep sebesar -3,722 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas X1, X2, X3, sama dengan nol maka nilai Y adalah -3,722. Apabila pelayanan yang diberikan KOPMA UNS bernilai nol (0), anggota merasa tidak puas, dan anggota tidak memiliki motivasi berkoperasi maka partisipasi anggota akan bernilai negatif atau hubungan bertolak belakang sebesar 3,722. b. Koefisien regresi variabel pelayanan (X1) sebesar 0,269 artinya pelayanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel partisipasi anggota. Sedangkan koefisien 0,269 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel pelayanan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan partisipasi anggota sebesar 0,269 unit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
c. Koefisien regresi variabel kepuasan anggota (X2) sebesar 0,450 artinya kepuasan anggota mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel partisipasi anggota. Sedangkan koefisien 0,450 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel kepuasan anggota dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan partisipasi anggota sebesar 0,450 unit. d. Koefisien regresi variabel motivasi berkoperasi (X3) sebesar 0,297 artinya motivasi berkoperasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel partisipasi anggota. Sedangkan koefisien 0,297 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel motivasi berkoperasi dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan partisipasi anggota sebesar 0,297 unit.
2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. a.
Hipotesis Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi secara bersama-sama terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta. Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi secara bersama-sama terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta.
b.
Kriteria Pengujian Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
c. Nilai Probabilitas ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
722.480
3
Residual
144.563
111
F
240.827 184.914
Sig. .000a
1.302
Total 867.043 114 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELAYANAN, KEPUASAN b. Dependent Variable: PARTISIPASI Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara pelayanan (X1), kepuasan anggota (X2) dan motivasi berkoperasi (X3) terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta (Y).
3. Uji t Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. a.
Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
b.
Kriteria Pengujian Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
c.
Nilai Probabilitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
-3.722
1.335
PELAYANAN
.269
.056
KEPUASAN
.450
Beta
t
Sig.
-2.788
.006
.284
4.814
.000
.070
.412
6.392
.000
MOTIVASI .297 .058 a. Dependent Variable: PARTISIPASI Sumber: data primer yang diolah (2011)
.315
5.152
.000
Berdasarkan tabel coefficients di atas bisa dilihat bahwa: 1) Nilai probabilitas pelayanan (X1) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel pelayanan (X1 ) terhadap variabel partisipasi anggota (Y). 2) Nilai probabilitas kepuasan anggota (X2) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel kepuasan anggota (X2) terhadap variabel partisipasi anggota (Y). 3) Nilai probabilitas motivasi berkoperasi (X3) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi berkoperasi (X3) terhadap variabel partisipasi anggota (Y).
5. Menghitung Koefisien Determinasi Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai koefisien determinasi sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
1 .913a .733 .729 1.141 1.888 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELAYANAN, KEPUASAN b. Dependent Variable: PARTISIPASI Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan tadel di atas nilai koefisien determinasi (R2) yang mengukur seberapa jauh kemampuan variabel X dalam menjelaskan variabel Y sebesar 0,733. Hal ini berarti seluruh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 73,3%, sedangkan sisanya (100% - 73,3% = 26,7%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model. R2 sebesar 0,733 menunjukkan bahwa pengaruh pelayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota adalah kuat. Dikatakan kuat karena nilainya di atas 0,5.
4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011.
b.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelayanan terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011.
c.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan anggota terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011.
d.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
D. Pembahasan Hasil Analisis Data Setelah dilakukan analisis data, hasil penelitian membuktikan bahwa seluruh variabel yang ada yaitu pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoparasi berpengaruh signifikan terhadap partisipasi anggota tahun 2011. Hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000; karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh secara signifikan antara pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoperasi secara bersama-sama terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. Hasil uji t diperoleh nilai probabilitas untuk tiga variabel adalah sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoperasi secara parsial terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS Surakarta tahun 2011. Koefisien regresi untuk variabel pelayanan sebesar 0,269 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan variabel pelayanan akan menyebabkan kenaikan variabel partisipasi anggota. Sebaliknya menurunnya variabel pelayanan akan menyebabkan penurunan variabel partisipasi anggota. Pelayanan yang diberikan kepada anggota KOPMA UNS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan partisipasi anggota di KOPMA UNS. Koefisien regresi untuk variabel kepuasan anggota sebesar 0,450 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan variabel kepuasan anggota akan menyebabkan kenaikan variabel partisipasi anggota. Sebaliknya menurunnya variabel kepuasan anggota akan menyebabkan penurunan variabel partisipasi anggota. Kepuasan yang dirasakan anggota KOPMA UNS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan partisipasi anggota di KOPMA UNS. Koefisien regresi untuk motivasi berkoperasi sebesar 0,297 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan variabel motivasi berkoperasi akan menyebabkan kenaikan variabel partisipasi anggota. Sebaliknya menurunnya variabel motivasi berkoperasi akan menyebabkan penurunan variabel partisipasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
anggota. Motivasi berkoperasi yang dimiliki anggota KOPMA UNS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan partisipasi anggota di KOPMA UNS. Berdasarkan analisis data nilai koefisien determinasi (R2) yang mengukur seberapa jauh kemampuan variabel pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi berkoperasi dalam menjelaskan variabel partisipasi anggota sebesar 0,733. Hal ini berarti seluruh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 73,3%, sedangkan sisanya (100% - 73,3% = 26,7%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan menggunakan uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000; karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga hipotesis pertama penelitian yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan pelayanan, kepuasan anggota, dan motivasi bekoperasi terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011 ” diterima atau terbukti kebenarannya. 2. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai probabilitas untuk variabel kualitas pelayanan (X1) adalah sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian hipotesis kedua penelitian yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan pelayanan terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011” diterima atau terbukti kebenarannya. 3. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai probabilitas untuk variabel kepuasan anggota (X2) adalah sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian hipotesis ketiga penelitian yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan kepuasan anggota terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011” diterima atau terbukti kebenarannya. 4. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai probabilitas untuk variabel motivasi berkoperasi (X3) adalah sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian hipotesis keempat penelitian yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota pada KOPMA UNS Surakarta tahun 2011” diterima atau terbukti kebenarannya.
commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
5. Persamaan garis regresi Y = -3,722 + 0,269 X1 + 0,450 X2 + 0,297 X3. Dalam persamaan regresi diperoleh koefisien regresi untuk masing-masing variabel adalah pelayanan = 0,269; kepuasan anggota = 0,450; dan motivasi berkoperasi =0,297. Nilai koefisien regresi terbesar adalah 0,450 yaitu untuk variabel kepuasan anggota, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar terhadap partisipasi anggota (Y) adalah variabel kepuasan anggota (X2). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,733, hal ini berarti seluruh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 73,3%, sedangkan sisanya (100% - 73,3% = 26,7%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model.
B. Implikasi Implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen koperasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan penguat teori bahwa beberapa hal yang mempengaruhi partisipasi anggota di dalam suatu koperasi diantaranya adalah pelayanan, kepuasan dan motivasi berkoperasi. 2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa partisipasi anggota KOPMA UNS dinilai rendah, untuk itu KOPMA UNS harus memperhatikan dan meningkatkan partisipasi anggotanya. 3. Palayanan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap partisipasi anggota KOPMA UNS. Sehingga untuk meningkatkan partisipasi anggota maka KOPMA UNS harus meningkatkan palayanan yang diberikan, kepuasan anggota dan motivasi berkoperasi anggota.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat peneliti kemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi KOPMA UNS Surakarta atau pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
1. Bagi KOPMA UNS Surakarta a. KOPMA UNS Surakarta perlu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan karayawannya dalam menanggapi permintaan dan keluhan anggota. Sehingga mampu memberikan pelayanan yang capat, tepat dan dapat membantu anggota yang sedang melakukan pembelian di KOPMA UNS Surakarta. b. KOPMA UNS Surakarta perlu meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai barang-barang yang diperjualbelikan, sehingga mampu memberikan pertimbangan-pertimbangan terkait produk kepada anggota. c. KOPMA UNS Surakarta perlu menambah fisilitas fisik baik berupa fasilitas ruangan seperti ruangan untuk lembaga semi otonom dan lembaga otonom serta perlatatan penunjang seperti komputer dan peralatan untuk berbelanja, sehingga dapat menunjang kegiatan anggota. Selain itu KOPMA UNS Surakarta perlu meningkatkan kebersihan lingkungan baik di dalam ruangan ataupun di luar gedung, peningkatan kebersihan ini harus dilakukan secara mandiri, tidak bergantung pada fasilitas yang diberikan pihak UNS Surakarta. d. Sebagai koperasi serba usaha, KOPMA UNS Surakarta perlu menambah jenis usaha yang dijalankan, misalnya seperti toko buku, rental komputer, digital printing dan lain-lain. Selain itu varian produknya lebih diperbanyak lagi, sehingga mampu menarik anggota untuk melakukan transaksi di KOPMA UNS Surakarta. e. Konsumen KOPMA UNS Surakarta merupakan para anggota dan mahasiswa UNS, untuk itu KOPMA UNS Surakarta perlu menyediakan produk dengan harga yang lebih murah dari tempat yang lain. Selain itu perlu dilakukan promosi yang berupa diskon besar maupun undian berhadiah, sehingga lebih menarik anggota datang ke KOPMA UNS baik untuk bertransaksi maupun menggunakan fasilitas koperasi lainnya. f. KOPMA UNS Surakarta perlu mengadakan perluasan usaha ke fakultas di lingkungan UNS, sehingga lebih mudah dijangkau oleh anggota. g. KOPMA UNS Surakarta perlu mempertahankan keberjalanan lembagalembaga yang dimilikinya dan bila perlu menambah lembaga baru, sehingga mampu menampung aktivitas para anggotanya. Di samping itu, KOPMA UNS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
Surakarta perlu lebih banyak lagi mengadakan program atau kegiatan yang mampu menampung minat anggota misalnya magang dan pelatihan. h. Sosialisasi yang dilakukan KOPMA UNS Surakarta perlu dimaksimalkan lagi, baik untuk sosialisasi kegiatan maupun untuk sosialisasi kebijakan yang diambil KOPMA UNS Surakarta. Sosialisasi bisa berbentuk penempelan pamflet, baliho, spanduk, maupun short messagge servise (sms). Sehingga KOPMA UNS Surakarta semakin lebih akrab dengan mahasiswa dan informasi akan lebih tersampaikan.
2. Bagi Anggota a. Anggota KOPMA UNS perlu malakukan pembayaran simpanan wajib, sehingga anggota tidak terasionalisasi atau tidak kehilangan haknya sebagai anggota KOPMA UNS. b. Anggota perlu mempelajari terkait KOPMA UNS Surakarta sebelum ikut didalamnya, sehingga mampu melaksanakan kewajiban dan haknya dengan baik. c. Anggota KOPMA UNS Surakarta perlu lebih aktif dan peduli dengan KOPMA UNS Surakarta, baik sebagai pemilik maupun sebagai pengguna jasa KOPMA UNS Surakarta. d. Anggota perlu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan KOPMA UNS Surakarta, sehingga akan saling menguntungkan kedua belah pihak. Penggunaan fasilitas ini dapat berupa pembelian produk, menabung di lembaga keuangan, dan mengikuti program-program yang diselenggarakan KOPMA UNS Surakarta. e. Angggota perlu memperhatikan setiap informasi yang disampaikan KOPMA UNS Surakarta, sehingga dapat mengikuti perkembangan jalannya usaha koperasi, dan dapat menyampaikan saran dan kritik kepada koperasi. f. Anggota perlu mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh KOPMA UNS Surakarta, seperti rapat, pendidikan koperasi dan seminar sehingga dapat meningkatkan pengetahuan terkait koperasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
3. Bagi UNS Surakarta a. Sebagai wujud Tri Darma Perguruan Tinggi, UNS Surakarta perlu berperan dalam perkoperasian, tidak hanya dengan memiliki KPRI dan KOPMA, tetapi bisa memberikan pendidikan perkoperasian kepada anggota koperasi, khususnya anggota KOPMA UNS Surakarta. Pendidikan perkoperasian bisa dimasukkan kedalam materi mata kuliah kewirausahaan. b. UNS Surakarta perlu menyediakan fasilitas kepada KOPMA UNS Surakarta, fasilitas ini dapat berupa kemudahan birokrasi, kebersihan yang maksimal, maupun pendanaan untuk kegiatan anggota KOPMA UNS Surakarta.
commit to user