SISTEM PERKADERAN MUHAMMADIYAH
Gus Zuhron SEKRETARIS MPK PWM JATENG
1
Sekali Muhammadiyah tetap muhammadiyah. Sekali IPM lain kali IMM. Sekali IMM lain kali PM/NA. Sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah (Dr. Muh. Alwiudin, Ketua PWM Sulawesi Selatan 20102015)
3
ْ ْ ين لَ ْو ت َ َر ُكواْ ِم ْن خ َْل ِف ِه ْم خ ي ل َ ش الَّ ِذ َ َ َو ْ ً ْ ُ َ ُ ُ ً َّ َ ّللا وا ق ت ي ل ف م ه ي ل ع ا و ف َا خ ا ف ا ع ض ة ي ر ْ َّ ّ َ ِْ َ ِذ َ ِ َّ ْ ُ ْ ً ُ َ س ِديدًا ال و ق ا و ل و ق ي ل َ َو ْ َ
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisa/4: 9).
4
Konsep Dasar Perkaderan Muhammadiyah Pengertian kader dan posisinya Pengertian sistem perkaderan
Muhammadiyah Perkaderan sebagai sebuah sistem Visi, misi dan tujuan perkaderan Penitikberatan perkaderan muhammadiyah 5
Pengertian kader Kader (perancis: cadre atau les cadres) adalah angoota
inti yang menjadi bagian terpilih dalam lingkup dan lingkungan pimpinan serta mendampingi (tokohtokoh) disekitar pimpinan Kader juga bisa berarti pula sebagai jantung suatu organisasi
6
Lanjutan Dalam pengertian lain, kader dari bahasa latin
quadrum berarti empat persegi panjang atau kerangka. Dengan demikian kader dapat didefinisikan sebagai kelimpok manusia yang tebaik karena terpilih, yaitu merupakan tulang punggung (kerangka) dari kelompok yang lebih besar dan terorganisir secara permanen Kader adalah anggota inti yang terlatih serta memiliki komitmen terhadap perjuangan dan cita-cita persyarikatan (pedoman MPK pasal 1 ayat 4)
7
Posisi Kader? Umat Islam 2. Simpatisan 3. Aktivis 4. Kader 1.
8
Visi Perkaderan Kader Muhammadiyah paripurna untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenarbenarnya (h.47)
9
Misi Perkaderan Mengintensifkan peneguhan ideologi Muhammadiyah
di seluruh liri persyarikatan, ortom dan aum Menyinambungkan pewarisan nilai-nilai bermuhammadiyah Mengoptimalkan revitalisasi kader (h. 47)
10
Terbentuknya
kader Muhammadiyah yang berjiwa Islam berkemajuan serta mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan dalam persyarikatan. Kehidupan ummat, dinamika bangsa dan konteks global (h.48)
apb-mpkppm/ba_dppimm 24-26/06/2014
11
Seperangkat unsur dan keseluruhan komponen yang saling berkaitan secara teratur sehingga membentuk suatu totalitas yang berhubungan dengan kader dan kaderisasi di Muhammadiyah (SPM, 2015: 43)
12
Pengaderan
adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Dalam pengaderan ini, posisi kader atau peserta training menjadi obyek dan pasif sebagai orang yang dididik atau dibentuk kader (h.43)
13
Perkaderan berasal dari kata dasar kader ditambah prefik nominal “per” dan sufiks “an” (perihal yang berhubungan antaralan kader). Dalam perkaderan posisi kader atau peserta training menjadi subyek dan aktif. Jadi istilah yang dipilih dan pas dipergunakan dalam SPM adalah perkaderan (h.43)
14
1.
SPM berlaku menyeluruh bagi semua jajaran dan komponen persyarikatan
2. SPM juga mencakup dan memuat seluruh bentuk dan jenis kaderisasi dan pelatihan yang diterapkan di Muhammadiyah baik secara Vertikal maupun horizontal 15
berlaku dari pusat sampai dengan ranting
16
Berlaku
dan mengikat seluruh pembantu pimpinan, ortom dan AUM diseluruh jenjang kepemimpinan Muhammadiyah untuk dilaksanakan sebagai acuan kaderisasi 17
NA
IPM
Hisbul Wathon
Majelis/ Lembaga
SPM Muhammadiyah
Pemuda Mu
IMM
Amal Usaha
Tapak Suci
18
19
Paradigma Baru Perubahan Tata Kelola Kurikulum
Pertama, standar kompetensi diturunkan dari Profil Kader Muhammadiyah (hasil Muktamar ke-46 tahun 2010 di Yogyakarta). Kedua, semua materi perkaderan harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap (afeksi), keterampilan (skill/psikomotorik), dan pengetahuan (kognitif) peserta perkaderan. Ketiga, materi perkaderan diturunkan dari kompetensi dasar yang ingin dicapai. Keempat, keselarasan tuntutan standar kompetensi, kompetensi dasar, proses pembelajaran, dan penilaian. Lebih rinci perubahan kurikulum ini meliputi materi, metode, dan evaluasi perkaderan.
20
Pengembangan unsur materi perkaderan
dilakukan dengan dua perubahan mendasar, yaitu pengembangan aspek materi dan pengembangan kelompok materi perkaderan
21
Perubahan Tata Kelola Penyelenggaraan Perkaderan 22
Untuk Darul Arqam Tingkat Pusat/Nasional diselenggarakan oleh MPK PP Muhammadiyah, Darul Arqam Tingkat Wilayah/Regional diselenggarakan oleh MPK PW Muhammadiyah dalam koordinasi MPK PP Muhammadiyah, dan Darul Arqam AUM diselenggarakan oleh pimpinan AUM dalam koordinasi MPK di tingkat masing-masing. Sedang Baitul Arqam Daerah diselenggarakan oleh MPK PD Muhammadiyah dalam koordinasi MPK PW Muhammadiyah. Baitul Arqam Cabang/Ranting diselenggarakan oleh MPK PC Muhammadiyah atau MPK PR Muhammadiyah dalam koordinasi MPK PD Muhammadiyah atau MPK PC Muhammadiyah, dan Baitul Arqam AUM diselenggarakn oleh pimpinan AUM dalam koordinasi MPK di tingkat masing-masing
apb-mpkppm/ba_dppimm
2426/06/2014
Strategi Pelaksanaan SPM 2015 23
Guna menyukseskan perkaderan Persyarikatan, seluruh lingkup Persyarikatan wajib melaksanakan SPM 2015. Selain itu perlu diadakan pelatihan instruktur dalam bentuk Training of Trainer (ToT) dan dilakukan sebelum SPM 2015 diimplementasikan di tingkat masing-masing sekaligus segera membentuk korp untuk penguatan tim instruktur. Selanjutnya menyosialisasikan instrumen pendukung SPM seperti Pedoman Perkaderan, Silabus Perkaderan, Modul, Materi Induk Perkaderan, maupun Panduan-Panduan Praktis Perkaderan apb-mpkppm/ba_dppimm
2426/06/2014
Pelaku
gerakan; Ideologi gerakan Muhammadiyah; Sistem kaderisasi. 24
Sekian dan Terima Kasih
نصر من هللا و فتح قريب 25