Silabus Perkaderan Muhammadiyah1 Oleh : Munawwar Khalil2
Pendahulan Perkaderan adalah proses yang bersifat terencana dan sistematik, karena itu perencanaan perkaderan harus disusun secara lengkap agar dapat dipahami dan dilakukan oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai illustrasi dapat dicontohkan profesi seorang insinyur bangunan. Rancang bangun yang disusunnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan beberapa orang buruh bangunan. Karena rancang bangun yang disusun Insinyur tersebut cukup lengkap dan operasional, sehingga seorang tukang yang tidak memiliki pendidikan teknik bangunan sekalipun dapat memahami dan melaksanakannya. Berdasar ilustrasi di atas, maka kegiatan pembelajaran dalam perkaderan Muhammadiyah juga haruslah memiliki sebuah “rancang bangun” agar kegiatan pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Rancang bangun tersebut berbentuk sebuah perencanaan. Dalam kegiatan pembelajaran perencanaan itu berupa silabus dan modul. Namun apakah perencanaan pembelajaran yang ada dalam dalam perkaderan Muhammadiyah selama ini telah disusun oleh instruktur secara lengkap dan operasional? Kenyataannya, sebagian besar perkaderan Muhammadiyah tidak berangkat dari silabus tapi umumnya perencanaan pembelajarannya berbasiskan pada materi pembelajaran secara langsung.
Hadirnya Sistem
Perkaderan Muhammadiyah (SPM) 2015 diharapkan Majelis Pendidikan Kader (MPK) agar bisa menata ulang kurikulum SPM agar perkaderan Muhammadiyah dapat dilaksanakan secara sistemik, profesional dan memenuhi standar akademik pembelajaran pada umumnya. 1
Disampaikan dalam Coaching Instruktur MPK PP Muhammadiyah di hotel Mawar Asri Kaliurang Yogyakarta pada 2o Februari 2016 dan Rakernas MPK PP Muhammadiyah di PPPPTK Matematika Yogyakarta pada 29 April 2016. 2
Wakil Ketua MPK PP Muhammadiyah Periode 2015-2020 (mengkoordinir Bidang Pendidikan dan Latihan)
1
Silabus dan juga modul yang telah disusun oleh MPK PP Muhammadiyah periode 2015-2020 ini sudah seharusnya disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh semua instruktur.
Pengertian Silabus
Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata pembelajaran. Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Indikator Pencapaian Kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta perkaderan ?, bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut ?, dan bagaimana cara mengetahui bahwa peserta perkaderan telah memiliki kompetensi itu ?. Silabus ini akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi instruktur karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta perkaderan. Selain itu, silabus juga menerangkan tentang kegiatan pembelajaran, strategi, referensi, dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada peserta. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan instruktur akan dapat memfasilitasi pembelajaran lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi pembelajaran, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Komponen Silabus Menurut para ahli kurikulum, terdapat banyak macam komponen silabus yang tersusun dalam suatu matrik silabus. Hal inilah yang harus dicermati dan dipilih oleh suatu institusi dalam mengelompokkan komponen-komponen tersebut. Setiap institusi berdasarkan kriteria atau standar yang diacu dapat menentukan sendiri komponen apa yang dipilih dan disusun pada matrik dalam menyusun silabus pembelajaran. Pada prinsipnya semakin rinci silabus akan 2
semakin memudahkan instruktur dalam menjabarkannya ke dalam Modul Perkaderan. Adapun komponen silabus yang digunakan dalam silabus SPM, adalah: a. Identitas
Berisi tentang Kelompok Materi dan Jenjang Perkaderan. Kelompok Materi SPM terdiri dari : Materi Ideologi Muhammadiyah, Materi Pengembangan Wawasan, Materi Kepemimpinan dan organisasi, Materi Sosial Kemanusiaan dan Materi Muatan Lokal. Adapun jenjang perkaderan terdiri dari Darul Arqam Pusat, Darul Arqam Wilayah, Baitul Arqam Daerah dan Baitul Arqam Cabang & Ranting.
b. Standar Kompetensi (SK) Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta perkaderan yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada satuan perkaderan yang dilaksanakan. c. Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar adalah sejumlah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang harus dilatihkan kepada peserta perkaderan sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pembelajaran. d. Indikator Indikator merupakan wujud dari KD yang lebih spesifik, yang merupakan cerminan dari kemampuan peserta perkaderan dalam suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar yang telah dilalui. Bila serangkaian indikator dalam suatu kompetensi dasar sudah dapat dicapai peserta didik, berarti target KD tersebut sudah terpenuhi. Menjadi perhatian: Standar kompetensi – kompetensi dasar – indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. 3
e. Materi Pokok Materi pokok adalah unsur silabus yang menjelaskan bagian struktur keilmuan suatu bahan kajian yang berisi gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Materi pokok ini ditentukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Relevansi, artinya ada kesesuaian antara uraian materi pokok dengan KD yang ingin dicapai. 2) Konsistensi, artinya ada keajegan antara materi pokok dan uraian materi pokok dengan KD dan SK. 3) Prinsip edukasi, artinya adanya kecukupan materi yang diberikan untuk mencapai KD. Keseluruhan materi pokok yang dijabarkan dari setiap KD, perlu dibuat bagan alur agar runtut dan sistematis dalam pembelajaran. f. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran dalam silabus ini berisi tentang pengalaman belajar yang merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan oleh peserta perkaderan dalam pembelajaran. Pengalaman belajar dikembangkan untuk mencapai KD melalui strategi pembelajaran. g. Waktu Merupakan lama waktu dalam menit yang dibutuhkan peserta perkaderan untuk menguasi KD yang telah ditetapkan. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (2 x 45 menit/sesi materi). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya. h. Referensi / Acuan Referensi adalah sumber pustaka yang dirujuk atau yang dianjurkan, sebagai sumber informasi yang harus dikuasai oleh peserta perkaderan .
4
i. Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui perkembangan, kemajuan dan/atau hasil belajar individu atau kelompok selama mengikuti program perkaderan. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang bersifat kuantitatif dilanjutkan dengan penafsiran dan pertimbangan yang bersifat kualitatif dan terakhir baru dilakukan pengambilan keputusan menyangkut prestasi belajar kader.. Penutup Silabus SPM digunakan oleh setiap instruktur sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta perkaderan. Oleh karena itu, dengan berpedoman silabus SPM ini instruktur akan dapat melaksanakan pembelajaran dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi pembelajaran, atau sistem evaluasi yang seharusnya. Melalui silabus SPM, maka kegiatan pembelajaran dalam perkaderan akan dapat dilakukan secara terkontrol, logis dan sistematis. Silabus akan membantu instruktur dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta perkaderan dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Baik instruktur maupun peserta perkaderan mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian instruktur dapat mempertahankan situasi agar peserta perkaderan dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah diprogramkannya.
5