Sistem Penunjang Kepusan Penerima Bantuan Beasiswa Santri Terpadu menggunakan Metode Topsis Dede Irawan,Tjut Awaliyah, Sufiatul Maryana
[email protected] 1) Yayasan Pesantren Terpadu Al-Ma’shum Mardiyah 2) Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK Al ma’shum Mardiyah merupakan sebuah yayasan pesantren Terpadu, Pesantren terpadu merupakan perpaduan antara mata pelajaran Umun dengan mata Pelajaran Pesantren dengan pembelajaran yang seimbang. Setiap tahun ajaran baru, Pesantren mengadakan penerimaan dan penyeleksian calon siswa serta calon penerima Beasiswa, untuk menentukan proses penyeleksian santri di Pesantren Terpadu Al Ma’shum Mardiyah, proses penyeleksian ini sering timbul permasalahan seperti terbatasnya panitia seleksi, lamanya penilaian, serta penilaian yang terkadang subyektif yang menyebabkan kesalahan menganalisis calon santri yang diterima atau ditolak, serta yang berhak menerima dan tidak. Oleh sebab itu dilakukan penelitian sistem penunjang keputusan (SPK). Penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari alternative terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu santri terbaik. Kata Kunci : Pesantren, SPK, Topsis
PENDAHULUAN Semakin pesatnya kemajuan teknologi setiap harinya sehingga berpengaruh terhadap kemajuan bisnis di sektor pemerintah dan swasta.Untuk memajukan usaha bisnis tersebut diperlukan manajemen yang tepat. Dengan adanya suatu sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi dengan baik, maka semua pekerjaan yang berhubungan dengan transaksi dan pengolahan data akan lebih mudah untuk diselesaikan. Sebagai pihak pengambil keputusan pun akan dimudahkan dengan adanya berbagai jenis laporan yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan baru pada suatu perusahaan dengan menggunakan sistem informasi. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan
kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001). Pesantren terpadu merupakan sebuah instansi sekolah yang mengkombinasikan antara pelajaran dinas pendidikan dan pelajaran pesantren. Kedua mata pelajaran tidak difokuskan disatu sisi karena mata pelajaran dibagikan secara merata kepada siswa siswi pesantren. Penggunaan sistem penerimaan santri baru, dan penerima beasiswa di pesantren Al Ma’shum Mardiyah masih ada kekurangan, salah satunya: Penerimaan beasiswa bagi santriwan/santriwati baru masih melakukan perhitungan manual sehingga memungkinkan untuk terjadi penilaian yang subyektif.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Rustiawan, Destiani, Ikhwana, 2012, dalam penelitian yang berjudul: Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Calon Penerima Beasiswa di SMA Negeri 3 Garut. Menyatakan bahwa Hasil dari penelitian penyeleksian calon siswa baru di SMA Negeri 3 Garut menggunakan metode FMADM TOPSIS dapat dilakukan dengan mudah dan meminimalisir kesalahan yang dilakukan olehpanitia, sehingga penyeleksian calon penerimaan beasiswa menjadi lebih effisien. TINJAUAN PUSTAKA 1. Sistem Penunjang Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001). Seleksi Penerimaan Seleksi adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang atau orangorang yang paling memenuhi criteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini yang dilakukan perusahaan. Seleksi merupakan hal yang sangat penting karena berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui proses seleksi. Seleksi merupakan motivasi. Sekiranya orang tepat telah diseleksi, maka proses motivasi dengan sendirinya akan berjalan baik disebabkan orang itu sudah memiliki sikap dan perilaku yang baik, dan menunaikan tugastugasnya dengan system yang tertata (Taufiq, 2009). 2.
3. Santri Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan Ilmu Agama Islam di suatu tempat yang dinamakan Pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, shastri yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan.Ada pula yang mengatakan berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi, seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di Pondok Pesantren, sebagai konsekuensinya ketua Pondok Pesantren memberikan tunjangan kepada santri tersebut(Muldani, 2013) 4. PHP PHP singkatan dari (Personal Home Page) merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien. Dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (disebut server side) berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada sisi klien (client side). Proses eksekusi kode PHP yang disisipkan pada halaman HTML. (Firdaus, 2007). 5. Basis Data Definisi Basis Data terdiri atas 2 kata yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya ( Fathansyah,2001). Basis Data atau Database dapat diartikan Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis (Fathansyah,2001).
Tabel berfungsi untuk menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu, Field merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukan, sedangkan Record merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada table (Fathansyah,2001). 6. MySql MySQL adalah sebuah server database open source yang termasuk populer keberadaannya.MySQL umumnya digunakan bersamaan dengan PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerful(Nanang,2009). 7. Adobe Dreamweaver Adobe Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh Adobe, Dengan program ini user dapat dengan mudah membuat dan mendesain web. Dreamweaver memiliki media editor yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana berbentuk layer. (Firdaus, 2007). 8. FMADM Fuzzy Multiple Attribute Decision MakingFMADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria (atribut) tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan (Wibowo S, 2009). Sebagian besar pendeketan MADM dilakukan melalui 2 langkah, yaitu : pertama, membuat rating pada setiap alternatif berdasarkan agregasi drajat kecocokan pada semua kriteria; kedua melakukan perangkingan alternatifalternatif keputusan tersebut. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa, masalah MADM adalah mengevaluasi m alternatif Ai(i=1,2,…,m) terhadap sekumpulan atribut atau kriteria Cj(j=1,2,…,n), dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya. Matriks keputusan
setiap alternatif terhadap setiap atribut, X, diberikan sebagai : [1]. X11 X12 … X1n \ X=
X21 X22 … X2n …….. 2.1 : : : : Xm1 Xm2 Xmn
Dimana Xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai bobo yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut, diberikan sebagai, W : W = { w1, w2, }…………………2.2
…
,
wn
Rating kinerja (X), dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama yang merepresentasikan preferensi absolute dari pengambil keputusan. Masalah FMADM diakhiri dengan proses perangkingan untuk mendapatkan alternatif terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai keseluruhan preferensi yang diberikan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah MADM, antara lain: 1. Simple Additive Weighting (SAW) 2. Weighted Product (WP) 3. ELECTRE 4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) 5. Analytic Hierarchy Process (AHP) 9. Topsis Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Langkah-langkah penyelesaian masalah MADM dengan TOPSIS : a. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
b. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. c. Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif. d. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif. e. Menentukan nilai preferensi untuk
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai:
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai
setiap alternatif. TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu:
i=1,2,….m; dan j=1,2,….n. Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai:
Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif :
METODE PENELITIAN
dengan i=1,2,….m; dan j=1,2,…..n.
Dengan :
1. Tahap Perencanaan Sistem Sebelum membuat sebuah aplikasi, pada tahapan ini terlebih dahulu dikumpulkan beberapa bahan yang dapat dijadikan landasan awal untuk melengkapi pendefinisian permasalahan tersebut. Tahap perencanaan/identifikasi masalah berkaitan dengan diagnosa permasalahan
sehingga dapat ditentukan sasaran dan faktor kritis permasalahan yang ada, diantaranya : a. Studi Kepustakaan b. Studi Lapang 2. Tahap Analisis Pada tahapan ini dilakukan suatu analisa, mengenai sistem yang berjalan di instansi tersebut dan merancang sistem yang akan dibangun serta kemungkinankemungkinan yang akan terjadi, sehingga dapat dipersiapkan sejak awal agar tercipta sistem yang friendly dan mudah digunakan, serta dapat memberikan manfaat yang lebih baik terhadap penyeleksian santri masuk.Analisis data kriteria santri yang berhak mendapatkan predikat calon santri yang berprestasi dan berhak menerima beasiswa, meliputi penilaian Nilai rata-rata ujian, jangkauan, gaji Orang Tua 3. Tahap Perancangan Pada tahap perancangan aplikasi secara dalam penelitian berjudul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Penerimaan Santri Baru Pada Pesantren Terpadu Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Berbasis Online dilakukan melalui 2(dua) tahap, yaitu: a. Perencanaan Basis Data Perencanaan Basis Data yang dapat dilakukan menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) atau Normalilasi yang merupkan suatau model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.Pada umumnya ERD ini digunakan oleh professional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi.ERD juga menggantungkan bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antar store pada data DFD. b. Perencanaan Sistem Secara Keseluruhan Perencanaan sistem secara keseluruhan dalam penelitian ini menggunakan flowchart yang
merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses yang terjadi didalam suatu program komputer secara sistematis dan logis. Pada dasarnya flowchart merupakan alat pendukung yang sering dipakai untuk membuat algoritma. 4. Tahap Implementasi Pada tahap ini dilakukan penyiapan rancangan yang telah dibuat kedalam bentuk pengimplementasian sebuah program yang meliputi penyajian dan visualisasi pada form-form Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Penerimaan Santri Baru Pada Pesantren Terpadu Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Berbasis Online, dengan menggunakan Windows 8 sebagai sistem operasinya, PHP sebagai bahasa pemrogramannya, dan MySQL sebagai databasenya. 5. Tahap Uji Coba Pada tahap uji coba aplikasi ini merupakan tahap untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat berhasil atau tidak, jika berhasil dilanjutkan ketahap penggunaan dan jika tidak berhasil dilakukan pengkajian ulang ketahap perencanaan sistem. Uji coba sistem ini terdapat beberapa uji coba yang dilakukan seperti : a. Uji coba Struktural/Modular merupakan uji coba yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian rancangan dengan hasil implementasi. b. Uji coba Fungsional merupakan uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah setiap button/form telah berfungsi atau tidak. c. Uji coba Validasi merupakan uji coba yang dilakukan dengan cara memasukan, mengubah dan mencari data pada form-form yang ada .
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 1. Perencanaan Sistem Tahap perencanaan dibuat dengan tujuan untuk membantu tahap perancangan yang akan diterapkan metode dalam pembuatan sistem yang akan dibangun. Proses pengumpulan dan analisa data menjadi tahap awal dalam proses ini. Dalam hal ini perancangan dan implementasi sistem pendukung keputusan penerimaan calon peserta diklat merupakan tahapan lanjutan dari perencanaan sistem untuk solusi dari masalah seleksi calon peserta diklat yang berjalan saat ini terdapat suatu kelemahan yaitu tahap seleksi penerimaan calon peserta diklat masih menggunkan prosedur manual, dimana bisa terjadi kekeliruan dalam tahap proses seleksi. Perancangan sistem pendukung keputusan penerimaan calon peserta diklat ini menggunkan software Adobe Dreamweaver dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk database, karena kedua software tersebut dapat membantu dalam membuat sistem pendukung keputusan penerimaan calon peserta diklat yang bersifat user friendly. 2. Analisis Sistem Untuk memudahkan merancang sistem pendukung keputusan penerimaan calon santri baru, terlebih dahulu dilakukan tahap Analisis Sistem dengan 2 cara yaitu: a. Analisis sistem yang sedang berjalan Analisis ini dilakukan dengan melakukan seleksi penerimaan calon santri dengan proses manual yaitu calon santri beserta wali santri datang ke pesantren Al Ma’shum Mardiyah dan mengisis formulir yang telah disediakan oleh panitia, setelah formulir diisi lalu dikembalikan kepada panitia, dan calon santri menerima kartu untuk mengikuti ujian. Pada waktu dan tanggal yang sudah ditentukan oleh pihak pesantren. Perhitungan ujian kelulusan masih menggunakan microsoft exel, yang diambil dari 3 nilai yang diujikan yaitu : Ilmu Pengetahuan Umum, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Agama. Serta perhitungan pencarian calon santri penerima beasiswa yang juga masih menggunakan proses manual. b. Analisis sistem yang akan dibangun Berdasarkan dari hasil analisis sistem yang sedang berjalan maka dilakukan proses pencarian solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Salah satu solusi yang dapat digunakan dan dimanfaatkan adalah menggunakan Sistem Pendukung Keputusan, dan SPK memiliki beberapa metode yang dapat menyelesaikan berbagai masalah. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) . Berikut adalah contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan menggunkan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution): Berikut adalah langkah-langkah penyeleksian calon santri dengan menggunakan metode TOPSIS: a. Syarat Beasiswa berprestasi Syarat Beasiswa berprestasi pada pesantren Al Ma’shum Mardiyah dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3. Bobot Kriteria
C1 C2 C3 C4
Kriteria Nilai Ujian Gaji Orang Tua Jangkauan Kemauan
2 3 5 4
Tabel 3.Dapat dilihat bahwa kriteria untuk mendapat beasiswa berprestasi pada Pesantren Al Ma’shum Mardiyah ini, calon santriwan dan santriwati harus memenuhi persyaratan dalam tabel 3 ini.
Tabel 4. Bobot No 1 2 3 4 5
Bobot Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi
1 2 3 4 5
Tabel 4 diatas merupakan suatu bobot yang diberikan pihak pesantren untuk menilai kriteria dari bobot 1 sangat rendah hingga bobot 5 sangat tinggi. Untuk kriteria jangkauan, gaji orang tua, nilai rata-rata test ujian, serta kemauan untuk tinggal di asrama dapat dilihat pada tabel 5, 6, 7 Tabel 5. Jangkauan No 1 2 3 4
Desa Galudra Nyalindung Cibeureum Other
4 3 2 1
Tabel 5 ini menjelaskan bahwa kriteria beasiswa berprestasi dilihat dari tempat calon santri tinggal, desa galudra menjadi desa yang diutamakan karena letak pesantren Al Ma’shum Mardiyah bertepatan di desa Galudra.Disusul oleh desa nyalindung, ciberem dan seterusnya hingga batasan Kecamatan cugenang. Tabel 6. Gaji Orang Tua No Gajiorang tua 1 <=500 rb 4 2 500rb >GAJI<=1.5 jt 3 3 1.5 jt >GAJI<=3 jt 2 4 GAJI >3 jt 1 Tabel 6 ini menjelaskan bahwa kriteria beasiswa berprestasi dilihat dari gaji orang tua calon santri.Gaji orang tua calon santri jika gaji mereka semakin kecil maka bobot penilaian pun semakin tinggi.
Tabel 7. Nilai Rata-rata Ujian No Nilaiujian Bobot 1 Nilai>=90 4 2 80>=nilai<90 3 3 70>=nilai<80 2 4 nilai<70 1 Tabel 7 menjelaskan syarat lulus untuk menjadi seorang santri Al ma’shum Mardiyah, dan juga tingkatan bobot untuk mendapat beasiswa bagi calon santri yang berada dilingkungan Pesantren.Nilai rata-rata ujian juga menjadi tolak ukur bagi seluruh calon santri untuk menjadi calon santri terbaik pada periode tersebut. Tabel 8. Kemauan calon Santri berasrama No Nilaiujian Bobot 1 Sangat Mau 4 Nilai>=90 2 Mau 3 80>=nilai<90 3 Ragu-ragu 2 70>=nilai<80 4 Tidak 1 nilai<70 Tabel 8 menjelaskan bahwa keinginan calon santri untuk berasrama di Pesantren Al Ma’shum Mardiyah pertanyaan serta nilai langsung diberikan dari penguji. b. Contoh kasus Contoh kasus penilaian beasiswa pada Pesantren Al Ma’shum Mardiyah, diambil 3 alternatif calon santri dengan masing-masing nilai berbeda, untuk kriteria kemauan berasrama, penilaian dilakukan pada saat ujian test masuk santri, oleh sebab itu penguji memberikan nilai akan keseriusan calon santri ingin tinggal di asrama. Tabel 9. Data Contoh Jalur beasiswa Berprestasi No
Nama
1 2
Dede Wilda n
3
Juneb
Nilai Ujian
Gaji Ortu
Alamat (km)
75
450.000
1.5
79
2.000.000
0.8
80
3.500.000
0.5
Kemaua n 60 75 80
Dibuat matrik terlebih dahulu dengan nilai kriteria di masing-masing bobot.
C 4
C 3
Y- = MIN (2.3, 3.1, 3.1) = 2.3 4 4 3 4 2 4 4 1 4 Y- = MIN (2.04, 2.72, 2.04) = 2.04
Membentuk matrik keputusan ternormalisasi terbobot.
R=
0.87 0.43 0.21
𝐷1+ = (1.14 − 1.14)2 +(2.61 − 2.61)2 + (2.3 − 3.1)2 + (2.04 − 2.72)2 = 1.042 𝐷2+ = (1.14 − 1.14)2 +(1.21 − 2.61)2 + (3.1 − 3.1)2 + (2.72 − 2.72)2 = 1.4 𝐷3+ = (1.14 − 1.14)2 +(0.63 − 2.61)2 + (3.1 − 3.1)2 + (2.04 − 2.72)2 = 2.093
Menghitung jarak dengan solusi negatif menggunakan rumus 𝐷1− = (1.14 − 1.14)2 +(2.61 − 0.63)2 + (2.3 − 2.3)2 + (2.04 − 2.04)2 = 1.98 𝐷2− = (1.14 − 1.14)2 +(1.21 − 0.63)2 + (3.1 − 2.3)2 + (2.72 − 2.04)2 = 1.28 𝐷3− = (1.14 − 1.14)2 +(0.63 − 0.63)2 + (3.1 − 2.3)2 + (2.04 − 2.04)2 = 0.8
Menentukan nilai preferensi pada setiap alternative 𝐷𝑥 + (𝐷𝑥+) + (𝐷𝑥−) 1.98 𝑉1 = = 0.65 1.042 + 1.98 1.28 𝑉2 = = 0.47 1.4 + 1.28 0.8 𝑉3 = = 0.27 2.093 + 0.8 𝑉𝑥 =
0.46 0.62 0.62
0.51 0.68 0.51
Memberi pembobotan pada setiap kriteria menggunakan rumus 𝐲𝒊𝒋 = 𝒘𝒊 𝒓𝒊𝒋 (2, 3, 5, 4) 1.14 2.61 1.14 1.29 1.14 0.63
4 3
Menghitung jarak dengan solusi ideal positif menggunakan rumus
42+ 42+ 42 = 6.92 4 𝑅11 = = 0.57 6.92 4 𝑅21 = = 0.57 6.92 4 𝑅31 = = 0.57 6.92 𝑋2 = 42+ 22+ 12 = 4.58 4 𝑅12 = = 0.87 4.58 2 𝑅22 = = 0.43 4.58 1 𝑅32 = = 0.21 4.58 𝑋3 = 32+ 42+ 42 = 6.40 3 𝑅13 = = 0.46 6.40 4 𝑅23 = = 0.62 6.40 4 𝑅33 = = 0.62 6.40 𝑋4 = 32+ 42+ 32 = 5.83 3 𝑅14 = = 0.51 5.83 4 𝑅24 = = 0.68 5.83 5 𝑅34 = = 0.51 5.83 𝑋1 =
0.57 0.57 0.57
3
2.3 3.1 3.1
Y+ = MAX (1.14, 1.14, 1.14) = 1.14 Y+ = MAX (2.61, 1.21, 0.63) = 2.61 Y+ = MAX (2.3, 3.1, 3.1) = 3.1 Y+ = MAX (2.04, 2.72, 2.04) = 2.72 Y- = MIN (1.14, 1.14, 1.14) = 1.14 Y- = MIN (2.61, 1.21, 0.63) = 0.63
2.04 2.72 2.04
Jadi dapat disimpulkan yang menjadi calon santri terbaik dan berhak menerima beasiswa adalah Juneb dengan nilai preferensi 0.65 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pada tahap sebelumnya telah dijelaskan bagaimana tahapan perancangan atau pembuatan Sistem Seleksi Penerimaan Beasiswa pada Santri Baru. Berikut ini merupakan hasil bentuk tampilan beserta penjelasan tentang tampilan halaman halaman dari sistem yang telah dibuat.
A. Halaman Utama Halaman utama ini merupakan halaman pertama pada saat user mengakses sistem ini, beberapa fungsi yang ada di dalamnya yaitu home, sebagai halaman awal yang berisi tentang informasi berupa penjelasan pemakaian sistem. Pendaftaran, memuat inputan data santri yang akan medaftar. Data Santri, memuat suatu informasi jumlah santri yang mendaftar. Hasil Seleksi memuat suatu inputan dan juga hasil ujian masuk yang dilakukan oleh calon santri. Berikut ini merupakan tampilan gambar halaman utama dapat dilihat pada gambar 9.
santri yang telah mendaftar untuk mengikuti beberapa ujian yang akan diujikan pada waktu yang telah ditentukan oleh pihak panitia penerimaan santri baru. dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Halaman Data Santri
Gambar 9. Halaman Utama B. Halaman Pendaftaran Halaman pendaftaran ini merupakan halaman untuk mengiput data santri yang telah mendaftar, dengan data sesuai from pendaftaran yang diberikan kepada calon wali santri/calon santri oleh pihak pantia penerimaan calon santri baru.
D. Halaman Hasil Seleksi Halaman ini merupakan inputan nilai bagi santri yang telah mengikuti ujian masuk santri, serta halaman untuk menginputkan data kriteria santri yang berhak menerima beasiswa dari pihak pesantren. dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 12. Input Nilai
Gambar 10. Halaman Data Santri C. Halaman Data Santri Halaman ini para pengguna website dapat melihat informasi berupa jumlah
Jika proses penginputan nilai pengetahuan Umum, nilai Pengetahuan Alama, dan nilai pengetahuan agama diinput secara manual. Input nilai rata-rata serta keterangan diinput otomatis setelah diberi nilai pada masing-masing nilai pengetahuan. Berikut ini merupakan tampilan gambar halaman
laporan hasil identifikasi dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13. Halaman Laporan Hasil Ujian Halaman form data beaasiswa, merupakan hasil hitungan untuk beberapa alternatif dengan memiliki kriteria yang berbeda dengan perhitungan metode Fuzzy MADM Topsis. E. Uji Coba Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil perhitungan yang diperoleh dari sistem sama dengan hasil perhitungan manual, pengisian gejala penyakit pada sistem diarahkan untuk mendapat hasil penyakit yang diderita tanaman tersebut. a. Perhitungan Sistem 1. Input Data kriteria yang yang telah ditetepkan oleh pihak pesantren.
Gambar 15. Form Input Nilai dan Input Kriteria Data Kriteria yang ditetepkan oleh pihak pesantren meliputi beberapa aspek yang bernilai tinggi sampai rendah diantaranya: a. Alamat Tinggal Alamat Tinggal Merupakan Kriteria paling besar bobot penilaiannya untuk masingmasing alternatif, dimulai dari Desa Galudra, yang merupakan tempat dimana Pesantren tersebut didirikan bernilai 4, Nyalindung bernilai 3, cibeureum bernilai 2, serta desa selain itu bernilai 1. b. Nilai Rara-rata Nilai rata-rata didapat oleh masing-masing santri dari test yang diujikan, test yang diujikan meliputi Peengetahuan Umum, Pengetahuan Alam, serta yang paling penting Pengetahuan Agama seorang calon santri. c. Kemauan Kemauan merupakan nilai kriteria dari seorang santri untuk berasrama, karena didasari dengan kemauan yang kuat santri akan belajar lebih giat. d. Gaji Orang Tua Alternatif gaji merupakan kemampuan orang tua santri dalam membiayai santri (anak) ketika dalam masa pembelajaran selama 3 tahun. 1. Struktural Uji Coba Struktural adalah uji coba untuk melihat atau memastikan kesesuaian rancangan dengan hasil implementasi. Hasil uji coba sesuai dengan rancangan digambarkan dalam table dibawah ini: Table 11. Uji Coba Struktural No
Halaman
1 2 3 4 5
Halaman utama (home) Halaman Pendaftaran Halaman Data Santri Halaman Hasil Ujian Halaman Beasiswa
Hasil Uji Coba Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
2. Coba Fungsional Uji coba fungsional yaitu proses pengujian fungsi dari struktur navigasi dari tiap-tiap halaman. Hasil uji soba dapat dilihat dari pada table berikut ini. Table 12. Uji Coba Fungsional Halaman Tombol Hasil Home Pendaftaran Home Data Santri Berfungsi Hasil Ujian Beasiswa Input Penndaftaran Berfungsi Simpan Pencarian Simpan Data Santri Berfungsi Edit Hapus Simpan Hasil Seleksi Edit Berfungsi Hapus Beasiswa Beasiswa Berfungsi F. Validasi Uji coba validasi merupakan suatu proses pengujian untuk memastikan kesesuaian antara input dan output beserta perhitungan manual dengan perhitungan sistem. Jika pada form input nilai sesuai dengan form output nilai maka dalam proses perhitungan penerimaan beasiswa akan lebih akurat dan juga meminimalisir perbedaan angka dari proses manual.
Gambar 16. Hasil perhitungan System
Gambar 17. Hasil perhitungan Manual dengan Ms. Excel
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Sistem Penunjang Keputusan penerimaan Beasiswa pada Santri Baru menggunakan metode topsis, memiliki beberapa kriteria yang menjadi penilain dari pihak pesantren terhadap bakal calon santri yang akan mengikuti pembelajaran di ponpes Al Ma’shum Mardiyah. Pembuatan sistem ini bertujuan sebagai sarana alternatif untuk membantu dan mempermudah panitia PSB (Panitia Santri Baru), dalam memberikan informasi Beasiswa terhadap calon Santri/Wali Santri. Setelah dilakukan analisis, sistem yang dibuat ini telah bekerja dengan benar sesuai dengan rancangan yang dibutuhkan
yakni Penerimaan Beasiswa pada Calon Santri. Hal ini didapat setelah melakukan serangkaian uji coba struktural, fungsional dan validasi.
Turban. 2005. PengertianSistemPakar. (http://informatika.web.id/bidang-bidangpengembangan-sistem-pakar) diakses 14-04-2015 : 15.20.WIB.
2. Saran
Turban. 2005. PengertianCertanity Factor (ejournal.lpkia.ac.id/files/students/essays/jou rnals/262.pdf) diakses 14-04-2015 : 16.00.WIB.
Dengan semakin pesatnya teknologi diharapkan sistem penunjang keputusan penerimaan beasiswa bagi calon santri pesantren terpadu dengan menggunakan metode topsis diharapkan data kriteria yang dinamis. Dan dapat dibandingkan dengan metode lain, untuk menjaga dan memelihara keakuratan data maka perlu dilakukan proses update basis pengetahuan secara berkala. DAFTAR PUSTAKA Betha Sidik,HI Pohan. 2007.Pemrograman denganHTML.Informatika. Bandung. Fathansyah. 2001. Basis Informatika.Bandung.
Web
Data.
Kristanto, A. 2003.PerancanganSistemInformasi Dan Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta. Kusumadewi,Sri. 2006. Fuzzy MultiAttribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta. Puluhulawa, Eko. 2013. Implementasi metode topsisuntukpemilihan asdos terbaik. JurusanTeknikInformatika. FakultasTeknik. UniversitasNegeriGorontalo Setiawan,A. 2009. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web dengan Forward dan Bacward Chaining
Turban E., Aronson J.E., Liang T.P., “Decision Support Systems and Intelligent Systems (SistemPendukungKeputusandanSistemCe rdas)”, Edisi 7, Jilid 2, CV.Andi Offset, Yogyakarta, 2005.
23