REKAYASA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN DENGAN KINERJA TERBAIK MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Doni Andika 1), Yesi Novaria Kunang 2), Andri 3) Program Studi Informatika, Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Universitas Bina Darma, Jl. Jendral A. Yani No. 3 Plaju Palembang Email :
[email protected] 1),
[email protected] 2),
[email protected] 3)
ABSTRACT. Entered the business world in the development of information technology is very influential in the process of working in a company. In the case of the preparation of a report that is not easy to imagine as many obstacles in the face. Performance is a function of motivation and the ability to complete an employment. Where a person's skills are not effective enough to do something without a clear understanding of what will be done and how to do. To assist in determining the set of employees with good performance then it takes a decision support system. The method can be used for decision support system is to use Technique Preference Order By Smilarity To Ideal Solution. The main goals of employees with the best performance appraisal is to motivate employees to achieve goals and meet the operating standards of behavior that has been previously defined. Keywords: Performance, Decision Support System, TOPSIS ABSTRAK. Dalam memasuki dunia bisnis perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh pada proses kerja pada sebuah perusahaan. Dalam hal penyusunan sebuah laporan tidaklah mudah yang dibayangkan karena banyak kendala yang di hadapi. Kinerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaaan. Dimana keterampilan seseorang tidak cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakan. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan karyawan dengan kinerja yang baik maka dibutuhkan sebuah sistem penunjang keputusan. Metode yang dapat digunakan untuk sistem penunjang keputusan adalah dengan menggunakan Technique Order Preference By Smilarity To Ideal Solusi. Tujuan utama penilaian karyawan dengan kinerja terbaik adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran operasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya. Kata Kunci : Kinerja, Sistem penunjang Keputusan, Topsis
menunjang
1. Pendahuluan Memasuki era globalisasi yang berkembang dengan pesat seperti sekarang ini termasuk pada bidang Teknologi Informasi, sangat berpengaruh pada proses kerja pada sebuah perusahaan. Dengan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan serta proses bisnis yang ada serta dapat
terintegrasi
meningkatkan
dengan
performa
baik
kinerja
dapat sebuah
kerjanya.
Dan
dalam
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif seorang pegawai dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu Contact Center PLN 123 Palembang memerlukan suatu aplikasi yang dapat
mengetahui
tingkat
kinerja
seorang
pegawai. Kualitassumberdayamanusiamerupakans alahsatufaktor
yang
diperlukanuntukmeningkatkanproduktifitaskinerj
perusahaan. Tingkat kepuasan pegawai terhadap lingkungan
kinerja
kerja
sangat
penting
untuk
asuatuperusahaan.karenaitudiperlukansumberday amanusia
yang
mempunyaikompetensitinggikarenakeahlianatau
(1981).Metodependukungkeputusandalampenilai
kompetensiakandapatmendukung
ankinerjatelahdigunakanuntukmelakukanpenilaia
peningkatanprestasikerjakaryawan.
natauseleksi.
Penilaiankinerjapegawai harusdilakukanuntukmengetahuiprestasi
yang
dapatdicapai.Dengan
2. Metodologi Penelitian
proses
penilaiankinerjamakaprestasi
yang
2.1Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak
dicapaisetiapkaryawandengannilaibaiksekali, Definisi rekayasa perangkat lunak menurut Rosa
baik, cukupataukurangbisa. Contact Center PLN 123 Palembang
A. S dan M. Shalahuddin (2014,p4) Merupakan
yang menjadi tempat studi kasus kali ini, tentu
pembangunan dengan menggunakan prinsip atau
saja sangat membutuhkan teknologi informasi
konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan
agar dapat terus bersaing dan terus dapat
perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang
meningkatkan
dipercaya
performa
kerjanya.
Contact
Center PLN 123 Palembang sebagai anak perusahaan
PLN
telekomunikasi
yang
yang
bergerak
dan
bekerja
secara
efisien
menggunakan mesin.
dibidang
berkewajiban
untuk
2.2Sistem Penunjang Keputusan
melayani pelanggan. Sistem yang berjalan saat ini penilaian
Definisi dari Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
karyawan pada Contact Center PLN 123
merupakan bagian dari sistem informasi berbasis
Palembang yaitu menggunakan
komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan
form total pada
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
kemampuan pribadi atau kompetensi perilaku
suatu organisasi atau perusahaan. SPK dapat
dan job performance atau prestasi kerja. Hasil
menjadi
dari personal appraisal tersebut masih harus
keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka,
dianalisa kembali dan di proses sehingga
namun tidak untuk menggantikan penilaian
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mereka. (Asfi, marsani.2010.Sistem Penunjang
melihat hasilnya. Untuk mengatasi masalah
Keputusan
tersebut maka perlunya dibuat sistem penunjang
Menggunakan Metode AHP)
personal
appraisal
yang
berdasar
alat
bantu
Seleksi
bagi
para
Mahasiswa
pengambil
Berprestasi
keputusan dengan metode TOPSIS sebagai salah satu cara dalam pengambilan keputusan dalam
2.3Metode Topsis
penilaian kinerja karyawan. TOPSIS Reference
by
(Technique Similarity
For
Others
to
Ideal
TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity
to
Ideal
Solution)adalahsalahsatumetodepengambilankep
Solution)adalahsalahsatumetodepengambilankep
utusanmultikriteria
yang
pertama
utusanmultikriteria
diperkenalkanoleh
Yoon
dan
kali Hwang
yang
pertama
kali
diperkenalkanoleh Yoon dan Hwang (1981).
TOPSIS
menggunakanprinsipbahwaalternatif
bobot (wj) dan normalisasi bobot matriks V
yang
adalah :
V = wj*rij
terpilihharusmempunyaijarakterdekatdarisolusi ideal
positifdanterjauhdarisolusi
ideal
negatifuntukmenentukankedekatanrelatifdarisuat ualternatifdengansolusioptimal.Solusi
ideal
positifdidefinisikansebagaijumlahdariseluruhnila iterbaik
yang
Dimana : V = matriks ternormalisasi terbobot W = bobot subyektif
dapatdicapaiuntuksetiapatribut, 3. Menentukan nilai solusi ideal positif dan
sedangkansolusinegatif-ideal terdiridariseluruhnilaiterburuk
solusi ideal negatif. Solusi ideal dinotasikan
yang
A+,
dicapaiuntuksetiapatribut.TOPSISmempertimban gkankeduanya,
jarakterhadapsolusi
solusi
ideal
negatif
dinotasikan A-.
ideal
positifdanjarakterhadapsolusi
sedangkan
ideal
negatifdenganmengambilkedekatanrelatifterhada psolusi ideal positif. (Wibowo, Yayan Ari. 2013. PerancanganSistemPendukungKeputusanPemilih an
Wilayah
PemasaranBaruMenggunakanMetodeTopsis)
Dimana : A+ = solusi ideal positif A- = solusi ideal negatif
4. Menghitung separation measure. Separation measure
2.4Langkah-langkah Metode TOPSIS
Langkah-langkah menyelesaikan
yang suatu
dilakukan
ini
merupakan
pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.
dalam
permasalahan
menggunakan metode TOPSIS adalah sebagai berikut :
a. Perhitungan solusi jarak dari ideal positif (S+) :
1. Membentukmatrikskeputusannormalisasi
b. Perhitungan solusi jarak dari ideal negatif (S-) (1) : Dimana : rij = hasil dari normalisasi matriks keputusan R Xij = nilai atau harga alternatif i untuk j kriteria i = 1,2,3,...,m;
5. Menghitung nilai preferensi untuk setiap
j = 1,2,3,...,n;
alternatif. Untuk menentukan ranking tiaptiap alternatif yang ada maka perlu dihitung
2. Bentuk matriks keputusan terbobot (y), setiap kolom pada matriks R dikalikan dengan
terlebih dahulu nilai preferensi dari tiap alternatif A+ dan A-.
objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan (6) perangkat lunak Setelah didapat nilai Ci+, maka alternatif
yang dibangun dengan menggunakan teknik
dapat diranking berdasarkan urutan Ci+. Dari
pemograman berorientasi objek. (Sumber : Rosa
hasil perankingan ini dapat dilihat alternatif
A. S dan M. Shalahuddin, 2014:137)
terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan berjarak terjauh dari solusi ideal
Metode Pengembangan Sistem Metode
negatif.
yang
digunakan
dalam
perkembangan adalah menggunakan metode air terjun (waterfal), Metode SDLC air terjun
2.7MySQL
(waterfall) sering juga disebut sekuensial linier Menurut Saputro (2003: 2) “MySQL merupakan
(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic
database server dimana pemrosesan data terjadi
life cycle). Model air terjun menyediakan
di server dan client hanya mengirim data serta
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
meminta data.
sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengodean,
pengujian
dan
tahap
pendukung (support).(Rosa A. S dan M. Shalahuddin.2014:28) 2.8Macromedia Dreamweaver MX
Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesign Web secara visual dan
mengelola
situs
atau
halaman
web.
Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan Web desainer maupun web programer dalam
mengembangkan
(Hardyana,
Septi
suatu
situs
Eka.Perancangan
web. Sistem
(Sumber : Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2014 : 29) Gambar 3.1 Ilustrasi Model Waterfall
Informasi Promosi Produk Spare Part Sepeda Motor Berbasis Web Pada PT. Sigma & Heart Indonesia Cikarang. Bekasi: BSI)
Adapun tahap-tahapannya yaitu: a. Analisa kebutuhan perangkat lunak Proses dilakukan
2.9Unified Modeling Languange (UML)
pengumpulan secara
kebutuhan
intensif
untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
UML (Unified Modeling languange)adalah pada
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh
perkembangan teknik pemograman berorientasi
user.
b. Desain
informasi Penilaian Kinerja Karyawan Contact
Desain perangkat lunak adalah proses
Center PLN 123 Palembang sehingga dapat
multi langkah yang fokus pada desain
mempermudah Pimpinan dalam melihat kinerja
pembuatan perangkat lunak termasuk
karyawan sehingga dapat melihat kekurangan
struktur data, arsitektur perangkat lunak,
dan kelebihan seorang karyawan agar dapat
representasi antarmuka dan prosedur
meningkatkan kinerja dan operasionalisme untuk
pengodean.
menghasilkan karyawan yang berkualitas.
c. Pembuatan kode program
Dengan menggunakan Metode TOPSIS
Desain harus ditranslasikan ke dalam
(Technique For Others Reference by Similarity
program perangkat lunak. Hasil dari
to Ideal Solution)diharapkan dapat membantu
tahap ini adalah program komputer
dalam hal penilaian kinerja karyawan dari segi
sesuai dengan desain yang telah dibuat
skala Topsis Atribute ecision Making, yaitu
pada tahap desain.
dengan membuat suatu aplikasi yang nantinya
d. Pengujian
diharapkan membantu dalam hal penilaian
Pengujian fokus pada perangkat lunak
kinerja karyawan dan menentukan karyawan
secara segi lojik dan fungsional dan
yang berprestasi.
memastikan bahwa semua bagian sudah
3.1 Analisa
diuji. e. Pendukung (support) atau pemeliharaan
Analisis
kebutuhan
perangkat
lunak
yaitu
(maintenance)
analisis yang dilakukan dengan melakukan
Tidak menutup kemungkinan sebuah
wawancara dan studi pustaka sehingga perangkat
perangkat lunak mengalami perubahan
lunak yang dirancang sesuai dengan yang
ketika sudah dikirimkan ke user.
diharapkan adapun analisis yang dilakukan dengan melihat sistem yang berjalan dan sistem yang akan diajukan. Perancangan aplikasi untuk perangkat
3. Hasil
lunak ini dimulai dengan membangun beberapa Setelahmelakukananalisasistem,
elemen yang dibutuhkandari semua elemen
perancangansistemberakhirdenganpembuatanpro
sistem perangkat yang akan di bangun. Pada
gram yang sesungguhnya, makahasil yang
tahap ini di bentuk spesifikasi kebutuhan
dicapaiolehpenulisadalahsebuahsisteminformasi
perangkat, fungsi perangkat sistem, performansi
yang
dan
(unjuk kerja) sistem perangkat yang akan di buat.
dicompilemenggunakanbahasapemogramanPHP
Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah
dan database MySQL. Sistem informasi ini
Sistem Operasi Windows XP dan Microsoft
bermanfaat untuk informasi kinerja karyawan
Office.
dibuat
jelas dan akurat bagi pimpinan. Dengan adanya sistem ini
diharapkan dapat menghasilkan
Menu
Hasil
Penilaian
merupakan
halaman proses hasil penilaian dari setiap
karyawan dengan kinerja terbaik atau nilai terbesar dari seluruh jumlah nilai kriteria.
dilakukan oleh admin yang berisi dari penilaian calon pegawai berprestasi.
3.2 Implementasi Tahap
dalam
lingkungan
implementasi merupakan tahap penerapan sistem yang telah dirancang dan dibangun, sebagai
sistem
yang
dirancang
dapatdiorientasikan secara optimal sesuai dengan kebutuhan. Menu Login
Gambar
3.2
Menu
Formulir
Penilaian
Karyawan
Menu Login merupakan halaman pertama yang akan ditampilkan ketika
3.1Menentukan Matriks Setiap Karyawan dengan Kriteria Masing-masing
pengguna membuka aplikasi berbasis web ini. Setelah benar memasukkan nama dan
Berdasarkan data nilai karyawan perkriteria maka dilakukan perhitungan sesuai dengan tahap
password maka akan masuk ke dalam sistem
metode topsis.
sesuai dengan tingkatan atau hak aksesnya baik admin, sdm dan pimpinan.
Gambar 3.1 Menu Login Menu Formulir Penilaian
Nama
Kriteria A1
A2
A3
Ahmad
250
240
280
Dewi
270
280
290
Esa
200
260
300
Gambar 4.1 Nilai Masing-Masing Alternatif Kriteria
Menu Formulir Penilaianmerupakan 3.2Menentukan
halaman yang berisi aktivitas yang akan
Ternormalisasi ( R )
Matriks
Keputusan
Setelah didapatkan nilai subkriteria pada masing
3.4Menentukan
kriteria
Ternormalisasi ( Y )
selanjutnya
sehingga
mendapat
dilakukan nilai
perhitungan
keputusan
Nilai
Matriks
Bobot
yang
ternormalisasi.
Setelah
mendapat
nilai
bobot
prefensi
selanjutnya untuk menentukan nilai matriks X1=
X2=
bobot ternormalisasi, dilakukan dari perkalian
X3=
280 + 280 + √280 260 + 290 + 300 √250 + 270 + √240 = √175400 =
= √203600 =
= √252500 =
r11=
r12=
r13=
418,80
,
r12= ,
r13= ,
= = 0,596 = = 0,644 = = 0,477
451,22
= = 0,531
,
r22= ,
= = 0,620
r32= ,
= = 0,576
502,49
,
= = 0,557
r23= ,
bobot prefensi kriteria. 0,596 ∗ 40 0,644 ∗ 60 0,477 ∗ 80 0,531 ∗ 40 0.620 ∗ 60 0,576 ∗ 80 Maka Y 0,557 ∗ 40 0,577 ∗ 60 0,597 ∗ 80 =
= = 0,577
r33= ,
matriks keputusan ternormalisasi dengan Nilai
23,84 31,86 44,56 25,76 37,20 46,16 19,08 34,56 47,76
= = 0,597
Gambar 4.4 Nilai Matriks Pembobotan Ternormalisasi
Gambar 4.2 Nilai Matriks Keputusan
3.5Menentukan Nilai Matriks Solusi Ideal
Ternomalisasi
Positif dan Solusi Ideal Negatif Selanjutnya menentukan nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dari hasil nilai matriks
3.3 Nilai Bobot Prefensi Kriteria ( W )
pembobotan ternormalisasi. Untuk
mendapatkan
nilai
matriks
bobot
ternormalisasi maka setiap kriteria diberikan
Solusi Ideal Positif
nilai bobot prefensi.
Kedisiplinan(A1) = 40 Kinerja Aktifitas(A2) = 60
A1+ = MAX {23,84 ; 25,76 ; 19,08} = 25,76
Kinerja Layanan(A3) = 80 +
A2 = MAX {31,86 ; 37,20 ; 34,56} = 37,20 +
A3 = MAX {44,56 ; 46,16 ; 47,76} = 47,76
Gambar 4.3 Nilai Bobot Prefensi Kriteria
Solusi Ideal Negatif A1- = MIN {23,84 ; 25,76 ; 19,08} = 19,08 -
A2 = MIN {31,86 ; 37,20 ; 34,56} = 31,86 -
A3 = MIN {44,56 ; 46,16 ; 47,76} = 44,56 Gambar 4.6 Nilai Terbobot Jarak Solusi Ideal Positif
3.6 Menentukan Jarak Nilai Terbobot Setiap Alternatif Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif
Setelah mendapatkan nilai solusi ideal positif
Jarak Nilai Alternatif dengan solusi Ideal Negatif Terbobot S1- = (23,84 − 19,08)2 + (31,86 − 31,86)2 + (44,56 − 44,56)2
dan solusi ideal negatif, selanjutnya mencari
= 22,657 + 0 + _0
jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan
= 4,759
= 22,657
jarak terjauh dari solusi ideal negatif. S2- =
Jarak Nilai Alternatif dengan Solusi Ideal Positf Terbobot S1+ = (23,84 − 25,76)2 + (31,86 − 37,20)2 + (44,56 − 47,76)2 = 3,686 + 28,515 + 10,24 = √42,441 = 6,514 S2+ =
(25,76 − 19,08)2 + (37,20 − 31,86)2 + (46,16 − 44,56)2 = 44,622 + 28,515 + 2,56 = 75,697 = 8,7004 S3- = (19,08 − 19,08)2 + (34,56 − 31,86)2 + (47,76 − 44,56)2 = √0 + 7,29 + 10,24 = 17,53 = 4,186
(25,76 − 25,76)2 + (37,20 − 37,20)2 + (46,16 − 47,76)2 = 0 + 0 + 2,56 = 51,591 = 1,6
S3+ = (19,08 − 25,76)2 + (34,56 − 37,20)2 + (47,76 − 47,76)2 = √44,622 + 6,969 + 0 = 51,591 = 7,182
Gambar 4.7 Nilai Terbobot Jarak Solusi Ideal Negatif
4.1Menentukan Nilai Preferensi Untuk Setiap
1)
Hasil perhitungan topsis yang dilakukan dalam program ini sesuai dengan hasil
Alternatif Untuk Menentukan Ranking
perhitungan TOPSIS secara manual. Untuk menentukan ranking tiap-tiap alternatif
2)
Hasil keputusan penilaian karyawan di
maka perlu dihitung terlebih dahulu nilai
tentukan
oleh
perusahaan
berdasarkan
Preferensi dari tiap alternatif.
perhitungan dan penilaian TOPSIS dan bobot kriteria yang sudah di tentukan oleh
A1 = ,
=
,
,
,
A2 = ,
=
,
,
,
,
,
= 0,84466
perusahaan.
A3 = ,
=
,
, ,
,
3)
aplikasi
membantu =
0,36829
= 0,42215
Sistem
Center
yang
manajer
PLN
123
dibangun
personalia
dapat Contact
Palembang
dalam
melakukan penilaian karyawan
DAFTAR PUSTAKA A.S, Rosa, dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Gambar 4. 8 Nilai Prefensi Setiap Alternatif
Objek. Bandung: Informatika Bandung. Wibowo, Yayan Ari. 2013. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Wilayah
3.7Kesimpulan
dari
Hasil
Penilaian
Karyawan
Pemasaran Baru Menggunakan Topsis. UKSW Salatiga Juliyanti dkk. 2011. Pemilihan Guru Berprestasi Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS. Prosiding Seminar Nasional, Pendidikan dan
Gambar 4.9 Kesimpulan dari Hasil Penilaian Karyawan
Penerapan MIPA. Asfi, Marsani. 2010. Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Mahasiswa Berprestasi
4. Kesimpulan
Menggunakan Metode AHP. STMIK CIC Cirebon.
Dari hasil pembuatan aplikasi sistem informasi pemilihan karyawan dengan kinerja terbaik dengan menggunakan metode Tecnique For Other Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) pada Contact Center PLN 123 Palembang dapat disimpulkan bahwa:
Ritonga, Siti Kholijah. 2013. Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Technique For Other Reference By Smilarity To Ideal Solution. STMIK Budi Darma Medan.
Suyadi Prawirosentono. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Utama. Manurung, Pangeran. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa Dengan Metode AHP Dan Topsis. USU Medan.