SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA ZAKAT MAAL MENGGUNAKAN METODE TOPSIS DI BAZNAS KOTA TASIKMALAYA Hilman Cahya Saputra [1], Acep Irham Gufroni [2], Rohmat Gunawan [3] Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email :
[email protected] ABSTRAK Pengambilan keputusan penentuan penerima zakat harus ditentukan secara akurat dan efisien, karena zakat merupakan hak yang harus diterima oleh mustahiq, dengan seperti itu dapat diaplikasi peranan sistem komputer dalam penentuan penerima zakat, khususnya zakat maal. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tasikmalaya merupakan badan amil untuk menghimpun zakat maal untuk dikelola dan disalurkan kepada kelurahan mustahiq, dimana penentuan kelurahan penerima zakat dilakukan secara subjektif dan tidak ada suatu cara atau metode tertentu untuk melakukan pemilihan alternatif kelurahan terpilih, sehingga tidak akurat dalam pemilihan alternatif kelurahan. Oleh karena itu dengan dirancangnya sistem pendukung keputusan penerima zakat maal dengan metode Technique For Order of Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) diharapkan dapat lebih mudah dan akurat dalam pengambilan keputusannya. Maka tujuan penelitian ini adalah akan dibuatnya suatu perangkat lunak yang dapat memberikan rekomendasi kelurahan terpilih sebagai kelurahan penerima zakat maal dengan menggunakan metode prototyping dalam pengembangannya. Perangkat lunak ini juga memberikan layanan informasi kepada muzakki, pengurus BAZNAS dan pejabat berwenang berupa layanan SMS dengan mengitegrasikan SMS Gateway. Hasil akhir dari penelitian ini adalah Sistem Pendukung Keputusan Penerima Zakat Maal Menggunakan Metode TOPSIS. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Zakat Maal, TOPSIS, Prototyping dan SMS Gateway. ABSTRACT Retrieval recipient decision charity must be determined with accurately and efficiently, because charity is a right which must be accepted by mustahiq, with such as that can be applied role of computer system in determination recipient of charity, especially maal charity. Amil Zakat Agency Nationwide (BAZNAS) Tasikmalaya is agency for collect maal charity to managed and distributed to mustahiq village, which determination of village candidates mustahiq done subjectively and no method use definitly for doing election alternative of village, so not accurately in election of mustahiq village. Therefore with designed of Decision Support System for recipients charity maal with use “Technique for Order of Preference by Similarity To Ideal Solution” (TOPSIS) method hopely can more easy and accurate in decision making. Then destination of this research is will be made a software which can give a recomendation for village elected as a village of recipient charity of maal with use prototyping method in its development. This software also give information service for muzakki, board of BAZNAS, and goverment officials authorities form of SMS service integrate with SMS Gateway. The final result of this research is a Decision Support System for recipient charity of maal with TOPSIS method. Keyword : Decision Support System, Charity of Maal, TOPSIS, Prototyping, and SMS Gateway I.
PENDAHULUAN Banyak kalangan di tanah air, khususnya ahli hukum zakat dan ekonom muslim yang memprediksi bahwa jika zakat dikelola dengan baik dan optimal, maka zakat akan menjadi salah satu solusi dari sasaran akhir perekonomian negara, yakni mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Cita-cita dan ruhnya ajaran zakat dalam Islam sangat penting ditegakkan dalam situasi masyarakat Indonesia saat ini. Dimana kemiskinan semakin hari bukan semakin berkurang (Asnaini, 2010). Badan Amil Zakat Nasional Kota Tasikmalaya merupakan badan amil Kota Tasikmalaya untuk menghimpun zakat untuk dikelola dan disalurkan kepada mustahik. Penentuan kelurahan penerima zakat dilakukan dengan melakukan penentuan secara subjektif sehingga tidak ada suatu cara atau metode
tertentu untuk melakukan pemilihan alternatif kelurahan terpilih. Pemberian zakat pada kelurahan terpilih terdokumentasi dengan cara print-out laporan dan pemerintah atau pimpinan BAZNAS sebagai tembusan laporan untuk melakukan evaluasi, sehingga data tidak dapat dilihat langsung oleh pemerintah sebelum melakukan pemberian zakat (Wisandi, Sukmawati, & Gufroni, 2013). Dalam penelitian ini, solusi yang dapat diambil untuk membantu pengambil keputusan dalam pengolahan penerimaan zakat maal, yaitu dengan membangun sebuah perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Technique For Order of Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari
1
solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. (Kusumadewi, 2006). SMS Gateway diintegrasikan dalam sistem ini sebagai fitur layanan informasi BAZNAS, pemerintah Kota Tasikmalaya, dan pemberi zakat. Batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Domain penelitian yang dijadikan pembahasan kasus adalah kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tasikmalaya. 2. Menggunakan metode Technique For Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) sebagai metode perhitungan sistem pendukung keputusan yang dibuat. 3. Penggunaan SMS Gateway dengan AT Command dimana perintah ini langsung ditujukan dipakai dalam modem atau handphone server 4. Pembuatan fitur SMS Gateway menggunakan format mode teks dalam handling AT Command. 5. Fitur SMS Gateway yang diusulkan untuk BAZNAS dan pemerintah Kota Tasikmalaya berupa layanan informasi penerimaan-penyaluran zakat maal, kelurahan prioritas, total muzakki, dan transaksi muzakki. 6. SMS Gateway untuk pemberi zakat berupa informasi penyaluran zakatnya yang telah disalurkan dari sistem ini. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Melakukan perancangan dan pembuatan sistem pendukung keputusan penerimaan zakat maal dengan menggunakan metode TOPSIS. 2. Mengintegrasikan sistem pendukung keputusan penerima zakat maal dengan SMS Gateway sebagai sarana layanan informasi.
dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan kedalam bentuk matematis yang sederhana (Kusumadewi, 2006). Konsep fundamental dari metode ini adalah penentukan jarak Euclide terpendek dari solusi ideal positif dan jarak. Konsep fundamental dari metode ini adalah penentukan jarak Euclide terpendek dari solusi ideal positif dan negatif. Berikut langkah-langkah dari metode TOPSIS : 1. Membangun normalized decision matrix. Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector adalah:
2.
Membangun weighted normalized decision matrix. Dengan bobot W= (w1, w2,.....,wn), maka normalisasi bobot matriks V adalah:
3.
Menentukan solusi ideal dan solusi ideal negatif. Solusi ideal dinotasikan A*, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A-
4.
Menghitung separasi .Si* adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) alternatif dari solusi ideal didefinisikan sebagai:
Dan jarak terhadap didefinisikan sebagai:
II. LANDASAN TEORI A. Pengertian SPK Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan (Turban, 2002). Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. B. TOPSIS (Technique For Order Of Preference By Similarity To Ideal Solution) TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih tidak hanya mempunyai jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Konsep ini banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Konsepnya sederhana dan mudah
solusi
negatif-ideal
5.
Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal
6.
Merangking Alternatif. Alternatif dapat dirangking berdasarkan urutan Ci*. Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal dan berjarak terjauh dengan solusi ideal negatif.
SMS SMS adalah suatu teknologi untuk mengirim maupun menerima pesan antar telpon bergerak atau ponsel (Yunianto, 2006). Teknologi baru ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 oleh ETSI (European Telecommunication Standart Institute) (Zakaria, 2006). SMS Broadcast atau SMS massal adalah pengiriman SMS ke banyak nomor sekaligus dengan isi yang sama atau berbeda (customize sms). Sedangkan SMS Autoreply adalah ketika user mengirimkan SMS biasanya ke dalam sebuah sistem C.
2
atau aplikasi, maka aplikasi tersebut secara otomatis akan merespon dan membalas SMS yang dikirim oleh user (SMS Massal, 2013). D. AT Command AT Command adalah perintah-perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Dengan AT Command kita dapat mengetahui vendor dari Handphone yang digunakan, kekuatan sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM Card, megirim pesan, mendeteksi pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM Card dan masih banyak lagi. E. Zakat Maal Pengertian Maal (harta) Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya. Menurut syar'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim) (Dompet Dhuafa, 2014). Mustahiq adalah seseorang yang berhak menerima zakat. Sedangkan Pengertian Muzakki adalah Orang yang membagikan Zakat, atau sering disebut dengan Amil Zakat. Amil zakat menempati 2 posisi, yaitu sebagai Mustahiq dan juga sebagai muzakki. F. Prototyping Prototyping adalah model evolusi yang berulang yang ditandai dengan cara yang memungkinkan mengembangkan perangkat lunak dengan versi yang semakin lebih lengkap (Pressman R. , 2010).
Gambar 1. Tahapan Pengembangan Sistem dengan Prototype (Pressman, 2010)
Langkah-langkah prototyping adalah sebagain berikut (Pressman R. , 2010) : 1. Komunikasi (Communication) Tim pengembang perangkat lunak melakukan pertemuan dengan para stakeholder untuk menentukan kebutuhan perangkat lunak yang saat itu diketahui dan untuk menggambarkan area-area dimana definisi lebih jauh untuk iterasi selanjutnya. 2. Perencanaan Iterasi (Quick Plan) Perencanaan iterasi pembuatan prototipe dilakukan secara cepat. 3. Pemodelan cepat (Modeling Quick Design)
4.
5.
Pemodelan dalam bentuk “rancangan cepat”. Pembuatan rancangan cepat berdasarkan pada representasi aspek-aspek perangkat lunak yang akan terlihat oleh para end user (misalnya rancangan antarmuka pengguna atau format tampilan). Membangun Prototype (Construction of Prototype) Rancangan cepat merupakan dasar untuk memulai konstruksi pembuatan prototipe. Evaluasi dan Umpan Balik User (Deployment Delivery & Feedback) Prototipe kemudian diserahkan kepada para stakeholder untuk mengevaluasi prototype yang telah dibuat sebelumnya dan memberikan umpanbalik yang akan digunakan untuk memperbaiki spesifikasi kebutuhan. Iterasi terjadi saat pengembang melakukan perbaikan terhadap prototipe tersebut. III. METODOLOGI
Perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan penerima zakat maal dengan menggunakan metode pengembangan rekayasa perangkat lunak yaitu metode Prototyping. Prototyping adalah model evolusi yang berulang yang ditandai dengan cara yang memungkinkan mengembangkan perangkat lunak dengan versi yang semakin lebih lengkap (Pressman R. , 2010). A. Komunikasi (Communication) Pada tahapan ini dilakukan pertemuan dengan para stakeholder untuk menentukan kebutuhan perangkat lunak yang saat itu diketahui dan untuk menggambarkan area-area dimana definisi lebih jauh dari iterasi selanjutnya. Dimana dalam tahap komunikasi ini termasuk juga melakukan pengumpulan data-data sebagai bahan perancangan design sistem yang akan dibuat. 1. Wawancara Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini salah satunya dilakukan dengan cara wawancara. Metode ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan zakat sampai dengan pengambilan keputusan untuk menentukan kelurahan penerima zakat. B. Perencanaan Cepat (Quick Plan) Perencanaan cepat merupakan tahap selanjutnya dalam metode prototyping setelah communication yaitu melakukan perencanaan cepat tehadap sistem yang akan dibuat. Barikut merupakan perencanaan cepat yang direncanakan : 1. Membuat sistem pendukung keputusan untuk penerimaan zakat maal. 2. Menggunakan metode TOPSIS sebagai metode perhitungan SPK untuk pencarian alternatif. 3. Mengintegrasikan SMS Gateway dalam sistem sebagai layanan informasi untuk muzakki, pengurus BAZNAS, dan pejabat berwenang.
3
C. Pemodelan Cepat (Modeling Quick Design) Langkah selanjutnya yaitu desain pemodelan cepat (Modeling Quick Design). Dalam tahapan ini beberapa hal yang perlu di lakukan yaitu desain aplikasi, desain basis data, desain antarmuka, dan dialog layar. 1. Arsitektur Aplikasi Sistem pendukung keputusan yang dibuat berbentuk perangkat lunak sehingga dapat ditampilkan arsitektur aplikasi dan arsitektur SMS Gateway yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
4.
Entity Relationship Diagram (E-RD)
Gambar 5. Entity Relationship Diagram
Gambar 2. Arsitektur Aplikasi
2.
Diagram Konteks
Gambar 3. Diagram Konteks
3.
DFD Level 1
Gambar 4. DFD Level 1
Kamus Data : - Muzakki = {id_muzakki, nama, npwp, tempat_lahir, tanggal_lahir, jenis_kelamin, alamat, pekerjaan, alamat_kantor, no_tlp, email, waktu_registrasi} - Pengurus = {id_pengurus, nama, alamat, jk, tempat, tanggal_lahir, no_tlp, jebatan, foto, masa_bakti} - Kelurahan = {id_kelurahan, nama, kecamatan, mesjid_upz, tahun, t_miskin, indeks_ipm, lokasi_kelurahan, janda_yatim, t_aghniya} - Transaksi Zakat = {id_transaksi, id_muzakki, id_kelurahan, id_pengurus, waktu, trim, keterangan, skor, jumlah, akumulasi} - Kriteria = {id_kelurahan, waktu, t_miskin, indeks_ipm, lokasi_kelurahan, janda_yatim,t_aghniya} - Matrik = {id_kelurahan, tahun_update, t_miskin, indeks_ipm, lokasi_kelurahan, janda_yatim,t_aghniya} - User = {id_user, nama, jabatan, username, password, d_desa, d_mustahiq, d_pengurus, d_user, m_muzakki, laporan, transaksi_zakat, penyaluran_zakat, pengaturan} - Temp_matrik = {id_kelurahan, nama, t_miskin, indeks_ipm, lokasi_kelurahan, janda_yatim,t_aghniya} - Temp_hasil = {id_kelurahan, t_miskin, indeks_ipm, lokasi_kelurahan, janda_yatim,t_aghniya} - Temp_hasil_rangking = {id_kelurahan, jarak_ideal_negatif, jarak_ideal_positif, hasil} - Temp_positif = {id_kelurahan, positif} - Temp_negatif = {id_kelurahan, negatif} - Bobot_kriteria = {tidak_penting, kurang_penting, penting, sangat_penting} - T_miskin = {sangat_miskin, miskin, berdikari, sejahtera} - Indeks_ipm = {lebih_kecil50, lebih_besar50, lebih_besar66, lebih_besar80} - Lokasi_kelurahan = {tidak_strategis, strategis, sangat_strategis} - T_ja_ya = {lebih_kecil5, lebih_besar5, lebih_besar10, lebih_besar20} - T_aghniya = {lebih_kecil5, lebih_besar5, lebih_besar10, lebih_besar20}
4
- Identitas = {nama_baznas, alamat, pimpinan, nik} 5. Kebutuhan Sistem Sistem pendukung keputusan ini membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras yang harus ada. Berikut kebutuhan perangkat lunak yang diusulkan : TABEL I KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK
TABEL II KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS
D. Perancangan Prototype (Construction of Prototype) Perancangan dan pengkodean sistem menggunakan bahasa pemrograman Delphi XE5 dengan beberapa komponen tambahan seperti TCOmport, Zeos Connection, dan FastReport dengan database yang digunakan adalah MySQL serta Manual & Help 6 untuk membuat file help. TABEL III HASIL PROTOTYPE
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sistem Sistem pendukung keputusan penerima zakat maal ini berupa perangkat lunak yang khusus untuk melakukan pemilihan kelurahan prioritas yang dapat membuat rekomendasi untuk dipilih menjadi kelurahan alternatif penerima zakat maal dalam lingkup institusi BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) disertai dengan layanan SMS Gateway sebagai media informasi. B. Implementasi Sistem Sistem yang dibuat berupa perangkat lunak, maka hasil perancangan capat yang telah dilakukan langsung digenerate dalam bahasa pemrograman Embarcadero Delphi XE5 sehingga prototype perangkat lunak yang pertama, kedua, dan ketiga terbentuk dan siap diimplementasikan dalam institusi BAZNAS. Perangkat lunak ini menampilkan beberapa form dan frame sebagai media interaksi antara pengguna dan sistem, dimana terdapat 10 form dan 6 frame. C. Tampilan Umum Perangkat Lunak Pada tahapan ini merupakan hasil dari generate sistem ke dalam bahasa pemrograman sehingga menjadi sebuah perangkat lunak yang mempunyai tampilan untuk interaksi dengan pengguna. Berikut merupakan tampilan menu utama aplikasi :
E. Evaluasi dan Umpan Balik User (Deployment Delivery and Feedback) Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua elemen-elemen perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Adapun hal-hal yang akan diujikan dengan metode black box adalah sebagai berikut : TABEL IV BUTIR PENGUJIAN BLACK BOX
Gambar 6. Form Utama
5
D. Kelebihan dan Kekurangan Adapun kelebihan dari perangkat lunak ini adalah : 1. Dapat merekomendasikan kelurahan yang tepat untuk dijadikan alternatif penyaluran zakat maal. 2. Dapat menampilkan data dengan grafik batang, sehingga data dapat lebih mudah dibaca oleh pimpinan BAZNAS, atau pejabat berwenang. 3. Mengintegrasikan layanan SMS Gateway untuk pengurus BAZNAS, pimpinan BAZNAS atau pejabat berwenang dan Muzakki. 4. Dapat mencetak 6 laporan yang dibutuhkan, yaitu laporan penerimaan dan penyaluran zakat maal, laporan penyaluran zakat maal, laporan muzakki, laporan pengurus, laporan transaksi muzakki, dan laporan kelurahan prioritas. 5. Dapat menggunakan database secara terpusat, sehingga semua data yang diinputkan terkumpul dalam database server. Sedangkan kelemahan dari Sistem Pendukung Keputusan Kelurahan Penerima Zakat Maal BAZNAS ini adalah : 1. Pemberian kriteria kelurahan kandidat tidak secara dinamis. 2. Tidak dapat menampilkan pesan jika pesan tidak terkirim atau pulsa dari modem habis atau masa aktif habis. 3. Perangkat lunak tidak dapat melakukan auto backup database. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan berbentuk perangkat lunak yang dapat menyediakan informasi atau rekomendasi bagi BAZNAS dalam pemilihan kelurahan penerima zakat maal dengan menggunakan metode Technique For Order Of Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). 2. Mengintegrasikan SMS Gateway dalam sistem sebagai layanan informasi bagi para muzakki, pengurus BAZNAS, dan pejabat berwenang. 3. Perangkat lunak dapat diaplikasikan sebagai client-server atau standalone karena sistem dapat menggunakan database terpusat. 4. Pengambil keputusan khususnya penentuan kelurahan penerima zakat maal dapat lebih mudah dalam menentukan kelurahan prioritas terbaik, karena terlihat dengan hasil nilai perbandingan antar kelurahan alternatif dan kriteria yang dibutuhkan.
penerima zakat. Saran untuk pengembangan selanjutnya pada sistem ini adalah : 1. Pemberian kriteria untuk kandidat kelurahan lebih baik dengan cara dinamis, sehingga kriteria yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Adanya pesan apabila SMS tidak terkirim, atau pulsa dari modem habis. 3. Perangkat lunak sebaiknya menggunakan sistem autobackup sehingga, bila suatu saat kompoter terjadi hal-hal yang tidak terduga yang mengakibatkan error aplikasi, maka dengan mudah pengguna dapat mengembalikan data yang hilang. DAFTAR PUSTAKA Asnaini. (2010, Juli). Membangun Zakat Sebagai Upaya Membangung Masyarakat. La_Riba (Jurnal Eknonomi Islam), Volume VI. Dompet Dhuafa. (2014, Agustus). Dompet Dhuafa. Retrieved from Zakat Maal: https://www.dompetdhuafa.org/zakat-maal/ Kusumadewi, S. (2006). Fuzzy Multi-Attribut Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. Pressman, R. (2010). Software Engineering A Practitioner's Approach, Seventh Edition . McGraw-Hill, New York. Purnomo, A. (2007). Javaku. Retrieved April 2014, from AT Command. SMS Massal. (2013). SMS Massal. Retrieved Agustus 2014, from SMS Massal: http://www.smsmassal.co.id/ Turban, E. (2002). Decision Support and Expert System : Management Support System, Alih Bahasa : Irfan Subakti. United States of America. Wisandi, I., Sukmawati, H., & Gufroni, A. I. (2013). Model Optimalisasi Pengelolaan Zakat Berbasis Mesjid dengan Menggunakan Sistem Informasi di Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.(Dokumen tidek dipublikasikan) Yunianto. (2006). Membangun Aplikasi SMS Gateway di Linux. Jakarta: Dian Rakyat. Zakaria. (2006). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: C.V. Arya Duta.
B. Saran Sistem telah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu membangun sistem pendukung keputusan untuk pencarian alternatif kelurahan terpilih sebagai kelurahan
6