Seminar Nasional Pengaplikasian TelematikaSINAPTIKA 2011 - ISSN 2086-8251
Sistem Pengelolaan Kontainer pada PT. XYZ Nur Ani', Heri Wicaksono^ Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana ' Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650
E-mail:
[email protected]',
[email protected] Abstrak - Kegiatan export import merupakan kcgiatan yang cukup komplek karena melibatkan peran yang bukan saja dilakukan oleh pihak Exportir maupun Importir saja, namun juga melibatkan peran banyak pihak lain seperti dengan para Perusahaan Angkutan Barang (danit, laut, maupun udara), Depot Kontainer,
dengan operator depot (depot operator) kontainer. Hal yang sama terjadi pada PT. MSC Indonesia
Bank, Asuransi, Direktorat Bea dan Cukai, Direktorat Perindustrian dan Perdagangan serta
penerimaan pengembalian kontainer import, pengambilan kontainer untuk export, serta manajemen penanganan kontainer yang rusak di
dimasa awal-awal beroperasinya di Indonesia, dimana
proses kontrol dan manajemen pengelolaan kontainer
miliknya dipercayakan kepada pihak ketiga. Pihak ketiga inilah yang bekerja bersama dengan PT. MSC Indonesia untuk mengelola kontainer mulai dari
pihak lainnya.Sebagai salah satu perusahaan operator depot kontainer, PT. Mandaya Service Container yang juga merupakan anak perusahaan
berbagai pelabuhan (port) yang menjadi basis operasi pelayanan utama dari perusahaan tersebut
dari Perusahaan Pelayaran (Shipping Line) PT.
Setelah sekian tahun di kelola oleh pihak ketiga
MSC Indonesia mempunyai peran utama untuk
dan berbagai pertimbangan atas permasalahan yang
menyediakan kontainer yang layak dipakai untuk export, menerima dan menyimpan kontainer sisa kegiatan import, serta mengidentifikasi, memperkirakan, dan memperbaiki kontainer yang kcmbali ke depot dalam keadaan rusak sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan export Untuk itu diperlukan pembangunan suatu sistem aplikasi yang dapat digunakan untuk mengelola pergerakan kontainer-kontainer
terjadi selama ini, akhirnya pihak manajemen PT.
tersebut
didalam
depot
sehingga
MSC
ini dengan menggunakan metode perangkat lunak yang didasarkan Waterfall. Pembangunan dan sistem aplikasi pengelolaan
mendirikan
kebutuhan kontainer tersebut terhambat oleh beberapa
faktor internal maka sangat dimungkinkan untuk mengganggu kelancaran proses export import dari pelanggan yang bersangkutan, dan boleh jadi berakibat hilangnya pelanggan yang akan memakai jasa angkutan laut tersebut karena beralih kepada perusahaan pelayaran lain. Untuk itu, diperlukan suatu sistem yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengelola dan memonitor pergerakan semua
kontainer ini dibatasi pada proses mencatat kontainer masuk depot (EN Depot), mencatat
keluar dari depot (OUT Depot),
mencatat pembayaran untuk proses muat (Lift On) kontainer, bongkar (Lift Oil) kontainer dan pencucian (cleaning) kontainer, mencatat jenis kerusakan dan perkiraan biaya untuk perbaikan
kontainer tersebut didalam depot sehingga selalu siap
digunakan kapanpun oleh pelanggan. Beberapa batasan dalam pembuatan program Sistem Pengelolaan Kontainer ini:
kontainer dan mengeluarkan beberapa laporan terkait.
Kata Kunci: Sistem Pengelolaan Kontainer, Sistem Aplikasi Depot Kontainer. I.
untuk
Sebagai operator depot, PT. XYZ mempunyai peran dan kewajiban yang tidak kecil sehubungan dengan perannya untuk menyediakan dan mengelola kontainer yang akan dipakai dalam kegiatan export import yang dilakukan oleh PT. MSC Indonesia untuk pelanggannya. Dimanajika pelayanan terhadap
senantiasa
mampu menunjang kegiatan export import pada
kontainer
memutuskan
baru.
saat dibutuhkan. Laporan skripsi ini menguraikan aktifitas yang dilakukan dalam membangun
sistem aplikasi pengembangan pada model implementasi
Indonesia
sebuah anak perusahaan baru yang akan bertindak sebagai operator depot dan mengambil alih peran pihak ketiga dalam mengelola kontainer milik perusahaan. Maka kemudian lahirlah PT. XYZ sebagai perusahaan operator depot kontainer yang
a.
PENDAHULUAN
Dalam dunia pelayaran, pengelolaan kontainer ini biasanya dipercayakan kepada pihak ketiga yaitu perusahaan yang secara khusus bergerak dalam bidang manajemen kontainer yang biasa disebut
Sistem Pengelolaan Kontainer hanya mengelola 4 macam pergerakan kontainer dilingkungan depot yaitu penerimaan kontainer (In Depot), pengeluaran kontainer (OutDepot), pergerakan
kontainer ke area tertentu untuk diperbaiki jika dalam keadaan rusak (To Repair) dan pergerakan
171
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2011 -ISSN 2086-8251
kontainer
setelah
selesai
diperbaiki
(From
II.
METODE PENELITIAN
Repair).
Metode atau teknik yang digunakan untuk b.
Fitur Sistem Pengelolaan Kontainer meliputi
pengumpulan data yang dibutuhkan, antara lain:
proses utama yaitu penerimaan container (In Depot), pengeluaran Kontainer (Out Depot), Pemhayaran LOLO (Lift On Lift Off) dan layanan pencucian (Cleaning), E1R (Equipment
c.
Analisis sistem di lakukan dengan melalui: a.
Survei dan pengamatan langsung atas Sistem
Interchange Recipt) dan EOR (Estimate of
Pengelolaan Kontainer yang dipakai oleh pihak
Repair) dalam proses M dan R (Maintenance and Repair), Riwayat kontainer dan pelaporan.
ketiga untuk mengetahui bagaimana seharusnya sistem bekerja.
Agar lebih fokus pada proses transaksi transaksi utama dalam Sistem Pengelolaan Kontainer, maka proses manajemen Tabel Master tidak digambarkan dalam tahap perancangan
b.
Analisis terhadap temuan survei bersama dengan beberapa orang calon pengguna Sistem
c.
Identifikasi kebutuhan pengguna dari sisi pengguna dikantor prinsipal dan pengguna di
Pengelolaan Kontainer ini.
depot
sistem.
d. d.
Sistem
Pengelolaan
mekanisme
e.
check
Kontainer
digit
untuk
Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dijadikan sebagai hahan masukan dalam perancangan sistem yang akan
mengadopsi
menghindari
kesalahan dalam memasukkan nomer kontainer.
dibangun.
Sistem Pengelolaan Kontainer mengadopsi kode
Metode Perancangan
internasional untuk identifikasi kerusakan dan
Dalam penelitian ini metode perancangan yang
perbaikan container lewat implementasi CEDEX (Container Equipment Data Exchange).
digunakan adalah metode perancangan sistem melalui tahap-tahap sebagai bcrikut:
Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adal ah:
Membangun sebuah Sistem Pengelolaan Kontainer yang mampu memenuhi kebutuhan
HASH. DAN PEMBAHASAN
organisasi PT. XYZ dan bagaimana merancang
yang mempunyai standart dalam sumber dan format data yang dipakai sebagai masukan (input), validasi dan referensi data untuk
sebuah system yang dapat diterapkan pada organisasi maka diperlukan pemahaman dasar mengenai hal yang berkaitan dengan proses pengelolaan kontainer. a. Pelayaran (Shipping Line)
Secara
Menyediakan
Sistem
Pengelolaan
umum
pengertian
pelayaran
Kontainer
Pelayaran juga merupakan pihak penyelenggara dalam penyediaan container yang di pakai dalam
mcmonitor jenis kerusakan, lokasi kerusakan, jcnis tindakan perbaikan, biaya yang dibutuhkan
keperluan export import tersebut. b. Kontainer (Container)
untuk perbaikan, pihak yang bertanggung jawab
Kontainer merupakan bagian dari truk trailer
dalam kerusakan tersebut, serta status dari sejauh
mana perbaikan telah dilakukan.
yang dapat dilepas dari chasis nya untuk di muat kedalam kapal, kereta, atau ditumpuk di depot kontainer (mscgva, 2009). Dalam istilah sehari-hari
Menyediakan Sistem Pengelolaan Kontainer yang mampu digunakan untuk mencatat dan
kontainer disebut juga dengan Petiketnas.
melihat
c. Cek Dijit Kontainer (Check Digit Container)
historis
dari
kontainer
yang
bersangkutan.
Check digit adalah satu dijit identitas yang merupakan hasil perhitungan dari dijit-dijit lain dalam sebuah penomoran. Dengan check digit ini akan dengan mudah diidentifikasi kesalahan dalam pemasukan nomor seri dijit kontainer. Algoritma check dijit kontainer dengan no MSCU6500205
Menyediakan Sistem Pengelolaan Kontainer yang dapat memberikan laporan yang standart dalam format dan isinya yang diperlukan oleh kantor prinsipal untuk setiap depot yang dibangun sehingga memiidahkan dalam
adalah sebagai berikut:
konsolidasi laporan.
••
adalah
penyedia jasa untuk mengangkut barang export import dari dan ke sebuah negara melalui jalur laut.
yang mampu digunakan untuk mencatat dan
e.
Pembuatan Rancangan Masukan dan Keluaran
Kontainer
laporan untuk semua lokasi depot yang dibangun.
d.
c.
Untuk dapat memahami permasalahan dalam
lingkup tanggung jawab depot. Menyediakan Sistem Pengelolaan
prosesnya, maupun format hasil keluaran atau
C.
Pembuatan Data Flow Diagram
Pembuatan Entity Relationship Diagram
JJI.
dan dapat digunakan untuk mengelola secara akurat pergerakan kontainer yang berada dalam b.
a.
b.
.
172 -
•
Seminar Nasional Pengaplikasian TelematikaSINAPTIKA 2011 - ISSN 2086-8251
Setiap huruf alphabet mempunyai nilai yang sudah
pada kontainer sesuai dengan ketentuan dan standart
ditentukan yaitu dimulai dari 10 untuk huruf A. Nilai 11 dan kelipatan daripadanya dihilangkan.
yang berlaku.
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
I,
M
PERGERAKAN
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
MOVEMENT)
0
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
3
4
KONTAINER
(CONTAINER
Pergerakan kontainer dalam lingkup kegiatan
export import meliputi berbagai aktifitas sebagai N
O
P
0
R
S
T
U
V
W
Q
Y
Z
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
5
6
7
8
9
0
1
2
4
5
6
7
8
berikut:
a.
Posisi huruf dan angka dikalikan dengan posisinya,
Discharging, merupakan pergerakan kontainer ketika kontainer dibongkar atau diturunkan dari
kapal pengangkut (mother/feeder vessel) dalam kegiatan import
dimana posisi adalah eksponen basis 2. Tabel berikut
adalah nilai perkalian untuk masing-masing posisi. K
K
K
K
K
K
K
K
K
e-
e-
e-
e-
e-
e-'
e-
e?
1
2
3
4
5
6
8
9
2°
2'
22
2s
2*
2*
2'
21
2"
1
3
6
2
5
6
2
4
1 2
5
1
8
6
2
2
4
8
S
C
U
2
3
1
3
4
0
3
2
X
X
X
X
1
2 4
2
4
6
5
0
2
8
.7
2.
2
5 6
6
5
0
0
2
0
6
5
0
0
2
0
X
X
x
X
X
X
1
2
5
1
3
6
6
2
4
9 6
2
5
1
8
6
2
1 6 0
0
In Depot, merupakan pergerakan kontainer ketika
1 0
kontainer di kcmbalikan ke depot setelah barang yang ada di dalam kontainer sepenuhnya diturunkan di tempat importir. d.
1
0
2
b) dibagi dengan nilai 11
ulasi
e.
f.
105. 4545 105
1155
check digit = e) kurang nilai a) dengan nilai d)
menunggu
dipakai
pada
kegiatan
selanjutnya.
1160
c) buang nilai desimalnya
From Repair, merupakan pergerakan kontainer ketika kontainer yang rusak telah selesai diperbaiki dan dikembalikan pada area tertentu
untuk
a)
d) kalikan dengan nilai 11
To Repair, merupakan pergerakan kontainer ketika kontainer yang dalam kondisi rusak di
kirim ke area tertentu untuk diperbaiki setelah dilakukan proses survei terhadap jenis kerusakan yang terjadi, tindakan yang perlu diambil untuk memperbaiki kerusakan tersebut, serta menentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap kerusakan itu.
kalk
5 0
c.
c-
Kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut: M
Out CY(Container Yard), merupakan pergerakan kontainer ketika kontainer keluar dari wilayah pelabuhan yang bersangkutan dengan tujuan akhir di tempat iniportir berada.
K
e-
1
b.
5
d. Depot Kontainer (Container Depot)
Out Depot, merupakan pergerakan kontainer ketika kontainer diambil dan keluar dari depot untuk keperluan export atau kegiatan lainnya. Tujuan akhir untuk keperluan export adalah tempat exportir berada untuk dapat dilakukan pemuatan barang yang akan di export.
g. In CY (Container Yard), merupakan pergerakan
Depot Kontainer atau Empty Container Depot
kontainer
(ECD) adalah suatu tempat yang secara khusus digunakan untuk menampung atau menumpuk
ketika
kontainer
masuk
kedalam
wilayah pelabuhan untukmenunggu di export.
container.
h.
e. CEDEX
Loading, merupakan pergerakan kontainer ketika
kontainer dimasukkan atau dinaikkan ke kapal
CEDEX (Container Equipment Data Exchange)
pengangkut (mother/feeder vessel).
adalah kode-kode dalam standart iriternasional untuk
komunikasi secara umum menyangkut inspeksi atau
Dari 8 macam pergerakan kontainer diatas, 4
survei khususnya terhadap kerusakan kontainer.
pergerakan kontainer terjadi di dalam lingkungan depot kontainer yaituIn Depot, OutDepot, ToRepair
f. Repair Provider Repair Provider adalah perusahaan rekanan dari depot kontainer yang mempunyai sumber daya untuk melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi
dan From Repair.
173
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2011 - ISSN 2086-8251 i. ANALISA SISTEM
Di sore hari setelah proses In Depot ditutup, laporan In Depot dapat di cetakuntuk dikirimkan pada kantor pelayaran MSC Indonesia.
Analisa Proses Penerimaan Kontainer (In Depot)
Dari analisa yang dilakukan (Gambar 1), berikut adalah proses dalam penerimaan kontainer di depot (in depot):
a. Sopir yang kadangkala didampingi oleh petugas
lapangan dari EMKL (Expedisi Muatan Kapal laut) datang ke depot dengan membawa kontainer serta dokumen Surat Penyerahan Peti
Kemas (SP2) yang diterbitkan oleh pihak
pelabuhan pada saat kontainer dikeluarkan dari Container Yard(CY) pelabuhan.
b. Petugas operasional lapangan (gate checker) akan memeriksa apakah dokumen SP2 sesuai dengan data fisik kontainer yang bersangkutan, jika tidak sesuai SP2 akan dikembalikan ke pihak Sopir atau EMKL, jika sesuai maka petugas operasional lapangan (gate checker) akan mencatat kondisi kontainer serta data yang lain
pada kartu kupon bongkar.
c. Selanjutnya SP2 dan Kupon. Bongkar dibawa oleh Sopir atau EMKL pada loket In Depot. Oleh petugas loket In Depot, data yang ada pada SP2 dan kupon bongkar akan dimasukkan atau disalin
Gambar 1 Bagan Alir Prosedur In Depot
Analisa Proses Pengeluaran Kontainer (Out Depot)
ke dalam sistem.
d. Petugas loket In Depot kemudian akan mencetak bon bongkar yang berisi data rinci penerimaan dan kontainer tersebut.
e. Setelah bon bongkar di cetak, bon bongkar dan dokumen SP2 akan diserahkan pada bagian kasir di loket pembayaran untuk diproses
pembayarannya. Sopir atau EMKL kemudian harus membayar biaya LOLO (Lift On Lift Off) serta biaya pembersihan kontainer (cleaning) sesuai dengan tarifyangtelahditentukan. f.
Setelah proses pembayaran dilakukan, bagian kasir di loket pembayaran akan mencetak kwitansi untukdi berikan pada Sopir atau EMKL beserta dokumen SP2 dan bon bongkarnya.
g. Setelah mendapat kwitansi, bon bongkar, dan dokumen SP2 sopir atau EMKL akan membawa kontainer masuk kedalam area Container Yard
(CY) depot untuk diturunkan atau di bongkar. Setelah kontainer dibongkar dari truk trailer,
Petugas operasional lapangan (operator) Container Yard (CY) akan memberikan tanda
Gambar 2 Bagan Alir Prosedur Out Depot
tangan pada bon bongkar dan diberikan kembali
Dari analisa yang dilakukan, proses dalam pengeluaran kontainer (out depot) dari depot
pada Sopir atau EMKL.
kontainer (Gambar 2) adalah sebagai berikut
h. Sopir atau EMKL kemudian memberikan bon bongkar pada petugas operasional lapangan (gate checker) pada saat keluar dari depot. Bon
a. Sopir yang kadangkala didampingi oleh EMKL (Expedisi Muatan Kapal Laut) datang ke depot
bongkar iniakan di arsip oleh depot. 174
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2011 - ISSN 2086-8251
dengan membawa dokumen Delivery Order (DO) atau Release Order (RO) yang didapat dari kantor pelayaran MSC.
Analisa yang dilakukan menunjukkan proses pengambilan dokumen EIR (Equipment Interchange
Receipt) terlihat pada Gambar 3 dilakukan dengan proses sebagai berikut:
b.
Dokumen Delivery Order (DO) akan diserahkan
pada bagian loket Out Depot untuk divalidasi, jika dokumen tidak valid dokumen akan dikembalikan pada Sopir atau EMKL, sedangkan terhadap data dokumen yang sahih (valid) akan dilakukan pencatatan ke dalam sistem.
c.
a.
Setelah pencatatan dokumen Delivery Order (DO) pada sistem selesai, petugas loket Out
b.
EMKL menyebutkan informasi No Bill ofLading (BL) atau No Kontainer atau membawa dokumen kwitansi pembayaran In Depot.
C.
Staff EIR/EOR kemudian mencetak dokumen
EIR pada form yang telah disediakan untuk diberikan pada EMKL.
Depot akan mencetak bon muat d.
EMKL datang ke depot kontainer dan bertemu
dengan Staff EIR/EOR di loket yang tersedia.
Bon muat dan dokumen Delivery Order kemudian akan dilimpahkan pada bagian untuk diproses pembayarannya. Kemudian atau EMKL harus membayar atas biaya timbul dalam pengambilan kontainer yaitu
(DO) kasir Sopir yang biaya
LiftOn Lift Off (LOUD) dan biaya lainnya sesuai dengan tarif yang ditentukan. e.
Setelah proses pembayaran selesai dilakukan, petugas loket out depot kemudian akan mencetak kwitansi sebagai bukti bahwa pembayaran yang telah dilakukan dan kemudian menyerahkan kwitansi beserta bon muat kepada Sopir atau EMKL.
f.
Setelah mendapat bon must dan kwitansi pembayaran, sopir membawa dokumen tersebut kepada petugas operasional lapangan (operator) Gambar 3 Bagan Alir Prosedur Pengambilan EIR
Container Yard (CY) untuk dilakukan proses
pemuatan kontainer yang akan dibawa keluar g.
depot untuk keperluan export.
Analisa Proses Pengambilan Dokumen EOR (Estimate of Repair)
Selanjutnya setelah kontainer di naikkan ke atas iiuk trailer, petugas operasional lapangan (operator) Container Yard (CY) akan mengembalikan bon muat yang sudah berisi informasi nomer kontainer pada Sopir atau
Analisa yang dilakukan menunjukkan proses pengambilan dokumen EOR (Estimate of Repair) dilakukan dengan proses sebagai berikut: a.
EMKL.
h.
Sopir atau EMKL selanjutnya menuju loket Out
b.
Depot kcmbali untuk meminta Surat Jalan. Sural
Jalan akan dicetak oleh bagian Out Depot setelah
Staff EIR/EOR di loket yang tersedia. c.
sistem dan Staff
EIR/EOR kemudian akan mencetak dokumen EOR dan memberikannya pada EMKL
sedangkan bon muat akan disimpan sebagai
arsip. Di sore hari, laporan Out Depot akan di cetak dan dikirimkan pada kantor pelayaran MSC Indonesia
d.
sebagai kantor prinsipal. Dokumen
Staff EOR akan memeriksa No Bill of Lading
(BL) atau No Kontainer yang diberikan pada
Surat Jalan kemudian akan diberikan pada Sopir,
Analisa Proses Pengambilan (EquipmentInterchange Receipt)
EMKL memberikan informasi No Bill ofLading (BL) atau informasi No Kontainer atau kwitansi pembayaran In Depot yang bersangkutan pada
dilakukan pemasukan informasi nomer kontainer yang diambil, nomer seal kontainer dan informasi lainnya kedalam sistem.
i-
EMKL datang ke depot kontainer dan bertemu dengan Staff EIR/EOR di loket yang tersedia.
EMKL
untuk seterusnya akan melakukan koordinasi, investigasi, dan negosiasi terhadap
biaya yang timbul dan harus dibayar kepada pihak pelayaran sebagai biaya untuk memperbaiki kontainer yang rusak. Pihak yang terlibat dalam negosiasi ini adalah pihak EMKL,
EIR
175
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2011 - ISSN 2086-8251
pihak depot kontainer dan pihak pelayaran MSC sebagai pemilik kontainer. Pihak pelayaran MSC akan mendapatkan salinan dokumen EOR dari pihakdepot kontainer atau EMKL. Terhadap EOR yang disetujui oleh pihak
e.
pelayaran MSC untuk diperbaiki, maka intruksi perbaikan kontainer akan di cetak dan kirimkan ke pihak repair provider sebagai intruksi untuk
Entitas EMKL (Expedisi Muatan Kapal Laut)
atau sering disebut juga sebagai Forwarder adalah pihak yang mewakili pelanggan (customer) untuk mengambil dan mengembalikan kontainer ke depot. Entitas Repair Provider adalah pihak ketiga yang bekerjasama dengan depot untuk memperbaiki kontainer yangditerima dalam keadaan rusak.
memperbaiki kontainer yangrusaktersebut.
Entitas Kantor MSC adalah pihak principal yang
Pihak repair provider sendiri akan memberikan laporan status perbaikan terhadap kontainerkontainer yang rusak baik yang telah diperbaiki
kelola oleh depot.
merupakan pemilik dari kontainer-kontainer yang di
atau yang sedangdiperbaiki. g-
Laporan status perbaikan kontainer yang diterima dari repair provider akan digunakan oleh pihak depot untuk mengupdate status EOR.
h.
Selanjutnya laporan EORakan dicetak pada sore hari untuk dikirimkan pada kantor pelayaran MSC sebagai kantor prinsipal.
Gambar 5 Kontek Diagram (Diagram Level 0)
Diagram Level 1 (gambar 6) terdiri dari 4 macam proses pokok yaitu Manajemen InDepot Manajemen OutDepct, Manajemen MandR, dan Manajemen Pelaporan.
Gambar 4 Bagan Alir Prosedur Pengambilan EOR PERANCANGAN SISTEM
Kontek Diagram (Diagram Level 0) pada Gambar 5, Sistem Pengelolaan Kontainer ini mempunyai 4 entitas luar (external) yang berhubungan dengannya, yaitu: Entitas Manajemen, EMKL, Kantor MSC dan Repair Provider. Entitas Manajemen adalah pihak pimpinan depot
yang
akan
menerima
laporan-laporan
yang
dihasilkan oleh sistem.
Gambar 6 Diagram Level 1
176
&
.
Seminar Nasional Pengaplikasian TelematikaSINAPTIKA 2011 -ISSN 2086-8251
Diagram Relasi Entitas (Entity Relationship Diagram) Relasi antar entitas dan derajat kardinalitas pada masing-masing entitas pada Sistem Pengelolaan Kontaner dapat dilihat pada Gambar 7 sebagai
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
Sistem Pengelolaan Kontainer dapat berjalan dengan baik dan siap untuk dipergunakan
berikut:
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada pada hasil pengujian dapat diuraikan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada rumusan masalah yang mendasari alasan penelitian dan pembangunan Sistem Pengelolaan Kontainer ini, yaitu:
a.
Standarisasi operasi depot dan laporan depot dapat tercapai dengan adanya Sistem Pengelolaan Kontainer dikarenakan semua depot yang dibangun atau yang akan dibangun akan memakai satu sistem yang sama.
b. Sistem Pengelolaan Kontainer dapat menyelesaikan masalah yang terjadi terkait dengan kesalahan pemasukan nomer kontainer
karena telah mengadopsi mekanisme check digit untuk mengantisipasi kesalahan ketik nomer kontainer.
c.
Gambar 7 Diagram ERD
Sistem Pengelolaan Kontainer dapat menyelesaikan masalah remapping yang yang terjadi disisi sistem pelayaran (principal office) dalam proses EOR (estimation of repair) karena telah mengadopsi kode international CEDEX untuk
identifikasi
kerusakan
dan
tindakaii
perbaikan kontainer. PENGUJIAN
d.
Setelah dilakukan pengujian terhadap Sistem Pengelolaan Kontainer, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian yang dilakukan menghasilkan
Sistem Pengelolaan Kontainer pada akhirnya diharapkan dapat menekan besarnya biaya operasional yang ditanggung oleh pihak pelayaran MSC, walau pada awal pengimplementasian sistem ini membutuhkan
proses bisnis dan keluaran yang telah sesuai dengan
biaya sebagai modal investasi (capex) yang
yang diharapkan pada tahap rancangan sistem.
relative besar.
I chili jauh hasil analisa dirangkum sebagai berikut: a.
Pengujian terhadap semua link berjalan dengan
b.
baik, dimana form kerja terbuka sesuai dengan menu dan sub menunya masing-masing Pengujian terhadap Menu Master, In Depot,
Abdul Kadir. Pengenalan Sistem Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002.
Cashier In, Cashier Out, EIR , M and R, Out
Arief Ramadhan. VB.NET 2005 Jakarta: Penerbit PT.
Depot dan Report berjalan dengan baik, dimana setiap form kerja dibawah menu-menu tersebut
Elex Media Komputindo, 2006. Fathansyah. Basis Data Bandung:
dapat berfungsi dengan semestinya. Setiap antar muka atau form kerja yang berhubungan dengan database dapat berjalan dengan baik, dimana setiap data dan transaksi yang dilakukan pada form kerja tersebut dapat tersimpan dan terupdate dengan semestinya.
Informatika, 2007. Microsoft. SQL Server
c.
d.
V.
DAFTAR PUSTAKA
2005.
Informasi
Penerbit
Diambil
dari
http://www.microsoft.eom/sqlserver/2005/en/us/e xpress.aspx, pada tanggal 22-03-2010 14:10.
MSC Geneva, Chapters VII Containers Geneva: www.mscgva.ch, 2009.
MSC Geneva, Chapters XXI Glossary of Shipping
Report yang dihasilkan baik dalam bentuk crystal
report dan excel file terbentuk dan tampil dengan
Geneva: www.mscgva.ch, 2009.
Yourdon,
baik.
Ed.
e-book
Structured
http://www.yourdon.com, 2005.
177
Analysis