Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BPJS MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DI KABUPATEN NGANJUK
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika
OLEH: MEGA ESTI PANGESTU NPM: 12.1.03.02.0152
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BPJS MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DI KABUPATEN NGANJUK Mega Esti Pangestu 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
[email protected] Resty Wulanningrum, M.Kom. dan Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Sehat merupakan hal yang sangat diinginkan bagi setiap orang yang ada di dunia ini. Sehat bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan lemah namun keadaan sehat sesungguhnya meliputi kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Saat ini pemberian layanan kesehatan sangat dipengeruhi oleh bagaimana status sosial sekarang. Mereka yang kaya akan pendapatkan pelayanan kesehatan yang berbeda dengan mereka yang miskin. Bukan menjadi masalah bagi mereka yang berada pada status sosial menengah ke atas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, namun hal ini justru menjadi permasalahan sendiri bagi mereka yang menduduki status menengah ke bawah. Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah memberikan bantuan berupa jaminan kesehatan khusus bagi masyarakat miskin yang disebut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (BPJS Kesehatan PBI). BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan yang mulai beroperasional pada tanggal 1 Januari 2014. Kepesertaan BPJS Kesehatan terdiri dari dua peserta yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non- PBI). Namun pengambilan keputusan penerimaan BPJS PBI di desa Kampungbaru dinilai tidak tepat sasaran dan msaih menggunakan cara manual. Sehingga, membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyeleksianya. Sistem Pendukung keputusan ini menggunakan metode Naïve Bayes dengan menggunkan sepuluh kriteria. Metode naïve bayes classifier merupakan teknik prediksi berbasis probabilistic sederhana yang berdasar pada penerapan teorema bayes (aturan bayes) dengan asumsi indenpendensi (ketidak ketergantungan) yang kuat. Metode ini dapat memudahkan perangkat desa untuk membandingkan warga mana yang layak dan tidak layak mendapatkan BPJS tersebut, selain menggunakan metode naïve bayes peneliti juga menggunakan bahasa pemrograman PHP. Hasil dari penelitian ini didapatkan warga yang benar- benar layak mendapatkan BPJS, sehingga aplikasi ini dapat digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan penerimaan BPJS di desa Kampungbaru agar bisa tepat sasara.
Kata Kunci: BPJS, MySQL, Naïve Bayes, SPK.
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG
pemerintah di seluruh desa di Indonesia
Sehat merupakan hal yang sangat
memberikan
bantuan
berupa
jaminan
diinginkan bagi setiap orang yang ada di
kesehatan khusus bagi masyarakat miskin
dunia ini, pengertian sehat menurut UU
yang disebut dengan Badan Penyelenggara
Pokok Kesehatan No. 9 Tahun 1960, Bab I
Jaminan
Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi
Bantuan Iuran (BPJS Kesehatan PBI).
kesehatan badan (jasmani), rohani (mental)
Sosial
Kesehatan
Menurut
Penerima
situs
resmi
dan sosial, serta bukan hanya keadaan
(www.jkn.kemkes.go.id),
bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan
Kesehatan Nasional (JKN) merupakan
(Nurcahyo, 2008).
bagian
Pada saat sekarang ini di Indonesia, pemberian
layanan
kesehatan
sangat
dari
Sistem
Jaminan
Jaminan
Sosial
Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi
dipengaruhi oleh bagaimana status sosial
kesehatan
sekarang.
akan
(mandatory) berdasarkan Undang- Undang
mendapatkan pelayanan kesehatan yang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN
berbeda dengan mereka yang miskin. Hal
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut tidak dapat dipungkiri merupakan
dasar kesehatan masyarakat yang layak
dampak dari kapitalisasi yang telah masuk
diberikan kepada setiap orang yang telah
di dalam dunia kesehatan. Bukan menjadi
membayar iuran atau iuranya dibayar oleh
masalah bagi mereka yang berada pada
pemerintah yang kini telah dikelola oleh
status sosial menengah ke atas (kaya)
BPJS.
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan
yang berkualitas, namun hal ini justru
hukum
menjadi persoalan tersendiri bagi mereka
menyelenggarakan
yang menduduki status sosial menengah ke
kesehatan yang mulai beroperasional pada
bawah
tanggal 1 Januari 2014.
Mereka
(miskin),
yang
kaya
mengingat
bahwa
sosial
Badan
yang bersifat
Penyelenggara
yang
wajib
Jaminan
dibentuk
untuk
program
jaminan
kesehatan merupakan hal yang sangat
Menurut situs resmi milik BPJS
mungkin bagi setiap orang di negara ini,
(www.bpjs-kesehatan.go.id), peserta BPJS
karena jika dibiarkan dampaknya akan
Kesehatan adalah setiap orang, termasuk
mempengaruhi
orang asing yang bekerja paling singkat 6
kualitas
sumber
daya
manusia yang akan datang.
(enam) bulan di Indonesia, yang telah
Sehubungan dengan permasalahan ini,
membayar
iuran,
meliputi
Penerima
untuk menjamin akses penduduk miskin
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI)
terhadap
dan
pelayanan
kesehatan
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
maka
Bukan
Penerima
Bantuan
Iuran
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jaminan Kesehatan (Non- PBI). Peserta
membantu
PBI asuransi BPJS adalah orang yang
tersebut penulis menggunakan metode
tergolong fakir miskin dan tidak mampu,
Simple
dengan penetapan peserta sesuai ketentuan
menjumlahkan bobot dari kriteria- kriteria
peraturan perundang- undang. Keuntungan
yang telah ditentukan dan hasil akhirnya
yang didapat adalah mempermudah kita
berupa peserta
saat mengalami sakit sewaktu- waktu,
peserta Jamkesmas dan perangkingannya.
membantu saudara yang sedang sakit. Metode
Penelitian
Weighting
dengan
yang berhak menjadi
yang
sama
pernah
dilakukan oleh Reizha Arsita pada tahun
Kampungbaru Kecamatan Tanjunganom
2013, dengan permasalahan yang diangkat
Kabupaten Nganjuk, dalam pengambilan
banyaknya
keputuasan penerimaan BPJS Kesehatan
kesulitan
PBI
masih
kesehatan, untuk menyelesaikan masalah
menggunakan cara manual dan database
penulis menggunakan metode Promethee,
yang digunakan masih dalam bentuk
dan hasil akhirnya berupa perengkingan
kertas, sehingga membutuhkan waktu yang
bagi masyarakat yang layak menerima
lama untuk pengolahannya. Pemilihan
Jamkesmas.
keluarga
dilakukan
Additive
permasalahan
desa
untuk
yang
mengatasi
miskin,
masyarakat terhadap
miskin
akses
yang
pelayanan
penerima BPJS Kesehatan PBI sangat
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
penting untuk penyelenggaraan pelayanan
Miftahus Sholohin, dkk. Pada tahun 2013,
kesehatan yang semakin kompleks dan
dengan permasalahan dikarenakan dalam
membutuhkan pelayanan profesional yang
pengambilan keputusan masih terdapat
mampu memberikan pelayanan kesehatan
subjektifitas serta proses penyelesaian
yang baik sesuai tingkat kemampuan
berjalan kurang cepat, hasil akhir dari
ekonomi, karena penentuan peserta BPJS
perancangan sistem tersebut adalah warga
Kesehatan PBI itu sendiri saat ini dinilai
yang
tidak tepat sasaran dimana masih banyak
mendapatkan
pihak yang seharusnya berhak justru tidak
Kecamatan.
mendapatkan bantuan jaminan kesehatan tersebut. Penelitian
benar-
benar
layak
Jamkesmas
yang ditingkat
Pada penelitian yang akan datang akan dilakukan penelitian dengan judul Sistem
yang
sama
pernah
Pendukung Keputusan Penerimaan BPJS
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu
Menggunakan Metode Naïve Bayes Di
yaitu oleh Zulkifli, pada tahun 2013
Kabupaten
dengan permasalahan penentuan peserta
digunakan
Jamkesmas yang tidak tepat sasaran, untuk
dengan
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
Nganjuk, sebanyak
kriteria sepuluh
menggunakan
metode
yang kriteria Naïve
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Bayes. Metode Naïve Bayes Classifier
hipotesis H terjadi jika diberikan
(NBC) merupakan teknik prediksi berbasis
bukti (evidence) E terjadi.
probabilistic sederhana yang berdasar pada
P(E|H) Probabilitas sebuah bukti E terjadi
penerapan teorema bayes (atau aturan bayes)
dengan
asumsi
independensi
akan mempengaruhi hipotesis H. P(H) Probabilitas awal (priori) hipotesis H
(ketidak ketergantungan) yang kuat (naïf)
terjadi
(Prasetyo, 2012). Metode naïve bayes
apapun.
tanpa
memandang
bukti
memiliki akurasi yang sangat tinggi, sehingga
keputusan
yang
Ide dasar dari aturan Bayes adalah
direkomendasikan pada rancangan sistem
bahwa hasil dari hipotesis atau peristiwa
ini akan lebih cepat, tepat dan akurat.
(H) dapat diperkirakan berdasarkan pada
Pada perancangan ini
inputan yang
beberapa bukti (E) yang diamati. Ada
digunakan
berupa data pendaftar BPJS
beberapa hal penting dari aturan Bayes
Kesehatan
PBI beserta kriteria
(Arfiana, 2014):
yang
dimiliki yang diperoleh dari Balai Desa
a. Sebuah probabilitas awal/ prior H atau
Kampungbaru Kecamatan Tanjunganom
P(H) adalah probabilitas dari suatu
Kabupaten Nganjuk. Output dari sistem ini
hipotesis sebelum bukti diamati.
berupa data pendaftar yang layak menjadi
b. Sebuah probabilitas akhir H atau P(H|E)
peserta BPJS Kesehatan PBI, dimana
adalah probabilitas dari suatu hipotesis
sebelum penerapan sistem ini, penerimaan
setelah bukti diamati.
peserta BPJS Kesehatan PBI masih bersifat subjektif.
2.
Kaitan antara Naïve Bayes dengan
II. METODE 1.
klasifikasi, korelasi hipotesis dan bukti
Metode Naïve Bayes Prediksi
Naïve Bayes Untuk Klasifikasi
pada
Teorema Bayes merupakan label kelas
Teorema Bayes dengan formula umum
yang menjadi target pemetaan dalam
sebagai berikut (Arfiana, 2014):
klasifikasi, sedangkan bukti merupakan
( | )
Bayes
klasifikasi adalah bahwa hipotesis dalam
didasarkan
( | ) ( )
( )
fitur- fitur yang menjadikan masukan ………(1)
vector masukkan yang berisi fitur dan Y
Keterangan: P(H|E)
Probabilitas (conditional
dalam model klasifikasi. Jika X adalah
akhir
bersyarat
proabability)
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
suatu
adalah label kelas, Naïve Bayes dituliskan dengan P(X|Y). Notasi tersebut berarti probabilitas label kelas Y didapatkan simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
setelah fitur- fitur X diamati. Notasi ini
Y, yang dinotasikan dengan (Arfiana,
disebut juga probabilitas akhir (Posterior
2014): ( |
Probability) untuk Y, sedangkan P(Y) disebut
probabilitas
awal
Selama
proses
pada
pelatihan
model
…..(3)
terdiri atas q atribut (q dimensi). harus
dilakukan pembelajaran probabilitas akhir (P(Y|X)
( |
Setiap set fitur X = {X1,X2,X3,…,Xq}
(Prior
Probability) Y (Arfiana, 2014).
)
untuk
setiap
kombinasi X dan Y berdasarkan informasi
3.
Analisis Perhitungan Metode Naïve Bayes
Tabel 3.1 Kriteria Seleksi Penerimaan
yang didapat dari data latih. Dengan
BPJS Kesehatan (PBI) di Desa
membangun model tersebut, suatu data uji
Kampungbaru
X` dapat diklarifikasi dengan mencari nilai
Kriteria
Y` dengan memaksimalkan nilai P(X`|Y`)
1
Jenis lantai rumah
yang didapatkan (Arfiana, 2014).
2
Luas rumah
3 4
Frekuensi konsumsi daging/ ikan/ telur Status kepemilikan sawah
5
Status kepemilikan sapi
6
Kendaraan yang dimiliki
Keterangan:
7
Frekuensi pakaian baru
P(X|Y) adalah probabilitas data dengan
8
Status kepemilikan listrik
vector X pada kelas Y.
9
Pendidikan kepala rumah tangga
P(Y) adalah probabilitas awal kelas Y.
10
Pekerjaan kepala rumah tangga
Formlasi Naïve Bayes untuk klasifikasi adalah (Arfiana, 2014): P(Y|X) =
( )
(
| )
( )
( | )
.…(2)
adalah
Tabel 3.2 Penjabaran Kriteria
probabilitas
independen kelas Y dari semua fitur dalam vector X.
Kriteria 1
Nilai P(X) selalu tetap sehingga dalam perhitungan prediksi nantinya kita tinggal menghitung ( )
bagian
2
( | )dengan memilih yang
terbesar sebagai kelas yang dipilih sebagai hasil prediksi. Sementara
3
probabilitas
independen
( | ) tersebut merupakan pengaruh semua fitur dari data terhadap setiap kelas Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
Keterangan
Penjabaran Tanah Semen Keramik 4 x 8 m2 >4 x 8 m2 Tidak pernah 1 minggu satu kali 1 minggu dua kali 1 minggu > dua kali
Kriteria 6
7
8
9 4
Tidak Punya
Penjabaran Tidak Punya Sepeda Motor 1 tahun satu kali 1 tahun dua kali 1 tahun > 2 kali Menyalur Milik Sendiri Tidak Pernah Sekolah Tidak Tamat SD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Maro Milik Sendiri Tidak Punya Maro Milik Sendiri
5
SD SMP Harian Lepas Petani Nelayan
10
Perkebunan
Langkah ke dua menghitung probabilitas bersyarat pada setiap kelas. P(X|H) = P(Jenis Lantai=Tanah|TL)= ⁄ =0,2 P(Jenis Lantai=Tanah|L)= ⁄ =0,1 P(Luas Rumah=>4x8m2|TL)= ⁄ =0,2
III. HASIL DAN KESIMPULAN
P(Luas Rumah=>4x8m2|L)= ⁄ =0,3
A. HASIL
P(Frek. Konsumsi daging atau ikan atau Contoh
berikut
perhitungan menggunakan
adalah
simulasi
penerimaan
BPJS
metode
naïve
bayes:
Misalnya ada data pendaftar baru bernama Masidi yang mendaftar sebagai peserta
telur= Tidak pernah|TL)= ⁄ =0,7 P(Frek. Konsumsi daging atau ikan atau telur= Tidak pernah|L)= ⁄ =0,6 P(Status
Kepemilikan
Sawah=
Tidak
Sawah=
Tidak
BPJS PBI dengan kriteria jenis lantai
punya|TL)= ⁄ =0,5
rumah tanah, luas rumah >4x8 m2,
P(Status
frekuensi konsumsi daging/ ikan/ telur
punya|L)= ⁄ =0,8
tidak pernah, status kepemilikan sawah
P(Status Kepemilikan Sapi= Milik
tidak punya, status kepemilikan sapi milik
sendiri|TL)= ⁄ =0,2
sendiri, kendaraan yang dimiliki motor, frekuensi pakaian baru 1 tahun 1x, status kepemilikan
listrik
milik
sendiri,
pendidikan kepala RT. SMP, pekerjaan
Kepemilikan
P(Status Kepemilikan Sapi= Milik sendiri|L)= ⁄ =0,1 P(Kendaraan yang dimiliki=
kepala RT harian lepas. Pendaftar tersebut
Motor|TL)= ⁄ =0,5
Layak atau Tidak Layak ?
P(Kendaraan yang dimiliki=
Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung nilai probabilitas untuk data
Motor|L)= ⁄ =0,3 P(Frek. Pakaian Baru= 1 tahun
kategoris.
1x|TL)= ⁄ =0,7
1. H0=TL
P(Frek. Pakaian Baru= 1 tahun
2. H1=L
1x|L)= ⁄ =0,8
P(H0)=4/10=0,4
P(Status Kepemilikan Listrik= Milik
P(H1)=6/10=0,6
sendiri|TL)= ⁄ =0,5
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
P(Status Kepemilikan Listrik= Milik
B. KESIMPULAN
sendiri|L)= ⁄ =0,8
Dari
hasil
penelitian
yang
telah
P(Pendidikan Kepala Rumah Tangga=
dilakukan penulis mengenai skripsi yang
SMP|TL)= ⁄ =0,2
berjudul Sistem Pendukung Keputusan
P(Pendidikan Kepala Rumah Tangga=
Penerimaan BPJS Menggunakan Metode
SMP|L)= ⁄ =0,5
Naïve Bayes Di Kabupaten Nganjuk dapat
P(Pekerjaan Kepala Rumah Tangga=
disimpulkan bahwa:
Harian lepas|TL)= ⁄ =0,7
1.
P(Pekerjaan Kepala Rumah Tangga= Harian lepas|L)= ⁄ =0,8
Aplikasi
Sistem
Keputusan
Penerimaan
Kabupaten
Nganjuk
Pendukung BPJS ini
di
dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan
penerimaan
BPJS
Langkah ketiga menghitung probabilitas
berdasarkan kriteria- kriteria yang
akhir untuk setiap kelas
telah ditentukan.
P(X|H) =
2.
Metode yang digunakan telah berhasil
P(X|Ket=TL) =
diterapkan pada sistem pendukung
0,2 X 0,2 X 0,7 X 0,5 X 0,2 X 0,5 X 0,7 X
keputusan penerimaan BPJS.
0,5 X 0,2 X 0,7 = 0,00006
3.
Aplikasi sistem pendukung keputusan
P(X|Ket=L) =
ini dirancang dengan menggunakan
0,1 X 0,3 X 0,6 X 0,8 X 0,1 X 0,3 X 0,8 X
bahasa
0,8 X 0,5 X 0,8 = 0,00011
MySQL.
Langkah
ke
empat
selanjutnya
nilai
tersebut dimasukkan untuk mendapatkan probabilitas akhir. P(H|X)=P(X|H) X P(H) P(Ket=TL|X)=0,00006 X 0,4=0,000024 P(Ket=L|X)=0,00011 X 0,6=0,000066 Karena nilai probabilitas akhir terbesar berada di kelas layak, jadi pendaftar baru atas nama Masidi layak mendapatkan BPJS Kesehatan (PBI).
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
pemrograman
PHP
dan
IV. DAFTAR PUSTAKA 1. Andi. 2011. Mastering CMS Programming with PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi. 2. Arfiana, Fikri. 2014. Klasifikasi Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Naïve Bayes. Skripsi. Bandung: Fakultas Teknik Universitas Widyatama. 3. Arsita, Reizha. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Menggunakan Promethe, IV (20),
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tersedia: http://pelita-informatika.com, diunduh 11 November 2015. 4. Bimo. 2003. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta: Andi. 5. Dokumen Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) 2014-2018. 6. Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika. 7. Jaminan Kesehatan Nasional. (Online), tersedia: (www.jkn.kemkes.go.id), di unduh 25 Februari 2016. 8. Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan. Yogyakarta: Andi Offset. 9.
Kepesertaan BPJS Kesehatan. (Online), tersedia: http://www.bpjskesehatan.go.id), di unduh 25 Januari 2016.
10. Nurcahyo, H. 2008. Ilmu Kesehatan Jilid 1 Untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah: Departemen Pendidikan Nasional.
14. Turban, E., Aronson, JE., and Liang, T.P. 2005. Decision Support Systems And Intelligent System (Sistem Pendukung Keputusan Dan Sistem Kecerdasan). Yogyakarta: Andi. 15. Wasiati, Hera dan Dewi Wijayanti. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Calon Tenaga Kerja Indonesia Menggunakan Metode Naïve Bayes (Studi Kasus: Di P.T. Karyatama Mitra Sejati Yogyakarta. Indonesia Journal On Networking Security, (Online), 3 (2), tersedia: http://ijns.org, diunduh 11 November 2015. 16. Yusnita, Amelia dan Rosiana Handayani. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Rumah Makan Yang Strategis Menggunakan Metode Naïve Bayes. Jurnal Sematik 2012 ISBN 979-26-0255-0, (Online), tersedia: http://publikasi.dinus.ac.id, diunduh 11 November 2015. 17. Zulkifli. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Peserta Jamkesmas Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus Desa Dalu Sepuh A), 5 (1), tersedia: http://pelita-informatika.com, diunduh 11 Noveber 2015.
11. Prasetyo, Eko. 2012. Data Mining Konsep Dan Aplikasi Menggunakan Maltab. Yogyakarta: Andi. 12. Sholihin, Miftahus dkk. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Warga Penerima Jamkesmas Dengan Metode Fuzzy Tsukamoto. Jurnal Teknika, (Online), 5 (1), tersedia: http://journal.unisla.ac.id, diunduh 11 November 2015. 13. Sudiyantoro. 2005. Konsep Pendukung Keputusan: Gramedia.
Mega Esti Pangestu | 12.1.03.02.0152 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 11||