1 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN FASKES BPJS TINGKAT I MENGGUNAKAN METODE ELECTRE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh ...
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN FASKES BPJS TINGKAT I MENGGUNAKAN METODE ELECTRE
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
Oleh : Yohanes Baptis Christian Bayu Irawan Nim : 125314080
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN FASKES BPJS TINGKAT I MENGGUNAKAN METODE ELECTRE
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
Oleh : Yohanes Baptis Christian Bayu Irawan Nim : 125314080
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DECISION MAKING SUPPORT SYSTEM FOR CHOOSING FASKES BPJS LEVEL I USING ELECTRE METHOD
A Thesis Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering
Created By : Yohanes Baptis Christian Bayu Irawan Nim : 125314080
INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Kupersembahkan Skripsiku ini kepada :
Allah Bapa Di Surga atas segala berkat rahmat yang telah diberikan padaku hingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini. Kedua orang tua Fx. Gunawan Priyanto, S.H. dan Dra VC. Windarti atas doa, semangat, nasehat, dan tanggung jawab untuk mendidikku. Adikku Benedikta Intan Pratiwi atas doa dan dukungannya. Yang tercinta Brigitta Gestanonik dan Flora Helena Avariella yang selalu mendukung dan menjadi penyemangat. Teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu-satu terimakasih atas bantuan, semangat, kerjasama untuk sama-sama menyelesaikan skripsi ini.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan badan yang menangani kesehatan yang dikelola oleh pemerintah. BPJS mempunyai mitra kerja mulai dari dokter perorangan, puskesmas, klinik pratama, dokter gigi yang menjadi tingkat pertama dalam penanganan kesehatan dan juga rumah sakit sebagai tingkat lanjutan. Sehingga ada banyak pilihan yang bisa dipilih oleh peserta BPJS nantinya. Namun dalam praktiknya, calon peserta BPJS terkadang kebingungan dalam memilih mana faskes tingkat satu yang akan menjadi pilihan karena di kantor BPJS para calon peserta BPJS ini hanya disediakan nama faskes yang tertempel di papan saja. Sehingga bisa membuat calon peserta kebingungan. Pada Skripsi ini, peneliti mencoba untuk menganalisa pokok-pokok permasalahan yang ada, dan mencoba memberikan panduan kepada pegawai di bidang teknologi informasi untuk dapat memulai mengembangkan sistem informasi. menggunakan metode pengambilan keputusan dengan metode Electre. Melakukan perancangan model proses menggunakan model DFD, perancangan database, perancangan interface dan relasi antar tabel. Aplikasi yang akan dibuat ini berbentuk web base yang ditujukan untuk memberi rekomendasi kepada calon peserta BPJS dalam memilih faskes tingkat 1. Sehingga akan mempermudah bagi calon peserta BPJS dalam memilih faskes 1. Disamping itu, penulis berharap akan dikembangkan untuk pemilihan di faskes tingkat lanjutan nantinya.
Kata-kunci : SPPK, SIG, metode Electre, BPJS, faskes tingkat 1
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Social Security Provider (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/BPJS) is a board that deals with citizens’ health and it is administered by the government. BPJS has partners which include doctors, public health centers (Puskesmas), clinics, and dentists in which all of them become the first stage of health facilities to deal with people’s health and also the hospitals as the next stage. There are many options that can be chosen by BPJS’ participants in the future. However, practically, BPJS’ applicants often feel confused in choosing the health facilities in the first stage which can be their choice. It may happen because in BPJS’ offices, the information of the health facilities is only stuck to the board without any additional information. In this thesis, the researcher tried to analyze the main points of the problems that appeared in the case and also tried to give the guidance to the employees who work in the Informatics Engineering division to be able to start developing information system by using decision making with Electre method. It could be done by doing the process of model planning using DFD model, database planning, interface planning and relation of each table. The application made is in the form of web base which can be shown to give the recommendation for BPJS’ applicants in choosing the health facilities in the first stage. The aim is to ease the BPJS’ applicants in choosing the health facilities in the first stage. Moreover, the researcher hopes that it may be developed to choose and decide the health facilities in the next stage later. Keywords : SPPK, SIG, metode Electre, BPJS, faskes tingkat 1
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia berkat, bimbingan, semangat roh kudus dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Faskes BPJS Tingkat I Menggunakan Metode Electre ” Penelitian ini dapat berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya bimbingan, doa, dukungan, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, bimbingan, semangat roh kudus, rahmat pengampunan,serta rejeki dan segala petunjukNya. 2. Bapak Fx. Gunawan Priyanto,S.H.; Ibu Dra Vc. Windarti; Benedikta Intan Pratiwi atas doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 3. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiari, S.Si, M.Kom selaku ketua program studi Teknik Informatika beserta jajaran dosen dan karyawan. 4. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah sabar dan penuh dedikasi serta bijaksana dalam membimbing dan memberikan saran untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Ali Mustopa, M.Kom yang telah memberikan bimbingan, pengajaran, dan bersedia memberi ilmunya dalam pengerjaan tugas akhir ini, serta dengan sabar memberikan pelajaran dalam pembuatan program tugas akhir ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak Dr. Cyprianus Kuntoro Adi, S.j. M.A., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberi semangat dan pengarahan di setiap KRS dari awal sampai akhir. 7. Seluruh jajaran Dosen dan Karyawan Jurusan Teknik Informatika yang sudah membantu dan mengiringi saya dalam belajar di Teknik Informatika USD. 8. Brigitta Gestanonik beserta keluarga atas semangat yang tak pernah padam, pendampingan dan semua hal yang sulit untuk diungkapkan atas dasar kebahagiaan yang tidak ada habisnya. Sukses selalu! 9. Flora Helena Avariella yang sudah jadi sumber semangat dan kebahagiaan dikala sedang buntu dalam mengerjakan skripsi. 10. Rekan-rekan Teknik Informatika angkatan 2012 Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D, baik itu dari cluster Komputasi, Basis Data, dan Jaringan Komputer. 11. Rekan-rekan yang selalu berbahagia walau dirundung duka skripsi, “Ikatan Teknik Informatika Liberal”: Slamet, Anjar, Tamil, Alvin , Yosua, Seto, Wisnu, Wiga, Xave, Komeng, Blegog, Haris, Dhesa, Pius, Henrycus, Romualdus Vanadio, Alexander Purbo, Nada, Pace,
Ari Manibuy,
Stephanus Wijaya Nata Kusuma, dan Kevinda Mahatma atas keramaian dan kegaduhan di setiap pertemuannya. 12. Christoper Yanuardi yang mendukung dalam menghabisakan snak. 13. Greva Planner yang telah memberi ilmu dan semangat baik dalam kerja maupun akademik.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN UTAMA .............................................................................................. i HALAMAN UTAMA ............................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3
Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.4
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
2.10. Metode Pengembangan Sistem Sekuiensial Linier (Waterfall Model) .. 40 2.10.1. Perencanaan atau Rekayasa dan Pemodelan Sistem ....................... 41 2.10.2. Analisa Kebutuhan Sistem .............................................................. 41 2.10.3. Desain .............................................................................................. 41 2.10.4. Kode ................................................................................................ 48 2.10.5. Pengujian ......................................................................................... 48 2.10.6. Pemeliharaan ................................................................................... 48 2.11. Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan ............................................. 49 2.11.1. Pengertian BPJS .............................................................................. 49 2.11.2. Fungsi BPJS .................................................................................... 49
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.11.3. Tugas BPJS ..................................................................................... 50 2.11.4. Aturan BPJS .................................................................................... 50 2.11.5. Mekanisme Pelayanan yang sesuai Aturan ..................................... 52 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ....................................... 57 3.1.
Analisis Sistem ....................................................................................... 57
3.1.1.
Analisa Ruang Lingkup................................................................... 57
3.1.2.
Analisa Sebab Akibat ...................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 127
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Karakteristik SPPK menurut Turban.................................................. 8 Gambar 2. 2 Skematik Komponen Sistem pendukung Keputusan menurut Turban, (2005) .................................................................................................................... 12 Gambar 2. 3 Matriks Normalisasi ......................................................................... 13 Gambar 2. 4 Persamaan Pembobotan.................................................................... 14 Gambar 2. 5 Matriks Ternormalisasi .................................................................... 14 Gambar 2. 6 Model Sistem ................................................................................... 18 Gambar 2. 7 Konsep Sistem informasi ................................................................. 20 Gambar 2. 8 Proyeksi Peta Azimuthal .................................................................. 28 Gambar 2. 9 Proyeksi Silinder .............................................................................. 28 Gambar 2. 10 Proyeksi Peta Kerucut .................................................................... 29 Gambar 2. 11 Sistem koordinat kartesia 2D ......................................................... 30 Gambar 2. 12 Proyeksi Longitude Latitude .......................................................... 32 Gambar 2. 13 Proyeksi longitude dan latidude untuk negara di dunia ................. 33 Gambar 2. 14 Satellite Map .................................................................................. 35 Gambar 2. 15 Terrain Maps .................................................................................. 35 Gambar 2. 16 Earth Map ...................................................................................... 36 Gambar 2. 17 Sintaks PHP .................................................................................... 39 Gambar 2. 18 Sintaks JavaScript .......................................................................... 40 Gambar 2. 19 Simbol Entity.................................................................................. 43 Gambar 2. 20 Simbol Relational ........................................................................... 43 Gambar 2. 21 Simbol Property.............................................................................. 44 Gambar 2. 22 Simbol Proses ................................................................................. 46 Gambar 2. 23 Simbol Aliran data ......................................................................... 46 Gambar 2. 24 Simbol Penyimpanan Data ............................................................. 46 Gambar 2. 25 Simbol External Entity ................................................................... 47 Gambar 2. 26 Simbol Usecase .............................................................................. 47 Gambar 2. 27 Simbol Aktor .................................................................................. 48 Gambar 2. 28 WaterFall Model ............................................................................ 49 Gambar 2. 29 Prosedur Kerja Sama Faskes dengan BPJS .................................... 51 Gambar 2. 30 Prosedur Pelayanan Tingkat Pertama ............................................. 53 Gambar 2. 31 Prosedur Pelayanan Tingkat Lanjutan............................................ 54 Gambar 2. 32 Prosedur Yang Tidak Dijamin ....................................................... 56 Gambar 3. 1 Use-Case User .................................................................................. 60 Gambar 3. 2 Use-Case Admin .............................................................................. 62 Gambar 3. 3 Diagram Berjenjang ......................................................................... 64 Gambar 3. 4 Diagram Konteks.............................................................................. 65 Gambar 3. 5 DFD Untuk User .............................................................................. 65 Gambar 3. 6 DFD Level 1 Admin ......................................................................... 66
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. 7 DFD Level 2 Admin ......................................................................... 67 Gambar 3. 8 Dfd Level 2 Kelola Kriteria ............................................................. 67 Gambar 3. 9 DFD Level 2 Admin Kelola Nilai .................................................... 68 Gambar 3. 10 ERD ................................................................................................ 69 Gambar 3. 12 Logical Database Design ............................................................... 70 Gambar 3. 12 Form Login..................................................................................... 80 Gambar 3. 13 Form Alternatif ............................................................................... 81 Gambar 3. 14 Form Kriteria .................................................................................. 82 Gambar 3. 15 Form Masukan Nilai....................................................................... 82 Gambar 3. 16 Tampilan Data Alternatif ............................................................... 83 Gambar 4. 1 Query Alternatif ............................................................................... 84 Gambar 4. 2 query tabel kriteria ........................................................................... 85 Gambar 4. 3 Query Tabel Bobot ........................................................................... 85 Gambar 4. 4 Query Tabel Nilai ............................................................................. 85 Gambar 4. 5 Halaman Utama ................................................................................ 86 Gambar 4. 6 Halaman Pencarian Memilih Faskes ................................................ 87 Gambar 4. 7 Pengisian Bobot ............................................................................... 90 Gambar 4. 8 Halaman Hasil Perhitungan .............................................................. 92 Gambar 4. 9 Halaman Login ................................................................................. 96 Gambar 4. 10 Halaman Utama Admin .................................................................. 97 Gambar 4. 11 Form Input Alternatif ..................................................................... 98 Gambar 4. 12 Halaman Data Alternatif .............................................................. 100 Gambar 4. 13 Form Menu Edit Alternatif ........................................................... 102 Gambar 4. 14 Hapus Data Alternatif................................................................... 104 Gambar 4. 15 Form Input Kriteria ...................................................................... 105 Gambar 4. 16 Halaman Data Kriteria ................................................................. 106 Gambar 4. 17 Form Edit Kriteria ........................................................................ 107 Gambar 4. 18 Hapus Kriteria .............................................................................. 108 Gambar 4. 19 Form Input Nilai ........................................................................... 109 Gambar 4. 20 Data Nilai ..................................................................................... 110 Gambar 4. 21 Edit Nilai ...................................................................................... 111 Gambar 4. 22 Hapus Nilai ................................................................................... 112 Gambar 5. 1 Contoh Data Nilai........................................................................... 114 Gambar 5. 2 Data Normalisasi ............................................................................ 114 Gambar 5. 3 Matrik Preferensi ............................................................................ 115 Gambar 5. 4 Indek Concordance dan Discordance ............................................. 115 Gambar 5. 5 Matrik Concordance dan Discordance ........................................... 116 Gambar 5. 6 Nilai Threshold C ........................................................................... 116 Gambar 5. 7 Nilai Threshold D ........................................................................... 116 Gambar 5. 8 Matrik Dominan Concordance dan Discordance ........................... 117 Gambar 5. 9 Matrik Aggregate Dominance ........................................................ 117 Gambar 5. 10 Contoh Data Nilai......................................................................... 118 Gambar 5. 11 Data Normalisasi .......................................................................... 118 xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5. 12 Matrik Preferensi .......................................................................... 118 Gambar 5. 13 Indek Concordance dan Discordance ........................................... 122 Gambar 5. 14 Matrik Concordance dan Discordance ......................................... 123 Gambar 5. 15 Nilai Threshold C ......................................................................... 124 Gambar 5. 16 Nilai Threshold D ......................................................................... 124 Gambar 5. 17 Matrik Dominan Concordance dan Discordance ......................... 124 Gambar 5. 18 Matrik Aggregate Dominance ...................................................... 125
1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) adalah badan usaha milik negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. BPJS sendiri memiliki kerjasama dengan fasilitas kesehatan (Faskes) lain seperti dokter gigi, dokter keluarga, puskesmas, klinik pratama, hingga rumah sakit umum dan rumah sakit TNI/POLRI. Dari sistem yang ada belum efektif karena masih dilakukan secara manual. Hal ini akan membuat para calon anggota faskes kesulitan karena ada banyak pilihan faskes. Dengan pemberian kriteria seperti jarak, fasilitas, jam operasional, kebersihan, profesionalitas. Melihat hal tersebut penulis ingin membuat sebuah sistem yang diharapkan bisa membantu para calon pengguna BPJS supaya lebih mudah dalam memilih suatu faskes. Sistem yang dibuat ini nantinya menggunakan metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE). Dimana metode Electre ini merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outrangking dengan membandingkan pasangan alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai (Janko dan Bernoider, 2005:11).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana membangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk merekomendasikan pada calon peserta BPJS menggunakan metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE) berbasis Web?
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang dibuat oleh penulis antara lain 1. Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE). 2. Fasilitas Kesehatan yang menjadi tempat penelitian berada di Kabupaten Sleman. 3. Hanya menampilkan faskes tingkat 1 yang bekerja sama dengan BPJS yaitu dokter perorangan, puskesmas, dan klinik pratama. 4. Pengguna terdiri dari admin dan user (pengunjung). Pengunjung dapat mengikuti sistem tanpa harus login. Sedangkan administrator harus login terlebih dahulu agar dapat melakukan update data faskes.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah : 1. Membantu merekomendasikan para calon peserta BPJS menentukan pilihan faskes secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
2. Merancang dan membangun suatu sistem pendukung keputusan untuk merekomendasikan pemilihan fasilitas kesehatan dengan metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE) berbasis web.
1.5 Metodologi Metode yang digunakan adalah metode WaterFall (Roger Pressman, 2002), sebagai berikut : 1. Rekayasa dan pemodelan system / informasi Rekaya dan analisis disini mencakup mengenai pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak. 2. Analisis kebutuhan perangkat lunak Pada bagian ini nantinya akan fokus terhadap perangkat lunak yakni program yang akan dibangun. Dimana kita menganalisis dari domain informasi, unjuk kerja dan antar muka yang diperlukan. 3. Desain Proses desain merupakan implementasi dari analisis kebutuhan perangkat lunak yang dilakukan dengan kode. 4. Generasi Kode Disini akan memfokuskan terhadap mesin yang akan dibuat dengan menyatukan kode supaya bisa dipahami dan dijalankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
5. Pengujian Dalam pengujian ini diharapkan bisa melihat kekurangan dan kelebihan dari mesin yang dibuat apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.
1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab I berisi tentang penjelasan awal masalah hingga teknik penulisan, yaitu latar belakang masalah, rumusan, batasan masalah, tujan, metodologi, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai konsep dasar sistem, sistem pendukung keputusan. Dimana metode yang akan digunakan yaitu metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE), penjelasan tentang BPJS, bahasa pemrograman PHP, MYSQL, XAMPP, Chrome dan sebagainya.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai analisa sistem yaitu: data flow diagram, data dictionary, entity relationship diagram, flowchart, knowledge base, inferensi engine, perancangan tabel dan antar muka pemakai sistem (User interface).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM Bab IV berisi penjelasan mengenai implementasi yang terdiri dari : batasan implementasi, lingkungan implementasi, hasil implementasi. BAB V : ANALISA HASIL IMPLEMENTASI Bab V berisi penjelasan mengenai hasil penghitungan dari metode Electre yang digunakan. Dimana membandingkan hasil penghitungan secara manual menggunakan MS. Excel dan hasil penghitungan dari sistem yang dibuat.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab VI berisi kesimpulan dan saran dari hasil pengujian yang dilakukan pada Sistem Pendukung Keputusan untuk merekomendasikan pemilihan fasilitas kesehatan metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) 2.1.1.
Definisi Sistem Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001). Tujuan utama dari pembangunan SPPK adalah untuk melengkapi kebutuhan informasi dan peralatan untuk mendukung perencanaan strategi dan pembuat keputusan. Penyajian hasil SPPK melengkapi pembuat strategi yang memiliki kemampuan untuk meringkas dan mengatur proses data dan informasi dalam waktu dan keadaan tertentu. Dalam merencanakan strategi dan pembuatan keputusan harus melibatkan semua kemampuan untuk menyediakan informasi,metode analisis dan keahlian dalam suatu aturan untuk memilih yang lebih efektif dari beberapa alternatif.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2.1.2.
Karakteristik SPPK
Karakteristik dari SPPK menurut Turban dalah sebagai berikut: 1. SPPK dapat membantu untuk pengambilan keputusan pada masalah yang terstruktur ataupun masalah yang tak terstruktur. 2. Memberikan bantuan pada berbagai tingkatan manajer. 3. Memberikan dukungan pengambilan keputusan individu maupun kelompok. 4. Memberikan
dukungan
pengambilan
keputusan
yang
saling
berhubungan dan berurutan. 5. Mendukung semua tahap dari semua proses pengambilan yaitu: penelusuran, desain, pemilihan dan implementasi. 6. SPPK mendukung berbagai gaya dan variasi dalam proses pengambilan keputusan sehingga ada kesesuaian antara SPPK dengan atribut-atribut yang digunakan individu pembuat keputusan. 7. Dapat beradaptasi sewaktu-waktu. 8. Mudah untuk digunakan 9. Dapat
meningkatkan
efektivitas
dari
pembuatan
keputusan
berdasarkan keakuratan, ketepatan waktu, kualitas dan efisiensinya. 10. Pengguna adalah pengontrol keputusan. SPPK hanya bertujuan untuk mendukung saja. 11. SPPK dapat terus berevolusi terutama ketika muncul tuntutan baru dan penambahan pengetahuan sistem. Penambahan pengetahuan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
secara terus menerus akan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SPPK tersebut. 12. SPPK mudah untuk dibangun 13. Berbasiskan model-model untuk menganalisa situasi-situasi dimana keputusan itu diambil. Pada tingkat lanjut, SPPK dilengkapi dengan komponen pengetahuan yang memungkinkan solusi yang efisien dan efektif.
Gambar 2. 1 Karakteristik SPPK menurut Turban
2.1.3.
Manfaat SPPK
SPPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPPK adalah: 1. SPPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. SPPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. SPPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. Walaupun suatu SPPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
2.1.4.
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk pemilihan keputusan dari berbagai alternatif yang prosesnya melalui suatu mekanisme tertentu untuk mendapatkan keputusan terbaik. Dalam proses pengambilan keputusan, ada 4 tahap yang harus dilakukan yaitu: 1. Penelusuran (Inteligent) Pada tahap ini permasalahan-permasalahan yang ada dikumpulkan untuk didefinisikan dan diidentifikasi. Tahapan ini merupakan penentu awal ketepatan pengambilan keputusan yang diambil. 2. Perancangan (Design) Tahap ini adalah analisa untuk memutuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Setelah itu perlu dirancang dan dibangun model-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
model pemecahan masalah dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. 3. Pemilihan (Choice) Pada tahap ini terjadi hasil pemilihan alternatif solusi yang paling sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan. 4. Implementasi (Implementation) Tahap terakhir adalah pelaksanaan dari keputusan yang diambil pada tahap ketiga. Dalam pelaksanaannya perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan jika terjadi perubahan.
2.1.5.
Komponen SPPK
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan terdiri atas tiga komponen penting, (Hermawan, 2005), yaitu: 1. Manajemen Data Data Management melakukan pengambilan data yang diperlukan baik dari database yang berisi data internal maupun database yang berisi data eksternal. Jadi, fungsi komponen data ini sebagai pengatur data data yang diperlukan oleh Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan. 2. Manajemen Model Model Management melalui Model Base Management melakukan interaksi baik dengan User Interface untuk mendapatkan perintah maupun Data Management untuk mendapatkan data yang akan diolah. Jadi, tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dari Model Management adalah untuk mengubah data yang ada pada Database menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. 3. Antarmuka Pengguna User Interface adalah interakasi antara pengguna dengan sistem baik untuk memasukkan informasi ke sistem maupun menampilkan informasi ke pengguna. Karena begitu pentingnya komponen user interface bagi suatu sistem pengambilan keputusan, maka harus bisa merancang suatu user interface yang bisa mudah dipelajari dan digunakan pengguna dan laporan yang bisa digunakan pengguna serta pelaporan yang bisa secara mudah dimengerti oleh pengguna. 4. Manajemen berbasis pengetahuan Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain untuk bertindak langsung sebagai suatau komponen independen dan besifat opsional. Komponen komponen tersebut membentuk sistem aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan yang bisa dikoneksikan ke intranet perusahaan, ekstranet atau internet. Arsitektur dari sistem pendukung pengambilan keputusan ditunjukkan pada Gambar 2.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Gambar 2. 2 Skematik Komponen Sistem pendukung Keputusan menurut Turban, (2005)
2.1.6.
Keterbatasan SPPK Setiap sistem akan memiliki keterbatasan dalam hal tertentu. Demikian
pula dengan SPPK, ada beberapa keterbatasan yang dimiliki antara lain: 1. Ada beberapa kemampuan manajemen manusia yang tidak dapat dimodelkan sehingga model yang ada didalam sistem tidak mencerminkan persoalan secara keseluruhan. 2. Kemampuan SPPK terbatas pada tersedianya kemampuan yang dimilikinya saja. 3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPPK tergantung pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan. 4. SPPK tidak memiliki kemampuan intusisi seperti manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2.1.7.
Metode Electre Menurut Janko dan Bernoider (2005:11), Electre (Elimination Et Choix
Traduisant La Realite) merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outrangking dengan membandingkan pasangan alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
penyelesaian
masalah
menggunakan metode electre adalah sebagai berikut:
1. Normalisasi matriks keputusan Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari nilai xij dapat dilakukan dengan rumus
(Rumus 2. 1)
untuk i=1,2,3,…,m dan j=1,2,3,…,n. Sehingga didapat matrik R hasil normalisasi
Gambar 2. 3 Matriks Normalisasi R adalah matriks yang telah dinormalisasi, dimana m menyatakan alternatif, n menyatakan kriteria dan r adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubungannya dengan kriteria ke-j.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot-bobot (w) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga, weighted normalized matrix adalah yang ditulis sebagai: (Rumus 2. 2)
Gambar 2. 4 Persamaan Pembobotan Dimana W adalah matriks pembobotan, R matriks yang telah dinormalisasi dan V matriks hasil perkalian antara matriks pembobotan dan matriks yang telah dinormalisasi.
Gambar 2. 5 Matriks Ternormalisasi
3. Menentukan himpunan concordance dan discordance index Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l (k, l= 1,2,3, …, m dan k ≠ l) kumpulan J kriteria dibagi menjadi dua himpunan bagian, yaitu concordance dan discordance. Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance jika:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
(Rumus 2. 3)
untuk j = 1,2,3,…n. Sebaliknya, komplementer dari himpunan bagian concordance adalah himpunan discordance, yaitu bila:
(Rumus 2. 4)
untuk j = 1,2,3,…n. 4. Menghitung matriks concordance dan discordance Menghitung matriks concordance, untuk menentukan nilai dari elemenelemen pada matriks concordance adalah dengan menjumlahkan bobotbobot yang termasuk pada himpunan concordance, secara matematisnya adalah sebagai berikut:
(Rumus 2. 5)
Menghitung matriks discordance, untuk menentukan nilai dari elemenelemen pada matriks disordance adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk ke dalam himpunan bagian disordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya adalah sebagai berikut:
(Rumus 2. 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance Menghitung matriks dominan concordance, matriks F sebagai matriks dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold.
(Rumus 2. 7)
Dengan nilai threshold ( c ) adalah :
(Rumus 2. 8)
Sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai berikut :
(Rumus 2. 9)
Menghitung matriks dominan discordance, matriks G sebagai matriks dominan disordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold d:
(Rumus 2. 10)
Dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut:
(Rumus 2. 11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
6. Menentukan aggregate dominance matrix Matriks E sebagai aggregate dominance matriks adalah matriks yang setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan elemen matriks G yang bersesuaian, secara matematis dapat dinyatakan sebagai: (Rumus 2. 12)
7. Eliminasi alternatif yang less favourable Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu bila ekl = 1 maka alternatif Ak merupakan alternatif yang lebih baik daripada Al. Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah ekl = 1 paling sedikit dapat di eliminasi. Dengan demikian, alternatif terbaik adalah alternatif yang mendominasi alternatif lainnya . 2.2. Sistem Informasi 2.2.1.
Pengertian Sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana sistem digunakan. Berikut ini adalah definisi sistem yang dikutip dari berbagai tokoh menurut Lucas (1992) “sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berintraksi, saling tergantung dan terintegritas dalam kesatuan variabel atau komponen ”. Sedangkan menurut Scoot (1996), Sistem terdiri dari unsurunsur
seperti
keluaran(output).
masukan
(input),
pengolahan
(processing),
serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Gambar 2. 6 Model Sistem Dengan sederhana defenisi dari sistem itu sendiri adalah serangkaian hubungan yang saling berintraksi satu sama lain yang bertujuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Berikut ini adalah karakteristik yang dapat membedakan satu sistem dengan sistem lainya : 1. Batasan (Boundary): Penggambaran dari suatu elemen atau unsur yang mana termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. Lingkunan (Envoironment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 2. Masukan (Input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 3. Keluaran (Output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 4. Komponen (Component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentrasformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan sub sistem dari sebuah sistem. 5. Penghubung (Interface) : Tempat dimana dari komponen atau sistem dan lingkunganya bertemu atau berintraksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
6. Penyimpanan (Storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada.
2.2.2.
Pengertian Informasi Informasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
penerang ; pemberitahuan ; kabar atau berita tentang sesuatu. Pengertian informasi menurut para ahli menurut Abdul Kadir (2002) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, Azhar Susanto (2004) dalam buku sistem informasi menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Jadi secara umum definisi dari informasi adalah sebuah data yang telah diolah menjadi sesuatu bentuk lain yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penggunanya.
2.2.3.
Pengertian Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut, menurut Mc Leod Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi, menurut John
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
F. Nash (1995) sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat. Untuk dapat memahami pengertian sistem informasi dapat dilihat dari keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Dengan demikian bila sistem informasi dilihat berdasarkan konsep (input, processing, output–IPO) dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. 7 Konsep Sistem informasi
2.3. Sistem Informasi Geografis 2.3.1.
Definisi Geografis Istilah georgrafis ini digunakan karena sistem informasi geografis
dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’. Obyek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Obyek bisa berupa fisik, budaya, atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu obyek sesuai dengan kenyataannya dibumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap sparsial yang berbeda pada peta dua dimensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
2.3.2.
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem informasi geografis adalah suatu sistem berbasis komputer
untuk menangkap, menyimpan, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, dan men-display data dengan peta digital ( Turban, 2005 ). Istilah geography digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada geografi atau spasial. Obyek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Geographic Information System (GIS) merupakan sistem komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis terhadap permukaan geografi bumi. Geografi adalah informasi mengenal permukaan bumi dan semua obyek yang berada diatasnya, sedangkan sistem informasi geografis(SIG) atau dalam bahasa inggris disebut Geographic Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem informasi geografis adalah bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka. SIG tersusun atas konsep beberapa lapisan (layer) dan relasi (Prahasta, 2009). 2.3.3.
Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai
Geographic Information System (GIS) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
penyakit epidemik (demam berdarah) dan analisis kejahatan (kerusuhan) termasuk analisis kepariwisataan. Kemampuan dasar dari SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query, menganalisisnya serta
menampilkannya
dalam
bentuk
pemetaan
berdasarkan
letak
geografisnya. Inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lain (Prahasta,2009). 2.3.4.
Sub Sistem SIG Menurut (Prahasta, 2009), SIG dapat diuraikan menjadi beberapa
sub sistem sebagai berikut : 1. Data Input Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data sparsial dan atribut dari berbagai sumber. Sub sistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Data Output Sub sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
3. Data Manajemen Sub sistem ini mengorganisasikan basis data spasial maupun atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit. 4. Analisis dan Manipulasi Data Sub sistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, sub sistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.3.5.
Cara Kerja SIG SIG dapat menyajikan real world (dunia nyata) pada monitor
sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata diatas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran pada kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek-obyek yang dipresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya adalah sungai, taman, kebun, jalan dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasrkan lokasi-lokasinya. SIG menyimpan semua informasi deksriptif unsur-unsurnya sebagai atributatribut didalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya didalam tabel-tabel (relasional) dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur - unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya (Prahasta Eddy 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2.3.6.
Kemampuan SIG Sistem
informasi
geografis
mempunyai
kemampuan
untuk
menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya (Prahasta, 2009) : 1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut) 2. Mengintegrasikan data geografis. 3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis. 4. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis. 5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis. 6. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis. 7. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik (view dan layout), tabel,grafik (chart) laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. 2.4. Peta 2.4.1.
Pengertian Peta
Peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas. Sedangkan menurut Erwin Raisz (1948), peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
2.4.2.
Komponen Peta Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan
dipahami. Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponenkomponen peta antara lain sebagai berikut:
1. Judul peta Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca judulnya. 2. Legenda Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta. 3. Skala Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1:200.000. Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2 km jarak sebenarnya. 4. Simbol Simbol
merupakan
lambang-lambang
atau
gambar
yang
menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat, yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
5. Mata angin Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaannya supaya tidak terjadi kekeliruan arah. 6. Garis astronomis Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan. 7. Garis tepi Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukkan batas peta tersebut. 8. Tahun pembuatan peta Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan saat ini. 9. Inset peta Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
10. Tata warna Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk menunjukkan wilayah perairan.
2.5. Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta 2.5.1.
Proyeksi Peta
(Aryono Prihandito, 1988) Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titik kontrol yang hubungan geometrinya diketahui, baik melalui penggukuran atau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan dari suatu bidang langkung atau spheroid (misalnya bumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi ruang yang perlu dihitung untuk memperoleh ketelitian beberapa incam property, seperti jarak, sudut. Berikut ini macammacam proyeksi peta secara garis besar proyeksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Proyeksi Peta Azimuthal Proyeksi azimuthal bidang proyeksi berupa bidang datar dan menyinggung salah satu kutub. Daerah kutub dan sekitar kutub, cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
digambarkan dengan proyeksi ini karena tidak banyak kesalahan. Dapat dilihat pada gambar
Gambar 2. 8 Proyeksi Peta Azimuthal
b. Proyeksi Peta Silinder Proyeksi silinder bidang proyeksi menyinggung ekuator, dan digunakan untuk di daerah di ekuator dan sekitar ekuator, karena kesalahan di daerah ini tidak ada atau sangat kecil.
Gambar 2. 9 Proyeksi Silinder
c. Proyeksi Peta Kerucut Proyeksi kerucut bidang proyeksi berupa kerucut dan menyinggung salah satu paralel di sekitar lintang tengah. dan baik digunakan di daerah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
karena kesalahan yang sangat kecil, sedang pada paralel singgung kesalahan tidak ada
Gambar 2. 10 Proyeksi Peta Kerucut
2.5.2.
Sistem Koordinat Koordinat adalah pernyataan besaran geometric yang menentukan posisi
suatu titik dengan mengukur besaran vector terhadap satu posisi acuan yang telah didefinisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asusmsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistem koordinat tersebut bersifat lokal atau disebut koordinat lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistem kesepakatan dasar matematisnya. Untuk menggambarkan obyek atau features permukaan bumi di atas layar komputer, peneliti memerlukan suatu sistem penggambaran yang merepresentasikan keadaan bumi sebenarnya yang peneliti sebut sebagai proyeksi. Proyeksi peneliti gambarkan dalam sistem koordinat cartesian, yang umumnya dikenal dalam unit X dan Y. Berikut akan peneliti bahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
sistem proyeksi yang sering digunakan dalam SIG yaitu proyeksi longitude latitude (longlat) (Aryono Prihandito 1988).
2.5.2.1.
Sistem Koordinat Kartesian 2D Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem
koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar
Gambar 2. 11 Sistem koordinat kartesia 2D
2.5.2.2.
Proyeksi Longitude Latitude (Geographic Coordinat System) Proyeksi ini pada umum digunakan untuk menggambarkan
keadaan global. Satuan
unit yang digunakan adalah Degree
(derajad atau o ). Satuan derajat ini dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS (degree minute second) dan DM (Degree minute decimals). Sebagai contoh: ƒ 15,150 berarti 15,15 derajat (degree)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
ƒ 150 301 2511 berarti 15 derajat (degree) 30 menit dan 25 detik. Pelambangan ini digunakan dalam unit DMS ƒ 150 30,51 berarti 15 derajat (degree) 30,5 menit Proyeksi longitude latitude didasari dari bentuk bumi spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris bumi dari belahan bumi utara hingga ke kutub selatan yang dinamakan garis meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur hingga ke barat yang dinamakan garis paralel. Garis 00 meridian melewati kota Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya pembagian waktu yang berbeda pada daerah-daerah di bumi bagian timur dan barat. Perubahan nilai garis meridian terjadi secara vertikal sepanjang garis horizontal yang peneliti sebut sebagai longitude atau titik X. Sedangkan garis paralel berubah secara horizontal sepanjang garis vertikal dan peneliti sebut sebagai latitude atau titik Y. Akibat dari adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah bagian selatan dan utara bumi. Umumnya Indonesia menyebut bujur timur untuk menamakan eastern dan bujur barat untuk western, sedangkan belahan bumi utara atau northern disebut sebagai lintang utara dan sebaliknya belahan bumi selatan atau southern disebut sebagai lintang selatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Gambar 2. 12 Proyeksi Longitude Latitude Proyeksi ini akan dibaca sebagai proyeksi bumi spheroid oleh koordinat cartesian, yang memiliki 4 zona utama yaitu zona timur utara (North East) dengan koordinat (x,y) berupa nilai (+,+), zone timur selatan (South East) sebagai (+,-), zone barat selatan (South Western) dengan (-.-) dan zone barat utara (North Western) (-,+). Berikut adalah contoh penerapan proyeksi longitude latitude untuk negara-negara di seluruh dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Gambar 2. 13 Proyeksi longitude dan latidude untuk negara di dunia Proyeksi tersebut walaupun berlaku global tetapi karena bentuk bumi yang cenderung elips menyebabkan adanya perbedaan jarak antar garis meridian dan paralel di setiap belahan bumi. Sebagai contoh satu derajat jarak antar garis meridian di daerah khatulistiwa sama dengan kira-kira 110 km sedangkan pada jarak satu derajat yang sama di belahan bumi utara, misal di Jepang yang terletak di tengah belahan bumi utara kira-kira sebanding dengan 90 km, dan semakin ke utara dan selatan jaraknya semakin mengecil, untuk itu diperlukan suatu sistem lokal yang akan memperkecil nilai kesalahan yang mana setiap daerah memiliki sistem yang berbeda, misal antara Amerika Utara dan selatan memiliki sistem berbeda, begitu pula dengan negara-negara di benua Asia, Eropa dan lain-lain. Indonesia menggunakan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
yang disebut World Geodetic System tahun 1984 (WGS 1984). Dengan demikian, untuk menyatakan batas-batas koordinat Indonesia adalah sebagai berikut: Proyeksi Longitude Latitude dalam sistem WGS 1984 dengan batas-batas koordinat sebagai 0
(BT) – 141 Eastern (BT) (Sosrodarsono, S. dan Takasaki, M. 1983). 2.6. Google Map Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google secara gratis
dan
dapat
ditemukkan
di
https://maps.google.co.id.
Google
Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser yang merupakan hasil komunikasi database dengan web server google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan dari citra yang ada diintegrasikan ke dalam database Google Server, yang selanjutnya akan dipanggil sesuai permintaan. Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat mencari informasi grafis sebagai berikut: 1. Satellite Map Pengguna dapat melihat gambar satelit planet Bumi. Pengguna juga dapat menikmati foto satelit yang lebih detail dengan cara memperbesar gambar pada peta yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Gambar 2. 14 Satellite Map 2.
Hasil Pencarian Integrasi Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate.
3.
Draggable Maps Peta Digital mapping yang dragable (bisa digeser) dengan bantuan
mouse. 4.
Terrain Maps (Peta Topografi) Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta
topografi yang biasa disediakan buku peta Atlas.
Gambar 2. 15 Terrain Maps
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
5.
Earth Map Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan tampak
bumi secara utuh dan apabila diperbesar akan terlihat awan yang menyelimuti bumi serta akan tampak pulau dan lautan nyata dari ketinggian.
Gambar 2. 16 Earth Map 6.
My Location Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi
pengguna tersebut.
2.7. Google Map API Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog menjadi mudah, hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet yang stabil. Dengan menggunakan Google Maps API, pengguna dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Pada Google maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah: 1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit 3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contoh ketika menunjukkan gunung dan sungai. 4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).
2.8. PHP 2.8.1.
Pengertian PHP PHP singkata dari Perl Hypertext Preprocessor yang digunakan
sebagai bahasa script server-side dalam pengembengan web yang disisipkan pada dokumen HTML. PHP merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server (Prihatna, 2005). Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan. PHP memiliki kemampuan yang baik dalam hal perhitungan matematika, dalam hal informasi jaringan e-mail dan regular expression. Selain itu PHP juga mampu sebagai interface dengan database secara baik, support dengan bermacam-macam database server seperti MySQL, ORACLE, Sysbase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
PHP dapat berjalan dengan web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows. PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang peneliti berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server tetapi disertakan pada dokumen HTML sedangkan yang dikirim ke browser hanya hasilnya saja. 2.8.2.
Sintaks PHP Sintaks program atau script dalam PHP ditulis dalam apitan tanda
khusus PHP. Ada 4 macam tag dalam PHP yang dapat digunakan untuk menandai blok script PHP yaitu : 1. 2. <script language=”PHP”>… 3. ...?> 4. <%....%> Contoh penggunaan sintaks PHP pada script berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Gambar 2. 17 Sintaks PHP 2.9. Javascript JavaScripts adalah nama implementasi Netscape Communications Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa script yang didasarkan pada konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terkenal karena penggunaannya di situs web pada sisi klien dan juga digunakan untuk menyediakan akses script untuk obyek yang dibenamkan (embedded) di aplikasi lain. Walaupun memiliki nama serupa, namun JavaScript hanya sedikit sekali berhubungan dengan bahasa pemrograman Java. Secara semantik, JavaScript memiliki lebih banyak kesamaan/kemiripan dengan bahasa pemrograman Self. JavaSript digunakan untuk mengakses sebuah obyek program bersama aplikasi-aplikasi lainnya dan utamanya digunakan pada form klien disamping JavaScript
sebagai
pengembangan
untuk
website-website.
JavaScript
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
mempunyai karakteristik yang dinamis, kuat, menjadi dasar bahasa untuk prototipe dengan fungsi-fungsi kelas utama. JavaScript di desain seperti Java tetapi tetap mudah dalam penanganannya. Script JavaScript yang dimasukkan di dalam berkas HTML harus dimasukkan di antara tag <script>... atau diluar berkas HTML dengan meng-import file-nya. Berikut ini adalah contoh yang akan menampilkan autocomplete untuk pencarian nama lengkap dalam database.
Gambar 2. 18 Sintaks JavaScript
2.10. Metode Pengembangan Sistem Sekuiensial Linier (Waterfall Model) Metode pengembangan sistem sekuensial linier atau yang sering disebut dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun (waterfall model) memberikan sebuah pendekatan pengembangan sistem yang sistematik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
sekuensial, dimulai pada fase perancangan sistem, analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan (Pressman, 2003). 2.10.1. Perencanaan atau Rekayasa dan Pemodelan Sistem Pada fase ini dilakukan identifikasi sistem, studi kebutuhan pengguna, dan studi kelayakan sistem baik secara teknis maupun teknologi serta penjadwalan pengembangan sistem. 2.10.2. Analisa Kebutuhan Sistem Pada fase ini pengumpulan kebutuhan di identifikasi dan difokuskan pada sistem yang akan dibangun meliputi identifikasi domain informasi, tingkah laku sistem, unjuk kerja dan antar muka sistem. Kebutuhan untuk sistem di dokumentasikan dan di konsultasikan lagi bagi pengguna. 2.10.3. Desain Fase ini difokuskan pada proses desain struktur data, arsitektur sistem, representasi interface dan algoritma program. 2.10.3.1.
Basis Data Basis data adalah penggunaan bersama dari data yang
terhubung dan deskripsi dari data, yang dirancang untuk keperluan informasi (Connolly et al, 2002). Dalam basis data dikenal istilah tabel, baris, dan kolom. Tabel (biasanya disebut dengan relasi) menyatakan benuk berdimensi dua yang mewakili suatu kelompok data yang sejenis. Sebuah tabel berisi sejumlah kolom yang biasa disebut sebagai field
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
dan baris yang biasa disebut record. Dalam konsep basis data relational, setiap tabel memiliki sebuah kunci primer (primary key). Primary key adalah suatu nilai yang unik (tidak ada yang bernilai sama) sehingga dapat digunakan untuk membedakan suatu baris dengan baris yang lainnya. Jika memberikan nilai berdasarkan primary key maka maksimal ada satu baris memenuhinya. Selain primary key, kunci disini dibagi menjadi candidat key, alternate key, foreign key, dan composite key. 1. Candidate key, satu atau lebih attribute yang mendefinisikan sebuah baris secara yang berfungsi sebagai calon dari primary key serta mempunyai nilai unik pada hampir setiap barisnya. 2. Alternate key, candidat key yang tidak dipilih untuk mendefinisikan sebuah baris secara unik, tetapi perlu dicatat meskipun tidak menjadi candidat key di sebuah tabel akan tetapi tidak tertutup kemungkinan bisa menjadi primary key. 3. Foreign key, primary key yang dari tabel yang lain. 4. Composite key, primary key yang tidak terbentuk oleh sebuah kolom, tetapi tersusun atas beberapa kolom.
2.10.3.1.1.
Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model data yang menggambarkan hubungan antar satu entitas dengan entitas yang lain yang mempunyai relasi dengan batasan-batasan. ERD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami berbagai komponen dalam desain basis data(Connoly et.al, 2005). Ada tiga komponen yang ada dalam ERD, yaitu : 1. Entity Entity adalah benda yang memiliki identitas berbeda. Entity digambarkan dengan bentuk persegi panjang yang berisi nama dari entity tersebut.
Gambar 2. 19 Simbol Entity
2. Relationship Relationship adalah asosiasi hubungan antar entity. Entity merupakan pengikut dari relationship. Relationship dapat berupa relasi one-to-one, one-to-many, dan many-to- many. Relationship digambarkan dengan bentuk belah ketupat yang berisi nama dari relationship.
Gambar 2. 20 Simbol Relationship 3. Property Property, dimiliki oleh entitiy maupun relationship. Setiap nilai dari property diambil dari nilai kelompok property
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
tersebut. Property digambarkan dalam bentuk elips yang berisikan nama dari property tersebut.
Gambar 2. 21 Simbol Property
2.10.3.1.2.
MySQL
MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehingga disebut juga database client/server, yang open source dengan kemampuan yang dapat berjalan baik di OS (Operating System), dengan platform windows maupun linux (Bunafit Nugroho,2005). Seiring perkembangannya, MySQL semakin banyak digunakan baik dalam aplikasi berbasis web maupun aplikasi berbasis dekstop, karena fitur-fitur yang ditawarkan semakin kompleks dan memungkinkan untuk membuat aplikasi basis data yang canggih. MySQL menggunakan perintah dalam bahasa SQL, seperti : 1. Select Perintah ini digunakan untuk memanggil data dari suatu tabel. Contoh penulisannya : SELECT{namafield} FORM namatabel;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Insert Perintah yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam tabel. Contoh penulisannya : INSERT INTO namatabel (field1, field2,field3,....) VALUE (ekspresi1,ekspresi2,....) 3. Delete Perintah ini digunakan untuk menghapus data dari suatu tabel. Contoh penulisannya : DELETE FORM namatabel WHERE kondisi 4. Update Perintah ini digunakan untuk memperbaharui nilai suatu data pada tabel yang sudah ada. Contoh penulisannya : UPDATE namatabel SET criteria WHERE kondisinamatabel SET kriteria WHERE kondisi 2.10.3.1.3.
Data Flow Diagram (DFD)
DFD (Data Flow Diagram) adalah sebuah diagram yang menggambarkan sebuah aliran data dari sebuah sistem. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pengguna yang kurang menguasai komputer sehingga dapat memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
sistem yang akan dikembangkan. Simbol-simbol yang biasa digunakan pada DFD, sebagai berikut : 1. Proses Proses adalah respon terhadap aliran data masuk atau kondisi dari sebuah sistem. Proses menggambarkan aliran sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah lingkaran.
Gambar 2. 22 Simbol Proses 2. Aliran Data Aliran data adalah gambaran dari sebuah masukan data ke dalam suatu proses atau keluaran data dari sebuah proses. Aliran data digambarkan dengan garis panah, dimana ujung panah menggambarkan tujuan.
Gambar 2. 23 Simbol Aliran data 3. Penyimpanan Data Penyimpanan data adalah penyimpanan data yang akan digunakan
untuk
proses
berikutnya.
Penyimpanan
data
digambarkan denag sebuah kotak yang salah satu ujungnya terbuka.
Gambar 2. 24 Simbol Penyimpanan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
4. External Entity Eksternal entity adalah perorangan atau organisasi yang berhubungan dengan sistem. Eksternal entity juga disebut Boundary. Eksternal entity digambarkan dengan bentuk persegi panjang.
Gambar 2. 25 Simbol External Entity 2.10.3.1.4.
Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah sebuah grafis yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem, dan interaksi apa yang dapat dilakukan oleh user dengan sistem tersebut. Use case diagram ini digunakan untuk menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi. Simbol-simbol yang biasa digunakan pada use case diagram, sebagai berikut : 1. Use case Use case adalah interaksi yang dapat dialakukan oleh serang user. Use case ini digambarkan dengan bentuk elips.
Gambar 2. 26 Simbol Usecase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Aktor Aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan proses tertentu. Aktor ini digambarkan dengan bentuk manusia.
Gambar 2. 27 Simbol Aktor 2.10.4. Kode Setelah proses desain selesai maka hasilnya harus diterjemahkan ke dalam bentuk program komputer yang kemudian menghasilkan suatu sistem. 2.10.5. Pengujian Pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang memungkinkan terjadi pada proses pengkodean serta memastikan bahwa input yang dibatasi memberikan hal yang sesuai dengan kebutuhan. 2.10.6. Pemeliharaan Ditandai dengan penyerahan perangkat lunak kepada pemesannya untuk dioprasikan.
Dalam
masa
oprasional,
perangkat
lunak
masih
memungkinkan untuk terjadi sesuatu kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi, perangkat lunak tersebut masih membutuhkan proses (maintenance) dari waktu ke waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Gambar 2. 28 WaterFall Model
2.11. Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan 2.11.1.
Pengertian BPJS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Menurut UU SISN dalah tranformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial yang sekarang telah berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan penyelenggara baru sesuai dengan dinamika perkembangan jaminan sosial.
2.11.2. UU
Fungsi BPJS BPJS
menentukan
bahwa,
“BPJS
kesehatan
berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan”. Jaminan menurut UU SISN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas dengan tujuan menjalin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan dilindungi dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
BPJS Ketenegakerjaan menurut UU BPJS berfungsi menyelenggarakan empat program, yaitu program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.
2.11.3.
Tugas BPJS Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut di atas BPJS bertugas
untuk : 1. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta. 2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja. 3. Menerima bantuan iuran dari pemerintah. 4. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta. 5. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial. 6. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial. 7. Memberi informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.
2.11.4.
Aturan BPJS
Aturan atau syarat menjadi fasilitas kesehatan kesehatan tingkat pertama adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
1. Untuk klinik pratama atau yang setara harus memiliki : a. Surat ijin operasional b. Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain c. Surat
Ijin
Apoteker
(SIPA)
bagi
apoteker
dalam
hal
klinik
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan e. Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan f. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional
Gambar 2. 29 Prosedur Kerja Sama Faskes dengan BPJS *Kredensialing adalah penilaian kelayakan 2. Untuk praktik Dokter atau Dokter Gigi harus memiliki : a. Surat Ijin Praktik b. Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) c. Perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan jejaring lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
d. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan JKN 3. Untuk Puskesmas atau yang setara harus memiliki : a. Surat Ijin Operasional b. Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi apoteker, dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain c. Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan d. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan JKN 4. Untuk Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara harus memiliki: a. Surat Ijin Operasional b. Surat Ijin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan d. Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan e. Surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional
2.11.5.
Mekanisme Pelayanan yang sesuai Aturan 1. Pelayanan yang dijamin a. Pelayanan kesehatan tingkat I / dasar
Pelayanan promotif dan preventif
Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Tranfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama
Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis
Gambar 2. 30 Prosedur Pelayanan Tingkat Pertama b.
Pelayanan kesehatan tingkat II / lanjutan
Pelayanan kesehatan yang dijamin mencakup :
-
Pemeriksaan, pegobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub-spesialis
-
Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
-
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai - Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
-
Pelayanan alat kesehatan implant
-
Rehabilitassi medis
-
Tranfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
-
Pelayanan kedokteran forensik
-
Pelayanan jenasah di fasilitaas kesehatan
Rawat inap yang mencakup :
-
Perawatan inap non intensif
-
Perawatan inap di ruang instensif
Gambar 2. 31 Prosedur Pelayanan Tingkat Lanjutan 2. Pelayanan yang tidak dijamin
Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat
Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cidera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri
Pelayanan untuk mengatasi infertilitas (memperoleh keturunan)
Pelayanan meratakan gigi (ortondonsi)
Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol
Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri
Pengobatan komplementer, alternative dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan
Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu
Perbekalan kesehatan rumah tangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Pelayanan kesehatan akibat bencana, pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah
Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan keehatan yang diberikan
Gambar 2. 32 Prosedur Yang Tidak Dijamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem Dalam analisis sistem ini akan membahas mengenai rancangan pembuatan sistem yang akan diterapkan. Sesuai dengan latar belakang yang telah disampaikan dalam latar belakang di atas, sistem pengambilan keputusan pemilihan faskes tingkat I pelayanan BPJS. Nantinya masyarakat diharapkan dapat membantu masyarakat mengetahui faskes mana yang harus dituju sesuai dengan kriteria yang sesuai dengan aturan yang ada di BPJS. Sistem yang sudah ada dalam sistem informasi geografis masih menampilkan secara keseluruhan faskes. Sehingga penulis ingin membuat sistem pengambilan keputusan pemilihan faskes tingkat I.
3.1.1.
Analisa Ruang Lingkup Tidak hanya masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih terkendala dengan pelayanan BPJS. Dimana mereka masih kurang informasi mengenai mana saja faskes yang bekerjasama dengan BPJS. Dari sistem informasi geografis yang sudah ada masih memberi informasi berupa daftar rumah sakit saja yang diunggah.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
3.1.2.
Analisa Sebab Akibat Dalam analisis sebab akibat ini akan membahas mengenai masalah, peluang, dari sistem yang ada. Tabel 3. 1 Sebab Akibat Analisa Sebab Akibat Masalah, Peluang I.
Sebab dan Akibat
Usulan dan Solusi
Masalah
1. Tidak
semua Masih kurangnya Membuat
masyarakat
informasi
mengetahui mana mengenai
sistem
pengambilan faskes keputusan
saja faskes yang mana saja yang pemilihan bekerja
sama bekerja
dengan BPJS
sama tingkat
dengan BPJS
faskes I
bekerja
yang sama
dengan BPJS II.
Peluang
Pembuatan
sistem Informasi
pengambilan
ada
keputusan pemilihan masih faskes
ini
masyarakat membuat
menemukan terdekat
dalam keputusan
mungkin tingkat I orang
faskes malas membaca dari
sistem
biasanya pengambilan
akan bentuk teks saja pemilihan
memberi kemudahan yang bagi
yang Membuat
faskes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
kediaman
calon
peserta BPJS
3.2. Analisa Kebutuhan 3.2.1. Identifikasi Pelaku Sistem Di bawah ini akan dijelaskan siapa saja pelaku yang akan terlibat dalam menjalankan sistem pengambilan keputusan pemilihan faskes ini : Tabel 3. 2 Identifikasi Pelaku Sistem Istilah Admin
Deskripsi Merupakan pelaku yang nantinya akan
mengoperasikan
dan
bertanggung jawab atas data yang akan
disajikan
karena
admin
mempunyai hak untuk menambah, mengubah,
menghapus,
dan
melihat. User
User disini adalah seseorang yang nantinya menggunakan sistem ini yang BPJS.
merupakan
calon
peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
3.2.2. Diagram Use-Case Dalam diagram Use-Case ini berisi mengenai gambaran tentang sistem yang akan dibuat nantinya. Sistem yang akan dibuat nantinya akan memiliki dua hak akses, yaitu : a. User Yang termasuk dalam pengguna user adalah masyarakat yang menggunakan fasilitas web. Nantinya digunakan oleh pengguna user untuk mencari faskes tingkat I yang terdekat dari kediaman calon peserta BPJS. User nantinya memiliki hak akses untuk melihat hasil rekomendasi dan memberikan bobot saja. Maka diagram use-case seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 3. 1 Use-Case User
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
b. Admin Admin
sendiri
adalah
pengguna
yang
nantinya
bertanggungjawab mengelola web tersebut. Nantinya admin memiliki hak akses untuk melihat, menambah, mengedit, menghapus informasi yang ada di dalam web nantinya. Maka memiliki use-case seperti di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Gambar 3. 2 Use-Case Admin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
3.3.Perancangan Logikal Perancangan Logikal disini akan membahas mengenai perancangan basis data berupa Diagram berjenjang, diagram konteks, DFD, ER- diagram dari Sistem Pengambilan Keputusan Pemilihan Faskes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
3.3.1. Diagram Berjenjang Berikut ini adalah bentuk diagram berjenjang dari sistem yang akan dibuat untuk pemilihan faskes.
Gambar 3. 3 Diagram Berjenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
3.3.2. Diagram Konteks Berikut ini adalah gambaran dari diagram kontek dari sistem yang akan dibuat nantinya :
Gambar 3. 4 Diagram Konteks 3.3.3. Data Flow Diagram A. DFD Level 1 Untuk User
Gambar 3. 5 DFD Untuk User Gambar diatas adalah DFD dari user yang berisi alur untuk pemilihan faskes tingkat I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
B. DFD Level 1 Untuk Admin
Gambar 3. 6 DFD Level 1 Admin Gambar diatas ini menggambarkan DFD level I untuk admin dimana aksi yang bisa dilakukan admin adalah Login, Kelola Alternatif, Kelola Kriteria, Kelola Nilai , dan Logout.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
C. DFD Level 2 Untuk Admin (Kelola Alternatif)
Gambar 3. 7 DFD Level 2 Admin Gambar diatas ini menjelaskan DFD level 2 untuk admin dalam Kelola Alternatif. D. DFD Level 2 Untuk Admin (Kelola Kriteria)
Gambar 3. 8 Dfd Level 2 Kelola Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Gambar diatas ini menjelaskan DFD level 2 untuk admin dalam Kelola Kriteria. E. DFD Level 2 Untuk Admin (Kelola Nilai)
Gambar 3. 9 DFD Level 2 Admin Kelola Nilai Gambar diatas ini menjelaskan DFD level 2 untuk admin dalam Kelola Nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
3.3.4. Conceptual Database Design (ER – Diagram)
Gambar 3. 10 ERD Gambar diatas ini menjelaskan rancangan ER-Diagram dari sistem yang akan dibuat nanti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3.3.5. Logical Database Design
Gambar 3. 11 Logical Database Design Gambar diatas ini adalah Logikal desain dari sistem yang dibuat nantinya dimana berisi hubungan antar tabel yaitu tabel alternatif dan kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
3.3.6. Physical Database Design Tabel dibawah ini adalah isi dari tabel alternatif. Tabel 3. 3 Tabel Alternatif Nama
Type
Size
Key
Id_alternatif
Varchar()
10
PK
Kategori
Varchar()
10
Nm_alternatif
Varchar()
50
Instansi
Varchar()
20
Alamat
Varchar()
100
Longitude
Varchar()
20
Latitude
Varchar()
20
Telp
Varchar()
15
Senin
Varchar()
20
Selasa
Varchar()
20
Rabu
Varchar()
20
Kamis
Varchar()
20
Jumat
Varchar()
20
Sabtu
Varchar()
20
Minggu
Varchar()
20
Jml_dokter
Varchar()
10
Apoteker
Varchar()
15
Bidan
Varchar()
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Rawat_inap
Varchar()
10
Perawat
Varchar()
15
Jml_bidan
Varchar()
10
Admin
Varchar()
10
Tabel dibawah ini adalah isi dari tabel kriteria. Tabel 3. 4 Tabel Kriteria Nama
Type
Size
Key
Id_kriteria
Varchar()
10
PK
Nm_kriteria
Varchar()
50
bobot
Varchar()
10
Tabel dibawah adalah isi dari tabel nilai. Tabel 3. 5 Tabel Nilai Nama
Type
Size
nilai
Varchar()
10
3.3.7. Desain Manajemen Model Sistem Pengambilan Pendukung Pangambilan Keputusan Pemilihan Faskes BPJS Tingkat 1 Menggunakan Metode Electre ini digunakan untuk membantu para calon peserta BPJS memilih faskes tingkat 1dengan berdasarkan kriteria yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
3.3.8.1.
Kriteria dan Tujuan Kriteria
yang
akan
digunakan
dalam
menentukan
rekomendasi nantinya adalah : -
Jarak : Kriteria ini diambil berdasarkan jarak dari rumah calon peserta BPJS ke faskes yang berada di dekat dengan rumah calon peserta BPJS
-
Fasilitas : Kriteria ini berdasarkan fasilitas bisa berupa alat atau fasilitas lain yang dimiliki oleh anggota BPJS.
-
Jam
Operasional
:
Kriteria
berdasarkan
waktu
operasional faskes tersebut buka. -
Kebersihan : Kriteria ini diambil berdasarkan tingkat kebersihan dari tempat praktik anggota BPJS.
-
Profesionalitas : Kriteria ini berdasarkan unjuk kerja dari anggota BPJS dalam melakukan pelayanan pada peserta BPJS nantinya.
3.3.8.2.
Proses Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan pemilihan faskes tingkat 1 ini nantinya akan dihitung menggunakan metode ELECTRE. Proses yang nantinya akan dilakukan oleh user adalah memilih faskes yang akan dijadikan pertimbangan dalam memilih suatu faskes. Data faskes yang ada akan menjadi alternatif nantinya. Dimana user nantinya akan memberi bobot dari pilihan yang dinilai nantinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Langkah-langkah dalam menjalankan menggunakan metode ELECTRE ini adalah : 1. Pertama user memilih data alternatif mana saja yang akan dipilih untuk dibandingkan. Dari faskes yang akan dipilih ini sudah berisi nilai di setiap alternatif. Nilai ini telah diinput oleh admin. Nilainya adalah sebgai berikut : Tabel 3. 6 Tabel Nilai Awal criteria alternatif jarak fasilitas jambuka kebersihan profesionalitas A1
4
4
5
3
3
A2
3
3
4
2
3
A3
5
4
2
2
2
nilai
diatas
Dari
kemudian
harus
dinormalisasi
menggunakan rumus 2.1. Sehingga hasilnya akan seperti dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Tabel 3. 7 Matrik Normalisasi criteria alternatif jarak A1 A2 A3
fasilitas jambuka kebersihan profesionalitas
0.5657 0.4243
0.7071
0.6247
0.7454
0.7276
0.6396
0.4685
0.5963
0.4851
0.6396
0.6247
0.2981
0.4851
0.4264
2. Kemudian nantinya user akan menentukan bobot untuk tiap-tiap kriteria. Contoh nilai bobot yang dimasukkan user misal adalah sebagai berikut : Tabel 3. 8 Tabel Bobot Criteria jarak fasilitas jambuka kebersihan profesionalitas weight
5
3
4
2
2
3. Maka nantinya sistem akan membentuk matrik preferensi (V). Dalam langkah ini didapat dari bobot yang telah dimasukkan tadi dikalikan dengan matrik berpasangan menggunakan rumus 2.2 sehingga didapat hasil di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Tabel 3. 9 Matrik Normalisasi Terbobot criteria alternatif jarak A1 A2 A3
fasilitas jambuka kebersihan profesionalitas
2.8284 2.1213
3.5355
1.8741 1.4056 1.8741
2.9814 2.3851
1.1926
1.4552
1.2792
0.9701
1.2792
0.9701
0.8528
4. Dari sini dilanjutkan menentukan concordance index dengan rumus 2.3 maka didapatlah hasil sebagai berikut : C12={1,2,3,4,5} C13={2,3,4,5} C21={5} C23={3,4,5} C31={1,2} C32={1,2,4} Dan sistem juga akan menentukan untuk discondance index nya dengan mengguakan rumus 2.4 Sehingga mendapatkan hasil : D12={} D13={1} D21={1,2,3,4} D23={1,2}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
D31={3,4,5} D32={3,5} 5. Dari hasil diatas nantinya akan digunakan untuk membentuk matrik concordance dan discordance. Untuk matrik concordance ini terlebih dahulu menghitung nilai elemen-elemennya yang diperoleh dari perhitungan nilai concordance indek dengan bobot atribut seperti rumus 2.5 Sehingga diperoleh matriks Concordance sebagai berikut Tabel 3. 10 Matrik Concordance -
16
11
2
-
8
8
10
-
Sedangkan untuk matrik discordance diperoleh dari rumus 2.6 dan hasilnya sebagai berikut : D12=0/max(|2.83-2.12|;|1.87-1.41|;|2.98-2.39|;|1.460.97|;|1.28-1.28|)=0 D13=max(|2.83-3.54|)/max(|2.83-3.54|;|1.871.87|;|2.98-1.19|;|1.460.97|;|1.280.85|)=0.39528470752105 D21=max(|2.12-2.83|;|1.41-1.87|;|2.39-2.98|;|0.97-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
1.46|)/max(|2.12-2.83|;|1.41-1.87|;|2.39-2.98|;|0.971.46|;|1.28-1.28|) =1 D23=max(|2.12-3.54|;|1.41-1.87|)/max(|2.123.54|;|1.41-1.87|;|2.39-1.19|;|0.97-0.97|;|1.28-0.85|) =1 D31=max(|1.19-2.98|;|0.97-1.46|;|0.851.28|)/max(|3.54-2.83|;|1.87-1.87|;|1.19-2.98|;|0.971.46|;|0.85-1.28|) =1 D32=max(|1.19-2.39|;|0.85-1.28|)/max(|3.542.12|;|1.87-1.41|;|1.19-2.39|;|0.97-0.97|;|0.85-1.28|) =0.84327404271157 Dengan betuk matiks menjadi : Tabel 3. 11 Matrik Discordance -
0
0.3953
1
-
1
1
0.8433
-
6. Kemudian sistem akan menghitung nilai threshold c dan d yang didapat dari matriks concordance dan discordance di atas. Untuk mendapat hasil threshold c maka menggunakan rumus 2.7 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Dan threshold d dengan rumus 2.8 maka hasil masing-masing adalah: C = 9.1666666666667 dan D = 0.77064264583721 7. kemudian akan dibentuk lagi menjadi matrik concordane dominan dengan rumus 2.9 Dengan hasil : Tabel 3. 12 Matrik Dominan Concordance -
1
1
0
-
0
0
1
-
Sedangkan untuk membentuk matrik discordance dominan menggunakan rumus 2.11 maka hasilnya adalah : Tabel 3. 13 Matrik Dominan Discordance -
0
0
1
-
1
1
1
-
8. Adalah langkah terakhir untuk mendapatkan hasilnya dengan menggunakan matrik agregasi dominan dengan rumus 2.12 maka hasil yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
disimpulkan adalah A2 didominasi oleh A3 karena hasilnya adalah : Tabel 3. 14 Matrik Aggregate -
0
0
0
-
0
0
1
-
3.3.8. Perancangan User Interface Sistem LOGIN USERNAME PASSWORD Login
Gambar 3. 12 Form Login Gambar diatas merupakan tampilan untuk menu Login bagi admin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Home | Tambah Data | Lihat Data
Syarat Administratif Kategori Id alternatif Nama alternatif instansi Alamat Praktik Alamat longitude Alamat Praktik latitude telp Jam Praktik Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Profil Faskes Jumlah dokter apoteker perawat Jumlah bidan admin Layanan apotek bidan Rawat inap Simpan
Gambar 3. 13 Form Alternatif Gambar diatas ini menunjukkan form untuk menambah data faskes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Home | Tambah Data | Lihat Data
Isi Data Dengan Benar Id kriteria Nama kriteria Bobot Simpan
Gambar 3. 14 Form Kriteria Gambar diatas merupakan tampilan untuk form input kriteria
Home | Tambah Data | Lihat Data
Data Nilai Nama Alternatif Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria n
Simpan
Gambar 3. 15 Form Masukan Nilai Gambar diatas adalah form untuk memberi bobot nilai dari setiap kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Gambar dibawah ini merupakan tampilan untuk melihat data faskes. Home | Tambah Data | Lihat Data
Id alternatif
Nama
Alamat
Telp Edit Hapus Edit Hapus Edit Hapus
Gambar 3. 16 Tampilan Data Alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
4.1. Implementasi Sistem 4.1.1. Implementasi Basis Data 1. Tabel Alternatif Gambar di bawah ini merupakan query untuk membuat tabel alternatif.
Gambar 4. 1 Query Alternatif 2. Tabel Kriteria Gambar di bawah ini merupakan query untuk membuat tabel kriteria.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Gambar 4. 2 query tabel kriteria 3. Tabel Bobot Gambar di bawah ini merupakan query untuk membuat tabel bobot.
Gambar 4. 3 Query Tabel Bobot
4. Tabel Nilai Gambar di bawah ini merupakan query untuk membuat tabel nilai.
Gambar 4. 4 Query Tabel Nilai
4.1.2. Implementasi Sistem 4.1.2.1. a.
User Halaman Utama Gambar dibawah ini merupakan tampilan halaman utama dari user.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Gambar 4. 5 Halaman Utama b.
Pencarian Gambar dibawah ini merupakan tampilan dari halaman pencarian untuk user. Awalnya user memilih alternatif yang akan dipilih. Kemudian memilih nama faskes yang akan dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Gambar 4. 6 Halaman Pencarian Memilih Faskes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Berikut ini adalah sourcode untuk memilih menu pilih alternatif. Sedangkan untuk menampilkan peta maka listing programnya sebagai berikiut ini :
<script> var map; function initialize() { // var mapCanvas = ; var mapOption = { MapType: google.maps.MapTypeId.ROADMAP }; var map = new google.maps.Map(document.getElementById('googleMap'), mapOption); var infowindowas = new google.maps.InfoWindow({ map: map, maxWidth: 250 }); var bounds = new google.maps.LatLngBounds(); function infowindo(marker, map, Infowindow, data) { google.maps.event.addListener(marker, 'mouseover', function() { Infowindow.setContent(data); Infowindow.open(map, marker); });
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
'; echo ("addMarker($koord_x, $koord_y, 'Nama Alternatif: $namaarea', ' ID Alternatif: $noijin', '$cntnzz');\n"); } } ?> function addMarker(koord_x, koord_y, namalokasi, alamat, insertby, button) { var maps = new google.maps.LatLng(koord_x, koord_y); bounds.extend(maps); var markerType = new google.maps.Marker({ map: map, position: maps, // icon: "images/light-bulb.png", animation: google.maps.Animation.BOUNCE }); map.fitBounds(bounds); infowindo(markerType, map, infowindowas, namalokasi + alamat + insertby + button); }
if (navigator.geolocation) { navigator.geolocation.getCurrentPosition( function(position) { var pos = {lat: position.coords.latitude, lng: position.coords.longitude}; var xi = position.coords.latitude; var yi = position.coords.longitude; infowindowas.setPosition(pos); infowindowas.setContent('
Posisi anda (' + xi + ',' + yi + ')
'); + // // // // //
'
Koordinat Y:' + yi + '
' + '');
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
map.setCenter(pos);
}, function() { handleLocationError(true, infowindowas, map.getCenter()); }); function myMap() { var mapCanvas = document.getElementById("googleMap"); var myCenter = new google.maps.LatLng(x, -0.120850); var mapOptions = {center: myCenter, zoom: 5}; var map = new google.maps.Map(mapCanvas, mapOptions); var marker = new google.maps.Marker({ position: myCenter, icon: "" }); marker.setMap(map); } } else { // Browser doesn't support Geolocation handleLocationError(false, infowindowas, map.getCenter()); } } google.maps.event.addDomListener(window, 'load', initialize);
Gambar dibawah ini dimana user memasukkan bobot untuk tiap kriteria.
Gambar 4. 7 Pengisian Bobot Untuk pengisian bobot menggunakan listing program di bawah ini :
Edit Alternatif Dibawah ini merupakan tampilan untuk form menu edit alternatif. Dimana jika berhasil melakukan edit maka akan muncul pesan berhasil diubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Gambar 4. 13 Form Menu Edit Alternatif Berikut ini cara untuk menampilkan edit alternatif :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Hapus Alternatif Jika kita klik tulisan hapus di menu data alternatif tadi maka data yang ada akan terhapus. Namun akan muncul pesan konfirmasi terlebih dahulu apakah benrbenar akan menghapus atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Gambar 4. 14 Hapus Data Alternatif Berikut ini cara untuk menampilkan hapus alternatif :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
g.
Tambah Kriteria Gambar dibawah adalah form untuk input kriteria.
Gambar 4. 15 Form Input Kriteria Berikut listing program untuk menampilkan tambah kriteria :
$sql = "insert into kriteria (id_Kriteria, Nm_Kriteria, bobot) values ('$id_Kriteria' ,'$Nm_Kriteria', '$bobot')"; $hasil = mysql_query($sql); ?>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
h.
Data Kriteria Berikut ini adalah tampilan untuk data kriteria. Disini juga dilengkapi dengan edit dan hapus.
Gambar 4. 16 Halaman Data Kriteria Berikut listing program untuk menampilkan data kriteria : "; echo "
Edit Kriteria Dibawah ini merupakan tampilan untuk form menu edit kriteria. Dimana jika berhasil melakukan edit maka akan muncul pesan berhasil diubah.
Gambar 4. 17 Form Edit Kriteria Berikut listing program untuk menampilkan edit kriteria :
$sql = "update kriteria set Nm_Kriteria='$Nm_Kriteria', bobot='$bobot' where id_Kriteria='$id_Kriteria'"; $hasil = mysql_query($sql); ?>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
j.
Hapus Kriteria Jika kita klik tulisan hapus di menu data kriteria tadi maka data yang ada akan terhapus. Namun akan muncul pesan konfirmasi terlebih dahulu apakah benr-benar akan menghapus atau tidak.
Gambar 4. 18 Hapus Kriteria Berikut listing program untuk menampilkan hapus kriteria :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
k.
Tambah Nilai Gambar dibawah adalah form untuk input nilai.
Gambar 4. 19 Form Input Nilai Berikut listing program untuk menampilkan tambah nilai :
//
$no = 0; $tampil = mysql_query("SELECT * FROM kriteria"); echo $tampil; while ($r = mysql_fetch_array($tampil)) { if (isset($_POST['submit'])) {
Edit Nilai Dibawah ini merupakan tampilan untuk form menu edit nilai. Dimana jika berhasil melakukan edit maka akan muncul pesan berhasil diubah.
Gambar 4. 21 Edit Nilai Berikut listing program untuk menampilkan edit nilai :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
include '../../cssmenu/koneksi.php';
//
$no = 0; $tampil = mysql_query("SELECT * FROM kriteria"); echo $tampil; while ($r = mysql_fetch_array($tampil)) { if (isset($_POST['submit'])) {
$sql = "update nilai set nilai='" . $_POST['nilai'] . "' where kode_alternatif='".$_POST['kode_alternatif']."'"; // echo $sql; $hasil = mysql_query($sql); // echo $hasil; } ?>
n.
Hapus Nilai Jika kita klik tulisan hapus di menu data nilai tadi maka data yang ada akan terhapus. Namun akan muncul pesan konfirmasi terlebih dahulu apakah benr-benar akan menghapus atau tidak.
Gambar 4. 22 Hapus Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Berikut listing program untuk menampilkan hapus nilai :
//
$no = 0; $tampil = mysql_query("SELECT * FROM kriteria"); echo $tampil; while ($r = mysql_fetch_array($tampil)) { if (!isset($_POST['submit'])) {
$sql = "delete from nilai where kode_kriteria='".$_POST['kode_kriteria']."'"; echo $sql; $hasil = mysql_query($sql); // echo $hasil; } ?>
4.2. Kelebihan Sistem 1. Menggunakan metode Electre bisa melihat urutan rangkingnya. 2. Lebih efektif untuk pengambilan keputusan dengan jumlah alternatif banyak dan kriteria yang lebih sedikit. 4.3. Kekurangan Sistem 1. Masih membandingkan alternatif yang sejenis saja. 2. Belum dilengkapi direction position 3. Belum ada patokan khusus dalam menentukan nilai kriteria. 4. Belum menampilkan gambar faskes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI
5.1. Pengujian Hitungan Manual Penghitungan manual ini dilakukan dengan menggunakan MS. Excel. Dimana nilai yang digunakan sama dengan nilai yang dicobakan ke dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk menguji kebenaran hasil penghitungan manual dan penghitungan sistem. Data yang digunakan juga sama yaitu alternatif ada tiga jenis dan mempunyai lima kriteria yaitu jarak, fasilitas, jam operasional, kebersihan, profesionalitas. Dimana masing-masing kriteria mempunyai bobot jarak = 5, fasilitas = 3, jam operasional = 4, kebersihan = 2, profesionalitas = 2. Dari data diatas ini penghitungannya menggunakan rumus 2.1 hasilnya seperti di bawah ini :
Gambar 5. 1 Contoh Data Nilai
Gambar 5. 2 Data Normalisasi
Gambar diatas merupakan hasil perhitungan matriks normalisasi hasil.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Gambar 5. 3 Matrik Preferensi
Gambar di atas menunjukkan hasil dari matriks Preferensi, hasilnya di dapat dari penghitungan menggunakan rumus 2.2.
Gambar 5. 4 Indek Concordance dan Discordance
Gambar diatas adalah hasil indeks concordance dan discordance yang nantinya akan dihitung karena masuk dalam persyaratan penghitungan concordance dan discordancce seperti di bawah ini menggunakan rumus 2.3 dan rumus 2.4 maka hasilnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Gambar 5. 5 Matrik Concordance dan Discordance
Gambar diatas adalah hasil perhitungan dari nilai yang masuk di indeks sebelumnya.
Gambar 5. 6 Nilai Threshold C
Gambar diatas adalah hasil dari perhitungan dari nilai threshold C yang didapat dari matriks concordance. Persamaan yang dipakai adalah rumus 2.7.
Gambar 5. 7 Nilai Threshold D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Gambar diatas adalah hasil dari perhitungan dari nilai threshold D yang didapat dari matriks discordance. Persamaan yang dipakai adalah rumus 2.8.
Gambar 5. 8 Matrik Dominan Concordance dan Discordance
Gambar di atas ini merupakan hasil matriks dominan dari concordance dan discordance. Hasilnya di dapatkan dari rumus 2.9 dan rumus 2.11.
Gambar 5. 9 Matrix Aggregate Dominance
Gambar di atas ini merupakan hasil akhir dari perhitungan Electre dimana didapat dari rumus 2.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
5.2. Pengujian Hitungan Sistem Dalam penghitungan dengan sistem ini data nilai yang digunakan sama dengan data yang digunakan untuk menghitung di hitungan manual; Dimana masing-masing kriteria mempunyai bobot jarak = 5, fasilitas = 3, jam operasional = 4, kebersihan = 2, profesionalitas = 2. Dari data diatas ini penghitungannya menggunakan rumus 2.1 hasilnya seperti di bawah ini :
Gambar 5. 10 Contoh Data Nilai
Gambar 5. 11 Data Normalisasi
Gambar diatas merupakan hasil perhitungan matriks normalisasi hasil.
Gambar 5. 12 Matrik Preferensi
Gambar di atas menunjukkan hasil dari matriks Preferensi, hasilnya di dapat dari penghitungan menggunakan rumus 2.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Gambar 5. 13 Indek Concordance dan Discordance
Gambar diatas adalah hasil indeks concordance dan discordance yang nantinya akan dihitung karena masuk dalam persyaratan penghitungan concordance dan discordancce seperti di bawah ini menggunakan rumus 2.3 dan rumus 2.4 maka hasilnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Gambar 5. 14 Matrik Concordance dan Discordance
Gambar diatas adalah hasil perhitungan dari nilai yang masuk di indeks sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Gambar 5. 15 Nilai Threshold C
Gambar diatas adalah hasil dari perhitungan dari nilai threshold C yang didapat dari matriks concordance. Persamaan yang dipakai adalah rumus 2.7.
Gambar 5. 16 Nilai Threshold D
Gambar diatas adalah hasil dari perhitungan dari nilai threshold D yang didapat dari matriks discordance. Persamaan yang dipakai adalah rumus 2.8.
Gambar 5. 17 Matrik Dominan Concordance dan Discordance
Gambar di atas ini merupakan hasil matriks dominan dari concordance dan discordance. Hasilnya di dapatkan dari rumus 2.9 dan rumus 2.11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Gambar 5. 18 Matrik Aggregate Dominance
Gambar di atas ini merupakan hasil akhir dari perhitungan Electre dimana didapat dari rumus 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis hasil ujicoba ini dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Electre ini bisa melakukan penghitungan dengan jumlah data kriteria terbatas. Metode Electre ini bisa diterapkan dalam pembuatan sistem pengambilan keputusan untuk pemilihan faskes di tingkat 1. Dan bisa membantu para calon peserta faskes yang belum tahu ingin mendaftar di faskes yang mana. Pemilihan bisa disesuaikan dengan kriteria yang calon peserta inginkan. Dan dari hasil uji coba dengan cara manual dan sistem hasilnya sama. Sama-sama menunjuk pada alternatif ketiga yang menjadi rekomendasi untuk calon peserta BPJS. 6.2. Saran Untuk pengembangannya sistem ini disarankan unutk : 1. Dalam pencarian sebaiknya tidak hanya untuk current position saja namun juga bisa mencari berdasarkan inputan misalkan dari alamat calon peserta BPJS. 2. Ditambah menu bantu atau keterangan lain yang bisa membantu pengguna jika merasa kesulitan.
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Aryono Prihandito. 1988. Proyeksi Peta, Yogyakarta : Penerbit Kanisius Cahya Dsn .2016, Contoh implementasi DSS (Decision Support System) dengan metode ELECTRE menggunakan PHP dan MySQL. http://phpindonesia.id1945.com/electre.php, 10 Januari 2017 Jogiyanto, H.M. 1990. Analisis & Desain Sistem Informasi.Yogyakarta : Andi Offset.
Kusrini.2007.Konsep
dan
Aplikasi
Sistem
Pendukung
Keputusan.Yogyakarta:Penerbit Andi.
Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Atribute Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.