Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1788-1796
e-ISSN: 2548-964X http://j-ptiik.ub.ac.id
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Personel Homeband Universitas Brawijaya Menggunakan Metode Profile Matching Aditya Sudarmadi1, Edy Santoso2, Sutrisno3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Homeband Universitas Universitas Brawijaya merupakan bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Brawijaya yang memiliki masa jabatan 2 tahun. Untuk menjaga keberlangsungannya, maka diadakan seleksi Homeband Universitas Brawijaya setiap 2 tahun sekali. Permasalahan yang ditemui dalam seleksi yang sebelumnya adalah mekanisme penilaian yang tidak jelas. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menentukan personel menjadi lama dan hasil seleksi menjadi subjektif. Sistem seleksi yang sebelumnya juga sangat tidak efisien apabila jumlah pendaftar menjadi banyak, karena sistem seleksi yang sebelumnya menggunakan prosedur manual. Penelitian Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Personel Homeband Universitas Brawijaya ini menggunakan metode profile matching. Posisi yang dicari adalah Vokalis Pria, Vokalis Wanita, Gitaris, Pemain Gitar Bass, Pemain Keyboard dan Drumer. Setiap posisi masing-masing memiliki 6 faktor penilaian, 6 faktor tersebut masing-masing terdiri dari 4 core factor dan 2 secondary factor. Hasil dari pengujian didapatkan akurasi sistem mencapai 83.3%, yaitu 5 dari 6 keluaran sistem merupakan personel yang dipilih oleh juri untuk menjabar sebagai personel Homeband Universitas Brawijaya. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan alat bantu untuk memilih Personel Homeband Universitas Brawijaya. Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Homeband Universitas Brawijaya, Profile Matching Abstract Brawijaya Homeband University is a part of Students Unit Activities which has 2 years of regulation. In maintaining its existence, a selection is held in every 2 years. One of the problems was faced in previous selection was unclear scoring mechanism. This problem made the duration in selecting the member of the homeband longer. Moreover, the selection result was subjective. This manual mechanism is not an efficient meachanism, moreover when the participants are more than before. Research of Decission Suport System for Members Homeband Brawijaya University selection was using profile match technique. The positions which were wanted were male Vocalist, female vocalist, guitarist, bassist, keyboardist and drummer. Every position has 6 scoring factors which consist of 4 core factors and 2 secondary factors. The result of this research shows the accuracy system was 83.8%, 5 of 6 members selected by the system are the members who also selected by the judges. Therefore, it can be concluded the result of this research can be used for assisting the Homeband of Brawijaya University member’s selection. Keywords: Decission Suport System, Homeband Brawijaya University, Profile Matching mengembangkan minat dan bakat. Salah satu bentuk pengembangan tersebut adalah melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Unit Aktivitas Band Universitas Brawijaya (UAB UB) merupakan salah satu dari banyak UKM yang ada di Universitas Brawijaya. Sebelum berdiri sebagai UKM, UAB UB sebelumnya menjadi satu Unit dengan Paduan
1. PENDAHULUAN Pengembangan kehidupan kemahasiswaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem pendidikan nasional pada umumnya dan khususnya kehidupan kampus. Pengembangan tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat memperluas wawasan, peningkatan penalaran, keprofesian serta dapat Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
1788
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Suara Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Unit Karawitan Tari Universitas Brawijaya sebagai satu UKM yang disebut UKM Seni. Semenjak menjadi bagian dari UKM Seni hingga kini menjadi UAB UB terdapat satu unit yang selalu berdiri yaitu Homeband Universitas Brawijaya. Homeband Universitas Brawijaya memiliki masa jabatan selama 2 tahun. Dengan kata lain setiap 2 tahun sekali diadakan seleksi personel Homeband Universitas Brawijaya yang mencari 6 posisi inti yaitu vokalis pria, vokalis wanita, gitaris, pemain gitar bass, pemain keyboard dan drumer. 6 peserta yang terpilih menjadi personel Homeband Universitas Brawijaya merupakan personel tetap untuk satu masa jabatan dan tidak terdapat personel pengganti atau cadangan. Berdasarkan observasi awal, ditemukan masalah untuk pengambilan keputusan dalam seleksi personel Homeband Universitas Brawijaya yaitu, tidak adanya mekanisme penilaian yang jelas dalam proses penilaian calon personel. Seleksi personel yang terdahulu hanya menentukan aspek yang dinilai dalam seleksi, namun tidak memiliki mekanisme penilaian yang jelas. Juri seleksi hanya memberi catatan berupa komentar dari penampilan peserta pada saat seleksi. Hal ini menyebabkan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menentukan keputusan dan hasil seleksi menjadi subjektif. Karena masalah tersebut seringkali hasil seleksi tidak sesuai dengan yang diharapkan dan yang lebih merugikan lagi adalah dilakukannya seleksi ulang. Selain itu, seleksi sebelumnya memiliki pengolahan data secara manual. Hal ini apabila diterapkan kedepannya akan sangat mengurangi efisiensi apabila jumlah pendaftar menjadi banyak. Untuk mengatasi permasalahan diatas, pada penelitian ini diusulkan suatu sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching yang dapat memilih personel Homeband Universitas Brawijaya sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif. Selain itu, sistem juga mampu mengolah data pendaftar dengan cepat sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses seleksi. Profile matching merupakan salah satu bagian dari Multicriteria decision making yang mengandung unsur objektif dan tujuan (Wibowo, et al., 2015). Terdapat beberapa penelitian yang menggunakan metode profile Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1789
matching. Dalam seleksi pemain futsal, Ahmad Fikri Hidayat menggunakan metode profile matching dengan empat kriteria penilaian, yaitu pemain penyerang, pemain gelandang, pemain bertahan dan penjaga gawang dengan akurasi sistem mencapai 100% (Hidayat, 2014). Penelitian tentang pemilihan Dokter Coas sebagai Dokter Siaga di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Estomihi menggunakan metode profile matching menyimpulkan bahwa metode ini dapat menghasilkan keputusan dokter yang tepat sebagai dokter siaga (Togatorop, 2014). Metode profile matching dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah semi terstruktur seperti seleksi personel Homeband Universitas Brawijaya, dimana masalah tersebut telah rutin dihadapi namun prosedur standar yang biasa digunakan belum mampu mengatasi permasalahan tersebut. Permainan musik dalam tim harus dapat membuat sebuah tim yang harmoni, sehingga personel tidak harus memiliki kemampuan yang sangat tinggi melainkan memiliki kemampuan yang ideal untuk tim. Berdasarkan hal itu, metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan pemilihan Homeband Universitas Brawijaya adalah profile matching. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu juri seleksi personel Homeband Universitas Brawijaya dalam menentukan personel yang ideal sesuai dengan aspek-aspek penilaian yang telah ditentukan. Jadi efisiensi dalam proses seleksi dapat ditingkatkan sehingga waktu pemilihan personel tidak terlalu lama dan hasil seleksi menjadi lebih objektif. 2. TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa penelitian yang pernah membahas sistem pendukung keputusan, penelitian tersebut juga menggunakan metode profile matching namun dengan objek yang berbeda. Sistem pendukung keputusan dengan metode profile matching dapat memberikan solusi untuk pengambilan keputusan yang objektif dan memiliki tujuan yang jelas (Wibowo, et al., 2015). Penilaian yang dilakukan mengacu pada 18 hal yang dikelompokan menjadi 3 aspek, yaitu aspek sikap kerja, aspek kecerdasan dan aspek kemampuan belajar dengan ketentuan penilaian masing-masing 0.5 untuk sikap kerja, 0.3 untuk aspek kecerdasan dan 0.2 untuk aspek
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
kemampuan mengajar. Penelitian oleh Ahmad Fikri Hidayat pada tahun 2014 dengan objek yang berbeda yaitu sistem pendukung keputusan pemilihan pemain futsal. Pada penelitian ini didapatkan hasil yang menunjukan bahwa metode profile matching mampu untuk membantu pihak terkait dalam menentukan komposisi pemain futsal yang ideal. Pada penelitian tersebut menggunakan empat kriteria penilaian, yaitu pemain penyerang, pemain gelandang, pemain bertahan dan penjaga gawang. Untuk menentukan tim secara keseluruhan sistem memiliki akurasi 100% yaitu dari 25 keluaran pemain dari sistem merupakan 25 pemain yang terpilih, sedangkan untuk pemilihan tim utama (starting five) sistem mencapai akurasi 80% yaitu dari 5 keluaran sistem hanya 4 yang terpilih. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Lusi Risma Rina Togatorop pada tahun 2014 yang juga melakuka penelitian dengan metode profile matching namun dengan objek yang berbeda, yaitu pemilihan dokter coas yang ditugaskan dalam unit gawat darurat. Pada penelitian didapatkan hasil yang menunjukan dengan profile matching didapatkan hasil dokter coas yang ideal sebagai dokter siaga pada unit gawat darurat. Pada skripsi ini membahas tentang sistem pendukung keputusan pemilihan personel Homeband Universitas Brawijaya mengunakan metode profile matching. Proses seleksi nanti memproses data seleksi untuk 6 posisi yaitu Vokalis Pria, Vokalis Wanita, Gitaris, Pemain Gitar Bass, Pemain Keyboard dan Drumer. Dalam pemetaan kompetensi pada sistem, setiap posisi memiliki penilaian secondary factor yang sama yaitu tentang penampilan pada saat seleksi dan prioritas terhadap band melalui wawancara langsung saat seleksi. Untuk penilaian core factor setiap posisi akan dinilai musikalitas dari tiap peserta, dimana nanti penilaian dari tiap posisi akan berbedabeda sesuai dengan kompetensi masing-masing. 2.1 Homeband Universitas Brawijaya Unit Aktivitas Band Universitas Brawijaya memiliki tujuan yaitu mengembangkan minta dan bakat mahasiswa Universitas Brawijaya dalam bidang seni khususnya band, manajemen organisasi serta menjadikan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta Almamater, melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membentuk mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1790
yang berkepribadian luhur, kreatif dan dinamis (Unit Aktivitas Band, 2016). Sebelum berdisi sendiri, Unita Aktivitas Band Universitas Brawijaya tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Universitas Brawijaya. Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Universitas Brawijaya lahir pada tahun 1980 dimana pada tahun yang sama lahir juga Homeband Universitas Brawijaya untuk pertama kalinya. Sejak pertama kali muncul hingga saat ini komposisi personel Homeband Universitas Brawijaya mengalami beberapa perubahan, namun ada beberapa posisi inti yang selalu ada hingga kini yaitu Vokal, Gitar, Gitar Bass, Drum dan Keyboard. Kelima posisi ini selalu ada, sehingga pada seleksi tahun 2016 kelima posisi ini menjadi posisi inti untuk komposisi personel Homeband Universitas Brawijaya tahun 2016-2018. 2.2 Sistem Pendukung Keputusab Sistem pendukung keputusan atau decision support system adalah suatu sistem informasi interaktif yang dapat memanipulasi data dengan tujuan membantu pengambil keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan tidak terstruktur (Turban & Aronson, 2005). Sistem pendukung keputusan berperan dalam memberikan dukungan atas pertimbangan yang ditetapkan oleh manajer, bukan sebagai pengganti fungsi manajer dalam mengambil keputusan. Dengan sistem pendukung keputusan manajer dapat meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan karena kecepatan pengolahan data komputer, komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah 2.3 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Aplikasi sistem pendukung keputusuan bisa terdiri dari beberapa subsitem, yaitu: a.
Subsistem manajemen data Subsistem manajemen data memasukkan satu basis data yang berisi data yang relevan untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen basis data atau data base management system (DBMS). Subsistem manajemen data bisa dihubungkan dengan warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan atau organisasi yang relevan dengan pengambilan keputusan
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
b.
1791
Subsistem manajemen model Subsistem manajemen modekl merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistic, ilmu manajemen atau model kuantitatif lain yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat model-model kustom juga dimasukan. Perangkat lunak itu sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS). Komponen tersebut bisa dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model.
3. METODE PROFILE MATCHING
c.
Subsistem antarmuka pengguna Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung keputusan melalui subsitem anatmuka pengguna. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan oleh sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan.
Sistem pendukung keputusan memiliki fungsi agar pengguna dalam hal ini adalah juri bisa menentukan aspek-aspek penilaian sendiri sehingga sistem dapat dikembangkan menjadi lebih luas. Aspek ini ditentukan oleh juri yang akan menjadi acuan dalam pemberian penilaian dalam proses seleksi.
d.
Gap adalah selisih nilai yang diperoleh dari hasil penilaian juri terhadap calon personel atau peserta seleksi. Nilai gap didapatkan dari perbedaan dari nilai peserta yang diberikan juri terhadap nilai dari profil yang akan ditempati atau bisa ditujukan pada Persamaan 1.
Subsistem pengetahuan
manajemen
berbasis
Subsistem manajemen berbasis pengetahuan merupakan subsistem yang mendukung 3 subsistem lain untuk bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional. Selain itu subsistem ini memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan pengambil keputusuan. Subsistem ini dapat dihubungkan dengan repositori pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan). Gambar 1 akan menjelaskan arsitektur sistem pendukung keputusan.
Profile matching adalah mekanisme pengambilan keputusan di mana setiap pelamar harus memiliki nilai yang ideal sesuai dengan variabel prediktor yang ditentukan, jadi pelamar bukan harus melampaui suatu tingkat varibel prediktor (Kusrini, 2007). Dalam pengambilan keputusan, metode profile matching memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan. 3.1 Aspek Penilaian
3.2 GAP Kompetensi
GAP profilpeserta profilposisi
Contoh tabel pemetaan gap kompetensi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Contoh Pemetaan GAP NIM/Penilaian
1
2
3
4
5
6
001
2
3
5
3
1
3
002
3
4
4
2
2
3
3
2
4
3
3
3
001
-1
1
1
0
-2
0
002
0
2
0
-1
-1
0
Profil Jabatan
Gambar 1 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga komponen utama dari database management system, manajemen basis model dan antarmuka pengguna. Subsistem manahemen berbasis pengetahuan adalah opsional, tetapi bisa memberikan banyak manfaat karena memberikan intelegensi bagi ketiga komponen tersebut. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
(1)
Nilai Peserta
GAP
Pada baris pertama terdapat 6 faktor penilaian, faktor penilaian 1,2,3 dan 4 merupakan core factor dan penilaian 5 dan 6 merupakan secondary factor. Lalu pada baris profil jabatan terdapat nilai ideal dari masingmasing faktor penilaian. 2 baris terakhir dari tabel merupakan nilai GAP dari masing-masing peserta. 3.3 Pembobotan Tahap ini dilakukan setelah kita mendapat gap dari calon peserta, pada tahap ini ditentukan bobot dari selisih yang diperoleh dengan
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
1792
ketentuan yang ada pada Tabel 2. Tabel 2 Bobot Nilai GAP Selisih
Bobot Nilai
0
5
Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan
1
4,5
Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level
-1
4
2
3,5
-2
3
3
2,5
-3
2
4
1,5
-4
1
Keterangan
Kompetensi individu kurang 1 tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level Kompetensi individu kurang 2 tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level Kompetensi individu kurang 3 tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level Kompetensi individu kurang 4 tingkat/level
Setelah menentukan pembobotan, dari hasil gap yang diperoleh pada Tabel 1 maka hasil dari pembobotan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Pencarian Nilai GAP NIM 1 2 3 4 5
6
001
4
4.5
4.5
5
3
5
002
5
3.5
5
4
4
5
3.4 Core Factor dan Secondary Factor Core factor atau faktor utama dan secondary factor atau faktor pendukung memiliki bobot penilaian yang berbeda. Core factor yang menjadi faktor yang utama dalam profil jabatan yang diseleksi akan memiliki presentase nilai yang lebih besar dibandingkan dengan secondary factor. Pada contoh kasus yang telah dilakukan, dimisalkan kompetensi 1,2,3 dan 4 termasuk core factor dan kompetensi 5 dan 6 termasuk secondary factor. Persamaan untuk menghitung nilai core factor dapat dilihat pada Persamaan 2.
NCF
NC IC
(kompetensi 1,2,3 dan 4) : Jumlah kompetensi core factor
IC
Persamaan untuk menghitung nilai secondary factor dapat dilihat pada Persamaan 3. NSF
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
(3)
Keterangan: NSF : Nilai rata-rata secondary factor NS : Jumlah total nilai secondary factor (kompetensi 5 dan 6) IS : Jumlah kompetensi secondary factor Dalam contoh kasus yang telah dilakukan sebelumnya untuk nilai pembobotan, berikut akan dihitung nilai dari core factor dan secondary factor seperti yang ditunjukan pada Tabel 4. Tabel 4 Nilai Core Factor dan Secondary Factor NIM
1
2
3
4
5
6
CF
SF
001
4
4.5
4.5
5
3
5
4.5
4
002
5
3.5
5
4
4
5
4.375
4.5
3.5 Nilai Akhir Perhitungan nilai total merupakan mekanisme perhitungan nilai akhir dari tiap peserta seleksi, nilai total ini akan mengolah nilai yang sebelumnya didapatkan dari pemetaan kompetensi ke dalam 2 faktor yang telah dibagi. Pada tahap ini akan dihitung total nilai sesuai dengan presentase yang ditentukan. Persamaan untuk menghitung nilai total dapat dilihat pada Persamaan 4.
Na ( x)%NCF ( x)%NSF
(4)
Keterangan: NCF : Nilai rata-rata core factor NSF : Nilai rata-rata secondary factor Na : Nilai total (x)% : Nilai persen yang dimasukkan Dimisalkan kedalam contoh kasus yang ada, nilai persentase untuk core factor adalah 70% dan untuk secondary factor adalah 30% maka hasil dari perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.
(2)
Keterangan: NCF : Nilai rata-rata core factor NC : Jumlah total nilai core factor
NS IS
Tabel 5 Nilai Akhir NIM
CF
SF
Nilai Akhir
001
4.5
4
4.35
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 002
4.375
4.5
1793
4.41
4. PERANCANGAN Perancangan data merupakan langkah awal dalam perancangan. Setelah itu perancangan proses menggunakan metode profile matching yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Alur Proses
Setelah itu dilakukan perhitungan manual, perancangan kebutuhan sistem, perancangan antar muka dan perancangan pengujian 4.1 Alur Pembobotan Nilai Peserta Setiap posisi yang diseleksi masing-masing memiliki 6 faktor penilaian, tiap faktor penilaian tersebut akan diberi nilai oleh juri sesuai dengan kebutuhan data yang telah didefinisikan. Masukan nilai dari juri lalu akan dibobotkan sesuai dengan kebutuhan data yang telah didefinisikan. Alur pembobotan nilai peserta dapat dilihat pada Gambar 3.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 3 Alur Pembobotan Nilai Peserta 4.2 Alur Perhitungan Kompetensi GAP Alur perhitungan gap dapat dilihat pada Gambar 4.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Gambar 4 Alur Perhitungan Kompetensi GAP
4.3 Alur Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor Alur perhitungan core factor dapat dilihat pada Gambar 5.
1794
Gambar 6 Alur Perhitungan Nilai Akhir
5. IMPLEMENTASI Sesuai dengan perancangan yang dilakukan pada penelitian, dilakukan implementasi algoritma dan implementasi antar muka. Implementasi algoritma yaitu implementasi metode profile matching kedalam kode program untuk penelitian ini. Implementasi antar muka dilakukan sesuai dengan perancangan antarmuka yang dilakukan. 5.1 Antar Muka Halaman Penilaian Halaman penilaian berisi formulir untuk memberi nilai peserta seleksi sesuai dengan aspek penilaian yang telah didefinisikan sebelumnya. Halaman penilaian dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 5 Alur Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor
4.4 Alur Perhitungan Nilai Akhir Nilai akhir adalah proses akhir dari metode profile matching. Dimana proses alur perhitungan akhir dibuat berdasarkan Persamaan 4. Pada penelitian ini untuk menentukan nilai akhir, presentase untuk core factor adalah 70% dan presentase untuk secondary factor adalah 30% Alur perhitungan nilai akhir dapat dilihat pada Gambar 6.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 7 Antar Muka Halaman Penilaian
5.2 Antar Muka Halaman Hasil Seleksi Halaman seleksi berisi data peserta yang telah dinilai lalu diurutkan menurut nilai akhir yang diperoleh, data peserta yang ditampilkan sesuai dengan intrumen yang dipilih. Halaman hasil seleksi dapat dilihat pada Gambar 8.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6 7 8
1795 Menilai Melihat Hasil Akhir Validasi Algoritma
Valid Valid Valid
6.2 Pengujian Akurasi
Gambar 8 Antar Muka Halaman Hasil Seleksi
5.3 Antar Muka Halaman Kelola Penilaian Halama kelola penilaian berisi data aspek penilaian yang telah dimasukan sebelumnya beserta aksi untuk merubah atau menghapus penilaian tersebut dan tombol untuk menambah penilaian sesuai dengan instrument yang dipilih. Halaman kelola penilaian dapat dilihat pada Gambar 9.
Pengujian akurasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keakurasian sistem yang telah dibuat. Data uji yang digunakan untuk pengujian akurasi yaitu keputusan juri tentang peserta yang diterima sebagai personel Homeband Universitas Brawijaya pada seleksi tahun 2016. Hasil dari pengujian fungsional dapat dilihat pada Tabel 7 dan 8.
1
Tabel 7 Keluaran Sistem Posisi Hasil 155150201111385 Vokalis Pria
2
Vokalis Wanita
165150201111247
3
Gitaris
155110601111010
4
Pemain Gitar Bass
165150301111013
5
Pemain Keyboard
155080200111021
6
Drumer
165060201111019
No
1
Tabel 8 Keputusan Juri Posisi Hasil 155150201111385 Vokalis Pria
2
Vokalis Wanita
165150201111247
3
Gitaris
155150201111086
4
Pemain Gitar Bass
165150301111013
5
Pemain Keyboard
155080200111021
6
Drumer
165060201111019
No
Gambar 9 Antar Muka Halaman Kelola Penilaian
6. PENGUJIAN Dilakukan proses pengujian terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan personel Homeband Universitas Brawijaya menggunakan metode profile matching. Pengujian tersebut berupa pengujian fungsional dan pengujian akurasi. 6.1 Pengujian Fungsional Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui sistem yang dibangun sudah benar dan sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. Pengujian fungsional dilakukan dengan menggunakan teknik black box. Hasil dari pengujian fungsional dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Pengujian Fungsionalitas No 1 2 3 4 5
Kasus Uji Mendaftar Melihat Status Verifikasi Login Memverifikasi Peserta Menghapus Data Peserta
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Berdasarkan perbandingan pada Tabel 2 dan 3, dapat dilakukan perhitungan untuk mencari tingkat akurasi sistem. Tingkat akurasi didapatkan dari hasil perbandingan data uji benar dan jumlah data uji yaitu terdapat satu perbedaan antara keluran sistem dan keputusan juri pada posisi gitaris. Hasil perhitungan tingkat akurasi adalah sebagai berikut:
Keterbatasan sistem dinilai menjadi faktor tingkat akurasi tidak mampu mencapai 100%. Sistem tidak dapat menambahkan penilaian pada peserta yang telah dinilai apabila setelah penilaian dilakukan penambahan faktor penilaian. Karena hasil 5 peringkat teratas dari posisi gitaris memiliki nilai akhir yang berdekatan, maka setelah seleksi dilakukan
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
penambahan faktor penilaian yang tidak tercatat oleh sistem. Pengambilan keputusan untuk posisi gitaris tidak sama dengan posisi yang lain. Karena hasil dari sistem tidak cukup untuk membuat juri dan pengurus Unit Aktivitas Band Universitas Brawijaya mengambil keputusan maka, posisi gitaris dilakukan penambahan agenda seleksi. 5 posisi yang sebelumnya telah terpilih di dicocokan dengan peserta gitaris, hal ini dilakukan karena ketika menjadi 1 bagian atau grup kedekatan, kekompokan dan komunikasi antara personel sangat dibutuhkan. Sehingga mungkin pada penelitian selanjutnya, dapat ditambahkan aspek penilaian tersebut atau dapat digunakan metode lain yang mencari keterkaitan personel yang telah terpilih dengan personel lain yang belum terpilih. 7. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dari sistem pendukung keputusan pemilihan personel Homeband Universitas Brawijaya menggunakan metode profile matching, dapat disimpulkan bahwa: 1. Metode profile matching berhasil diimplementasikan terhadap kasus Pemilihan Homeband Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya yang mencari 6 posisi instrumen dimana setiap posisi masing-masing memiliki 6 faktor penilaian yaitu 4 core factor dan 2 secondary factor. 2. Akurasi sistem mencapai 83.3%. Sistem pendukung keputusan pemilihan personel Homeband Universitas Brawijaya memiliki akurasi yang baik dan dapat dijadikan alat bantu untuk para juri maupun pihak terkait untuk memilih personel Homeband Universitas Brawijaya, serta hasil perhitungan fungsional didapt nilai sebesar 100% yang berarti sisten dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya DAFTAR PUSTAKA Dean, M., 1980. The Drum A History. Plymouth: Scarecrow Press. Hidayat, A. F., 2014. Seleksi Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Pemain Futsal Menggunakan Metode Profile Matching. Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1796
Nyman, M. L., 1999. Experimental Music. 2nd ed. London: Cambridge University Press. Rudy My, 2008. Panduan Olah Vokal - Meniti Karier Sebagai Penyanyi Profesional. Yogyakarta: MedPress. Schonbrun, M., 2006. The Everything Guitar Chord Book. ISBN: 1-59337-529-8. Togatorop, L. R. R., 2014. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penugasan Dokter Coas Sebagai Dokter Siaga di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Estomihi Dengan Menerapkan Metode Profile Matching. ISSN : 2301-9425 , Volume VIII. Turban, E. & Aronson, J. E., 2005. Decision Support System and Intelligent. Yogyakarta: Penerbit Andi. Unit Aktivitas Band, U. B., 2016. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Malang: Dewan Presidium. Wibowo, R. M., Permanasari, A. E. & Hidayah, I., 2015. Penerapan Metode Profile Matching Untuk Aplikasi Multicriteria Decision Making (Studi Kasus :Pemilihan Guru Berprestasi). ISSN : 2302-3805.