AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
BAB XIV ATS SYSTEM/ SISTEM PELAYANAN ATC
14.1 Penjelasan Umum ATS System/ Sistem Pelayanan ATC ATS System/ Sistem Pelayanan ATC adalah salah satu unit di lingkungan JATSC yang bertanggung jawab atas fungsi sebagai support terhadap kinerja operasional EJAATS sebagai sistem otomasi ATS Jakarta yang utama (main system), dan JAATS sebagai sistem otomasi ATS yang kedua (backup system), agar dapat digunakan untuk keperluan Pemanduan Lalu Lintas Penerbangan, penyiapan data penerbangan menyangkut penagihan Pendapatan Jasa Penerbangan (PJP) dan data kondisi kinerja fasilitas navigasi penerbangan yang dipergunakan untuk Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan. Enhanched Jakarta Automated Air Traffic Control System atau yang disingkat EJAATS adalah System Otomasi ATC yang digunakan untuk melayani seluruh penerbangan di dalam FIR Jakarta. Sistem terdiri dari peralatan yang letaknya tersebar di beberapa lokasi disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhannya. System Otomasi ATC Jakarta diproduksi oleh COMSOFT di JERMAN tahun2011,versi yang digunakan adalah V1.1.2.(R). 14.1.1. Kemampuan EJAATS Sistem EJAATS bertujuan untuk menyediakan situasi lalu lintas udara, informasi rencana penerbangan berdasarkan waktu, keakurasian secara kontinyu kepada ATC dan personel pendukung. Lebih spesifik sistem EJAATS membantu ATC dan personel pendukung dalam hal : a.
Processing and display of radar and other situation data
b.
Airspace management
c.
Flight plan database management
d.
Weather data management
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 1
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
e.
Event playback
f.
Testing
g.
Maintenance of system-specific adaptation data
h.
Operational system management
i.
Communications with external facilities
14.1.2. Jenis Workstation pada EJAATS berdasarkan hardware yang dimiliki: 14.1.2.1. Controller Working Position (CWP) CWP adalah suatu posisi kerja bagi Controller dan Assistant Controller yang menampilkan Air Situation Picture (ASP), baik target pesawat ataupun target flight plan. Menampilkan peta daratan, rute penerbangan berikut simbol navigasi, sektorisasi ruang udara dan terrain. CWP dapat memanipulasi data penerbangan baik melalui window ataupun langsung pada label data pada target. CWP dapat beroperasi secara independen (stand alone) ketika server ATS sistem mengalami gangguan, sehingga target pesawat tetap dapat ditampilkan dan operasional tetap berjalan. Terdiri atas sebuah komputer HP748 dengan resolusi monitor 2048 x 2048 beserta kartu grafisnya, keyboard dan mouse. CWP juga terhubung dengan flight strip printer. 14.1.2.2. Assistant Working Position (AWP) AWP adalah suatu posisi kerja yang menyediakan seluruh fungsi untuk menangani data rencana penerbangan (flight plan), berisi jendela–jendelaterpisah yang menampilkan diantaranya rencana penerbanganyang
ditolak
untuk
kemudian
diperbaiki
dan
dimasukkankembali kedalam database.Jendela yang menampilkan
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 2
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
seluruh daftar rencana penerbangan yang masuk kedalam sistem EJAATS, jendela untuk memanipulasi data penerbangan (SFPL). AWP
juga
berkemampuan
untuk
memasukkan
rencana
penerbangan berulang (RPL) kedalam database sistem EJAATS. Terdiri atas sebuah komputer HP748 dengan resolusi monitor 1028 x 1024, keyboard dan mouse. KhususAWP Tower Controller juga terhubung dengan flight strip printer. 14.1.2.3. Supervisor Working Position (SUP) SUP working position adalah CWP yang mempunyai kemampuan untuk mengatur sektorisasi pada masing-masing workstation, mengatur grouping – degrouping sektor, pengaturan runway yang digunakan, menyebarluaskan(broadcast) pesan baik berupa teks ataupun gambar. SUP working position, oleh unit ATS System & FDO, juga digunakan untuk mengatur CWP dimana akan dilakukan fungsi playback untuk memutar kembali rekaman situasi pada saat kejadian baik incident ataupun accident. Terdiri atas sebuah komputer HP748 dengan resolusi monitor 1028 x 1024 beserta kartu grafisnya, keyboard dan mouse. 14.1.2.4. Testbed EJAATS Testbed EJAATS adalah platform untuk melakukan pengujian terkait modifikasi dataset ATS System, antara lain: Point, Route, Maps, Sector, MRVA, dan seterusnya. Terdiri atas sebuah komputer HP748 dengan resolusi monitor 1028 x 1024 beserta kartu grafisnya, keyboard dan mouse.
14.1.3. Sektor yang dilayani Jumlah sektorisasi yang diproses dalam sistem mencakup :
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 3
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
a.
Sektor Tower
b.
Sektor Arrival
c.
Sektor Terminal East
d.
Sektor Terminal West
e.
Sektor Lower North
f.
Sektor Lower East
g.
Sektor Upper Palembang
h.
Sektor Upper Tanjungkarang
i.
Sektor Upper Kalimantan
j.
Sektor Upper Semarang
k.
Sektor Upper Medan East
l.
Sektor Upper Medan West
m. Sektor Indian Oceanic n.
Sektor Flight Service Station
14.1.4. EJAATS working position Setiap sektor pada EJAATS diwakili oleh 1 (satu) workstation yang terdiri atas 2 (dua) posisi.Posisi Controller menggunakan CWP monitor 2k2k dan posisi Assistant menggunakan CWP monitor 1k1k, kecuali pada sektor-sektor sbb: a.
Clearance Delivery North, menggunakan AWPmonitor 1k1k
b.
Clearance Delivery South, menggunakan AWPmonitor 1k1k
c.
Ground Control North, menggunakanCWP monitor 1k1k
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 4
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
d.
Groung Crontrol South, menggunakan CWP monitor 1k1k
e.
Tower Control North, menggunakan CWP monitor 1k1k
f.
Tower Control South, menggunakan CWP monitor 1k1k
g.
FDO 1, menggunakan AWP monitor 1k1k
h.
FDO 2, menggunakan AWP monitor 1k1k
i.
Coordinator, menggunakan CWP monitor 2k2k
14.1.5. EJAATS Layout working position: Tabel 14.1 EJAATS Layout working position No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
WP EJAATS Clearance Delivery North Clearance Delivery South Ground North Ground South Tower North Assist Tower North Tower South Assist Tower South Arrival north Assist Arrival north Arrival East Assist Arrival East Terminal East Assist Terminal East Terminal West Assist Terminal West Lower North Assist Lower North Lower East Assist Lower East
Edisi 1
WP ID AWPTWR1 AWPTWR2 CWPTWR6 CWPTWR2 CWPTWR4 NIL CWPTWR1 NIL CWP28 CWP27 CWP 02 CWP 01 CWP08 CWP07 CWP06 CWP05 CWP04 CWP03 CWP24 CWP25
Keterangan 1K 1K 1K 1K 1K NIL 1K NIL 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K Desember 2016
XIV- 5
AIRNAV
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Upper Palembang Assist Upper Palembang Upper Tanjungkarang Assist Upper Tanjungkarang Upper Kalimantan 125.7 Assist UK 125.7 Upper Kalimantan 133.7 Assist Upper Kalimantan 133.7 Upper Semarang Assist Upper Semarang Upper Medan East Assist Upper Medan East Upper Medan West Assist. Upper Medan West FSS/IOS Assist FSS/IOS FSS/IOS 3 (GP) Koordinator/Supervisor FDO 1 FDO 2 Military
CWP16 CWP15 CWP14 CWP13 CWP10 CWP09 CWP30 CWP 29 CWP12 CWP11 CWP18 CWP17 CWP 20 CWP 19 CWP 21 NIL CWP22 CWPSUP AWP01 AWP02 CWPMIL
2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K 2K NIL 1K 2K 1K 1K 2K
14.1.6. Symbol Of Targets Tabel 14.2 Symbol Of Targets ATC System Symbols
Target Type
Description
+
Primary track
Cross
♦
SSR track
Diamond
Δ
Pure ADSB
Triangle
O
FPL track
Circle
□
Combinned track (Primary+SSR)
Square
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 6
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Double SSR/ Non unique SSR code
Hourglass
Plot
Times
X
14.1.7. EJAATS Radar bypass Setting 14.1.7.1. Menampilkan Radar Bypass setelah SDPS tidak berfungsi. a.
Pada “Control Area”, daftar radar yang siap digunakan/online ditampilkan dengan tombol warna biru muda/cyan, sedangkan radar yang offline ditampilkan dengan warna orange
b.
Klik radar yang diinginkan.
c.
Warna biru muda berubah menjadi hijau
d.
Controller dapat memilih lebih dari 1 (satu) antena radar
e.
Apabila controller memilih radar dengan status offline, maka tombol radar yang dipilih berubah warna dari warna orange menjadi warna merah dan tidak ada data yang ditampilkan pada Air Situation Picture (ASP).
14.1.7.2. Mengembalikan fungsi SDPS. Apabila diyakini bahwa fungsi SDPS kembali normal, yaitu tombol SDPS telah berubah warna menjadi cyan, maka Contoller dapat melakukan: a.
Pada “Control Area”, klik tombol SDPS.
b.
Tombol SDPS akan berubah warna dari cyan menjadi hijau
c.
Target
pesawat
berdasarkan
sumber
data
dari
SDPS
ditampilkan kembali pada ASP
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 7
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
14.1.8. Jam Operasional dan Jadwal Dinas 14.1.8.1. Jam Pelayanan Pelayanan Sistem ATC dilakukan dan diselenggarakan selama jam kantor, namun dalam hal terjadi ketidaknormalan System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS) dapat bekerja diluar jam tersebut. 14.1.8.2. Jadwal Tugas Personil ATS System Specialist dan ATS System Junior Specialist bekerja dari jam 08.00 sampai dengan jam 17.00 WIB atau jam 01.00 sampai dengan jam 10.00 UTC.
14.1.9. Koordinasi Koordinasi dilakukan untuk menjamin keteraturan dan kelancaran dalam menjalankan tugas dalam wilayah tanggung jawabnya dan sebagai salah satu cara dalam pemecahan masalah yang harus dilakukan secara cepat, tepat dan akurat. Berikut nama-nama dinas yang mempunyai hubungan koordinasi dengan Dinas Pelayanan Sistem ATC & FDO: a.
ATS Koordinator
b.
Tower & APP/TMA
c.
ACC
d.
FDO
e.
Jaringan Komunikasi & Pelaporan Data
f.
AMSC
g.
Teknik Surveillance
h.
Teknik FDPS dan RDPS
i.
Teknik listrik dan mekanik
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 8
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
14.1.10. Prosedur 14.1.10.1. Pengawasan System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS) Melakukan pengawasan System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS) dan sistem otomasi cadangan (JAATS) pada tiap-tiap workstation yang beroperasi, meliputi: a. Pencitraan target 1) Normal target tertampil dengan jelas dan tidak pecah-pecah 2) Normal target berjalan dengan ritme yang teratur, tidak ada lompatan 3) Dalam layar monitor tidak terdapat double target maupun ghost 4) Pairing antara FPL track dan real track terjadi dengan baik. 5) Status pada System Status Display (SSD) 14.1.10.2. Jendela Panel a. Melakukan pengawasan pada setiap workstation (CWP) dan memastikan semua CWP sudah ter-login. b. Melakukan pengawasan pada setiap workstation (CWP) dan c. memastikan semua fungsi alert/warning diaktifkan d. Untuk kepentingan rekaman video pada investigasi apabila terjadi insiden/kecelakaan pesawat terbang, setiap workstation sekurang-kurangnya menampilkan: 1) Jam dengan format hh:mm:ss 2) Domestic routes 3) International routes 4) Domestic waypoints Edisi 1
Desember 2016 XIV- 9
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
5) International waypoints 6) Navaids 7) Rep. Point Symbols, dan 8) Garis batas sektor yang berada dalam tanggungjawabnya e. Tampilan layar display seorang Radar Controller sekurangkurangnya terdapat: 1) Control Area, dengan konfigurasi : a) HGT: 000-995 b) PRI
: ON
c) RR : OFF d) S/N
: ON
e) QUICK
: OFF (tombol tidak terseleksi)
f)
: OFF (tombol tidak terseleksi)
XLBL
g) Zooming Level : As required 2) Data Source a) SDPS: ON (Green) b) FDPS
: ON (Green)
c) Surveillance sources : blue or green 3) Log ON, QNH & System Time berfungsi normal. 4) Dialogues Toggle Buttons a) Safety Alarm (S/N) selected
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 10
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
b) Callsign List (CS), dengan konfigurasi: Inbound, Outbound dan Other diberikan tanda centang
atau Tekan tombol “Ctrl”, “Anou”, dan “All” f. Tampilan layar seorang Assistant Radar Controller sekurangkurangnya terdapat : 1) Domestic routes 2) International routes 3) Domestic waypoints 4) International waypoints 5) Navaids 6) Rep. Point Symbols, dan 7) Garis batas sektor yang berada dalam tanggungjawabnya
g. Tampilan layar seorang Assistant Radar Controller sekurangkurangnya terdapat jendela sebagai berikut: 1) Control Area, dengan konfigurasi : a)
HGT: 000-995
b)
PRI
: ON
c)
RR
: OFF
d)
S/N
: ON
e)
QUICK : OFF (tombol tidak terseleksi)
f)
XLBL
g)
Zooming Level : As required
Edisi 1
: OFF (tombol tidak terseleksi)
Desember 2016 XIV- 11
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
2) Data Source a) SDPS
: ON (Green)
b) FDPS
: ON (Green)
c) Surveillance sources : blue or green 3) Log ON, QNH & System Time berfungsi normal. 4) Dialogues Toggle Buttons a) Safety Alarm (S/N) selected b) Callsign List (CS), dengan konfigurasi: Inbound, Outbound dan Other diberikan tanda centang
atau Tekan tombol “Ctrl”, “Anou”, dan “All” 14.1.10.3. Modifikasi Data Adaptasi (Data Set) dan Distribusi Data Adaptasi a.
Modifikasi data adaptasi diperlukan untuk memperbarui informasi dan database pada System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS) sehingga kelancaran pemanduan lalu lintas penerbangan tetap dapat dipertahankan.
b.
Data penerbangan yang dimaksud pada butir diatas dapat berupa: 1)
Perubahan rute penerbangan;
2)
Perubahan waypoint;
3)
Perubahan navigational aids;
4)
Penambahan type of aircraft;
5)
Perubahan sektorisasi;
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 12
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
6)
Modifikasi
alert/warning,
baik
antar
pesawat,
pesawat dengan daratan, pesawat dengan ruang udara yang tertutup/berbahaya. 7)
Modifikasi
parameter
flight
plan
dari
kapan
diterbitkan dari sistem sampai penghapusannya. 8)
Membuat, merubah dan menghapus ruang udara tertutup/berbahaya, baik yang bersifat tetap atau sementara.
9) c.
Menambah/mengurangi user ID
Modifikasi adaptation files dilakukan sesuai dengan aturan yang ada yaitu manual sistem System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS).
d.
Prosedur Modifikasi Data Adaptasi (Data Set) 1)
Proses Modifikasi Data Adaptasi dilakukan pada platform Testbed EJAATS
2)
Cek file yang akan diadaptasi atau dirubah
3)
Melakukan back up data file yang akan diadaptasi atau dimodifikasi
4)
Modifikasi file menggunakan aplikasi Notepad atau Terminal Linux pada test bed EJAATS
5)
Monitoring terhadap hasil modifikasi file baru pada Test Bed EJAATS selama 1 (satu) hari
6)
Evaluasi hasil modifikasi atau perubahan data set, jika tidak berhasil dilakukan percobaan ulang sebanyak 2 (dua) kali
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 13
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
7)
Jika pada percobaan yang ke-2 modifikasi tidak bisa berhasil maka kembali ke data set awal sebelum modifikasi
8)
Melaporkan hasil modifikasi data adaptasi kepada Junior Manager ATS System & FDO
9)
Sebelum pendistribusian hasil modifikasi data adaptasi pada Main ATC System, terlebih dahulu dilakukan assesment oleh Unit SMS pada Testbed.
e.
Prosedur Pendistribusian Modifikasi Data Adaptasi (Data Set) Pada Main ATC System EJAATS 1)
Melakukan koordinasi dengan Divisi Automation System Engineering
2)
Memberikan
file
perubahan
kepada
Divisi
Automation System Engineering 3)
Melakukan Coordinator
koordinasi terkait
dengan waktu
ATS
TSA
Regional
(Temporary
Shutdown Approval) 4)
Melakukan
pendampingan
kepada
Divisi
Automation System Engineering pada saat back up data file yang akan diadaptasi atau dimodifikasi. 5)
Melakukan Automation
pendampingan System
kepada
Engineering
pada
Divisi saat
penggantian file lama dengan file perubahan pada Server 1 dan Server 2 secara bergantian dan pada saat me-restart service fdps dari Server 1 ke Server 2 atau sebaliknya.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 14
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
6)
Evaluasi hasil distribusi modifikasi data adaptasi pada Main ATC System EJAATS. Jika tidak berhasil, dilakukan percobaan ulang sebanyak 2 (dua) kali
7)
Jika pada percobaan yang ke-2 pendistribusian modifikasi data adaptasi pada Main ATC System EJAATS tidak bisa berhasil maka kembali ke data set awal sebelum distribusi
8)
Melaporkan kepada ATS Regional Coordinator bahwa
pelaksanaan
distribusi
modifikasi
data
adaptasi berhasil atau tidak berhasil. 14.1.10.4. Rekaman Video a. Data rekaman video hanya dapat dilakukan atas permintaan ATS Unit atau Unit SMS melalui surat permohonan yang ditandatangani oleh Junior Manager unit yang terkait. b. Prosedur pengambilan rekaman video pada EJAATS sesuai dengan manual sistem System Otomasi ATC Jakarta (Support Function). c. Mengisi log book penyerahan rekaman video sesuai format yang tersedia. 14.1.10.5. Pemeliharaan System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS) Pemeliharaan System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS) dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk mendapatkan performansi dan realibilitas yang tinggi dari System Otomasi ATC Jakarta (EJAATS).
Selama
system
otomasi
dilakukan
proses
maintenance, prosedur hidup-ulang (restart) akan dijalankan sehingga controller tidak dapat mengoperasikan sistem otomasi Edisi 1
Desember 2016 XIV- 15
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
untuk sementara waktu. Fungsi sistem otomasi Jakarta akan dialihkan ke sistem otomasi cadangan (JAATS). a. Persiapan pemeliharaan Sebelum dilaksanakannya pemeliharaan EJAATS, hal yang perlu diperhatikan adalah: 1) Melakukan koordinasi dengan RCS/PTO unit terkait melalui
ATS
koordinator
untuk
jam
pelaksanaan,
dipertimbangkan dengan kepadatan traffic saat itu. 2) Mengecek kesiapan JAATS dan peralatan pendukung lainnya, diantaranya adalah: a)
Cek map pada workstation sesuai dengan sektornya;
b) Sinkronisasi data penerbangan antara EJAATS dan JAATS; c)
Sinkronisasi waktu dengan EJAATS;
d) Cek kesiapan FPS dan strip printer. 3) Membantu input data penerbangan dari EJAATS ke JAATS b. Persiapan kembali ke EJAATS Beberapa
hal
yang
perlu
dipersiapkan
sebelum
mengoperasikan JAATS kembali: 1) Cek kesiapan FDP dan RDP pada jendela MCP; 2) Koordinasi dengan Divisi Automation System Engineering tentang kesiapan EJAATS; 3) Melakukan login dengan nama pengguna dan sandi standar; 4) Membantu input data penerbangan ke dalam EJAATS; Edisi 1
Desember 2016 XIV- 16
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
5) Menyesuaikan
data
penerbangan
dengan
sektor
yurisdiksinya. 14.1.10.6. Penggunaan tombol KVM (keyboard, video, mouse) untuk berpindah dari sistem otomasi EJAATS ke JAATS (atau sebaliknya) dapat menggunakan tombol pintas KVM, dengan cara: a. Tekan tombol KVM yang tersedia dibawah monitor radar pada masing-masing workstation, atau (jika tersedia) b. Untuk keybord dan mouse, tekan tombol “ctrl” +1 untuk EJAATS dan “ctrl” +2 untuk JAATS 14.1.10.7. Perpindahan ATC system Untuk berpindah dari sistem otomasi EJAATS ke JAATS (atau sebaliknya) dengan cara menempati working position yang telah ditentukan sesuai dengan sector yuridiksi nya masing masing.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 17
AIRNAV
14.2
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Tools System 14.2.1
Controller Working Position (CWP) 14.2.1.1 Main Screen
14.2.1.2 Dialog Windows a. Open dialog windows 1) Press the control area button b. Move dialog windows can be moved by 1) Left-click into the window title 2) Cursor changes to a hand 3) Window follows mouse moves until the mouse button is released
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 18
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
4) Windows cannot be moved off the screen c. Close dialog windows 1) Right-click into the window title, or 2) Press the Control Area button again, or 3) Left-click on the window and press ESC
14.2.1.3 CONTROL AREA a Overview 1) The Control Area provides access to different functions and windows
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 19
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
b. Filter Area 1) The filter area provides different functions
2) Height Filter Boundaries (HGT) – All targets outside the height filter do not display labels 3) NM – Current visible ASP Range 4) PRI – Indicates whether primary tracks are currently displayed or not 5) RR – Range Rings are concentric circles around the position of a data source 6) S/N – Activated Button: An audible alarm is raised each time a new S/N alarm is recognized by the SDD 7) QUICK – Activated Button: All targets get the full label 8) XLBL – Activated Button: Switches all labels to their extended version, i.e. additional lines will be displayed. 9) Changing the height filter boundaries (a) Middle-Click on a boundary to select a new value from a menu (b) Left-Click on a boundary to increase it by 5 (c) Right-Click on a boundary to decrease it by 5 (d) Height filter (HGT) has no effect when it is switched OFF (with QUICK) 10) Changing PRI, RR, S/N
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 20
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
(a) Middle-Click on the value (ON/OFF) to select the new value from a menu
c. Data Source 1) The Data Sources displays the sources for the tracks
data source
radar data source (plots)
2) Different colours indicate different information a) Green
: Data available and selected in ASP
b) Red
: No data available and selected
c) Orange : No data available and not selected d) Blue
: Data available but not selected in ASP
3) Left Click on SDPS or radar data sources (BAC2, NTA1, …) to use this data source on ASP
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 21
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
4) Left Click on FPL to show/hide FPL Tracks (SDPS will be selected)
d. Status Message Area
1) Status Message Area stores up to last 10 status messages 2) Left click in message erases current message and shows next 3) Leading number indicates the number of total messages
e. Logon/User 1) Middle Click on User 2) User Menu appears
3) LOGIN opens User Login Dialogue 4) Preferences like Dialogue Position and viewport can be saved
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 22
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
f. Viewport 1) Current date is shown in the menu
2) Selection of predefined viewports by clicking A, B, C or D 3) LAST restores the last viewport regardless which operation was performed before 4) Ranges and centre are defined during the start up configuration
g. Dialogue Toggle
1) SIL
: Sector Inbound List
2) MAP
: Map Selection Dialogue - allows for selection of maps and
grids 3) CS
: Callsign List - allows for callsign assignment
4) S/N
: Safety Net
5) FCT
: Additional Functions - contains several other functions
6) TRACK
: Track Dialogue - allows for track layout control
7) LIST
: List Layout Dialogue - allows for CS list size selection
8) DISP
: Second Window - opens a second ASP
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 23
AIRNAV
9) DRAW
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
: Drawing Dialogue - allows for interactive map drawing
14.2.1.4 DIALOGUES a. SIL (Sector Inbound List)
1) SIL: Sector Inbound List 2) Flight plan information concerned to a CWP 3) Flights not correlated because not yet seen by a radar 4) Flights not yet assumed for the first sector the flight is expected to enter the FIR 5) The system flight plan window can be accessed by double clicking on an entry in the SIL 6) ETN becomes red after 2 minutes overdue
b. MAP
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 24
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
c. Callsign List
7) CS: Callsign List 8) Display system flight plans that have received an SSR code (Mode 3/A code). 9) System flight plans are presented in three lists. a) inbound b) outbound c) other traffic 10) Allows the controller to show only the flights of “his concern”: 11) Only show flights with target outside of current viewport of ASP
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 25
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
12) Provides local edit capabilities in case FDPS is not available: a) “Save” adds a new correlation b) “Delete” removes the selected correlation c) “Edit” copies the SSR code of the “hooked” track d) “Clear” removes text input
d. Air Traffic Service Messages 1) Callsign List provides access to 6 ATSM Dialogues a) FPL – Flight Plan b) DLA – Delay c) CNL – Cancel d) CHG – Change e) ARR – Arrival f) DEP – Departure
e. Safety Net Dialogue 1) Display Safety Net Alarm Dialogue 2) In LOGON Mode Safety Net Alarm Dialogue is always visible (a) The S/N button is gray and cannot be deactivated Edisi 1
Desember 2016 XIV- 26
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
f. FCT (Function)
1) Different functions are available : a) Colour Set: switch between dark room and daylight condition b) Pointer location: opens pointer location window c) Label Conflict Mgmt: try to suppress the overlapping d) of target labels in the ASP (no separate dialogue) Edisi 1
Desember 2016 XIV- 27
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
e) Message Log: log messages written to the log file f) since start-up of the display. g) OLDI Window: opens the OLDI messages window (not used) h) METAR Display: opens the METAR Display window i) System Test: not activated j) TAF Display k) RPL Display l) Rwy In Use Display m) DFLOW Window n) Daily Briefing o) Load Statistics: simple statistics area for every surveillance channel and FDPS p) Sector/Op Mode: see next slide q) S/N A and B Regions: Open the region GUI of the Saftey Net
g. FCT – Pointer Location 1) The pointer location window serves to display the geograpical coordinates of the mouse pointer position on the ASP. 2) This window is opened by default upon start-up of the SDD 3) The coordinates are updated immediately when the mouse pointer is moved.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 28
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
h. FCT – Message Log 1) The dialogue displays the messages written to the log file since start-up of the display. 2) The background colour of the entries is set according to the severity of the displayed message (red – error, yellow – warning, green – information).
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 29
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
i. FCT – METAR Display 1) The METAR Display button opens the METAR Display window which presents recent information concerning a set of configured aerodromes. The system supervises the age of METAR information and indicates outdated messages using background colours: a) Orange for slightly outdated messages (older than 70 minutes, timeouts adjustable) b) Red for really outdated messages (older than 140 minutes, timeouts adjustable)
j. FCT – METAR Display 1) The TAF Display shows TAF messages for configured aerodromes. The system supervises the age of TAF information. Outdated messages are indicated using background colours: a) Orange for slightly outdated messages (older than 30 hours, timeouts adjustable) b) Red for really outdated messages (older than 40 hours, timeouts adjustable)
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 30
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
k. FCT – Runway in Use 1) Is used to assign the runway 2) The Supervisor has also to adapt the Safetynet configuration to the new assignment
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 31
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
l. FCT – Daily Briefing Assists the flow management for Flowpoints
m. FCT – Load Statistics 1) Shows number of tracks and plots per data source 2) Show number of correlated targets 3) SDPS also shows number of FPL Tracks 4) All sources are accessable via the arrow buttons
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 32
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
n. TRACK
1) Change depiction of targets 2) Available on Main- and Subwindow 3) Track a) Symbol – Change symbol size b) History – Change length of history track c) Vector – Change length of velocity vector d) Halo – Change radius of track halo 4) Track Label a) Size – Change size of label b) Position – Change default position of label
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 33
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
o. LIST
1) Change text font sizes a) Large b) Medium c) Small 2) Lists a) Callsign List b) Hold List c) Safety Net Alarm Dialogue d) Sector Inbound List
p. DISP
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 34
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
1) Open Subwindow (second ASP window) 2) Independent facilities to control a) viewport b) height filter c) maps d) track layout 3) Controlled in main window only: a) Plot suppression (PLT) b) Default label direction 4) DISP window can be resized
q. DRAW
1) Drawing facility dialogue a) user can add text, lines and other geometric shapes to temporary maps b) element can be selected in the drop down menu c) Create, Clear and Delete functions 2) 2 (two) local maps (yellow and red) a) DRAW1 and DRAW2 can be edited by CWP user b) Changes on DRAW1 and DRAW2 map are local and do not influence maps on other CWPs c) DRAW1 and DRAW2 become visible when selected in map dialogue Edisi 1
Desember 2016 XIV- 35
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
3) 1 (one) supervisor map (green) a) Only editable by supervisor b) Transfer sends the map to all CWPs c) Visibility is controlled via radio button and effects all CWPs
r. Selector Bar
1) The Sector Toolbar indicates the sector assignment 2) Each sector is represented by a single button 3) Gray Sector Buttons are sectors which are assigned to CWP a) They cannot be deactivated 4) Other Sector Buttons are not assigned to CWP a) Activated Buttons show full labels of targets in this sector b) Unactivated Buttons show CJI labels of targets in this sector Edisi 1
Desember 2016 XIV- 36
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
s. Hotkeys 1) Hotkeys are used for quick access to various functions directly 2) Hotkeys are defined in the SDD configuration file and can be adapted as needed
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 37
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
t. System Flight Plan Window (SFPL Window) Shows many important fields of the system flight plan
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 38
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
u. System Flight Plan Window Elements
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 39
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 40
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
14.2.1.5 AIR SITUATION PICTURE (ASP) a. General 1) ASP = Air Situation Picture shows the current air situation as derived from the surveillance data (tracks, plots, S/N)
2) Change the viewport by left-clicking and moving the mouse
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 41
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
3) Zoom in or out with the scroll wheel of the mouse
4) Target Symbol Shows the current position 5) Labels Shows detailed information 6) Connector Line 7) History Track Shows the history of a target (last reported positions) 8) Velocity Vector Shows the direction and heading of the flight if heading available
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 42
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
9) Halo Shows a 5/10 NM radius around the target symbol
b. Labels and Symbols 1) Labels a) consisting of multiple lines of information b) the labels may have different colours indicating different states of the flight or alarm states. 2) Symbols a) different states of a target report, are indicated by different symbols
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 43
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
3) First Line a) Equipment Notification i.
W – Not RVSM approved
ii.
P – Not PRNAV approved
b) Revision (earphone) (not present) c) Safety Net alarms and RA (not present) d) Second Line i.
Callsign
ii.
Callsign mismatch indicator (!)
iii.
Alternate SSR Code indicator (=) (not present)
iv.
WTC
e) Third Line i.
Altitude
ii.
Rate of descend/climb (only visible if not 0)
iii.
CFL (only visible if different from altitude)
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 44
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
f) Fourth Line i.
Ground Speed
ii.
COPX/ADES indicator
iii.
AType
iv.
XFL
g) Fifth Line i.
SSR Code
ii.
SDPS Callsign
iii.
FPL Infoline
h) Sixth Line i.
Assigned Heading
ii.
Assigned Speed
iii.
Info2 Line (for ATCOs)
i) Different colours indicate different information for the target j) Correlated (paired) targets (with Callsign): i.
Active Flight under our control is shown in green
ii.
An active Flight with flight plan
iii.
through our sector in the future shown in:blue
iv.
Correlated other: gray and uncorrelated (unpaired)
k) Uncorrelated targets: gray
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 45
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
l) Emergency targets (e.g. STCA or MSAW) : red
m) CJI Label (Current Jurisdiction Indication) i.
Target is assumed by different sector
ii.
Target label is invisible (hovering on label displays label)
iii.
3 letters indicate the sector, by which it is currently assumed
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 46
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
c. Hovering 1) Move the mouse over the ASP 2) When the mouse pointer (cross) is near a target, the track label changes and shows additional information 3) Hovering works on 4) Actual position symbol (APS) of a track 5) A manually hidden label is displayed when hovering over tracks or plots
d. Measurement Vector 1) The vectors are drawn in yellow and are identified by the letters A, B, C, D and E which allows easy identification especially when they share common points. 2) There are three types of measurement vectors: i.
Ground point to ground point: As the name implies, this vector joins two fixed points on the ground.
ii.
Ground point to target / target to ground point: This vector joins one fixed point on the ground to a target point – or the other way round.
iii.
Target to target: A vector can also join two target points.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 47
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
e. Flight Plan Leg
1) Select target and press hotkey (F4) 2) Depicts estimates from FDPS (flight plan based) 3) Additional estimate for COPX based on ground speed Edisi 1
Desember 2016 XIV- 48
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
4) Only for correlated targets
f. Minimum Separation Tool 1) Draw measurement vector 2) Start and end are targets 3) Select one of both targets 4) Press hotkey (F12) 5) Prediction of minimum separation 6) of two aircraft 7) Flight plan based 8) Shows i.
Predicted Path
ii.
Predicted point of minimal distance
iii.
for each aircraft
iv.
Predicted distance
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 49
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
g. Direct To Popup 1) Open DCT Window (MMB COPX) 2) Select next Routepoint 3) First waypoint becomes current position as floating waypoint 4) Next is the selected waypoint 5) Flightplan is adapted accordingl
h. Interactive Flight Leg 1) Open DCT window and press edit 2) Interactive change of flight path by clicking 3) LMB on ASP 4) Known waypoints or floating waypoints 5) Right mouse button sends to FDPS 6) ESC to abort 7) Preview by dashed polyline
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 50
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
8) No preview for current position to first selected waypoint
i. CFL Popup 1) Click on current CFL 2) Changes the Cleared Flight Level in FDPS 3) Values depend on current CFL 4) Position of pointer depends on flight type 5) Inbound, outbound, overflight 6) Values change by using scroll wheel 7) Special Value: Current XFL if available
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 51
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
j. Target Popups 1) Exit Flight Level 2) Click on XFL item in label 3) Assigned Speed or Mach Number 4) Use MMB to toggle mode 5) Click on speed
k. Label Info Line 1) Select target and press hotkey (Insert) or click on label item if already set 2) Additional free text information concerning a track 3) Can be entered only if track is under controller‘s jurisdiction 4) Data exchange between (executive) controller and planner
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 52
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
l. Safety Net Alerts 1) SDD receives Safety Net messages 2) S/N alarm occurs only for assumed targets 3) All tracks currently involved in alarms will change their colour 4) depending on the severity of the alarm
14.2.2
Asissten Working Position (AWP) 14.2.2.1. Overview a. Didesain sebagai posisi kerja untuk Assistant Controller b. Mencakup semua fungsi untuk penanganan FPL c. Diakses melalui GUI (Graphical User Interface) disebut juga Assistant Data Display (ADD) d. AWP sebagai assistant workposition disesuaikan menjadi workposition untuk Clearance Delivery dan FDO
14.2.2.2. AWP MAIN WINDOW Terbagi atas 4 bagian utama : a. SFPL
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 53
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
b. Work Queue/ AFTN Windows c. Active Lists d. Other Lists
14.2.2.3. SFPL (System Flight Plan Window) a. SFPL Berfungsi untuk: 1) Create 2) Display 3) Change/edit 4) Delete FPL
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 54
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
b. SFPL merupakan tool utama pada AWP
14.2.2.4. FIELD of SFPL a.
REQUEST Function: The Request button allows the opening of an existing System Flight Plan (SFPL) by using callsign, aerodrome of departure and aerodrome of destination from the System Flight Plan Window. All other fields are ignored.
b.
SAVE
c.
Function: The Save button to saves the currently opened SFPL
d.
Approve
e.
Function: The Approve button may either create a new SFPL or save an SFPL.
f.
Man. Coord.
g.
Function: The Man. Coord. button is used for the manual coordination. In normal procedure it sets the CTX and saves the SFPL.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 55
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
h.
5. Cancel
i.
Function: The Cancel button clears the System Flight Plan Window.
j.
Terminate
k.
Function: The Terminate button terminates an SFPL.
l.
Suspend
m. Function: The Suspend button allows suspending a flight. A suspended flight is ignored by all furth FDPS processing, e.g. no overflight of waypoints are calculated. n.
New
o.
Function: The New button creates a new SFPL.
p.
AFTN
q.
Function: The AFTN button opens the AFTN Window for the selected SFPL.
r. s.
Req. Appr.
t.
Function: By using the Req. Appr. button, the ATCA is able to request the approval of the XFL value by the ATCO.
u.
Print
v.
Function: The Print button prints the currently opened SFPL
w. Empty Strip x.
Function: The Empty Strip button allows printing an empty flight strip in different layouts.
y.
Hold
z.
Function: The Hold button sets the SFPL-state back to PENDING (or DORMANT).
aa. Rejoin bb. Function: The Rejoin button allows re-joining a suspended flight.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 56
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
cc. Split dd. Function: The Split button can be used to split an SFPL, i.e. create two flight plansthat "share" the aircraft. ee. PAC Function: Sends a PAC message to an OLDI terminal.
ITEM
DESCRIPTION
Callsign
Callsign of the aircraft NOTE: A callsign can be used by more than one SFPL, as long as ADEP or ADES differ or the scheduled time differs for more the <4> hours. In case of an illegal callsign, this field turns amber.
FR
Flight Rules – Possible Values: · I, when using Instrumental Flight Rules (IFR) for the entire flight · V, when using Visual Flight Rules (VFR) for the entire flight · Y, when using IFR at the beginning and later on changing flight rules at least one time · Z, when using VFR at the beginning and later on changing flight rules at least one time
SSR
The SSR Code is generally given as 4 numbers that are assigned to the aircraft by ATS and transmitted in mode 3/A. NOTE: In order to preserve the uniqueness of the SSR code, the field colour changes to amber if an already used SSR code is entered. In this case no saving function is available.
FTYP
Type of Flight – Possible Values: · S for Scheduled Air Service · N for Non-Scheduled Air Transport Operation · G for General Aviation · M for Military Flights · X for all other categories
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 57
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
ITEM
DESCRIPTION
No AC
Number of Aircraft NOTE: An entry in this field is only necessary, if there is more than one aircraft.
ATYP
Type of Aircraft
WTC
The Wake Turbulence Class (WTC) is depicted as a single character. Valid values are: · L for light, meaning aircraft with a maximum take-off weight (MTOW) of at most 7.000 kg · M for medium, meaning aircraft with a MTOW between 7.000 kg and 136.000 kg · H for heavy, meaning aircraft with a MTOW of at least 136.000 kg · J for super, meaning aircraft of Type AIRBUS A380. NOTE: The J-indicator is a special indicator, which was only designed for the Airbus A380 because of its extremely huge size.
Equip
Equipment and Capability Indication. There are several combinations used in order to depict the equipment situation of an aircraft by using different letters. NOTE: If equipment is entered, which is not allowed for the current flight plan format, the colour witches to amber and the selection of the Save button will have no effect until the equipment values are corrected. NOTE: It is possible to handle the old, as well as the 2012 flight plan format. Because of this, the ATCO should stick either to the 2012 or to the old rules for the equipment definition. When using a mixture of both, the FDPS will not be able to identify an underlying format. NOTE: Surveillance and navigation equipment are separated with an “/”.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 58
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
ITEM
DESCRIPTION
ETN
Estimated Time of Entry NOTE: ETN field turns grey and becomes non-editable, after the ETN was automatically corrected by the FDPS based on the overflight time of the first waypoint.
ETX
Estimated Time of Exit NOTE: This is a non-editable field. The value is calculated by FDPS and is based on the ETN value, Route, Speed and Wind.
CTX
Coordinated Time of Exit NOTE: This is a non-editable field.
PEL/CFL
Planned Entry Level. This value is set by ATCA as initial value.
Speed
Cruising Speed
RFL
Requested Flight Level
XFL
Exit Flight Level
ADEP
Aerodrome of Departure
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 59
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
ITEM
DESCRIPTION
ROUTE
Flight Path of the aircraft
ADES
Aerodrome of Destination
Schd
Scheduled Time
Info
General information string, e.g. information on RVSM/RNP equipment or the state of the currently opened SFPL.
Status Indication
ACTIVE SFPL with an SSR Code, ETN and at least pre coordination. I.e. SFPL which is under control of an ATCO. · DORMANT Scheduled Time of SFPL is more than <4> hours in the future. · PENDING Scheduled Time of SFPL is within the next <4> hours. · REDUNDANT SFPL has left the FIR bit stays for <45> minutes in the system. · REFERRED SFPL is not fully parsed by FDPS due to corrupted AFTN message. · SUSPENDED SFPL was suspended by the ATCA or the ATCO. I.e. the SFPL is not considered by FDPS for further processing. · WAITING SFPL with SSR Code but without ETN
GAS
Amount of Gas remaining. Suspended flights that have a gas indication in their flight plan show the amount of time for which the fuel will be sufficient.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 60
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
ITEM
DESCRIPTION
Approach
Additional Information on the Approach Sequence NOTE: This field is a free text field and may be used for further information according to the approach sequence. It will never be displayed within the target label.
SSR2
Field for entering an alternative SSR Code. NOTE: In order to preserve the uniqueness of the SSR code, the field colour changes to amber if an already used SSR is entered. In this case no saving function is available.
Status Indication
· OLD old flight plan format is used with current SFPL · 2012 new flight plan format is used with current SFPL · CONFLICT values indicating old and new flight plan format are used NOTE: The indication will disappear, if the system is set to only accept the new flight plan format. Until then, the system is set to accept old and new flight plan format which will be indicated using this status indication field. It is a non-editable field.
14.2.2.5. WORK QUEUE Window a. Posisi dibawah SFPL window b. Terdiri atas semua FPL yang telah terkorelasi (paired), atau yang telah mempunyai SSR Code
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 61
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
14.2.2.6. AFTN Window a. Terletak dibawah SFPL window b. AFTN window akan aktif dan menutupi WorkQueue ketika tombol AFTN di SFPL ditekan. c. Non aktif / tertutup kembali apabila tombol cancel pada SFPL ditekan. d. Berfungsi untuk menampilkan original AFTN message (MSG) beserta history nya (jika ada) dari FPL yang terbuka di SFPL
14.2.2.7. Other Lists Window a. Menampilkan 3 Jenis FPL berdasarkan statusnya 1) Referred List
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 62
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Berisi FPL yang diterima dr AFTN tetapi tidak terdapat cukup informasi yang dibutuhkan oleh sistem sehingga diperlukan modifikasi secara manual. 2) Pending List a) Berisi FPL yang valid tetapi belum mendapat SSR Code b) Dibagi menjadi 3 bagian: c) Pending Flights, FPL yang dibangkitkan dari sistem sesuai dengan parameter waktu (ditampilkan dengan warna hitam d) Overdue Flights,
FPL yang telah mencapai time
overdue pertama sesuai pada konfigurasi sistem ditampilkan dengan warna orange, untuk FPL yang telah mencapai time overdue kedua ditampilkan dengan warna merah. e) Dormant Flights: FPL yang masih di dalam database dan belum mencapai saat untuk dibangkitkan dari sistem (konfigurasi saat ini 4 jam) b. Semua FPL dalam window ini belum mempunyaI SSR Code c. Dapat di-short baik menurut Callsign, Scheduled filght, dll
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 63
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 64
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
14.2.2.8. Active Lists Window a. Terdiri dari FPL yang telah diberikan SSR Code b. Redundant FPL akan ditampilkan sesuai parameter waktu c. Jumlah FPL terdapat pada pojok kanan atas d. Dapat di-short menurut Callsign, Scheduled filght, Adep/Ades, dll e. FPL tertampil dalam warna : 1) BIRU: Belum dikoordinasikan melalu OLDI/AIDC (not used) 2) MERAH: Flight yang di Suspend 3) HITAM: Flight yang telah dikoordinasikan
14.3 Warning System Warning System dalam Sistem otomasi ATC berupa Safety Net System. Safety Net merupakan suatu sistem peringatan dini untuk mendeteksi perilaku penyimpangan procedure terbang yang telah ditentukan. 14.3.1 Jenis Safety Net yang terdapat pada sistem EJAATS adalah; a. STCA (Short Term Conflict Alert) Short term conflict alert merupakan deteksi terhadap potensi atau pelanggaran terhadap separasi minima aktualantar pesawat terbang dengan suatu peringatanyang tepat waktu. b. MSAW (Minimum Safe Altitude Warning)
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 65
AIRNAV
SOP ATS KANTOR CABANG UTAMA JATSC
Minimum safe altitude warning merupakan deteksipotensi pelanggaran terhadap ketinggian minimum yang aman diatas dataran atau bangunan tinggi bertujuan untuk mencegah suatu penerbangan terhadap kecelakaan.Controller diperingatkan terhadap resiko ini dengan tepat waktu. c. APW (Area Proximity Warning) Area proximity warning merupakan deteksi terhadap potensi atau pelanggaran pada suatu ruang udara dimana batasan ditentukan.Penetrasi yang tidak legal ini mengeluarkan suatu peringatan pada waktu yang tepat. d. CLAM (Cleared Level Adharence Monitor) Cleared level adharance monitor merupakan deteksi terhadap penyimpangan dari ketinggian yang dizinkan.
Edisi 1
Desember 2016 XIV- 66