SISTEM PAKAR PENANGANAN DINI PADA UKS SMP NEGERI 1 PANGKUR DENGAN METODE FORWARD CHAINING
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Jainab Alfitri 12.11.6696
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
SISTEM PAKAR PENANGANAN DINI PADA UKS SMP NEGERI 1 PANGKUR DENGAN METODE FORWARD CHAINING Jainab Alfitri1), Windha Mega Pradnya D, 2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
Abstract - School Health Unit (UKS) is ameans of first aid for students, teachers and employees at the school when ill. The absence of medical personnel in the school resulted in difficulties attendant provide treatment. Therefore built a system to provide information to someone in the possibility of disease on their bodies. The system is made as simple as possible so that users can easily use and redesign of this expert system for other diseases. In this study the object that raised the author in the form of at UKS early treatment using forward chaining method. With a forward chaining method diagnosis is made by starting from a set of symptoms to look for rules that match will be able to see the conclusions of the analysis We make early treatment expert system is expected to assist the performance of UKS officer and can be used as a means of learners. Besides the possibility of disease from the existing symptoms can be detected early and can be handled as soon as possible so as not to spread throughout the body causing pain that is getting worse.
[email protected])
Penulis merasa perlu membuat sistem ini agar anak mendapatkan perawatan yang lebih baik dan proses penanganan dini semakin dipermudah. Sistem ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat peserta didik dengan menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin sehingga program pokok (trias) UKS salah satunya pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan lancar. Sistem ini juga akan berguna sebagai sumber ilmu dan sumber informasi untuk semua warga sekolah guna mengatasi semua persoalan yang terkait dengan penanganan dini sebagaimana dipikirkan oleh pakar. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Sistem Pakar Penanganan Dini Pada UKS SMPN 1 Pangkur dengan metode forward chaining” sebagai tugas penyusunan Skripsi. . 1.2 Rumusan Masalah
Keywords: Expert System, Early treatment, Handling First In Accident, Visual Basic 6.0, Forward Chaining.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana membuat aplikasi Sistem Pakar Penanganan Dini Pada UKS SMP Negeri 1 Pangkur dengan metode forward chaining, sehingga semua warga sekolah bisa mendapatkan solusi yang tepat dalam penentuan keputusan yang diambil?
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan sarana penanganan untuk semua warga sekolah ketika sakit. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggitingginya. Konsep pemberian pelayanan kesehatan maupun pendidikan kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama pada anak sekolah karena sekolah merupakan tempat mereka beraktifitas setiap hari. Lingkungan sekolah yang sehat dan aman akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dibuat supaya terarah dan pembahasan tidak terlalu luas ke permasalahan yang lain. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Belum adanya tenaga medis di sekolah mengakibatkan petugas UKS kurang maksimal dalam menangani pasien yang sakit. Kurangnya pengetahuan tentang begitu banyaknya gejala penyakit, penyebab, pengobatan maupun cara melakukan penanganan dini pada kecelakaan yang benar menurut medis mengakibatkan anak tidak mendapat solusi yang tepat berkaitan dengan gejala yang dialaminya.
2.
1
Sistem ini hanya mendiagnosa penyakit umum yang sering terjadi dilingkungan sekolah seperti campak, cacar air (varicella), tipes (thypoid fever) demam berdarah, diare, maag/radang lambung, demam, asma, influenza dan keracunan makanan. Sistem ini hanya memberikan informasi penanganan pada kecelakaan seperti pingsan, dehidrasi (ringan, sedang, berat), asma,
3.
pusing/vertigo/nyeri kepala, maag/radang lambung, mimisan, kram, memar, keseleo, luka, gigitan binatang dan sengatan. Metode inferensi yang digunakan adalah metode pelacakan ke depan (forward chaining).
menggunakannya. Perancangan database yang digunakan adalah Microsoft Access Metode Perancangan Database 1.4.4 Metode Testing
Metode penelitian digunakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan diharapkan mendapatkan hasil karya ilmiah yang berkualitas, maka penulis menggunakan alur dari metode pengembangan sistem sebagai berikut :
Metode testing yang peneliti gunakan adalah menggunakan metode white box dan black box. Metode ini untuk melakukan pengujian pada aplikasi agar mengetahui kesalahan-kesalahan untuk dilakukan perbaikan. Metode yang digunakan untuk pengujian atau testing yaitu menggunakan white box dan black box.
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
2.
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem adalah: a. Studi Literatur Tahapan ini diakukan dengan mempelajari maupun mengambil kajian dari buku, jurnal, maupun internet untuk dianalisis dan mampu dijadikan bahan pendukung skripsi penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan sekaligus sebagai tambahan referensi bagi penulis. b. Metode observasi (Observation Research) Merupakan metode untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap permasalahan yang terjadi di UKS SMP N 1 Pangkur. c. Metode Wawancara (Interview) Wawancara dilakukan untuk pengumpulan data dalam pembuatan sistem pakar ini, yang menjadi pakar adalah dr.Titis Prasetio. d. Konsultasi Konsultasi dengan pembimbing dan pihak-pihak lainya.
2.1 Tinjauan Pustaka
1.4 Metode Penelitian
Landasan Teori
Sandwi Devi Andri (2014), dalam skripsinya yang berjudul Sistem Pakar untuk Mendiagosa Kondisi Kejiwaan Menggunakan Metode Forward Chaining pada Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta Berbasis Web. Dalam skripsi yang ditulis membahas tentang sistem pakar untuk diagnosis kondisi kejiwaan berdasarkaan standart yang diterapkan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia. Dalam skripsi tersebut berisi tentang perancangan sistem pakar degan menggunakan forward chaining , tetapi informasi penyakit dan gejala yang terdapat dalam aplikasi sistem pakar tersebut sangat terbatas. Hasil akhir dari skripsi tersebut berupa aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan kejiwaan berbasis web [1]. Abdul Aziz (2014), dalam skrpsinya yang berjudul Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Penyakit Ikan Bawal Berbasis Web. Dalam skripsinya membahas tentang perancangan sistem pakar dengan metode forward chaining. Dalam skripsinya tersebut dibahas tentang penyakit dan gejala pada ikan. Dibahas juga definisi-definisi yang berhubungan dengan sistem pakar dan penyakit ikan, namun kurang akurat karena tidak melibatkan pakar dalam pembuatan aplikasinya. Hasil akhir dari penelitian tersebut adalah apikasi sistem pakar diagnosis penyakit ikan [2].
1.4.2 Metode Analisis Untuk mengidentifikasi masalah, yaitu menganalisa dari data yang diperoleh untuk membuat sebuah sistem baru yang belum pernah dibuat sebelumnya, oleh karena itu penulis menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) 1.4.3 Metode Perancangan 1.4.3.1 Metode Perancangan Sistem a. Logical design yang mencakup perancangan arsitektur yang menentukan hubungan diantara elemen-elemen struktur utama dari suatu program dengan metode Flowchart dan Data Flow Diagram (DFD).
2.2
Sistem Pakar
2.2.1
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.
b. Physical design mencakup perancangan antarmuka (interface) yang menggambarkan tampilan dari suatu program dan juga tampilan suatu aplikasi yang mampu berinteraksi dengan dirinya sendiri, sehingga sistem aplikasi perangkat lunak tersebut dapat berinteraksi dengan user yang
2.3
2
Metode Inferensi
Teknik yang dapat digunakan dalam pembuatan sistem pakar untuk pengujian aturan dalam mekanisme interferensi ada 2 yaitu:
meminimalkan kelemahan (weaknesses) ancaman (thread) (Freddy Rangkuti) [3].
3.1.1 Analisis Strength Adapun hasil analisis terhadap UKS SMPN 1 Pangkur didapatkan beberapa kekuatan atau kelebihan adalah sebagai berikut: 1. Sudah tersedia perangkat komputer untuk mendukung kinerja. 2. Pemberian vitamin dari puskesmas dilakukan setiap 1 bulan sekali sehingga dapat mendukung terwujudnya hidup sehat.
2.3.1 Forward chaining (Pelacakan ke Depan). Dalam metode ini, data yang digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Mungkin proses menambahkan data ke memori kerja. Proses diulang sampai ditemukan suatu hasil
3.1.2 Analisis Weakness Kekurangan yang adalah sebagai berikut: 1. Kurang optimalnya pemanfaatan informasi untuk kepentingan UKS.
Gambar 1 2.3.2 Backward Belakang)
(Pelacakan
teknologi
3.1.3 Analisis Opportunities Dilihat dari analisis kelemahan, maka dapat dijadikan sebuah peluang untuk sistem baru adalah sebagai berikut: 1. Gejala penyakit yang tidak ditangani sedini mungkin akan mengakibatkan penyakit lain timbul sehingga perlu dibuatkan sebuah sistem aplikasi agar proses penanganan dapat dilakukan lebih awal. 2. Dengan adanya sistem aplikasi proses kinerja dalam penanganan dapat meningkat. 3. Dengan adanya sistem aplikasi semua warga sekolah dapat belajar bagaimana melakukan penanganan secara baik dan benar setiap saat.
Proses Forward Chaining Chaining
dan
ke
Dalam runut balik penalaran dimulai demgan tujuan kemudian merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut. (Giarattno dan Riley, 1994:11). P roses Backward Chaining sebagai berikut:
3.1.4 Analisis Threat Ancaman yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Gambar 2
1. Jika terdapat gejala penyakit dan tidak segera ditangani maka gejala penyakit lain akan timbul dan menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Proses Backward Chaining
2.5 Pohon Keputusan (Decission Tree) Menurut McLeod (2009) pohon keputusan (decision tree) yaitu struktur seperti jaringan yang memungkinkan penggunanya melangkah dari akar hingga ke jaringan dahan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan suatu masalah. Perjalanan ini mengarahkan pengguna hingga tiba ke solusi yang diinginkan di ujung dahan.
3.2
Analisis Kebutuhan
3.2.1
Analisis Kebutuhan Fungsional
3
Analisis dan Perancangan
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi semua proses yang akan di terapkan pada sistem. Tidak hanya itu, kebutuhan fungsional juga mencakup informasi yang harus ada pada sistem. Sistem ini harus dapat memenuhi kebutuhan fungsional seperti berikut:
3.1
Analisis SWOT
1.
Admin Sistem harus dapat menampilkan menu login. 2. Sistem harus dapat melalukan pengelolaan data akun seperti menampilkan,menambah, melakukan update, menghapus data akun. 1.
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada ogika dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat 3
3. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan data rule seperti menampilkan, menambah, melakukan update, menghapus data rule. 4. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan data diagnosa seperti menampilkan, melakukan update, menghapus data diagnosa. 5. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan data penanganan dini seperti menampilkan, menambah, melakukan update, menghapus data penanangan dini. 6. Sistem harus dapat menampilkan menu tentang. 7. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan data penanganan pada kecelakaan seperti menampilkan, menambah, melakukan update, menghapus data penanganan pada kecelakaan. 8. Sistem harus dapet menampilkan menu diagnosis. 2.
3.2.2
Nama Perangkat Prosesor RAM Harddisk VGA 3.2.2.2
Spesifikasi Intel® Core™ i33217U 2 GB 500GB Nvidia GeForce
Analisis Kebutuhan Pembuatan Software
Software
Berikut spesifikasi Perangkat Lunak (software) yang digunakan oleh penulis pada saat pembuatan sistem. Spesifikasi Perangkat Lunak (software) yang digunakan untuk pembuatan sistem: Tabel 3 Kebutuhan Perangkat Lunak Perancangan Sistem
Pengguna 1. Sistem harus dapat menampilkan menu login pengguna. 2. Sistem harus dapat melakukan diagnosa penyakit. 3. Sistem harus dapat menampilkan info tentang. 4. Sistem dapat menampilkan info tentang penanganan pada kecelakaan.
Perangkat Lunak Sistem Operasi Software
Kebutuhan Windows 7 ultimate 32-bit Visual Basic 6.0, Microsoft Access, Adobe photoshop
Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sebuah sistem. 3.2.2.1 Analisis Kebutuhan Hardware Penerapan Sistem
Tabel 1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
RAM Harddisk VGA LCD
Spesifikasi
3.3.1
Akuisisi Pengetahuan
3.3.2
Pentium(R) Dual-Core CPU T4400 @ 2.20GHz 2.20GHz 2 GB 250GB MOBILE INTEL(R) 4 SERIES 285MB 14”
Representasi Pengetahuan
Bahasa representasi harus dapat membuat seorang pemrogram mampu mengekspresikan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapat solusi problema, dapat diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman dan dapat disimpan. Harus dirancang agar fakta-fakta dan pengetahuan lain yang terkandung di dalamnya dapat digunakan untuk penalaran.. Dalam penelitian ini digunakan representasi pengetahuan dengan menggunakan metode kaidah produksi.
Perangkat keras minimal yang dipakai untuk pembuatan sistem adalah sebagai berikut: Tabel 2
Analisis Basis Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian, dan pengalaman pemakai. Data-data tersebut diperoleh dari dr. Titis Prasetio sebagai pakar.
Berikut spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) yang digunakan oleh penulis pada saat pembuatan sistem.
Nama Perangkat Prosesor
3.3
Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
4
3.3.2.1
Pohon Keputusan
Gambar 6 Flowchart
Gambar 3 Pohon Keputusan
3.4.1.1 Context diagram
Keterangan:
Gambar 7 Context Diagram Gambar 4 Gejala Penyakit
3.4.1.2 DFD Level 0
Gambar 5 Nama Penyakit 3.4
Perancangan Sistem
3.4.1
Flowchart
Gambar 8 DFD Level 0 3.4.2
5
Perancangan Database 3.4.2.1 ERD (Entity Diagram)
Relationship
3.4.2.2
1. Sistem yang dibuat dapat membantu seluruh warga sekolah untuk mendiagnosa kemungkinan penyakit melalui gejala-gejala yang diinputkan user ke sistem sesuai dengan kondisi yang sedang dialaminya. 2. Sistem dapat memberikan informasi penjelasan dari penyakit dan pengobatan melalui gejala-gejala yang diinputkan user ke sistem sesuai dengan kondisi yang sedang dialaminya. 3. Dengan adanya pembatasan hak akses yang diterapkan pada sistem, proses untuk pengolahan basis pengetahuan dan basis aturan hanya dapat dilakukan oleh pakar/admin.
Gambar 9 ERD Rancangan Relasi Antar Tabel
5.1 Saran Penulis memberikan saran untuk penyempurnaan dan pengembangan lebih terhadap sisitem ini kedepannya. Saran yang diinginkan penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan metode lain dalam menyelesaikan tingkat kepercayaan bisa menjadi alternative perbandingan untuk mengetahui metode mana yang paling mendekati kenyataan tingkat kebenaran. 2. Menggunakan metode lain seperti certainty factor untuk mengetahui persentase keyakinan dari gangguan penyakit yang telah teridentifikasi, sehingga solusi lebih akurat. 3. Untuk pengembangan selanjutnya, dapat menambahkan tombol tambah pada form diagnosa sehingga data-data tentang jenis penyakit lebih banyak. 4. Untuk penelitian selanjutnya sistem pakar dapat diterapkan ke dalam sistem berbasis mobile.
Gambar 10 Relasi Antar Tabel 4. a.
Implementasi dan Pembahasan Halaman Login
Daftar Pustaka [1] Sandwi Devi andri. 2014. Sistem Pakar untuk Mendiagosa Kondisi Kejiwaan Menggunakan Metode Forward Chaining pada Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta Berbasis Web. STMIK AMIKOM Yogyakarta. [2] Abdul Aziz. 2014. Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Penyakit Ikan Bawal Berbasis Web. STMIK AMIKOM Yogyakarta. [3] Rangkuti freddy. 1997. Analisis SWOT. Penerbit Gramedia.Yogyakarta.
Gambar 11 Login b.
Halaman Menu Utama
Biodata Penulis Jainab Alfitri, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016 Gambar 12
Halaman Menu Utama
Windha Mega Pradnya D, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2007. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dengan diselesaikannya pembuatan aplikasi sistem pakar penanganan dini pada UKS SMPN 1 Pangkur, penulis dapat menyimpulkan bahwa : 6