SISTEM PAKAR GANGGUAN TIDUR BERBASIS WEB STUDI KASUS PUSKESMAS NGEMPLAK 2 SLEMAN HALAMAN JUDUL
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Refina Bella Aldilasa 09.01.2541
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Expert System Web Based for Sleep Disturbance Case Studies in Puskesmas Ngemplak 2 Sleman SISTEM PAKAR GANGGUAN TIDUR BERBASIS WEB STUDI KASUS PUSKESMAS NGEMPLAK 2 SLEMAN Refina Bella Aldilasa Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Sleep is important for humans, because the bed determines the rhythm of daily life. Quality sleep and enough time will help to restore energy in living activities. However, if there is a sleep disorder and lack of sleep the spirit and energy will be reduced. Every human being spends one-fourth to one-third of their life to sleep. Almost every human had experienced sleep problems are quite serious and are associated with psychological problems. Sleep Disorders Expert System is a Web-based expert system was chosen on the grounds that the system is trying to adopt human knowledge to computer, so that computers can solve the problem as was done by experts. This application can benefit the two parties, namely the layman (patients) who experience sleep disturbances will clearly able to know what type of sleep disorder as well as the solution. while for the experts (expert), this system can be 'assistant' who is experienced. This application is compiled with the hope to facilitate the user know what type of sleep disturbance is being experienced as well as providing a solution according to the symptoms suffered. This application is compiled using the PHP programming language and MySQL as database. Keywords: expert system, sleep disturbances, psychological, PHP, MySQL
1.
Pendahuluan Tidur merupakan sebuah fase dalam kegiatan sehari-hari yang bermanfaat untuk
menyeimbangkan kehidupan manusia. Ketika kualitas tidur manusia dikategorikan cukup baik maka metabolisme tubuhnya akan seimbang. Namun sebaliknya jika kualitas tidur seseorang buruk maka akan berpengaruh langsung terhadap kondisi tubuhnya. Sebagian besar orang pernah mengalami gangguan tidur dan seringkali menganggap ini sebagai hal yang wajar sehingga kurang diperhatikan. Pada beberapa kasus orang mengalami gangguan tidur yang cukup serius dan dapat mengganggu kehidupan sosial bahkan pekerjaannya. Kasus seperti ini juga banyak dialami oleh pasien di bagian Psikologi Puskesmas Ngemplak 2 Sleman dan menempati urutan kedua terbanyak untuk kasus yang sering dikeluhkan oleh pasien yang berkunjung. Selama ini masih terdapat kendala dalam penanganan kasus gangguan tidur oleh psikolog di Puskesmas Ngemplak 2 Sleman. Kemiripan gejala dari gangguan tidur membuat psikolog mengalami hambatan dalam mendiagnosis jenis gangguan karena tidak semua gangguan dan gejala psikologis dapat dipahami secara detail oleh psikolog. Hal ini membuat psikolog membutuhkan waktu lebih untuk memvonis gangguan psikologis yang diderita oleh pasien, tidak terkecuali untuk pasien dengan gangguan tidur karena tidak jarang psikolog harus membuka kembali catatan atau panduan untuk diagnosa kelainan psikologis (PPDGJ). Di era Teknologi Informasi (TI) sekarang ini ketepatan dan kecepatan penyampaian informasi merupakan kebutuhan semua pihak. Komputer merupakan bagian yang memberi kontribusi terbesar dalam peningkatan Teknologi Informasi serta membantu meringankan pekerjaan manusia. Kemampuan komputer untuk menyimpan dan mengolah informasi dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam sebuah sistem untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menyimpan informasi aturan penalaran yang memadai memungkinkan komputer merepresentasikan pengetahuan
yang
menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah, yang disebut dengan Sistem pakar (Expert System). Aplikasi ini berusaha untuk menirukan pengetahuan seorang pakar dalam bidang tertentu. Sistem Pakar biasanya berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding dengan seorang pakar dalam bidang yang khusus yaitu dalam sistem ini untuk identifikasi gangguan tidur. 2.
Landasan Teori
2.1
Klasifikasi Gangguan Tidur Internasional Classification of Sleep Disorders mengklasifikasikan gangguan tidur
sebagai berikut: (Japardi, 2002: 4-5)
1. Dissomnia. Adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesukaran menjadi jatuh tidur (5ailing as sleep), mengalami gangguan selama tidur (difficulty in staying as sleep), bangun terlalu dini atau kombinasi dintaranya (Japardi, 2002: 5). a. Gangguan tidur intrisik yang meliputi, Narkolepsi, gerakan anggota gerak periodik, sindroma kaki gelisah, obstruksi saluran nafas, hipoventilasi, post traumatik kepala, tidur berlebihan (hipersomnia), idiopatik. b. Gangguan tidur ekstrisik yang meliputi, Tidur yang tidak sehat, lingkungan, perubahan posisi tidur, toksik, ketergantungan alkohol, obat hipnotik atau stimulant. c.
Gangguan tidur irama sirkadian yang meliputi, Jet-lag sindroma, perubahan jadwal kerja, sindroma fase terlambat tidur, sindroma fase tidur belum waktunya, bangun tidur tidak teratur, tidak tidur selama 24 jam.
2. Parasomnia. Yaitu kelompok heterogen yang terdiri dari kejadian-kejadian episode yang berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu antara bangun dan tidur. Kasus ini sering berhubungan dengan gangguan perubahan tingkah laku danaksi motorik potensial, sehingga sangat potensial menimbulkan angka kesakitan dan kematian, Insidensi ini sering ditemukan pada usia anak berumur 3-5 tahun (15%) dan mengalami perbaikan atau penurunan insidensi pada usia dewasa (3%) (Japardi, 2002: 8). a.
Gangguan aurosal. Gangguan tidur berjalan, gangguan tidur teror, aurosal konfusional.
b.
Gangguan antara bangun-tidur. Gerak tiba-tiba, tidur berbicara,kramkaki, gangguan gerak berirama.
c.
Berhubungan dengan fase REM. Gangguan mimpi buruk, gangguan tingkah laku, gangguan sinus arrest.
d.
Parasomnia lain-lainnya. Bruxism (otot rahang mengeram), mengompol, sukar menelan, dystonia parosismal.
3. Gangguan tidur berhubungan dengan gangguan kesehatan/psikiatri. a.
Gangguan mental Psikosis, anxietas, gangguan afektif, panik (nyeri hebat), alcohol.
b.
Berhubungan dengan kondisi kesehatan.
Penyakit degeneratif (demensia, parkinson, multiple sklerosis), epilepsi, status epilepsi, nyeri kepala, Huntington, post traumatik kepala, stroke, Gilles de-la tourette sindroma. Penyakit asma,penyakit jantung, ulkus peptikus, sindroma fibrositis, refluks gastrointestinal, penyakit paru kronik (PPOK). 4. Gangguan tidur yang tidak terklassifikasi.
2.2
Sistem Pakar Sistem pakar adalah program komputer yang merupakan cabang dari penelitian
ilmu komputer yang disebut Artificial Intelligence (AI).AI atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu komputer yang konsern dengan pengautomatisasi tingkah laku cerdas.Program-program AI yang mencapai kemampuan tingkat pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam suatu lingkup tertentu dengan menghasilkan suatu pengetahuan tentang masalah yang spesifik dinamakan basis pengetahuan (knowledge-based) atau sistem pakar (Desiani dan Arhami, 2006).
2.3
PHP PHP adalah bahasa server-side programming yang powerfull untuk membuat
web yang dinamis dan interaktif. Sintak PHP mirip dengan bahasa perl dan C. PHP biasanya sering digunakan bersama web server Apache di beragam system operasi.PHP juga men-support ISAPI dan dapat digunakan bersama dengan Microsoft IIS di windows (Sunyoto, 2007: 119).
2.4
MySQL MySQL adalah suatu database server yang sangat terkenal di dunia
danmerupakan open source SQL database (database SQL yang opensource) (Sunyoto,2007:145).
3.
Tinjauan Umum
3.1
Analisis Kebutuhan Hardware dan Software Dalam pembuatan “Sistem Pakar Gangguan Tidur Berbasis Web” ini terdapat
kebutuhan hardware dan software sebagai berikut: a. Hardware setidaknya komputer atau notebook dengan spesifikasi processor 2.0 Ghz, RAM 2 Gb , dan harddisk 40 Gb. b. Software untuk coding menggunakan Adobe Dreamweaver CS5. c. Browser untuk menjalankan sistem sebaiknya Mozilla Firefox atau Google Chrome karena lebih stabil.
d. Server untuk pembuatan sistem ini menggunakan Apache dalam paket software virtual server AppServ. e. Untuk database menggunakan MySql. f. Sedangkan editing gambar menggunakan Adobe Photoshop CS2. 3.2
Kebutuhan Fungsional Sistem Pada kebutuhan fungsional “Sistem Pakar Gangguan Tidur Berbasis Web” ini,
terdapat beberapa fungsi yang harus dibuat: a. Dapat melakukan Login dan Logout untuk pakar. b. Dapat melakukan pengolahan data gangguan tidur yang meliputi fungsi : insert, update dan delete. c.
Dapat melakukan pengolahan data gejala gangguan tidur yang meliputi fungsi : insert, update dan delete.
d. Dapat melakukan pengolahan data user yang meliputi fungsi: insert, update dan delete. e. Dapat melakukan identifikasi gangguan tidur. f.
Dapat menampilkan data hasil identifikasi meliputi tampilkan data gangguan yang diderita sesuai gejala yang diinputkan beserta definisi dan solusinya.
g. Dapat menampilkan data gangguan tidur, data gejala gangguan tidur, dan data user. 3.3
Analisis Pengguna User Pada analisis pengguna user untuk “Sistem Pakar Gangguan Tidur Berbasis
Web” ini di bagi menjadi 2 user yaitu pakar dan pasien. a. Analisis pengguna pakar yaitu dapat melakukan semua fungsi-fungsi yang meliputi pengolahan data gangguan tidur, data gejala gangguan tidur, serta mengatur pengguna (user) yang dapat menggunakan “Sistem Pakar Gangguan Tidur pada Bagian Psikologi Puskesmas Ngemplak 2 Sleman” ini. b. Analisis pengguna pasien yaitu dapat melakukan konsultasi meliputi pilih gejala dan tampilan laporan hasil identifikasi.
3.4
Basis Pengetahuan Basis
pengetahuan
merupakan
bagian
dari
sistem
pakar
yang
berisi
pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, menyelesaikan masalah melalui sejumlah fakta. Dibagian ini akan dijelaskan jenis gangguan tidur beserta gejalanya.
Gambar 3.1 Pohon Keputusan Identifikasi Gangguan Tidur
3.5
Perancangan Sistem
3.5.1
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram ini menjelaskan proses yang ada pada aplikasi Sistem Pakar Gangguan Tidur secara terperinci dan jelas sebagai gambaran awal. 3.5.1.1 DFD Level 0
Gambar 3.2 DFD level 0 Desain sistem di atas merupakan desain sistem pakar secara keseluruhan. Dapat dilihat pada diagram, deskripsi program secara umum dapat diketahui dengan aliran data pokok yang keluar dan masuk sistem. Terdapat dua aktor yang berinteraksi dengan sistem dan masing-masing aktor mendapat aliran data yang berbeda sesuai dengan hak aksesnya terhadap sistem.
3.5.1.2 DFD Level 1 DFD level 1, menggambarkan aliran data yang ada didalam sistem seperti yang digambarkan dalam context diagram.
Gambar 3.3 DFD Level 1
3.5.1.3 DFD Level 2 Proses 1 DFD level 2 proses 1, menggambarkan aliran data yang ada di dalam proses olah data oleh pakar.
Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1 Akusisi Basis Pengetahuan
3.5.1.4 DFD Level 2 Proses 2 DFD level 2 proses 2, menggambarkan aliran data yang ada di dalam proses identifikasi.
Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 2 Identifikasi Gangguan
3.5.2
Rancangan Basis Data
3.5.2.1 ER-Diagram
Gambar 3.6 ER-Diagram
3.5.2.2 Relasi Tabel
Gambar 3.7 Relasi Tabel 3.5.3
Rancangan Antar Muka Melalui antar muka pengguna atau Graphical User Interface (GUI) pengguna
aplikasi dapat menggunakan fasilitas dan fitur layanan yang disediakan oleh aplikasi. Dalam pembuatan aplikasi sistem pakar ini, antar muka pengguna yang akan dikembangkan adalah antar muka pengguna berbasis grafis, yang dapat memudahkan pengguna untuk berinteraksi dengan system.
Gambar 3.8 Antarmuka Login Pakar
Gambar 3.9 Antarmuka Halaman Utama Pakar
Gambar 3.10 Antarmuka Data Gangguan Tidur
Gambar 3.11 Antarmuka Input Gangguan Tidur
Gambar 3.12 Antarmuka Data Gejala
Gambar 3.13 Antarmuka Input Gejala
Gambar 3.14 Antarmuka Halaman Konsultasi
Gambar 3.15 Antarmuka Record Hasil Konsultasi
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Halaman Utama Halaman utama merupakan tampilan awal saat program pertama kali
dijalankan.Terdapat tiga menu dalam halaman utama sistem ini, yaitu halaman konsultasi, gangguan tidur dan pakar. Berikut ini adalah tampilan halaman utama dari “Sistem Pakar Gangguan Tidur Berbasis Web” :
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Utama 4.2
Halaman Konsultasi Menu konsultasi merupakan menu inti dari sistem pakar gangguan tidur ini.Di
dalam menu konsultasi ini terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh pasien untuk menentukan jenis gangguan tidur yang diderita oleh pasien.
Gambar 4.2 Tampilan Proses Konsultasi
Gambar 4.3 Tampilan Hasil Diagnosa 4.3
Halaman Pakar
Berikut adalah tampilan yang akan mucul ketika user mengakses halaman pakar yaitu berupa form login pakar.
Gambar 4.4 Login Pakar User diminta untuk menginputkan username dan password, selanjutnya ketika username dan password benar maka akan masuk ke halaman utama pakar, berikut tampilannya.
Gambar 4.5 Halaman Utama Pakar 4.3.1
Proses Gangguan Tidur
Meliputi proses insert, update, delete gangguan tidur. Tampilannya sebagai berikut :
Gambar 4.6 Proses Gangguan Tidur
4.3.2
Proses Gejala Meliput proses insert, update, delete gejala. Tampilannya sebagai berikut :
Gambar 4.7 Proses Gejala
4.3.3
Proses User Meliputi proses insert, update, delete user. Tampilannya sebagai berikut :
Gambar 4.8 Proses User
5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa proses diagnosa untuk menentukan jenis
gangguan tidur yang dilakukan oleh psikolog di Puskesmas Ngemplak 2 Sleman masih menemukan kendala. Psikolog masih harus menggunakan cara manual untuk menyimpulkan hasil diagnosa yaitu dengan mencari pada buku panduan diagnosa gangguan jiwa (PPDGJ) sehingga kurang efektif dan efisien. Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan dalam penelitian ini, maka dihasilkan beberapa kesimpulan: 1.
Aplikasi sistem pakar gangguan tidur berbasis web ini dapat mempermudah pasien dan psikolog dalam memperoleh informasi mengenai gangguan tidur beserta definisi dan solusinya.
2. Aplikasi sistem pakar gangguan tidur berbasis web ini cukup membantu dalam proses diagnosa gangguan tidur yang diderita oleh pasien pada bagian psikologi Puskesmas Ngemplak 2 Sleman. 3. Mesin inferensi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan aturan yang telah dibuat sebelumnya.
5.2
Saran Dari beberapa kesimpulan yang telah diambil maka dapat dikemukakan saran-
saran bagi pengambangan sistem pakar ini lebih lanjut: 1. Aplikasi sistem pakar gangguan tidur berbasis web ini masih terbatas pada ruang lingkup Puskesmas Ngemplak 2 Sleman, untuk memperluas informasi mengenai jenis gangguan tidur bagi semua kalangan sistem pakar ini dapat dikembangkan menjadi sebuah website yang dapat diakses oleh semua kalangan.
2. Pengetahuan sistem pakar berbasis web identifikasi gangguan tidur dapat semakin diperkaya dengan penambahan kompleksitas gejala yang diberikan, agar dapat memberikan penjelasan informasi kepada pengguna dengan lebih komplek.
Daftar Pustaka
Arhami, Muhammad. 2008. Konsep Dasar Sistem Pakar. Penerbit ANDI: Yogyakarta Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Penerbit Informatika: Bandung International, Grolier inc. 2005. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 9 Ilmu Pengetahuan Manusia Teknologi. CV Prima Printing: Jakarta Japardi, Iskandar Dr. 2002. Gangguan Tidur. USU Digital Library: Universitas Sumatera Utara Jogiyanto, H.M. 2002. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit ANDI: Yogyakarta Kusrini.2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Penerbit ANDI: Yogyakarta
Kusrini.2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Penerbit ANDI: Yogyakarta Sismoro, Heri. 2005. Pengantar Logika, Algoritma, dan Pemrograman Komputer. Penerbit ANDI: Yogyakarta Sunyoto, Andi. 2007. AJAX Membangun Web dengan Teknologi ASYNCHRONOUSE JavaScript & XML. Penerbit ANDI: Yogyakarta