SISTEM PAKAR CAPD (COMPUTERAIDED PIPING DESIGN) UNTUK PERANCANGAN OTOMATIS SISTEM PERPIPAAN Ari Satmoko'
ABSTRAK SISTEM PAKAR CAPD (COMPUTER AIDED PIPING DESIGN) UNTUK PERANCANGAN OTOMATIS SISTEM PERPIPAAN. Salah satu tahap dalam konstruksi suatu instalasiindustri adalahmempersiapkangambartata letak (lay-out)pemipaanyang hingga sekarangini pengerjaannya masihmanual.Denganmaksudmenghematwaktu clanbiayadalampenggambaranlay-out pemipaan,P2TKN-BATAN melakukanpenelitianuntukmengembangkan sistempakar CAPD (Computer Aided Piping Design).Denganmenirumetodologiclankinerja daTiseorangpakar perpipaan,sistempakar ini diharapkan mampu menggantikan kedudukan seorang perancangpipa. Konsep sistem pakar didasarkanpadaasurnsibahwapengetahuanseorangpakar dapatdisimpandalamkomputerclankemudian diterapkanoleh orang lain saatdibutuhkan. Prinsip kerja sistempakar CAPD berlandaskanpada teori kecerdasanbuatandenganmetodapencariankedalamanpertama (first depth search).Metoda ini juga dipandu oleh aturan heuristik berupa fleksibilitas pipa clanjarak lintasan minimum. Meski masih merupakan tahap awal, sistem pakar CAPD ini telah memberikan basil clan solusi yang relatif memuaskan.Hingga sekarangini, CAPD hanya mampumengevaluasibenda-bendaberbentuksilinder. Untuk dapatditerapkandalam skala industri, CAPD ini masihperlu dikembangkanlebih lanjut dengan menambahberbagaikomponenyang dapatdievaluasi.Berbagaiaturanjuga perlu ditambahkanseperti misalnyamenghindarikantungpipa, mengakomodasiaspekergonomi,clanmemperhatikanaspek-aspek teknislainnya.
ABSTRACT CAPD (COMPUTER ArnED PIPING DESIGN) EXPERT SYSTEM FOR AUTOMATIC DESIGN OF PIPING SYSTEMS. One of severalstepsin industrialplant construction is preparingpiping layout drawing. Until now this processis performedmanually.To economizetime and money,P2TKN-BATAN has developeda researchin creatingan expertsystemcalled as Computer Aided Piping Design(CAPO). By replicating the methodologyand skill of the piping expert,the expert systemshouldbehaveas piping designer.The conceptis basedon assumptionthat expertknowledgecan be modelledin computerand then be applied by anyoperator.The principle of the CAPO expert system is artificial intelligence theory combined with the first depth searchmethod.The method is guided by heuristic rules where pipe flexibility and minimum pipe length are evaluated.This expert systemhas given good and satisfied solution. By the way, it is still preliminary. Until now, the CAPO can only evaluatecylinder objects. In order to apply in industrial scale,the CAPO needsto be developedby completingwith any object to be evaluated.Somerules also needto be applied suchas avoiding pipe pocket,acomodatingergonomy,andpaying attentionin otherengineeringaspects.
.Pusat Pengembangan Teknologi Keselamatan Nuklir -BATAN
123
RisalahLokakaryaKornputasidalamgainsdan TeknologiNuklir XIV, Juli 2003 (123-135)
PENDAHULUAN Suatu instalasi industri baik di bidang kimia, penninyakan maupun nuklir harus melalui beberapa tahap sebelum konstruksi. P&ill merupakan diagram pipa clan instrumentasi yang menjelaskan alur secara garis besar proses keseluruhan. Diagram ini menjadi referensi bagi perancang untuk mendisain sistem perpipaan setelah dilengkapi dengan berbagai dokumen seperti spesifikasi material, rincian lengkap peralatan (equipment), data base komponen perpipaan, clansebagainya [1]clan [2].Tugas perancang pipa adalah menghasilkan gambar tata letak (lay-out) pemipaan yang menunjukkan posisi sistem perpipaan, instrumentasi, peralatan, struktur penyangga clan semua komponen yang harus terwujud dalam konstruksi. Hingga kini, persiapan lay-out masih dilakukan secara manual yang tentu saja membutuhkan waktu clanbiaya besar. Pengerjaansecaramanual juga memiliki kelemahan karena menuntut ketelitian clan kecennatan yang tinggi dari seorang desainer. Kesalahan manusiawi yang berupa salah ketik atau salahhitung sangat mungkin terjadi. Salah satu kegiatan penelitian di P2TKN-BATAN adalah mengembangkan sistem pakar (expert system) yang mampu menggantikan kedudukan seorang perancang pipa. Dengan dipandu oleh seorang operator yang bertugas memberikan infonnasi atau masukan tertentu, sistem pakar tersebut yang diberi nama CAPD (Computer Aided Piping Design) akan melakukan pencarian lintasan pipa secara otomatis. Dibanding dengan pengerjaan manual, sistem pakar ini tentu saja menawarkan penghematan waktu clan biaya dalam penggambaran lay-out pemipaan. Pengerjaan secara otomatis yang dilakukan oleh komputer juga akan meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul. Kegiatan penelitian ini merupakan pengembangan lanjutan daTi program CAPD sebelumnya yang sangat bersifat tidak tleksibel clanterbatas pada masalah-masalahspesifik [3].
TEORI Membuatlintasanpipa daTi satu titik ke titik lain mempunyaisolusi yang tak terhinggabanyaknya.Sedangkanjawabanharusbersifatfleksibel. Programkomputer standar sulit menyelesaikanpersoalan seperti ini. Programharus mampu mencari berbagaialtematif clanmembuatkeputusan.Algoritma sepertiini mudahdipecahkan hila menggunakan prinsip-prinsipkecerdasan buatan. Pemecahan suatu masalah selalu dilakukan dengan pencarian (search) kemungkinandi antarapilihan-pilihan yangadaclandidukungoleh sejumlahaltematif strategi. Aspek tingkah laku cerdas yang mendasariteknik penyelesaianproblem disebut proses pencarian ruang keadaan. Suatu metoda yang dikenal dengan exhaustivesearchmengevaluasisemuaruang keadaanyang mungkin terjadi. Namun
124
SistemPakarCAPD (ComputerAided Piping Design)untuk Perancangan OtomatisSistemPerpipaan(Ari Satrnoko)
problem yang sangat besar membuat pendekatan ini praktis jarang diterapkan karena alasan pemborosan. Pemecahan problem barns didasarkan pada aturan-aturan yang memandu proses pencarian ke arab ruang keadaan yang paling menjanjikan. Aturan seperti inilah yang dikenal dengan heuristik: suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang keadaan secara selektif, dengan memandu di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar clan mengesampingkan usaha yang memboroskan waktu[4]. Sekalipun tidak selalu menjamin solusi optimal daTi suatu problem, namun kebanyakan pendekatan heuristik mampu mencapainya. Proses pencarian heuristik merupakan alat yang efektif untuk mendapatkan solusi daTi problem-problem sulit. Salah satu strategi untuk mengendalikan proses pencarian yang akan digunakan dalam pengembangan sistem pakar CAPD adalah pencarian kedalaman pertama (first depth search). Dimulai daTi keadaan awal, metoda ini mengambil salah satu kemungkinan daTi berbagai altematif dan kemudian meneruskan evaluasi ke tingkat yang lebih rendah. Proses pencarian dengan metoda ini akan dengan cepat mencapai kedalaman ruang pencarian. Jika diketahui bahwa lintasan solusi problem akan panjang, maka pencarian kedalaman pertama tidak akan memboroskanwaktu. Sistem pakar adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusisolusi dengan kualitas pakar untuk permasalahan dalam suatu bidang tertentu[4]. Umumnya pengetahuaannya diambil daTi seorang manusia yang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar berusaha menirukan metodologi clankinerja daTiseorang pakar. Konsep sistem pakar didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuanseorang pakar dapat ditangkap dalam penyimpanan komputer clan kemudian diterapkan oleh orang lain saat dibutuhkan. Menurut McLeod[S], model sistem pakar terdiri daTi empat bagian utama yakni user interface, knowledge base, inference engine clan development engine. User interface memungkinkan operator untuk memasukkan instruksi atau informasi ke dalam sistem pakar clan menerima informasi atau basil daTi sistem pakar. Instruksi atau inforrnasi yang berbentuk nilai pada variabel tertentu akan mengarahkan sistem pakar melalui proses penalaran. Knowledge base berisikan seperangkat aturan yang mengekspresikan logika masalah. Aturan terdiri daTi dua bagian yaitu kondisi clan tindakan yang diambil hila kondisinya memenuhi. Kesulitan utama dalam menggunakan aturan adalah bagaimana memilih aturan-aturan tersebut diterapkan. Inference engine adalah bagian daTi sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Terdapat dua metoda utama dalam inference engine yaitu penalaran maju clan penalaran mundur[S,6,7]. Penalaran maju atau forward chaining berangkat daTi sebuah kondisi awal. Dengan menerapkanberbagai aturan, proses pencarian solusi dilakukan hingga berakhir pada kondisi tujuan (goal state). Penalaran mundur atau backward chaining merupakan kebalikan daTipenalaranmaju: proses pencarian solusi berawal daTikondisi tujuan clan berakhir pada kondisi awal. Berbagai metoda dalam kecerdasan buatan dapat diterapkan baik dalam penalaran maju ataupun mundur. Development engine
125
RisalahLokakaryaKomputasidalamSainsdan TeknologiNuklir XIV. Juli 2003
digunakan untuk menciptakan sistem pakar. Alat yang digunakan adalah bahasa pemrograman. Beberapa bahasa yang dipertimbangkan cocok untuk masalah kecerdasan buatanadalahLISP danProlog.
PERMASALAHAN DAN PEMBA T ASAN MASALAH Lintasan pipa digambarkan dengan satu atau lebih garis yang dibatasi oleh dua buah titik (atau nozzle pada suatu equipment) pada ujungnya. Tujuan daTi dikembangkannya sistem pakar ini adalah mencari dan menemukan lintasan pipa tersebut. Permasalahan tersebut mempunyai solusi kemungkinan tak terhingga banyaknya. Sistem perpipaan berada dalam suatu instalasi yang sangat kompleks. Di samping bermacam-macam komponen dengan bentuk yang beraneka pula, berbagai aturan baik yang bersifat teknis ataupun non teknis juga semakin menambah pelik sistem. Untuk menyederhanakanpermasalahandan juga karena memang sistem pakar CAPD ini masih bersifat awal, berbagai batasanditerapkan di antaranya: -Sistem perpipaan masih menyangkut problem sederhana,artinya sistem tersebut hanya menghubungkan 2 titik nozzle peralatan. -Benda-benda yang dimodelkan hanya berbentuk silinder. -Tidak memperhatikan aspek-aspek teknis yang spesifik seperti misalnya pembentukan kantung pipa, kecenderungan mendekati struktur, ketinggian suatu komponen hams dalam rentang tertentu, dan sebagainya.
Sistempakar CAPD hingga tahapini barn membahasaspekgeometridi mana panjang lintasanclanjumlah elbow hams minimal. Lintasan tidak boleh menabrak bendalain. Aturan fleksibilitas pipa juga diterapkanmeskihanya dalam menentukan arabpembelokan.
PEMBAHASAN MASALAH Sesuaidengankonsep sistempakar, CAPD hams mempunyaiperilaku seperti seorangdisainer sistem perpipaan. Pengalamansesorangdesainerperpipaanhams dapat ditangkap dan disimpan oleh komputer dalam bentuk pemrograman. Pengalamanini kemudian dipanggil dan diterapkan oleh operator CAPD untuk mendesainsistemperpipaan.
126
Sistem PakaTCAPD (Computer Aided Piping Design) untuk Perancangan Otomatis Sistem Perpipaan (Ari Satrnoko)
Userinterface Sebelumsistemperpipaandirancang,telah diketahui terlebih dahulu berbagai benda yang mungkin menjadi penghalanglintasanpipa. Penghalang-penghalang ini dapatbempa struktur ataupunequipmentdi mana sistemperpipaanakan dikaitkan. Lokasi dan dimensibenda penghalangini ditentukanberdasarkanperhitunganawal dari berbagaidivisi sepertisipil, mekanikdanproses. Sebuahlintasanpipa sederhanadicirikan dengan empat parameteryaitu dua buah titik pembatasdan dua buah vektor sesuaidenganarab nozzlepada equipment. Keempatparameterini merupakaninformasi yanghams didapatkanoleh CAPD dari operator.Apabila diinginkan, operatorjuga dapatmengarahkansistempakar CAPD untuk melalui titik-titik tertentu. Altematif ini akan bergunahila ada permintaan khusus untuk melewati jalur-jalur tertentu karena berbagai alasan yang sifatnya insidensiil.
Knowledgebase Keempat parameter input tersebut memberikan banyak kemungkinan. Sebagaimana yang ada di lapangan,lintasanpipa diusahakanselalu sejajar dengan sumbuX, Y atauZ. Knowledgebaseberisi aturanyang terdiri daTidua bagian yaitu kondisidaDtindakanyangdiambil. Pada pengembangan program sebelumnya[3], setiap kemungkinanmempunyai kajian yang dituangkandalam bentuk subprogramterpisah.Akibatnya subprogram yang barns disusun sangatbanyak. Hal ini mengakibatkansubprogram-subprogram tersebutbersifat kaku clan tidak luwes. Pemrogramanmenjadi tidak efisien. Untuk selanjutnyapenelitiandiupayakanuntuk menyusunprogramyang bersifat umum clan fleksibel. Padagaris besarnya,berbagaikombinasi ruang keadaanyang mungkin terjadi dapat digolongkanpada empat kelompok kemungkinanutama (lihat Gambar 1). Keempatkelompok kemungkinanini dikembangkanmenjadi kelompok aturanyang berisi kondisi daD tindakan atau konsekuensiyang harns diambil. Kelompok aturan pertamaadalahkasus sejajarclan searah.Dalam hal ini, hila tidak ada penghalang, lintasanselesaidirancang.Semualintasanbagaimanapun kombinasititik clanarahnya selalu akan berakhir pada kasus ini. Kelompok aturan kedua adalahsejajar namun tidak segaris denganruangan cukup. Arti dari ruangan cukup adalahketersediaan ruanganuntuk ditempatioleh elbow-elbowyangdibutuhkan.Lintasantinggal mencari titik-titik denganjarak minimum. Kelompok aturanketiga terjadi ketika vektor awal clan akhir tidak sejajar denganruangan yang cukup. Pencarianlintasan dilakukan denganmengevaluasititik-titik berjarakdaDbersikuminimum.
127
Risalah Lokakarya Kornputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XIV, Juli 2003
Pass; aNa
-_rJ;h;r
7-~=
b Sejajar,lidak sega.., ruan9 cukup
x
--h
)---/-Pos~.hi,
x, c Tidak sajajar, ruang cukup
y
x, d Kasus pembelokan
Gambar1. EmpatkelompokaturandalamsistempakarCAPD
Sedangkankelompok aturan terakhir dijumpai apabila ketiga aturan di atas tidak terpenuhi. Pada kelompok aturan terakhir ini juga terdapat aturan-aturan yang lebih kecil. Pada waktu dibelokkan, setidak-tidaknya 4 kemungkinan muncul. Misalnya jika lintasan sekarang dalam arah sejajar X, maka pembelokan memberikan 4 arah kemungkinan yakni -Y, + Y, -Z clan +Z. Penentuan arah lintasan memperhatikan aturanflexibility pipa, artinya lintasan pipa tidak dianjurkan membentuk lintasan lurus clanmemanjang. Pengarahan seperti ini dimungkinkan dengan berasumsi bahwa arah belokan lintasan pipa ketiga mempunyai arah tegak lurus dengan dua lintasan sebelumnya. Dengan demikian aturan fleksibilitas pipa akan mereduksi kemungkinan menjadi 2 arah. Penentuan arah akhir yang diambil menggunakan prinsip heuristik dengan memperhatikan aturan panjang lintasan minimum Aturan ini dilakukan dengan menghitung jarak antara titik aktual atau sesaatdengan titik akhir dalam arah sumbuproyeksi.
Inferenceengine Parameteryang dievaluasi oleh sistem pakar CAPD adalahposisi clan arab. Dengan memperhatikanaturan-aturanyang ada dalam knowledge base di atas, forward ataupunbackward chaining tidak akan memberikanperbedaanbasil yang
128
SistemPakarCAPD (ComputerAided Piping Design)untuk Perancangan OtomatisSistemPerpipaan(Ari Satmoko)
berarti. Karena dipertimbangkan lebih mudah untuk diikuti secara logika, penalaran maju telah diputuskan untuk digunakan oleh sistem pakar CAPD. Pada prinsipnya logika pencarian lintasan dilakukan dengan terlebih dahulu mengevaluasi parameter posisi clan arab. Sesuai dengan kondisi tertentu, keempat kelompok aturan akan menghasilkan posisi clan arab yang diperbaharui. Untuk kelompok aturan pertama, kedua clanketiga posisi clan arab yang terbaru hanya terdiri dari satu alternatif. Namun, kelompok aturan keempat menghasilkan posisi barn dengan empat altematif arab. Dalam hat ini, sistem pakar CAPD menggunakan metode pencarian kedalaman pertama (first depth search). Metode ini mengambil salah satu kemungkinan dari berbagai alternatif tersebut. Sepetiyang telah diterangkan di bagian knowledge base,pemilihan alternatif didasarkanpada aturan fleksibilitas clan aturan panjang lintasan minimum. Meski dari empat kemungkinan ini hanya diambil satu, tiga arab lainnya tetap akan dicatat clan sewaktu-waktu akan digunakan apabila temyata lintasan utama menjumpai jalan buntu. Dengan diperolehnya posisi clan arab barn, pencarian lintasan pipa diulangi seterusnya hingga berakhir pada kelompok aturan pertama. Secara lengkap diagram alur program dapat dilihat pada Gambar 2. Sebagai input dibutuhkan semua lintasan pipa yang akan dirancang (posisi clan arab pada masing-masing titik awal clan akhir) clan daftar equipment yang mungkin menjadi penghalang. Program juga dilengkapi dengan sebuah subprogram yang mampu mengevaluasi daftar urut semua lintasan pipa berdasarkan urutan prio,ritas. Berbagai alasan baik teknik maupun ekonomi mengharuskanpipa berdiameter lebih besar harus mempunyai lintasan minimum sehingga menjadi prioritas utama. Dengan mengambil salah satu lintasan yang harus dirancang, pertama kali yang dievaluasi adalah apakah vektor awal clan vektor akhir sejajar. Apabila segaris clan vektor akhir terletak dalam posisi positif maka lintasan selesai, tinggal menghubungkan kedua titik. Dengan demikian lintasan selesai tergambar clan lintasan ini akan menjadi penghalang tambahan untuk lintasan-lintasan pipa berikutnya. Dalam setiap lintasan selalu diperiksa apakah lintasan yang sedang dirancang bertabrakan dengan benda-benda lain di sekitamya. Kasus tabrakan akan mengakibatkan lintasan pipa dibelokkan ke arab lain.
129
RisalahLokakaryaKomputasidalamSainsdan TeknologiNuklir XIV. Juli 2003(55-67)
Mulai
T Input: Daftar lintasan,daftarpenghalang
Urutan
prioritas
,r Lintasan
ke-n
T Vektor awal & tujuan sejajar ?
Garis mendekatiOK
T
?
y y Segaris& tidak adahalangan?
T
y Tambah penghalang
Dibelokkan ke arabbarn
Titik & arah minimum
n=n+! T
Lintasan selesai?
y Membuat gambar
Selesai
Gambar2. Diagramalur sistempakarCAPD
130
Dibelokkan ke arnhbarn
SisternPakarCAPO (ComputerAided Piping Design)untuk Perancangan OtomatisSistemPerpipaan(Ari Satrnoko)
Developmentengine Untuk pemrograman, bahasayang digunakan barns sesuai dengan permasalahan kecerdasanbuatan dan hams dapat pula diimplementasikan dengan piranti lunak yang banyak digunakan dalam rancang bangun suatu instalasi industri. AutoLISP yang merupakan pengembangandaTi LISP memenuhi kriteria ini karena dapat dieksekusi di bawah piranti lunak AutoCAD[8]. Bahasa ini memiliki fasilitas untuk menangani struktur data yang bersifat list atau himpunan.
BASIL PEMROGRAMAN Program dalam bahasa AutoLISP telah selesai disusun dengan mengacu kepada diagram alur seperti yang ada pada Gambar 2. Dalam rangka menguji apakah sistem pakar telah berfungsi seperti yang diharapkan, CAPD dicoba untuk mendesain sistem perpipaan berikut. Sistem perpipaan terdiri dari dua equipment EI clan E2. Equipment pertama mempunyai empat nozzle NIl, N12, NI3 clanN14.Equipment ini berdiri sejajar dengan sumbu Z (lihat Gambar 3). Equipment kedua yang terletak dalam posisi tidur sejajar sumbu X juga mempunyai empat nozzleN21, N22, N23clanN24.Program CAPD akan diuji untuk melakukan disain empat sistem perpipaan sebagaimana ditunjukkan oleh Tabel 1 berikut.
Tabell. Beberapalintasanpipa yang akandirancangoleh sistempakarCAPD Nomor lintasan
Titik awal
Diameter
pipa
Kode
Titik akhir
posisi
arah
Kode
pOSlSI
Arab
Nil
(0,600, -3000)
+y
NZ1
(0, 10000,-600)
+Z
Nt2
(0, 600, 0)
Nzz
(0, 9400, 0)
+y
Ke-tiga
Nt3
(0, 600, 400)
+y +y
NZ3
(0, 10600,0)
-y
Ke-empat
Nt4
(0, 600, 4000)
+y
N24
(0,10000,600)
-z
Pertama Ke-dua
2"
131
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains daD Teknologi Nuklir XIV, Juli 2003 (55-67)
Gambar3. Lintasanyangharusdirancangoleh sistempakarCAPD Berdasarkan prioritas ukuran diameter maka sistem pakar CAPD memberikan urutan sebagaiberikut: lintasan kedua, lintasan pertama, lintasan ketiga, clan lintasan ke-empat. Lintasan pipa dengan diameter 2" mendapatprioritas pertama clandigambar dengan mudah hanya dengan sebuah garis lurus (lihat Gambar 4). Lintasan pertama clan ke-empat juga diperoleh dengan hanya menghubungkan titik-titik yang memberikan panjang clan jumlah elbow minimum. Lintasan ketiga agak sedikit menjumpai hambatan karena jalur lurusnya bertabrakan dengan equipment Ez. Lintasan pipa dibelokkan ke arab atas untuk menghindari tabrakan. Di sini sesuai dengan aturan fleksibilitas pipa, lintasan dibelokkan sejajar sumbu X, untuk kemudian kembali mencari lintasan minimum. Dapat dicatat, panjang lintasan yang diperoleh bukanlah lintasan dengan kriteria panjang minimum. Lintasan semestinya begitu naik ke atas langsung diarahkan kembali sejajar dengan sumbu Y. Namun aturan fleksibilitas pipa lebih diprioritaskan terhadap panjang minimum.
Gambar4. Hasil rancangan lintasan pipa yang diajukan oleh sistem pakar CAPD
132
SisternPakarCAPD (ComputerAided Piping Design)untuk Perancangan OtornatisSistemPerpipaan(Ari Satmoko)
Dari contoh eksekusi di atas terbukti bahwa metode pencarian kedalaman pertamamemberikansolusi yang memuaskan.Kalaupun ada lintasan yang bukan terpendek,hal ini lebih disebabkankarenaada peraturanlain yang lebih dominan. SistempakarCAPD ini masihmembatasipadapermasalahan yangsederhana. Bendabendayang dapatdimodelkanhanya yang berbentuksilinder. Untuk dapatditerapkan di bidangindustri, sistempakar ini masih perlu dikembangkanlebih lanjut misalnya denganmemperkayakomponen-komponenyang dapat dimodelkanataupundengan menambahberbagai aturan teknis seperti menghindari terjadinya kantung pipa, mengakomodasi aspek ergonomi clan memperhatikan aspek-aspek engineering
lainnya.
KESIMPULAN Sistempakarcomputeraided piping design(CAPD) telah dikembangkanuntuk merancang sistemperpipaansecaraotomatis.Secaramatematika,merancangsistem perpipaantak lain adalahmencarilintasanyang menghubungkan dua titik ataulebih. Solusi daTiproblem ini adalahtak terhinggabanyaknya.Masalah-masalah ini dapat dipecahkanoleh sistempakar CAPD denganmemanfaatkanteori kecerdasanbuatan khususnyametode pencarian kedalamanpertama. Dengan dipandu oleh aturan heuristik tertentu, metoda ini telah memberikan basil clan solusi yang relatif memuaskan.Sistem pakar CAPD ini masih merupakantahap awal. Untuk dapat diterapkandalam skala industri, sistem pakar ini masih perlu dikembangkanbaik denganmemperkayakomponen-komponenlain yang dievaluasi, maupun dengan aturan-aturantambahanseperti menghindarikantung pipa, aspekergonomi, aspek keselamatanataupunaspek-aspekteknis lainnya.
DAFTARPUSTAKA LOUIS GARY LAMIT, Piping SystemsDrafting andDesign,Prectice-Hall,Inc., EnglewoodCliffs, 1981 2.
, Design of Piping System,Pullman Power Products,Revised SecondEdition, A Wiley IntersciencePublicationl986,ISBN: 0471467952
3. ARI SATMOKO, PengembanganPiranti Lunak Awal untuk Perancangan
Otomatik SistemPerpipaandalam RuangTiga Dimensi denganMenggunakan Teori KecerdasanBuatan, Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan TeknologiNuklir XI, Jakarta,Oktober2000
133
RisalahLokakaryaKornputasidalarnSainsdanTeknologi Nuklir XIV, Juli 2003(55-67)
4.
SANDI SETIAWAN, Artificial mte11igence, Edisi Pertama,PenerbitAndi Offset Yogyakarta,ISBN: 979-533-163-9,1993
5
RAYMOD MCLEOD, Jr., Sistem Informasi Manajemen,Edisi ketujuh, PT Prenha11indo, Jakarta,1998
6. ELAINE RICH, Artificial Intelligence, InternationalStudentEdition, McGrawHill Inc., Singapore,1983 7,
DAVill W. ROLSTON, Principles of Artificial Intelligenceand Expert Systems Development,McGraw-Hill Book Company
8.
, AutoLISP Programmer'sReferenceManual, Release 12, AutodeskInc.,1990
134
ARI 2.
SistemPakarCAPO (ComputerAidedPiping Design)untuk Perancangan OtornatisSisternPerpipaan(Ari Satmoko)
DISKUSI ADE JAMAL
1. Sistem CAPD tidakkah lebih baik untuk Checkerbahwa untuk fungsi desig[!er? 2. Tidak diterapkan untuk stress analysis? ARISATMOKO Fungsi checker memang lebih mudah daripada berfungsi sebagai designer. Menurut saya CAPD sebagai designer lebih menjanjikan untuk kepentingan industri dibandingkandenganfungsichecker. 2. Sistem pakar untuk sementaraini tidak/sulit diterapkanuntuk stress analysis karenastressanalysissangatsulit untukditebak.
NG ARAP 1M .MANIK
1. Dalam perancangansistem pakar ini, ada berapaRulebaseyang sudah Bapak susun? 2. Apa alasanBapakdalamperancangansistempakarini menggunakanfirstdepth search? 3. Dan presentasiyang Bapaksampaikan,sayamohonkejelasandi manakepakaran sistemdirancang?
SATMOKO Rule-basesudah sekitar 30% daTijumlah ideal. Selain aturanyang ada dalam makalah, sudahbanyak aturan yang sudah diimplementasikanke dalam sistem pakar tersebut,misalnya aturan fleksibilitas dalam 3D, aturan pembelokanjika menabraksuatubenda,pembatasan panjangmaksimum,clanlain-lain. Karena sistemperpipaansering sangatkompleksclan sangatpanjang,first depth search dianggapsebagaimetodeyangpaling cocokuntuk masalahsepertiini. 3. Sistempakar yang dipresentasikanmasih merupakantahap awal sehinggaperlu pengembanganlanjutan. Kepakarannya terletak pada kemampuan dalam mendesainsistemperpipaanpada instalasiyang rumit sepertimisalnya di bidang kimia, minyak, clanbahannuklir.
Home
135