Jurnal Ilmiah NERO Vol. 2, No.3
2016
SISTEM INFORMASI SINERGI PEMASARAN SUSU KAMBING ETAWA DENGAN MENARAPKAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Risky Aswi Ramadhani Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri Kampus II,Mojoroto Gang I No. 6 Kediri 64112 Email :
[email protected]
ABSTRAK Saat ini masyarakat sudah menyadari pentingnya susu kambing etawa ironisnya banyak peternak yang mersa kesulitan menjual susu. Selain itu konsumen juga tidak tahu dimana harus membeli susu kambing etawa. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Peternak kambing harus memiliki sistem yang bagus agar konsumen dapat merasakan manfaat dari susu Kambing etawa, Dengan Menerapkan Supply Chain Management masyarakat di daerah Kediri dapat merasakan manfaat susu kambing segar, dan peternak kambing perah tidak akan ketakutan kehabisan stok. Sistem Sinergi Pemasaran Susu Kambing Etawa sebagai wadah untuk menangungi peternak kambing perah, konsumen dapat memesan susu ke sistem. Setelah itu sistem akan memberikan order ke peternak yang posisinya paling dekat dengan konsumen.Dengan sistem ini pelayanan peternak di Nusantara terhadap konsumen akan lebih baik Kata kunci: Sinergi, Peternak,Supply Chain Managemen,Susu, Sistem.
ABSTRACT Nowadays public aware of milk Etawa benefits, but many farmers find it difficult to sell milk. In addition, consumers do not know where to buy milk Etawa. To meet these needs Goat Breeders should have a great sistem so that consumers can benefit from Etawa goat milk. By Implementing Supply Chain Management in marketing information sistem, public in Kediri region are expected to benefit from fresh goat's milk and goat dairy farmers will not worry about running out of stock. Etawa Milk Marketing sistem as a container for dairy goat farmers, and consumers can order milk to the sistem. After that the sistem will give orders to breeder which closest position to the consumer. With this sistem, farmers in archipelago will services to consumers better. Keywords: Breeders, Dairy, Supply Chain Management , Synergies, Sistems.
1. PENDAHULUAN Transportasi Salah satu akar masalah pada bisnis komoditas hasil peternakan adalah distribusi[1]. Hal seperti ini juga dialami oleh peternak kambing perah, sering terjadi kekosongan stok atau kelebihan stok di peternak. Sehingga saat konsumen membutuhkan susu kambing segar tidak ada informasi yang akurat dimana konsumen bisa mendapatkan susu. Dewasa ini masyarakat sudah menyadari dan mengetahui manfaat susu kambing, tapi yang terjadi sebaliknya peternak kesulitan untuk menjual susu kambing. Jalan keluar dari permasalahan tersebut adalah bagaimana membuat sebuah sistem informasi yang digunakan untuk menyinergikan peternak susu kambing. Dengan besinerginya peternak kambing perah, peternak tidak akan kesulitan menjual susu kambing etawa dan pembeli mudah mencari susu kambing etawa. Perlu ada sinergi antar peternak kambing etawa, sistem ini mengumpulkan (menyinergikan) peternak kambing etawa,peternak kambing harus mengisi biodata dan stok susu yang ada saat ini.Stok susu yang ada akan dipasarkan melalui sistem, Market Place, dan jejaring sosial. Jika ada konsumen akan memesan, konsumen bisa mendaftar di sistem. Konsumen akan memberikan biodata lengkap dan berapa jumlah pesananya. Susu yang sudah dipesan oleh konsumen akan dicarikan peternak yang domisilinya paling dekat dengan konsumen. Domisili peternak yang paling dekat dengan konsumen dapat mengurangi biaya transport dan pelayanan terhadap konsumen semakin bagus. Diperlukan kordinasi anatar peternak, kordinasi antar peternak akan dilakukan didalam sistem. Peternak dapat sharing stok susu yang dimiliki. Dengan menerapkan Supply Chain 191 | N E R O
Jurnal Ilmiah NERO Vol. 2, No.3
2016
Management pada sistem pemasaran susu kambing etawa dapat menigkatkan pelayanan peternak ke konsumen,mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan perekonomian peternak kambing etawa. 2. DASAR TEORI 2.1 Supply Chain Management (SCM) Menurut Simchi-Levi et. al., SCM merupakan sekumpulan metode dan pendekatan guna meningkatkan integritas dan efisiensi antara supplier, manufaktur, gudang dan toko sehingga barang dagangan dapat diproduksi dan didistribusikan kepada consumer dengan akurat baik dari sisi jumlah, lokasi maupun waktunya [2]. SCM digunakan untuk menghubungkan anatara suplyer dan manufaktur.menyangkut transaksi dari hulu ke hilir 2.2. Platform Android Android adalah software untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci. Pengembangan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Serangkaian aplikasi inti Android antara lain klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Dengan menyediakan sebuah platform pengembangan yang terbuka, pengembang Android menawarkan kemampuan untuk membangun aplikasi yang sangat kaya dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengambil keuntungan dari perangkat keras, akses informasi lokasi, menjalankan background services, mengatur alarm, tambahkan pemberitahuan ke status bar, dan banyak lagi[3]. 2.3. Sistem Informasi Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi[4]. 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development, sistem dibuat dengan memperhatikan aspek-aspek kebutuhan fungsional dan nonfungsional.berikut ini adalah skema Research and Development yang digunakan.
Pendahuluan Pengembangan Validasi Pelaksanaan Gambar 1. Skema Research and Development Pendahuluan terdiri dari beberapa proses yaitu, pengumpulan tim mengumpukan informasi dari peternak, membuat rencan kegiatan yang akan dilakukan termasuk plan program Proses pengembangan adalah proses pembuatan sistem, dengan menggunakan platform Android, testing apakah pada program ada error dan bug. Validasi digunakan untuk mencocokan hasil yang sudah dibuat dengan model yang sudah berkalan secara manual, apabila masih ada ketidak sesuaian transaksi maka akan dikaji ulang Pelaksanaan adalah tahapan dimana sistem yang sudah dibuat akan, diterapkan di masyarakat. 192 | N E R O
Jurnal Ilmiah NERO Vol. 2, No.3
2016
4. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah pembahasan dari Sistem informasi Sinergi Pemasaran Susu Kambing Etawa dengan menerapkan Supply Chain Management . 4.1 Skema Suply chain managemen
Sistem Memberitahu peternak
Peternak kambing kabupaten
Peternak kambing wilayah kota Peternak melakukan transaksi
Konsumen wilayah kabupaten Pembeli Memesan Ke SISTEM
Konsumen wilayah kota Peternak kambing kabupaten
Gambar 2. Skema SCM Pada gamabar 2 dijelaskan apabila konsumen ingin memesan harus memesan melalui sistem, sitem akan mengkonfirmasi peternak yang memiliki stok susu dan memerintahka untuk mengirim susu. Peternak yang mengirim susu diusahakan yang domisilinya paling dekat dengan konsumen karena untuk menghemat biaya transport, dan pelayana lebih cepat. 4.2 Flowchart Sistem Berikut ini adalah Flowchart Sistem informasi Sinergi Pemasaran Susu Kambing Etawa dengan menerapkan Supply Chain Management . Mulai
Pemesanan susu kambing
Sistem melihat stok susu
Memilih peternak terdekat
Proses pengiriman dan transasi
Selesai
Gambar 3. Flowchart Gambar 3 menjelaskan flowchart sistem terdiri dari 3 proses yaitu pemesanan susu,memilih peternak terdekat, dan transaksi . 193 | N E R O
Jurnal Ilmiah NERO Vol. 2, No.3
2016
4.1 Data Flow Diagram Level 0 Berikut ini adalah DFD Level 0 Sistem informasi Sinergi Pemasaran Susu Kambing Etawa dengan menerapkan Supply Chain Management .
Gambar 4. DFD Level 0 Pada gambar 4 DFD memliki 3 entitas,ketiga entitas tersebut memiliki peranan yang berbeda dalam Supply Chain Management. Pada sistem ini admin memiliki peranan yang sangat penting karena admin bertugas membagi order susu dan mencari peternak yang paling dekat, sehingga pengiriman lebih efektif dan efisiean. Peternak bertugas mengirim barang. Sedangkan konsumen dapat memesan melaui sistem ini, konsumen juga bis melihat stok susu yang ada. 4.2 Prototipe Sistem informasi Sinergi Pemasaran Susu Kambing Etawa dengan menerapkan Supply Chain Management berjalan pada platform Android, berikut ini adalah tampilan sistem. 4.2.1. Menu awal
Gambar 5. Tampilan awal Sistem,
Gambar 6. Login Sistem
Sistem terdiri dari empat menu utama yaitu, stok, login, lokasi peternak, dan register,sebagai menu awal halaman ini selalu dibuka ketika user pertama kali masuk. 194 | N E R O
Jurnal Ilmiah NERO Vol. 2, No.3
2016
4.2.2. Login Login sistem digunakan untuk masuk ke sistem dan melakukan pemesanan,member dapat memasukan nama user dan password agar bisa mengakses menu lainya. Ditunjukkan oleh Gambar 7. 4.2.3. Register
Gambar 7. Register
Gambar 8. Stok
RegiSter digunakan untuk mendaftar menjadi member, pada sistem ini jika sudah register maka diberikan akses untuk login dan dapat memesan. 4.2.4. Stok Stok adalah tampilan dimana konsumen dapat melihat dan memesan jumlah susu, konsumen akan diarahkan sesuai dengan domisili tujuannya untuk menghemat biaya transport. Tampilan menu ini, ditunjukkan oleh Gambar 8. 4.2.5. Status Pengiriman
Gambar 9. Status Pengiriman Bagian ini digunakan untuk memberikan laporan ketika peternak sudah mengirim susu, jika belum terbayar akan nada status belum terbayar. 195 | N E R O
Jurnal Ilmiah NERO Vol. 2, No.3
2016
5. KESIMPULAN Sistem Pemasaran susu kambing etawa menggunakan Suply Managemen dapat meningkatkan pelayanan peternak ke konsumen. Selain itu biaya tranportasi bisa ditekan karena antara peternak dan konsumen diprioritaskan yang berdomisili di tempat yang sama. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4]
W.S. Didiek, “Perancangan Model Distribusi Komoditas Padi Paska-Panen Berbasis Supply Chain Management (Studi Kasus Sistem Sapa Sukabumi),” 2009. L. Simci, “Designing and managing the supply chain: concept, strategies, and case studies. Singapore: McGraw-Hill Higher Education,2000. Rasjid, “Android Sistem Operasi Pada Smartphone”, Ubaya Diakses Pada Tanggal 2 September 2016,2010. Kompasiana, Pengertian SI (Sistem Informasi )Diakses Pada Tanggal 2 September 2016, 2013.
196 | N E R O