Sistem Informasi Kartu Kerja dan Perintah Produksi Menggunakan Metode Supply Chain (Studi Kasus PT. Trisakti Mustika Graphika)
Siti Roasih Program Studi Sistem Informasi, STMIK Himsya Semarang, Indonesia
Abstrak Pembuatan sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi adalah untuk menghubungkan data dari gudang bahan baku yang dipakai untuk proses produksi, serta untuk mengetahui cost control pemakaian bahan baku sesuai kode yang telah ter – data di gudang bahan baku, sehingga data barang yang terpakai akan terhubung dengan laporan antara marketing, PPIC, dan gudang bahan baku. Kata kunci : Produksi, cost control, marketing, PPIC, gudang bahan baku.
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pembuatan sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi adalah untuk menghubungkan data dari gudang bahan baku yang dipakai untuk proses produksi, serta untuk mengetahui cost control pemakaian bahan baku sesuai kode yang telah ter – data di gudang bahan baku, sehingga data barang yang terpakai akan terhubung dengan laporan antara marketing, PPIC, dan gudang bahan baku. PT Trisakti Mustika Graphika merupakan bentuk usaha perseroan terbatas yang bergerak di bidang Security printing, Hologram, Card tech. Saat ini, pencatatan atas kartu kerja dan perintah produksi perusahaan masih menggunakan sistem manual. Namun seiring dengan bertambahnya beban proses produksi yang tinggi maka sering terjadi kesalahan dalam pencatatan data, pencarian data yang lama menjadi kendala perusahaan dalam melakukan manajemen produksi dan proses produksi. Memperhatikan beberapa hal yang telah dipaparkan pada sub bagian latar belakang, maka dipandang perlu untuk mengajukan solusi dari persoalan yang ada tersebut, “bagaimana membuat sebuah sistem informasi pengolahan data kartu kerja dan perintah produksi yang user friendly (mudah digunakan), sehingga dapat membantu menghasilkan laporan-laporan yang diinginkan oleh perusahaan”.
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
36
Berdasarkan uraian-uraian di atas dilakukan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Kartu Kerja dan Perintah Produksi Menggunakan Metode Supply Chain”.
1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat sebuah sistem informasi pengolahan data kartu kerja dan perintah produksi yang user friendly (mudah digunakan), sehingga dapat membantu menghasilkan laporan-laporan yang diinginkan oleh perusahaan.
1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penginputan data perintah produksi dan kartu kerja menghasilkan form perintah produksi dan kartu kerja, menggunakan metode supply chain management mampu mengurangi atau meminimalkan biaya, informasi yang dihasilkan adalah proses pengecekan data maupun pencarian data bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian dan pembuatan aplikasi system informasi kartu kerja dan perintah produksi, adalah: 1. Membuat sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi yang diharapkan bisa mempermudah perusahaan dalam mengolah data. 2. Menerapkan metode supply chain untuk mengetahui sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil laporan ini diharapkan akan member manfaat bagi perusahaan PT.Trisakti Mustika Graphika,akademik, dan bagi penulis, adalah: 1. Merancang sistem yang baru akan dapat mengatasi masalah dalam ketepatan penggunaan waktu dan sebagai pendukung keputusan pimpinan PT Trisakti Mustika Graphika. 2. Untuk menambah pengetahuan berhubungan dengan metode supply chain.
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
37
2. Tinjauan Pustaka Menurut (David,2009) peneliti sebelumnya tentang produksi dan supply chain management yang berjudul : Analisis Logistik dengan menggunakan konsep supply chain management (SCM) di PT. Perkebunan nusantara III gunung para. PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para adalah suatu perusahaan industri yang bergerak di bidang pengolahan getah latex menjadi sheet (RSS). Salah satu permasalahan yang ada pada perusahaan ini yaitu permasalahan yang terkait dengan persediaan produknya. Kelebihan persediaan dapat menyebabkan biaya penyimpanan dan modal yang tertanam dalam bentuk persediaan tersebut bertambah besar. Sedangkan kekurangan persediaan menyebabkan perusahaan mengalami kehabisan barang. Hal ini disebabkan karena kegiatan logistik Supply Chain yang tradisisonal sehingga belum terkoordinasi dengan tepat. Persediaan merupakan segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Jumlah uang yang tertanam dalam bentuk persediaan biasanya sangat besar sehingga persediaan adalah salah satu asset terpenting yang dimiliki Supply Chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaannya melebihi 25 % dari nilai keseluruhan asset yang dimiliki. Ini berarti bahwa biaya modal yang tertanam dalam bentuk persediaan di suatu perusahaan / Supply Chain sangat signifikan. Supply Chain Management (SCM) adalah modifikasi prektek tradisional dari manajemen logistic yang bersifat adversial ( pola-pola yang mementingkan pihak-pihak secara individual dan bukan mengacu kepada kinerja kepada keseluruhan) kearah koordinasi dan kemitraan antar pihak-pihak yang terlibat dalam pengolahan aliran informasi dan produk tersebut. Teknik perencanaan persediaan sebagai pendukung Supply Chain Management merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat prsediaan bagi tiap Supply Chain. Berapa jumlah safety stock yang diperlukan. Dari hasil penelitian didapatkan ukuran pemesanan sheet yang optimal (EOQ) dengan koordinasi antar supply chain pada PT . IKN sebesar 25.992 kg dan pada PT . Risupren sebesar 15.804 kg. Sedangkan safety stock sheet PT .IKN sebesar 2.899 kg dan PT . Resupren sebesar 2.649 kg. Setelah didapatkan ukuran pemesanan yang optimal dan jumlah safety stock, dapat diketahui adanya total penghematan biaya pada
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
38
perusahaan dan retailer, yaitu total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT . IKN sebesar Rp. 503.400.- dan total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT . Resupren sebesar Rp. 292.200,- Dengan adanya koordinasi system antar Supply Chain secara total, akan memperoleh penghematan biaya-biaya persediaan. Peneliti selanjutnya (Rini dan Irya,2014) membahas tentang : Analisis dan rancang bangun system informasi
terintegrasi Supply Chain Management pada
perusahaan karoseri xyz. Perusahaan Karoseri XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perakitan mobil. Permintaan perakitan kendaraan yang beragam, menyebabkan perusahaan karoseri harus selalu dapat mengetahui kelancaran pasokan bahan baku, pengiriman, dan hubungan pemasok pada perusahaan karoseri. Mayoritas permasalahan yang dihadapi perusahaan karoseri diakibatkan oleh keterlambatan bahan baku maupun faktor -faktor-faktor internal di dalam
sistem
produksi dan perubahan jadwal produksi secara tiba-tiba karena adanya perubahan order dari pelanggan. Selama ini pasokan bahan baku untuk usaha karoseri di Indonesia berasal dari industri lokal dan impor. Oleh karena itu diperlukan persediaan yang terkomputerisasi. Manajemen supply chain akan menjadi sebuah organisasi virtual dengan munculnya implementasi yang cepat dari teknologi internet, terintegrasi melalui sharing data yang efektif. Metode perancangan dalam membangun sistem informasi ini penulis menggunakan alat bantu pengembangan sistem yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML dan MySQL sebagai databasenya. Hasil yang dicapai ialah pengembangan suatu aplikasi sistem informasi supply chain terintegrasi yang mengakomodasi kebutuhan dari perusahaan sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja dan efektifitas kerja dan waktu pelaku kerja, dan untuk pihak internal atau eksternal dapat lebih mudah dan lebih cepat dalam mengakses sistem informasi perusahaan serta pelayanan publik lebih berkualitas dan lengkap sesuai batasan informasi. Peneliti selanjutnya (Dzulkarnain dkk.,2014) tentang : Sistem informasi rekam jejak proses produksi serat rayon di PT.Indo-Bharat Rayon. PT. Indo-Bharat Rayon merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan serat rayon yang berproduksi secara kontinu. Pengendalian kualitas meliputi pengujian bahan baku, produk setengah jadi, dan produk akhir yang dilakukan oleh seorang analis.
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
39
Pencatatan kegiatan proses produksi dilakukan dalam logbook proses oleh operator. Namun, ketika terjadi kecacatan pada produk akhir pihak perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan identifikasi kesalahan yang terjadi. Sistem Informasi
Rekam
Jejak
Proses
Produksi
merupakan
suatu
alternatif untuk
menunjang sistem pengendalian kualitasdalam melakukan perbaikan di stasiun kerja. Mengintegrasikan hasil pengujian produk dengan logbook proses dapat membantu dalam mengidentifikasi kesalahan yang terjadi disetiap stasiun kerja .Pada akhirnya dengan adanya Sistem Rekam Jejak Proses Produksi tersebut dapat menunjang kegiatan
proses
pengendalian
kualitas,sehingga
perusahaan
dapat melakukan
perbaikan pada stasiun kerja secara cepat dan efektif.
3. Metode Penelitian Dalam penelitian ini dijelaskan beberapa proses penelitian seperti berikut: 1. Studi Literatur Pada penelitian sistem kartu kerja dan perintah produksi ini mengambil dari beberapa sumber referensi yaitu jurnal, buku, laporan skripsi dan data-data dari PT.Trisakti Mustika Graphika yang meliputi data customer,data bahan baku, data bahan pendukung, data sales, dan data barang. 2. Survey dan Pengumpulan Data Pada penelitian sistem kartu kerja dan perintah produksi ini penulis datang langsung mengamati kegiatan perusahaan terutama di bagian marketing dan PPIC. Serta mengumpulkan data-data tentang kartu kerja dan perintah produksi. 3. Metode Penelitian Waterfall a) Analisys Pada tahapan ini dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal balik yang terkait dalam dalam pengembangan sistem, definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala sistem, ditambah identifikasi biaya, keuntungan. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada tahap ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
40
b) Design Tahap desain bertujuan menentukan spesifikasi detil dari komponen-komponen sistem informasi (manusia, hardware, software dan data) dan produk-produk informasi yang sesuai dengan hasil tahap analisis. c)
Coding Tahap
implementasi
merupakan
tahapan
untuk
mendapatkan
atau
mengembangkan hardware dan software (pengkodean program). d) Testing Pada tahap ini
program yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga
dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. e)
Maintenance Tahapan perawatan dilakukan ketika sistem informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan.
4. Hasil Penelitian Yaitu pembuatan program aplikasi kartu kerja dan perintah produksi pada PT. TRisakti Mustika Graphika . 5. Analisa Hasil Setelah pembuatan Program aplikasi Selesai maka perlu dilakukan evaluasi agar sistem kartu kerja dan perintah produksi dapat berjalan dengan maksimal. 6. Dokumentasi Hasil Hasil dari menginput kartu kerja dan perintah produksi, data disimpan didalam database agar suatu saat nanti apabila data kartu kerja dan perintah produksi dibutuhkan bisa dicari dengan mudah.
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
41
Prosedur penelitian sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi dapat dilihat pada Gambar 1.
Studi Literatur
Survey dan pengumpulan data
Metode pengembangan sistem perangkat lunak dilakukan pendekatan model SDLC Waterfall A.Analisys B.Design C.Coding D.Testing E.Maintenance Dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain
Analisa Hasil
Hasil Penelitian
Dokumentasi Hasil
Gambar 1 Bagan alur prosedur penelitian
4. Hasil dan Pembahasan a. Analisis Prosedur Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi. Analisis sistem ini dapat dijadikan sebagai suatu landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada serta dari urutan kejadian tersebut dapat dibuat Diagram Alir Dokumen (Flow Map). Adapun analisis prosedur kartu kerja dan perintah produksi yang saat ini sedang berjalan pada PT. Trisakti Mustika Graphika, ditunjukkan pada gambar 2. Customer
Marketing
Produksi
Mulai
Membuat form perintah produksi
Memesan / Repeat
3
Perintah Produksi
2
1 A
Form Pemesanan yang sudah di isi
A A
Proses produksi
Barang Jadi
Barang Jadi
Barang Jadi
Selesai
Gambar 2 Flow Map kartu kerja dan perintah produksi yang sedang berjalan Sumber : PT Trisakti Mustika Graphika
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
42
b. Analisis Prosedur yang di usulkan Dalam menganalisa prosedur kartu kerja dan perintah produksi pada perusahaan, penulis menggunakan alat bantu berupa Flow Of Document (FOD) atau flow map. Setelah melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa personil dalam perusahaan, penulis menyajikan gambaran atas prosedur tersebut, ditunjukkan pada Gambar 3. Customer
Mulai
Marketing
Produksi
PPIC
Ekspedisi
Menerima Pesanan A
Memesan Barang Input Pesanan
Simpan Data
Menerima Perintah Produksi Perintah Produksi A
Input Perintah Produksi A
Simpan Data
Menerima Kartu Kerja Kartu Kerja
Proses Produksi
Menerima Barang Jadi
A
Menerima Pesanan
Pengiriman
Selesai
Gambar 3. Flow map kartu kerja dan perintah produksi yang diusulkan Sumber : PT Trisakti Mustika Graphika c. Context Diagram (Diagram Konteks) Diagram konteks adalah lingkup sistem yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas luar, dimana tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.
Memesan barang Customer
Data Pemesanan Marketing
Sistem Informasi Kartu kerja, PerIntah produksi
Kartu Kerja PPIC
Perintah produksi Kartu Kerja
Produksi
Gambar 4 Context Diagram
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
43
d. DFD Levelled 1. DFD Level 0 Sistem Informasi Kartu Kerja dan Perintah Produksi Record Pemesanan
Data Pemesanan
D1
Form Perintah Produksi
1.0
Data Pemesan
Perintah Produksi
Marketing
t_Perintah_produksi
Record Pemesanan Data Pemesanan
D2
t_kartukerja
2.0
Data Pemesanan
Form kartu kerja
Kartu Kerja
PPIC
Data Produksi
Produksi
Form kartu kerja
Gambar 5 DFD Level 0 sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi
2. DFD Level 1 Proses Perintah Produksi 1.1
D2
Membuat data customer
t_customer
Record customer Data Customer
D1
t_perintah_produksi
Record Perintah produksi
Data Sales
1.2 Membuat perintah produksi
D3
t_sales
Data Perintah Produksi Data Kota
1.3
D4
Form Perintah Produksi
t_kota
Gambar 6 DFD Level 1 Proses Perintah Produksi
3. DFD Level 1 Proses Kartu Kerja Data Customer
D1 D3
2.1
t_customer t_perintah_produksi
Data Perintah Produksi
Membuat kartu kerja
Record kartu kerja
2.2
D2
t_kartukerja Data kartu kerja
Form kartu kerja
Gambar 7 DFD Level 1 Proses Kartu Kerja
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
44
e. ERD (Entity Relationship Diagram) idcustomer
bankacc
Nama Usaha
bank
alamat
pemilik
idkota
contackperson
idkaryawan
fax
kodepos
npwp
nama
email
telp
tempo
alamat
bankacc
idkota
banki
telp
contactperson
fax
disc
email
plafon Customer
idsales
Memesan
Sales
Perintah Produksi
Produksi
Kartu Kerja
PPIC
Gambar 8 ERD (Entity Relationship Diagram)
f. Tampilan Program 1. Hasil Antar Muka Program Tampilan desain gambar menu utama yang menggambarkan tampilan desain tentang sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi secara tampilan awal. Gambar desain menu utama ada lima bagian menu, yakni bagian file, master data, dokumen, utility, keluar. Menu file untuk login dan log out, master data untuk memasukan data customer, dokumen untuk menginput data kartu kerja dan perintah produksi, utility untuk mengganti password, keluar merupakan menu keluar dari program.Berikut ini tampilan menu halaman utama ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9 Form Halaman Menu Utama Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
45
2. Hasil Tampilan Input Pada data input terdapat 2 menu dokumen yaitu penginputan perintah produksi dan penginputan kartu kerja. a. Penginputan Perintah Produksi Dalam menu dokumen perintah produksi terdapat sub menu input data perintah produksi dan pencarian data perintah produksi, menu dokumen perintah produksi berfungsi untuk input data perintah produksi. Ikon baruf2 berfungsi untuk membuat input data perintah produksi yang baru, ikon simpan-f3 berfungsi untuk menyimpan input data perintah produksi yang baru diinput, ikon hapus-f4 berfungsi untuk menghapus data input perintah produksi, ikon refresh-f5 berfungsi untuk memperbarui data input perintah produksi,ikon print-f12 berfungsi untuk mencetak perintah produksi, ikon exit-f10 berfungsi untuk keluar dari menu perintah produksi,ikon waste f-8 berfungsi untuk mengolah
limbah.Berikut ini tampilan data kriteria
ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10 Dokumen Perintah Produksi b. Penginputan Kartu Kerja Dalam menu dokumen kartu kerja terdapat sub menu input data kartu kerja
dan pencarian data kartu kerja, menu dokumen kartu kerja
berfungsi untuk input data kartu kerja. Ikon baru-f2 berfungsi untuk membuat input data kartu kerja yang baru, ikon simpan-f3 berfungsi untuk menyimpan input data kartu kerja yang baru diinput, ikon hapus-f4 berfungsi untuk menghapus data input kartu kerja, ikon refresh-f5 berfungsi untuk memperbarui data input kartu kerja,ikon print-f12 berfungsi untuk mencetak kartu kerja, ikon exit-f10 berfungsi untuk
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
46
keluar dari menu kartu kerja,ikon waste f-8 berfungsi untuk mengolah limbah. Berikut ini tampilan data subkriteria ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 11 Dokumen Kartu Kerja
c. Hasil Tampilan Output Pada data output terdapat 2 tampilan Gambar 12 yaitu form perintah produksi dan Gambar 13 form kartu kerja.
Gambar 12 Laporan Form Perintah Produksi
Gambar 13 Laporan Form Kartu Kerja Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
47
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Setelah menyelesaikan perancangan Sistem Informasi Kartu Kerja dan Perintah Produksi pada PT Trisakti Mustika Graphika, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Menggunakan metode supply chain management mampu mengurangi atau meminimalkan biaya. Rangkaian perjalanan dari pemesanan sampai menjadi barang jadi dan diterima oleh pemakai atau pelanggan merupakan suatu mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik. 2. Dalam proses penginputan data perintah produksi dan kartu kerja menghasilkan form perintah produksi dan kartu kerja. 3. Dengan adanya aplikasi sistem informasi kartu kerja dan perintah produksi menghasilkan proses pengecekan data maupun pencarian data bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
5.2 Saran Adapun beberapa saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Walaupun frekuensi penyesuaian stok sangat jarang terjadi, sebaiknya perusahaan juga menambahkan ke dalam sistem usulan berupa form khusus yang bisa mencatat penyesuaian stok sehingga bila diperlukan penyesuaian, perusahaan bisa menggunakannya. 2. Perlu adanya penambahan atau pengembangan form dalam aplikasi kartu kerja dan perintah produksi, selanjutnya perlu perancangan aplikasi yang lebih baik yang bisa mencakup semua kebutuhan bagian marketing dan PPIC. 3. Untuk mencapai hasil yang terbaik dalam pembuatan aplikasi ini perlu adanya proses uji coba terus menerus secara berkala dan selalu update dalam penambahan versi terbaru sehingga dalam pembuatan aplikasi ini bisa mencapai hasil yang terbaik.
Daftar Pustaka Agus, M., 2005, Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic Versi 6.0, Cetakan ke-3, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
48
David, 2009, Analisis Logistik dengan menggunakan konsep supply chain management (SCM) di PT. Perkebunan nusantara III.
Dzulkarnain dkk., 2014, Sistem informasi rekam jejak proses produksi serat rayon di PT.Indo-Bharat Rayon. Irya, 2014, Analisis dan rancang bangun system informasi terintegrasi Supply Chain Management pada perusahaan karoseri xyz.
Jauhari, 2012, Coordinating A Two Level Supply Chain System With Stochastic Demand And Raw Material Procurement Decisions international Seminar & National Symposium Global Competitiveness Through Research Supporting Commercial Industry Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta.
Jogiyanto HM, 2005, Analisis & Desain, Ed ke-III, Andi Offset, Yogyakarta.
Kadir, A., 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kendall, K.E. dan J.E. Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem, Alih bahasa oleh Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany, Jilid 1 dan Jilid 2, Edisi
ke-5, PT
Prenhallindo, Jakarta.
Ladjamuddin. B, Al-Bahra., 2006, Rekayasa Perangkat Lunak, cet-keII GRAHA ILMU, Yogyakarta.
Mcleod Jr, R., G.Schell, 2004, Sistem Informasi Manajemen, Alih bahasa oleh Hendra Teguh, Edisi 8, PT Indeks, Jakarta.
Mulyadi, 2010, Sistem Informasi, Edisi ke-4, Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta. O’Brien, J.A., 2005, Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat .
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
49
Pressman, Roger S. (2007). Rekayasa Perangkat Lunak: pendekatan praktisi Buku1.
Pujawan, 2005, Supply Chain Management, Guna Widya, Surabaya.
Said, dkk, 2006, Produktivitas & Efisiensi dengan Supply Chain Management, Penerbit PPM, Jakarta.
Sidarto, 2008 Konsep Pengukuran Kinerja Supply Chain Management Pada System Manufactur Dengan Model Performance Of Activity Dan Supply Chain Operations Reference, Jurnal Teknologi, No. 1, Vol. 1, 2008: 68-77.
Surharmiati, 2008, Peranan Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Efektivitas Proses Produksistudi Kasus Pada Pt.Super Glossindo Indah Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 10.
Sutabri, T., 2004, Analisa Sistem Informasi, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sutanta, E., 2003, Sistem Informasi Manajemen, Edisi 1, Cetakan I, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Yuniarti, dkk, 2014, Analysis Performance Of Core Processes Of Company’s Supply Chain Based On Lean Six Sigma Supply Chain Management Approach Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri Vol. 3 No. 3.
Himsya-Tech Vol. 12 No. 2, Juni 2016 ISSN 1907-2074
50