SISTEM INFORMASI DINAS PENDIDIKAN BERORIENTASI OBJEK DAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS KOTA TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU)
RIKO HARAPTA SIMAMORA
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul : Sistem Informasi Dinas Pendidikan Berorientasi Objek dan Berbasis Web (Studi Kasus Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau) Nama : Riko Harapta Simamora NRP : G64102062
Menyetujui: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Desina Kartika, S. Si, M.CompSc NIP 132158757
Sony Hartono Wijaya, S.Kom
Mengetahui: Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP 131473999
Tanggal Lulus:
SISTEM INFORMASI DINAS PENDIDIKAN BERORIENTASI OBJEK DAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS KOTA TANJUNG PINANG KEPULAUAN RIAU)
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
RIKO HARAPTA SIMAMORA G64102062
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN RIKO HARAPTA SIMAMORA. Sistem Informasi Dinas Pendidikan Berorientasi Objek dan Berbasis Web (Studi Kasus Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau). Dibimbing oleh DESINA KARTIKA dan SONY HARTONO WIJAYA. Meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi yang cepat dan akurat mengakibatkan dibutuhkannya suatu sistem yang dapat mempermudah perolehan informasi dalam proses meningkatkan produktifitas kerja. Salah satu penerapannya adalah dengan membangun sistem berbasis web, karena media internet dapat diakses kapan saja dan dimana saja selagi perangkat komputer yang digunakan terhubung dengan internet. Kebanyakan Sistem Informasi atau website yang digunakan saat ini dibangun berdasarkan pemrograman konvensional. Masalah yang sering dihadapi jika suatu sistem dibangun berdasarkan pemrograman konvensional adalah jika sistem tersebut akan dilakukan perubahan, baik perubahan interface maupun perubahan data, karena pada pemrograman konvensional prosedur dan data merupakan dua hal yang dipisah satu sama lain. Penelitian ini mencoba mengimplementasikan Sistem Informasi Dinas Pendidikan dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek (OOP). Penggunaan teknik pemrograman berorientasi objek tersebut adalah untuk mempermudah penyelesaian masalah pada sistem yang akan dibangun seperti proses pemeliharaan sistem tersebut. Dengan adanya sistem berbasis web, Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang ingin menggunakannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam memberikan informasi tentang dunia pendidikan. Informasi yang akan disajikan terdiri atas dua jenis data yang terdiri dari data spasial dan data atribut. Data spasial disajikan dengan tujuan untuk memetakan sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Tanjung Pinang seperti SD, SMP dan SMA agar penyebarannya dapat diketahui. Hal inilah yang menjadi pemicu dibangunnya Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam memetakan sekolah-sekolah tersebut adalah dengan melakukan dijitasi pada peta analog untuk memperoleh peta dijital yang terdiri dari beberapa layer. Disisi lain data atribut disajikan dalam bentuk tabular yang berisikan data mengenai sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Tanjung Pinang. Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang (SIDIK) adalah suatu website yang dibuat agar dapat membantu Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang dalam memberikan informasi seputar dunia pendidikan dan pemetaan sekolah-sekolah yang ada di kota tersebut. Selain itu tujuan utama pembuatan website ini adalah agar mempermudah melakukan manipulasi data sekolah yang merupakan informasi bagi masyarakat khususnya masyarakat kota Tanjung Pinang. Analisis yang dilakukan dalam membangun sistem yang berorientasi objek ini adalah proses perancangan sistem yang dimulai dengan pembuatan sketsa sistem dengan diagram UML seperti Class diagram, Sequence diagram dan Use Case diagram. Analisis tersebut dapat membantu pendeskripsian dan desain perangkat lunak. Penggunaan teknik pemrograman berorientasi objek pada SIDIK dimaksudkan agar proses pemeliharaan sistem akan lebih mudah dilakukan, sehingga SIDIK dapat terus digunakan oleh Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang sebagai salah satu media interaksi dengan masyarakat. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, pemrograman berorientasi objek, data spasial, data atribut, pemrograman konvensional, dijitasi, layer, dan pemetaan.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau pada tanggal 19 Juli 1984 dari ayah B.Simamora dan ibu Martalena Tarigan. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Tahun 2002 penulis lulus dari SMU Negeri 2 Tanjung Pinang. Pada tahun yang sama penulis diterima di Program Studi Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jaluir Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pada awal tahun 2006 Penulis menjalankan praktek lapangan di Perpustakaan Pusat IPB selama kurang lebih 2 bulan, mulai bulan Januari hingga bulan April dengan kegiatan utama mengimplementasikan aplikasi Inventarisasi Barang untuk bagian pengadaan Perpustakaan Pusat IPB.
PRAKATA Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih-Nya sehingga tugas akhir dengan judul Sistem Informasi Dinas Pendidikan Berorientasi Objek dan Berbasis Web (Studi Kasus Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau) ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pembimbing Ibu Desina Kartika dan Bapak Sony Hartono Wijaya yang telah banyak membantu Penulis dalam menyusun tugas akhir ini, dan membuka wawasan penulis dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wisnu Ananta selaku penguji yang telah banyak memberi saran dan masukan kepada Penulis. Selanjutnya Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Papa, Mama, Erlen, Erna dan Mega yang selalu memberi dukungan, doa, dan semangat kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2.
Teman-teman seperjuangan, Ryan, Kaspar, Kaudea, Zack, Alfath, Toekoel, Eden, Kemplang, Iwan, Ferry dan Lucky.
3.
Herry Nababan, Rachman, Ony dan Mamo, yang selalu menghibur dan mendengarkan keluhan Penulis.
4.
XCom, Lana dan Musa sebagai pembahas seminar.
5.
Sahabat-sahabat Ilkom angkatan 39, terima kasih atas segala perhatian dan bantuannya.
6.
Staf dan dosen Departemen Ilmu Komputer yang telah begitu banyak membantu baik selama penelitian maupun pada masa perkuliahan.
Kepada semua pihak lainnya yang telah memberikan kontribusi yang besar selama pengerjaan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, Penulis ucapkan terima kasih banyak. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.
Bogor, Oktober 2006
Riko Harapta Simamora
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI .................................................................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................. vi PENDAHULUAN Latar Belakang.......................................................................................................................... Tujuan....................................................................................................................................... Ruang Lingkup ......................................................................................................................... Manfaar.....................................................................................................................................
1 1 1 1
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis ..................................................................................................... Komponen SIG ........................................................................................................................ Bentuk dan Struktur Data SIG ................................................................................................. Object Oriented Programming (OOP) .................................................................................... Unified Modeling Language (UML) ........................................................................................ Basis Data ................................................................................................................................ Hypertext PreProcessor (HTML).............................................................................................
2 2 2 3 3 3 3
METODE PENELITIAN 1. Fase Kebutuhan ................................................................................................................... 2. Fase Spesifikasi .................................................................................................................... 3. Fase Desain .......................................................................................................................... 4. Fase Implementasi ................................................................................................................ 5. Fase Penggunaan .................................................................................................................
4 4 4 4 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Fase Kebutuhan ................................................................................................................... 2. Fase Spesifikasi ................................................................................................................... 3. Fase Desain .......................................................................................................................... 4. Fase Implementasi ................................................................................................................ 5. Fase Penggunaan ................................................................................................................. Kelebihan Sistem ..................................................................................................................... Kekurangan Sistem ..................................................................................................................
5 5 5 6 7 8 8
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan .............................................................................................................................. 8 Saran ........................................................................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Halaman Klasifikasi Jenis Diagram UML (Schach 2002) ......................................................................... 10 Antarmuka SIDIK ....................................................................................................................... 11 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak SIDIK ......................................................................... 16 Dokumen Perancangan Perangkat Lunak SIDK ......................................................................... 34 Dokumen Uji Perangkat Lunak SIDIK ....................................................................................... 62
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi yang cepat dan akurat mengakibatkan dibutuhkannya suatu sistem yang dapat mempermudah perolehan informasi dalam proses meningkatkan produktivitas kerja. Salah satu penerapannya adalah dengan membangun sistem berbasis web, karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja selagi perangkat komputer yang digunakan terhubung dengan internet. Dengan adanya sistem berbasis web, Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam memberikan informasi tentang dunia pendidikan. Informasi yang akan disajikan terdiri dari dua jenis data yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial disajikan dengan tujuan untuk memetakan sekolahsekolah yang terdapat di Kota Tanjung Pinang seperti SD, SMP dan SMA agar penyebarannya dapat diketahui. Hal inilah yang menjadi pemicu dibangunnya Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam memetakan sekolah-sekolah tersebut adalah dengan melakukan dijitasi pada peta analog untuk memperoleh peta dijital yang terdiri atas beberapa layer. Data atribut berisikan data mengenai sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Tanjung Pinang yang disajikan dalam bentuk tabular. Kebanyakan Sistem Informasi atau website yang digunakan saat ini dibangun berdasarkan teknik pemrograman konvensional. Masalah yang sering dihadapi jika suatu sistem dibangun berdasarkan teknik pemrograman konvensional adalah jika sistem tersebut akan dilakukan perubahan, baik perubahan interface maupun perubahan data karena pada pemrograman konvensional prosedur dan data merupakan dua hal yang dipisah satu sama lain. Maka dari itu Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang dibangun dengan teknik pemrograman berorientasi objek atau lebih dikenal dengan Object Oriented Programming (OOP) dimana prosedur dan data digabungkan menjadi satu software objek (Pressman 1997). Penggunaan teknik pemrograman berorientasi objek digunakan karena perangkat lunak berorientasi objek lebih mudah dipelihara karena strukturnya diuraikan secara inheren. Hal ini mengurangi efek samping yang
mungkin terjadi bila perubahan harus dilakukan terhadap sistem. Sistem berorientasi objek juga lebih mudah untuk disesuaikan dan lebih mudah untuk diskala, misalnya sistem yang besar dapat diciptakan dengan memasang subsistem reusable (Pressman 1997). Tujuan Karya ilmiah ini bertujuan membangun dan mengembangkan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau dengan teknik pemrograman berorientasi objek dan berbasis web yang mampu memberikan informasi dalam dunia pendidikan berupa data spasial dan data atribut serta mampu memetakan posisi sekolah-sekolah seperti SD, SMP, dan SMA di kota Tanjung Pinang sehingga penyebaran sekolah-sekolah dapat dilihat. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah sistem kerja Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kepada masyarakat khususnya masyarakat kota Tanjung Pinang. Ruang Lingkup Permasalahan Sistem Informasi Dinas Pendidikan (SIDIK) ini memiliki beberapa batasan sebagai berikut: 1. Data sekolah yang disajikan hanya mencakup Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau. 2. Data sekolah yang disajikan adalah data pada tahun 2004 dan tahun 2005. 3. Pemetaan sekolah yang disajikan hanya mencakup kota Tanjung Pinang. 4. Sistem ini akan dimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak Map Server for Windows. 5. Sistem dikembangkan dengan teknik pemrograman berorientasi objek (OOP). 6. Sistem ini hanya sebagai front end untuk pemetaan. Manfaat Diharapkan dengan adanya SIDIK, dapat mempermudah sistem kerja Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau terutama dalam mengetahui penyebaran sekolah, melakukan manajemen pengelolaan data sekolah dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, khususnya masyarakat kota Tanjung Pinang. Dinas Pendidikan dapat memanfaatkan informasi dari
2
masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kepada masyarakat. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis. Intinya SIG dapat diasosiasikan sebagai peta yang berorde tinggi, yang juga mengoperasikan dan menyimpan data non-spasial (Star & Estes 1990). Berdasarkan operasinya Sistem Informasi Geografis dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1. SIG manual, yang beroperasi memanfaatkan peta cetak (kertas) yang bersifat data analog. 2. SIG terkomputerisasi atau lebih sering disebut SIG otomatis yang menggunakan data digital. Menurut Aronoff (1993) SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk menangani data bereferensi geografi yang mencakup (a) pemasukan, (b) manajemen, (c) manipulasi dan analisis, dan (d) pengembangan produk dan percetakan. Keempat hal tersebut merupakan langkahlangkah dalam membangun sebuah SIG. Komponen Sistem Informasi Geografis Komponen utama Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: 1. Komponen Perangkat Keras Komponen dasar perangkat keras SIG dikelompokkan sesuai dengan fungsinya, seperti: a. Peralatan pemasukan data, seperti papan dijitasi (digitizer), scanner, tetikus dan papan ketik. b. Peralatan penyimpan dan pengolahan data yaitu komputer. c. Peralatan untuk mencetak hasil seperti printer dan plotter. 2. Komponen Perangkat Lunak Komponen perangkat lunak yang digunakan untuk membangun suatu SIG disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan SIG tersebut. Komponen perangkat lunak
tersebut harus dapat digunakan untuk melewati empat tahapan sebagai berikut: a. persiapan dan pemasukan data b. penyimpanan data, pemanggilan data dan manajemen c. manipulasi dan analisis data d. pembuatan produk SIG 3. Data Data SIG terdiri dari dua bentuk, yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu geografi yang diubah ke dalam bentuk koordinat. Sumber-sumber data spasial adalah peta analog atau peta kertas. Dilain pihak, data atribut merupakan gambaran data yang terdiri dari informasi yang relevan terhadap suatu lokasi seperti alamat, ketinggian, kedalaman dan lainlain. 4. Komponen Organisasi Pengelola dan Pemakai Komponen organisasi dan pemakai merupakan salah satu kunci yang menentukan tingkat keberhasilan suatu produk SIG. Dalam hal ini organisasi dan pemakai harus sesuai dengan prinsip yang dikembangkan dalam SIG tersebut. Bentuk dan Struktur Data dalam SIG Sistem Informasi Geografi (SIG) secara logika dibagi menjadi dua kategori data, yaitu data atribut dan data spasial (Barus & Wiradistara 1996). Data atribut dapat dinyatakan menjadi empat bentuk yaitu nominal, ordinal, interval dan ratio. Disisi lain, data spasial pada SIG mengacu ke bentuk lapisan data atau bidang data. Terdapat empat cara dasar penyajian data spasial, yaitu: 1. Titik Titik merupakan cara penyajian yang tidak berdimensi, dan hanya menyajikan lokasi dalam bentuk koordinat. Penyajian cara ini lebih menekankan pada lokasi objek yang tidak berkaitan dengan ukuran panjang maupun luas objek. 2. Garis Garis merupakan deretan titik yang sambung menyambung, berdimensi satu seperti jalan dan sungai. Garis sudah mempunyai sifat tambahan yaitu mempunyai arah dan ukuran panjang, tetapi tidak mempunyai luasan.
3
3. Poligon atau bidang Poligon merupakan cara penyajian yang berdimensi dua yaitu objek memiliki panjang dan lebar sehingga menggambarkan luas area seperti negara.
dasar yang dapat batas
4. Blok atau volume Tipe data blok melibatkan unsur dimensi tiga, seperti ketinggian atau kedalaman ke bentuk objek berupa bangunan gedung atau gunung. Pembagian cara dasar penyajian data di atas berkaitan dengan dimensi spasial. Prinsipnya yaitu cara dasar penyajian data titik, garis, poligon, dan volume, berkaitan dengan kenampakan objek geometri yang berdimensi nol, satu, dua, dan tiga (Laurini & Thomson 1992). Object Oriented Programming (OOP) Object Oriented Programming (OOP) merupakan suatu teknik pemrograman yang berbeda dengan pemrograman konvensional pada umumnya, terutama dalam memperlakukan prosedur dan data. Pada pemrograman biasa prosedur dan data merupakan dua hal yang dipisahkan satu sama lain. Salah satu konsep OOP yang paling penting adalah membungkus prosedur dan data menjadi satu aplikasi objek. Konsep ini disebut sebagai penggabungan (encapsulation) (Pressman 1997). OOP memodelkan objek yang ada di dunia nyata (real-world objects) ke dalam aplikasi objek dalam pemrograman. Oleh karena itu di dalam OOP juga dikenal istilah seperti yang ada pada objek dunia nyata, yaitu pewarisan (inheritance), dimana suatu objek dapat mewariskan sifat-sifat yang dimilikinya kepada objek turunannya (Pressman 1997). Secara umum beberapa keuntungan yang dapat diperoleh pada OOP antara lain adalah simplicity (memiliki bentuk yang sederhana), modularity (dibedakan berdasarkan modul), modifiability (mudah untuk modifikasi), extensibility, flexibility, maintainability (mudah dipelihara), dan reusability (dapat digunakan kembali). Unified Modeling Language (UML) Menurut Fowler (2004), Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang
dibangun menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek (OOP). UML dapat dikatakan sebagai sketsa karena UML digunakan untuk membantu menjelaskan bagaimana beberapa aspek dari sebuah sistem bekerja. UML diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis diagram yang digambarkan pada Lampiran 1. Terdapat tiga jenis diagram UML yang sering digunakan dalam dunia bisnis perangkat lunak saat ini (Fowler 2004), yaitu: 1. Class digram : mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara objek-objek tersebut. 2. Sequence diagram : menggambarkan interaksi antar objek dari fungsi-fungsi yang terdapat dalam sistem. 3. Use Case diagram : mendeskripsikan interaksi tipikal antara pengguna sistem dan sistem itu sendiri. Basis Data Kumpulan data (arsip) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersamaan sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan (Fathansyah 1999). Basis data digunakan untuk menangani sekumpulan data dalam suatu sistem organisasi dalam hal pengolahan data seperti menyimpan data, mengubah data dan menghapus data. Ada beberapa hal dalam basis data yang paling sering digunakan dalam pengolahan sekumpulan data di antaranya database management system (DBMS), data manipulation language (DML), structured query languange (SQL) dan Normalisasi. Hypertext PreProcessor (PHP) PHP adalah bahasa scripting open source yang ditulis menggunakan sintaks bahasa C, Java, dan Perl yang sederhana dan mudah dipahami. PHP merupakan script untuk pemrograman web yang bersifat server-side, artinya semua aktivitas diolah oleh server (Castagnetto et al. 1999). Script PHP diterjemahkan oleh sebuah server sebelum dikirim ke browser, kemudian diubah menjadi HTML murni dan selanjutnya dikirim ke browser untuk ditampilkan ke jendela monitor. Server yang dipakai harus memiliki kemampuan untuk menerjemahkan kode-kode script artinya PHP harus sudah ter-install dalam server. PHP bersifat browser independent yang artinya dapat dijalankan oleh
4
browser apapun, misalnya Internet Explorer, Mozilla Firefox ataupun browser yang lain. METODE PENELITIAN
dan identifikasi jenis input yang diinginkan pengguna. Kebutukan informasi yang akan dihasilkan sistem ini meliputi data sekolah. 3. Fase Desain
Pengembangan sistem adalah metode, prosedur, konsep atau aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Menspesifikasikan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna, sistem ini memerlukan beberapa tahap desain seperti desain input, desain output, desain basis data, desain proses dan desain interface.
Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah dengan menggunakan metode Waterfall yang digambarkan pada Gambar 1 di bawah ini.
a. Desain Input
Requirements phase
Change requirements
Desain input berfungsi untuk mengumpulkan data dan memprosesnya ke dalam format yang sesuai. Input data yang akan digunakan dalam sistem ini diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau yang berupa data sekolah. b. Desain Proses
Specification phase
Desain proses merupakan tahap untuk membuat sketsa yang akan terjadi pada setiap modul yang dimiliki sistem. Sketsa tersebut dijadikan acuan dalam membuat algoritma.
Design phase
c. Desain Output
Implementation phase
Usage phase
Maintenance
d. Desain Basis Data
Development Maintenance
Desain output merupakan format laporan yang diperlukan, serta menentukan unsur-unsur data yang dibutuhkan untuk membuat laporan. Data output yang diharapkan dari sistem ini meliputi data teks dan peta.
Retirement
Gambar 1 Waterfall Model (Schach 2002) Dalam metode Waterfall terdapat lima fase utama, lima fase tersebut adalah: 1. Fase Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan informasi calon pengguna dan pelaksanaan sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan mengetahui kebutuhan calon pengguna maka akan mempermudah pendefinisian masalah dan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. 2. Fase Spesifikasi Tahap ini meliputi pendefinisian kebutuhan informasi, kriteria kinerja sistem
Pengembangan basis data yang akan dilakukan pada SIG ini melalui dua fase yaitu desain logic dan desain fisik. Desain logic dilakukan dengan mempelajari elemen-elemen data yang terdapat pada lingkungan sistem. Dalam desain fisik dilakukan implementasi dari desain logic ke dalam Database Management System (DBMS). Basis data yang digunakan untuk SIG ini adalah basis data model relasional. e. Desain Interface Perancangan antarmuka dilakukan sesederhana mungkin agar pengguna dapat dengan mudah memahami pengoperasian sistem tersebut.
5
4. Fase Implementasi Dilakukan tahap perolehan sumberdaya perangkat keras dan perangkat lunak yang kemudian dikembangkan mulai dari program, prosedur, basis data, hingga fasilitas fisik. Untuk membangun suatu sistem diperlukan perangkat lunak pendukung yang bersifat relatif, tergantung tujuan awal dari pembuatan sistem tersebut. 5. Fase Penggunaan Pada fase ini dilakukan pengujian sistem untuk mengkoreksi kesalahan yang terdapat pada sistem sekaligus untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian sistem akan dilakukan dengan metode Black Box.
HASIL DAN PEMBAHASAN
secara rinci pada SKPL SIDIK yang terdapat pada Lampiran 3. Dari fungsi-fungsi tersebut kemudian dibuat Context Diagram yang menggambar aliran data yang terjadi antara pengguna dan sistem. Selanjutnya Context Diagram tersebut dikembangkan menjadi Data Flow Diagram (DFD) level 0 dan DFD level 1. Context Diagram (CD) dan DFD level 0 dan DFD level 1 dijelaskan secara rinci pada SKPL SIDIK yang terdapat pada Lampiran 3. Input data yang diperlukan dalam pembangunan sistem ini adalah data spasial dan data atribut. Data spasial yang digunakan dalam sistem ini dibuat dalam format layer shapefile, sedangkan data atribut dibuat dalam bentuk basis data relasional dengan MySQL. 3. Fase Desain
Penggunaan metode Waterfall pada SIDIK disebabkan oleh tahap-tahap dalam Waterfall dilaksanakan dengan memakai teknik pengulangan dimana suatu modul dilaksanakan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Berdasarkan metode Waterfall yang digunakan, maka tahapan dari setiap fase pada metodologi akan diuraikan hasil dan penjelasannya. 1. Fase Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang dimaksudkan untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat khususnya masyarakat kota Tanjung Pinang untuk memperoleh informasi dalam dunia pendidikan. Masalah yang akan ditanggulangi oleh Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang (SIDIK) adalah pemetaan sekolah yaitu SD, SMP dan SMU. Pemetaan sekolah dimaksudkan untuk mengetahui penyebaran sekolah-sekolah yang terdapat di kota Tanjung Pinang. Setelah mendefinisikan masalah yang akan ditanggulangi, tahap selanjutnya dalam membangun sistem adalah tahap pengumpulan data. Data yang dibutuhkan dalam pembangunan SIDIK adalah data sekolah dan peta kota Tanjung Pinang. 2. Fase Spesifikasi Berdasarkan kebutuhan pengguna maka diperoleh fungsi-fungsi yang dibutuhkan pengguna. Fungsi-fungsi tersebut diuraikan
Desain SIDIK didasarkan pada beberapa tahap yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Karena SIDIK merupakan program berorientasi objek (OOP) maka tahap awal desain adalah menentukan sketsa UML (Unified Modeling Language) dari DFD yang telah dibuat pada fase Spesiafikasi. Diagram UML yang digunakan pada desain SIDIK tediri dari tiga jenis diagram yaitu Class diagram, Sequence diagram dan Use Case diagram. a. Desain Input Proses desain input sistem ini dimulai dengan pembuatan Class diagram yang digambarkan dari sudut pandang konseptual yang dapat mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara objek-objek tersebut. Class diagram yang dimiliki SIDIK dapat dilihat pada DPPL SIDIK yang terdapat pada Lampiran 4. Desain input yang dilakukan pada tahap ini berfungsi untuk mengurangi kesalahan yang dapat dilakukan pengguna pada saat berinteraksi dengan sistem. Pada masing-masing proses input data telah disediakan form isian data dan melakukan validasi masukan data yang sesuai dengan format data yang dimiliki masing-masing field data, sehingga proses yang akan dilakukan
6
dapat berjalan tanpa kesalahan. Pemasukan data dilakukan dengan menggunakan papan ketik dan tetikus. Data sekolah yang dimasukkan pengguna ke dalam SIDIK terdiri dari tujuh data dan form yang digunakan hanya satu jenis yaitu form Insert Data Sekolah. Selain proses pemasukan data, SIDIK juga menyediakan fasilitas untuk melakukan perubahan data sekolah tertentu yang dibedakan berdasarkan tahun data. b. Desain Proses Berdasarkan hasil dari fase Spesifikasi maka tahap awal yang dilakukan dalam perancangan proses adalah menerjemahkan DFD ke dalam UML yaitu dengan membuat Sequence diagram yang merupakan sketsa dari proses yang akan terjadi pada setiap modul yang terdapat pada SIDIK. Selanjutnya dilakukan pembuatan Use Case diagram yang dapat mendeskripsikan interaksi tipikal antara pengguna sistem dan sistem itu sendiri. Sequence diagram dan Use Case diagram dapat dilihat pada DPPL SIDIK yang terdapat pada Lampiran 4. Proses yang terjadi pada penggunaan SIDIK berupa manipulasi data seperti pemasukan data, pengubahan data, dan penghapusan data. Data yang dapat dimanipulasi oleh pengguna khususnya administrator adalah data sekolah, forum, member, pesan, berita, poling, pengumuman dan download. Dilain pihak, data yang dapat dimanipulasi oleh pengguna biasa adalah data forum, data member, pesan, pengumuman dan poling. Dekomposisi Fungsional Modul dibahas secara rinci pada DPPL SIDIK yang terdapat pada Lampiran 4. c. Desain Output
menggunakan tombol navigasi yang ada, melakukan pemilihan layer yang ingin ditampilkan, memilih kecamatan dan lokasi sekolah tertentu untuk ditampilkan. Disisi lain, informasi data sekolah disajikan dalam bentuk tabular dan dibedakan berdasarkan jenjang pendidikan dan tahun. Penjelasan mengenai keluaran yang dimiliki SIDIK dijelaskan pada Deskripsi Umum Sistem dalam DUPL SIDIK yang terdapat pada Lampiran 5. d. Desain Basis data Basis data dirancang agar dapat mengoptimalkan manajemen data yang baik dalam sistem. Data yang digunakan sebagai informasi bagi pengguna adalah data sekolah, berita dan pengumuman. Tahap awal perancangan basis data dilakukan dengan membuat ER (Entity Relationship) diagram yang kemudian dipetakan ke skema diagram. Tabeltabel yang terdapat pada basis data SIDIK dijelaskan secara rinci pada ER diagram dan skema diagram yang terdapat pada SKPL SIDIK dalam Lampiran 3 dan Deskripsi Rinci Tabel pada DPPL SIDIK dalam Lampiran 4. e. Desain Interface Desain antarmuka sistem ini dibuat dengan menggunakan HyperText Murkup Language (HTML) dan Cascading Style Sheets (CSS). Antarmuka SIDIK terdapat pada Lampiran 2. 4. Fase Implementasi Sistem Informasi Dinas Pendidikan (SIDIK) ini diimplementasikan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Sistem ini diimplementasikan dengan menggunakan: a. Perangkat Lunak
Desain output SIDIK dibuat agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna. SIDIK memiliki keluaran seperti pemetaan sekolah, data sekolah, forum, pesan, berita, download, pengumuman dan hasil poling.
• Windows XP Professional sebagai sistem operasi.
Pemetaan sekolah yang dimiliki SIDIK diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengguna dalam melihat penyebaran sekolah. Pengguna dapat mengatur tampilan peta dengan
• Map Server for Windows (MS4W) sebagai aplikasi untuk impelementasi peta berbasis web pada Windows.
• ArcView 3.3 sebagai perangkat lunak pembuat data spasial kota Tanjung Pinang.
7
• PHP 4 sebagai bahasa pemrograman web. • MySQL 4 sebagai DBMS (Database Management Sistem). • Macromedia Dreamweaver sebagai editor PHP dan HTML.
8
b. Perangkat Keras • Processor Intel P M 1,73 GHz. • RAM 512 MB DDR2. • Harddisk 60 GB. • Monitor dengan resolusi 1280 x 800 pixel.
• Pembuatan Tabel pada MySQL Pembuatan tabel berpatokan pada hasil perancangan basis data yang telah dilakukan pada Fase Desain. Tabel basis data pada SIDIK terdiri atas lima belas tabel, yaitu: 1. tabel Kota 2. tabel Kecamatan 3. tabel Sekolah 4. tabel Guru 5. tabel Siswa 6. tabel Pegawai TU 7. tabel Member
Fase implementasi SIDIK dilakukan dengan beberapa tahap, antara lain:
8. tabel Berita
• Pembuatan Shapefile
9. tabel Pesan
Shapefile merupakan format data yang merupakan hasil dari proses dijitasi peta. Setiap shapefile mewakili satu layer pada peta. Proses dijitasi yang dihasilkan dari peta kota Tanjung Pinang terdiri atas sebelas layer. Layerlayer tersebut antara lain:
10. tabel Pengumuman
1. layer Kota Tanjung Pinang
15. tabel Upload
2. layer Jalan 3. layer Sungai 4. layer Batas Kecamatan 5. layer SD Negeri 6. layer SD Swasta 7. layer SMP Negeri 8. layer SMP Swasta 9. layer SMA Negeri 10. layer SMA Swasta 11. layer Kecamatan Tetangga • Pembuatan File (*.map) Map file merupakan format file yang berfungsi untuk menyimpan konfigurasi peta. Di dalam Map file terdapat komponen tampilan peta seperti definisi layer, definisi koordinat peta, definisi skala peta dan pengaturan legenda. Pembuatan Map file dilakukan dengan bantuan Map Lab yang merupakan salah satu tools dari MS4W.
11. tabel Poling 12. tabel Kategori 13. tabel Topik 14. tabel Tanggapan
Deskripsi rinci tabel pada basis data SIDIK dijelaskan secara rinci pada DPPL SIDIK yang terdapat pada Lampiran 4. • Pengembangan Aplikasi SIDIK dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Pemrograman PHP yang dilakukan berorientasi objek agar mempermudah pengelompokan objek pada sistem tersebut. Berdasarkan tiga fase sebelumnya SIDIK memiliki antarmuka yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Gambar-gambar pada Lampiran 2 merupakan halaman dari setiap modul yang dimiliki SIDIK. Halaman-halaman tersebut antara lain halaman utama peta, login, poling, data sekolah, registrasi, forum, data details, berita, pesan, dan halamam insert data yang dapat dimanfaatkan pengguna sesuai otoritas yang dimiliki setiap pengguna. 5. Fase Penggunaan SIDIK dapat digunakan dengan aplikasi browser internet seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox. Pengguna dari SIDIK terdiri dari tiga karakteristik pengguna
8
antara lain User Unregistered, Registered, dan Administrator.
User
• Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode Black Box. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah modul-modul pada sistem dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengujian dengan metode Black Box dibahas secara rinci dalam DUPL SIDIK pada Lampiran 5. Kelebihan Sistem Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang (SIDIK) memiliki kelebihan dalam desain sistem karena dibangun dengan teknik pemrograman berorientasi objek sehingga class dari setiap modul yang dimiliki lebih mudah untuk dipelihara dan dapat digunakan kembali dalam suatu sistem yang baru jika memiliki modul yang sama dengan SIDIK.
akan lebih mudah dilakukan, sehingga SIDIK dapat terus digunakan oleh Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang sebagai salah satu media interaksi dengan masyarakat.
Saran Pembangunan website ini dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan data warehouse sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi yang disajikan. Misalnya dengan melakukan penambahan data siswa secara lengkap khususnya siswa SMU sehingga dapat dimanfaatkan perguruan tinggi dalam mencari siswa berprestasi dan dapat juga digunakan untuk menentukan peringkat dari setiap sekolah yang terdapat di kota Tanjung Pinang. Selain itu diharapkan website memiliki koneksi langsung dengan website Departemen Pendidikan Nasional (www.depdiknas.go.id) agar data yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang dapat dimanfaatkan Departemen Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kota Tanjung Pinang.
Kekurangan Sistem Kekurangan yang dimiliki SIDIK yaitu: 1. belum dapat membatasi penggunaan fungsi zoom in peta 2. belum ada informasi koordinat peta
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang (SIDIK) adalah suatu website yang dibuat agar dapat membantu Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang dalam memberikan informasi seputar dunia pendidikan dan pemetaan sekolah-sekolah yang ada di kota tersebut. Selain itu tujuan utama pembuatan website ini adalah agar mempermudah menampilkan data sekolah yang merupakan informasi bagi masyarakat khususnya masyarakat kota Tanjung Pinang. Analisis yang dilakukan dalam membangun sistem yang berorientasi objek ini adalah proses perancangan sistem yang dimulai dengan pembuatan sketsa sistem dengan diagram UML seperti Class diagram, Sequence diagram dan Use Case diagram. Analisis tersebut dapat membantu pendeskripsian dan desain perangkat lunak. Penggunaan teknik pemrograman berorientasi objek pada SIDIK dimaksudkan agar proses pemeliharaan sistem
DAFTAR PUSTAKA Aronoff S. 1993. Geographic Information System : A Management Perspective, WDL Publications. Otawa Canada. Barus B & U.S Wiradistara. 1996. Sistem Informasi Geografi. Jurusan Tanah Faperta IPB, Bogor. Castagnetto J. Rawat, H. Schumann, S. 1999. Professional PHP Programming. Wrox Press. Birmingham,UK. Fathansyah. 1999. Basis Data. CV.Informatika. Bandung. Fowler M. 2004. A Brief Guide to the Standard Object Modeling Language., UML Distilled, 3rd Ed. Pearson Education, Inc. Pressman R. S. 1997. Software Engineering : A Practitioner’s Approach. 1st Ed. McGrawHill Companies, Inc. Schach Stephen R. 2002. Object Oriented and Classical Software Engineering. 5th Edition. McGraw-Hill Companies, Inc. United States. Star K. & P.T Estes. 1990. Geographic Information System. CSL Publication, New York.
LAMPIRAN
10
Lampiran 1 Klasifikasi Jenis Diagram UML (Fowler 2004) Class Diagram Component Diagram
Struktur Diagram
Composite Structure Diagram Deployment Diagram Object Diagram Package Diagram
Diagram
Activity Diagram
Use Case Diagram
Behavior Diagram
State Machine Diagram Sequence Diagram
Communication Diagram Interaction Diagram Interaction Overview Diagram
Timing Diagram
11
Lampiran 2 Tampilan Website Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang 1. Halaman Utama Website
2. Halaman Peta
12
Lanjutan Lampiran 2 Tampilan Website Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang 3. Form Login
4. Halaman Poling
5. Halaman Data Sekolah
13
Lanjutan Lampiran 2 Tampilan Website Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang 6. Halaman Registrasi
7. Halaman Forum
14
Lanjutan Lampiran 2 Tampilan Website Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang 8. Halaman Edit Data Sekolah
9. Halaman Berita
15
Lanjutan Lampiran 2 Tampilan Website Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang 10. Halaman Pesan
11. Halaman Insert Data Sekolah