Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KAKAS ACADEMIC INFORMATION SYSTEM SCHOOL IN THE STATE HIGH SCHOOL 1 KAKAS Fidel Melky Ante, Bhikku Dharma Surya Mahastavira, I Nyoman Erawan *Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Univeristas Sariputra Indonesia Tomohon **Rektor Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ***Dosen Fakultas Teknik Univeristas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRACT School as a nonprofit institution management activities, whether in relation to human resources, finance and production. For that academic information system is indispensable for the school to assist with the smooth academic activities as a tool in the form of a program that is called by the school academic information system. As with other schools, upper secondary school (high school) School 1 Kakas also requires school academic information system, because so long school data processing and value that are still using manual systems and use a spreadsheet application assistance with the form of traditional database, in a sense has not done automatically, especially the academic system of the school, so all data processing must take a less rapid, slow the process penyampainnya and also students or teachers and staff are not easy to access the desired data, and lack of transparency in the provision of value. So along with advances in technology especially information technology, computer-based system which has been very necessary and urgent to change the management of data manually to the direction of digital processing to produce good governance and processed in such a way as to produce the right information, quickly and accurately, all of which can be answered by a system of public high school academic information a Kakas. Keywords: Information system, high school, academic
ABSTRAK Sekolah sebagai lembaga nonprofit memiliki kegiatan manajemen, baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan dan juga produksi. Untuk itu adanya sistem informasi akademik sangat diperlukan bagi pihak sekolah guna membantu kelancaran kegiatan akademik sebagai alat bantu dalam bentuk program yang di sebut dengan sistem informasi akademik sekolah. Sama halnya dengan sekolah-sekolah lain, sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Kakas juga memerlukan adanya sistem informasi akademik sekolah, sebab selama ini pengurusan data sekolah dan nilai masih menggunakan sistem yang bersifat manual serta menggunakan bantuan aplikasi spreadsheet dengan bentuk basis data yang tradisional, dalam arti belum dilakukan secara otomatis khususnya sistem akademik dari sekolah itu, sehingga semua pengolahan data harus memakan waktu yang kurang cepat, lambat dalam proses penyampainnya dan juga siswa atau guru serta pegawai tidak mudah untuk mengakses data yang diinginkan, serta kurang transparansi dalam pemberian nilai. Maka seiring dengan kemajuan teknologi terutama teknologi informasi dimana sistem yang berbasis komputer dirasakan sangat perlu dan mendesak untuk merubah pengelolaan data secara manual ke arah pengolahan digital sehingga menghasilkan pengelolaan yang baik dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat, cepat dan akurat yang kesemuanya dapat dijawab dengan adanya sistem informasi akademik sekolah SMA Negeri 1 Kakas. Kata kunci : sistem informasi, SMA, akademik
26
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
Pendahuluan Membuat suatu sistem informasi akademik memang di perlukan suatu usaha yang tidak mudah akan tetapi bermanfaat untuk pemakai atau pengguna dari sistem informasi akademik untuk dapat meningkatkan kinerja dan pruduktifitas dari pemakai, karena dengan memakai suatu sistem informasi akademik segalah sesuatu yang kita cari dapat kita dapatkan dengan waktu yang cepat. Sekolah sebagai lembaga non-profit memiliki kegiatan manajemen, baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan dan juga produksi. Untuk itu adanya sistem informasi akademik sangat diperlukan bagi pihak sekolah guna membantu kelancaran kegiatan akademik sebagai alat bantu dalam bentuk program yang di sebut dengan sistem informasi akademik sekolah.
2. Menghasilkan suatu aplikasi yang menyediakan fasilitas pencarian data dengan cepat dan akurat. 3. Memberikan kemudahan bagi pegawai tata usaha dan guru dalam melakukan manajeman data sekolah dan data nilai bagi siswa. Sistem Menurut McLeod (2001) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan menurut Hawryszkiewycz sistem adalah satu set komponen yang saling berhubungan untuk memenuhi beberapa tujuan. Menurut James O’Brien, sebuah sistem informasi merupakan kombinasi terorganisir dari sekumpulan orang (people), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi (communication networks) dan sumber daya data (data resources) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi (O’Brien, 2000). Menurut Alter sistem informasi adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi untuk mengambil, menyalurkan, menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi atau menampilkan informasi yang digunakan untuk proses bisnis.
Sama halnya dengan sekolah-sekolah lain, sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Kakas juga memerlukan adanya sistem informasi akademik sekolah, sebab selama ini pengurusan data sekolah dan nilai masih menggunakan sistem yang bersifat manual serta menggunakan bantuan aplikasi spreadsheet dengan bentuk basis data yang tradisional, dalam arti belum dilakukan secara otomatis khususnya sistem akademik dari sekolah itu, sehingga semua pengolahan data harus memakan waktu yang kurang cepat, lambat dalam proses penyampainnya dan juga siswa atau guru serta pegawai tidak mudah untuk mengakses data yang diinginkan, serta kurang transparansi dalam pemberian nilai. Maka seiring dengan kemajuan teknologi terutama teknologi informasi dimana sistem yang berbasis komputer dirasakan sangat perlu dan mendesak untuk merubah pengelolaan data secara manual ke arah pengolahan digital sehingga menghasilkan pengelolaan yang baik dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat, cepat dan akurat yang kesemuanya dapat dijawab dengan adanya sistem informasi akademik sekolah SMA negeri 1 Kakas. Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan dapat dinyatakan dalam uraian berikut ini: 1. Membuat aplikasi sistem informasi akademik sekolah yang dapat memudahkan dalam pengolahan data siswa, guru, mata pelajaran, kelas dan nilai.
Informasi Jogiyanto menjelaskan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timelines) dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna (Jogiyanto, 2003). Menutur Whitten, Bentley dan Dittman informasi adalah data yang telah diolah dan dibentuk melalui proses dan pengetahuan yang lebih berarti. Informasi adalah sebuah sumber yang dibentuk dari data untuk diberikan kepada manajemen dan pembuat keputusan bagi kebutuhan bisnis) (Whitten, Bentley, Dittman, 2001). Sistem Infomasi Definisi manajemen
27
sebuah adalah
sistem informasi sebuah sistem
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base” (Jogianto H.M, 2000). Desain Informasi memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital dalam mendesain effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen (Fatansyah, 1999).
Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia.Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa. Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi penelitian yang digunakan dalam sistem informasi geografis pemantauan areal perusahaan pada PT Perkebunan Nusantara XIV adalah adalah menggunakan System Development Life Cycle (SDLC). Metodologi pengembangan sistem memastikan pendekatan yang konsisten dan reproduktif diterapkan dalam semua proyek, sehingga mengurangi resiko kekeliruan dalam pengembangan proyek. Pada akhirnya, metodologi pengembangan sistem akan memberikan hasil berupa dokumentasi yang konsisten dan lengkap dari suatu tahapan proyek ke tahapan proyek yang lain. System Development Life Cycle (SDLC) adalah metodologi pengembangan sistem tradisional yang digunakan oleh banyak organisasi. SDLC adalah suatu kerangka kerja tersusun yang terdiri dari serangkaian proses dimana sistem informasi dikembangkan. Alasan pemilihan metodologi SDLC adalah:
Sekolah Menengah Atas Depdiknas (2003), pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, dan pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan yang berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
1. SDLC menyajikan tahap-tahap perancangan yang terstruktur namun fleksibel untuk perancangan program aplikasi sistem informasi. Setiap tahap memerlukan input trigger. Apabila suatu tahap dilewati dengan alasan tertentu, input triger tersebut dapat diganti dengan informasi yang sesuai untuk pencapaian tujuan tahap atau fase selanjutnya. 2. Dokumentasi dapat disesuaikan dengan pola pendekatan pemecahan masalah. 3. SDLC mendukung prototyping dalam perancangan sehingga memungkinkan pencapaian kepuasan. 4. SDLC menunjukkan daur hidup sebuah sistem informasi. SDLC menyediakan suatu media dimana pengembangan perancangan dan aplikasi database dapat direncanakan dan dievaluasi. Tahapantahapan atau phase-phase dalam SDLC dapat ditunjukkan pada gambar berikut:
Akademik Menurut Unp (2010), kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofis-nya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan.
28
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
Gambar 1. Tahapan Metodologi pengembangan sistem SDLC
Rencana Proyek & Rencana Kualitas Tabel 1. Recana Proyek PROJECT PLAN Nama SMA Negeri 1 Kakas Perusahaa n Nama Sistem Informasi Akademik Proyek Sekolah Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kakas Proyek Fidel Ante Engineer Pemilik SMA Negeri 1 Kakas Latar Belakang
Tujuan Proyek
Sekolah sebagai lembaga non-profit memiliki kegiatan manajemen, baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan dan juga produksi. Untuk itu adanya sistem informasi akademik sangat diperlukan bagi pihak sekolah guna membantu kelancaran kegiatan akademik sebagai alat bantu dalam bentuk program yang di sebut dengan sistem informasi akademik sekolah. Sama halnya dengan sekolahsekolah lain, sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Kakas juga memerlukan adanya sistem informasi akademik sekolah, sebab selama ini pengurusan data sekolah dan nilai masih menggunakan sistem yang bersifat manual serta menggunakan bantuan aplikasi spreadsheet dengan bentuk basis data yang tradisional, dalam arti belum dilakukan secara otomatis khususnya sistem akademik dari sekolah itu, sehingga semua pengolahan data harus memakan waktu yang kurang cepat, lambat dalam proses penyampainnya dan juga siswa atau guru serta pegawai tidak mudah untuk
Batasan Proyek
Organisasi Proyek
Rencana Proyek
Persyarata n Sumber Daya
29
mengakses data yang diinginkan, serta kurang transparansi dalam pemberian nilai. Maka seiring dengan kemajuan teknologi terutama teknologi informasi dimana sistem yang berbasis komputer dirasakan sangat perlu dan mendesak untuk merubah pengelolaan data secara manual ke arah pengolahan digital sehingga menghasilkan pengelolaan yang baik dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat, cepat dan akurat yang kesemuanya dapat dijawab dengan adanya sistem informasi akademik sekolah SMA Negeri 1 Kakas. 1. Membuat aplikasi sistem informasi akademik sekolah yang dapat memudahkan dalam pengolahan data siswa, guru, mata pelajaran, kelas dan nilai. 2. Menghasilkan suatu aplikasi yang menyediakan fasilitas pencarian data dengan cepat dan akurat. 3. Memberikan kemudahan bagi pegawai tata usaha dan guru dalam melakukan manajeman data sekolah dan data nilai bagi siswa. Tidak memberikan informasi statistik keadaan guru, siswa, jumlah siswa perkelas dan tingkat penerimaan serta kelulusan. Aplikasi tidak berbasis client server. Anggota Tim Proyek : Fidel Ante Orang-orang yang terlibat dalam proyek: Pengguna Sistem
Proyek dimulai pada tanggal 02 Januari 2011 Proyek berakhir pada tanggal 22 Maret 2011 Perangkat Keras Central Procesing Unit (CPU) Motherboard yang mendukung IV or higher Hardisk 320 Gb or higher
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
VGA resolution 1024 by 768 pixels CD-R or CD-RW or DVD Floopy Disk DDR Ram 1024 Mb or higher Kabel DKU 05 Mouse Keyboard Monitor 14’inch Printer Perangkat Lunak: Proyek ini menggunakan software application: Visual Basic (VB) Adobe Photoshop Cs Microsoft Access Operating System yang digunakan : Windows XP Profesional Lain-lain : Human Resource Pengontrol Resiko-resiko Lihat Tabel an Rencana 4.6 Risk Management Perubahan Manajemen Tidak terjadi perubahan manajemen pada proyek ini masih sama seperti pada awal proyek ini dimulai. Issu dalam Manajemen Lihat Tabel 4.7 Issue Managemen Komunikasi Management Lihat Tabel 4.8
Uraian dari model data konteks pada gambar di atas adalah sebagai berikut: Satu kelas diduduki oleh satu atau lebih siswa dan satu atau lebih siswa menduduki satu kelas. Satu atau lebih siswa diajar oleh satu atau lebih guru dan satu atau lebih guru mengajar untuk satu atau lebih siswa. Satu atau lebih siswa mendapat satu atau lebih mata pelajaran dan satu atau lebih mata pelajaran didapat oleh satu atau lebih siswa. Satu atau lebih mata pelajaran diperoleh satu atau lebih guru dan satu atau lebih guru memperoleh satu atau lebih mata pelajaran. Satu atau lebih siswa diakses oleh satu login dan satu login mengakses satu atau lebih siswa. 2. Diagram Level 1 DFD Pada DFD Level 1 (Gambar 3) terdapat tiga proses. Berikut ini adalah penjelasan tiap proses dalam DFD Level 1. Tabel 2. DFD Level 1 Sistem Baru PROSES URAIAN Pengaksesan 1.0. Pengguaan aplikasi terlebih dahulu harus melalakukan akses ke sistem dengan menginput name dan password, kemudian ada dilakuka pengecekkan pada database apakah user dan password tersebut sesuai atau tidak, jika ya maka form utama akan ditampilkan dan jika tidak maka form login tetap ditampilkan. Pengelolaan Data 2.0. Setiap siswa dan guru memasukkan data pribadi untuk disimpan pada basis data sistem yang selnajutnya adalah data mata pelajaran dan kelas juga serta kelas dari setiap siswa. Penilaian 3.0. Untuk memperoleh rekapan nilai dari setiap siswa diperlukan penyimpanan nilai dari setiap guru agar nantinya nillai yang masuk dikelolah sehingga menjadi satu daftar nilai untuk setiap siswa.
Model Entity Relationship Diagram dan Data Flow Diagram 1. Model ERD Contex Menggambarkan entitas dasar yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya untuk tiap entitas. Dengan demikian dapat diketahui derajat hubungan dari masingmasing entitas dengan entitas lain. Model ERD konteks hanya menampilkan entitas dasar serta keterkaitan antar satu entitas dengan entitas yang lain.
G ambar 2. ERD Konteks Sistem Baru
30
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
2. Form Menu Utama
Gambar 5. Form Menu Utama
Pengguna dari form ini adalah admin dan user dengan input berupa klik tombol menu dari delapan menu, dan hasil berupa form ditampilkan sesuai dengan pilihan menu.
Gambar 3. Diagram Level 1 Sistem Baru
3. Form Guru Implementasi Antarmuka Antarmuka program diimplementasikan, tujuannya adalah membuat antarmuka yang mengacu pada desain antarmuka pengguna yang telah dirancang pada langkah sebelumnya:
Gambar 5. Form Guru
Pengguna dari form ini adalah admin dan user dengan akses ke database guru dan input berupa Kode guru, nama guru, NIP dan pendidikan guru serta hasil berupa Data guru yang baru atau data guru yang telah diupdate dapat melakukan login ke sistem ini.
1. Form Login
4. Form Siswa
Gambar 4. Form Login
Gambar 6. Form Siswa
Pengguna dari form ini adalah mereka dengan hak akses Admin, User, dengan koneksi tabel Login dan input berupa nama serta password dengan hasil form pegawai tampil dengan tombol menu sesuai dengan hak akses level admin atau user.
Pengguna dari form ini adalah admin dengan akses ke database siswa dan input keseluruhan biodata siswa serta hasil data siswa yang baru atau data siswa yang telah diupdate dapat melakukan login ke sistem ini.
31
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
5. Form Kelas
8. Form Kelas Siswa
Gambar 10. Form Kelas Siswa
Gambar 7. Form Kelas
Pengguna dari form ini adalah admin dan user dengan akses ke database kelas siswa, guru, siswa dan kelas dan input tahun ajaran dan kode kelas serta hasilnya data-data siswa yang ada pada satu kelas dapat ditampilkan.
Pengguna dari form ini adalah admin dengan akses ke database kelas dan input keseluruhan data dari kelas serta hasil data kelas yang baru atau data kelas yang telah diupdate dapat melakukan login ke sistem ini.
9. Form Informasi
6. Form Mata Pelajaran
Gambar 11. Form Informasi
Pengguna dari form ini adalah admin dan user dengan akses ke database guru, siswa, mata pelajaran dan nilai serta input berupa nama siswa, nama guru atau NIS, dengan hasil nilai untuk setiap siswa per mata pelajaran ditampilkan.
Gambar 8. Form Mata Pelajaran Pengguna dari form ini adalah admin dengan akses ke database mata pelajaran dan input Keseluruhan data dari mata pelajaran serta hasil data mata pelajaran yang baru atau data mata pelajaran yang telah diupdate dapat melakukan login ke sistem ini.
10.Form Pengaturan User
7. Form Nilai Gambar 12. Form Pengaturan User
Pengguna dari form ini adalah admin dengan akses ke database login input nama lengkap, user, password, retype password dan pilih status serta hasilnya data User tersimpan dalam database. Gambar 9. Form Niiai
Pengujian Pengujian atas pengembangan sistem yang telah disusun. Setelah sistem dianalisis, dirancang dan dibangun dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih, dilaksanakan uji coba dilakukan melalui uji coba untuk segi fungsionalitas.
Pengguna dari form ini adalah admin dan user dengan akses ke database nilai, guru, siswa dan mata pelajaran dan input NIS, kode matpel dan nilai serta hasilnya berupa nilai dari siswa untuk keseluruhan mata pelajaran
32
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
Tabel 3. Tabel Uji Fungsionalitas Data No Kategori Hasil 1 Apakah sistem Baik dapat melakukan entry data dengan baik? 2 Apakah data Cukup baik, invalid dikenali karena untuk data dengan baik? yang invalid akan memunculkan pesan kesalahan. 3 Apakah sistem Baik dapat melakukan update data dan penghapusan data? 4 Apakah Disimpan oleh penginputan sistem alfanumerik diterima oleh sistem 5 Apakah data Penginputan data dengan kode baru dengan kode baru diterima oleh disimpan oleh sistem sistem
Daftar Pustaka Alter S., Information System as Management Perspective, 2nd edition, AddisonWesley, Singapore. 1998. Armstrong, Nancy S, Spiegel, Aaron R dan Wimmer, John R. “Computer savvy “. Christian Century, 7 Feb 2001, Vol. 118 No. 5, Hal 20. Academic Search Premier. Database On-line. EBSCO. Fatansyah, IR, “BASIS DATA”, penerbit : Informatika, Bandung, 1999
Gane
C,Trish S, Structured Sistem Analysis, N J : Pretinces - Hall, 1979
Hawryszkiewycz, I. Introduction to System Analysis and Design, 4th Edition, Jogiyanto, H.M., Analisis dan Desain sistem informasi, Andi Offset, Yogyakarta, 1999. Jogiyanto H.M (2000). Analisis dan Desain Informasi,Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan laporan yang telah dibuat maka apat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengembangan Aplikasi sistem informasi akademik sekolah pada SMA Negeri 1 Kakas dapat terselesaikan dan dapat membantu untuk memudahkan tata usaha sekolah dalam pengolahan data siswa, guru, mata pelajaran, kelas dan nilai. 2. Menghasilkan suatu aplikasi yang menyediakan fasilitas pencarian data dengan cepat dan akurat. 3. Aplikasi dapat memberikan kemudahan bagi pegawai tata usaha dan guru dalam melakukan manajeman data sekolah dan data nilai bagi siswa.
Jogiyanto H.M., Sistem Teknologi Informasi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. 2003 Kadir A. Penuntun Praktis Belajar Database Menggunakan Microsoft Access, ANDI Yogyakarta, 2003. Mahyusir, T, Analisan dan Perancangan Sistem Pengolahan Data, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1989. Madcoms. 2007. Panduan lengkap Microsoft access 2007. Andi Publisher. Yogyakatrta. McLeod R., Manajemen Sistem Informasi, 7th Edition, Volume 1,. Prentice-Hall International Inc., New Jersey, 2001. Prentice-Hall International Inc., New Jersey, 1998.
Saran
O’Brien, A. J., Introduction to Information Systems, McGraw-Hill, USA, 2000.
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah : 1. Pengembangan sistem ini diharapkan ke arah yang lebih baik lagi yaitu kesempurnaan sistem yang dapat memberikan infromasi yang lebih lengkap. 2. Sistem ini dapat dikembangkan dalam basis data yang mendukung kerja client server. 3. Pelatihan bagi pengguna aplikasi harus terus diberikan sehingga kesalahan dalam pengoperasian dapat diminimalisasi. 4. Penyempurnaan dari aplikasi ini dapat terus dilakukan dalam penelitian selanjutnya.
Oetomo B.S.D., Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2002. Pamugkas, Tip dan Trik Microsoft Visual Basic 6.0, Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2000. Whitten, J. L., Bentley, L. D., Dittman, K. C., System Analysis and Design Methods, 5th Edition, McGraw-Hill, USA, 2001.
33