Silabus Mata Kuliah Program Studi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam (MTPBA) Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM 1. Metodologi Penelitian (2 sks) Proses dan langkah penelitian umum, proses dan langkah, rambu-rambu, syarat-syarat dan keharusan dalam penelitian. Tahap-tahap dan siklus penelitian. Prosedur pencarian referensi dan pengaturan jadwal. Penyiapan penelitian, pemilihan topik penelitian, penyusunan usulan penelitian, penulisan laporan penelitian, penulisan makalah. Penelitian tindakan, permasalahan dan studi kasus, hipotesis, perancangan penelitian kasus, penelitian tindakan, pengolahan data, metode optimasi, interpretasi hasil, penyajian laporan penelitian, aplikasi metode pelaksanaan penelitian, pengantar sistem pendukung pengambilan keputusan (introduction to decision support system). Acuan: a. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 1997. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara , Jakarta. b. Leedy, P. D., 1997. Practical Research, Planning and Design. Prantice Hall, New Jersey. c. Sri Harto Br, 2011. Metodologi Penelitian; Prinsip Penelitian dan Penulisan. Pegangan kulioah. d. Sutrisno, H., 1995, Metodologi Penelitian, Andi Offset, Yogyakarta. e. Walizer, M. H., 1993, Research Methods and Analysis: Searching for Relationship, HarperCollins College Div. Praktek kerja/Praktikum: Tutorial dan workshop perangkat lunak pelaksanaan penelitian. 2. Teknik Pengolahan Data (3 sks) Teori probabilitas, variabel random dan distribusinya, transformasi variabel random, momen dan ekspektasi, beberapa model probabilitas, uji kecocokan, korelasi dan analisis uji hipotesis, analisis model linier, apresiasi analisis runtun waktu, analisis data (metode Montecarlo and Bootstrap), pengenalan paket perangkat lunak program statistik dan analisis numerik. Acuan: a. Wadsworth, H. M., 1997, Handbook of Statistical Methods for Engineers and Scientists, McGraw-Hill. b. Patil, G. P. and Rao, C. R., 1994, Handbook of Statistics, Vol 1 and 2, Nort-Holland. c. Johnson, R., 1985, Statistics: Principles and Methods, John Wiley. d. SPSS Inc, 1997, SPSS Advance Statistics 7.5, Prentice Hall. Praktek kerja/Praktikum: Pelatihan paket perangkat lunak program statistika dan analisis numerik dengan data yang dikumpulkan dari fenomena bencana alam. 3. Longsor dan Gerakan Tanah (2 sks) Pengertian longsor dan gerakan tanah, , aspek geologi dan batuan, evolusi bumi dan tektonik (fault, folds, joints dan struktur lainnya), peta geologi, penyelidikan awal di lokasi (preliminary stages), klasifikasi dan diskripsi tanah dan batuan dalam bidang teknik, topografi dan geologi tanah longsor serta proses pembentukannya, pengaruh air tanah, investigasi geoteknik di daerah longsor, klasifikasi dan mekanisme proses gerakan tanah, penyebab gerakan tanah (faktor-faktor pengontrol dan pemicu gerakan tanah), stabilitas lereng tanah (slope stability) dan analisis kinematik lereng batuan (stereographic projection), desain teknik penanggulangan longsor, prediksi terjadinya longsor, metoda pemetaan kerentanan (prediksi secara spasial), pengantar pengurangan risiko gerakan tanah, upaya dan manajemen bencana longsor secara sosial, aspek manajemen dalam mitigasi bencana longsor secara terpadu.
1
Acuan: a. Nakamura, H. and Higaki, D, 2004, Landslides, Handbook for Master Programme in Natural Disaster Management, GMU. b. Lee, E. M., 2005, Landslide Risk Assessment, Thomas Telford Ltd. c. Abramson, L. W., Lee, T. S., Sharma, S., and Boyce, G. M., 1996, Slope Stability and Stabilization Method, John Wiley & Sons. Praktek kerja/Praktikum: Tutorial, Workshop dan Kuliah Lapangan 4. Gelombang dan Tsunami (2 sks) a. Gelombang Teori gelombang linier dan gelombang panjang, Gelombang non linier, gelombang panjang. Kecepatan jalar gelombang panjang, kecepatan partikel dan propagasi serta deformasinya. Kecepatan rambatan gelombang tsunami, perilaku tsunami pada berbagai bentuk garis-pantai. Gaya gelombang panjang pada bangunan. b. Tsunami Sejarah kejadian tsunami di dunia dan di Indonesia, statistic kejadian gelombang tsunami. Penyebaran kawasan rawan tsunami di Indonesia, penyebab terjadinya tsunami. Run up, run down, refleksi, dan focusing gelombang tsunami. c. Pembangkitan Tsunami Pembangkitan tsunami oleh gempa, longsoran dan letusan gunung berapi. Model dan simulasi pembangkitan dan penjalaran gelombang tsunami. d. Gaya tsunami dan akibatnya di daratan Gaya tsunami pada dinding vertical, gaya tsunami pada pilar, gaya tsunami pada bangunan berporositas, gaya tsunami pada bangunan terlindung, efektivitas hambatan hutan pada tsunami, gaya tsunami dengan debris. e. Mitigasi bencana tsunami Konsep mitigasi bencana tsunami (dari segi struktur-bangunan, tata-letak bangunan dan lingkungan permukiman yang aman terhadap tsunami), jalur evakuasi dan lokasi pengungsian, early warning system. f. Kesiapsiagaan menghadapi tsunami Faktor yang berpengaruh pada kesiap siagaan terhadap tsunami, model pengembangan kesiapsiagaan bencana tsunami, perhitungan risiko bencana tsunami. Acuan: a. Bozorgnia, Y. and Bertero, V. V., 2004, Earthquake Engineering from Engineering Seismology to Performance – Based Engineering, CRC Press Inc. b. Gadallah, M. R. and Fisher, R. L., 2004, Applied Seismology, A Comprehensive Guide to Seismic Theory and Application, Pennwell Corp. c. Hebenstreit, G. T., 1997, Perspective on Tsunami Hazard Reduction, Observations, Theory and Planning, Kluwer Academic Pub. d. Reeve, C., 2004, Coastal Engineering: Processes, Theory and Design Practice, Taylor & Francis. e. Hoyle, B., 1996, Cityports, coastal zones and regional change: international perspectives on planning and management, John Wiley & Sons. f. Dean, R. G. and Robert, A.D., 2001, Coastal Processes with Engineering Applications, Cambridge University Press. Praktek kerja/Praktikum: Tutorial dan workshop 2
5. Kegunungapian (2 sks) Pengertian gunung api, penyebaran gunung api. Gunung api di Indonesia dan dunia. Tektonika dan vulkanisme, pembentukan magma, sifat fisik magma. Klasifikasi erupsi, proses dan produk erupsi efusif, proses dan produk erupsi eksplosif. Bahaya dan risiko kegunungapian. Kegempaan gunung api, teknik monitoring. Pembangunan infrastruktur di daerah gunung api. Mobilisasi dalam evakuasi. Pengaruh material erupsi terhadap manusia dan lingkungan. Acuan: a. Marty, J., dan Ernst, G., 2005, “Volnaoes and The Environment”, Cambridge University Press 0521592542 b. Institute of Seismological Research, 2008, “Earthquake Monitoring and Seismicity Patterns”, Department of Science & Technolo.y, Government of Gujarat, Annual Report. Praktek kerja/Praktikum: Tutorial dan workshop 6. Hidrologi dan Hidraulika Terapan (3 sks) Peran hidrologi hidraulika dalam perencanaan dan operasional sarana prasarana pengelolaan bencana alam. Pemahaman proses transformasi hujan-aliran, perkiraan dan analisis unsur siklus hidrologi, ketergantungan antar unsur hidrologi, jaringan hidrologi dan sumber-sumber kesalahan dalam hidrologi, prinsip perencanaan dan perancangan hidrologi, analisis frekuensi dalam hidrologi, metode penelusuran aliran dalam hidrologi, metode hitungan banjir rencana dan ketinggian rencana. Metode analisis aliran kontinyu (low flow) dan kekeringan. Pengaruh kekasaran pada profil aliran di saluran/sungai, hidraulika pelimpah bendungan (penelusuran hidraulik aliran melalui ambang pelimpah dan saluran pelimpah bendungan), pengembangan model fisik (analisis dimensi, pemilihan skala dan efek skala, instrumentasi dan akuisisi data), hidraulika bangunan pengatur sedimen (checkdam, groundsill, dam konsolidasi), hidraulika pintu pengendalian banjir, stabilitas hidraulik bangunan perlindungan tebing dan pengarah arus (revetment, retaining wall, groyn/krib, culvert, aquaduct), aplikasi paket perangkat lunak analisis hidraulika. Acuan: a. Sri Harto, B., 1991, Hidrologi Terapan, Biro Penerbit-KMTS, Yogyakarta. b. Sri Harto, B., 2000, Hidrologi: teori, masalah, penyelesaian, Nafiri, Yogyakarta. c. Chow, V. T., Maidment, D. R. and Mays, L. W., 1988, Apllied Hydrology, McGraw-Hill. d. Ponce, V. M., 1989, Engineering Hidrology, Prentice Hall. e. Thompson, S. A., 1999, Hydrology for Water Management, AA. Balkema. f. Singh, V. P., 1995, Computer Models of Watershed Hydrology, Water Resources Publications. g. Davis, C. V., Sorenson, K. and Zipparro, V. J., 1992, Handbook of Applied Hydraulics, McGraw-Hill h. Morris, H. M., 1972, Applied Hydraulics in Engineering, John Wiley & Sons. i. Novak, P., 1981, Models in Hydraulics Engineering Physical Principles and Design Application, Pitman advance publishing. j. Adrien, 2004, Computational Hydraulics and Hydrology, CRC Press. k. Featherstone, R. E., and Nalluri, C., 1995, Civil Engineering Hydraulics, Black-well Science. Praktek kerja/Praktikum: Perangkat lunak simulasi hidrologi dan hidraulika (Easyfit, ANFREK, HEC-HMS, HEC-RAS). 7. Sistem Informasi Kebencanaan (2 sks) Jenis peta dasar, perolehan, dan pemahamannya (rupa bumi, peta satelit/citra, peta topografi), dasardasar pemetaan (teknik pelaksanaan dan pengolahannya), penyajian informasi spasial (jenis, skala, kegunaan), pemodelan bahaya, penyusunan dan penyajian peta bahaya (hazard map) dan peta resiko (risk map), serta peta informasi spasial lainnya (terutama peta kerawanan atau vulnerability map: 3
kepadatan penduduk, bangunan pengendalian bencana, bangunan utilitas publik, dll). Bentuk sistem informasi kewilayahan (termasuk sistem informasi tata ruang dan sumberdaya alam) dengan contoh profil Provinsi dan Kabupaten/Kota, materi dan jenis informasi, keterkaitan antara informasi tersebut dan pengelolaan bencana, informasi daerah pengaliran sungai secara menyeluruh, potensi pada sektor-sektor yang telah diidentifikasi, rencana induk pengembangan berbagai sektor dan saling keterpaduannya, informasi tentang rencana rencana aksi daerah dalam pengurangan resiko bencana terpadu serta pemanfaatan WebGIS dalam mendukung aktivitas sebelum dan sesudah bencana (sistem informasi pengungsian, early warning, visualisasi risiko bencana, pelaporan kerusakan dan kerugian melalui teknologi web). Acuan: a. ESRI. (2006). "GIS and Emergency Management in Indian Ocean Earthquake/Tsunami Disaster." ESRI, Redlands, CA. b. Laituri, M., and Kodrich, K. (2008). "On Line Disaster Response Community: People as Sensors of High Magnitude Disasters Internet GIS." Sensors, 8, 3037-3055. c. Longley, P. A., Goodchild, M. F., Maguire, D. J., and Rhind, D. W. . (2005). Geographic Information Systems and Science, John Wiley & Sons., Sussex. d. McDonald, B., and Gordon, P. (2008). "United Nations' Efforts to Strengthen Information Management for Disaster Preparedness and Response." Data Against Natural Disasters, S. Amin and M. Goldstein, eds., World Bank, Washington, 59-82. Praktek kerja/Praktikum: Tutorial dan workshop 8. Penilaian Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencana Alam (3 sks) Kerawanan dan kerentanan (vulnerability) sebagai faktor utama dalam memperhitungkan besarnya tingkat resiko (risk) suatu infrastruktur terhadap suatu bencana, tingkat ancaman (hazard), rapid visual screening kerawanan dan kerentanan dan detail evaluation. Komponen-komponen infrastruktur dan aplikasi perhitungan kerawanan dan kerentanannya baik secara rapid visual screening maupun detail evaluation dengan menggunakan beberapa pedoman atau guidelines yang ada. Acuan: a. FEMA-154, 2002, Rapid Visual Screening of Building for Potential Seismic Hazards: A Handbook, Second Edition. Applied Technology Council, 555 Twin Dolpin Drive, Suite 550 Redwood City, California 94065. b. FEMA-310, 1998, Handbook for the Seismic Evaluation of Buildings, Federal Emergency Management Agency, USA. c. Kelly, T. E., 2001, Performance Based Evaluation of Buildings, Reference Manual Holmes Consulting Group, Ltd. Praktek kerja/Praktikum: Praktek lapangan mencoba mengevaluasi infrastruktur dengan metode rapid visual screening 9. Kuliah Kerja Lapangan (3 sks) Pembangunan studi khusus ataupun topik spesial yang diawali dengan pendekatan pemaduan semua materi yang pernah disampaikan serta dukungan terhadap permasalahan yang akan diselesaikan secara terpadu. Objek studi kasus lapangan ditetapkan terlebih dahulu untuk kemudian dibagi menjadi kelompok atau grup, ada pemahaman lapangan, pengukuran/investigasi lapangan, yang dikaitkan dengan grand road map penelitian, penyusunan naskah/report terpadu yang dipresentasikan dalam forum seminar atau workshop. Topik special merupakan pilihan yang ditawarkan oleh dosen Team Teaching atau usulan dari 4
mahasiswa dengan materi yang pada saat itu sangat sesuai dengan kondisi kejadian alam, teknologi, ilmu pengetahuan atau kasus-kasus yang menarik lainnya. Acuan: a. Andrew P. Sage, 1991, Decision Support Systems Engineering, Wiley-Interscience. b. Berkeley, D., 1998, Context-sensitive Decision Support Systems, Springer. Praktek kerja/Praktikum: a. Tutorial dan Workshop. b. Latihan dengan perangkat lunak DSS c. Kuliah lapangan A. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Bencana Air 10. Banjir dan Aliran Lahar Hujan (3 sks) Pemahaman terhadap proses dan persepsi berbagai stakeholder tentang banjir. Prinsip dasar pengelolaan banjir terpadu, kegiatan pengendalian banjir konvensional, penanganan banjir komprehensif-multisektor secara structural dan non structural measures. Pemantauan banjir, manajemen banjir, resiko banjir, model empirik banjir, perkiraan banjir dan sistem peringatan dini, peta bencana banjir dengan GIS, aspek kelembagaan, evaluasi dan analisis, aplikasi perangkat lunak (HEC-HMS, HEC-RAS, FDA). Jenis, jumlah, dan lokasi sumber sedimen, mekanisme migrasi sedimen, dampak positif dan negatif fenomena suplai sedimen, bangunan pengendali dasaya rusak proses migrasi sedimen, aspek legal penanganan dan pemanfaatan sedimen, penyusunan strategi dan operasional penanganan sedimen secara terpadu, pemberdayaan masyarakat tentang kegiatan yang terkait dengan pemanfaatan lahan dan sumberdaya sungai (air dan sedimen), pengendalian kualitas sumber daya sungai, praktek pemantauan dan evaluasi migrasi sedimen sungai secara alami maupun campur tangan manusia, analisis imbangan sedimen sungai berdasar konsep konservasi masa. Hidrodinamika zat cair-sedimen, sifat-sifat bahan sedimen, awal gerak butiran sedimen, mekanisme transpor, bed-load, suspended-load, total-load, saluran stabil, gerusan, pengukuran sedimen, sedimentasi waduk, kategori aliran debris, distribusi aliran debris, deposit aliran debris, degradasi dan agradasi, angkutan aliran debris, gerakan material kasar, struktur gelombang aliran debris, awal gerak aliran debris, prediksi aliran debris, pencegahan terhadap bencana akibat aliran debris, teknik kontrol dan pengendalian banjir oleh aliran debris, imbangan sedimen, sistem pemantauan dan akuisisi data pada aliran debris dan pemantauan banjir. Acuan: a. ASTM, 2002, Erosion and Sediment Control Technology Standard, ASTM Standard. b. Phillip, B. B. and Huber, W. C., 1992, Hydrology and Floodplain Analysis, Addison-Wiley. c. Agua Jaring, WMO, 2009, ToT Program for Integrated Flood Management, CKNet-INA, Jakarta. d. Carlos E.M. Tucci, 2007, Urban Flood Management, Cap-Net. e. Anonim, 2010, Modul Pelatihan Pengelolaan Banjir Terpadu, CKNet-INA UNDIP-UGM-UI, Semarang. f. Anonim, 2007, Pedoman Penanggulangan Bencana Banjir, BAKORNAS PB, Jakarta.
Praktek kerja/Praktikum: Tutorial dan workshop dalam bentuk tugas kajian komprehensif studi kasus masalah bencana banjir dan aliran lahar hujan menggunakan model hujan-aliran dan model hidraulika yang sesuai untuk analisis aliran lahar hujan.
5
11. Sistem Peringatan Dini Banjir (3 sks) Konsep pengembangan sistem peringatan dini banjir, kerentanan sistem, risiko bencana banjir (genangan, erosi, keruntuhan tanggul), perkiraan kejadian banjir, parameter banjir, upaya mitigasi, tujuan sistem peringatan dini, instrumen sistem peringatan dini, metode dan peralatan peringatan dini banjir, tipikal sensor, sistem transformasi dan distribusi informasi peringatan dini banjir, perancangan system peringatan dini banjir untuk system sungai, sistem drainase kota dan kawasan/wilayah sungai, contoh hasil pengembangan, penerapan dan evaluasi kinerja sistem peringatan dini banjir: Sungai Code dan WS Bengawan Solo. Acuan: a. Zschau, J. and Kuppers, A.N., 2003, Early Warning Systems for Natural Disaster Reduction, SpringerVerlag Heidelberg New York. b. Nayak, S. and Zlatanova, S., 2008, Remote Sensing and GIS Technologies for Monitoring and Prediction of Disasters, Springer-Verlag Berlin Heidelberg. c. Gemala Suzanti, 2011, SOP Penanganan Banjir Wilayah Sungai Bengawan Solo Praktek kerja/Praktikum: Tutorial dan workshop 12. Mitigasi Risiko Bencana Kekeringan, Banjir dan Aliran Lahar (3 sks) Karakteristik, penyebab, risiko dan dampak bencana kekeringan, banjir dan aliran lahar. Analisis perkiraan besaran tingkat kekeringan, banjir dan aliran lahar secara deterministik dan probabilistik. Metode pelaksanaan kegiatan mitgasi bencana kekeringan klimatologi, kekeringan aliran dan kekeringan lahan (perencanaan, operasi, strategi dan pengukuran untuk penanganan kekeringan). Perencanaan mitigasi bencana banjir dan aliran lahar secara struktural dan non-struktural (rencana kontijensi, organisasikelembagaan-koordinasi dan rencana aksi). Acuan: a. Giuseppe Rossi, Theodoro Vega, Brunella Bonaccorso, 2007, Methods and Tools for Drought Analysis and Management, Springer, Dordrecht, The Netherland. b. Donald W. Knight, Assad Y. Shamseldin, 2005, River Basin Modelling for Flood Risk Mitigation, Taylor & Francis Group, Singapore. c. Buku Teknik Sabo, Ditjen SDA, 2011, Jakarta d. Pedoman Penanggulangan Banjir, 2007, Bakornas Penanggulangan Bencana, Jakarta. e. Peraturan Kepala BNPB Noor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Praktek kerja/Praktikum: Tutorial dan workshop B. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Bencana Gempa 13. Dinamika Gempa (3 sks) Pengertian gempa, intensitas gempa, magnitude, seismisitas, atenuasi, zona-gempa. Mekanisme terjadinya gempa, teori plat tektonik, sebaran pusat gempa. Gelombang seismik, macam gelombang gempa. Refleksi dan refraksi gelombang gempa. Getaran tanah: teori getaran-tanah, interaksi tanah dengan struktur (Soil-Structure interaction). Besaran gempa, penyebaran gelombang gempa, percepatan gelombang gempa, kecepatan gelombang dan energi gelombang gempa. Kegempaan di dunia dan kegempaan di Indonesia, zonasi gempa bumi di dunia dan di Indonesia, sejarah gempa-akibat dan penanganannya. Vibrasi struktur bangunan: pengaruh percepatan tanah terhadap bangunan. Pencatatan 6
dan pemetaan bencana gempa bumi, kerusakan akibat gempa: evaluasi tingkat dan jenis kerusakan yang terjadi, sebaran dan luas kerusakan, pengertian berbagai skala gempa dan interpretasinya. Teori likuifaksi dan teknik perkuatan struktur terhadap likuifaksi. Konsep desain tahan gempa, respons dinamik struktur, pengenalan sifat karakteristik bahan, kekuatan, kekakuan dan daktilitas struktur, penyebab dan pengaruh gempa terhadap struktur, jenis sistem struktur bangunan (Bearing & Shear Wall, Rigid Frame, F+SW), kaidah bangunan tahan gempa (konsep ”kolom kuat balok-lemah”, soft-story, short column effect, torsi, mekanisme keruntuhan bangunan), kesalahan dan penyebab runtuhnya bangunan akibat gempa, bangunan non-engineered structures dan engineered structures, daktilitas struktur untuk bangunan tahan gempa, perkuatan dan perbaikan (strengthening & retrofitting) bangunan yang rusak akibat gempa. Acuan: a. Chen, W. F. and Scawthorn, C., 2002, Earthquake Engineering Handbook (New Directions in Civil Engineering), CRC Press Inc. b. Chen, W. F., 2005, Earthquake Engineering for Structural Design, CRC Press Inc. c. Kanaori, Y, 1997, Earthquake Proof Design and Active Faults, Elsivier. d. Departemen PU, 2002, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726, Dep. PU. Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 14. Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Tanah Longsor (3 sks) Pengantar pengurangan risiko gerakan tanah yang meliputi upaya dan manajemen secara teknis (prediksi dan pencegahan/pengendalian, sistem pemantauan, peringatan dini dan akuisisi data, serta perbaikan lereng), teknologi pemantau longsor dan gerakan tanah, desain pemantauan dan peringatan dini longsor pada berbagai tipe gerakan tanah, penentuan warning criteria (pengaruh geomorfologi, curah hujan, fluktuasi muka air tanah, kondisi geologi-geoteknik terhadap inisiasi gerakan longsor), peta bencana dan prediksi terjadinya longsor, sistem pemantauan dan akuisisi data untuk longsor dan gerakan tanah.
Acuan: a. Nakamura, H. and Higaki, D, 2004, Landslides, Handbook for Master Programme in Natural Disaster Management, GMU. b. Cornforth, D. H., 2005, Landslide in Practice: Investigation, Analysis, and Remedial/Preventative Options in Soils, John Wiley & Sons. c. Lee, E. M., 2005, Landslide Risk Assessment, Thomas Telford Ltd. d. Sassa, K. and Canuti, P, 2008, Landslides: disaster risk reduction, Springer. Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 15. Mitigasi Risiko Bencana Gempa (3 sks) Banyak kerusakan infrastruktur dan korban jiwa yang telah timbul karena terjadinya gempabumi. Pengalaman gempa-gempa terdahulu baik yang terjadi di Indonesia maupun di luar negeri dapat dijadikan lesson learnt untuk melakukan mitigasi resiko bencana gempa pada masa mendatang. Besarnya resiko bencana secara sederhana dapat dinyatakan sebanding dengan besarnya ancaman dan kerentanan. Proses mitigasi bencana gempa dapat dilakukan dengan memahami kedua factor ini. Pada dasarnya setiap bencana mempunyai siklus (lifecycle) yang terbagi menjadi empat tahap yaitu tahap pengurangan, tahap kesiapsiagaan, tahap tanggap darurat, serta tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Kesuksesan 7
program mitigasi bencana gempa sangat tergantung dari proses penerapan setiap program di setiap tahap ini. Acuan: a. BNPB, 2008, Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomer 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana (BNPB). b. Chen, W. F. and Scawthorn, C., 2002, Earthquake Engineering Handbook (New Directions in Civil Engineering), CRC Press Inc. c. FEMA 172, 1992, NEHRP Handbook of Techniques for the Seismic Rehabilitation of Existing building, Building Seismic. d. FEMA 310, 1998, Handbook for the Seismic Evaluation of Buildings, Federal Emergency Management Agency, USA. e. FEMA 154, 2002, Rapid Visual Screening of Building for Potential Seismic Hazards: A Handbook, Second Edition, Applied Technology Council, 555 Twin Dolpin Drive, Suite 550 Redwood City, California 94065. f. SNI-1726, 2002, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung SNI1726, Dep. PU. Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop C. Mata Kuliah Wajib Minat Studi Bencana Vulkanik 16. Erupsi Vulkanik dan Sedimentologi (3 sks) Erupsi vulkanik dan pembentukan deposit di sekitarnya, pengaruh kegiatan erupsi terhadap fenomena hidrotermal atau pemanasan udara di sekitarnya serta awal kehidupan flora dan fauna, pengaruh material vulkanik terhadap pembentukan atau formasi permukaan lahan di sekitarnya, produkasi material vulkanik dan pemanfaatan industri, gunung api dan ekonomi, variabilitas deposit dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial dan budaya masyarakat di sekitarnya. Acuan: a. Marty, J., dan Ernst, G., 2005, “Volnaoes and The Environment”, Cambridge University Press 0521592542 b. Institute of Seismological Research, 2008, “Earthquake Monitoring and Seismicity Patterns”, Department of Science & Technology, Government of Gujarat, Annual Report c. Marty, J., dan Ernst, G., 2005, “Volnaoes and The Environment”, Cambridge University Press 0521592542 Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 17. Sistem Peringatan Dini Bencana Vulkanik (3 sks) Identifikasi pergerakan magma, aktivitas kegempaan, deformasi permukaan gunung dan pembentukan kubah lava, stabilitas timbunan pyroklastik, fenomena hujan material (batu, pasir, dan abu vulkanik), karakteristika material vulkanik, mekanismu migrasi material vulkanik, utamanya aliran lava panas atau piroklastik, dinamika kolom erupsi (pembentukan pipa magma, pertumbuhan dan pengisian magma, perilaku dinamika aliran basaltik, model proses vulkanik pada planet bumi, interkasi antara gejala vulkanik dan tektonik. Topik riset terkait: konsekuensi dari aktivitas vulkanik dan perilaku spasial-temporal dari sitem vulkanik serta aplikasinya pada penanganan risiko dan model respon infrastruktur, proses fisik yang terkait 8
dengan perilaku material basaltik mulai dari skala tipe erupsi sampai pada dinamika arae basaltik (pembentukan awan piroklastik, hujan material, dll), pemodelan erupsi melalui pendekatan dinamika fluida multifase. Acuan: a. http://www.geology.buffalo.edu/people/faculty/valentine.shtml b. http://www.geology.buffalo.edu/research/volcanostudies.shtml#1 c. http://www.geology.buffalo.edu/people/faculty/calder.shtml Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 18. Mitigasi Risiko Bencana Vulkanik (3 sks) Identifikasi pergerakan magma, aktivitas kegempaan, deformasi permukaan gunung dan pembentukan kubah lava, stabilitas timbunan pyroklastik, fenomena hujan material (batu, pasir, dan abu vulkanik), karakteristika material vulkanik, mekanisme migrasi material vulkanik, utamanya aliran lava panas atau piroklastik, dinamika kolom erupsi (pembentukan pipa magma, pertumbuhan dan pengisian magma, perilaku dinamika aliran basaltik, model proses vulkanik pada planet bumi, interkasi antara gejala vulkanik dan tektonik. Topik riset terkait: konsekuensi dari aktivitas vulkanik dan perilaku spasial-temporal dari sitem vulkanik serta aplikasinya pada penanganan risiko dan model respon infrastruktur, proses fisik yang terkait dengan perilaku material basaltik mulai dari skala tipe erupsi sampai pada dinamika area basaltik (pembentukan awan piroklastik, hujan material, dll), pemodelan erupsi melalui pendekatan dinamika fluida multifase. Acuan: a. Dietr Rickenmann and Cheng-ling Chen, 2003, Debris Flow Hazard Mitigation: Mechanism, Prediction, and Assessment, Vol. 1, Millpress Rotterdam Netherlands b. Scarpa, R. and Tilling, R.,T., 1996, Monitoring and Mitigation of Volcanno Hazards, Spinger Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop D. Mata Kuliah Pilihan 19. Pengelolaan Darurat Bencana Alam (3 sks) Teknik koordinasi dan penyampaian informasi antar intansi, hirarki evakuasi dan fasilitas sistim peringatan, pembangunan organisasi diujung tombak (PiC, Key Person, dan Ketua Kelompok), pengelolaan pengungsi (logistik, kesehatan, dan alur informasi), sistem pendukung pengambilan keputusan terapan (applied decision support system). Acuan: a. Anonim, 2008, Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat, Panduan Instruktur, Kepolisian Republik Indonesia, Departemen Luar Negeri A.S., Departemen Kehakiman A.S., International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP), Jakarta. b. Modul penyelenggaraan evakuasi tingkat kabupaten (lokal) c. Standar Operational Procedure dan Guideline setempat Praktek kerja / Praktikum: Pelatihan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat (SSKMD) untuk Manajemen Penanganan Bencana 9
20. Mitigasi Risiko Bencana Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (2 sks) Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan keairan dan bencana yang terkait, pengaturan wewenang secara kolektif, penyelesaian masalah sosial melalui pengorganisasian, wewenang dan pembangunan masyarakat, menggerakkan dan mempertahankan aktifitas masyarakat, model tindakan sosial, model produksi sosial, modernisasi yang dihadapi masyarakat, pengelolaan kependudukan, pendidikan masyarakat (pendidikan informal), membangun kesadaran dan kerelaan masyarakat, membangun kepercayaan dan partisipasi masyarakat, membangun tradisi baru: hidup berdampingan dengan bencana alam/lingkungan, perencanaan dan strategi dalam mengantisipasi bencana alam. Undang-undang Lembaga Pengelola, berbagai bentuk lembaga pengelola, Badan Otorita, Perusahaan Umum, Unsur-unsur Lembaga Pengelola, manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan lembaga pengelola, profesionalisme pengelola lembaga, pemasaran produk, pengembangan lembaga pengelola. Acuan: a. Herbert J. Rubin, 2000, Community Organizing and Development, Allyn&Bacon. b. Ledwith, M., 2005, Community Development: A Critical Approach, Policy Pr. c. Anonim, 1980, “General Principles of Quality Control Circle”, QC Circle Headquaters, Union of Japanese Sci. and Engirs, Sendagaya, Shibuyaku, Tokyo. Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 21. Model Hidrologi-Hidraulika Banjir – Aplikasi Perangkat Lunak Hidrologi-Hidraulika (3 sks) Aplikasi perangkat lunak hidrologi. Karakteristik air, proses hujan dan runoff, simulasi model hidrologi terapan (HEC-HMS, HEC-GeoHMS, WMS) untuk banjir, aliran berkelanjutan dan kekeringan, perencanaan, operasi, strategi dan pengukuran untuk penanganan kekeringan. Aplikasi perangkat lunak hidraulika (HEC-RAS, HEC-GeoRAS, SMS) untuk pemodelan aliran banjir pada alur sungai, pengaturan pintu air spiilway waduk, pengendalian banjir melalui sistem drainase kota, polder. Acuan: a. Morris, H. M., 1972, Applied Hydraulics in Engineering, John Wiley & Sons. b. Novak, P., 1981, Models in Hydraulics Engineering Physical Principles and Design Application, Pitman advance publishing. c. Adrien, 2004, Computational Hydraulics and Hydrology, CRC Press. d. Singh, V. P., 1995, Computer Models of Watershed Hydrology, Water Resources Publications. e. Scharffenberg, W.A dan Fleming, M.J., 2010, Hydrologic Modeling System, HEC-HMS, User’s Manual Version 3.5, US Army Corps of Engineers, Hydrologic Engineering Center, Davis, CA.
Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 22. Model Prediksi Longsor dan Gerakan Tanah (2 sks) Review beberapa kejadian longsor dan gerakan tanah, analisis dan assessment stabilitas lereng tanah dan batuan (2D dan 3D), metode prediksi longsor dan gerakan tanah. Acuan: a. Nakamura, H. and Higaki, D, 2004, Landslides, Handbook for Master Programme in Natural Disaster Management, GMU. b. Cornforth, D. H., 2005, Landslide in Practice: Investigation, Analysis, and Remedial/Preventative Options in Soils, John Wiley & Sons. 10
c. Lee, E. M., 2005, Landslide Risk Assessment, Thomas Telford Ltd. d. Abramson, L. W., Lee, T. S., Sharma, S., and Boyce, G. M., 1996, Slope Stability and Stabilization Method, John Wiley & Sons. Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 23. Model Aliran Piroklastik (2 sks) Konsep hidraulik aliran piroklastik, pengembangan persamaan dinamika aliran piroklastik, pemodelan aliran piroklastik, contoh terapan model pada kasus erupsi gunung api di Indonesia (Merapi) dan di Jepang. a. Dietr Rickenmann and Cheng-ling Chen, 2003, Debris Flow Hazard Mitigation: Mechanism, Prediction, and Assessment, Vol. 1, Millpress Rotterdam Netherlands b. Scarpa, R. and Tilling, R.,T., 1996, Monitoring and Mitigation of Volcanno Hazards, Spinger Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop 24. Pengelolaan Bencana Wilayah Pesisir Terpadu (2 sks) Pengertian wilayah pesisir, dan bencana di wilayah pesisir, teori gelombang angin dan gelombang pasang surut, arus pantai, transport sediment, erosi, akresi dan abrasi, penyebaran polutan (minyak, sediment, limbah kota, dsb), wind set up, wave set up, penataan daerah pantai, perlindungan dan pengembangan pantai, reklamasi pantai, pengerukan dan pengaruhnya, Tsunami, sea level rise dan badai tropis, kerusakan pelindung alami (bakau, dunes) dan konservasi, tahanan oleh bangunan dan pohon pada runup gelombang tsunami, penataan wilayah pantai dan rambu-rambu tsunami, sistem peringatan dini, pekerjaan mitigasi yang terkait dengan Pekerjaan Umum. Acuan: a. Reeve, C., 2004, Coastal Engineering: Processes, Theory and Design Practice, Taylor & Francis. b. Hoyle, B., 1996, Cityports, coastal zones and regional change: international perspectives on planning and management, John Wiley & Sons. c. Dean, R. G. and Robert, A.D., 2001, Coastal Processes with Engineering Applications, Cambridge University Press. Praktek kerja / Praktikum: Tutorial dan workshop, kuliah lapangan E. Tugas Akhir Wajib Bagi Semua Minat Studi 25. Tesis (8 sks) Memberikan bekal kepada mahasiswa suatu pengalaman dalam melakukan kajian akademis berupa penelitian tindakan (action research) tentang kebencanaan yang berorientasi pada comprehensive problem solving. Lebih ditekankan pada sebuah studi kasus dengan prosedur analisis dan kajian terstruktur dan sistematis dengan memanfaatkan bekal teori yang didapat selama perkuliahan. Pengembangan metodologi dalam pelaksanaan penelitian Tesis dapat berupa kegiatan yang memanfaatkan fasilitas laboratorium untuk pemodelan baik model fisik maupun model (indoor lab or outdoor lab works) matematis (software application oriented) atau kegiatan survey lapangan, tergantung minat dan topik yang disepakati bersama dosen pembimbing. 11