SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI CUACA DI INDONESIA (19 – 23 Desember 2016)
Disusun oleh : Kiki, M. Res Rudy Hendriadi
PUSAT METEOROLOGI PUBLIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Januari 2017
1. PENDAHULUAN Telah diketahui bahwa musim siklon 2016/2017 di wilayah Australia-Indonesia terjadi pada periode 01 November 2016 hingga 30 April 2017. Siklon tropis pertama yang tumbuh di basin Samudera Hindia selatan Indonesia adalah Tropical Cyclone (TC) YVETTE, yang hidup antara 21 Desember 2016 pukul 06.00 UTC hingga 23 Desember 2016 pukul 12.00 UTC. TC YVETTE tumbuh dari bibit 90S yang pertama kali teridentifikasi di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, sekitar 15.3°LS 116.3°BT, pada 19 Desember 2016, dengan tekanan minimumnya 1006 hPa dan kecepatan angin maksimum mencapai 20-25 knot. Awalnya bibit ini tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung untuk pertumbuhannya menjadi siklon tropis dikarenakan lemahnya konvergensi di lapisan bawah serta shear vertikal yang terlalu kuat, yaitu antara 15-25 knot. Namun, pada dua hari kemudian, kondisi lingkungan semakin mendukung untuk bibit ini tumbuh menjadi siklon tropis, dimana konvergensi lapisan bawah serta divergensi lapisan atas makin kuat, shear vertikal yang melemah, serta vortisitas kuat, sehingga bibit ini berkembang menjadi TC YVETTE pada 21 Desember 2016 pukul 19.00 WIB. TC YVETTE masuk ke dalam wilayah tanggungjawab TCWC Australia, sehingga yang berkewajiban melakukan monitoring dan membuat prediksi intensitas dan pergerakan dari TC ini adalah TCWC Australia. Sedangkan TCWC Jakarta berkewajiban melakukan monitoring terhadap TC YVETTE dikarenakan badai tropis ini masih berada dalam wilayah monitoring TCWC Jakarta, yang meliputi 20°S 20°N, 90°E - 141°E.
Bibit TC YVETTE (02S) pada 21 Desember 2016 Pukul 00 UTC Sumber : TCWC Jakarta
Analisis Dampak TC YVETTE
2
2. DATA TEKNIS Berikut adalah data teknis dari TC YVETTE yang meliputi posisi pusat sistem, tekanan minimum dan kecepatan angin maksimum. Tabel 1. Data Teknis Siklon Tropis YVETTE Sumber : TCWC Australia Tanggal
Jam
Lintang
Bujur
Tekanan (hPa)
Angin (kt)
21122016
06
21122016
12
22122016
00
22122016
12
23122016
00
23122016
12
-14.5 -14.2 -14.4 -14.4 -14.0 -14.8
114.0 114.2 114.4 114.5 115.2 116.5
987 991 990 990 990 993
40 40 40 40 35 30
Lintasan dari TC YVETTE dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Peta lintasan siklon tropis YVETTE Sumber : TCWC Jakarta 3. DAMPAK SIKLON TROPIS YVETTE Dampak tidak langsung dari siklon tropis yang tumbuh di sekitar wilayah Indonesia pada umumnya adalah hujan lebat, angin kencang serta gelombang laut yang tinggi. Dimana dampak ini akan sangat bergantung pada posisi serta intensitas dari TC itu sendiri. Pada kasus TC YVETTE, dampak tidak langsungnya berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat dirasakan di wilayah terdekat dari pusat siklon yaitu, wilayah Jawa Timur, Bali, NTB hingga NTT. Sedangkan dampak tidak langsung berupa angin kencang dirasakan di wilayah yang lebih luas, mulai dari Bengkulu, Lampung, hampir seluruh Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan bagian selatan hingga Sulawesi Selatan bagian selatan. Dampak tidak langsung lainnya adalah tinggi gelombang laut dengan ketinggian diatas 2.5 meter yang terjadi di wilayah perairan. Rekapitulasi dampak tidak langsung TC YVETTE disajikan pada Tabel 2 berikut ini.
Analisis Dampak TC YVETTE
3
Tabel 2. Rekapitulasi dampak tidak langsung TC YVETTE Sumber : TCWC Jakarta
No 1
Periode 19-20 Desember 2016
Dampak dan Area Terdampak Hujan Gelombang SedangAngin ≥ 25 kt ≥ 2.5 m Lebat Samudera Jawa Bengkulu Hindia Timur Banten selatan Bali Jawa Barat Jawa NTB Jawa Tengah Tengah hingga bagian selatan selatan NTB. Jawa Timur
2
21 Desember 2016
Jawa Timur Bali NTB NTT
Analisis Dampak TC YVETTE
Kalimantan Barat bagian selatan Kalimantan Selatan bagian selatan Bali NTB NTT Maluku bagian tenggara Bengkulu Lampung Hampir seluruh Jawa Bali NTB NTT Kalimantan bagian selatan Sulawesi Selatan bagian selatan Maluku bagian
Intensitas
Tropical Low
Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga selatan NTB. TC 1
4
3
22 Desember 2016
NTT
4
23 Desember 2016
NTB NTT
Analisis Dampak TC YVETTE
tenggara Bengkulu Lampung Hampir seluruh Jawa Bali NTB NTT Kalimantan Tengah dan Selatan bagian selatan Sulawesi Selatan bagian selatan Jawa Tengah Jawa Timur Bali NTB Kalimantan Selatan bagian selatan Sulawesi Selatan bagian selatan
Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga selatan NTT. TC 1
Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga selatan NTT.
Tropical Low
5
Dalam bentuk grafis, dapat dilihat pada Gambar berikut ini :
Dampak tidak langsung TC YVETTE, 21-23 Desember 2016
4. BENCANA TERKAIT TC YVETTE Berdasarkan data yang diperoleh dari media online kejadian cuaca ekstrem maupun bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Indonesia selama periode TC YVETTE aktif adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rekapitulasi kejadian bencana pada periode TC YVETTE Sumber : Subid PDC BMKG Jakarta
Tgl 19 Desember 2016
Analisis Dampak TC YVETTE
Kejadian
Lokasi
Dampak
Hujan Lebat, Angin Kencang
Kalimantan Selatan
Pohon Tumbang, Bangunan Rusak
Hujan Lebat
Jawa Barat
Tanah Longsor
6
20 Desember 2016
21 Desember 2016
Puting Beliung
Jawa Tengah
Bangunan Rusak
Puting beliung
Pangkep, Sulawesi Selatan
Bangunan rusak
Puting beliung
Muna Barat, Sulawesi Tenggara
Bangunan rusak
Kapuas, Kalteng
Pohon Tumbang
Hujan Lebat
Sumbawa, NTB
Tembok Lapas, Roboh
Hujan Lebat
Bima, NTB
Banjir
Hujan Lebat
Bedugul, Bali
Banjir longsor
Bima, NTB
Pohon Tumbang dan Tanah longsor
Situbondo, Jatim
Pohon Tumbang, longsor dan rumah rusak
Hujan Lebat, Angin Kencang
Maros, Selatan
Bangunan Rusak
Hujan Lebat
Jawa Timur
Banjir
Angin Kencang
Sulawesi Selatan
Bangunan Rusak
Hujan lebat angin kencang
Hujan Lebat angin kencang
Hujan Lebat angin kencang
22 Desember 2016
23 Desember 2016
dan
dan
dan
Sulawesi
dan
Jika dilihat dari jenis fenomena yang terjadi terlihat bahwa pada saat TC YVETTE masih dalam intensitas LPA hingga depresi tropis, yaitu antara periode 19-20 Desember 2016, cuaca signifikan yang terjadi umumnya adalah puting beliung dan angin kencang, tercatat terjadi di 5 lokasi di beberapa tempat di Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Kalimantan serta Sulawesi bagian selatan. Sedangkan saat TC Analisis Dampak TC YVETTE
7
YVETTE telah mencapai intensitas TC, pada periode 21-22 Desember 2016, dampak yang dirasakan makin signifikan yaitu hujan lebat dan angin kencang, yang terjadi di 7 lokasi di beberapa wilayah di Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan dan Sulawesi bagian selatan. Hingga pada tanggal 23 Desember 2016, TC YVETTE mengalami pelemahan intensitas dari TC kategori 1 menjadi depresi tropis pada pukul 06 UTC. Pada saat intensitasnya telah melemah dampak yang ditimbulkan pun menjadi kurang signifikan, yaitu hanya terjadi di 2 lokasi di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan berupa angin kencang dan hujan lebat. 5. ANALISIS KONDISI SINOPTIK Pada periode TC YVETTE aktif, yaitu periode 21 hingga 23 Desember 2016, kondisi atmosfer skala sinoptik di wilayah Indonesia menunjukkan kondisi netral, atau tidak ada faktor skala sinoptik yang dominan. Hal ini bisa dilihat dari nilai indeks ENSO, yaitu SOI, yang menunjukkan nilai netral positif (< +5), yang artinya suplai uap air dari Samudera Pasifik Timur ke Samudera Pasifik Barat tidak signifikan. Begitupun dengan indeks dari IOD, yaitu DMI, yang menunjukkan nilai netral negatif (< -0,4), yang mengindikasikan pasokan massa udara dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat juga tidak signifikan. Hal serupa juga bisa dilihat dari MJO, yang berada di kuadran VI (Samudera Pasifik Barat) pada tanggal 20 dan 21 Desember 2016, kemudian berada di posisi Netral hingga 23 Desember 2016. Hal ini mengindikasikan bahwa MJO tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap cuaca di wilayah Indonesia. Mempertimbangkan hasil analisis skala sinoptik pada periode TC YVETTE aktif, dapat diambil kesimpulan bahwa kejadian cuaca signifikan pada periode siklon tersebut merupakan dampak tidak langsung dari TC YVETTE, dan bukan dari faktor pengendali cuaca lain yang juga memiliki pengaruh di wilayah Indonesia seperti ENSO, IOD maupun MJO. Analisis monsun pada periode masa hidup TC YVETTE menunjukkan bahwa monsoon baratan telah aktif di wilayah Indonesia, dengan kecepatan bervariasi antara 10 hingga 40 knot. Aktifnya monsun baratan ini memegang pengaruh dalam suplai massa udara basah ke wilayah Indonesia, terutama untuk wilayah Indonesia selatan ekuator. 6. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis TC YVETTE diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dampak tidak langsung TC YVETTE terhadap cuaca di wilayah Indonesia bergantung dari intensitas serta posisi TC YVETTE itu sendiri. 2. Dampak tidak langsung TC YVETTE diantaranya adalah hujan lebat, angin kencang dan gelombang laut tinggi. 3. Wilayah yang terkena dampak tidak langsung dari TC YVETTE diantaranya adalah hampir seluruh Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan bagian selatan, serta Sulawesi bagian selatan. 4. Kejadian bencana hidrometeorologi sepanjang periode TC YVETTE diantaranya adalah puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang yang tejadi di 14 lokasi di beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Analisis Dampak TC YVETTE
8
5. Saat TC YVETTE masih memiliki intensitas LPA hingga depresi tropis serta saat memasuki masa punah, dampak yang dirasakan umumnya adalah angin kencang dan hujan lebat. Saat telah mencapai intensitas siklon tropis dampak yang tampak dominan adalah hujan lebat. 6. Faktor cuaca skala sinoptik yang dominan pada periode TC YVETTE aktif hanya monsun baratan yang berperan dalam penyuplai massa udara basah di wilayah Indonesia selatan ekuator. 7. REFERENSI After Event Report TCWC Jakarta. Peta analisis tinggi gelombang laut wilayah Indonesia dari Pusat Maritim BMKG Peta sebaran hujan Indonesia dari Clisys Berita bencana dari file briefing subid PDC File Briefing Harian Senior Forecaster BMKG Jakarta
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Jakarta
Jakarta, 26 Januari 2017 Prakirawan
1. Kiki, M. Res NIP. 198405112006042004 2. Rudy Hendriadi, ST NIP. 196211011983031002 Ramlan, M. Si NIP. 197404101995031001
Analisis Dampak TC YVETTE
9
8. LAMPIRAN a. Peta Sebaran Hujan Tanggal 19 – 23 Desember 2016
Sebaran hujan harian tanggal 19 Desember 2016
Sebaran hujan harian tanggal 20 Desember 2016
Sebaran hujan harian tanggal 21 Desember 2016
Sebaran hujan harian tanggal 22 Desember 2016
Analisis Dampak TC YVETTE
10
Sebaran hujan harian tanggal 23 Desember 2016
b. Peta analisis tinggi gelombang laut wilayah perairan Indonesia
Peta analisis tinggi gelombang tanggal 19 Desember 2016
Peta analisis tinggi gelombang tanggal 22 Desember 2016
Analisis Dampak TC YVETTE
11
Peta analisis tinggi gelombang tanggal 23 Desember 2016 c. Peta komponen angin zonal lapisan 850 hPa
Peta komponen angin zonal lapisan 850 hPa tanggal 21 Desember 2016
Peta komponen angin zonal lapisan 850 hPa tanggal 22 Desember 2016 Analisis Dampak TC YVETTE
12
Peta komponen angin zonal lapisan 850 hPa tanggal 23 Desember 2016
Analisis Dampak TC YVETTE
13