KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
1
Gambar disamping adalah gambar para pencari kerja yang sedang antre memasukkan surat lamaran kerja. Mereka adalah orangorang yang masih menganggur. Sekarang amatilah orang-orang yang ada di lingkungan sekitar rumah tinggalmu masing-masing. Tentu diantara mereka, mungkin tetangga kamu atau bahkan anggota keluargamu sendiri yang telah dewasa, namun tidak bekerja alias menganggur. Pikirkan! Waalaupun ia tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja, ia tetap memerlukan makan untuk bertahan hidup. Masih banyak pengangguran dan problem ketenagakerjaan lain yang dihadapi negeri tercinta ini. Rentetan problem ikutannya pun akan sangat panjang yang pada gilirannya dapat menghambat upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional. Nah, bagaimana kait mengkait antara penduduk, tenaga kerja, tujuan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan dampak pengangguran terhadap perekonomian nasional?
A. Ketenagakerjaan 1. Penduduk Penduduk yaitu orang yang mendiami suatu wilayah negara Pengklasifikasian penduduk
Penduduk
Tenaga Kerja
Angkatan Kerja
Menganggur
Bukan Angkatan Kerja
Bekerja
Sekolah
Mengurus rumah tangga
Bekerja penuh
Setengah menganggur
Kentara
Bukan Tenaga Kerja
Tidak kentara
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
2
Penerima pendapatan
2. Tenaga kerja a. Pengertian 1) Menurut UU No 13 tahun 2003: Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat 2) Secara umum Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja. Tenaga kerja merupakan bagian dari angkatan kerja yang berfungsi ikut serta dalam proses produksi dan menghasilkan barang dan jasa. Tenaga kerja terdiri dari: a. Angkatan kerja (Labour Force) Yaitu penduduk baik perempuan atau laki-laki dalam usia produktif atau usia kerja yang berumur antara 15-64 tahun, sedang bekerja atau mencari pekerjaan. Rumus :
ANGKATAN KERJA = PENDUDUK BEKERJA + MENGANGGUR Untuk menghitung berapa tingkat partisipasi angkatan kerja dapat dipakai rumus : ANGKATAN KERJA TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
=
_________________________ x 100%
PENDUDUK USIA KERJA Angkatan kerja yang bekerja dapat dikelompokkan dalam : 1) Penduduk yang melakukan suatu pekerjaan dengan tujuan memperoleh pendapatan dan lamanya bekerjanya satu jam selama seminggu sebelum sensus 2) Penduduk yang selama seminggu sebelum sensus tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari satu jam, seperti: Pekerja tetap, pegawai pemerintah ataupun swasta yang tidak masuk bekerja karena cuti, sakit, mogok atau perusahaan menghentikan kegiatan untuk sementara Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian dan tidak bekerja, karena menunggu panen atau menunggu musim hujan Orang-orang yang bekerja di bidang keahlian seperti dokter, tukang cukur, dll Angkatan kerja yang termasuk golongan mencari pekerjaan sebagai berikut : 1) Penduduk yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan 2) Penduduk yang pernah bekerja, tetapi pada saat sensus sedang menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan 3) Penduduk yang dibebastugaskan dan sedang berusaha mendapat pekerjaan b. Bukan angkatan kerja Mereka yang bukan termasuk bukan angkatan kerja : 1) Anak yang masih sekolah 2) Orang yang mengurus rumah tangga 3) Penerima pendapatan 3. Kesempatan kerja (demand for labor/employment) a. Pengertian Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan lapangan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja.Terdiri dari : 1) Kesempatan kerja penuh (full employment) Yaitu apabila di dalam masyarakat tersedia sejumlah pekerjaan yang cukup, sehingga orang-orang dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan syarat yang telah ditentukan. 2) Kesempatan kerja yang berkurang (under employment) Yaitu kesempatan kerja yang tersedia di masyarakat belum memenuhi sesuai dengan pemenuhan angkatan kerja Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
3
b. Usaha untuk memperluas kesempatan kerja Dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini: 1) Di bidang pertanian, antara lain membuka lahan-lahan baru dan meningkatkan irigasi 2) Di bidang industri, dengan mempermudah syarat/proses untuk membuka perusahaan industri atau pabrik baru 3) Di bidang jasa, dengan meningkatkan usaha jasa dalam berbagai bentuk 4) Di bidang lainnya, antara lain dengan meningkatkan usaha di bidang konstruksi, komunikasi dan pariwisata 4. Pengangguran a. Pengertian Pengangguran adalah orang-orang yang tidak mendapat pekerjaan, karena kurangnya lapangan pekerjaan, kurang terampil atau tidak mau bekerja. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam persentase. Indikator tentang tingkat beban yang disebabkan adanya pengangguran disebut dependency ratio yang dihitung dengan cara :
PENDUDUK LUAR USIA KERJA (PLUK) DEPENDENCY RATIO (DR) =
x 100% PENDUDUK USIA KERJA (PUK)
Makin tinggi Dependency Ratio (DR), makin buruk tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk produktif b. Sebab-sebab pengangguran Secara umum terjadinya pengangguran disebabkan oleh hal-hal berikut ini : • Menurunnya permintaan tenaga kerja • Adanya kemajuan teknologi • Kelemahan dalam pasar tenaga kerja • Jumlah lapangan kerja yang terbatas • Fenomena PHK
c. Jenis-jenis pengangguran dan faktor penyebabnya 1) Pengangguran menurut lama waktu kerja Pengangguran terbuka (open unemployment), terjadi jika tenaga kerja sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Setengah menganggur (under unemployment), terjadi karena tenaga kerja bekerja di bawah jam kerja normal (35 jam per minggu) tetapi produktivitasnya rendah. Pengangguran terselubung (disguised unemployment) , terjadi jika tenaga kerja tidak bekerja secara optimum karena tidak memperoleh pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuannya. 2) Pengangguran menurut faktor penyebabnya Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur perekonomian yang menyebabkan kelemahan di bidang lain Pengangguran siklus / konjungtur (cyclical unemployment), adalah pengangguran yang berhubungan dengan siklus bisnis, hal ini karena perekonomian suatu negara sering menghadapi perubahan
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
4
Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang terjadi karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan kesempatan kerja yang tersesedia akibat terbatasnya informasi kerja atau ada informasi kerja tetapi tidak tersampaikan pada pencari kerja. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim Pengangguran Deflasioner adalah pengangguran yang disebabkan lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
Tingginya angka pengangguran yang terjadi di suatu negara dapat dihitung menggunakan rumus berikut. Jumlah penganggur Angka pengangguran
=
x100% Jumlah angkatan kerja
d. Dampak dan cara mengatasi pengangguran 1. Dampak pengangguran a. Dampak pengangguran terhadap perkembangan perekonomian masyarakat. 1) Kemunduran, tenaga kerja akan menurun produktivitasnya bila tidak dimanfaatkan. 2) Standar kehidupan, bila pekerja menganggur maka pendapatannya menurun dan mengakibatkan standar kehidupan juga turun. 3) Pajak penghasilan, semakin banyak pengangguran maka pendapatan negara dari sektor pajak penghasilan juga menurun. 4) Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang produksi pun berkurang. Tingkat investasi turun karena kalangan investor tidak berminat untuk memperluas atau mendirikan industri baru sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan meningkat. 5) Biaya sosial, masyarakat harus menanggung biaya pengangguran melalui peningkatan tugas-tugas medis yang berkaitan dengan perawatan psikologis, peningkatan volume proses peradilan, biaya keamanan dll. b. Dampak pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan masyarakat. 1) Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian dan pendapatan. Jika seseorang menganggur, jelas tidak memiliki mata pencaharian sehingga kehilangan sumber pendapatan. 2) Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan. Keterampilan kerja yang dimiliki akan menghilang dengan sendirinya jika tidak digunakan bekerja atau menganggur. 3) Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik. Masyarakat yang menganggur tetap dituntut memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarga. Untuk itu, mereka melakukan segala hal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang akan menyebabkan kerawanan sosial, seperti pencopetan, perampokan dan tindak kriminal lainnya. Pengangguran yang tinggi akan menyebabkan ketidakpuasan masyarakat sehingga dapat menimbulkan unjuk rasa, demonstrasi, bahkan huru-hara sehingga keadaan politik tidak stabil.
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
5
2. Cara-cara mengatasi pengangguran : a. Pengangguran struktural 1) Menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik para investor baik dalam negeri maupun luar negeri 2) Memberikan pelatihan keterampilan kepada tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja 3) Menyediakan lapangan kerja guna menampung kelebihan tenaga kerja sektor ekonomi lainnya pada wilayah /daerah yang mengalami perubahan sektor ekonomi b. Pengangguran siklus 1) peningkatan daya beli masyarakat 2) pemerintah harus membuka proyek yang bersifat umum, seperti membangun jalan dan kegiatan lainnya 3) memperluas pasar barang dan jasa c. Pengangguran musiman 1) Yaitu dengan pemberian informasi tentang lowongan pekerjaan kepada masyarakat secara lintas sektoral 2) Memberikan pelatihan keterampilan di luar bidang yang telah dikuasai, sehingga bisa melakukan pekerjaan yang lain d. Pengangguran teknologi 1) Memberikan pelatihan kepada para pendidik agar dapat menguasai teknologi, sehingga dapat disampaikan kepada anak didiknya 2) Mengenalkan teknologi kepada anak sejak usia dini 3) Memasukkan materi kurikulum tentang teknologi pada sekolah guna mempersiapkan siswa agar dapat mengikuti perkembangan teknologi 4) Training tenaga kerja ke luar negeri e. Pengangguran friksional 1) mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja sehingga proses pelamaran, seleksi dan pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat 2) melaksanakan program padat karya melalui pembangunan fasilitasumum, membangun jalan raya, mendirikan industri baru 3) mengembangkan program transmigrasi guna menambah lapangan kerja di bidang agraris maupun bidang lainnya f. Pengangguran Deflasioner 1) Menarik investor baru agar dapat menggairahkan dunia usaha melalui pendirian berbagai macam perusahaan industri yang menyerap banyak tenaga kerja 2) Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja khususnya para TKI yang akan bekerja di luar negeri 3. Langkah pemerintah untuk mengatasi pengangguran : a. Menyusun rencana pembangunan, terutama dalam menyusun prioritas pembangunan. b. Menyusun program pendidikan, yaitu supaya prioritas penyediaan fasilitas pendidikan diarahkan kepada penyediaan tenaga-tenaga yang relatif langka. c. Menyusun rencana kebutuhan latihan nasional, dengan demikian dapat diprogramkan apa yang harus dilakukan sehingga apa yang telah direncanakan dapat terpenuhi. d. Menyusun rencana tenaga kerja nasional, maksudnya menyusun rencana pelatihan yang diprogramkan secara nasional. e. Merumuskan kebijaksanaan di bidang penanaman modal, perizinan usaha, perpajakan, moneter dan perdagangan. f. Menyusun program dan proyek-proyek perluasan kesempatan kerja disektor pemerintah. 4. Langkah perusahaan dalam membantu mengatasi pengangguran : a. Memperbanyak pemberian kesempatan magang kepada siswa yang sedang sekolah. b. Memberikan informasi yang jelas tentang adanya lowongan pekerjaan di perusahaannya. c. Mendirikan perusahaan yang padat karya.
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
6
5. Bagi perorangan untuk mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan : a. Menyiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. b. Berusaha mencari informasi kerja. c. Berjiwa wiraswasta. 6. Untuk mengatasi pengangguran secara umum dapat digunakan cara sebagai berikut : a. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya. b. Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru. c. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jalan raya, jembatan, irigasi, PLTA dan PLTU sehingga bisa menyerap tenaga kerja baik secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta. d. Pengembangan sektor informal, seperti pengembangan home industry. e. Pengembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor informal lainnya. 5. Peningkatan kualitas tenaga kerja Peningkatan mutu tenaga kerja secara umum dapat dilakukan dengan cara : a. Sektor Formal Melalui pendidikan formal, dilakukan melalui sekolah berjenjang b. Sektor informal, seperti : Pelatihan kerja Pelatihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan keterampilan kerja sehingga tenaga kerja menjadi lebih profesional di bidang tertentu yang dikaitkan langsung dengan persyaratan kerja dan pekerjaannya. Magang Sistem magang yang sekarang ini dikenal adalah Pendidikan Sistem Ganda atau dikenal istilah Link and Match (keterkaitan dan kesepadanan), yaitu suatu latihan kerja secara langsung di tempat kerja. Peningkatan gizi dan kesehatan Peningkatan gizi dan kesehatan dapat mendukung ketahanan dan semangat kerja serta dapat meningkatkan kecerdasan dan daya serap dalam menerima pengetahuan baru. Peningkatan kualitas mental dan spiritual Peningkatan mutu tenaga kerja oleh pemerintah dilakukan dengan cara : a. Mendirikan berbagai pusat latihan kerja. b. Perlu ada alih teknologi dari negara maju c. Meningkatkan mutu sekolah kejuruan. d. Menciptakan kondisi yang kondusif bagi penanaman modal. e. Transmigrasi. f. Keluarga berencana. Peningkatan mutu tenaga kerja oleh pihak swasta atau perusahaan adalah a. Dengan melakukan kerjasama dengan sekolah atau kampus dalam menyediakan kesempatan bagi siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik atau magang. b. On The Job Training Pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan dimana pekerja baru belajar untuk mempelajari pekerjaannya secara langsung di bawah bimbingan atasannya yang lebih berpengalaman c. Off The Job Training Pelatihan dalam bentuk kursus yang dilaksanakan di luar lingkungan pekerjaan, kursus diselenggarakan dengan cara ceramah, konferensi dan pengenalan mesin-mesin baru d. Apprenticeship Training Merupakan variasi dari on the job training, di mana seseorang pekerja baru mempelajari pekerjaan barunya dengan menjadoi asisten dari pekerja yang lebih berpengalaman untuk waktu yang relative panjang
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
7
Beberapa langkah yang harus diambil oleh tiap individu dalam meningkatkan mutu dirinya : a. Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan. b. Menanamkan jiwa wirausaha 6. Sistem upah dan kebutuhan hidup minimum a. Pengertian upah dan gaji Upah atau gaji merupakan salah satu pemberian kompensasi dalam bentuk uang. Kompensasi adalah semua balas jasa (reward) yang diterima seorang karyawan atau pekerja dari perusahaannya sebagai akibat jasa / tenaga yang telah diberikan pada perusahaan tersebut. Upah adalah kompensasi yang diberikan kepada para pekerja harian / borongan (pekerja tidak tetap) yang besarnya telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Upah umumnya diberikan setelah pekerjaan selesai dan diterima hasilnya dengan baik oleh pemberi kerja. Gaji adalah kompensasi yang diberikan kepada seorang karyawan secara periodik (biasanya sebulan sekali). Perbedaan antara upah dan gaji adalah besar upah sebanding dengan pekerjaan yang telah dihasilkan, sedangkan besar gaji sedikit sekali berhubungan dengan hasil pekerjaan. Sistem upah di Indonesia pada umumnya didasarkan pada tiga fungsi upah, yaitu : 1) Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya. 2) Mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang. 3) Menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja. b. Teori Upah 1) Teori Upah Alam (Wajar) Menurut David Ricardo, upah yang wajar adalah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja sesuai dengan kemampuan perusahaan . Besarnya upah wajar berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar 2) Teori Upah Besi Menurut Ferdinand Lassale, upah tenaga kerja yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran di pasar akan tertekan ke bawah, disebabkan oleh pengusaha ingin selalu mendapat laba yang sebesar-besarnya. Ditinjau dari segi penawaran, posisi pekerja yang berada pada pihak yang paling lemah. Sehingga pekerja seolah – olah menghadapi hukum upah besi yang sukar ditembus. Akhirnya mereka terpaksa menerima upah rendah. 3) Teori Upah Etika Menurut teori ini, pembayaran upah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum merupakan perbuatan yang tidak etis. Upah ideal besarnya harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak bagi pekerja dan keluarganya. Teori upah etika membedakan jenis upah menjadi dua, yaitu sebagai berikut upah riil dan upah nominal. c. Sistem upah Ada beberapa cara ata sistem untuk memperhitungkan besar upah, antara lain : 1) Upah menurut prestasi Dengan sistem ini, balas jasa langsung dikaitkan dengan prestasi kerja karena besar upah bergantung pada banyak sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu tertentu. 2) Upah menurut waktu Cara pembayaran upah menurut sistem ini didasarkan pada waktu bekerja seseorang. Kebaikan sistem ini adalah pekerja mengetahui secara persis berapa jumlah upah yang akan diterima selama periode tertentu. Kelemahannya adalah kurang memberi dorongan kepada pekerja untuk meningkatkan prestasi kerjanya. 3) Upah borongan Upah borongan adalah balas jasa yang dibayar untuk suatu pekerjaan yang diborongkan. Biasanya diterapkan untuk pekerjaan yang sulit dihitung per satuan pekerjaan. Contohnya : upah untuk membangun rumah, membuat jalan atau jembatan. 4) Upah premi Cara ini merupakan kombinasi upah prestasi yang ditambah dengan sejumlah premi tertentu. Dengan sistem ini, diberlakukan standar prestasi. Pemberian premi ditujukan untuk
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
8
5) 6)
7)
8)
9)
melipatgandakan hasil produksi. Untuk menjaga kualitas, harus diterapkan standar kualitas hasil pekerjaannya. Sistem upah skala berubah Sistem ini diberikan berubah-ubah bergantung pada kemajuan dan kemunduran hasil penjualan. Sistem upah indeks biaya hidup Upah indeks biaya hidup merupakan upah yang dikaitkan dengan turun naiknya biaya hidup. Upah dengan sistem ini sering dibayarkan dalam bentuk natura. Sistem upah partisipasi Sistem ini sering disebut juga sistem bonus. Sistem ini memberikan kepada pekerja sebagian keuntungan pada akhir tahun buku, selain upah tetap yang diberikan setiap bulan. Pemberian sebagian keuntungan ini dimaksudkan sebagai tanda terima kasih pihak perusahaan kepada pekerja karena kegigihan dan disiplin para pekerjalah pihak perusahaan mendapat keuntungan. Sistem Co-partnership (mitra usaha) Sistem ini pada dasarnya sama dengan sistem upah partisipasi atau sistem upah bonus. Perbedaannya terletak pada bagian keuntungan yang diberikan kepada pekerja tidak berupa uang tunai, melainkan saham atau obligasi perusahaan. Dengan kepemilikan saham itu, para pekerja merasa memiliki sendiri perusahaan tersebut. Dengan demikian, hubungan antara perusahaan dan pekerja yang semula dikenal sebagai “majikan dan pekerja” meningkat menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra (partner) Upah bagi hasil Melalui sistem ini diharapkan pekerja dan pemilik modal mempunyai kedudukan yang sama. Biasanya sistem ini dilakukan di bidang pertanian dan dalam usaha keluarga. Pada dasarnya, sistem upah bagi hasil sama dengan sistem upah co-partnership (mitra usaha)
7. Sistem upah yang berlaku di Indonesia Upah yang berlaku di Indonesia beragam seperti yang dijelaskan di atas. Namun, sistem pembayaran upah tergantung pada : a. Permintaan dan penawaran Secara umum, tingkat upah bisa kita analisis dengan hukum penawaran dan permintaan tenaga kerja. Jika penawaran lebih besar daripada permintaannya, tingkat upah cenderung turun. Begitu pula sebaliknya, ceteris paribus. Pencari kerja adalah orang yang menawarkan jasa untuk bekerja, sedangkan pemberi kerja adalah pihak yang meminta jasa dari pencari kerja. b. Kesepakatan pemberi kerja dan penerima kerja. Permintaan dan penawaran tenaga kerja memiliki dampak atas sesi wawancara seleksi kerja. Dalam wawancara ini, pemberi kerja dan pencari kerja melakukan tawar menawar tentang jam kerja dan upahnya. Pada umumnya, pekerja di Indonesia memiliki posisi tawar yang rendah dalam kesepakatan tentang upah dan jam kerja, yang terkait dengan sangat melimpahnya penawaran kerja. c. Upah minimum Sebelum tahun 2000, Indonesia menganut sistem pengupahan berdasarkan kawasan (regional). Artinya, untuk kawasan yang berbeda, upah minimum yang harus diterima oleh pekerja juga berbeda. Ini didasarkan pada perbedaan biaya hidup pekerja di setiap daerah. Akan tetapi, penentuan upah berdasarkan kawasan ini dirasakan masih belum cukup mewakili angka biaya hidup sebenarnya di tiap daerah. Untuk itu pemerintah melakukan perubahan tentang upah minimum. Dengan adanya Peraturan Pemerintah no. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, maka pemberlakuan upah minimum regional (UMR) berubah menjadi upah minimum propinsi (UMP) atau upah minimum kabupaten / kota. Dengan adanya peraturan baru ini, propinsi-propinsi di Indonesia mulai menyesuaikan upah minimum regional di daerah mereka.
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
9
Daftar Upah Minimum Indonesia 2010 Inilah daftar upah minimum di Indonesia yang berlaku mulai Januari 2010 : No Propinsi Rupiah/Bulan No Propinsi Rupiah/Bulan 1 Nanggroe Aceh Darussalam 1.300.000,00 25 Jawa Tengah 547.000,00 2 Sumatera Utara 965.000,00 26 Yogyakarta 586.000,00 3 Sumatera Barat 700.000,00 27 Kota Surabaya 805.500,00 4 Riau 800.000,00 28 Kabupaten Sidoarjo 802.000,00 5 Kepulauan Riau 833.000,00 29 Kabupaten Badung 605.000,00 6 Jambi 900.000,00 30 Kota Denpasar 800.000,00 7 Sumatera Selatan 743.000,00 31 NTB 730.000,00 8 Bangka Belitung 813.000,00 32 NTT 650.000,00 9 Bengkulu 683.528,00 33 Kalimantan Barat 645.000,00 10 Lampung 678.900,00 34 Kalimantan Selatan 1.024.500 11 Jawa Barat 568.193,00 35 Kalimantan Tengah 765.868,00 12 Kabupaten Bogor 873.231,00 36 Kalimantan Timur 1.002.000,00 13 Kota Depok 962.500,00 37 Maluku 840.000,00 14 Purwakarta 763.000,00 38 Maluku Utara (msh dlm pbhsn) 15 Kota Bekasi 994.000,00 39 Gorontalo 710.000,00 16 Kabupaten Bekasi 980.589,60 40 Sulawesi Utara 1.000.000,00 17 Kab. Sumedang 886.000,00 41 Sulawesi Tenggara 860.000,00 18 Kabupaten Karawang 912.225,00 42 Sulawesi Tengah 777.500,00 19 Kota Bandung 939.000,00 43 Sulawesi Selatan 1.000.000,00 20 Kabupaten Bandung 895.980,00 44 Sulawesi Barat 944.500,00 21 DKI Jakarta 972.604,80 45 Papua Barat 1.210.000,00 22 Banten 537.000,00 46 Papua 1.105.500,00 23 Kabupaten Tangerang 953.850,00 24 Kota Cilegon 978.400,00 Kurva Philips ( Philips Curve) tingkat perubahan upah uang(%) inflasi : D Kurva Philips C
0
B
A
tingkat pengangguran (%)
Kurva di atas menggambarkan suatu penelitian empiris (didasarkan pada hasil karangan ahli ekonomi) tentang hubungan antara tingkat pengangguran (unemployment) dan tingkat perubahan upah uang (money wages) dan melalui penafsiran tingkat perubahan harga-harga (inflasi). 8. Faktor-faktor yang menentukan besarnya upah 1) Jumlah penawaran tenaga kerja 2) Jumlah permintaan tenaga kerja 3) Kemampuan tenaga kerja
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
10
B. Pembangunan Ekonomi 1. Arti dan Tujuan Pembangunan Ekonomi a. Pengertian Pembangunan ekonomi 1) Pembangunan ekonomi adalah usaha yang dijalankan oleh pemerintah secara sadar dan terencana dalam satu rentang waktu tertentu untuk mengadakan perubahan-perubahan kearah peningkatan taraf kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Perubahan-perubahan tersebut meliputi: • Komposisi produksi • Pola penggunaan sumber daya produksi • Pola pendistribusian kekayaan dan pendapatan yang dilakukan pelaku ekonomi • Tingkat pengangguran, dan • Tingkat kemiskinan 2) Pembangunan ekonomi yaitu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara meningkat secara terus menerus dalam jangka panjang. Kenaikan pendapatan tersebut lebih besar dari tingkat pertumbuhan penduduknya. Profesor Dudley Seers menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi ditentukan oleh jawaban atas tiga pertanyaan berikut. • Apakah pembangunan itu telah mengurangi kemiskinan? • Apakah yang dilakukan terhadap pengangguran? • Apakah yang dilakukan terhadap kesenjangan? Dengan demikian suatu pembangunan dikatakan berhasil apabila pendapatan per kapita meningkat(kemiskinan berkurang), tingkat pengangguran berkurang dan kesenjangan antara kaya dan miskin mengecil Secara menyeluruh pembangunan ekonomi diartikan sebagai berikut: 1) Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat atau pendapatan domestik bruto (PDB) dalam jangka waktu tertentu melebihi tingkat pertambahan penduduk. 2) Perkembangan PDB yang berlaku dalam masyarakat diikuti oleh perubahan ke arah kemajuan atau modernisasi struktur ekonomi yang semula bercorak tradisional. Kriteria perkembangan/pembangunan ekonomi suatu negara Kriteria atau indikator suatu keberhasilan perkembangan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari; • Aspek Ekonomi (Economic Indicators): - pendapatan nasional - pendapatan per kapita - peranan sector industry dan jasa - kesempatan kerja - distribusi pendapatan nasional - neraca pembayaran internasional - tingkat harga - stabilitas ekonomi • Aspek Sosial (Social Indicators) - tingkat pendidikan - sarana kesehatan - fasilitas prasarana umum - fasilitas penangkal dampak lingkungan - tingkat keberhasilan program KB - prestasi olahraga tingkat dunia Karakteristik pembangunan ekonomi 1) tidak hanya bersifat kuantitatif tetapi juga kualitatif karena bukan saja mencakup soal pertumbuhan ekonomi melainkan juga perubahan ekonomi (perubahan cara-cara berproduksi, mutu alat-alat produksi yang digunakan, sikap mental) menuju kesejahteraan dan meningkatnya taraf hidup masyarakat 2) adanya pertambahan output yang lebih besar daripada pertambahan penduduk
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
11
3) tidak hanya pada aspek produksi saja tetapi juga aspek pemerataan ekonomi, memberantas kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan 4) proses perubahan secara terus menerus dalam usaha untuk menciptakan struktur sosial ekonomi yang lebih baik 5) pembangunan ekonomi merupakan alat/sarana untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara 6) pembangunan ekonomi ditentukan oleh banyak faktor termasuk faktor-faktor pertumbuhan ekonomi 7) Pembangunan selalu dibarengi dengan proses pertumbuhan b. Tujuan Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi bertujuan antara lain : a. Pemenuhan kebutuhan dasar b. Peningkatan standar hidup c. Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial (kemampuan untuk memilih)
2. Pembangunan ekonomi negara berkembang Pembangunan ekonomi negara berkembang dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Motif penggerak yang paling kuat bagi negara berkembang untuk maju adalah keinginan untuk berdiri sejajar dengan negara-negara maju Tabungan Pendapatan lainnya,oleh karena biasanya negara berkembang rendah rendah adalah negara bekas jajahan maka sudah barang tentu sisa-sisa kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan masih tampak dalam Pembentukan Investasi modal rendah perikehidupan masyarakatnya. Disamping itu rendah adanya masalah kelebihan tenaga kerja dan adanya pengangguran. Jadi secara historis negara berkembang ditandai dengan keadaan-keadaan seperti tersebut di atas yang merupakan hambatan dalam pembangunan nasionalnya. Pembangunan negara berkembang dihadapkan beberapa masalah yang juga merupakan hambatan, antara lain: 1. Kurangnya modal dan tenaga ahli 2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat 3. Kurangnya kesempatan kerja, yang ditandai dengan adanya kelebihan tenaga kerja dan tingkat pengangguran yang tinggi 4. Sebagian penduduknya bekerja di sektor pertanian dengan teknologi yang masih tradisional Lingkaran Setan Kemiskinan Di Negara Berkembang
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi Pembangunan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut. a. Faktor ekonomi, yang mencakup: 1) Sumber daya alam (Natural Resources) Negara yang kaya akan sumber daya alam jika dikelola dengan baik memungkinkan cepat pertumbuhan ekonominya sehingga mendorong pembangunan ekonomi negara tersebut 2) Sumber Daya Manusia ( Human Resources) Penduduk yang jumlahnya besar dan berkualitas mendorong pembangunan ekonomi, sebaliknya penduduk yang jumlahnya besar tetapi kurang berkualitas menghambat pembangunan ekonomi 3) Sumber Daya Modal (Capital Resources) Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi riil. Pertambahan barang modal mempercepat laju pertumbuhan ekonomi sehingga pembangunan ekononi akan meningkat.
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
12
4) Keahlian (Expertise) atau Kewirausahaan (Enterpreneur) dan Teknologi Faktor keempat ini merupakan faktor yang paling menentukan dibandingkan dengan ketiga faktor lainnya. Dengan memeiliki enterpreneur yang memiliki kemampuan mengkoordinasifaktor produksi, pengetahuan dan teknologi serta mengkombinasi faktor-faktor produksi sangat membantu usaha peningkatan produksi. Penguasaan teknologi mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi sebab dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diciptakan cara-cara baru dalam melipatgandakan hasil produksi. b. Faktor non ekonomi 1) Lembaga-lembaga sosial 2) Keadaan politik dan institusional 3) Sosial budaya 4. Dampak Pembangunan Ekonomi 1. Dampak positif a. Menambah sarana bagi penyediaan kebutuhan masyarakat b. Mengurangi jurang perbedaan antara negara yang kurang maju dengan negara yang sudah maju c. Berusaha mengikis kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan yang menghambat perikehidupan masyarakat d. Memungkinkan dapat mengatasi masalah kelebihan tenaga kerja dan adanya pengangguran e. Meningkatkan kemakmuran dalam arti bertambahnya kekayaan yang dimiliki serta dapat memberikan kesaempatan kebahagiaan penduduknya f. Memberikan kebebasan kepada manusia suatu kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas g. Memungkinkan untuk mengadakan perubahan-perubahan menuju ke arah perkembangan yang lebih baik yaitu adanya keluwesan peradaban 2. Dampak negatif a. Mendorong orang untuk berfikir mementingkan diri sendiri b. Menipisnya sifat kegotongroyongan dalam masyarakat c. Secara individu dapat merenggangkan hubungan kekeluargaan d. Adanya pencemaran lingkungan C. Pertumbuhan Ekonomi 1. Arti Pertumbuhan Ekonomi a. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan per kapita dalam jangka panjang b. Pertumbuhan ekonomi yaitu kenaikan jangka panjang tentang kemampuan suatu negara untuk menyediakan ragam dan jenis barang-barang ekonomi kebutuhan penduduknya c. Pertumbuhan ekonomi yaitu suatu keadaan di mana terjadi kenaikan PDB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk Laju pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui rumus : GNPt – GNPt.0 Pertumbuhan ekonomi suatu tahun =
x
100 %
GNPt.0 GNPt : GNP suatu tahun, sedangkan GNPt.0 : GNP tahun sebelumnya 2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi atas teori yang bersifat analitis dan teori yang bersifat historis. a. Teori Pertumbuhan Mazhab Historis 1) Werner Sombart Pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi tiga tingkatan: a) Masa perekonomian tertutup Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
13
2)
3)
4)
5)
b) Masa kerajinan dan pertukangan c) Masa Kapitalis , dibagi menjadi empat masa, yaitu: • Tingkat prakapitalisme • Tingkat kapitalisme • Tingkat kapitalisme raya Friedrich List Menguraikan pertumbuhan ekonomi dilihat dari cara manusia memperoleh barang-barang untuk memenuhi keperluan hidupnya dan jenis pekerjaan yang dilakukan sebagai mata pencahariannya. Tingkat pertumbuhan tersebut adalah sebagai berikut. • Masa Berburu dan Mengembara • Masa Beternak dan Bertani • Masa Pertanian dan Kerajinan • Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan Karl Bucher Dibagi menurut jarak yang ditempuh antara alat pemuas kebutuhan mulai dari produsen sampai ke konsumen. Bucher membagi pertumbuhan ekonomi atas beberapa tahapan sebagai berikut. • Rumah Tangga Tertutup • Rumah Tangga Kota • Rumah Tangga Kemasyarakatan • Rumah Tangga Dunia Bruno Hildebrand Membagi pertumbuhan ekonomi menjadi tiga tahap. • Pertukaran natura • Pertukaran uang • Pertukaran kredit W.W Rostow Menurut Rostow, pertumbuhan ekonomi terdiri atas beberapa tahap berikut : • Perekonomian Tradisional (The Traditional Society) Ciri-ciri suatu perekonomian pada tahap ini adalah : Teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi masih sederhana. Produksi yang dihasilkan rendah sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kegiatan produksi dilakukan secara tradisional. • Perekonomian Transisi (The Precondition for take off) Timbulnya pemikiran mengenai pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan. Terjadinya perubahan nilai-nilai dan struktur kelembagaan yang berlaku di dalam masyarakat Perekonomian mulai menciptakan kerangka ekonomi yang kokoh untuk mencapai tingkat perekonomian yang lebih maju. • Perekonomian lepas landas (The Take Off) Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah : Kegiatan ekonomi berlangsung terus menerus dengan hasil yang memuaskan. Nilai investasi yang bersifat produktifmeningkat sebesar sepuluh persen dari nilai produk nasional masyarakat. Terciptanya kondisi yang dapat membuat semua lembaga dapat berfungsi sesuai dengan harapan masyarakat. Terciptanya kestabilan di bidang politik dan sosial. • Perekonomian menuju kedewasaan (The Drive to Maturity) Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah : Tenaga kerja yang terlibat pada proses produksi bersifat profesional. Berkurangnya peranan dari sektor pertanian, sedangkan sektor industri dan jasa memiliki peranan yang semakin dominan. Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
14
•
Adanya perubahan di dalam struktur organisasi perusahaan, dimana jabatan manajer sebagai pengambil keputusan tertinggi, tidak lagi dipegang oleh pemilik perusahaan, melainkan oleh tenaga profesional yang dipekerjakan oleh perusahaan. Timbulnya kesadaran di dalam masyarakat untuk memelihara dan melestarikan lingkungan. Perekonomian dengan tingkat konsumsi yang tinggi (The Age of High Masa Consumption) Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah : Sektor industri sudah berjalan dengan baik sehingga tidak ada lagi masalah pada kegiatan produksi. Tujuan utama konsumsi masyarakat adalah untuk meningkatkan arti hidup, sehingga masyarakat lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhan tersier dibanding kebutuhan primer dan sekundenya. Timbulnya usaha-usaha untuk menciptakan kesejahteraan yang merata.
b. Teori Pertumbuhan Klasik 1) Kaum Klasik • Teori Pertumbuhan menurut Adam Smith Menurut Adam smith, kebjakan laissez faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimumkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan dua unsur, yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk • Teori Pertumbuhan menurut David Ricardo dan Malthus Ciri-ciri perekonomian menurut Ricardo adalah sebagai berikut. Sumber alam yang terbatas jumlahnya (tanah) Perubahan tenaga kerja (bertambah atau berkurang) sesuai dengan perubahan tingkat upah minimum Pembentukan modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha cukup tinggi (berada di atas tingkat keuntungan minimal) Kemajuan teknologi terjadi secara terus menerus Peranan sektor pertanian lebih dominan 2) Kaum Neoklasik a) Robert Solow Berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal , pemakaian teknologo modern dan hasil atau output. b) Harrord Domar Menurut Harrod – Domar untuk mencapai pertumbuhan yang mantap (steady growth) diperlukan penanaman modal untuk menambah atau menghasilkan barang 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : a. Faktor ekonomi Yaitu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi, yang meliputi : • Sumber-sumber alam • Pembentukan modal • Teknologi dan fungsi wiraswasta • Penduduk dan tenaga kerja • Jangkauan luas pasar
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
15
b. Faktor non ekonomi Faktor ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi, yang meliputi : • Keadaan politik • Sosial budaya • Sistem hukum • Keamanan • Pendidikan Kondisi negara berkembang secara ekonomi menunjukkan adanya faktor yang kurang/belum dimanfaatkan secara optimal, misalnya : - Adanya sumber-sumber alam yang belum direalisir - Pembentukan / akumulasi kapital yang masih lambat - Teknologi dan fungsi wiraswasta yang belu berkembang pesat - Adanya penduduk sebagai tenaga kerja yang kualitasnya masih rendah Di samping itu, kondisi yang dilihat di luar ekonomi menunjukkan adanya faktor yang memerlukan perbaikan secara terus menerus, antara lain : - Adanya kondisi politik yang masih labil - Masih adanya sebagian masyarakat yang berpikiran kurang maju - Masih diperlukan adanya upaya suatu sistem hukum yang memberikan kepastian yang lebih luas kepada masyarakat (termasuk investor) - Masih adanya sistem keamana nasional yang belum mantap Indikator Pertumbuhan Ekonomi Adalah tanda mengenai perkembangan pembangunan di masa lalu maupun perkembangan pembangunan di masa yang akan datang. Ukuran / indikator dibedakan menjadi : a. Ukuran pertumbuhan ekonomi dilihat dari segi pendapatan nasional riil Ukuran pertumbuhan ini, pengaruh fluktuasi harga yaitu adanya inflasi yang tinggi dapat dinetralisir karena pendapatan nasional tidak didasarkan pada harga yang berlaku pada tahun-tahun yang bersangkutan, akan tetapi dideflasikan kepada suatu tingkat harga pada tahun dasar (base year) tertentu sebagai patokan. b. Ukuran pertumbuhan ekonomi dilihat dari segi pendapatan per kapita riil Ukuran pertumbuhan ini beranggapan bahwa meningkatnya pendapatan nasional riil belum menunjukkan negara itu berkembang sebab diimbangi dengan meningkatnya pertambahan penduduk total. Ukuran tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Pendapatan Per Kapita Riil
=
Pendapatan Nasional Riil (PNR) Populasi (jumlah penduduk)
c. Ukuran pertumbuhan ekonomi dilihat dari produktivitas per kapita Produktivitas per kapita adalah kemampuan memproduksi per orang dalam waktu tertentu, yang diukur dengan satu jam kerja (productivity per man hour), yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Produktivitas Per Kapita
=
Keterangan : Y : pendapatan nasional h : jam kerja rata-rata suatu waktu
Y hxN
N : jumlah tenaga kerja
d. Usia Harapan hidup Di kawasan Asia Pasifik untuk mengukur pertumbuhan ekonomi juga memperhatikan beberapa komponen seperti yang dilakukan ESCAP ( Economic and SocialCommission for Asia and The Pasific), yaitu:
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
16
1) Adanya penemuan sumber-sumber produksi baru dan apakah sumber produksi yang ada atau yang lama telah digunakan dengan baik dan dapat dipertahankan ( stock of resources or productive assets approach), 2) Membandingkan pendapatan nasional dari tahun kr tahun (flow of output approach ), dan 3) Membandingkan tingkat konsumsi dari tahu ke tahun dan juga besarnya tingkat investasi dari tahun ke tahun (level of living approach ) Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi Perbedaannya adalah sebagai berikut : a. Keduanya menekankan pada kenaikan PDB. Namun, pertumbuhan ekonomi hanya menekankan kenaikan PDB tanpa membandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Sedangkan dalam pembangunan ekonomi, disebut ada kenaikan jika laju kenaikan PDB melebihi kenaikan pertumbuhan penduduk. b. Pertumbuhan ekonomi hanya melihat kenaikan tanpa melihat akibat atau perbaikan kondisi yang ada. Jadi, penekanannya hanya pada pertambahan sarana seperti jembatan, mesin-mesin dan sarana listrik. Sedangkan, pembangunan ekonomi tidak hanya menekankan pada pertumbuhan secara fisik, melainkan juga perbaikan kelembagaan, kondisi ekonomi, sikap dan struktur yang ada supaya lebih berhasil guna dan berdaya guna.
D. Pembangunan Nasional 1. Pengertian Pembangunan Nasional Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan di segala bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan. Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. 2. Tujuan Pembangunan Nasional Ada dua tujuan, yaitu: a. Tujuan jangka pendek Adalah meningkatkan taraf hidup , kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. b. Tujuan jangka panjang Adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata, material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. 3. Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional pada masa Orde Baru Pada masa Orde Baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dalam jangka pendek (5 tahun) dan jangka panjang (25 tahun). Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional menurut GBHN a. Kelemahan Pembangunan Orde Baru Kelemahan struktur ekonomi yang muncul pada masa Orde Baru yaitu : • Bahan dasar industri kita banyak yang harus diimpor. • Kurang meratanya pembangunan yang menyebabkan kesenjangan sosial. • Sistem lembaga keuangan yang belum mantap. • Ketergantungan pembiayaan dari pinjaman luar negeri. • Menumpuknya pembayaran pokok dan bunga pinjaman luar negeri. b. Masalah Pembangunan • Merebaknya konflik sosial dan munculnya gejala disintegrasi bangsa. Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
17
• • • •
Lemahnya penegakan hukum dan hak asasi manusia. Lambatnya pemulihan ekonomi. Rendahnya kesejahteraan rakyat, meningkatnya penyakit sosial dan lemahnya kesatuan kebudayaan nasional. Kurang berkembangnya kapasitas pembangunan daerah dan masyarakat.
4. Program Pembangunan Nasional Yaitu rencana pembangunan yang berskala nasional yang merupakan consensus serta komitmen bersama seluruh masyarakat mengenai pembangunan nasional yang akan dilaksanankan dalam lima tahun. Lima agenda kebijakan Propenas, yaitu: a. Membangun sistem politik yang demokratis serta mempertahankan persatuan dan kesatuan. b. Mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang baik. c. Mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan yang berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan. d. Membangun kesejahteraan rakyat serta meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan ketahanan budaya. e. Meningkatkan pembangunan daerah. 5. Kebijakan Ekonomi Makro dalam rangka Pemulihan Ekonomi a. Memulihkan dan memantapkan keamanan serta stabilitas politik. b. Meningkatkan kepastian hukum. c. Melaksanakan prinsip-prinsip penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang baik. d. Mengamankan proses desentralisasi. e. Melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter secara terpadu. f. Memulihkan fungsi intermediasi perbankan. g. Mempercepat restrukturisasi utang perusahaan. h. Mempercepat realokasi sumber daya pembangunan. 6. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem perencanaan pembangunan nasional merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan. Asas dan Tujuan Asas umum penyelenggaraan negara yaitu : a. Asas kepastian hukum b. Asas tertib penyelenggaraan negara c. Asas kepentingan umum d. Asas keterbukaan e. Asas proporsionalitas f. Asas profesionalisme g. Asas akuntabilitas Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional Ada empat tahap, yaitu : a. Penyusunan rencana b. Penetapan rencana c. Pengendalian pelaksanaan rencana d. Evaluasi pelaksanaan rencana Pola Perencanaan Pembangunan Nasional Adalah sebagai berikut : a. Rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) b. Rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) c. Rencana pembangunan tahunan (RPT) / Rencana kerja pemerintah (RPP) Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
18
7. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional. a. Dampak ekonomi Tingginya tingkat pengangguran akan menyebabkan banyaknya sumber daya manusia yang terbuang dan menurunnya tingkat pendapatan masyarakat. Sebaliknya , jika tingkat pengangguran rendah akan mengakibatkan pemanfaatan tenaga kerja dapat optimal Penerimaan negaraehingga tingkat output yang dihasilkan akan meningkat dan berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat. Di samping itu, pengangguran juga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi, standar kehidupan menurun, dan pajak penghasilan menurun. b. Dampak sosial Pengangguran dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik. Pengangguran akan mengakibatkan tindak kriminalitas. Pengangguran yang terlalu tinggi cenderung akan mengakibatkan terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti demonstrasi dan perebutan kekuasaan
Diktat Ekonomi Kelas XI IPS
19