Lembar Kerja Kegiatan Sosial Berkelanjutan Palangka Raya, 17 Maret 2015
Si Hijau Pembawa Berkah Kegiatan sosial di Kelurahan Bukit Tunggal adalah salah satu contoh kegiatan sosial yang berkelanjutan. Hal ini terbukti dari kiprah mereka yang mampu bersaing dengan produsen sayur serupa. Kegiatan sosial ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2012. Namun hingga tahun 2014 usaha mereka berkembang bagus hingga omzet pun berlipat. Kelompok petani ini menamakan KSM mereka sesuai jenis usaha yang ditekuni, yaitu KSM Sayur. KSM ini beranggotakan 7 orang, tentunya manfaatnya dirasakan 7 KK miskin, dengan dana BLM APBD sebesar Rp4.625.000, dan swadaya sebesar Rp1.390.000.
Anggota KSM Sayur adalah bagian dari petani yang menderita kesulitan dalam bercocok tanam. Mereka tidak mempunyai modal cukup untuk membeli bibit. Jangankan bibit, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari saja mereka pontang-panting. Untung masih ada kemauan kuat dan tenaga yang cukup, sehingga para petani gurem ini tetap eksis dengan usaha yang mereka tekuni. Dengan memanfaatkan lahan sederhana di samping rumah, mereka tetap bertanam seadanya. Namun, karena jarang ditanami, lahan tersebut lebih banyak berfungsi sebagai lahan tidur.
Seiring berjalannya waktu, adanya kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Palangka Raya, khususnya di Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya, memberikan kesempatan kepada sejumlah petani yang berkategori PS-2 (warga miskin) untuk meningkatkan pendapatan. Sebelumnya mereka telah berkelompok dan bekerja sama, tapi belum terorganisir. Kini setelah mengikatkan diri dalam KSM Sayur, mereka lebih mudah mendapatkan bantuan bibit. Lahan tidur pun kembali bersemi setelah ditanami sayuran dengan pengelolaan yang ada. Dalam perkembangannya, lahan tersebut menjadi lahan produktif. Lahan yang ada berstatus pinjam pakai untuk dikelola dengan ukuran lahan 75 meter x 50 meter. Anggota dari KSM sayur adalah KK Miskin (PS-2) hanya memiliki rumah ala kadarnya dari bahan kayu.
Berbeda dengan awalnya, mereka sangat sulit memenuhi kebutuhan dasar, baik kesehatan dan pendidikan. Dari perubahan kondisi ini, masyarakat menjadi semangat untuk mengubah hidup agar lebih baik tidak terpuruk seperti dulu lagi. Dari hasil penjualan sayur mereka belikan bibit kembali untuk kemudian ditanam. Demikian berulang secara terus menerus, membentuk satu siklus bercocok tanam sayur. Dengan kondisi ini, fasilitator memberikan arahan kepada BKM dan KSM untuk bermitra dengan Dinas Pertanian dengan menyiapkan proposal. Seiring berjalan waktu, pihak Dinas Pertanian Kota Palangka Raya sangat menyambut baik memberikan bantuan pupuk dan bibit. Adapun perhitungan pengeluaran dan penghasilan KSM Sayur, menurut jenisnya, secara rinci sebagaimana terlihat di rekapitulasi berikut. Biaya Pengeluaran Tanaman Sayur Kacang Panjang Jenis Sayuran
Sayur Kacang Panjang
Bahan
Bibit Pupuk kandang
Volume
Harga (Rp)
500 gram
65.000
15 zak @22.500
33.7500
5 Kg @13.000
65.000
Obat hama ulat
1 liter
100.000
Pupuk buah
1 liter
50.000
Mulsa plastic
½ roll
300.000
Pupuk NPK
TOTAL
837.500
Pendapatan kacang Panjang Umur kacang panjang, mulai dari menanam sampai panen pertama, adalah 45 hari. Setiap 2 hari sekali dilakukan pemanenan. Dalam masa produktif kacang panjang dapat dipanen sebanyak 15 kali dan setiap kali panen bisa menghasilkan 25 kg. Jadi, total hasil panen kacang panjang dalam 1 periode adalah 375 kg, dengan harga jual per kilo sebesar Rp4.000. Total pendapatan petani dalam 1
periode penanaman kacang panjang adalah Rp1,5 juta. Pendapatan bersih petani, jika menanam kacang panjang dalam satu periode penanaman adalan Rp1,5 juta - Rp837.500 = Rp662.500. Biaya Pengeluaran Tanaman Tomat Jenis Sayuran
Bahan
Tomat
Bibit
Volume
Harga (Rp)
2 bungkus @45.000
Pupuk kandang
90.000
12 zak @22.500
270.000
12 Kg @13.000
156.000
Obat hama ulat
1 liter
100.000
Pupuk buah
1 liter
50.000
Pupuk NPK
TOTAL
666.000
Pendapatan Tomat
Umur tomat, mulai dari menanam sampai panen pertama adalah 70 hari. Setiap 3 hari sekali dilakukan pemanenan. Dalam masa produktif tomat dapat menghasilkan 450 kg dengan harga jual per kg sebesar Rp6.000. Jadi pendapatan petani dalam 1 periode penanaman tomat adalah Rp2,7 juta. Total pendapatan bersih petani tomat dalam satu periode penanaman adalah Rp2,7 juta Rp660.00= Rp2.034.000. Biaya Pengeluaran Tanaman Ketimun Jenis Sayuran
Ketimun
Bahan
Bibit
Volume
Harga (Rp)
3 bungkus @45.000
Pupuk kandang
135.000
15 zak @22.500
337.500
15 Kg @13.000
195.000
Obat hama ulat
1 liter
100.000
Pupuk buah
1 liter
50.000
Pupuk NPK
TOTAL
725.000
Pendapatan Ketimun Rekap Penghasilan KSM Sayur Anggota 7 Orang
No
Jenis Tanaman
Pendapatan
Biaya-Biaya
Keuntungan
Keterangan
1
Kacang Panjang
1.500.000
837.000
662.500
2
Tomat
2.700.000
660.000
2.034.000
3
Ketimun
2.100.000
725.000
1.375.000
6.300.000
2.222.000
4.071.500
Jumlah
Keuntungan/Penghasilan Petani ini diperoleh dalam kurun waktu 2-3 bulan
Umur ketimun, mulai dari menanam sampai panen pertama, adalah 35 hari. Setiap 5 hari sekali dilakukan pemanenan dan dapat menghasilkan 150 kg ketimun. Dalam masa produktif ketimun dipanen sebanyak 7 kali. Total hasil panen ketimun dalam 1 periode tanam adalah 1.050 kg dengan harga jual sebesar Rp2.000 per kilo. Total pendapatan petani dalam 1 kali periode penanaman ketimun adalah Rp2,1 juta. Total pendapatan petani jika menanam ketimun dalam satu periode penanaman adalanRp2,1 juta - Rp725.00 = Rp1. 375.000.
Jadi total penghasil petani sayur dalam kurun waktu 2 - 3 bulan adalah Rp 4.071.500. Dan dilakukan pengolahan lahan pertanian secara berulang-ulang dengan memaksimalkan pemanfaatan pupuk kandang, agar tanaman sayur selalu subur dan menghasilkan sayur dan buah-buah yang bagus. (Afrida Indrayani, Senior Fasilitator Kota Palangka Raya, OSP 6
Provinsi Kalimantan Tengah) diambil dari : http://www.p2kp.org/bestpracticedetil.asp?mid=415&catid=8& Informasi lebih lanjut silakan hubungi: BKM/LKM Tunggal Jaya Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah
Pertanyaan Diskusi Kelompok 1 dan 2 membahas : a. Apakah Kegiatan Sosial dalam contoh kasus di Palangkaraya tersebut : i. Sudah tepat sasaran? ii. Memperkuat modal sosial? iii. Terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar? iv. Terkait dengan peningkatan pendapatan? Jelaskan b. Apakah kegiatan dalam LK tersebut termasuk kegiatan sosial? c. Apa saja sumberdaya internal yang mendukung? d. Bagaimana menjamin kegiatan sosial tetap berkelanjutan ? Kelompok 2 dan 3 membahas : a Bekerjasama dan berjaringan dengan institusi mana saja agar kegiatan sosial berkesinambungan? b Apakah dalam kegiatan tersebut, para anggota KSM meningkat kapasitasnya? c Upaya apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas? d Apakah melepas alumni pelatihan ke pasar kerja menjawab keberlanjutan? e Bagaimana merawat agar KSM Sosial tetap solid dan bermodal sosial kuat?