SHUTTLE EXPRESS: FROM MANUAL TO COMPUTER-BASED IS (Real World Case)
OLEH KELOMPOK 2
Aida Rikasari Denish Ibrahim Hilman Fathullah Komala Heratri Maulina Sendy Oktaviani Tantry Nugroho
P056121771.50 P056121441.49 P056121861.50 P056121911.50 P056121931.50 P056122021.50
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
Program Studi : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc
Penyerahan : Agustus 2013 Batas Penyerahan : Agustus 2013
PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi terus mengalami perkembangan dengan berjalannya waktu, para manajer melihatnya sebagai peluang dalam mencapai target kinerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat dimanapun kita berada. Salah satu perkembangan di bidang komputasi adalah Sistem Informasi. Dalam organisasi, sistem informasi mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Komputer tidaklah harus digunakan dalam sistem informasi manajemen, tetapi pada kenyataannya terlalu komplek hingga melibatkan komputer. Sistem informasi manajemen berbeda pada setiap organisasi yang dipengaruhi besar kecilnya organisasi. Manfaat sistem informasi dalam kehidupan manusia, seperti memudahkan dalam melakukan pencatatan data dan mempercepat pekerjaan-pekerjaan rutin. Organisasi menggunakan sistem informasi dalam penyebaran informasi yang tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Gambar 1 menunjukkan statistik pengguna internet di Indonesia.
Gambar 1. Statistik Pengguna Internet di Indonesia (sumber: APJII, 2013)
Salah satu sistem informasi yang banyak digunakan saat ini adalah internetworking. Bisnis dijalankan dengan memanfaatkan teknologi internet yang disebut e-business. Harjono (2009) mengemukakan internet sebagai kumpulan dari beberapa komputer atau lebih di seluruh dunia yang saling terkoneksi dan terhubung antar lainnya. media internet yang diakses dapat menggunakan kabel, satelit atau melalui sambungan telepon. Jaringan internet semakin diminati oleh instansi-instansi pemerintah dan swasta. Menurut survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia tahun 2012 telah mencapai 63 juta orang atau 24,23% dari total populasi negara ini (penetrasi). Sebelumnya APJI melaporkan data pengguna internet pada tahun 2010 yaitu mencapai 45 Juta pengguna. Angka pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia dikemukakan akan meningkat sekitar 30% atau mencapai 82 juta pengguna di tahun 2013, dan diasumsikan akan bertambah terus menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50% total populasi pada 2015. Kenaikan pengguna
internet dalam tahun 2013 diperkirakan berkisar antara 18 - 19 juta pengguna. Data tersebut menunjukkan peranan teknologi informasi dalam kegiatan manusia. ShuttleExpress memanfaatkan teknologi informasi dalam mengembangkan bisnisnya. Tujuan Mahasiswa mengetahui peranan sistem informasi dalam meningkatkan suatu bisnis. Selain itu, mahasiswa dapat menjabarkan komponen-komponen sistem informasi dalam kegiatan bisnis.
PEMBAHASAN Sistem Informasi Sistem informasi manajemen adalah penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Ssistem informasi manajemen (SIM) didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing) dan merupakan kumpulan dari sistemsistem informasi (Pangestu, 2007). Sistem merupakan segala sesuatu yang terdiri dari sekumpulan elemen-elemen atau subsistem yang saling berhubungan (terintegrasi) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Interaksi diantara bagian-bagian sistem akan membawa pada tingkah lakunya yang didasarkan program dan dibutuhkan dalam suatu organisasi. Informasi merupakan suatu sumber daya organisasional yang yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi dan merupakan hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang berguna. Semua sistem informasi yang terkomputerisasi memiliki basis data (database) dasar yang dapat digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis. Jika muncul permasalahan dalam sistem, dimana dapat berupa ketidakberesan pada sistem yang lama serta pertumbuhan organisasi dan juga dapat berupa usaha untuk meraih kesempatan (opportunities). Disamping itu, faktor teknologi informasi yang telah berkembang dengan cepat serta terdapat instruksi-instruksi (directives) dari pimpinan perusahaan, maka dengan demikian suatu sistem yang bersangkutan harus mengalami perkembangan atau dikembangkan. Dari Manual ke Sistem Informasi Berbasis Komputer ShutteExpress didirikan pada awal tahun 1979 oleh San Juan Airlines. San Juan Airline adalah perusahaan penerbangan tertua pada saat itu di United States. Penerbangan menghubungkan perjalanan dari Puget Sound, Vancouver, dan Victoria menuju ke Bandara Seattle-Tacoma dan Bandara Potland. Secara resmi, ShuttleExpress didirikan tahun 1987 yang bergerak dalam bidang transportasi. Selama kurang lebih 24 tahun, ShuttleExpress telah membangun bisnis dengan konsep berbagi tumpangan dimana sekelompok orang melakukan perjalanan bersama ke wilayah yang sama. Pelayanan pelanggan sebelumnya dibukukan dan dioperasikan secara manual dengan menggunakan kertas. Lokasi setiap vans yang dimiliki perusahaan dicatat di papan yang diposisikan dengan magnet. Akan tetapi, pengaruh gravitasi menyebabkan magnet turun dan memindahkan lokasi vans, sehingga terjadi kesalahan penjemputan pelanggan. Sistem pembayaran dilakukan secara manual baik ketika dijemput oleh supir atau di kasir dari lokasi pemberangkatan awal. Resiko yang diterima Perusahaan relatif tinggi, mengingat pelanggan bisa tiba-tiba membatalkan pesanan ketika supir telah di perjalanan menjemput. Reservasi pada proses sebelumnya dilakukan melalui telepon, yang oleh petugas pesanan langsung di input ke dalam komputer, seperti nama pelanggan, lokasi penjemputan pelanggan, tujuan yang dituju pelanggan, dan informasi tambahan atau khusus lainnya. Input yang telah dimasukkan akan otomatis masuk ke dalam database pelanggan. Biaya yang akan dibebankan ke pelanggan dihitung berdasarkan
informasi yang diterima oleh agen (dari komputer yang terjaring), berdasarkan lokasi dan akan muncul nomor konfirmasi pesanan. Lokasi yang akan dituju oleh sopir dimasukkan sebagai “paket perjalanan” yang terdiri dari lokasi penjemputan dan tujuan akhir untuk ditunjukkan arahnya. Sopir diberikan pager yang digunakan untuk menerima informasi pelanggan yang akan dijemput atau menerima panggilan ketika tidak sedang di pusat. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Komponen-komponen sistem informasi berupa user, hardware, software, data, dan informasi pada Tabel 1 mengalami penambahan atau penggantian sesuai kebutuhan perusahaan. Tabel 1. Komponen Sistem Informasi ShuttleExpress Komponen Keterangan SI Pelanggan, Pegawai (Manajer, Agen/ Dispatcher, Administrasi, Sopir) User Hardware Server (Digital Equipment Alpha AXP), PC NEC 486 Workstation, Telepon, Pager, Printer, Magnetic Disk Drive Software
Ms. Access (Reservasi & Dispatch), Windows NT, Software Pager
Data
Data pelanggan, Data pegawai (agen, supir), Data mobil/kendaraan, Data reservasi (ID Pelanggan, ID Van, Tarif), Data harga/rute perjalanan
Informasi
Merek mobil (toyota, daihatsu, mitsubishi), Tahun pembelian, Jumlah kendaraan yang dimiliki, Tipe mobil (Toyota: Kijang dan sedan), Trips (layar, tercetak, pager), Bill, Confirmation number
User Manusia adalah pengguna utama dalam sistem informasi meliputi pegawai reservasi, manajer, sopir, supervisor, operator, dan pelanggan. Seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development). Manajemen menggunakan sistem informasi untuk analisis khusus, laporan khusus, membantu dalam mengenali persoalan dan peluang, dan membantu dalam pengambilan keputusan. Hardware dan Software Hardware dapat mencakup pengolah pusat yang mampu beroperasi secara online dan piranti masukan dan keluaran seperti komputer, printer, monitor, harddisk, dan lainnya. Mesin yang digunakan dapat berupa PC Workstation 486 NEC, magnetic disk drive, printer dan server. Instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang dikumpulkan untuk memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau disebut sebagai program (software). Software dalam sistem informasi adalah bahasa komputer tingkat tinggi dan sistem manajemen database. Data Bentuk yang masih mentah dan belum dapat bercerita banyak disebut data. Bentuk data dapat berupa angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambargambar, huruf-huruf, dan lainnya. Kegiatan penjualan yang dilakukan perusahaan
akan menghasilkan data dari penjualan, tetapi belum bisa menjelaskan banyak hal kepada manajemen. Informasi Data yang diolah lebih lanjut melalui suatu model yang menghasilkan informasi. Pengolahan menjadi informasi diperlukan agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan di organisasi. Informasi yang diperoleh akan digunakan dalam melakukan tindakan, dimana tindakan akan membuat sejumlah data kembali. Data ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan terus memberntuk siklus. Peristiwa sebelumnya mendorong perusahaan untuk berpikir kreatif menghadapi perubahan teknologi yang terus berkembang. Para manajer harus memikirkan strategi dengan memanfaatkan peluang perubahan seiring dengan persaingan yang ada. Performa kegiatan operasional yang dilakukan ShuttleExpress ditingkatkan dengan menerapkan sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Sistem informasi yang baru digunakan untuk menaikkan daya saing bisnis terhadap perusahaan sejenis yang bergerak di bidang jasa pengangkutan Shuttle Express. ShuttleExpress, sebagai contoh, memutuskan untuk menambahkan cadangan PC yang dapat berfungsi ganda, yaitu reservasi dan pengiriman van (bila bagian pemesanan benar-benar sibuk). Konsep pengembangan sistem pada Shuttle Express adalah melibatkan semua orang yang mampu menggunakan sistem, dan mudah dilaksanakan, bahkan untuk orang yang tidak punya pengalaman sebelumnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Sistem informasi adalah operasi, instalasi, perangkat lunak, dan data, serta serangkaian prosedur yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi. Komponen aktivitas sistem informasi yang meliputi input, proses, output, penyimpanan dan kendali pada tahun sebelum dan sesudah masuknya teknologi disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Input Input adalah masukan yang dimasukkan dalam sistem yang diaktifkan atau dimodikasi melalui proses. Pelanggan melakukan pemesanan melalui telepon sebelumnya, tetapi sekarang pelanggan dapat memesan melalui telepon dan website ShuttleExpress. Pesanan akan diteruskan secara manual atau melalui server ke PC petugas reservasi dan pelanggan akan memperoleh bukti reservasi. Proses dan Output Proses diartikan sebagai program komputer yang mengeksekusi secara cepat yang terdiri atas kode dan aktivitas terbaru. Pesanan pelanggan diolah oleh program aplikasi yang digunakan ShuttleExpress. Output dari proses berupa jadwal penangan pesanan (kendaraan yang akan digunakan, supir yang bertugas, waktu penjemputan, dan rute yang disarankan. Penyimpanan dan Kendali Data yang dimiliki ShuttleExpress seperti data pesanan dan data pelanggan akan direkam ke dalam database perusahaan. Kendali berupa sesuatu yang diawasi oleh seorang penyelia yang dikendalikan oleh atasan. Jumlahnya dikendalikan untuk memudahkan dalam pengawasannya. Pengendalian dilakukan untuk keperluan tujuan-tujuan keorganisasian.
Tabel 2. Matriks Komponen Sistem Informasi pada Tahun 1987 AKTIVITASI
HARDWARE
SOFTWARE
SDM DATA
MESIN & MEDIA
PROGRAM
PROSEDUR
PC Workstation NEC 486
MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT
Data entry Reservasi
PROSES
Server (Digital Equipment Alpha LAN (Intra & Inter) AXP) Prosesor CPU
MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT
Reservasi Dispatch
OUTPUT
PC NEC 486 Pager Printer Telepon
MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT
Output procedure and distribution
PENYIMPANAN
Magnetic Disk 4 x HDD 1,2 Gb
MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT
Backup procedure
KENDALI
Server (Digital Equipment Alpha AXP) Pager
Monitoring program
Monitoring procedure
INPUT
SPESIALIS
USER Agen/dispatcher
Data Reservasi, Data Pelanggan, Data Pegawai, Data Mobil, Data Partner, Data Lokasi/Rute, Data Supir
PRODUK INFORMASI Data entry display
Data Reservasi, Data Pelanggan, Data Pegawai, Data Mobil, Data Partner, Data Lokasi/Rute, Data Supir Agen/dispatcher Pelanggan Manajer Supir
Data Reservasi, Data Pelanggan, Data Pegawai, Data Mobil, Data Partner, Data Lokasi/Rute, Data Supir
Nomor Mobil, Jenis Mobil, Warna Mobil, Nama Supir Bill (Jumlah Pembayaran, Tanggal Perjalanan, Nama Pelanggan, Jenis Pembayaran)
Supervisor
Manajer
Data Reservasi, Data Pelanggan, Data Pegawai, Data Mobil, Data Partner, Data Lokasi/Rute, Data Supir
Nomor Mobil, Jenis Mobil, Warna Mobil, Nama Supir Bill (Jumlah Pembayaran, Tanggal Perjalanan, Nama Pelanggan, Jenis Pembayaran)
Supervisor
Agen/dispatcher Pelanggan Manajer
Data Reservasi, Data Pelanggan, Data Pegawai, Data Mobil, Data Partner, Data Lokasi/Rute, Data Supir
Nomor Mobil, Jenis Mobil, Warna Mobil, Nama Supir Bill (Jumlah Pembayaran, Tanggal Perjalanan, Nama Pelanggan, Jenis Pembayaran) Audio Sinyal
Tabel 3. Matriks Komponen Sistem Informasi pada Tahun 2013 AKTIVITAS
INPUT
HARDWARE MESIN PC DELL Precision T5500 Telepon Fax
SOFTWARE PROGRAM PROSEDUR Oracle Database and Business Data entry Proses Majajemen Software (reservasi & dispatch) Windows NT Online billing payment Schedulling program MS Outlook Windows 8 Oracle Database and Business Proses Majajemen Software (reservasi & dispatch) Windows NT 8 Windows
Reservasi Dispatch
PC DELL Precision T5500 FAX Scanner Printer
Oracle Database and Business Proses Majajemen Software (reservasi & dispatch) Windows NT Windows 8
Output procedure and distribution
Magnetic Disk 4 x HDD 1,2 TB
MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT Windows 8
Backup procedure
PENYIMPANAN
KENDALI
Server (HP Proliant DL380G7-967) Sistem komunikasi radio GPS Tracker
Monitoring program MapInfo, ArcView, ER Mapper
Monitoring procedure
PROSES
OUTPUT
Server (HPProlia nt DL380G7-967) Prosesor
SDM SPESIALIS
USER Agen/dispatcher Konsumen Dispatcher
DATA Customer Database Travel info
PRODUK INFORMASI Data entry diplay Reservasi info Ofline and Online Regstrasion report
Customer Database Data pegawai, maintenance kendaraan, dll
Status display
Agen/dispatcher Konsumen Manager Driver
Customer Database Travel info Data pegawai, maintenance kendaraan, dll
Reservasi info Pager notification Ofline and Online bill report
IT Spesialis (Operator)
Manajer
Reservasi info
Reservasi info
IT Spesialis (Operator) SPV
Konsumen Agen/dispatcher Manajer
Customer Database Travel info Driver report
Reservasi info Pager notification
Teknologi Proses bisnis telah banyak melibatkan teknologi informasi yang dijadikan sebagai landasan dasar yang penting. Integrasi teknologi dengan strategi perusahaan dilakukan melalui mendesain kembali proses dan mengaitkan organisasi dan proses. Informasi yang diperoleh dari kegiatan tersebut menjadi dasar dalam pengambilan keputusan (Cortada, 1995). Dalam model klasik Michael Porter, teknologi dapat mempengaruhi persaingan antar perusahaan dengan mengubah struktur industri, mendukung strategi biaya dan diferensiasi serta sepenuhnya menghasilkan perusahaan baru. Para manajer bisnis ditantang dalam mengelola sistem dan teknologi informasi yang mendukung proses bisnis modern perusahaan (O’Brien, 2005). Salah satu teknologi yang digunakan perusahaan adalah internetworking dengan menggunakan internet sebagai sarana penyebaran informasi. Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses secara umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Teknologi ShuttleExpress Perusahaan memanfaatkan teknologi dalam berbagai jenisnya untuk peningkatan usaha yang dijalankan seperti mengembangkan ekonomi yang lebih maju. Teknologi dianggap sebagai suatu sistem, yaitu suatu gabungan dan kegiatan-kegiatan yang saling berkomunikasi dan saling berkaitan, serta saling merangkum sarana, proses, dan ide. Keseluruhan proses di dalam perusahaan mengalami perubahan mulai dari otomatisasi administrasi kantor cabang yang langsung terhubung dengan kantor pusat untuk dapat mengakses informasi penjualan kapanpun dibutuhkan. Teknologi tidak langsung diterapkan dalam perusahaan secara sembarang, melainkan berdasarkan pemilihan hasil analisa akan kebutuhan manajemen perusahaan. Perusahaan akan memilih teknologi yang sesuai dengan karena peranan yang berbeda dari setiap perusahaan. Perusahaan jasa akan memilih teknologi yang dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumennya atau ditekankan kepada manajemen waktu. Sementara perusahaan manufaktur cenderung memilih teknologi yang dapat mengatur proses produksi yang berlangsung menjadi lebih efisien dan menghemat biaya. Salah satu teknologi yang dipilih ShuttleExpress dalam memanajemen waktu adalah penggunaan GPS (Global Positioning System) dan fasilitas internet. A. GPS (Global Positioning System) dan Sistem Komunikasi Radio GPS adalah sistem navigasi berbasois satelit yang menunjukkan informasi lokasi dan waktu dalam segala cuaca. Teknologi GPS digunakan untuk mengetahui posisi setiap kendaraan dan supir ShuttleExpress. Informasi yang diberikan berupa lokasi terkini setiap kendaraan dan lokasi tujuan yang akan dituju, yang membantu mengingat luasnya wilayah di United States. GPS tracker diperlukan dalam perusahaan yang menjual jasa transportasi, rental kendaraan, dan lainnya, untuk menghindari resiko kehilangan. Keuntungan lain yang diperoleh adalah kemudahan berkomunikasi dengan lebih murah dan efisien. Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam teknologi GPS tracker seperti ArcView, MapIndo, dan ER Mapper yang dapat diperbarui untuk mendapatkan informasi peta terbaru. Cara kerja dalam menggunakan GPS tracker adalah sebagai berikut. GPS tracker yang dipasang di kendaraan atau mobil menerima sinyal dari satelit. Informasi yang ingin ditampilkan meliputi posisi, arah, kecepatan dan rute mobil.
Informasi mengenai posisi, arah, kecepatan dan rute mobil di GPS tracker diteruskan ke WirelessNetwork (GSM, GPRS). Wireless Network terhubung ke data server yang dapat diakses oleh user atau pelanggan melalui internet dengan PC atau SmartPhone. Sehingga, user secara real-time memantau posisi, arah, kecepatan dan rute kendaraan perusahaan.
Pager menjadi alat komunikasi pada awal pembentukan ShuttleExpress untuk berhubungan antar pegawai terutama menginformasikan supir tentang informasi pelanggan. Teknologi komunikasi baru berupa sistem komunikasi radio dua arah dengan menggunakan gelombang FM (Frekuensi Modulo) dan frekuensi CDMA (Code Division Multiple Access), sehingga dalam penggunaann tidak mengalami kendala atas jarak ataupun frekuensinya. Teknologi CDMA menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang bersamaan dan menggunakan sandi yang unik, dimana penggunaan dalam jumlah besar tidak akan menyebabkan interferensi antar pengguna. Sekelompok orang, sebagai ilustrasi, berkomunikasi secara bersamaan dan bahasa yang berbeda, saat itu pembicaraan orang lain akan terdengar seperti kipas karena ketidaktahuan bahasa atau perbedaan bahasa. Jika sebelumnya jumlah pengguna meningkat, maka ruangan akan menjadi bising dan tidak kondusif lagi untuk komunikasi. Tujuan penggunaan teknologi ini adalah ketika terjadi beberapa kasus seperti: (1) Adanya perubahan lokasi penjemputan penumpang secara mendadak dan memerlukan pemberitahuan segera ke supir yang menjemput, dan (2) Adanya kerusakan pada kendaraan atau hambatan lain ketika akan menjemput pelanggan sehingga memerlukan pergantian kendaraan segera oleh supir yang sedang tidak bertugas. Sehingga pihak perusahaan tidak akan membutuhkan waktu lama untuk memecahkan permasalahan ini. B. Internet Teknologi yang banyak digunakan perusahaan dalam memfasilitasi komunikasi dengan konsumennya adalah internet. Efisiensi bisnis ditingkatkan melalui kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan konektivitas teknologi dimana internet menjadi bagian dalam meningkatkan komunikasi dan kerjasama (O’Brien, 2005). Internet memiliki kegunaan untuk mengiklankan produk terbaru, pertukaran informasi, surat elektronik, bulletin boards, mailing list hingga kuesioner elektronik (Yuliana, 2000). Di dunia bisnis, internet tidak hanya menjadi tempat pertukaran informasi melainkan alat untuk aplikasi strategi bisnis seperti pemasaran, pelayanan dan penjualan. Internet menjadi solusi praktis karena dianggap efektif dalam segi pembiayaan untuk mempublikasikan informasi, efisien dalam segi bisnis yang dapat digunakan setiap saat, dan dari segi biaya tergolong murah jika dibandingkan media iklan lainnya. b.1.Web Web dibangun dengan kepentingan promosi, pemasaran, dan edukasi. Prinsip web merupakan komunitas virtual yang dapat diadaptasi dan diperluas pemakaiannya, serta dapat dinikmati oleh jutaan pengguna lainnya. ShuttleExpress menampilkan informasi tentang sejarah ShuttleExpress, jenis mobil yang tersedia, layanan yang disediakan, fasilitas yang dapat didapatkan, lembaga yang bekerjasama, dan cara pemesanan. Semua fitur yang ditampilkan tidak terlepas dari tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Web ShuttleExpress disajikan pada gambar 6 di bawah ini.
Gambar 2. Tampilan Website di www.shuttleexpress.com
b.2.Jejaring Sosial Fasilitas yang banyak dimanfaatkan sebagai media bertukar informasi dan hampir setiap orang memiliki akun jejaring sosial. Situs-situs jejaring sosial bermunculan yang menghubungkan banyak pengguna saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan membawa kepada pertukaran informasi. Peluang ini diambil oleh Kecap Bango dalam pemasaran, promosi, dan edukasi tentang produknya. Tampilan
link jejaring sosial ShuttleExpress dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Tampilan Link Facebook, Twitter dan Youtube di www.shuttleexpress.com
b.2.1.Facebook Media sosial yang memiliki banyak pengunjung setiap harinya adalah facebook. Fitur-fitur yang disajikan termasuk lengkap meliputi update status, berbagi link, berbagi video, dan chatting. Facebook menawarkan konsep one stop visit dengan fitur undangan dan grup. Pengusaha, mahasiswa, remaja, pekerja kantor hingga selebriti menjadikan facebook sebagai sarana berkomunikasi lintas budaya, lintas profesi ataupun lintas usia. Beberapa pengusaha memanfaatkan peluang tersebut untuk mengiklankan produk yang dipermudah dengan tampilan foto. Pembeli yang tertarik dapat secara langsung berkomentar tentang produk tersebut. ShuttleExpress menyadari pentingnya marketing di facebook dimana satu orang akan menyampaikan ke orang yang lain dan orang lain tersebut akan melanjutkan ke orang yang lainnya, seterusnya hingga informasi terus berputar. Tampilan facebook ShuttleExpress dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Tampilan Facebook ShuttleExpress
b.2.2.Twitter Berbeda halnya dengan facebook yang menawarkan banyak fitur, twitter tampil dengan fitur sederhana. Pusat perhatian dari twitter adalah trending topic yang menunjukkan bahan pembicaraan utama yang menarik perhatian pengguna. kesederhanaan twitter cenderung membuat banyak penggunanya atau lebih digemari dibandingkan dengan facebook. Dalam bisnis, kedua hal ini dimanfaatkan dalam
mempromosikan dan menarik perhatian konsumen. Baik facebook atau twitter memiliki manfaat dalam sisi yang berbeda terhadap bisnis. Salah satu caranya dengan mengintegrasikan atau menghubungkan akun facebook dengan akun twitter seperti yang terlihat pada web Kecap Bango. Konsumen akan meningkat kepuasannya dengan pelayanan yang baik. Tampilan twitter ShuttleExpress dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Tampilan Twitter ShuttleExpress
b.2.3.Email Media elektronik yang digunakan ShuttleExpress dalam menerima masukan atau saran. Pihak lain yang berkepentingan juga dapat mengirimkan email secara langsung. Perusahaan memanfaatkan sebagai media mengirim informasi tentang informasi terbaru dan hal-hal terkait kepada para pelanggannya. Fasilitas email memungkinkan dua orang atau lebih berkomunikasi yang tidak bersifat real-time. Tampilan Email ShuttleExpress dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Tampilan Sign-up dengan Email ShuttleExpress
b.2.4.Youtube Fasilitas yang banyak digunakan untuk meng-upload video dan menonton video. Youtube dijadikan sarana menyebar informasi yang efektif karena banyak penggunanya. ShuttleExpress menggunakan youtube untuk menampilkan testimoni pelanggannya, sehingga konsumen baru tertarik menggunakan jasa mereka.
Tampilan youtube ShuttleExpress dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Tampilan Youtube ShuttleExpress b.3. Pembayaran dan Pemesanan Online (E-Payment) Pelanggan diberikan kemudahan dalam memesan dan membayar secara online. Waktu yang tadinya dibutuhkan untuk menelpon ke ShuttleExpress dan terbatas pada jam-jam kerja, kini dapat dengan cepat, mudah dan kapanpun dilakukan. Tujuan penerapan sistem e-payment adalah meningkatkan efisiensi kerja dan keamanan bagi pengemudi. Teknologi e-payment menerapkan konsep bahwa pembayaran tidak harus melalui cash/tunai dan berwujud, melainkan dapat melalui dunia virtual dalam (internet) dan tidak berwujud. Dari sisi keamanan teknologi ini aman dari tindakan pencurian secara fisik (perampokan), tetapi juga diperlukan kewaspadaan dengan tidak memberitahukan kata kunci pada orang lain ketika kita melakukan aktivitas pembayaran secara online. Tampilan bertahap proses pemesanan dan pembayaran online disajikan pada gambar di bawah ini.
Gambar 8. Tampilan Awal Reservasi ShuttleExpress Secara Online
Pelanggan akan diminta informasi tentang tujuan perjalanan, waktu keberangkatan dan kedatangan perjalanan, titik awal perjalanan, dan tipe penerbangan yang akan digunakan. Selanjutnya, pelanggan akan diminta mengisi informasi tentang dirinya meliputi nama, email, alamat, dan nomor handphone. Setelah semua informasi dimasukkan, ShuttleExpress akan memunculkan biaya yang harus dibayarkan dan dapat dilakukan secara online (Gambar 9).
Gambar 9. Tampilan Pembayaran ShuttleExpress Secara Online
Pelanggan dapat menyampaikan informasi khusus ke ShuttleExpress yang berupa keluhan, kritik atau saran yang akan diproses secara langsung. Sarana yang dapat digunakan adalah telepon, pos dan email. Berikut ini disajikan tampilan Contact Us ShuttleExpress pada Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan Contact Us ShuttleExpress
KESIMPULAN Sistem informasi diperlukan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis, yang tidak hanya dengan perusahaan yang sejenis. Teknologi tidak hanya membawa biaya dalam prosesnya, melainkan juga kemudahan dalam melakukan pekerjaan, meningkatkan pelayanan untuk pelanggan, dan sebagai nilai tambah dalam bisnis perusahaan. Jika dilihat dalam jangka panjang, maka perkembangan ini akan membawa pada perubahan sisi operasional suatu perusahaan menjadi lebih efisien, terstruktur dan mempunyai fleksibilitas. Teknologi membantu manusia dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukannya. Komponen sistem informasi dapat memudahkan pemahaman gambaran cara kerja, kelemahan, dan kekuatan serta konstribusi dalam pencapaian tujuan organisasi. Sistem yang baru mengintegrasikan antar satu sistem dengan sistem lainnya sehingga komunikasi dapat terbangun dengan lebih baik. Komunikasi yang baik membawa pada pelayanan yang terus terupgrade sehingga pelanggan menjadi puas.
DAFTAR PUSTAKA Cortada, J. W. 1995. Total Quality Management: Terapan dalam Manajemen Sistem Informasi. McGraw-Hill Book Co. Yogyakarta. Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT. Gramedia. Jakarta. Harjono, M. H., Herru D. 2009. Integrasi Sistem Informasi Puskesmas. CommIT. Jakarta. Lucas, H.C., Jr. 1999. Information Technology and the Productivity Paradox: Assessing the Value of Investing in IT. Oxford University Press. New York. O’Brien J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi. Edisi 12th. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Pangestu, D. W. 2007. Teori Dasar IlmuKomputer.com. [9 Agustus 2013].
Sistem
Informasi
Manajemen.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tampilan Aneka Mobil Perusahaan
Lampiran 2. Tampilan Mobil untuk 16 Penumpang