Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
SERTIFIKASI BAHAN ACUAN STANDAR URANIUM DENGAN PENGOTOR Co, AI, B, Cd DAN Be Rosika Kriswarini, Syamsul Fatimah, lis Hayati ABSTRAK SERTIFIKASI BAHAN ACUAN STANDAR URANIUM DENGAN PENGOTOR Co, AI, B, Cd DAN Be. Kegiatan pembuatan bahan acuan standar harus mengikuti standar ISO 34 dan 35 yang telah ditetapkan oleh Lembaga Standar Internasional. Langkah-Iangkah yang telah dilakukan adalah karakterisasi, uji homogenitas, uji profisiensi, uji stabilitas. Untuk mensahkan hasil tersebut diperlukan sertifikasi. Hasil kegiatan uji stabilitas menunjukkan bahwa konsentrasi kandidat bahan standar belum stabil. Sehingga sertifikasi bahan acuan standar uranium dengan pengotor Co, AI, B, Cd dan Be hanya dalam bentuk draft. Meskipun demikian langkah-Iangkah dalam penyiapan bahan standar dapat dijadikan acuan untuk pembuatan bahan standar nuklir yang lain. Kata kunci : sertififikasi, bahan acuan standar, uranium, pengotor Co, AI, B, Cd dan Be
PENDAHULUAN Produksi, karakterisasi dan sertifikasi dari bahan acuan merupakan aktivitas penting dalam meningkatkan dan mempertahankan sistem pengukuran yang terpadu di seluruh dunia. Sesuai dengan pedoman ISO 32 dan ISO 33, bahan acuan bersertifikat digunakan untuk kalibrasi, pengendalian mutu dan validasi metoda. Selain itu bahan acuan bersertifikat digunakan untuk mempertahankan atau mencapai ketertelusuran pengukuran[1J• Kebutuhan analisis yang diperlukan oleh laboratorium bahan bakar nuklir di Indonesia khususnya BATAN terhadap kadar Uranium dan pengotornya seperti, Boron, Cadmium, Barium, Cobalt dan Alumunium yang terdapat dalam alam dan dalam bahan bakar nuklir yang akan digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir merupakan suatu kegiatan rutin yang sering dilakukan oleh laboratorium uji bahan bakar nuklir. Pekerjaan tersebut harus dilakukan guna memberikan informasi kepada pengguna yang akan memakai bahan tersebut sebagai bahan bakar reaktor nuklir, dan juga diperlukan dalam kegiatan dalam daur bahan bakar nuklir untuk memantau adanya kontaminasi logam tersebut yang berada di lingkungan. Saat ini bahan bakar Uranium yang sangat strategis penggunaannya, mahal dan sulit untuk diperoleh oleh laboratorium pengguna sebagai standar uji dalam melakukan analisis bahan bakar nuklir. Bahan acuan standar (standard reference materials) logam Uranium dan pengotornya sangat jarang dipunyai oleh laboratorium bahan bakar nuklir yang ada di Indonesia, dan bahan ini mempunyai masa berlaku kemurniannya tidak lama (antara 1 - 3 tahun). Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan pembuatan bahan acuan standar (SRM) bahan bakar uranium di dalam negeri guna dijadikan sebagai standar dalam melakukan analisis/pengujian[2J• Menurut pedoman ISO 35, langkah-Iangkah yang diperlukan untuk mempersiapkan bahan acuan meliputi definisi bahan acuan, rancangan prosedur penyiapan contoh, pemilihan metoda pengukl'ran, rancangan karakterisasi bahan acuan, sampling, penyiapan contoh, pemilihan metoda, uji homogenitas, uji stabilitas, karakterisasi bahan acuan, ketidakpastian pengukuran dan rancangan sertifikat[1].
487
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
TEORI Homogenitas Homogenitas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: metoda sampling, jenis bahan (serbuk, pad at, cair), karakteristik bahan (ukuran partikel, higroskopis, sifat fisik, sifat kimia). Untuk menetapkan batasan homogenitas suatu bahan, maka digunakan 5 kriteria[3J, kriteria tersebut diuraikan sebagai berikut : Kriteria 1 : Melalui uji beda (F- Test) F hitung < F tabel (p ; db1 p
db2)
;
= probabilitas
db1 = jumlah data
db2 = jumlah data + 1 F hitung = MSB / MSW
... (1)
MSB (Mean Square Between) = ~ [(a; + b;) - x(a; + b;)f / 2(n-1) MSW (Mean Square Within) aj = masing-masing
= ~ [(a; - b;) - x(aj - b;)]2/ 2n
data kelompok a
b; = masing-masing data kelompok b n
= jumlah data
Kriteria 2 : Melalui perhitunganStandard
Oeviasi (SO) [5]
SO sampling
< 0,3 SO Horwitz
SO sampling
=
SO Horwitz
-.J (
... (2)
(MSB / MSW)/2 )
= (CV Horwitz (%) * X rata-rata) /100
CV Horwitz (%) = 2 (1-0,5109
C)
C = fraksi konsentrasi Kriteria 3:
Melalui perhitungan Standard Oeviasi (SO) SO sampling
Kriteria 4:
< 0,5 SO Horwitz
... (3)
Melalui perhitungan Standard Oeviasi (SO) SO sampling
< (F1 * S/) + (F2 * Sb2)
Sa2 = (0,3 SO Horwitz)2 Sb 2 =
~ 0;2/
2m
Oi = selisih 2 data m = jumlah data Kriteria 5 : Melalui perhitungan Standard Oeviasi (SO) SO sampling
< SO Horwitz
... (4)
Stabilitas Suatu bahan standar dikatakan stabil apabila dalam jangka waktu tertentu bahan terse but tidak berubah secara fisik dan komposisi. Uji stabilitas dimaksudkan untuk menentukan tingkat ketidakstabilan kandidat bahan acuan setelah melalui tahap persiapan. Stabilitas dibedakan antara stabilitas dalam kondisi penyimpanan tertentu (stabilitas jangka panjang) dan stabilitas dalam kondisi
488
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
pengangkutan[1J•
Untuk mengetahui kestabilan suatu bahan maka dilakukan perhitungan melalui uji t
(t-student) t = (X1- X2)/
-J
... (5)
[(y/ / n1) + (y/ / n2)]
X1 = konsentrasi rata-rata data pengukuran 1 X2 = konsentrasi rata-rata data pengukuran 2 Y1 = tingkat kepercayaan data pengukuran 1 Y2 = tingkat kepercayaan data pengukuran 2 n1 = jumlah data pengukuran 1 n2 = jumlah data pengukuran 2 Data hasil pengukuran disubstitusikan ke dalam persamaan di atas sehingga diperoleh nilai hasil uji t. Bila nilai uji t lebih kecil dibanding nilai uji t dari tabel[4J, maka bahan tersebut dinyatakan stabil. Sebaliknya bila nilai uji t lebih besar dibanding nilai uji t dari tabel, maka bahan tersebut belum stabil dan perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Ketidakpastian
Pengukuran
[5]
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam analisis uranium menggunakan metoda Potensiometri antara lain adalah preparasi sampel (penimbangan, pengenceran, pemipetan), pemakaian reagent, dan pengukuran berulangkali (presisi). Faktor-faktor tersebut digunakan untuk menyusun langkahlangkah dalam perhitungan ketidakpastian. Langkah-Iangkahnya adalah dibuat model sistem pengujian berupa diagram langkah pengujian, ditetapkan rumus atau formula pengukuran secara teoritis (bila ada). Faktor-faktor yang memberikan kontribusi kesalahan akan digunakan untuk membuat gambar Cause and Effect atau Fish Bone. Bila Fish Bone sudah dibuat, maka dihitung ketidakpastian baku gabungan dari semua tahap langkah pengujian dan selanjutnya hasil perhitungan ketidakpastian dilaporkan. Ketidakpastian pengukuran (uncertainty) merupakan suatu parameter yang menetapkan rentang nilai pengukuran yang di dalamnya diperkirakan nilai benar suatu pengukuran berada. Ketidakpastian suatu pengukuran penting diketahui oleh personil yang bekerja di laboratorium terutama bagi seorang peneliti. Hal ini sangat diperlukan dalam pengolahan data sehingga dapat diketahui hasil analisis berada dalam rentang pengukuran diterima atau ditolak. Nilai ketidakpastian pengukuran digunakan sebagai informasi rentang ukur dan akurasi nilai dari pen era pan metoda pengujian. Nilai ini juga digunakan oleh personil laboratorium dalam melakukan suatu pengukuran dengan metoda dan prosedur yang berbeda tetapi tetap dalam rentang nilai benar. Sumber informasi pengukuran ketidakpastian pengukuran berasal dari spesifikasi pabrik, data pustaka, data validasi metoda atau data dari log book. Kategori komponen ketidakpastian terdiri dari type A dan type B. Kategori type A berdasarkan pekerjaan eksperimen (percobaan) dan dihitung dari rangkaian pengamatan berulang (presisi). Sedangkan kategori type B berdasarkan informasi yang dapat dipercaya. Perhitungan ketidakpastian terdiri dari ketidakpastian baku, ketidakpastian gabungan dan ketidakpastian diperluas. Ketidakpastian baku dihitung berdasarkan kategori type A atau type B. Ketidak pastian gabungan terdiri dari komponen-komponen ketidakpastian baku. Sedangkan ketidakpastian diperluas diperoleh dari ketidakpastian gabungan dikalikan faktor pencakupan. Faktor pencakupan (k) pada tingkat kepercayaan 95% adalah 2.
METODOLOGI Bahan Bahan yang diperlukan adalah serbuk U02 dan serbuk U308 yang akan dijadikan bahan standar, bahan standar acuan primer U308. Sedangkan bahan untuk keperluan uji stabilitas menggunakan alat Titroprosesor adalah Asam Nitrat (HN03), Ferro Sulfat (FeS04), Asam Sulfamat (NH2S03H), Asam Phosphat (H3P04), Ammonium Hepta Molybdate ((NH4)Mo7024), Kalium Dikromat (K2Cr207), Vanadium Sulfat (V2S04) serta aquadest sebagai pelarut.
489
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
Alat Peralatan utama yang digunakan adalah oven untuk menghilangkan kandungan air dalam bahan, heater untuk memanaskan larutan uranium dan Titroprosesor untuk analisis kestabilan kandidat bahan standar. Peralatan pendukung berupa timbangan analitik, eawan porselin, botol sampel, gelas ukur, labu ukur, beaker glass, pipet volum, pipet eppendoprh, pipet tetes, pen gad uk magnet {stirrer}, botol semprot, sarung tangan dan masker.
Tata Kerja Serbuk U02 dan U308 yang sudah dilakukan uji homogenitas, ditimbang 0,5 gram dan dilarutkan dalam HN03. Selanjutnya dieneerkan hingga volume 25 ml. Setelah larutan uranium selesai dipreparasi maka dilakukan pengukuran kestabi/an menggunakan metoda potensiometri dengan alat Titroprosesor. Analisis dilakukan seeara duplo dan hasi/ pengukuran berupa konsentrasi uranium dalam larutan uranium oksida.
HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut standar ISO 34 dan 35 sebelum dilakukan sertifikasi dilakukan langkah-Iangkah sebagai berikut :
bahan standar maka harus
1. Karakterisasi kandidat bahan aeuan serbuk uranium oksida (U02 dan U308). 2. Uji presisi, uji akurasi, uji kuantisasi, uji kesalahan sistematik, dan estimasi pengukuran.
ketidak pastian
3. Analisis kandungan unsur kandidat bahan aeuan serbuk uranium oksida beserta pengotornya (Boron, Cadmium, Barium, Cobalt dan Alumunium) menggunakan ICP-AES dan AAS. 4. Uji homogenitas kandidat bahan aeuan. 5. Uji profisiensi dan uji banding antar laboratorium. 6. Uji stabi/itas kandidat bahan aeuan. 7. Raneangan sertifikasi.
Karakterisasi TabeI1[6J.
Karakterisasi sertifikat
serbuk U02 sudah dilakukan oleh Bidang Bahan Bakar Nuklir (B3N) tereantum pada Tabel1. Karakterisasi U02 50 0.6 diterima 0.5 2.2 0.1977 0.2 2.3196 2.656 2.12 %(max.) 0.58 ttd ppm 0.22 % %~ 95 <5 Data dari : 99.343 ppm+0.2 < 0.2 arlee % % 1.5 arlee ~ 60 75 Batas yang 2,317 3,999 1,319 1.04 arlee m2/ar m2/qr ppm Lolos 850 500 IJm 99.9881 4.5+1 %% Hasil Pengukuran 2.0100 qr/ee
490
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Karakterisasi serbuk U308 dilakukan oleh PT Bantek[7] berupa densitas sebesar 8,6 g/cm3. Alat Titroprosesor yang akan digunakan untuk pengukuran harus menggunakan metoda yang valid berdasarkan parameter-parameter unjuk kerja yang memenuhi spesifikasi. Parameterparameter tersebut antara lain presisi, akurasi, limit deteksi, limit kuantisasi, kesalahan sistematik, dan estimasi ketidak pastian pengukuran. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai presisi dan akurasi metoda adalah 0,374% dan 99,64%. Limit deteksi adalah 60ppm dan limit kuantisasinya 130ppm. Nilai ketidakpastian pengukuran standar adalah 0,409ppm[8]. Analisis kandungan uranium dalam kandidat bahan standar menggunakan Titroprosesor. Konsentrasi Uranium dalam U02 sebesar 88,46% sedangkan konsentrasi U dalam U308 adalah 84,36%. Kandungan pengotor Be, Cd dan AI dalam U02 masing-masing adalah 0,035ppm, 0,096ppm dan 0,0321 ppm. Unsur B dan Co dalam U02 tidak terdeteksi. Sedangkan konsentrasi pengotor B, Be, Cd, Co dan AI dalam U308 adalah 0,021 ppm, 0,067ppm, 0,085ppm, 0,675ppm dan 2,208ppm[9]. Untuk pengujian homogenitas kandidat bahan standar diperoleh hasil bahwa kandungan Uranium dalam bahan homogen dengan memenuhi kriteria 1[3,10,11]. Untuk memperoleh hasil analisis U beserta pengotornya dalam uranium oksida yang dapat dipercaya maka dilakukan uji banding antar laboratorium melalui uji profisiensi. Peserta uji profisiensi terdiri dari 7 laboratorium terakreditasi. Hasil analisis masing-masing laboratorium menunjukkan bahwa tidak semua unsur pengotor dapat dianalisa, sehingga dalam melakukan evaluasi hasil uji profisiensi berdasarkan data yang berasal kurang dari 7 laboratorium[12]. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji profiensi tidak memenuhi persyaratan minimum jumlah laboratorium peserta (minimum 7 laboratorium ). Hasil uji stabilitas diperoleh bahwa konsentrasi U02 stabil sedangkan konsentrasi U308 belum menunjukkan nilai yang stabil. Hasil pengujian homogenitas dan stabilitas Uranium dalam U02 dan U308 tercantum dalam Tabel 2. Data perhitungan konsentrasi Uranium dalam U02 dan U308 disajikan pad a Lampiran 1.
Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas dan Stabilitas U dalam U02 dan U308
84,36 88,46 88,93 88,63 U dalam U dalam U02 U308 (%) (%)
Perhitungan uji stabilitas sama dengan perhitungan uji homogenitas. Untuk mengetahui kestabilan kandidat bahan acuan yang dibuat, maka dilakukan perhitungan statistik melalui uji-t dengan menggunakan persamaan (5). Hasil perhitungan uji t disajikan pad a Tabel 3.
... (5)
491
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
Tabel 3. Perhitungan Uji t Konsentrasi U dalam U02 dan U30a 43 88 0,8846 0,8863 0,25 35 0,8815 1,96 0,8480 0,91 1,96 0,8893 0,25 0,37 U30a U dalam U02 0,8436 U100 dalam
Hasil perhitungan
nilai t pada Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai t untuk bahan U02 dan dengan t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa kedua bahan tersebut
U30a lebih kecil dibandingkan
stabil.
Dari data pengukuran konsentrasi U dalam U30a memberikan nilai pengulangan pengukuran yang lebih besar dari nilai teoritis. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan sistematis dalam pengukuran bahan tersebut. Dengan adanya hal tersebut, maka langkah selanjutnya diadakan verifikasi pengukuran bahan standar sehingga akan diperoleh faktor koreksi dari pengukuran kandidat bahan standar. Tahapan-tahapan pembuatan standar di atas, digunakan sebagai bahan untuk penyusunan sertifikasi. Oleh karena data-data yang diperoleh belum memenuhi kriteria persyaratan bahan standar, maka sertifikasi bahan standar be/um bisa dibuat tetapi rancangan sertifikasi sudah dilakukan. Yang perlu diperhatikan bahwa hal-hal yang harus tercantum dalam sertifikasi §1ntara lain nama instansi/laboratorium yang menerbitkan sertifikat, judul bahan yang disertifikasi, konsentrasi bahan, ketidakpastian pengukuran, pengulangan pengukuran (bila perlu), metoda yang digunakan, tanggal penerbitan sertifikat, dan catatan khusus/keterangan/rekomendasi, Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sertifikat bahan standar pad a Lampiran 2. Bila dari data-data di atas dianggap bisa mewakili penyusunan sertifikat maka draft sertifikat dapat dibuat seperti yang tercantum pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.
KESIMPULAN Sertifikasi bahan acuan standar Uranium dalam U02 dan U30a dengan pengotor Co, AI, B, Cd dan Be disajikan dalam bentuk draft seperti tercantum pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.
DAFTAR PUSTAKA [1] [2]
ISO Guide 35, "Reference Materials - General and Statistical Principles for Certification", 2002 PURWADI KASINO PUTRO, "Pembuatan Bahan Acuan (SRM) Uranium Oksida", Prosiding Kegiatan Penelitian, PTBN, 2008
[3]
JULIA KANTASUBRATA, "Kontrol Sam pel : Pembuatan dan Penetapan Nilainya", Pelatihan Validasi Metoda dan Ketertelusuran Pengukuran Laboratorium Penguji dan Kalibrasi sesuai ISO/IEC 17025-2005, PTBN-BA TAN, 2007 ROBERT L. ANDERSON, "Practical Statistics for Analytical Chemists", Van Nostrand Reinhold Company, New York, 1987
[4] [5]
ASLINA Br. GINTING, "Validasi Metoda", Coaching 2009
492
Spektrofotometri
UV-Vis, PTBN-BATAN,
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
[6] [7] [8]
TRI YULIANTO, "Karakterisasi UO/, Kegiatan PTBN, 2007 Sertifikat U30a, Batan Teknologi (Bantek), 2006 S. FATIMAH, "Verifikasi Metoda Davis Gray untuk Penentuan Kandungan Uranium dalam U30a", Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir, PTBN-BATAN, 2007 [9] ROSIKA KRISWARINI, "Uji Banding Unsur B, Be, co, Cd dan AI dalam Bahan Bakar U02 dan U30a dengan Metoda ICP-AES dan AAS", Prosiding Kegiatan Penelitian, PTBN, 2008 [10] ROSIKA KRISWARINI, "Homogenitas Bahan Standar Uranium Oksida", Presentasi Kegiatan Penelitian, PTBN, 2007 [11] ROSIKA KRISWARINI, "Studi Homogenitas Kandidat bahan Acuan Uranium Oksida (U02) Sesuai dengan Pedoman ISO Guide 35", Pertemuan Presentasi IImiah Standarisasi (PPIS), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Jakarta, 2009 [12] PURWADI KASINO PUTRO, "Teknologi Pembuatan Bahan Acuan Standar dan Pembahasan Hasil Uji Profisiensi Bahan Bakar Nuklir Uranium Oksida (U02 dan U30a), Workshop SRM PTBN,2008
493
ata
0.894 0.882 0.884 0.881 6a
9b 2b 2a 1b 4b 4a 3b 5b 0.861 0.878 0.909 0.892 0.897 0.924 0.888 0.887 0.904 0.874 0.929 0.895 0.918 0.902 0.886 0.896 7b 10b 0.923 0.915 0.932 0.889 0.933 0.901 0.890 0.851 0.855 0.858 3a 0.903 0.856 9a 0.926 0.866 0.8893 8b 8a 0.867 0.852 0.847 0.861 0.862 0.906 0.894 0.881 0.877 0.898 0.905 0.882 0.879 0.893 0.913 0.863 0.891 0.871 0.883 0.875 0.880 7a 6b 8b 0.907 0.885 0.876 0.916 0.911 0.884 0.900 0.869 0.873 0.872 0.867 8a 10a 0.899 0.958 0.874 0.882 0.892 0.883 9a 0.875 0.878 0.881 4a. 0.8863 88.627 5a Hasil-hasil%10a Penelitian EBN Tahun 2009 88.93 %
ISSN 0854 - 5561
Tabel 2. Konsentrasi U dalan U30a Tabel1. (g/g U3Oa) Konsentrasi U dalan U02 (g/g U02)
494
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Lampiran 2
Standard Reference Ivlaterial,k)625 Spectrographic Zinc-Base Die-Casting
A110y
A
This Swnd"rd Reference Materia! (SRM) is intended primarily for evaluating chemical and instrumental mcthods of analysis of zinc-boiSe die-casting aHoys. SRM 625 is one of a series of re.ference materials (SRMs 625 through (30) for this purpose. A unil of SRM 625 consists of a bar segment approximately 44 mrn squart' and 19 mm thick. The mctaHurgica1 condition is that resulting from a continuous chiJi casting process. Certified Values: The certified values for II elemenls arc listed in Table I. The test methods used for certitication are listed in Table 2. All values are reported as Tnass fractions {1] calculated as the unweighted mean of the mean values from the individual laboratories. The uncertainty listed with eaeh value is an expanded unccrtainty (
0.003± SilicQn 0.04 0.002 0.002 0.0001Tin G.OOO2 0.031 oMass .on Element Fraction 0.0007Nickel O 0.070 .OJ84 ± 0.0019 O.OOO! 0.0006 Mass Froction Manganese 1v1agnesium
(%)
<%>
3.06 0.0014 0.034 ± 0.036 0.0128 ± 0.0007
Aluminum Cadmium Chromium Coppcr Iron Lcad Expinrtion of Certification: The certification of this SRM is valid indefinitely provided the SRM is handled
O
ReVision Hi.Hory 0111.J~$1 Fa$.~
Page I of 4
SRM 625
495
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
Lampiran 3
PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR BATAN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
SERTIFIKAT ANALISIS
Uranium Oksida
Unsur
(U02)
Konsentrasi (ppm)
Be
0,0350 ± 0,0015
Cd
0,0960 ± 0,0045
AI
0,3210 ± 0,0151
Catatan : - Sebelum dianalisis, bahan dipanaskan pad a suhu 110°C -
Analisis dilakukan menggunakan metoda ICP-AES
Tanggall
tahun Terbit sertifikat
496
Rekomendasi
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Lampiran 4
PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
SERTIFIKAT ANALISIS
Uranium Oksida (U30a)
Unsur
0,0670 0,0210 2,2080 0,0850 ±± 0,0032 0,6750 0,0010 0,0332 0,1004 0,0042 Konsentrasi (ppm)
AI Co Cd Be B
Catatan : - Sebelum dianalisis, bahan dipanaskan pada suhu 110°C - Analisis dilakukan menggunakan metoda ICP-AES untuk unsur B, Be Cd dan metoda AAS untuk unsur Co dan AI
Tanggall
tahun Terbit sertifikat
497
Rekomendasi