DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Tabel 4.1
Data Posisi Kredit Macet pada PT. BTN Cabang Bandung
Tabel 4.2
Data Posisi Kredit Macet pada PT. BRI Cabang Buahbatu Bandung
Tabel 4.3
Sampel Data Responden Penelitian
Tabel 4.4
Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.5
Karekteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.6
Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.7
Karekteristik Responden Berdasarkan Masa kerja
Tabel 4.8
Struktur organisasi bagian kredit yang ada sangat jelas garis tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.
Tabel 4.9
Manajemen puncak menciptakan iklim dengan memberikan contoh menunjukan integritas dan perilaku dengan standar etika yang tinggi
Tabel 4.10
Kepala satuan pengawas internal dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab pada pimpinan cabang
Tabel 4.11
Kepala bagian kredit mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan serta aturan-aturan secara jelas baik tulisan maupun lisan
Tabel 4.12
Setiap karyawan padabagian kredit memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kredit
Tabel 4.13
Wewenang dan tanggungjawab karyawan pada bagian kredit diberikan kepada orang yang tepat
Tabel 4.14
Kemajuan perusahaan tergantung pada kebijkan serta sumber daya yang dimiliki perusahaan
Tabel 4.15
Bagian kredit mengidentifikasi, menggabungkan, mengklasifikasi, menganalisa serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara sah pada periode berjalan
Tabel 4.16
Bagian kredit mengidentifikasi, menggabungkan, mengklasifikasi, menganalisa serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap
Tabel 4.17
Bagian kredit mengidentifikasi, menggabungkan, mengklasifikasi, menganalisa serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara akurat
Tabel 4.18
Keputusan kredit dinilai secara wajar sehingga hanya kredit yang layak saja yang diberikan
Tabel 4.19
Wawancara merupakan penyidikan kepada calon debitur untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas sesuai dan seperti yang Bank inginkan
Tabel 4.20
Peninjauan ke lokasi yang menjadi jaminan kredit untuk memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
Tabel 4.21
Adanya pengecekan independen menyangkut verifikasi atas pekerjaan yang dilakukan sebelumnya oleh karyawan lain atau bagian lain serta untuk menghindari kesalahan baik
Tabel 4.22
Terdapat pemisahan fungsi antara bagia analis kredit, administrasi kredit dan penagihan kredit
Tabel 4.23
Keputusan kredit merupakan keputusan tim yang telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
Tabel 4.24
Bank memiliki buku besar pembantu piutang untuk tiap-tiap Debitur dan disimpan serta dipertanggungjawabkan oleh pejabat yang berwenang
Tabel 4.25
Untuk melindungi data kredit penggunaan komputer menggunakan sistem sandi (password) dengan akses secara on-line
Tabel 4.26
Terdapat tempat penyimpanan surat berharga jaminan yang tingkat keamanannya tinggi (safety box)
Tabel 4.27
Kegiatan observasi kelapangan dapat memperkecil resiko tidak tertagih pemberian kredit
Tabel 4.28
Analisa kredit yang cermat dapat menekan kredit macet
Tabel 4.29
Bank mengharuskan adanya laporan observasi kelapangan, wawancara serta hasil analisis pemberian kredit
Tabel 4.30
Bank mengharuskan laporan pertanggungjawaban atas keputusan pemberian kredit
Tabel 4.31
Bank memiliki internal audit yang independen
Tabel 4.32
Adanya evaluasi atau rapat koordinasi pada bagian kredit yang dilakukan setiap bulan
Tabel 4.33
Pelaporan pemberian kredit sudah akurat atau teliti
Tabel 4.34
Pelaporan pemberian kredit dapat diandalkan atau dipercaya
Tabel 4.35
Aktivitas pemberian kredit sudah aman dari penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang karyawan yang tidak bertanggungjawab
Tabel 4.36
Pelaksanaan aktivitas pemberian kredit sudah berjalan secara efektif dan efisien
Tabel 4.37
Kebijakan antara pemisahan tugas antara fungsi pencatatan, persetujuan dan pengawasan telah diteliti
Tabel 4.38
Rangkaian prosedur pemberian kredit dijalankan oleh para karyawan sesuai dengan kebijkan yang berlaku telah ditaati
Tabel 4.39
Bank menyediakan daftar isian yang lengkap diisi oleh calon Debitur
Tabel 4.40
Surat Permohonan Debitur ditandatangani secara lengkap dan sah
Tabel 4.41
Pengajuan Permohonan kredit disertai dengan berkas-berkas
persyaratan
dokumen yang diperlukan secara lengkap Tabel 4.42
Dilakukan wawancara dengan pemohon kredit
Tabel 4.43
Bank melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan calon Debitur
Tabel 4.44
Dilakukan penyidikan atas status kepemilikan barang-barang jaminan
Tabel 4.45
Bank mempersiapkan pengerjaan penilaian dari segala aspek baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat atau tidaknya dipertimbangkan suatu permohonan kredit
Tabel 4.46
Penilaian kelayakan kredit dilakukan dengan menggunakan prinsip(Character, capacity, capital, colleteral & condition)
dan 7P (Personality,party, perpose,
prospect, payment, profitability & protection) Tabel 4.47
Perjanjian kredit (akad kredit) dilakukan oleh karyawan kredit yang berwenang dengan disaksikan oleh notaris perusahaan secara sah
Tabel 4.48
Dikirim surat penolakan disertai dengan alasan dibuat rangkap tiga, yaitu : yang asli ke pemohon kredit lembar kedua untuk direksi (manajer kredit) dan lembar tiga arsip di bagian kredit
Tabel 4.49
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan Bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon Debitur
Tabel 4.50
Persetujuan atas pemohon kredit disampaikan kepada pemohon kredit secara tertulis
Tabel 4.51
Perjanjian kredit dituangkan dalam bentuk akad kredit yang berisi hak dan kewajiban kredit
Tabel 4.52
Perjanjian kredit (akad kredit) dilakukan oleh karyawan kredit yang berwenang dengan disaksikan oleh notaris perusahaan secara sah
Tabel 4.53
Pencairan fasilitas kredit berupa pembayaran dan atau pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman
Tabel 4.54
Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang Debitur
Tabel 4.55
Adanya rapat koordinasi antar bagian analis kredit, administrasi kredit dan penagih kredit untuk menganalisa permohonan kredit calon Debitur
Tabel 4.56
Adanya pembinaan Debitur dengan cara konsultasi untuk menghindari kesalah pahaman informasi mekanisme pembayaran kredit
Tabel 4.57
Kredit yang pembayarannya dikategorikan macet & tidak dapat tertagih diserahkan ke balai lelang negara
Tabel 4.58
Adanya konfirmasi melalui telepon atas kredit yang telah jatuh tempo
Tabel 4.59
Angsuran yang telah jatuh tempo lebih dari dua bulan dikonfirmasi melalui surat
Tabel 4.60
Adanya kunjungan ke rumah Debitur maupun instansi untuk menagih tunggakan kredit yang telah jatuh tempo lebih dari tiga bulan
Tabel 4.61
Adanya keringanan pembayaran apabila Debitur dengan kategori macet melunasi seluruh hutangnya
Tabel 4.62
Kredit yang pembayarannya dikategorikan macet & tidak dapat tertagih diserahkan ke balai lelang negara
Tabel 4.63
Kredit macet selalu dievaluasi setiap bulan agar dapat diminimalkan
Tabel 4.64
Rekapitulasi
Hasil
Jawaban
kuesioner
responden
terhadap
Pengaruh
pengendalian internal atas pemberian kredit dalam upaya menekan kredit macet pada 2 Bank BUMN di Kotamadya Bandung. Tabel 4.65
Data perhitungan Uji Validitas
Tabel 4.66
Data Perhitungan Uji Realibitas
Tabel 4.67
Hasil Penelitian Kuesioner Manfaat Pengendalian Internal atas Pemberian kredit dalam Upaya Menekan Kredit Macet
Tabel 4.68
Hasil Penelitian Kuesioner Manfaat Pengendalian Internal atas Pemberian kredit dalam Upaya Menekan Kredit Macet
Tabel 4.69
Hasil Penelitian Kuesioner Manfaat Pengendalian Internal atas Pemberian kredit
Tabel 4.70
Hasil Penelitian Kuesioner Upaya Menekan Kredit Macet
Tabel 4.71
Hasil Penelitian Kuesioner Uji Realibilitas item ganjil
Tabel 4.72
Hasil Penelitian Kuesioner Uji Realibilitas item genap
Tabel 4.73
Hasil Penelitian Uji Validitas Manfaat Pengendalian Internal atas Pemberian kredit dalam Upaya Menekan Kredit Macet
Tabel 4.40 Tabel 4.40 V