Serangan Penyakit Cacar Daun Cengkeh Oleh Feny Ernawati, SP dan Amini Kanthi Rahayu, SP
Pendahuluan Tanaman cengkeh adalah salah satu komoditi utama di sektor perkebunan. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan, dan sebagai bahan baku pembuatan rokok. Cukai rokok merupakan pendapatan negara terbesar keempat setelah pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan badan, serta pajak penghasilan minyak dan gas. Industri rokok ini juga menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
Luas Areal Cengkeh Di wilayah kerja BBPPTP Surabaya Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi cengkeh, yang terpusat di Kabupaten Pacitan, Trenggalek dan Ponorogo (Gambar 1). Akan tetapi pada umumnya sebagian besar Kabupaten di Jawa Timur merupakan daerah penghasil kopi.
Gambar 1. Gambar Areal Cengkeh di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Triwulan I Tahun 2014 Sumber Data Bidang Proteksi BBPPTP SURABAYA
Serangan Penyakit Cacar Daun Cengkeh (CDC) Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phyllosticta syzygii. Serangan penyakit CDC tertinggi ada di Kabupaten Magetan dengan tingkat serangan sedang (Gambar 2). Gejala serangan dimulai dari daun yang berada pada tajuk terbawah, seterusnya ke atas (pucuk tanaman). Gejala pada daun muda yang berwarna kemerahan, terdapat bagian daun yang melepuh (becak - becak seperti kulit terkena api). Pada daun yang sudah berwarna hijau, mula-mula terdapat bagian-bagian yang berwarna lehih muda, kemudian melepuh seperti cacar yang
berbintik-bintik
hitam.
Tahap
selanjutnya,
becak-becak
ini
akan
membentuk bintik-bintik cacar dengan bagian permukaannya cembung dan bagian bawah cekung. Bila tepi daun yang terserang, daun akan berlekuk-lekuk dan bagian permukaan dan bergelombang (Liptan, 1991) Gejala tersebut akan lebih jelas terlihat pada daun yang masih muda. Pada bercak-bercak tersebut kadang-kadang terdapat bintil-bintil hitam kecil. Selain pada daun, gejala penyakit gugur akibat serangan CDC kadang kadang terlihat juga pada buah. Daun-daun yang terkena penyakit CDC secara bertahap akan gugur (Puslitbangbun, 2013)
Gambar 2. Gambar Tingkat Serangan Phylosticta syzygii Triwulan I Tahun 2014 di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Sumber Data Bidang Proteksi BBPPTP SURABAYA
Gambar 3. Gejala pada daun cengkeh akibat serangan Phyllosticta syzygii Sumber : http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/budidayacengkeh/puslitbang-perkebunan/
Tingkat Serangan Cacar Daun Cengkeh Di Propinsi Jawa Timur, tingkat serangan Phylosticta syzygii pada tanaman cengkeh merupakan OPT utama yang menempati menempati urutan ke 4(empat) setelah serangan OPT yang lain seperti N. hemipterus, Pseudomonas sp, dan R. lignosus (Gambar 4). Penyakit ini menyerang hampir di semua pertanaman cengkeh di Jawa Timur.
Gambar 4. Gambar Tingkat serangan OPT Utama cengkeh di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Triwulan I Tahun 2014 Sumber Data Bidang Proteksi BBPPTP SURABAYA
Jika dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2013, pada Triwulan I tahun 2014 ini serangan Cacar Daun Cengkeh mengalami peningkatan tingkat serangan sebesar 0,2% yaitu dari 0,59% menjadi 0,79% (Gambar 5). Berbeda dengan OPT lain Pseudomonas syzygii dan R.lignosus yang mengalami penurunan tingkat serangan. Penyakit ini mudah menular ke tanaman yang lain melaui spora yang terbawa oleh angin, air hujan, manusia dan serangga (Liptan, 1991). Mengingat Triwulan I adalah bulan basah, maka dimungkinkan hujan yang berpengaruh potensial terhadap perkembangan penyakit.
Gambar 5. Perbandingan Tingkat Serangan OPT Utama Cengkeh Triwulan IV 2013 dengan Triwulan I Tahun 2014 Sumber Data Bidang Proteksi BBPPTP SURABAYA
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit Penyebab penyakit cacar daun cengkeh adalah parasit lemah, sehingga penyakit lebih banyak terdapat pada tanaman yang lemah. Penyakit lebih banyak berjangkit di kebun yang rapat, kurang terpelihara, kurang dipupuk, gulma tidak dikendalikan dan pemetikannya kasar (Semangun, 2000). Pengelolaan Penyakit Menurut Semangun (2000), pengelolaan penyakit cacar daun cengkeh dengan : 1. Penggunaan bibit tanaman cengkeh yang tahan CDC
2. Melarang pengangkutan benih dan bibit dari wilayah yang berpenyakit ke wilayah yang bebas penyakit. 3. Melakukan sanitasi kebun, karena penyebab penyakit bertahan pada daun-daun yang telah gugur. 4. Kebun
dipelihara
sebaik-baiknya
untuk
meningkatkan
ketahanan
tanaman. 5. Memilih pohon induk yang bebas cacar daun cengkeh.
DAFTAR PUSTAKA Liptan. 1991. Penyakit Cacar Daun Cengkeh. Balai Informasi Pertanian. Riau Puslitbangbun. Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh. 2013. http:// minyakatsiriindonesia. wordpress. com/budidaya-cengkeh/puslitbangperkebunan/. Diakses tanggal 6 Mei 2014 Semangun. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Sumber Data Bidang Proteksi. 2014. Data Triwulan I. Sumber Data Bidang Proteksi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, Jombang.