SEQUENTIALLY TIMED AND EVENTS PLOTTING By :OKTAVIAN DITA KHIRANA 6505.040.002
Proses investigasi STEP adalah konsep investigasi yang berisi dari beberapa kejadian kunci (key event) yang terjadi selama insiden berlangsung. Biasanya key event dapat dilengkapi saat tahap investigasi utama dan investigasi tambahan.
Investigasi dipusatkan pada peristiwaperistiwa yang dilakukan seseorang atau objek pada perubahan-perubahan tindakan berurutan serta dipusatkan pada waktu seseorang melakukan tindakan sehingga terjadi peristiwa kecelakaan.
Dalam melakukan proses investigasi menggunakan STEP di mulai dengan pembuatan kartu STEP (STEP card) umtuk mengetahui lebih jelas tentang kejadian-kejadian yang menyebabkan kecelakaan. Bentuk dari STEP card:
Aktor adalah sesorang yang memulai perubahan status proses yang diperlukan hingga menghasilkan tujuan yang dicapai. Seorang aktor hanya mempunyai satu nama. Nama-nama yang rancu, salinan, campuran atau jamak secara positif tidak dapat diterima. Action adalah tindakan spesifik yang dilakukan oleh aktor yang dapat mempengaruhi aktor yang lain. Investigasi dipusatkan pada tindakan yang dimulai dari proses permulaan terjadi peristiwa. Langkah akhir adalah investigasi, pemusatan pada tindakan aktor, bukan pada apa yang aktor telah perbuat. Tugas ini kemudian dimulai suatu proses penyelidikan. Time event began adalah waktu awal terjadinya tindakan yang dilakukan oleh pelaku yang nantinya memicu kecelakaan. Waktu dapat diperkirakan, diamati secara relatif.
Event duration adalah durasi waktu dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Waktu dapat diperkirakan, diamati secara relatif. Data source/evidence adalah orang, obyek, dokumen atau data lainnya yang dapat mendukung informasi mengenai tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Event location adalah lokasi atau tempat terjadinya tindakan yang dilakukan oleh pelaku Description digunakan untuk memperluas uraian tindakan aktor. Description menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh aktor, atau menguraikan tindakan aktor dengan melalui penggambaran (pembayangan proses kejadian)
CASE STUDY
Terjadi kecelakaan antara kereta api dengan mobil. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 13.45 pada hari rabu tanggal 17 oktober 2007. Kejadian ini mengakibatkan tiga korban meningal dan satu orang luka parah yang masih dirawat dirumah sakit. Menurut keterangan para saksi ternyata petugas palang pintu sedang tertidur sesaat sebelum kereta api melintas sehingga dia terlambat untuk menutup palang pintu. Bersamaan dengan itu meluncur sebuah mobil di perlintasan kereta api yang masih belum tertutup. Sehingga kereta api dengan kecepatan tinggi yang melintas diperlintasan tersebut langsung menghantam mobil. Kemudian terjadilah kecelakaan maut tersebut
KRONOLOGI KECELAKAAN 1. KA Kertajaya dengan kecepatan tinggi meluncur ke perlintasan kereta api di Jalan Adi Sucipto pada pukul 13.30 2. Supir mengemudi dengan kecepatan tinggi meluncur ke perlintasan kereta api pada pukul 13.30 3. Masinis KA Kertajaya memberi berita pada petugas palang pintu bahwa kereta kan melintasi perlintasan tersebut pada pukul 13.35 4. Petugas palang pintu dalam keadaan tertidur sehingga dia kurang memperhatikan perintah penutupan palang pintu perlintasan berupa sinyal genta dari masinis pada pukul 13.35. 5. Petugas tidak menutup palang pintu pada pukul 13.40 6. Mobil yang melaju menuju ke perlintasan langsung menerobos pintu perlintasan yang belum tertutup pada pukul 13.43 7. Kereta api dengan kecepatan tinggi melintas diperlintasan langsung menghantam mobil yang melintaspada pukul 13.43 8. Kecelakaan itu menyebabkan mobil yang melintas terseret sejauh 10 meter
MATRIK STEP
Rabu, 17 Oktober 2007
13.30
13.35
13.40
13.43