Sentra Sarung Palekat di Pekajangan
humas pemkab pekalongan
Para pekerja di sebuah industri sarung di Kabupaten Pekalongan.
Sudah sejah lama, wilayah Pekajangan
palekat bisa dijamin bagus kualitasnya,” kata
yang terletak di Kecamatan Kedungwuni
Amin Salim Basymeleh, pemilik sekaligus
sangat kesohor dengan kain sarung palekat.
Direktur Utama Dutatex itu.
Para perajin tenun kain palekat di kawasan
Untuk membuat sarung palekat dengan
ini, merupakan perajin turun temurun yang
peralatan ATMB, papar Amin, memang harus
menggunakan peralatan tenun dengan alat
tetap dipertahankan. Pada 1985, usaha Amin
kayu yang biasa disebut Alat Tenun Bukan
mampu memproduksi kain sarung palekat
Mesin (ATBM). Yang istimewa, sarung-
sebanyak 1.680 kodi per bulannya. Kini,
sarung palekat buatan khas Pakajangan itu
produksi sarung palekat buatan Dutatex
berkualitas sangat bagus dan sangat menarik
telah mampu memproduksi sarung palekat
motif-motifnya.
berkualitas sebanyak 8.000 hingga 10.000
Salah satu pioner sarung palekat khas
kodi per bulan.
Pekajangan adalah produk P.T. Duta Ananda
Ihwal pasar yang telah berhasil ditembus,
Utama Tekstil (Dutatex). ”Meski sekarang kami
Amin menjelaskan bahwa saat ini pasar
memproduksi sarung dengan mesin modern,
yang mendominan adalah pasar luar negeri
namun sejak awal kami sudah membuat sarung
seperti di negara-negara Timur Tengah dan
palekat dengan menggunakan alat tenun
negara-negara di Afrika. Untuk permintaan
tradisional. Dari alat ini hasil produk sarung
dalam
54
negeri
(domistik),
terang
Amin,
Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan
rata-rata meningkat sampai 30 persen. ”Ya, peningkatan pasar lokal ini barangkali seiring dengan meredupnya produk-produk sarung printing,” jelas Amin yang telah memunyai lebih dari 900 karyawan itu. Peluang pasar sarung bagi para pengusaha sarung palekat khususnya, memang masih sangat terbuka lebar. Amin memberikan gambaran bahwa dari 100 juta penduduk Indonesia yang menyukai busana sarung, ternyata hanya terpenuhi sebanyak 54 juta potong sarung. Itulah
sebab,
Dutatex
sendiri
dalam
REPRO INTERNET
Motif kotak-kotak merupakan motif sarung yang cukup disukai masyarakat.
menggarap pasar, utamanya pasar domistik
Dan, motif-motif sarung palekat yang biasa
tak lepas dari bagaimana caranya mengetahui
diproduksi di antaranya motif kotak-kotak,
kesukaan setiap masyarakat di setiap daerah.
motif salur atau lurik, non-lurik, bunga-
Masing-masing daerah memang beda kultur
bungaan, dan sebagainya. Selebihnya, selain
dan karakternya dalam menggunakan kain
memunyai kualitas tinggi, sarung yang dibuat
sarung. Simak saja, antara masyarakat Bali
dengan ATMB motif dan desainnya lebih
dan Aceh, misalnya akan beda dalam memilih
luas dan bebas. Misalnya untuk menampilan
motif sarung.
motifnya sangat tegas bisa timbul.
GELIAT ATBM DI PAKUMBULAN Batik yang telah menjadi budaya dan tradisi, seka ligus sebagai cetusan olah seni membatik, setidaknya tidak pas kalau tidak me nyandingkan seni membuat kain secara tradisional, yakni tenun
klasik
khas
paten
Pekalongan.
Kabu Masya
rakat Kota Santri ini, memang memunyai warisan dari nenek moyang dalam membuat kain untuk bahan batik dengan menggunakan alat tradisiolan kayu atau umumnya disebut REPRO INTERNET
Seorang perajin kain tenun dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan
Alat Tenun Bukan Mesin (ATMB).
55
wangi. “Kerajinan yang diproduksi oleh para pengusaha kain tenun ATBM memang terus mengalami peningkatan, malahan produkproduknya telah berhasil dipasarkan ke luar negeri,” kata Ketua Badan Pengurus Cabang Ashepi (Asosiasi Eksporter dan Produsen Handicraft Indonesia) Pekalongan, H. M. Romi Oktabirawa. Di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan, kini jumlah perajin tenun ATBM mencapai sekitar
100
pengusaha.
“Produk-produk
dari para perajin tenun ATBM sudah sering mengikuti pameran di tingkat nasional atau pameran produk unggulan di mancanegara,” papar Romi, menambahkan. Salah satu pengusaha tenun ATBM di Pakumbulan yang kini tergolong telah menapak sukses adalah Hermanto Irfan dengan usaha “Kaya Tenun” miliknya. Produk-produk dari Hermanto banyak digemari konsumen lokal, nasional, maupun internasional. Dari kerja kerasnya menderakkan mesin-mesin kayu REPRO INTERNET
ATBM, pria ini menangguk penghargaan dari
Perajin kain tenun ATBM memang membutuhkan ketelatenan.
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di
Sentral para perajin tenun yang masih
Sebelumnya, pada 2009, Hermanto me
mempertahkan tradisi tenun ATBM terletak
raih penghargaan berupa Gold Award untuk
di wilayah Desa Pakumbulan, Kecamatan
Indonesia Good Desain Selection dan peng
Buaran. Dan, data yang tercatat, di wilayah
hargaan Special Craftmanship Award.
ini terdapat 69 perajin tenun ATBM. Meski mengggunakan
teknologi
yang
Istana Negara, Jakarta, Tahun 2012.
Kawasan Pakumbukan sendiri oleh Peme
sangat
rintah Kabupaten (Pemkab) telah ditetapkan
sederhana, namun para perajin tenun ATBM
menjadi wilayah sentra tenun ATBM. “Seba
masih terus berkibar. Bahkan deraan dari
gai wilayah sentra tenun ATBM, maka diha
mesin-mesin tenun modern tak mampu
rapkan Pakumbulan mampu merealisasikan
menenggelamkan tenun ATBM.
sebagai wilayah strategis produk tenun ung
Para perajin bergeming dengan penuh
gulan bagi Kabupaten Pekalongan,” kata
optimistis dan semangat untuk membuat
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, H. Asip
kain tenun dengan ATBM tersebut. Bahkan
Kholbihi S.H. M.Si.
dengan kejelian dan kreativitas para pejarin
Selain para perajin menggarap kain tenun
mampu melakukan lompatan yang luar
untuk bahan sarung, papar Asip, di sentra
biasa, yakni membuat kain atau aneka
tenun Pakumbulan juga banyak perajin yang
bahan kain dari enceng gondok dan akar
membuat kain tenun dari bahan akar wangi
56
Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan
dan enceng gondok. “Oleh karenanya, para perajin mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah dan memeroleh bantuan berupa alatalat tenun ATBM,” kata Asip. Menurut Asip, karya-karya tenun ATBM di Kota Santri yang merupakan warisan para leluhur itu seharusnya tetap dikembangkan. Hal ini, tentunya akan menjadikan tenun ATBM menjadi salah satu ikon kabupaten, selain produk-produk batik pesisirnya yang khas dan telah mendunia. Denyut perkembangan tenun ATBM di Pakumbulan seolah semakin besar. Hal ini bisa disimak dari data di Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro)
REPRO INTERNET
Kain tenun ATBM yang memunyai motif cerah.
Kabupaten Pekalongan Tahun 2010 yang
misalnya Malaysia yang pernah melakukan
menyebutkan bahwa pengusaha tenun ATBM
klaim bahwa batik merupakan hasil karya
di seluruh kabupaten mencapai 292 unit
mereka.
usaha dengan penyerap tenaga kerja sebanuak
Mantan
Bupati
Pekalongan,
Dra.
Hj.
1.914 orang. Dari jumlah tersebut, pengusaha
Siti Qimariyah M.A., saat menjabat bu
tenun ATBM di Pakumbulan sebanyak 225
pati menyatakan bahwa keinginan para pe
unit usaha.
rajin tenun ATBM Pakumbulan tersebut
Merujuk dari kondisi ini, para perajin
harus ditindaklanjuti. ”Sebagai karya asli
tenun ATBM di Pakumbulan meminta agar
masyarakat Pakumbulan dan secara umum
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan
merupakan
memfasilitasi untuk mematen karya-karya
masyarakat Kabupaten Pekalongan maka hak
tenun ATBM milik Pakumbuhan. Hal ini
paten tersebut sangat penting, sehingga tidak
untuk mengantisipasi klaim dari negara lain,
ada lagi yang mengklaim,” kata Qomariyah.
kebanggaan
tersendiri
bagi
Roda ATBM itu Berderak Kembali Bak hamparan pantai di laut yang airnya mengalami pasang surut, barangkali itulah yang dialami oleh sejumlah perajin tenun ATBM yang ada di kawasan Pakumbulan, Buaran. Tradisi menenun kain untuk bahan batik maupun sarung palekat yang pernah berjaya di era 1970-an, sontak ‘mati suri’ karena dihantam oleh banyaknya produkproduk kain tenun yang dihasilkan oleh mesin-mesin modern.
Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan
REPRO INTERNET
Peralatan ATBM dari kayu yang selama ini menjadi andalan bagi para perajin kain tenun.
57
REPRO INTERNET
Seorang perajin kain tenun ATBM selalu memilih bahan baku yang berkualitas. Namun apakah para perajin tenun ATBM
besar, benar-benar patut diacungi jempol. Ia
di Pakumbulan patah arang? Ternyata tidak.
kini berhasil membina sekitar 60 perajin dari
Memasuki Tahun 1990-an, sejumlah perajin
kain tenun akar wangi yang sekaligus mampu
tenun ATBM bangkit kembali. Dan, tokoh
mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 2.500
yang kali pertama menggerakkan roda tenun
orang. Imron sendiri, sekarang memunyai
ATBM dari tidurnya tak lain adalah H. Imron
65 ATBM, sedangkan 60 perajin binaannya
Mina bin Kamsari.
tersebut memiliki 150 ATBM.
Lelaki berusia 46 tahun putra asli Pakum
Soal omset penjualan? Dari seluruh produk
bulan ini kini berhasil menoreh prestasi
yang dihasilkan, baik melalui kemitraan de
berkat usahanya di bidang pertenunan yang
ngan para perajin binaan dan produk sendiri,
menggunakan ATBM. Ia tidak lagi membuat
omsetnya telah mencapai Rp 2 miliar per bulan.
kain tenun dengan bahan benang, tapi beralih
Pasar untuk produk-produknya berupa sajadah
menggunakan bahan dari enceng gondok dan
berbahan akar wangi kebanyakan adalah Malay
akar wangi.
sia dan negara-negara Timur Tengah.
Dengan kedua bahan itu, tentunya Imron
Sementara untuk pasar kain tenun dari
tidak lagi membuat kain sarung palekat. Imron
bahan enceng gondok, Imron berhasil melem
pun ‘membedah tradisi’ dengan membuat
par ke negara Jepang, Hong Kong, dan Taiwan.
kain sajadah dari bahan akar wangi. Hasilnya?
Tentang bahan baku akar wangi, misalnya,
Sungguh luar biasa. Karya-karya Imron tidak
Imron mendatangkan dari Garut, Jawa Barat
hanya berkumpar di pasar lokal, namun
dan setiap bulan ia harus membutuhkan akar
mampu melenggang ke pasar mancanegara,
wangi sebanyak 15 ton untuk bahan baku
khususnya di negara-negara Timur Tengah.
produksinya.
Keberhasilan Imron dalam mengembangkan
Keahlian membuat kain tenun bagi warga
produk tenun ATMB yang sempat kelimpungan
Pakumbulan memang sudah ada sejak puluhan
tergerus oleh produk pabrik-pabrik tekstil
tahun atau bahkan ratusan tahun silam.
58
Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan