RAJA SALEH: SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013
SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013 (ATAN SENGAT CRITICISM IN DECEMBER 2013) Raja Saleh Balai Bahasa Provinsi Riau Jalan Binawidya, Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru 28293 Ponsel: 085363844655, Pos-el:
[email protected]
Tanggal naskah masuk: 24 Juni 2014 Tanggal revisi terakhir: 3 November 2014
Abstract
THE writing aims at describing types of Atan Sengat's criticism in December 2013 in Riau Pos newspaper using qualitative descriptive method. The data were taken from Atan Sengat's criticism published in Riau Pos during December downloaded from 1st to 31st December 2013. The collected data was analyzed using discourse analysis theory to elaborate what Atan Sengat really means according to the events reported on the news. The data were then classified based on the types of comments. The result shows that there are three types of criticism, namely 1) criticism towards the government; 2) satire, mostly towards the central, provincial, or local government, and 3) suggestion. Atan Sengat in many occasions proposed suggestions to the government, to the victims in news, and to the subjects in a particular case. Atan Sengat conveys his criticism in Riau Archipelago Malay. The criticism is in written form of oral conversation. Key words: criticism, Atan Sengat, discourse analysis Abstrak
TULISAN ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis sentilan Atan Sengat selama bulan Desember 2013 di Riau Pos dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah sentilan Atan Sengat yang diterbitkan Riau Pos selama bulan Desember. Data itu diunduh Riau Pos setiap hari mulai dari tanggal 1 sampai dengan 31 Desember 2013. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teori analisis wacana sehingga akan terurai apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh Atan Sengat sesuai dengan konteks yang terjadi pada saat berita diturunkan. Setelah dianalisis, data diklasifikasikan menurut jenis komentar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga jenis sentilan, yaitu 1) kritikan terhadap pemerintah, 2) sindiran, juga lebih banyak ditujukan kepada pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kabupaten, 3) saran, Atan Sengat pada beberapa sentilan menyampaikan saran, baik kepada pemerintah, korban dalam pemberitaan tersebut, maupun kepada pelaku dalam sebuah kasus. Sentilan-sentilan tersebut disampaikan oleh Atan Sengat dengan menggunakan bahasa Melayu Riau Kepulauan. Sentilan tersebut merupakan percakapan lisan yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Kata kunci: sentilan, Atan Sengat, analisis wacana
221
Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:221—234
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masayarakat terhadap informasi tidak bisa ditawar lagi. Masyarakat perlu dan ingin mengetahui setiap perkembangan yang ada di sekitarnya. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, masyarakat memiliki banyak pilihan, melalui televisi, koran, majalah, internet, dan lain-lain. Dengan mengikuti saluran informasi tersebut, perkembangan informasi dari waktu ke waktu (untuk yang online) dan hari ke hari (media cetak) bisa diikuti. Terkait dengan hal itu, koran sebagai media cetak yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, setiap hari menyajikan berita-berita tentang perkembangan berita lokal, nasional, dan mancanegara. Di Riau ada beberapa terbitan harian, seperti Riau Pos, Haluan Riau, dan Tribun Pekanbaru. Selain itu, ada juga terbitan nasional seperti Kompas dan Media Indonesia. Namun, dalam makalah ini hanya akan dibahas tentang Riau Pos yang diketahui sebagai koran terkemuka di Riau dan memiliki moto “bangun negeri bijakkan bangsa”. Riau Pos terbit setiap hari sebanyak 44 halaman yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu headline, total sport, pro-otonomi, dan metropolis. Pada halaman headline, yaitu halaman paling depan di Riau Pos, disajikan berita-berita terbaru dan terhangat. Biasanya halaman itu mengetengahkan kejadian-kejadian terkini yang diutamakan terjadi di Riau dan tidak tertutup kemungkinan kejadian di tingkat nasional. Namun, ada satu hal yang menarik untuk ditinjau lebih jauh, yaitu terkait dengan adanya tanggapan/ocehan, yang bisa juga disebut dengan sentilan dari Atan Sengat terhadap berita-berita yang ada di headline tersebut sebagai fokus dalam penelitian ini. Sentilan Atan Sengat ini menggunakan bahasa Melayu Riau. Oleh karena itu, pembaca yang tinggal di luar Riau atau bahkan yang tinggal di Riau, tetapi tidak mengerti bahasa Melayu Riau akan kesulitan memahami apa maksud dari sentilan Atan Sengat ini. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan suatu penelitian untuk mengungkap maksud dari Atan Sengat yang disampaikan melalui Riau Pos ini. 222
Beberapa penelitian terkait pernah dilakukan oleh (1) Enita Istriwati (2006), (2) Foriyani Subiyatiningsih (2007), dan (3) Kuntoro (2008). Enita Istriwati (2006:13–22) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Bahasa ‘Pojok’ Harian Kompas”. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa bahasa ‘Pojok’ Kompas mengandung berbagai variasi bahasa, yaitu bahasa, dialek, dan ragam bahasa. Dalam kolom tersebut redaksi menyampaikan kritikan, sentilan, dan sindiran. Foriyani Subiyatiningsih (2007:23–31) melakukan penelitian yang berjudul “Ciri Leksikal Bahasa Remaja: Kasus Rubrik Remaja ‘Deteksi’ Harian Jawa Pos”. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa berdasarkan leksikal, bahasa riau (bR) dalam (Rubrik Remaja ‘Deteksi’ Harian Jawa Pos) RRDJP ditandai oleh pemakaian sejumlah kata yang berasal dari bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Betawi, dan bahasa Inggris, dan berdasarkan bentuk kata, ditandai oleh pemakaian sejumlah kata yang sangat khas yang digolongkan menjadi bentuk singkatan, akronim, yang mengalami reduksi, bentuk majemuk, bentuk ulang, bentuk asal, bentuk biasa, dan interjeksi. Kuntoro (2008:42–51) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Wacana Kritis (Teori van Dijk dalam Kajian Teks Media Massa)” yang menemukan bahwa untuk membangun tema atau makna pemberitaan yang menunjuk pada keberpihakan pada warga, penulis memanfaatkan elemen wacana yang meliputi pemanfaatan judul, pengembangan tema, pola urutan, aspek sintaksis, semantis, serta aspek retoris. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian tersebut. Melalui penelitian ini, diharapkan pembaca mudah memahami apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh Atan Sengat melalui sentilannya tersebut. 1.2 Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Apa saja jenis sentilan Atan Sengat selama bulan Desember di Riau Pos? 2. Bagaimana Atan Sengat menyampaikan sentilannya?
RAJA SALEH: SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013
1.3 Tujuan 1.
2.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis-jenis sentilan Atan Sengat selama bulan Desember 2013 di Riau Pos dan mendeskripsikan sentilan yang disampaikan tersebut.
1.4 Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Melalui penelitian ini akan dideskripsikan secara kualitatif teks-teks yang terdapat dalam Riau Pos selama Desember 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan koran Riau Pos selama Desember 2013 melalui epaper Riau Pos. Selanjutnya, rubrik Atan Sengat dan berita terkait dengan komentar yang disampaikan di-cropping untuk dianalisis. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teori analisis wacana sehingga akan terurai apa sebenarnya yang dimaksudkan olehAtan Sengat dalam rubrik tersebut sesuai dengan konteks yang terjadi pada saat berita tersebut diturunkan. Setelah dianalisis, data diklasifikasikan menurut jenis komentar yang disampaikan Atan Sengat.
2. Kerangka Teori Di halaman paling depan, biasanya di sudut kiri bawah, ada satu kolom yang kira-kira berukuran 5 x 7 cm. Kolom tersebut adalah tempat Atan Sengat menyampaikan sentilannya terhadap berita-berita headline. Judul kolom tersebut ditulis dengan tinta merah dan miring, yaitu “Atan Sengat”. Penulisan dengan tinta merah dan miring ini mungkin dimaksudkan agar sentilan ini kelihatan mencolok dan bisa terbaca. Secara struktur sentilan Atan Sengat disusun dengan menuliskan berita yang akan disentil di bagian atas. Kemudian, di bagian bawahnya, dengan menggunakan bahasa Melayu Riau, Atan Sengat menyampaikan kritik, saran, peringatan, dan sebagainya. Di sebelah kiri bawah kolom tersebut ada gambar tokoh Atan Sengat yang berupa karikatur seseorang yang sudah tua, berkumis, dan memakai kopiah serta menggunakan
kacamata. Atan Sengat sebenarnya adalah tokoh fiksi yang berasal dari Riau. Sama dengan Yong Dollah, Pak Ande, Pak Pandir, Pak Belalang, Lebai Malang dan lain-lain. Atan atau disebut juga Wak Atan pada awalnya juga merupakan cerita tanpa nama pengarang (Musthamir Thalib, 2007:3). Cerita-cerita kelakar tentang Wak Atan, mulai diceritakan secara tertulis oleh Musthamir Thalib tahun 1985. Waktu itu Musthamir adalah mahasiswa di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNRI. Musthamir pada masa kuliahnya pernah membuat rubrik dengan memakai bahasa Melayu Kepulauan yang tokoh utamanya adalah Wak Atan dan Mak Joya sebagai suami-istri. Selain itu, ada tokoh anak dan menantu Wak Atan, yaitu si Atan dan si Atun. Dari uraian tersebut diketahui bahwa Atan adalah seorang anak dari bapak yang tidak diketahui namanya dan ibunya bernama Mak Joyah. Nama ayah si Atan tidak diketahui karena dalam tradisi Melayu Riau nama bapak tidak disebutkan, yang disebutkan hanyalah nama anaknya, sedangkan wak dalam bahasa Melayu Riau berarti ‘bapak’. Dengan demikian, Wak Atan adalah bapak dari si Atan. Rubrik kecil yang menjadi objek dalam penelitian ini berjudul Atan Sengat. Jadi, bisa dipahami bahwa yang dimaksudkan dalam rubrik Riau Pos ini adalah si Atan, bukan ayah atau wak dari Atan. Sentilan Atan Sengat berupa teks yang diterbitkan setiap hari di Riau Pos. Dengan demikian, teori yang sesuai yang dijadikan “pisau bedah” dalam penelitian ini adalah teori analisis wacana. Menurut Widdowson (1978:28), analisis wacana adalah telaah terhadap teks yang mempunyai kohesi atau perpautan yang terlihat pada permukaan (lahir) dan mempunyai koherensi yang menjadi dasar telaah wacana secara batin. Analisis wacana dalam studi linguistik merupakan reaksi dari bentuk linguistik formal (yang lebih memperhatikan pada unit kata, frasa, atau kalimat semata tanpa melihat keterkaitan di antara unsur tersebut). Analisis wacana adalah kebalikan dari linguistik formal karena memusatkan perhatian pada level di atas kalimat, seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar dari kalimat (Eriyanto, 2001:17). 223
Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:221—234
Masih menurut Eriyanto, ada tiga pandangan tentang analisis wacana. Pandangan pertama adalah dari kaum positivisme-empiris yang melihat bahwa analisis wacana menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Wacana diukur dengan pertimbangan kebenaran atau ketidakbenaran menurut sintaksis dan semantik. Pandangan kedua adalah konstruktivisme. Pandangan ini menempatkan analisis wacana sebagai suatu analisis untuk membongkar maksudmaksud dan makna-makna tertentu. Wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan suatu pertanyaan. Pengungkapan dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang pembicara dengan penafsiran mengikuti struktur makna dari sang pembicara. Terakhir, pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis. Analisis wacana dalam paradigma ini menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Bahasa tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak di luar diri si pembicara. Bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tematema wacana tertentu, dan strategi-strategi di dalamnya. Dari ketiga pandangan tersebut pandangan kedua, yaitu konstruktivisme, dianggap sebagai teori yang pas untuk mengupas sentilan yang ditulis oleh redaksi Riau Pos pada rubrik Atan Sengat ini. Kemudian, untuk memudahkan penganalisisan, penelitian ini juga mengacu pada pengklasifikasian sebuah makna dalam analisis wacana yang dikemukakan oleh Norman (1995:126) sebagai berikut. 1. Translation (mengemukakan subtansi yang sama dengan media) Pada dasarnya teks media massa bukan realitas yang bebas nilai. Pada titik kesadaran pokok manusia, teks selalu memuat kepentingan. Teks pada prinsipnya telah diambil sebagai realitas yang memihak. 2. Interpretation (berpegang pada materi yang ada, dicari latar belakang konteks agar dapat dikemukakan konsep yang lebih jelas). Konsen terhadap satu pokok permasalahan supaya dalam menafsirkan sebuah teks 224
ditemukan latar belakang masalah tersebut sehingga bisa ditentukan sebuah konsep rumusan masalah untuk membedah masalah tersebut. 3. Ekstrapolasi (menekankan pada daya pikir untuk menangkap hal di balik yang tersajikan) Artinya, kita harus memakai sebuah teori untuk bisa menganalisis masalah tersebut karena dengan teori tersebut kita bisa dengan mudah menentukan isi dari teks yang ada. 4. Meaning (lebih jauh dari interpretasi dengan kemampuan integratif, yaitu indrawi, daya pikir, dan akal budi) Setelah mendapat sebuah teks yang telah ada dan juga telah mendapat gambaran tentang teori yang akan dipakai untuk membedah masalah, langkah kita selanjutnya adalah memadukan kedua hal tersebut menjadi kesatuan, yaitu dengan adanya teks tersebut, kita memakai sebuah teori untuk membedahnya. Dari empat klasifikasi menurut Norman tersebut, klasifikasi yang kedua, yaitu interpretation akan menjadi acuan berikutnya dalam mendeskripsikan data satu per satu. Analisis wacana Norman (1995:129) juga memberikan tingkatan, yaitu pertama analisis mikrostruktur (proses produksi) yang menganalisis teks dengan cermat dan fokus supaya dapat diperoleh data yang dapat menggambarkan representasi teks. Secara detail aspek yang dikejar dalam tingkat analisis ini adalah garis besar atau isi teks, lokasi, sikap, dan tindakan tokoh tersebut dan seterusnya. Kedua, analisis mesostruktur (proses interpretasi) yang terfokus pada dua aspek, yaitu produksi teks dan konsumsi teks. Ketiga, analisis makrostruktur (proses wacana) yang terfokus pada fenomena tempat teks tersebut dibuat. Dengan demikian, untuk memahami wacana (teks) Atan Sengat yang terdapat pada Riau Pos tersebut, peneliti tidak dapat melepaskan teks tersebut dari konteksnya. Untuk menemukan “realitas” di balik teks, diperlukan penelusuran atas konteks produksi teks, konsumsi teks, dan aspek sosial budaya yang memengaruhi pembuatan teks.
RAJA SALEH: SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013
3. Hasil dan Pembahasan Untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, penulis merujuk pada teori analisis wacana dan lebih khususnya pada pandangan konstruktivisme yang menitikberatkan pada pengungkapan makna-makna tersembunyi dari sentilan Atan
Sengat. Selain itu, penganalisisan ini difokuskan pada pengklasifikasian menurut Norman, yaitu interpretasion sentilan Atan Sengat untuk memperoleh konsep yang lebih jelas dari sebuah teks. Berikut adalah sajian data dari rubrik Atan Sengat, Riau Pos selama bulan Desember 2013.
Tabel 1 Berita Headline dan Sentilan Atan Sengat Hari/Tanggal
Berita Headline
1 Des 2014 2 Des 2014 3 Des 2014 4 Des 2014 5 Des 2014 6 Des 2014 7 Des 2014 8 Des 2014 9 Des 2014 10 Des 2014 11 Des 2014 12 Des 2014 13 Des 2014 14 Des 2014 15 Des 2014 16 Des 2014 17 Des 2014 18 Des 2014 19 Des 2014 20 Des 2014 21 Des 2014 22 Des 2014 23 Des 2014 24 Des 2014 25 Des 2014 26 Des 2014 27 Des 2014 28 Des 2014 29 Des 2014 30 Des 2014 31 Des 2014
Pesta miras di Rupat, dua tewas Siak III ditutup, Siak I dua jalur Tahanan Bukit Raya tewas ditembak Lingkaran Cikeas berebut Hambalang Ruang Kadis diamuk buruh Diprediksi Rp12.500 per Dolar AS Pekanbaru nyaris tenggelam MUI sesalkan pernyataan Menkes Ribuan rumah terendam di Riau Bakal menua di penjara, LHI melawan Air nyaris capai atap rumah HA gugat KPU Riau ke MK KPK periksa ketua MK 5 jam DPC PD mengaku ada bagi-bagi uang Gempa vulkanik meningkat KPK tangkap Kajari dalam kamar hotel Perampok sikat 1,7 M di Kuansing Adit, orangtuamu mana? Balita tewas dibanting ibu tiri Resmi, pensiun PNS 58 tahun Bentrok berdarah di Mahato Bendahara KUD, dalang rampok di Kuansing Besok, hasil CPNS diumumkan 5 Pemkab tak umumkan CPNS Pelamar CPNS di Riau kecewa Lobi Cina ekstradisi Eddy Tansil Hari ini CPNS daftar ulang Ibu tiri akui gunting mulut Adit Jalur Sumbar-Riau lumpuh 10 jam Kemenag segera revisi PP tentang nikah 4 desa rawan pangan
Berikut akan diuraikan sentilan yang disampaikan oleh Atan Sengat (redaksi) selama bulan Desember 2013 berdasarkan teori yang diacu. Penguraian akan disesuaikan berdasarkan berita yang disentil oleh Atan Sengat dan konteks yang terjadi pada waktu berita diterbitkan. No. 1.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Pesta miras di Rupat, dua tewas
Mabuk hanye membawe sengsare.
Mabuk hanya membawa sengsara.
Sentilan ini disampaikan Atan Sengat terkait dengan pemberitaan adanya dua orang yang tewas
Sentilan Atan Sengat Mabuk hanye membawe sengsare Dijamin tak bengkok lagi ye? Yang due lagi, ape kesah? Pelakunye itu-itu juge… Ade asap pastilah ade api Bedelaulah yang punye emas… Parit kecik, ruko banyak, patutlah… Jangan asal cakap aje, pikirkan akibatnye Tebang jugelah hutan tu!.. Terimo jelah, belajo dari Anggie Semoge besok tak jadi ke atap Makin panjang cite ni…? Jangan pulak ketue baru ikut teseret Makin kuat tecium baunye Tetap waspada ye… Semue dah disadap, hati-hati ye! Makin tak aman negeri ini, Ndan… Menyurok emak dikau tu… Becekak due laki-bini, anak jadi korban …Jadilahhh!!! Macam tak ade harge je nyawe tu… Ade duri dalam daging ye Jangan ditunde lagi ye! Nak bikin surprise agaknye tu… Dah pastilah tu… 20 tahun kemane aje cik? Yang masih daftar tunggu, besaba ye…? Teganye buat kelaku macam tu… Liburan di jalan lah ye?... Sebenarnye Rp30 Ribu? Atau Rp300 Ribu? Jangan sampai tak makan pulak ye?…
yang berinisial Ed dan Al setelah mengadakan pesta minuman keras oplosan di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Dua orang lainnya masih kritis di RSUD Dumai, dan dua orang lagi selamat. Pesta minuman keras oplosan telah menjadi tren bagi anak muda sekarang. Untuk itu, Atan Sengat memberikan peringatan dan saran kepada anak muda dengan mengatakan mabuk hanye membawe sengsare. Pesan yang ingin disampaikan Atan adalah tidak ada manfaat positif yang bisa diambil dari perilaku suka mabuk minuman keras apalagi yang dioplos dengan minuman atau zat lain, hanya kemudaratan yang 225
Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:221—234
akan didapat bagi orang yang suka mabuk minuman keras. No. 2.
Judul Berita Siak III Ditutup, Siak I Dua Jalur
4.
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Dijamin tak bengkok lagi ye?
Dijamin tidak bengkok lagi ya?
Sentilan ini disampaikan oleh Atan Sengat terkait dengan pemberitaan jembatan Siak III yang ditutup sementara karena adanya perbaikan. Akibatnya, kendaraan yang akan melalui jembatan itu dialihkan sementara ke jembatan Siak I yang ada di sebelah jembatan tersebut. Atan Sengat menyampaikan sindiran terkait pemberitaan ini, yaitu dijamin tak bengkok lagi ye. Sudah diketahui publik sebelumnya bahwa jembatan Siak III yang baru saja dibangun itu mengalami kerusakan, yaitu bengkok bahkan mendatar dan disinyalir karena kurang kuat konstruksinya. Pesan yang ingin disampaikan Atan Sengat adalah agar pihak yang bertanggung jawab dalam proyek ini benar-benar memperbaiki jembatan tersebut sesuai dengan aturan dan dana yang telah disediakan untuk itu. Jangan ada praktik “sunatmenyunat” oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. No. 3.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Tahanan Bukitraya Tewas Ditembak
Yang due lagi, ape kesah?
Yang dua lagi, apa kabar?
Terkait dengan pemberitaan ini, Tim Buru Sergap Polsek Bukitraya seolah-olah menyatakan keberhasilannya dalam melumpuhkan seorang tahanan yang sempat melarikan diri dari tahanan. Sementara itu, pemberitaan tentang temannya yang dua lagi tidak ada. Oleh karena itu, Atan Sengat menyampaikan sentilan berupa sindiran yang bermaksud mempertanyakan berita dua orang tahanan lainnya, yaitu “yang due lagi, apa kesah?”. Pesan yang ingin disampaikan oleh Atan Sengat dalam hal ini adalah masyarakat tidak boleh tertipu oleh pemberitaan ini karena masih ada tugas berat yang harus dilaksanakan oleh Tim Buser Bukitraya untuk menangkap dua tahanan lainnya. 226
No.
Judul Berita Lingkaran Cikeas Berebut Hambalang
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Pelakunye ituitu juge…
Pelakunya ituitu juga
Kasus pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang sebelumnya telah menyeret beberapa nama, di antaranya adalah Nazarudin Zulkarnain (Bendahara Partai Demokrat), Andi Malaranggeng (Menpora, orang dekat Presiden), dan Anas Urbaningrum (Ketua Umum Partai Demokrat). Pada tanggal 4 Desember 2013 kembali terungkap “pemain” baru, yaitu Syilvia Sholehah yang diketahui adalah istri dari teman seangkatan SBY di Akabri 1973. Atan Sengat menyampaikan sentilan berupa kritikan pelakunye itu-itu juge karena diketahui bahwa dari tersangka pertama hingga yang terungkap tanggal 4 Desember 2013 tersebut adalah orangorang yang ada di seputaran SBY. Pesan yang disampaikan oleh Atan Sengat adalah ingin memberitahu publik bahwa siapa pun yang terlibat dalam kasus ini, pasti ada hubungannya dengan SBY. No. 5.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Ruang Kadis Ade asap Diamuk Buruh pastilah ade api….
Terjemahan Ada asap pasti ada api....
Sentilan Atan Sengat ini disampaikan terkait dengan adanya pemberitaan tentang ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KABSI) mengamuk di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Riau. Awalnya mereka hanya berdemo biasa dan mengadu tentang pemotongan upah mereka. Namun, situasi akhirnya tidak terkendali, ratusan pendemo mengobrak-abrik isi ruangan kantor. Atan Sengat seolah memberikan pembenaran terhadap aksi pendemo tersebut yang berkomentar ade asap pastilah ade api. Pesan yang ingin disampaikan di balik pepatah tersebut adalah pasti ada sesuatu penyebab (bukan hanya persoalan tersebut) yang melandasi mereka berani bertindak anarkis.
RAJA SALEH: SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013
No. 6.
Judul Berita Diproyeksi Rp12.500 per Dolar AS
Sentilan Atan Sengat Bedelaulah yang punye emas….
Terjemahan
No.
Asiklah yang punya emas….
8.
Sentilan bedelaulah yang punye emas ini disampaikan Atan Sengat terkait dengan pemberitaan tentang menguatnya nilai rupiah terhadap dolar AS. Penguatan nilai rupiah ini untuk pertama kali menembus angka Rp12.000 per dolar AS dan masih diproyeksikan akan mencapai Rp12.500 per dolas AS. Dengan komentar tersebut, Atan Sengat bermaksud menyampaikan kepada publik bahwa ada kesempatan untuk meraup keuntungan bagi yang berinvestasi emas dalam situasi seperti ini. Pesan yang ingin disampaikan adalah agar kita bisa menabung ketika mendapat penghasilan lebih. No. 7.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Pekanbaru Nyaris Tenggelam
Parit kecik, ruko banyak, patutlah….
Parit kecil, ruko banyak, pantaslah….
Berita yang berjudul “Pekanbaru Nyaris Tenggelam” di harian Riau Pos ini terkait dengan kondisi alam yang terjadi di Kota Pekanbaru saat itu. Hujan yang mengguyur Pekanbaru dari pukul 2 dini hari telah menenggelamkan beberapa ruas jalan protokol, perumahan, dan pusat pertokoan. Banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi ini sudah menjadi langganan Kota Pekanbaru. Kondisi yang telah berlangsung bertahun-tahun ini tentu saja sangat mengganggu aktivitas kehidupan dan ekonomi warga Pekanbaru. Terkait hal itu, Atan Sengat menyampaikan sentilan berupa kritikan Parit kecik, ruko banyak, patutlah. Artinya, Atan Sengat ingin menyampaikan pesan bahwa banjir ini diakibatkan oleh kesalahan manusia. Diketahui bahwa sistem drainase di Pekanbaru tidak terurus dengan baik. Di samping itu, izin pendirian ruko untuk pengusaha tetap dikeluarkan sehingga Pekanbaru juga dijuluki sebagai “Kota Ruko”. Inilah yang menurut Atan Sengat menjadi penyebab banjir selalu datang ketika curah hujan mulai tinggi.
Judul Berita MUI Sesalkan Pernyataan Menkes
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Jangan asal cakap aje, pikirkan akibatnye.
Jangan asal bicara saja, pikirkan akibatnya.
Pernyataan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, tentang halalnya suatu obat dengan menggunakan reaksi kimia (katalisator) berbahan babi mengundang reaksi keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pernyataan tersebut dibantah oleh ketua MUI yang mengatakan bahwa pemakaian bahan babi tersebut tetap diharamkan meskipun sudah tidak terdeteksi. Terkait hal ini, Atan Sengat jelas menyampaikan saran berupa kritikannya kepada Menkes yang menyebutkan jangan asal cakap aje, pikirkan akibatnye. Tentu saja Atan Sengat tidak mau masyarakat resah mendengar pernyataan Menkes tersebut. Atan Sengat memperingatkan Menkes agar berhati-hati mengeluarkan pernyataan karena akan mengakibatkan keresahan di tengah-tengah masyarakat, mengingat Menkes adalah orang nomor satu dalam bidang kesehatan di Republik ini. No. 9.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Ribuan Rumah Tebang jugelah Terendam di hutan tu?.... Riau
Terjemahan Tebang ajalah hutan itu?....
Berita ini juga terkait dengan banjir di Pekanbaru yang telah dibahas sebelumnya. Beberapa hari berikutnya banjir semakin meluap. Ribuan rumah terendam akibat banjir di Provinsi Riau, seperti Pekanbaru, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, dan kabupaten lainnya. Banjir yang merupakan langganan tahunan di Riau ini disinyalir akibat dari penebangan hutan yang tidak terkendali. Pejabat yang berwenang terus saja mengeluarkan izin penebangan hutan kepada perusahaan-perusahaan yang mau dan sanggup memberikan suap bagi para pejabat tersebut. Untuk itulah, Atan Sengat menyampaikan sentilan berupa kritik dengan Tebang jugelah hutan tu!.... Pesan yang ingin disampaikan di balik kritikan tersebut adalah agar pejabat jangan “seenak perutnya” memberikan izin penebangan hutan dan perusahaan-perusahaan (kebanyakan 227
Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:221—234
perusahaan asing) jangan semena-mena membabat habis hutan Riau. Pejabat mendapat suap, perusahaan meraup keuntungan, masyarakat yang sengsara. No. 10.
Judul Berita Bakal Menua di Penjara, LHI Melawan
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Terime jelah, belajo dari Anggie....
Terima sajalah, belajar dari Anggie....
Kasus impor daging sapi sempat membuat gempar negeri ini. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. LHI terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Kemudian, LHI dituntut pidana 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan penjara. Sentilan yang disampaikan Atan Sengat yang mengatakan, terime jelah, belajo dari kasus Anggie merupakan bentuk peringatan untuk tidak mengajukan banding kepada LHI karena sebelum kasus ini, ada juga kasus Angelina Sondakh (Anggie), praktisi Partai Demokrat, yang mengajukan banding. Namun, bukannya berkurang, hukuman Anggie malah ditambah dari 4 tahun enam bulan menjadi 12 tahun. Itulah sebabnya Atan Sengat memberikan saran kepada LHI untuk belajar dari kasus Anggie. No. 11.
Judul Berita Air Nyaris Capai Atap Rumah
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Semoge besok tak jadi ke atap.
Semoga besok tak jadi ke atap.
Sentilan Atan Sengat ini masih tentang pemberitaan banjir yang untuk ketiga kalinya menjadi headline di Riau Pos. Namun, kali ini banjirnya semakin parah dan belum ada tanda-tanda akan surut. Bahkan, pada hari Selasa 11 Desember 2013 ketinggian air mencapai 3 meter dan nyaris hanya menyisakan atap rumah warga di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Headline yang berjudul “Air Nyaris Capai Atap Rumah” ini ditanggapi dengan sebuah harapan oleh Atan Sengat, yaitu Semoge besok tak jadi ke atap. Pesan yang ingin disampaikan adalah Atan Sengat berharap warga bisa bersabar dengan kondisi yang semakin parah ini. 228
No. 12.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
HA Gugat KPU Riau ke MK
Makin panjang cite ni…?
Terjemahan Semakin panjang cerita ni…?
Atan Sengat menyampaikan sentilan terhadap pemberitaan tentang Herman Abdullah (HA) yang menggugat KPU Riau ke Mahkamah Konstitusi (MK). Diketahui bahwa Herman Abdullah adalah calon gubernur Riau yang berpasangan dengan Agus Hidayat. Dari hasil perolehan suara, KPU menyatakan pasangan Anas Maamun dan Arsyad Juliandi Rachman dinyatakan sebagai pemenang dalam pertarungan politik ini. Namun, HA tidak bisa menerima hal tersebut dan menggugat KPU Riau ke MK. Atan Sengat mengomentari hal ini dengan sedikit bernada propokatif, yaitu makin panjang cite ni…? Atan Sengat ingin menyampaikan bahwa HA tetap melakukan usaha semaksimal mungkin untuk menjegal Anas Maamun sebagai pemenang pemilihan gubernur di Riau. Namun, masyarakat sama-sama tahu bahwa pelanggaran pemilu dilakukan oleh semua pasangan. Pelanggaran pemilu seperti ini pun sudah menjadi rahasia umum karena semua kandidat pasti melakukan pelanggaran. No. 13.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
KPK Periksa Ketua MK 5 Jam
Jangan pulak ketue baru ikut teseret.
Jangan pula ketua baru yang ikut terseret.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva yang baru saja menggantikan Akil Mochtar diperiksa oleh KPK selama 5 jam. Hal ini terkait dengan pendalaman kasus suap pemilukada Lebak dan Gunung Mas yang telah menjerat Akil Mochtar. Ada kekhawatiran dari Atan Sengat bahwa ketua MK yang baru ini juga akan terseret dalam kasus tersebut. Atan Sengat menyampaikan sentilannya yaitu jangan pulak ketue baru ikut teseret. Pesan yang ingin disampaikan oleh Atan Sengat tentu saja ditujukan kepada lembaga penegak hukum tertinggi di negeri ini. Diketahui bahwa pelanggaran hukum di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh masyarakat umum, tetapi
RAJA SALEH: SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013
sering hukum itu dilanggar sendiri oleh mereka yang seharusnya menegakkan hukum seperti yang dilakukan Akil Mochtar dalam kasus ini. No.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
14. DPC PD Makin kuat Mengaku Ada tecium Bagi-bagi Uang baunye….
Terjemahan Makin kuat tercium baunya....
Sentilan ini disampaikan oleh Atan Sengat terkait dengan adanya berita yang berjudul “DPC PD mengaku ada bagi-bagi uang”. Berita ini mencuat setelah adanya pengakuan dari salah satu DPC Partai Demokrat Soalemo, Gorontalo Ismiyati, yang dimintai keterangan oleh KPK tentang adanya bagi-bagi uang tersebut. Pengakuan itu secara otomatis akan semakin menyudutkan posisi mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, karena telah “mengondisikan” pemenangan dirinya dalam kongres Partai Demokrat tahun 2010 yang lalu. Kritikan Atan Sengat yang mengatakan makin kuat tecium baunye ini bermaksud untuk mengatakan bahwa kasus ini sudah semakin jelas. Peran Anas Urbaningrum dan tim pemenangannya semakin tercium dengan adanya pengakuanpengakuan tersebut. No.
Judul Berita
15. Gempa Vulkanik Meningkat
Sentilan Atan Sengat Makin kuat tecium baunye….
Terjemahan Makin kuat tercium baunya....
Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara terus meningkat. Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung ini dilihat dari makin tingginya intensitas gempa vulkanik. Hingga Jumat tanggal 13 Desember gempa vulkanik terjadi sekitar 1.000 kali. Dalam hal ini Atan Sengat menyampaikan pesan kepada warga untuk tetap waspada karena dikhawatirkan Gunung Sinabung akan meletus. Jadi, warga tidak boleh lengah dan harus menyelamatkan diri dan keluarganya. No.
Judul Berita
16. KPK Tangkap Kejari dalam Kamar Hotel
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Semue dah disadap, hatihati ye!
Semua sudah disadap, hatihati ya!
Operasi tangkap tangan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) membuahkan hasil dengan tertangkapnya Subri, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam kamar hotel. Subri tertangkap tengah menerima suap dari seorang pengusaha yang bernama Lusita Ani Razak. Atan Sengat mengomentari hal ini dengan mengatakan Semue dah disadap, hati-hati ye! Kalau kita cermati, sentilan ini berupa sindiran kepada para pejabat yang suka korupsi. Atan seolah-olah memperingatkan kepada para pejabat tersebut untuk berhati-hati dalam bertindak (tindak korupsi). Namun, sebenarnya ada maksud lain dari Atan, yaitu berupa ancaman kepada koruptor bahwa KPK kini memiliki senjata baru yang berupa penyadapan telepon terhadap pejabatpejabat negara. No.
Judul Berita
17. Perampok Sikat Rp1,7M di Kuansing
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Makin tak Semakin tidak aman negeri ni, aman negeri ini, Ndan…. Pak....
Beberapa tahun belakangan ini kejadian perampokan dan kekerasan lainnya sangat sering kita dengar dan baca dari media massa. Di Kabupaten Kuantan Singingi, pada tanggal 17 Desember 2013 perampok berhasil membawa kabur uang Rp1,7 miliar. Uang ini disikat perampok ketika sekretaris dan bendahara kelompok tani mengambil uang gaji anggota kelompok tani tersebut di PT SAR. Kejadian perampokan yang sering terjadi di Provinsi Riau menyebabkan menurunnya rasa aman bagi masyarakat. Masyarakat, terutama pengusahapengusaha dan bendahara yang biasa membawa uang dalam jumlah banyak, harus ekstra hati-hati karena perampok selalu mengintai dan akan melaksanakan aksinya di setiap ada kesempatan. Terkait dengan hal itu, Atan Sengat menyampaikan sentilan yang mengkritik kondisi bangsa yang semakin tidak aman ini dengan menyebutkan, Makin tak aman negeri ini, Ndan..! Atan ingin memperjelas situasi keamanan yang dirasakan oleh masyarakat saat ini.
229
Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:221—234
No.
Judul Berita
18. Adit, Orang tuamu Mana?
Sentilan Atan Sengat Menyurok emak dikau tu….
Terjemahan Sembunyi ibu engkau itu….
Kasus penganiayaan terhadap Adit, bocah 7 tahun ini menyita perhatian banyak pihak. Adit dibuang di kebun sawit dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Lidah Adit digunting, sekujur tubuhnya penuh dengan luka yang sudah membusuk, dan di bagian punggung Adit terdapat luka bekas setrika yang juga sudah membusuk. Adit kemudian ditemukan oleh pedagang sayur, Dahniar (42). Menurut pengakuan Adit, dia dianiaya oleh ibu tirinya. Saat berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mencari keberadaan orang tua Adit. Namun, pihak kepolisian kesulitan karena minim informasi dan Adit sendiri pun tidak bisa dimintai keterangan. Semua orang yang menyaksikan Adit, baik secara langsung maupun dari media, geram melihat perlakuan orang tua Adit ini. Begitu juga Atan Sengat yang menyampaikan sentilan Menyuruk emak dikau tu.... Dari komentar tersebut, terlihat Atan juga sangat geram kepada ibu tiri Adit yang tega menyiksa anaknya. No.
Judul Berita
19. Balita Tewas Dibanting Ibu Tiri
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Becekak dua laki-bini, anak jadi korban.
Berkelahi suamiistri, anak jadi korban.
Kasus kekerasan pada anak kembali terjadi setelah sehari sebelumnya kasus Adit sempat menggemparkan. Kali ini kekerasan menimpa seorang balita yang masih berumur 3 tahun bernama M. Rizky Zacky. Balita itu tewas setelah dianiaya ibu tirinya Rosalina (23). Menurut pengakuan Rosalina, anak tirinya itu tewas setelah perut M. Rizky diinjak dan kepalanya dibanting ke dinding. Rosalina menganiaya M. Rizky karena M. Rizky menangis tanpa sebab. Atan Sengat menanggapi hal ini dengan menyampaikan sentilan Becekak dua laki-bini, anak jadi korban. Suami Rosalina mengakui bahwa ia sering bertengkar dengan istrinya, mungkin ini yang memicu istrinya tega berbuat seperti itu. 230
No.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
20. Resmi, Pensiun …Jadilaahhhh…!! Jadilah! PNS 58 Tahun
Sentilan Atan Sengat ini terkait dengan pemberitaan tentang resminya masa pensiun PNS menjadi 58 tahun. Dengan demikian, masa kerja PNS bertambah dua tahun karena sebelumnya PNS pensiun pada usia 56 tahun. Hal ini seiring dengan pengesahan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam rapat paripurna DPR. Atan Sengat hanya menanggapi dingin hal ini. Ia hanya mengatakan, jadilaahhh!!Artinya, Atan Sengat mengajak PNS untuk bersyukur karena bertambahnya masa kerja ini. No. 21.
Judul Berita Bentrok Berdarah di Mahato
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Macam tak ade harge je nyawe tu….
Seperti tak ada harganya saja nyawa itu….
Bentrok antara warga Desa Mahato Sakti, Tambusai Utara, Rokan Hulu dan petugas keamanan PT Marangkai Atha Nusantara mengakibatkan satu orang korban tewas dari pihak keamanan perusahaan. Selain itu, masih ada korban luka bacok dari kedua belah pihak. Kasus serupa sebenarnya sudah sering terjadi antara warga dan perusahaan. Bahkan, hal itu pernah mengakibatkan korban yang lebih banyak. Atan Sengat menyampaikan sentilan berupa kritikan “pedas” soal ini, yaitu Macam tak ade harge je nyawe tu. Artinya, Atan sangat menyayangkan kejadian ini. Terselip pesan yang ingin disampaikan Atan, baik kepada masyarakat maupun pihak perusahaan agar lebih menghargai nyawa dan dapat menyelesaikan semua persoalan secara baik-baik. No.
Judul Berita
22. Bendahara KUD, Dalang Rampok di Kuansing
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Ade duri dalam daging ye?
Ada duri dalam daging ya?
Berita perampokan di Kabupaten Kuantan Singingi yang terjadi tanggal 17 Desember 2013 kembali menjadi headline di harian Riau Pos.
RAJA SALEH: SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013
Pengembangan kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Kepolisian sudah menetapkan enam orang tersangka. Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, satu tersangka merupakan bendahara KUD dari kelompok tani itu sendiri. Atan Sengat menyentil dengan menyindir dan mengatakan ade duri dalam daging ye. Sindiran ini merupakan peribahasa yang bermakna ‘ada orang yang terkait dengan lembaga (dalam hal ini KUD) yang ikut menyusun aksi perampokan tersebut’.
sepenuhnya pengumuman itu kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kemen PAN-RB. Aksi penolakan untuk mengumumkan hasil CPNS ini terbilang baru, artinya hal ini belum pernah terjadi. Atan Sengat menyampaikan sentilan yang berupa Nak bikin surprise agaknye. Hal ini dikatakan Atan karena sikap lima kabupaten tersebut berbeda dengan sikap kabupaten lain yang tetap mengumumkan hasil CPNS 2013. No.
No.
Judul Berita
23. Besok, Hasil Tes CPNS Diumumkan
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Jangan ditunde lagi ye!
Jangan ditunda lagi ya!
Beberapa provinsi, di antaranya Provinsi Riau dan beberapa provinsi di Kalimantan sempat menolak untuk mengumumkan hasil CPNS tahun 2014. Mereka meminta agar pengumuman itu diumumkan terlebih dahulu oleh Kemen PANRB. Hal ini dilakukan untuk menghindari protes dari pelamar terkait hasil yang akan diumumkan ini. Sebelumnya pengumuman yang sangat ditunggu-tunggu pelamar tersebut sempat ditunda. Oleh karena itu, Atan Sengat menyampaikan sentilan dengan mengatakan Jangan ditunde lagi ye! Sentilan ini berupa sindiran dari Atan Sengat karena terindikasi bahwa ada “permainan” di balik pengunduran pengumuman CPNS ini. Buktinya, salah satu kabupaten di Riau baru mengumumkan hasil CPNS ini hampir pada pertengahan tahun 2014. No.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
24. 5 Pemkab Tak Nak bikin Umumkan surprise CPNS agaknye tu….
Terjemahan Mau bikin surprise mungkin itu….
25. Pelamar CPNS di Riau Kecewa
Sentilan Atan Sengat Dah pastilah tu….
Terjemahan Sudah pasti itu….
Sama dengan berita dua hari sebelumnya, headline tanggal 25 Desember masih seputaran pengumuman CPNS 2013. Diberitakan bahwa pelamar CPNS di Riau kecewa karena pihak pemkab tidak kunjung mengumumkan peserta yang lulus tersebut. Atan Sengat memberikan penegasan terhadap kekecewaan pelamar tersebut dengan menyampaikan sentilan Dah pastilah tu…. Kelima Pemkab yang tidak mengumumkan hasil tersebut tetap bersikukuh menyerahkan sepenuhnya kepada Men PAN-RB untuk mengumumkannya. Padahal, Men PANRB sudah mengumumkan nama-nama yang di atas passing grade atau nama-nama yang sudah melampaui batas kelulusan berdasarkan urutan. Dengan demikian, Pemkab sebenarnya hanya memilih peringkat teratas sampai berapa orang yang dibutuhkan untuk setiap formasi. Namun, dengan adanya pengunduran pengumuman ini, ada isu yang mengatakan bahwa ini hanyalah permainan pejabat-pejabat yang menitipkan keluarganya untuk diluluskan. No.
Sentilan ini masih terkait dengan pemberitaan sehari sebelumnya, yaitu tentang pengumuman CPNS tahun 2013 untuk jalur umum. Sesuai dengan prediksi Atan sebelumnya, lima pemkab di Riau tidak mengumumkan hasil CPNS tersebut. Lima kabupaten yang menolak mengumumkan hasil seleksi CPNS tersebut ialah Kepulauan Meranti, Siak, Inhil, Rohil, Kuantan Singingi, dan Dumai. Kelima kabupaten tersebut menyerahkan
Judul Berita
Judul Berita
26. Lobi Cina Ekstradisi Eddy Tansil
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
20 tahun kemane 20 tahun kemana saja Pak? aje Cik?
Tersangka korupsi Rp1,5 triliun dengan tuntutan penjara 20 tahun Eddy Tansil sudah diketahui keberadaannya. Eddy Tansil melarikan diri dari tahanan saat menjalani hukuman di LP Cipinang tahun 1996. Atan Sengat menyampaikan 231
Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:221—234
sentilan berupa kritikan yang mengatakan 20 tahun kemane aje Ncik? Sindiran ini tentu saja disampaikan kepada Kejaksaan Agung Departemen Hukum dan HAM karena sudah menjadi rahasia umum bahwa pelarian Eddy Tansil adalah hasil rekayasa. Artinya, ada kerja sama yang terselubung antara tersangka dan pihak LP, bahkan tidak tertutup kemungkinan dengan pihak Kejaksaan. Selama Eddy Tansil melarikan diri, juga dapat diprediksi sebenarnya keberadaan Eddy Tansil sudah diketahui sebelumnya, hanya saja selama ini ditutup-tutupi. Oleh karena itu, Atan menyindir mengapa selama 20 tahun kasus Eddy Tansil hanya didiamkan seolah-olah tidak ada upaya dari pemerintah untuk mencari keberadaan Eddy Tansil. No.
Judul Berita
27. Hari ini CPNS Daftar Ulang
Sentilan Atan Sengat Yang masih daftar tunggu, besaba ye!
Terjemahan Yang masih daftar tunggu, bersabar ya!
Masalah pengumuman hasil CPNS 2013 sudah menunjukkan perkembangan. Ada dua daerah yang sudah mengumumkan hasil seleksi CPNS tersebut, yaitu Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi, dan tanggal 27 Desember ditetapkan sebagai jadwal untuk daftar ulang. Untuk kabupaten lain sampai berita ini diturunkan, masih ada beberapa kabupaten yang belum mengumumkan hasil CPNS tersebut. Atan Sengat menyentil untuk yang masih daftar tunggu untuk bersabar dengan mengatakan Yang masih daftar tunggu, besaba ye! Sentilan ini untuk memberikan semangat kepada yang masih berada di daftar tunggu. No.
Judul Berita
28. Ibu Tiri Akui Gunting Mulut Adit
Sentilan Atan Sengat Teganye buat kelaku macam tu.
Terjemahan Teganya berbuat seperti itu.
Akhirnya, pihak Polres Bangkinang berhasil membekuk orang tua Adit, korban kekerasan ibu tiri yang sudah dibahas sebelumnya. Diketahui bahwa orang tua Adit bernama Ervina. Dalam pemeriksaan terungkap bahwa Ervina mengakui dia pernah menggunting lidah Adit. Atan Sengat 232
menyentil kekejaman ini dengan mengatakan, Teganye buat kelaku macam tu. Sentilan ini menyatakan sindiran dan keheranan yang ditujukan kepada Ervina, orang tua Adit, yang tega menggunting lidah anak tirinya. Hal ini dianggap tega karena Ervina bukanlah orang lain bagi Adit. Ervina adalah ibu tiri yang seharusnya menjaga dan membimbing Adit. Mungkin orang lain saja tidak akan berbuat sekeji itu, Ervina yang ibu tiri Adit malah tega menggunting lidah Adit, menyiksa, serta sempat membuang Adit di kebun sawit. No.
Judul Berita
29. Jalur SumbarRiau Lumpuh 10 Jam
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Liburan di jalan Liburan di jalan lah ya...? lah ye…?
Musibah banjir dan tanah longsor di ruas jalan Riau-Sumbar telah menyebabkan kemacetan sampai dengan 10 jam. Kebetulan pada waktu musibah ini terjadi merupakan musim libur dan banyak warga Riau, khususnya Pekanbaru yang pergi berlibur ke Sumbar. Tidak dapat dihindari, kendaraan pribadi yang akan pergi ke Sumbar tersebut terjebak macet dan harus menunggu petugas. Jalan alternatif pun saat itu sedang terendam banjir. Atan menyentil hal ini dengan menyebut, Liburan di jalan lah ye..? Sentilan ini ditujukan kepada mereka yang berlibur, tetapi di balik sentilan itu ada makna lain, yaitu untuk menyindir pemerintah terkait musibah ini. Tanah longsor dan banjir sudah menjadi langganan setiap musim hujan datang. Namun, hingga kini belum ada antisipasi yang nyata dari pemerintah, seperti memindahkan jalan utama Riau-Sumbar atau membuat turap di tebing-tebing yang rawan longsor tersebut. No.
Judul Berita
30. Kemenag Segera Revisi PP tentang Biaya Nikah
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
Sebenarnye Rp30 ribu atau Rp 300 ribu?
Sebenarnya Rp30 ribu atau Rp 300 ribu?
Ultimatum dari Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) untuk tidak melayani pencatatan nikah di luar jam kerja kantor akhirnya direspons tegas oleh Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag menyatakan siap merevisi
RAJA SALEH: SENTILAN ATAN SENGAT DI BULAN DESEMBER 2013
aturan biaya nikah di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 51/2000 dan 47/2007. Sentilan Atan dalam kasus ini adalah Sebenarnye Rp30 ribu atau Rp 300 ribu? Sentilan ini berupa sindiran yang sangat keras karena selama ini yang terjadi di lapangan biaya pernikahan tersebut sekitar Rp300 ribu, bahkan ada yang lebih. Padahal, dalam PP-nya peserta nikah hanya diwajibkan membayar Rp30 ribu. Di samping itu, pelaksanaan pencatatan nikah juga sering dilaksanakan di luar jam kerja. Hal ini tentu saja memberikan peluang untuk korupsi. Seharusnya pihak kantor KUA tegas menolak warga yang ingin melaksanakan pernikahan di luar jam kerja, tetapi banyak KUA yang malah memanfaatkan keinginan masyarakat ini. No.
Judul Berita
Sentilan Atan Sengat
Terjemahan
31. 4 Desa Rawan Jangan sampai Jangan sampai Pangan tak makan pulak tak makan pulak ye! ye!
Di hari terakhir bulan Desember ini berita yang menjadi headline di Riau Pos adalah “4 Desa Rawan Pangan” yang terjadi di Kabupaten Kampar. Kerawanan pangan di Kampar ini disebabkan oleh bencana banjir yang melanda sebagian besar daerah Riau. Atan Sengat menyentil dengan mengatakan, Jangan sampai tak makan pulak ye! Sentilan ini juga berupa sindiran kepada pemerintah setempat yang terkesan melakukan pembiaran terhadap warga yang tengah mengalami musibah. Sampai berita tersebut diturunkan, warga mengaku belum ada bantuan pangan dari pemerintah.
4. Penutup 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis sentilan yang disampaikan oleh Atan Sengat terhadap berita headline di Riau Pos. Jenis sentilah tersebut adalah 1) kritikan, kritikan merupakan sentilan yang paling banyak disampaikan oleh Atan Sengat
yang pada umumnya ditujukan kepada pemerintah; 2) sindiran, juga lebih banyak ditujukan kepada pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kabupaten; 3) saran, Atan Sengat pada beberapa sentilan menyampaikan saran, baik kepada pemerintah, korban dalam pemberitaan tersebut, maupun kepada pelaku dalam sebuah kasus. Sentilan yang disampaikan Atan Sengat menggunakan bahasa Melayu Riau Kepulauan. Sentilan tersebut berupa percakapan lisan yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Dari sentilansentilan Atan Sengat juga terlihat bahwa Atan Sengat adalah seorang Melayu “kental” yang selalu berkomentar dengan gaya yang khas Melayunya. Pada kasus tertentu Atan Sengat menyampaikan sentilannya menggunakan peribahasa. Selain dua simpulan tersebut, juga ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan sentilan terhadap pusat dan daerah. Atan Sengat bersikap objektif terhadap berita yang menyangkut nasional dan berita yang menyangkut pusat. Jika dilihat komentar-komentar terhadap korupsi, kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh tangan manusia, masalah sosial seperti kasus Adit, sentilan Atan Sengat tampak lebih vulgar dan keras. Namun, jika berita tersebut terkait dengan bencana alam seperti gunung meletus, sentilan Atan Sengat akan berpihak kepada rakyat dan lebih bersifat memberikan saran dan masukan. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disampaikan saran kepada 1. Redaksi Riau Pos, untuk terus memuat sentilan-sentilan Atan Sengat karena, selain enak dibaca, hal tersebut juga bisa memberikan masukan-masukan, terutama kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan dan 2. peneliti lain, untuk menjadikan penelitian ini sebagai bahan rujukan dalam mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan, terutama tentang bahasan dalam penelitian ini.
233
Metalingua, Vol. 12 No. 2, Desember 2014:221—234
Daftar Pustaka Eriyanto. 2001. Analisis Wacana (Pengantar Analisis Teks Media). Yogyakarta: LKiS. Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse Analysis. New York: Longman Publishing. Fairclough, Norman. 1995. Media Discourse. New York: Arnold. Istriwati, Enita. 2006. “Analisis Bahasa ‘Pojok’ Harian Kompas”. Dalam Jalabahasa Jurnal Ilmiah Kebahasaan, Volume 2, Desember 2006. Kuntoro. 2008. “Analisis Wacana Kritis (Teori van Dijk dalam Kajian Teks Media Massa)”. Dalam Leksika Jurnal Penelitian Bahasa, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2008. Riau Pos e-paper. 1 s.d. 31 Desember 2013. www.riaupos.co. akses tanggal 20 Januari 2014. Subiyatiningsih, Foriyani. 2007. “Ciri Leksikal Bahasa Remaja: Kasus Rubrik Remaja ‘Deteksi’ Harian Jawa Pos”. Dalam Medan Bahasa Jurnal Ilmiah Kebahasaan, Volume 2, Nomor 1, Juli 2007. Thalib, Musthamir. 2007. Dewan Kemaruk: Telatah Wak Atan. Riau: Yayasan Taman Karya Riau. Widdowson, H.G. 1978. Teaching Language as Communication. Oxford: University Press.
234