SEMINAR SAINS DAN TEKNIK (SAINSTEK) Ke-2 2014 HOTEL ASTON, KUPANG-NTT, 15-16 OKTOBER 2014
Prosiding Volume 2: Bidang Teknik Editor: DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT Rikson A.F Siburian, S.Si., M.Si., Ph.D DR. Suwari, S.Si., M.Si DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT DR. Herry Z. Kotta, ST., MT Ir. D. Roy Nendissa, MP David Sir, S.Sos, M.Hum
ISBN 978-602-8547-85-7
Diterbitkan Oleh: Undana Press
i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI Cetakan Pertama 2014 Editor : DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT Rikson A.F. Siburian, S.Si., M.Si., Ph.D DR. Suwari, S.Si., M.Si DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT DR. Herry Z. Kotta, ST., MT Ir. D. Roy Nendissa, MP David Sir, S.Sos., M.Hum Desain Sampul : Ariency Kale Ada Manu, ST., MT Rifat Maromon, ST ISBN : 978-602-8547-85-7
Penerbit : UNDANA PRESS Jl. Adisucipto Penfui, Telp (0380) 881580 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena dengan limpahan rahmat dan kasih-Nya, Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-2 pada tanggal 15-16 Oktober 2014 di Hotel Aston-Kupang, dan menyelesaikan buku kumpulan paper hasil seminar berupa Prosiding. Seminar Nasional ini bertujuan membentuk forum diskusi interdisiplin bidang Sains dan bidang Teknik dari berbagai Lembaga Peneliti/Lembaga Perguruan Tinggi/Profesional di seluruh Indonesia. Dalam seminar ini, kami juga mengundang beberapa Keynote Speakers diantaranya : Kepala LAPAN, Kepala Badan Geologi, Ketua Sekolah Tinggi Teknik PLN, Guru Besar Peternakan IPB dan Dosen Teknik Sipil ITB. Selain itu, dalam seminar ini kami mengundang juga beberapa kalangan litbang daerah, industri yang terkait, professional, dan para penentu kebijakan (Stakeholder). Seminar nasional ini mengambil tema yang berjudul: PERANAN SAINS DAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN dengan harapan semoga hasil-hasil penelitian dari para peneliti, para dosen, para professional, dan kalangan mahasiswa pascasarjana dapat mengambil peran dalam pengembangan pembangunan melalui karya tulisan berupa hasil-hasil penelitian baik yang telah dilakukan maupun yang sementara berjalan. Semoga hasil karya tulisan yang terangkum dalam prosiding ini akan menjadi sumber inspiratif bagi percepatan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan menjadi bahan kajian untuk pengembangan keilmuan bagi kesejahteraan negara RI di masa mendatang. Seminar ini terselenggara dengan baik berkat kerjasama dengan berbagai pihak dan kerja keras dari Panitia Seminar Fakultas Sains dan Teknik Undana. Tugas yang diemban oleh Panitia selama persiapan seminar berupa, penyeleksian abstrak yang masuk, pencarian sponsor, pencarian dana, pengurusan ijin, dan persiapan menjelang pelaksanaan seminar dapat diselesaikan dengan baik. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Undana, Dekan FST, Panitia Seminar, para pemakalah, para peserta seminar, sponsor dan donatur, mahasiswa FST Undana dan segenap pihak yang telah membantu terselenggaranya acara seminar ini. Semoga prosiding ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Sains dan Teknik saat ini dan di masa yang akan datang.
Kupang, 15 Oktober 2014
PANITIA SEMINAR
iii
SAMBUTAN KETUA PANITIA
Pertama-tama saya ucapkan selamat datang di Bumi Flobamora khususnya Kota Kupang Nusa Tenggara Timur kepada para Keynote Speaker, tamu undangan dan seluruh peserta seminar. Harapan kami, semoga kegiatan ini memberi kesan yang berbeda dan dampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang Sains dan Teknik. Seminar Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-2 Undana Tahun 2014 ini, dengan tema: “PERANAN SAINS DAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”, mengundang Keynote Speaker yang telah diakui kepakarannya ditingkat Nasional yaitu Kepala LAPAN, Kepala Badan Geologi, Ketua Sekolah Tinggi Teknik PLN, Guru Besar Peternakan IPB dan Dosen Teknik Sipil ITB. Peserta seminar adalah dosen, peneliti, kalangan profesional serta mahasiswa pascasarjana dari berbagai daerah di Indonesia. Lebih dari 80 judul paper dan poster yang akan dipresentasikan. Seminar nasional SAINSTEK yang kedua kali diadakan ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam pengembangan sains dan teknik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah secara khusus dan di negara Indonesia secara umum.
Seminar nasional ini terselenggara berkat bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami haturkan terima kasih kepada Rektor Undana, para Keynote Speaker, Dekan FST Undana, para sponsor dan donatur, para pemakalah, peserta seminar, para mahasiswa FST dan pihak lain atas dukungan yang telah diberikan. Terakhir saya ingin menghaturkan terima kasih secara khusus kepada seluruh panitia SAINSTEK Ke-2 Undana Tahun 2014 ini, yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan dan mengatur acara ini.
Akhir kata, panitia menyampaikan selamat berseminar kepada semua peserta, semoga manfaat yang besar dari pertemuan ini dapat dirasakan tidak hanya bagi peserta, tetapi juga oleh masyarakat secara umum.
Ketua Panitia,
DR.Partogi H. Simatupang, ST., MT
iv
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena cinta dan kasih-Nya yang berlimpah sehingga kita dapat hadir pada Seminar Nasional Sains dan Teknik (SAINSTEK) Ke-2 Undana Tahun 2014 ini yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknik (FST) Undana. Kepada para pembicara utama yang diundang yaitu Menteri BUMN, Menteri Pertanian, Kepala BPPT, Kepala LAPAN, Kepala Badan Geologi, Guru Besar Peternakan IPB dan Guru Besar Teknik Sipil ITB, saya ucapkan selamat datang dan terima kasih atas peran sertanya. Demikian juga halnya kepada seluruh peserta seminar, saya ucapkan selamat datang di Nusa Tenggara Timur walaupun cukup jauh namun saudara saudara mau datang karena cintanya kepada dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang Sains dan Teknik. Seminar ini baru pertama kali diadakan sehingga tema yang diambil sangat umum, yakni: ”PERANAN SAINS DAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”, dengan tujuan antara lain: 1. Meningkatkan peran serta bidang sains dan teknik untuk mendukung pembangunan bangsa secara umum dan pembangunan daerah secara khusus, 2. Menciptakan iklim sinergitas interdisiplin bidang sains dan teknik pada suatu penelitian maupun suatu proses pemecahan masalah bangsa maupun daerah, 3. Meningkatkan peran serata Universitas Nusa Cendana dalam kancah diseminasi hasil-hasil penelitian berskala nasional sehingga diharapkan hal ini berdampak positif bagi peningkatan dan pembangunan sumber daya manusia Undana secara khusus dan Provinsi NTT secara umum, 4. Mempromosikan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yang ada di Provinsi NTT secara umum dan Undana secara khusus. Civitas Akademika Fakultas Sains dan Teknik Undana mengucapkan terima kasih kepada Rektor Undana yang telah menyiapkan dana, para sponsor dan semua peserta yang telah berpastisipasi pada kegiatan ini. Demikian juga disampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara, tanpa partisipasi peserta dan usaha panitia mustahil seminar ini dapat dilaksanakan. Akhirnya sekali lagi saya ucapakan selamat berseminar, semoga interaksi antara peneliti dan dosen dari berbagai perguruan tinggi, dapat meningkatkan peran sains dan teknik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan daerah dan negara Indonesia.
Dekan FST Undana,
Drs. Herry Leo Sianturi, M.Si
v
SUSUNAN PANITIA Pelindung Penasehat Penanggung Jawab Wakil Penanggung Jawab
: Rektor Undana : Pembantu Rektor II : Dekan Fakultas Sains dan Teknik : 1. Pembantu Dekan I 2. Pembantu Dekan II 3. Pembantu Dekan III
Ketua Wakil Ketua
: DR. Partogi H. Simatupang, ST., MT : DR. Herry Z. Kotta, ST, MT
Sekretaris Wakil Sekretaris
: Johanis F.M. Bowakh, ST, MT : Beby H.A. Manafe, ST., MT
Bendahara I Bendahara II
: Margereth E. Bolla, ST., MT : Suliha Imelda Neonofa, ST., MT
Tim Pengarah Nasional: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Prof. Ir. Iswandi Imran, MASc., Ph.D (Teknik Sipil: ITB) Prof. Ir. Wasmen Manalu, Ph.D (Peternakan : IPB) Prof. Ir. Sukandarrumidi, Ph.D (Teknik Geologi: UGM) Prof. Basuki Wirjosentono, Ph.D (Kimia: USU) Prof. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., Ph.D (Teknik Sipil: Univ Kristen Petra Surabaya) Prof. Dr. Ir. H. Salama Manjang (Teknik Elektro: Universitas Hassanudin) Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar, M.Eng (Teknik Fisika, ITB) Prof. Hua-An Zhao, Ph.D (Kumamoto University) Dr. Ir. Wirawan, DEA (Teknik Elektro, ITS) Ir. T. Yoyo Wahyu Subrata, Ph.D (Teknik Arsitektur: UGM) Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D (Teknik Sipil, Universitas Brawijaya)
Seksi-Seksi A. Seksi Kesekretariatan : 1. DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT (Ketua) 2. Ali Warsito, S.Si., M.Si 3. Hendro Lami, ST., MT
4. 5. 6. 7. 8.
Dominggus Adoe, ST, MT Adriana Fanggidae, S.Si, M.Si Nursalim, ST., MT Ariyanto, S.Si., M.Si Ferdinand Bengu, ST
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rikson A.F. Siburian, S.Si., M.Si, Ph.D (Ketua) Drs. Yohanes Buang, M.Sc., Ph.D DR. Suwari, S.Si., M.Si DR. Hari Rarindo Drs. Jefri Amalo, M.Pd Minsyahril Bukit, S.Si., M.Si Rosmiyati A. Bella, ST., MT
B. Seksi Publikasi Ilmiah :
vi
8. Drs. David Sir, MAP C. Acara dan Seminar : 1. DR. Dodi Darmakusuma, S.Si., M.Si (Ketua) 2. Ir. Made Udiana, MT 3. Yunita Messah, ST., MT 4. Luther Kadang, S.Tp., M.Si 5. Ir. Joice J. Bana, M.Si 6. Kristina Br. Ginting, S.Si., M.Si 7. Yanto A. Polly, S.Kom., M.Cs 8. Jusuf J. Pah., ST., M.Sc 9. Sumidra Y. Dillak 10. Santi Banamtuan, ST 11. Oskar Naben, ST D. Usaha Dana dan Kerjasama : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
DR. Ir. Ruslan Ramang, MT (Ketua) Silvester Tena, ST, MT Ir. Theodorus Widodo Woro Sundari, ST., MT Noni Banunaek, ST., MT Elia Hunggurami, ST., MT Kristomus Boymau, ST., MT Ben Vasco Tarigan, ST., MM
E. Dokumentasi dan Perlengkapang : 1. Drs. H.L. Sianturi, M.Si (Ketua) 2. Wellem Bunganaen, ST., MT 3. Remigildus Cornelis, ST., MT 4. Don Pollo, ST., MT 5. Arience Kale Manu, ST., MT 6. David Tambaru, S.Si., M.Chem.Sc 7. Dantje A.T Sina, ST., MT 8. Wenseslaus Bunganaen, ST., MT 9. Eben H. Kupa, ST 10. Kamarudin Usman 11. Nelson Astawa
vii
INFORMASI SEMINAR Tema Waktu Pelaksanaan Panitia Pelaksana Tempat Sekretariat Website Seminar
: Peranan Sains dan Teknologi untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan : 15-16 Oktober 2014 : Fakultas Sains dan Teknik Univesitas Nusa Cendana : Hotel Aston Internasional- Kupang : Fakultas Sains dan Teknik, Undana, Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang, Telp. 0380-881558 : www.undana.ac.id/sainstek2 JADWAL ACARA HARI PERTAMA, 15 OKTOBER 2014
Waktu 07.00-08.00
Acara Registrasi Ulang
08.00-9.00
Pembukaan : Sambutan Ketua Panitia - Sambutan Dekan FST Undana - Sambutan Rektor Undana
Keterangan Pengalungan kain selendang NTT oleh Panitia, diiringi pagelaran orkestra sasando, paduan suara Undana, Eksebisi Tenun ikat NTT Panitia
-
09.00-09.30
Coffee Break
Panitia diiringi pagelaran orkestra sasando dan eksebisi tenun ikat Moderator
09.30-12.30
Keynote Speaker (Panel), lokasi di Hall Palacio lantai 1
12.30-13.30
ISHOMA
Panitia
13.30-18.00
Paralel Sesion (5 ruangan), lokasi di lantai 2
Pemimpin ruangan/Moderator
15.00-15.20
Coffee Break dan Poster Sesion
18.00-19.00
Istirahat
Pemimpin Poster Sesion, diiringi eksebisi tenun ikat Panitia
19.00-selesai
GALA DINNER (bersama walikota)
Diiringi pagelaran orkestra sasando, live music, tari jai kreasi dll
JADWAL ACARA HARI KEDUA, 16 OKTOBER 2014 Waktu 08.00-09.00 09.00-12.00 12.00-13.00 13.00-selesai
Acara Registrasi Ulang di lobby Hotel Aston Wisata Budaya ke Museum Provinsi NTT ISHOMA Wisata Budaya Ke Pusat Kerajinan dan Oleh-Oleh NTT serta Wisata Pantai
Keterangan Panitia Panitia+pihak Museum NTT Panitia Panitia
viii
JADWAL PRESENTASI PAPER Ruang : PARALEL SESION-I Bidang : Teknik Sipil, Material, Infrastruktur dan Teknik Industri Penanggung Jawab Ruang : DR. Ruslan Ramang, ST., MT Waktu 13.30-13.45
Nama/Instansi Andrias S. Nugraha, dkk Jurusan Teknik Sipil Univ Kristen Maranatha Bandung
13.45-14.00
Agoes Soehardjono, dkk Jurusan Teknik Sipil Univ Brawijaya Malang
14.00-14.15
Agus Priyono, dkk Jurusan Teknik Industri dan Sipil ISTN Jakarta
14.15-14.30
Chairul Muharis, dkk Jurusan Teknik Sipil UGM
14.30-14.45
Dedi Imanuel Pau Jurusan Teknik Sipil Undana
14.45-15.00
Firnimus Konstantinus Bhara Jurusan Teknik Sipil Unipa Maumere, NTT
15.00-15.20 15.20-15.35
Break dan Poster Session Henri Siswanto, dkk Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang
15.35-15.50
I Made Udiana, dkk Jurusan Teknik Sipil Undana
15.50-16.05
Margareth E. Bolla, dkk Jurusan Teknik Sipil Undana
16.05-16.20
Rusli, dkk Puslitbang Permukiman PU Bandung
16.20-16.35
Stanislaus Yopin Aprianus, dkk Jurusan Teknik Sipil Undana
16.35-16.50
Partogi H Simatupang, dkk Jurusan Teknik Sipil Undana
16.50-17.05
Rossa Octriana Vutri, dkk Jurusan Teknik Sipil Univ Sriwijaya
17.05-17.20
Yosafat Aji Pranata, dkk Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha Bandung
17.20-17.35
Pio Ranap Tua Naibaho, dkk Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung
17.35-17.50
Ruslan Ramang Jurusan Teknik Sipil Undana
Judul Makalah Studi Pengaruh Pengurangan Diameter Cetakan pada Uji Kompaksi Proctor Standar Pemanfaatan Limbah Serbuk Marmer Untuk Bahan Tambahan Beton Berkelanjutan The Impact of Implementation of Intelligence Urban Traffic Control System to the Community Distribusi Kecepatan gesek arah transversal pada Saluran Menikung (Studi Kasus di Saluran Irigasi Mataram) Analisis Kapasitas Pelayanan Pelabuhan Maumere Analisis Respons Getaran Lantai Fleksibel Akibat Aktivitas Manusia
Moderator DR. Ruslan Ramang, ST., MT i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m Meningkatkan Titik Lembek Bahan Pengikat Aspal Menggunakan Serbuk Limbah Ban Sepeda Motor Perencanaan Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation) di Desa Besmarak Kabupaten Kupang Analisis Geometrik Ruas Jalan Batuputih – Batas Kota Soe KM. 96+400 s/d KM. 98+600 Penelitian Eksperimental Portal Panel RUSPIN (Rumah Sistem Panel Instan) Studi Perbandingan Kinerja Alat Ukur Theodolite dan Laser Distance Meter Pengembangan Kusen Jendela dan Pintu menggunakan Mortar Ringan Berbahan Semen Portland : Tinjauan Material PENGARUH SUBSTITUSI ABU TANDAN SAWIT PADA TANAH LEMPUNG LUNAK TERHADAP PERUBAHAN NILAI KUAT GESER TANAH DENGAN UJI TRIAXIAL Kajian Desain Bangunan Kayu dan Baja Bertingkat Tahan Gempa dengan Acuan Waktu Getar Ragam Pertama Sama Pengembangan Teknologi Beton Bubuk Reaktif Penanganan Sampah Domestik Eksisting Oleh Masyarakat di Kota Kupang
Jusuf J. Pah, ST, M.Sc i d e m
i d e m
i d e m i d e m i d e m
i d e m
i d e m
i d e m i d e m ix
17.50-18.05
Dedy Dharmawansyah dkk Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung
Studi Pembuatan Peta Percepatan Peta Puncak di permukaan tanah dan peta resiko gempa akibat gempa benioff di DKI Jakarta untuk penunjang pembuatan peta Mikrozonasi Jakarta
i d e m
x
Ruang : PARALEL SESION-II Bidang : Arsitektur, Perencanaan Wilayah, Teknik Lingkungan, Pertambangan dan Geologi Penanggung Jawab Ruang : Linda W. Fanggidae, ST., MT Waktu 13.30-13.45
Nama/Instansi Linda W Fanggidae, dkk Jurusan Teknik Sipil Undana
13.45-14.00
Ferdy Sabono Jurusan Teknik Arsitektur, Univ Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
14.00-14.15
Aplimon Jerobisonif Jurusan Teknik Arsitektur Undana
14.15-14.30
Cornelia Hildegardis Jurusan Teknik Arsitektur Unipa Maumere
14.30-14.45
Freddy M.R Nainggolan Jurusan Teknik Arsitektur, Univ Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
14.45-15.00
Imriyanti Jurusan Teknik Arsitektur Unhas, Makassar
15.00-15.20 15.20-15.35
Break dan Poster Session Mahatmanto Jurusan Teknik Arsitektur, Univ Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
15.35-15.50
Rosvitayati Umbu Nday Jurusan Teknik Arsitektur Undana
15.50-16.05
Paulus BAWOLE Jurusan Teknik Arsitektur, Univ Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
16.05-16.20
Parmonangan Manurung Jurusan Teknik Arsitektur, Univ Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
16.20-16.35
Setia Damayanti, dkk Jurusan Teknik Arsitektur, ISTN, Jakarta
16.35-16.50
Suliha N.I.Neonufa Jurusan Teknik Arsitektur Undana
16.50-17.05
Wiyatiningsih Jurusan Teknik Arsitektur, Univ Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
17.05-17.20
Herry Z Kotta, dkk Jurusan Teknik Tambang Undana
Judul Makalah Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Pantai Nunsui Oesapa Kupang dengan pendekatan Arsitektur Berkelanjutan Hubungan Pola Ruang luar & Setting Fisik Terhadap Perilaku Membuang Sampah Studi Kasus: Area Pemukiman & Area Wisata Pantai Baru Bantul, Yogyakarta Desain Ekologis Sebagai Perwujudan Konsep Berkelanjutan Dalam Karya Arsitektur Manajemen dan Analisis Energi pada Bangunan Pendidikan Swasta di Yogyakarta (Studi Kasus : Gedung English First, Jl. Magelang 147 A, Yogyakarta) Transformasi Dapur Dalam Globalisasi dikaitkan dengan Gaya Hidup Penghuni (Studi kasus : Perumahan Merapi View Ngaglik Sleman) Kajian Konsep Berkelanjutan (Sustainability) pada Penataan Permukiman Padat di Kawasan Pesisir Pantai (Kasus : Kel. Cambaya Kec. Ujung Tanah Kota Makassar) Media dan Pembentukan Arsitektur Modern di Indonesia Penerapan Konsep Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) pada Perancangan Koridor Ruang Hijau di Jl. Sudirman-Kuanino Kota Kupang Relokasi Permukiman Berbasis Masyarakat sebagai Respon Terhadap Mitigasi Bencana Nilai-Nilai Arsitektur Tradisional Pada Bangunan Modern Pengurangan Risiko Bencana Melalui Pendidikan Lingkungan Berbasis Sekolah di DKI Jakarta Identifikasi Hierarki Fungsi Pelayanan dan Interaksi Antar Pusat di Wilayah Kabupaten Belu Mempertahankan Rumah Tradisional Sumba di Tengah Arus Modernisasi dan Komersialisasi Implementasi Program Open Source Mempertahankan Rumah Tradisional Sumba di Tengah Arus Modernisasi dan
Moderator Ariency K. Manu, ST., MT i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
Linda W Fanggidae, ST., MT i d e m
i d e m i d e m i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
xi
Komersialisasi 17.20-17.35
Analiser Halawa,dkk Jurusan Geologi Institut Sains dan Teknologi TD Pardede, Medan
17.35-17.50
Abdul Muktar,dkk Jurusan Lingkungan Undana
POTENSI PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN PANAS BUMI DI INDONESIA
i d e m
PENGARUH TINGKAT KEBISINGAN DARI AKTIVITAS BENGKEL PRATIKUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SISWA SMK NEGERI 5 KOTA KUPANG
i d e m
xii
RUANG : PARALEL SESION-III Bidang : Ilmu Komputer, Informatika, Teknik Elektro, Fisika Penanggung Jawab Ruang : DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT Waktu 13.30-13.45
Nama/Instansi Anifuddin Azis, dkk Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika UGM, Yogyakarta
13.45-14.00
Anindita Suryarasmi Jurusan Ilmu Komputer UGM, Yogyakarta
14.00-14.15
Budi Sumanto Jurusan Ilmu Komputer UGM Yogyakarta
14.15-14.30
Fadly Rano Lado, dkk Jurusan Ilmu Komputer Undana
14.30-14.45
Frengki A. R. Haning , dkk Jurusan Teknik Elektro Undana
14.45-15.00
B. Yudi Dwiandiyanta Jurusan Teknik Informatika Univ Atma Jaya Yogyakarta
15.00-15.20 15.20-15.35
Break dan Poster Session Heni, dkk Jurusan Teknik Informatika Stikom Uyelindo, Kupang
15.35-15.50
Maklon Frare, dkk Jurusan Ilmu Komputer Undana
15.50-16.05
Muhammad Arifin Sakka, dkk Jurusan Teknik Elektro Undana
16.05-16.20
Muhammad Fakhrurrifqi,dkk Jurusan Studi Komputer dan Sist Infromasi, UGM, Yogyakarta
16.20-16.35
Frans Likadja,dkk Jurusan Teknik Elektro, Undana
16.35-16.50
Hendro FJ Lami Jurusan Teknik Elektro Undana
Judul Makalah
Moderator
Inisialisasi Codebook Pada Algoritma Learning Vector Quantization (LVQ)
DR. Kalvein Rantelobo, ST., MT
Desain Kromosom Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Perkuliahans
i d e m
Pengukur Suhu Tubuh Secara Tak Sentuh Menggunakan Inframerah Berbasis Arduino Uno PERFORMANSI METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DAN METODE BACTERIAL FORAGING OPTIMIZATION ALGORITHM NEURAL NETWORK DENGAN STRUKTUR JARINGAN MODULAR DALAM IDENTIFIKASI PEMBICARA EVALUASI KUALITAS KABEL JARLOKAT UNTUK LAYANAN SPEEDY, STUDI KASUS PADA STO OESAPA - KUPANG Analisis dan Perancangan Matriks Kernel Konvolusi untuk Aplikasi Deteksi Tepi Citra Medis menggunakan Algoritma Gradien APLIKASI PROGRAM PEMBELAJARAN VERB TENSE BAHASA INGGRIS Enkripsi Citra berbasis Algoritma Chiper Block Chaining (CBC) dan Chaotic Tent Map (CTM) Sistem Deteksi Plat Nomer Kendaraan Secara Otomatis Dengan Metode Segmentasi Citra SISTEM PENGINGAT PEMERIKSAAN IBU HAMIL PENERAPAN KEBIJAKAN KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI TERHADAP KETERSEDIAAN ENERGI LISTRIK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (WEBBASED) TERINTEGRASI MODUL WEBCAM CONTROL BAGI MODEL
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
Ali Warsito, S.Si., M.Si i d e m
i d e m
i d e m i d e m
i d e m
xiii
PEMBELAJARAN DAERAH TERTINGGAL DAN TERLUAR 16.50-17.05
Chrysanctus A.E.P Nunuhitu Jurusan Fisika Undana
17.05-17.20
Herry F. Lalus Jurusan Fisika Undana
17.20-17.35
Kostan D. F. Mataubenu Jurusan Fisika Undana
17.35-17.50
Laura Anastasi S. Lapono Jurusan Fisika Undana
Perancangan Alat Pendeteksi Warna Untuk Penderita Buta Warna Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 Menggunakan Sensor Warna TCS3200 Penerapan Algoritma Demina-Kudryashov dalam Menentukan Solusi Meromorfik Persamaan Kuramoto - Sivashinsky Desain Modul Sensor Getaran Berbasis Accelerometer MMA3761QT Perancangan Spirometer Menggunakan Sensor Tekanan MPX2010DP
i d e m i d e m
i d e m i d e m
xiv
RUANG : PARALEL SESION-IV Bidang : Pertanian, Peternakan, Manajemen Pertanian, Matematika Penaggung Jawab Ruang : Ir. Joice J. Bana, M.Si Waktu 13.30-13.45
Nama/Instansi Aloysius Ng. Lende Jurusan Tanaman Pangan, Politani Kupang
13.45-14.00
Arnold C. Tabun, dkk Jurusan Peternakan Politani Kupang
14.00-14.15
Bambang R. Prawiradiputra Balai Penelitian Ternak, Bogor
14.15-14.30
Bernadete. B Koten, dkk Jurusan Teknologi Pakan Ternak, Politani Kupang
14.30-14.45
Catootjie L. Nalle, dkk Jurusan Teknologi Pakan Ternak, Politani Kupang
14.45-15.00
Dwi Retno Lukiwati,dkk Jurusan Agroekoteknologi Undip Semarang
15.00-15.20 15.20-15.35
Break dan Poster Session Dwi Retno Lukiwati,dkk Jurusan Agroekoteknologi Undip Semarang
15.35-15.50
Vincent Gaspersz Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti Jakarta
15.50-16.05
Pellokila, Marthen R , dkk Jurusan Peternakan Undana
16.05-16.20
Roosna M.O. Adjam Jurusan Pertanian Politani Kupang
16.35-16.50
Sobang, Y. U. L, dkk Jurusan Peternakan Undana
16.50-17.05
W. Duaja, dkk Jurusan Pertanian, Undana
Judul Makalah Pemberian Pupuk Organik (Kotoran Ayam) pada Berbagai Dosis Terhadap Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Sequensing Gen Melanocortin 1 Reseptor (MC1R) Pada Sapi Bali Betina Kupang PENGEMBANGAN TANAMAN PAKAN TERNAK PRODUK REKAYASA GENETIK UNTUK LAHAN KERING IKLIM KERING
KECERNAAN NUTRIEN TERNAK KAMBING TERHADAP HIJAUAN HASIL TUMPANGSARI ARBILA (Phaseolus lunatus L) DAN SORGUM (Sorghum (Sorghum bicolor (L) Moench) PADA JARAK TANAM ARBILA DAN JUMLAH BARIS SORGUM YANG BERBEDA NILAI NUTRISI DEDAK PADI FERMENTASI BAGI TERNAK AYAM BROILER: KOMPOSISI NUTRISI DAN PERFORMANS PRODUKSI PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG MANIS DAN JERAMI DI LAHAN KERING DENGAN PEMUPUKAN PUKAN ‘PLUS’
Efek Sisa Pupuk Kandang Diperkaya Fosfat Alam dan Inokulasi Biodekomposer terhadap Produksi Jagung Manis dan Jerami' APLIKASI AGRICULTURAL LEAN SIX SIGMA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN: PEMBELAJARAN DARI KOREA SELATAN PENGARUH SUPLEMENTASI PAKAN LOKAL DAN OBAT CACING TERHADAP PRODUKSI SUSU DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN ANAK SAPI BALI Strategi pengelolaan lanskap pertanian terpadu di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang
ANALISIS DESKRIPTIF SISTEM AGRIBISNIS SAPI POTONG DI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM PERSFEKTIF KEBERLANJUTAN PENGARUH KOMPOSISI KENDI IRIGASI TERHADAP KONDUKTIFITAS
Moderator Ir. Joice J. Bana, M.Si i d e m i d e m
i d e m
i d em
i d e m
Vincent Ati, S.Si., M.Si
i d e m
i d e m
i d e m id e m
i d e m xv
HIDRAULIK KENDI DAN POLA PEMBASAHAN TANAH DALAM RANGKA BUDIDAYA TANAMAN HEMAT AIR DI KOTA KUPANG 17.05-17.20
Yosep Seran Mau, dkk Jurusan Agroteknologi Undana
17.20-17.35
Astri Atti, dkk Jurusan Matematika Undana
17.35-17.50
Meksianis Z. Ndii, dkk Jurusan Matematika Undana
Tingkat Ketahanan Kacang Tanah Lokal Rote dan Empat Varietas Unggul Nasional Terhadap Cekaman Kekeringan di Desa Oerinbesi, Kabupaten Timor Tengah Utara ANALISIS K-MEANS CLUSTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN DI NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) ANALISIS PENYEBARAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIKA
i d e m
i d e m
i d e m
xvi
RUANG : PARALEL SESION-V Bidang : Teknik Mesin, Kimia Penaggung Jawab Ruang : Woro Sundari, ST., MT Waktu 13.30-13.45
Nama/Instansi Abdul Hay. M Jurusan Teknik Mesin Unhas Makassar
13.45-14.00
Baharuddin Mire,dkk Jurusan Teknik Mesin Unhas Makassar
14.00-14.15
Dahmir Dahlan ,dkk Jurusan Teknik Mesin ISTN Jakarta
14.15-14.30
Damianus Manesi, dkk Jurusan Pendidikan Mesin Undana
14.30-14.45
Hairul Arsyad Jurusan Teknik Mesin Unhas Makassar
14.45-15.00
Hendry Sakke Tira, dkk Jurusan Teknik Mesin Universitas Mataram
15.00-15.20 15.20-15.35
Break dan Poster Session Jonri Lomi Ga, dkk Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang
15.35-15.50
Andrea Stevens Karnyoto, dkk Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Indonesia Toraja
15.50-16.05
MD. Trisno, dkk Jurusan Teknik Mesin ISTN Jakarta
16.05-16.20
Rustan Tarakka, dkk Jurusan Teknik Mesin Unhas Makassar
16.20-16.35
Yohanes B. Yokasing, dkk Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang
16.35-16.50
Sehat Abdi Saragih Jurusan Teknik Universitas Islam Riau
16.50-17.05
Arkadius Andrianto Goa, dkk
Judul Makalah UPAYA UNTUK MEMPERPANJANG UMUR BAJA CETAKAN PADA PENGECORAN (DIE CASTING) Interaksi Silinder Segitiga Dengan Silinder Persegi Terhadap Distribusi Tekanan Aliran Fluida
PERANCANGAN KAPAL LAYAR MODEREN MENGGUNAKAN ROTOR HYBRIDA INTEGRASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DALAM PEMBUATAN TES BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN TERMODINAMIKA EFEK KETEBALAN OLI PADA MEDIA PENDINGIN OLI-AIR TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA HASIL QUENCHING MENINGKATKAN KUALITAS BIOGAS MELALUI PROSES PEMURNIAN DENGAN PENYERAPAN AIR BERSIRKULASI Pengaruh Implantasi Ion C dan N terhadap Keausan Komponen Bantalan Bola dengan Pelumasan Grease
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU TURBIN AIR TYPE SCREW DIKOMBINASIKAN DENGAN POMPA HYDRAM, DIGUNAKAN DIDAERAH KAWASAN KARST DAN GUA BAWAH TANAH DI GUNUNG KIDUL JAWA TENGAH INDONESIA PENGARUH MODEL TURBULENSI PADA ANALISIS KOMPUTASI KONTROL AKTIF BLOWING TERHADAP KOEFISIEN TEKANAN MODEL KENDARAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN YANG TERINTEGRASI ANTARA LIMBAH HASIL LAUT DAN LIMBAH OLAHAN HASIL PERTANIAN DARAT MENJADI PAKAN TERNAK AYAM GUNA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR KUPANG
PENGARUH JARAK DAN TINGGI ELEKTRODA PADA ELEKTROLISER TERHADAP PRODUKSI HIDROGEN DAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR PEMBUATAN FILTER GANDA
Moderator Woro Sundari, ST., MT i d e m i d e m
i d e m
i d e m i d e m
Rikson A.F Siburian, S.Si., M.Si., Ph.D id e m
id e m
i d e m i d e m
i d e m
xvii
Jurusan Kimia Undana
17.05-17.20
Hermania Em Wogo, dkk Jurusan Kimia Undana
17.20-17.35
Marselus J. Gros, dkk Jurusan Kimia Undana
17.35-17.50
Suwari, dkk Jurusan Kimia Undana
MANGAN-ZEOLIT DAN ARANG AKTIF TEMPURUNG LONTAR ASAL NTT UNTUK MENURUNKAN KADAR LOGAM Fe DAN Mn DALAM LIMBAH CUCIAN MANGAN DI DESA NOEBESA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PENENTUAN KONSTANTA LAJU DALAM ADSORPSI KOMPETITIF Ca(II) DAN Cd(II) PADA BIOADSORBEN LIMBAH TAHU PADAT SINTESIS SENYAWA GRAFENA DARI GRAFIT MENGGUNAKAN REDUKTOR AMONIA BIOSORPSI ION Hg(II) DALAM LARUTAN MENGGUNAKAN BIOMASSA ALGA MERAH TERMODIFIKASI KALSIUM
i d e m
i d e m
i d e m
i d e m
xviii
JADWAL POSTER SESSION Penaggung Jawab Poster Session : Wellem Bunganaen, ST., MT Waktu 15.00-15.20
Nama/Instansi A.R. Indra Tjahjani, dkk Jurusan Teknik Sipil, Universitas Pancasila, Jakarta
15.00-15.20
Andri Harmaji, dkk Jurusan Material ITB Bandung
15.00-15.20
Binsar H. Hariandja, dkk Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung
15.00-15.20
MD. Trisno, dkk Jurusan Teknik Mesin ISTN, Jakarta
15.00-15.20
Partogi H Simatupang, dkk Jurusan Teknik Sipil Undana
15.00-15.20
Feni Normalita, dkk Jurusan Peternakan Undana
15.00-15.20
Herman Purba, dkk Jurusan Peternakan Undana
15.00-15.20
Tara Tiba Nikolaus, dkk
Judul Makalah Strategi Repair pada Jalan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) dalam meningkatkan Life and Service Time (Kasus Jalan Jakarta Outer Ring Road dan Jalan Tol Cipularang) Alkali Activated Material (Geopolimer) sebagai Material Beton Alternatif Penggunaan Nanosilika Dalam Peningkatan Kuat Tekan dan Durabilitas Beton Pemanfaatan Limbah Sawit sebagai Bahan Bakar Boiler Hybrida Untuk Pembangkit Listrik Kapasitas 1-3 MW Pengembangan Kusen Jendela dan Pintu menggunakan Mortar Ringan Berbahan Semen Portland : Tinjauan Sistem Konstruksi Proses Sintesis Katalis NiM00.3/ZAA dan NiCe/ZAA Menggunakan Metode Co-Reduction Proses pembuatan Embung di Wilayah TTS Prov NTT Tata niaga komoditas Daging Sapi di Indonesia
Jurusan Peternakan Undana
15.00-15.20
Yusuf L Henuk Jurusan Peternakan Undana
Standar Penulisan dan Proses Publikasi Karya Ilmiah serta Cara Pengutipan Pustaka
xix
DAFTAR ISI Kata Pengantar Sambutan Ketua Panitia Seminar Sambutan Dekan FST Universitas Nusa Cendana Susunan Panitia Informasi Seminar Jadwal Presentasi Paper Jadwal Poster Session Daftar Isi
No. 1.
VOLUME 1: BIDANG SAINS Sequensing Gen Melanocortin 1 Receptor (MC1R) Pada Sapi Bali Betina Kupang
iii iv v vi viii ix xix xx
Hal A1-A5
A. C. Tabun, T. Hartatik, Sumadi, S. D. Volkandari, B. P. Suwandi, C. Leo Penu
2.
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK (KOTORAN AYAM) PADA BERBAGAI DOSIS TERHADAP HASIL TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.)
A6-A12
Aloysius Ng. Lende
3.
PEMBUATAN FILTER GANDA MANGAN-ZEOLIT DAN ARANG AKTIF TEMPURUNG LONTAR ASAL NTT UNTUK MENURUNKAN KADAR LOGAM Fe DAN Mn DALAM LIMBAH CUCIAN MANGAN DI DESA NOEBESA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
A13-A19
Arkadius Andrianto Goa, Imanuel Gauru, Anna Apriani Maniuk Solo, Janrigo Klaumegio Mere
4.
ANALISIS K-MEANS CLUSTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN DI NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
A20-A27
Astri Atti dan Sintha Lisa Purimahua
5
KECERNAAN TERNAK KAMBING YANG MENDAPATKAN HIJAUAN HASIL TUMPANGSARI ARBILA DENGAN SORGUM SEBAGAI TANAMAN SELA PADA JARAK TANAM APABILA DAN JUMLAH BARIS SORGUM YANG BERBEDA
A28-A34
B. B Koten, R. Wea, R. D. Soetrisno, N Ngadiyono, B. Soewignyo
6
PENGEMBANGAN TANAMAN PAKAN TERNAK PRODUK REKAYASA GENETIK UNTUK LAHAN KERING IKLIM KERING
A35-A40
Bambang R. Prawiradiputra
7
8
NILAI NUTRISI DEDAK PADI FERMENTASI BAGI TERNAK AYAM BROILER: KOMPOSISI NUTRISI DAN PERFORMANS PRODUKSI Catootjie L. Nalle dan Marlin R. K. Yowi
A41-A48
PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI WARNA UNTUK PENDERITA BUTA WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 MENGGUNAKAN SENSOR WARNA TCS3200
A49-A54
Chrysanctus Arnold Edi Putra Nunuhitu, Ali Warsito, Minsyahril Bukit
9
PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG MANIS DAN JERAMI DI LAHAN KERING DENGAN PEMUPUKAN PUKAN ‘PLUS’
A55-A59
Dwi Retno Lukiwati, Susilo Budiyanto dan Karno
10
PENENTUAN KONSTANTA LAJU DALAM ADSORPSI KOMPETITIF Ca(II) DAN Cd(II) PADA BIOADSORBEN LIMBAH TAHU PADAT
A60-A69
Hermania Em Wogo, Imanuel Gauru, Luther A Koamesah
11
PENERAPAN ALGORITMA DEMINA-KUDRYASHOV DALAM MENENTUKAN SOLUSI MEROMORFIK PERSAMAAN KURAMOTO SIVASHINSKY
A70-A75
Herry F. Lalus
12
PERANCANGAN MODUL SENSOR VIBRASI BERBASIS ACCELEROMETER MMA7361QT
A76-A80
Kostan D. F. Mataubenu
13
SINTESIS SENYAWA GRAFENA DARI GRAFIT MENGGUNAKAN
A81-A85 xx
REDUKTOR AMONIA Marselus J. Gros, Bernadus B. Doren, Maria T. Lero, Rikson A. F. Siburian, Imanuel Gauru, Bibiana D. Tawa, Luther Kadang
14
ANALISIS PENYEBARAN DAN PEMBERANTASAN MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIKA
KORUPSI A86-A90
Meksianis Z. Ndii, Rapmaida M. Pangaribuan
15
PENGARUH SUPLEMENTASI PAKAN LOKAL DAN OBAT CACING TERHADAP PRODUKSI SUSU DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN ANAK SAPI BALI
A91-A95
Pellokila, Marthen R., Sukawaty Fattah, Yohanis Umbu L. Sobang, Marthen Yunus
16
STRATEGI PENGELOLAAN LANSKAP PERTANIAN TERPADU DI KECAMATAN SULAMU KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR
A96-A104
Roosna Maryani O Adjam
17
ANALISIS DESKRIPTIF SISTEM AGRIBISNIS SAPI POTONG DI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM PERSFEKTIF KEBERLANJUTAN
A105-A109
Sobang, Y. U. L dan Chaterina A. Paulus
18
BIOSORPSI ION Hg(II) DALAM LARUTAN MENGGUNAKAN BIOMASSA ALGA MERAH TERMODIFIKASI KALSIUM
A110-A117
Suwari, Yohanes Buang
19
APLIKASI AGRICULTURAL LEAN SIX SIGMA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN: PEMBELAJARAN DARI KOREA SELATAN
A118-A126
Vincent Gaspersz
20
PENGARUH KOMPOSISI KENDI IRIGASI TERHADAP KONDUKTIFITAS HIDRAULIK KENDI DAN POLA PEMBASAHAN TANAH DALAM RANGKA BUDIDAYA TANAMAN HEMAT AIR DI KOTA KUPANG
A127-A132
Yosafat Aji Pranata, Parlindungan Ebenezer
21
TINGKAT KETAHANAN KACANG TANAH LOKAL ROTE DAN EMPAT VARIETAS UNGGUL NASIONAL TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DI DESA OERINBESI, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
A133-A138
Yosep Seran Mau, Antonius S.S. Ndiwa, dan I G.B. Adwita Arsa
22
PERANCANGAN SPIROMETER MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN MPX2010DP
A139-A146
Laura A. S. Lapono
VOLUME 2: BIDANG TEKNIK 1
PENGARUH TINGKAT KEBISINGAN DARI AKTIVITAS BENGKEL PRATIKUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SISWA SMK NEGERI 5 KOTA KUPANG
B1 –B9
Abdul Muktar, Hari Rarindo, Jauhari Effendy
2
PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK TAMBAHAN BETON BERKELANJUTAN
MARMER
UNTUK
BAHAN B10 –B17
Agoes Soehardjono, Achfas zacoeb, dan Agil Fitri Handayani
3
THE IMPACT OF IMPLEMENTATION OF INTELLIGENCE URBAN TRAFFIC CONTROL SYSTEM TO THE COMMUNITY
B18 –B24
Agus Priyono, Agus Sofwan, MD Trisno, Setia Damayanti
4
POTENSI PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN PANAS BUMI DI INDONESIA
B25 –B44
Analiser Halawa dan Yusuf L. Henuk
5
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU
B45 –B57
Andrea Stevens Karnyoto dan Zet Yulius Baitanu
6
STUDI PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER CETAKAN PADA UJI xxi
KOMPAKSI PROCTOR STANDAR
B58 –B65
Andrias Suhendra Nugraha dan Herianto Wibowo
7
INISIALISASI CODEBOOK PADA ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)
B66 –B73
Anifuddin Azis, Adventus Ridwan K.S
8
DESAIN KROMOSOM ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN PERKULIAHAN
B74 –B80
Anindita Suryarasmi
9
TANGGAP STATISTIK GETARAN ACAK PADA STRUKTUR DENGAN SIMULASI MONTE CARLO
B81 –B91
Anwar Dolu
10
DESAIN EKOLOGIS SEBAGAI PERWUJUDAN KONSEP BERKELANJUTAN DALAM KARYA ARSITEKTUR
B92 –B102
Aplimon Jerobisonif
11 12
BAMBU, MATERIAL BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN Ariency Kale Ada Manu
B103 –B115
ANALISIS INTERAKSI SILINDER SEGITIGA DENGAN SILINDER PERSEGI TERHADAP KOEFISIEN TEKANAN ALIRAN FLUIDA
B116 –B123
Baharuddin Mire , Nasaruddin Salam, Ahmad Yusran Aminy, llyas Renreng
13
PENGUKURAN SUHU TUBUH SECARA TAK SENTUH MENGGUNAKAN INFRAMERAH BERBASIS ARDUINO UNO
B124 –B128
Budi Sumanto, Paulus Puliano
14
DISTRIBUSI KECEPATAN GESEK ARAH TRANSVERSAL PADA SALURAN MENIKUNG (STUDI KASUS DI SALURAN IRIGASI MATARAM)
B129 –B134
Chairul Muharis, Bambang Agus Kironoto , Bambang Yulistiyanto dan Istiarto
15
MANAJEMEN DAN ANALISIS ENERGI PADA BANGUNAN PENDIDIKAN SWASTA DI YOGYAKARTA (Studi Kasus : Gedung English First, Jl. Magelang 147 A, Yogyakarta)
B135 –B143
Cornelia Hildegardis
16
PERANCANGAN KAPAL LAYAR MODEREN MENGGUNAKAN ROTOR HYBRIDA
B144 –B150
Dahmir Dahlan, M. Dwi Trisno, Muhammad Firdausi, Agus Priyono, Suhadi Wiromodjo
17
INTEGRASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DALAM PEMBUATAN TES BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN TERMODINAMIKA
B151 –B161
Damianus Manesi, I Nyoman Bagia, Priyono dan
18
ANALISIS KAPASITAS PELAYANAN PELABUHAN MAUMERE Dedi Imanuel Pau
19
STUDI PEMBUATAN PETA PERCEPATAN PUNCAK DI PERMUKAAN TANAH DAN PETA RESIKO GEMPA AKIBAT GEMPA BENIOFF DI DKI JAKARTA UNTUK PENUNJANG PEMBUATAN PETA MIKROZONASI JAKARTA
B162 –B175 B176 –B186
Dedy Dharmawansyah, Masyhur Irsyam, M. Asrurifak dan Partogi H. Simatupang
20
PERFORMANSI METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DAN METODE BACTERIAL FORAGING OPTIMIZATION ALGORITHM NEURAL NETWORK DENGAN STRUKTUR JARINGAN MODULAR DALAM IDENTIFIKASI PEMBICARA
B187 –B197
Fadly Rano Lado, Yulianto T. Polly dan Adriana Fanggidae
21
HUBUNGAN POLA RUANG LUAR & SETTING FISIK TERHADAP PERILAKU MEMBUANG SAMPAH
B198 –B208
Ferdy Sabono
22
ANALISIS RESPONS GETARAN LANTAI FLEKSIBEL AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA
B209 –B219
Firnimus Konstantinus Bhara
23
TRANSFORMASI DAPUR DALAM GLOBALISASI DIKAITKAN DENGAN GAYA HIDUP PENGHUNI (Studi kasus : Perumahan Merapi View Ngaglik
B220 –B233
xxii
Sleman) Freddy Marihot Rotua Nainggolan
24
EVALUASI KUALITAS KABEL JARLOKAT UNTUK LAYANAN SPEEDY, STUDI KASUS PADA STO OESAPA - KUPANG
B234 –B242
Frengki A. R. Haning, Johanis F. M. Bowakh, dan Beby H. A. Manafe
25
EFEK KETEBALAN OLI PADA MEDIA PENDINGIN OLI-AIR TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA
B243 –B246
Hairul Arsyad, Ramadhan, Muh. Hasbi
26
MENINGKATKAN KUALITAS BIOGAS MELALUI PROSES PEMURNIAN DENGAN PENYERAPAN AIR BERSIRKULASI
B247 –B254
Hendry Sakke Tira, Yesung Allo Padang, Mirmanto dan Hendriono
27 28
APLIKASI PROGRAM PEMBELAJARAN VERB TENSE BAHASA INGGRIS Heni, Dewi Anggraini
B255 –B267
MENINGKATKAN TITIK LEMBEK BAHAN PENGIKAT ASPAL MENGGUNAKAN SERBUK LIMBAH BAN SEPEDA MOTOR
B268 –B277
Henri Siswanto, Bambang Supriyanto
29
IMPLEMENTASI PROGRAM OPEN SOURCE BERBASIS ANDROID PADA PEMANTAUAN PERGERAKAN TANAH DI NTT
B278 –B284
Herry Z. Kotta, Kalvein Rantelobo dan Hendro F. J. Lami
30
PERENCANAAN SISTEM IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION) DI DESA BESMARAK KABUPATEN KUPANG
B285 –B296
I Made Udiana, Wilhelmus Bunganaen dan Rizky A. Pa Padja
31
KAJIAN KONSEP BERKELANJUTAN (SUSTAINABILITY) PADA PENATAAN PERMUKIMAN PADAT DI KAWASAN PESISIR PANTAI (Kasus : Kel. Cambaya Kec. Ujung Tanah Kota Makassar)
B297 –B311
Imriyanti
32
PENGARUH IMPLANTASI ION C DAN N TERHADAP KEAUSAN KOMPONEN BANTALAN BOLA DENGAN PELUMASAN GREASE
B312 –B318
Jonri Lomi Ga, Mudjijana dan Tjipto Sujitno
33
PENATAAN KAWASAN KAMPUNG NELAYAN DI PANTAI NUNSUI OESAPA KUPANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
B319 –B328
Linda W. Fanggidae, Marylin Junias dan Thresia H. Pati
34
TURBIN AIR TYPE SCREW DIKOMBINASIKAN DENGAN POMPA HYDRAM, DIGUNAKAN DIDAERAH KAWASAN KARST DAN GUA BAWAH TANAH DI GUNUNG KIDUL JAWA TENGAH INDONESIA
B329 –B338
MD. Trisno, Agus Priyono , Setia Damayanti , Dahmir Dahlan
35 36
MEDIA DAN AWAL ARSITEKTUR MODERN DI INDONESIA Mahatmanto
B339 –B344
ENKRIPSI CITRA BERBASIS ALGORITMA CIPHER BLOCK CHAINING (CBC) DAN CHAOTIC TENT MAP (CTM)
B345 –B355
Maklon J. Frare, Adriana Fanggidae
37
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN JENDERAL SOEHARTO, KOTA KUPANG (STUDI KASUS: STA. 00+625 SAMPAI STA. 00+825)
B356 –B365
Margareth E. Bolla, Sudiyo Utomo dan Arnoldus Yansen Phoa
38
ANALISIS GEOMETRIK RUAS JALAN BATUPUTIH – BATAS KOTA SOE KM. 96+400 s/d KM. 98+600
B366 –B373
Margareth E. Bolla, Sudiyo Utomo dan Patra Gumay
39
SISTEM DETEKSI PLAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS DENGAN METODE SEGMENTASI CITRA
B374 –B382
Muhamad Arifin Sakka, Silvester Tena dan Jody S. A. Zacharias
40
SISTEM PENGINGAT PEMERIKSAAN IBU HAMIL Muhammad Fakhrurrifqi, Fendi Purnomo
41
Parmonangan Manurung
42
B383 –B389
NILAI-NILAI ARSITEKTUR TRADISIONAL PADA BANGUNAN MODERN B390 –B397
PENGEMBANGAN KUSEN JENDELA DAN PINTU MENGGUNAKAN
xxiii
MORTAR RINGAN BERBAHAN SEMEN PORTLAND : TINJAUAN MATERIAL
B398 –B406
Partogi H Simatupang, Iswandi Imran, Istiqomah, Ruswanto, Iman T Riadi, Denny S Iskandar, dan Rahmat Jatmikanto
43
RELOKASI PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT SEBAGAI RESPON TERHADAP MITIGASI BENCANA
B407 –B415
Paulus Bawole
44 45
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL STRAT A Rosmiyati A. Bella, Elia Hunggurami, dan Christine Diana Frans
B416 –B421
PENGARUH SUBSTITUSI ABU TANDAN SAWIT PADA TANAH LEMPUNG LUNAK TERHADAP PERUBAHAN NILAI KUAT GESER TANAH DENGAN UJI TRIAXIAL
B422 –B430
Rossa Octriana Vutri, Ratna Dewi , Yulia Hastuti
46
KAJIAN KINERJA SAMBUNGAN PADA PORTAL PANEL RUSPIN (RUMAH SISTEM PANEL INSTAN)
B431 –B438
Rusli, Yosafat Aji Pranata
47
PENGARUH MODEL TURBULENSI PADA ANALISIS KOMPUTASI KONTROL AKTIF BLOWING TERHADAP KOEFISIEN TEKANAN MODEL KENDARAAN
B439 –B448
Rustan Tarakka, Jalaluddin, Baharuddin Mire dan Muhammad Noor Umar
48
PENGARUH JARAK DAN TINGGI ELEKTRODA PADA ELEKTROLISER TERHADAP PRODUKSI HIDROGEN DAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR
B449 –B455
Sehat Abdi Saragih
49
PENGURANGAN RISIKO BENCANA MELALUI PENDIDIKAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA
B456 –B465
Setia Damayanti, Yuni Reti Intarti
50
STUDI PERBANDINGAN KINERJA ALAT UKUR THEODOLITE DAN LASER DISTANCE METER
B466 –B475
Stanislaus Yopin Aprianus, Sudiyo Utomo, dan Theodorus Widodo
51
MEMPERTAHANKAN RUMAH TRADISIONAL SUMBA DI TENGAH ARUS MODERNISASI DAN KOMERSIALISASI
B476 –B484
Wiyatiningsih
52
ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH PELANGGAN RUMAH TANGGA PDAM TIRTANADI DI KOTA MEDAN
B485 –B495
Yetty Riris Rotua Saragi
53
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN YANG TERINTEGRASI ANTARA LIMBAH HASIL LAUT DAN LIMBAH OLAHAN HASIL PERTANIAN DARAT MENJADI PAKAN TERNAK AYAM GUNA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR KUPANG
B496 –B504
Yohanes B. Yokasing, P. Ginting, Antonius Pangalinan
54
Kajian Desain Bangunan Kayu dan Baja Bertingkat Tahan Gempa Dengan Acuan Waktu Getar Ragam Pertama Sama
B505 –B511
Yosafat Aji Pranata, Parlindungan Ebenezer
55
PENERAPAN KEBIJAKAN KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI TERHADAP KETERSEDIAAN ENERGI LISTRIK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
B512 –B525
Frans J. Likadja
xxiv
xxv
SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-2 UNDANA TAHUN 2014 Hotel Aston , Kupang – 15-16 Oktober 2014
RELOKASI PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT SEBAGAI RESPON TERHADAP MITIGASI BENCANA Paulus Bawole1 1
Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Duta Wacana, Jl. Dr. Wahidin No. 5 – 25, Yogyakarta 55224 Email:
[email protected]
ABSTRAK Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang paling rawan terhadap resiko bencana alam. Keadaan ini disebabkan karena Wilayah Indonesia berada di persimpangan tiga lempeng tektonik dan memiliki eksposur yang tinggi terhadap kegiatan seismik. Pada bulan Oktober dan November 2010, Gunung Merapi, gunung berapi aktif yang berada di dekat kota Yogyakarta, meletus tidak hanya sekali, tapi delapan kali. Semua masyarakat yang tinggal di desa yang berjarak 20 kilometer dari kawah gunung Merapi dievakuasi. Selain kerusakan infrastruktur yang sangat besar, sekitar 2.900 rumah hancur dan 350.000 orang dievakuasi dan ditampung di kamp-kamp pengungsian. Untuk mengakomodasi keluarga yang tinggal di 2.900 rumah yang hancur akibat awan panas dan lahar dingin dari Gunung Merapi, diperlukan strategi pembangunan rumah yang terpadu, akrab terhadap lingkungan (environmental friendly) dan pengembangannya dapat berkelanjutan (sustainable). Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Rekompak adalah singkatan dari "Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Masyarakat Dan Permukiman Berbasis Komunitas." Kegiatan Rekompak ini diinisiasi oleh PU untuk membantu masyarakat yang menjadi korban letusan gungung Merapi. Pendekatan yang dilakukan untuk Relokasi dan Pembangunan Permukiman adalah pendekatan berbasis masyarakat. Pembangunan desa yang berkelanjutan direncanakan dengan mempertimbangkan strategi pembangunan holistik termasuk, mitigasi bencana, permukiman berbasis ekologi (eco-settlement) dan penghidupan untuk masyarakat (Community Livelihood). Melalui strategi holistik diharapkan para korban letusan Gunung Merapi dapat memulihkan penderitaan mereka dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Kata kunci: Mitigasi Bencana, Permukiman, Relokasi, Berbasis Masyarakat
1.
LATAR BELAKANG
Di Indonesia sering kali kesiapsiagaan bencana tidak dilakukan dengan baik. Oleh karena itu ketika bencana alam besar terjadi di beberapa daerah di Indonesia, sering kali menelan banyak korban. Meletusnya Gunung Merapi di Pulau Jawa yang terjadi pada tanggal 26 oktober 2010 membuat resah masyarakat yang berada di sekitaran gunung tersebut. Meletusnya gunung merapi telah memakan beberapa korban jiwa dan juga menewaskan Sang Juru Kunci Gunung yang dikenal dengan nama “Mbah Maridjan”. Bencana alam ini membawa duka seluruh Rakyat Indonesia dan Dunia. Guguran lava pijar dan abu vulkanik panas yang sering disebut “Wedhus Gembel” mencapai suhu sekitar 600 Derajat Celcius. Guguran lava pijar ini menghancurkan segala sesuatu yang dilewatinya, termasuk desa dimana rumah tinggal mbah Maridjan berada. Gunung berapi aktif yang terletak di dekat Yogyakarta ini meletus berkali-kali. Seiring dengan kerusakan besar pada fasilitas infrastruktur lokal, sekitar 2.900 rumah hancur dan 350.000 orang mengungsi dan ditampung di kampkamp pengungsian. Banyak orang yang dirawat karena luka bakar dan masalah pernapasan setelah awan gas menghantam desa-desa dengan dasyat. Letusan terbesar adalah terjadi pada tanggal 5 November 2010, Lava mengalir dengan kuat sepanjang 15 km kea rah selatan dan membanjiri sungai Gendol. Letusan ini memiliki dampak langsung pada wilayah pedesaan dan pada saat itu dinyatakan terdapat 277 orang terluka, 410,388 dievakuasi dan 367 korban pehidupan manusia seperti hancurnya fasilitas infrastruktur, rumah, ternak dan lahan pertanian. Desadesa yang terdapat dalam radius kurang lebih 10km dari gunung merapi diharapkan bisa dilakukan evakuasi untuk berjaga-jaga apabila eruption berganti arah begitu pula dengan arah angin yang dapat membawa debu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan manusia.
B-407
Selama lebih dari dua minggu, letusan Gunung Merapi memuntahkan gas panas dan abu ke desa-desa terdekat di lereng Gunung. Sedangkan aliran lava panas mengalir melewati sungai-sungai yang ada di pegunungan. Hujan abu yang diselimuti debu vulkanik ditemukan di beberapa kota dan desa di Pulau Jawa. Transportasi udara terganggu oleh abu sampai ke kota Jakarta. Semua desa yang berjarak 20 kilometer dari kawah dievakuasi. Bahkan di daerah yang tidak dievakuasi, abu vulkanik dan debu menyebabkan masalah kesehatan pernapasan. (BANK DUNIA, 2012) Selama berhari-hari material pyroclastic dimuntahkan dari kawah gunung Merapi, menghancurkan tatanan lansekap sekitarnya. Abu panas dan gas beracun, serta awan panas dengan suhu 600-800 derajat Celcius membakar segala sesuatu yang mereka lewati, termasuk ternak, tanaman dan pohon yang sangat berarti untuk mata pencaharian korban letusan. Mereka yang tetap tinggal di desa diinformasikan bahwa mereka tetap bertahan hanya untuk melindungi ternak mereka beserta properti lainnya. Orang-orang tersebut pada akhirnya kehilangan nyawa mereka karena terkena awan panas. (SEKRETARIAT MDF & IDF, 2012) Dusun Rusak
Rumah Rusak Berat
1. Desa Umbulharjo
3
282
2. Desa Glagahharjo
8
829
3. Desa Kepuharjo
8
830
4. Desa Wukirsari
4
338
5. Desa Argomulyo
4
129
1
15
28
2.411
LOKASI Kecamatan Cangkringan
Kecamatan Ngemplak 6. Desa Sindumartani JUMLAH
Sumber : Data dari Kades per 18-11-2010 Gambar 1. Aliran Lahar di Sungai Gendol dan Kerusakan yang Ditimbulkan pada Kawasan Permukiman Selama dan setelah letusan gunung berapi puing-puing bebatuan bercampur dengan air hujan mengalir deras menuruni lereng Gunung Merapi sebagai aliran lumpur yang sangat besar. Lahar dingin melonjak turun gunung dengan kekuatan begitu dasyat sehingga mengubur seluruh desa yang ada, termasuk lahan-lahan pertanian dan perkebunan. Batu-batu besar, pohon, rumah, ternak, sepeda motor dan mobil terbawa oleh aliran lumpur ke daerah yang lebih rendah. Jembatan dihancurkan dan sungai meluber ke tepian merubah bentuk dan semakin melebar karena tanah di sepanjang tepian sungai hanyut. Letusan raksasa Gunung Merapi berdampak pada daerah-daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk beberapa komunitas atau kampongkampong yang telah terkena dampak gempa 2006 dan masih dalam proses pembangunan kembali. (NMC Dan DMC, 2012)
Gambar 2. Letusan Gunung Merapi Tahun 2010 Dengan Dampaknya Pada Rumah dan Livelihood Masyarakat
B-408
2.
EFEK LETUSAN GUNUNG MERAPI PADA PERMUKIMAN
Letusan gunung berapi dapat membunuh manusia dan dapat menghancurkan kehidupan habitat satwa liar yang ada dihutan-hutan. Sebagai polusi dan visibilitas tephra dampak dari kolom letusan bisa daerah selimut dalam beberapa mil dari ventilasi dengan lapisan tebal batu apung. Angin kencang dengan ketinggian tertentu dapat membawa abu halus hingga ratusan mil dari gunung berapi, menyebabkan bahaya bagi pesawat terbang, terutama pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet. Abu halus dalam siraman air hujan akan menyebabkan kekeruhan/lumpur yang sangat cepat dan berkontaminasi dengan bahan kimia. Keadaan ini menunjukkan bagaimana letusan gunung Merapi pada tahun 2010 dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Yogyakarta baik dari aspek kesehatan, ekonomi, pendidikan sampai dengan kwalitas lingkungan buatan maupun lingkungan alam. Dampak ekonomi akibat letusan gunung berapi dapat terlihat pada gangguan perputaran ekonomi pada perdagangan yang ada dalam kaitannya dengan aktivitas manusia sehari-hari, walaupun tanpa menimbulkan kerusakan fisik yang parah. Abu lontaran dari gunung Merapi setebal beberapa centimeter dapat melumpuhkan lalu lintas sampai kurang lebih satu minggu. Keadaan ini menyebabkan kerusakan mesin kendaraan dan menyumbat filter udara, memblok saluran air dan supply air yang dapat menghancurkan atau menimbulkan kerusakan pertanian dan perkebunan. Penutupan bandara akibat lontaran abu dari gunung Merapi dapat mengganggu jadwal penerbangan bagi wisatawan yang akibatnya juga mempengaruhi kegiatan perekonomian. Abu halus dapat menyebabkan sirkuit pendek atau kotsleting dalam transformator listrik, yang pada gilirannya menyebabkan pemadaman listrik. Aktivitas vulkanik juga dapat memaksa tempat rekreasi yang berada di sekitar gunung Merapi agar ditutup. Perekonomian daerah sangat terganggu setelah letusan gunung berapi, karena gangguan hujan abu dan pasir pada fasilitas transportasi seperti bandara, jalan, stasiun bus dan kereta api. (KOMUNITAS WORKSHOP, 2005) Letusan Gunung Merapi pada bulan Oktober - November 2010 terjadi sangat besar, bahkan lebih besar dari letusan sebelumnya yang terjadi dalam kurun waktu 100 tahun. Selama terjadinya letusan, aliran awan panas (pyroclastic) dapat meluncur dengan cepat menuruni lereng gunung Merapi dan membakar segala sesuatu di dilalui awan panas tersebut. Gas beracun dan awan panas yang memiliki suhu sekitar 600 derajat Celsius, membakar segala sesuatu yang dilaluinya. Ternak, tanaman dan pohon yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat dibakar dengan ganas oleh awan panas dan lava pijar. Masyarakat yang tidak mau dievakuasi dengan alasan melindungi ternak dan harta benda mereka menjadi korban letusan awan panas Gunung Merapi. Dampak letusan Gunung Merapi mempengaruhi kesehatan masyarakat, transportasi, pariwisata dan kegiatan ekonomi, kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan hidup, dll. Setelah terjadinya letusan Merapi yang sangat dasyat masyarakat berada dalam kondisi hidup yang paling bawah atau paling miskin, karena mereka tidak memiliki apa-apa lagi; harta benda mereka habis dibakar oleh Lava dan awan panas selama letusan yang terjadi pada bulan Oktober dan November 2010. [Lihat Gambar 2] Melalui fasilitator Resilience dari Rekompak penduduk diminta untuk berpikir tentang potensi mereka dan mencoba untuk memperbaiki tingkat kehidupan mereka, sehingga kehidupan mereka menjadi normal kembali seperti sebelum terjadi letusan Merapi. Beberapa pelatihan dan lokakarya yang diberikan kepada masyarakat oleh Tim Fasilitator dan Tenaga Ahli Rekompak disesuaikan dengan aset yang masyarakat miliki. Dengan demikian proses pengembangan livelihood masyarakat dapat dilakukan dengan mudah, karena mereka cukup familiar dengan asset yang mereka miliki. Sementara kegiatan gotong-royong sangat mendukung terjadinya jalinan interaksi sosial masyarakat tetap dipertahankan
Gambar 3. Reruntuhan Rumah , Sekolah, Bangunan Ibadah, Peternakan dan Pertanian yang Hancur Karena Letusan Gunung Merapi Langkah awal yang dilakukan untuk menangani permasalahan mereka adalah mengevakuasi masyarakat ke tempattempat yang aman. Pemerintah dan lembaga-lembaga swasta termasuk lembaga pendidikan tinggi membantu korban letusan Gunung Merapi dengan membangun kamp-kamp pengungsi. Pada beberapa kamp pengungsi pihak institusi membangun tenda dengan kualitas yang baik, sementara di kamp-kamp lain mereka membangun rumah-rumah sementara. Rumah-rumah sementara yang dibangun dengan kualitas bangunan non-permanen mempunyai bentuk rumah petak sederhana. Mereka membangun rumah sementara (Temporary Shelter) di atas tanah yang disewa dari
B-409
Tanah Kas Desa (Village Treasury Land). Bahan bangunan yang digunakan untuk rumah sementara tersebut terbuat dari bambu untuk dinding dan seng bergelombang untuk atap. Setiap keluarga mendapatkan rumah sementara dengan luas (5 x 6 m2) dengan dua kamar tidur, ruang tamu dan satu satu dapur. Tempat penampungan sementara dirancang hanya untuk 2 tahun. Namun demikian, pada kenyataannya beberapa rumah sementara rusak setelah satu tahun.
3.
MITIGASI BENCANA
Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi hilangnya nyawa dan harta benda dengan mengantisipasi dan mengurangi dampak bencana terhadap kehidupan manusia. Mitigasi mengambil tindakan dalam waktu sekarang, sebelum bencana berikutnya terjadi untuk mengurangi konsekuensi atau resiko terhadap hilangnya kehidupan manusia termasuk hilangnya aspek-aspek ekonomi. Tindakan yang t adalah menganalisa risiko, mengurangi risiko, sampai dengan mengasuransikan hal-hal yang nantinya menjadi risiko pada saat terjadi bencana. Mitigasi yang efektif mensyaratkan bahwa dengan mitigasi semua masyarakat memahami risiko lokal yang akan terjadi, mengantisipasi pilihan-pilihan sulit dan berinvestasi dalam jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat. Tanpa adanya aksi mitigasi, keselamatan masyarakat atau umat manusia, keamanan finansial dan kemandirian akan menjadi terancam dengan bahaya yang diakibatkan oleh bencana alam maupun bencana yang diakibatkan aktivitias manusia. Memperhatikan manajemen kebencanaan yang dilaksanakan secara kontinyu ada beberapa tahap yang dilakukan terkait dengan masalah kebencanaan.Pada saat terjadi bencana pertolongan pertama (Immidiate Relief) harus dilakukan karena pada saat itu akan banyak korban manusia maupun harta benda yg dimiliki masyarakat. Proses evakuasi manusia yang meninggal dunia maupun yang cedera harus dilakukan. Pertolongan darurat dengan kesiapsiagaan armada kesehatan akan sangat menunjung proses pertolongan pertama. Selain itu antisipasi terhadap melebarnya kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh bencana juga harus dilakukan oleh relawan-relawan yang bekerja secara formal dalam satu LSM atau relawan informal yang menyumbangkan tenaganya untuk membantu masyarakat yang terkena bencana. [lihat Gambar 4.]
Gambar 4. Lingkaran Management Disaster yang Dilaksanakan Secara Kontinyu Setelah pertolongan pertama sudah dilakukan tahap berikutnya adalah tahap recovery. Pada proses ini dilakukan aktivitas Rehabilitasi dan Rekonstruksi masyarakat dan lingkungan sekitar tempat mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat dalam proses ini sangat membantu kelancaran pelaksanaan program recovery, karena mereka cukup paham dengan keadaan lingkungan sekitar dan kapabilitas mereka dalam melakukan proses Recovery. Proses ini harus dilakukan secara holistic dan terpadu untuk semua aspek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat yang terkena bencana. Aspek-aspek yang menjadi perhatian utama antara lain pembangunan hunian tetap dengan konstruksi tahan gempa, pembangunan jaringan jalan, drainage, listrik, air bersih dan penataan landskap disekitar hunian tetap yang berbasis ekologi. Selain itu aspek-aspek yang terkait dengan Penghidupan (Livelihood) dan
B-410
Ketahanan (Resilience) harus dilakukan secara bersama-sama untuk mendukung aspek-aspek keberlanjutan (sustainability) Proses Mitigasi Bencana sebenarnya merupakan strategi proactive untuk meminimalisir terjadinya korban akibat adanya bencana alam, bencana sosial maupun bencana-bencana lainya. Pada tahap ini keadaan masayarakat sudah poulih kembali menjadi seperti sediakala, bahkan melebihi kehidupan mereka saat di lokasi lama. Beberapa tindakan preventif dilakukan agar meminimalisir jatuhnya korban saat terjadin bencana. Apabila terjadinya bencana dapat diprediksikan, maka tindakan-tindakan untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana (disaster preparedness) harus dilakukan. Pada tahap ini dibangun juga kapasitas masyarakat (Community Capacity Building) untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana. Dengan demikian semua rangkaian management bencana termasuk Mitigasi bencana dapat dialakukan secara kontinyu untuk meminimalisir jatuhnya korban manusia maupun harta benda dan kerusakan lingkungan.
4. RELOKASI PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT, EKOLOGI DAN MITIGASI BENCANA Kesatuan terkecil dari kehidupan sosial-budaya adalah kehidupan di dalam satu keluarga. Dalam kehidupan keluarga terdapat interaksi sosial diantara penghuninya, terdapat proses pendidikan baik formal maupun informal, terdapat proses ekonomi,dll. Sedangkan Rumah secara fisik merupakan salah satu sarana untuk mengaktualisasikan diri bagi penghuninya secara visual. Berdasarkan pemahaman di atas maka program relokasi korban bencana letusan gunung Merapi diimplementasikan dengan melibatkan masyarakat atau calon penghuni secara total. Pemikiran-pemikiran masyarakat tentang bagaimana membangun rumah, mengembangkan fasilitas umum, fasilitas infrastruktur dan kebutuhan-kebutuhan lainnya menjadi dasar yang penting untuk mengembangkan site plan Hunian Tetap. Karena lahan tempat mereka tinggal yang lama merupakan Kawasan Rawan Bencana yang tidak diperkenankan lagi untuk dipergunakan sebagai kawasan hunian, maka masyarakat yang ada di lereng Merapi harus dimukimkan kembali ke tempat yang aman. Tantangan yang paling berat dihadapi adalah merelokasi masyarakat yang dahulunya mempunyai lahan dan rumah yang besar di daerah pedesaan, sekarang harus menempati rumah dengan konsep perkotaan (permukiman padat) yang rumah intinya seluas 36 m2 dengan luas tanah sebesar 100 m2. Sebelum terjadi bencana masyarakat dengan nyaman tinggal di rumah yang besar dan dengan mudah berkebun di lahan yang luas. Setelah bencana meletusnya gunung Merapi mereka harus tinggal pada lahan sempit yang cukup menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Secara umum siklus proses perencanaan pembangunan permukiman oleh Rekompak dimulai dengan tahap persiapan yang diikuti oleh tahap pemetaan swadaya. Dalam pelaksanaan swadaya ini tim Rekompak melibatkan masyarakat dari awal dengan mengatur pertemuan baik dengan kepala desa setempat dan jajarannya maupun dengan calon penghuni permukiman tetap yang akan dibangun. Setelah pemetaan swadaya dilakukan, langkah selanjutnya adalah membuat susunan rencana pengembangan. Proses perencanaan ini biasanya dilakukan beberapa kali, karena usulan alternatif yang dibuat oleh masyrakat cukup bervariasi. Untuk melakukan kesepakatan dalam menentukan site plan di mana rumah-rumah akan dibangun diperlukan diskusi intensif dalam beberapa pertemuan.
Gambar 5. Lingkaran Pelaksanaan Program Rekompak Untuk Pembangunan Huntap
B-411
Setelah rencana pembangunan permukiman disetujui oleh masyarakat, maka pelaksanaan pembangunan dapat dimulai dengan mempersiapkan lahan seperti pembersihan lahan, cut and fill, pemasangan bowplank, penggalian pondasi, dll. Proses pembangunan dilakukan oleh calon penghuni atau keluarga mereka dibantu oleh fasilitator Rekompak. Jika tidak ada anggota keluarga yang dapat bekerja pada pembangunan rumah, keluarga dapat membayar tukang untuk membangun rumah mereka. Walaupun demikian, anggota keluarga masih harus mengawasi pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh tukang. Melalui proses pembangunan perumahan fasilitator Rekompak dapat melakukan proses pemberdayaan masyarakat mulai dari persiapan, perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan perumahan.
Gambar 6. Proses Perencanaan Hunian Tetap yang Melibatkan Masyarakat, Perangkat Desa dengan Dipandu Fasilitator
Pembangunan Rumah tipe 36 dengan bantuan dana stimulan sebesar Rp. 30.000.000,- yang didanai dengan dana BDR dan pembangunan Infrastruktur yang didanai dengan dana BDL dilakukan secara terintegrasi oleh masyarakat dengan didampingi oleh Fasilitator Rekompak. Proses pembangunan rumah dan infrastruktur nya saat ini yang sudah mendekati 100 % hampir seluruhnya sudah dihuni oleh para penerima . Interaksi social diantara penghuni sudah mulai terlihat. Keadaan yang luar biasa terlihat adalah pengembangan rumah tinggal inti yang dilakukan oleh masyarakat. Saat ini dibeberapa lokasi Huntap (Hunian Tetap) rumah-rumah tinggal yang ada sudah mulai dikembangkan sesuai dengan selera keluarga masing-masing. Rumah-rumah tinggal yang ada dibangun dengan menambah teras yang difinish dengan cat dan bahan bangunan lain yang bervariasi. Keadaan ini membuat rumahrumah di lokasi Huntap menjadi lebih berkarakter “Rumah Sebagai Proses” dibandingkan rumah yang dibangun oleh Developer yang berkarakter “Rumah sebagai Produk”. Keadaan ini terjadi karena keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan rumah dan lingkungannya dilakukan dengan sangat intensif. Supervisi yang dilakukan oleh Bank Dunia melalui staf STC cukup bervariasi dan berusaha menjalin komunikasi yang intens baik dengan masyarakat penerima manfaat yang terbagi-bagi menjadi KP (Kelompk Pemukim) dan anggota KP maupun dengan staf REKOMPAK mulai dari fasilitator, senior fasilitator, Korlap (Koordinator Lapangan), Tenaga Ahli (TA) maupun dengan jajaran team leader REKOMPAK. Target utama dari supervisi yang dilakukan bukan hanya memindahkan manusia ke lokasi permukiman yang baru, melainkan memindahkan kehidupan mereka ketempat yang lebih baik dibandingkan dengan tempat tinggal mereka yang lama. Setiap ada permasalahan di lapangan yang terkait dengan konstruksi bangunan maupun management pengelolaan keuangan selalu dikomunikasikan dan didiskusikan alternative penyelesaian masalahnya. Supervisi lain yang menjadi fokus pada kegiatan supervise adalah terjadinya transfer of knowledge dari Fasilitator dan Tenaga Ahli REKOMPAK ke masyarakat yang melakukan relokasi. Proses pembelajaran dan pemberdayaan pada masyarakat wajib dilakukan agar setelah proses pendampingan REKOMPAK berakhir, masyarakat yang melakukan relokasi dapat hidup secara mandiri serta dapat mengembangkan kehidupan mereka menuju tingkat kesejahteraan yang mereka impikan. Demikian juga dengan pemanfaatan infrastruktur transportasi beserta ruang terbuka hijau di lokasi Huntap, mereka berusaha menanam tanaman pada lahan-lahan kosong di luar plot rumah tinggal untuk membuat permukiman terlihat lebih asri. Sementara pembangunan instalasi listrik oleh PLN juga berusaha diintegrasikan dalam perencanaan permukiman dan didiskusikan dengan masyarakat yang akan tinggal di Huntap. Saluran drainage menjadi penting dalam perencanaan permukiman, karena aliran air hujan harus diatur dengan baik agar tidak menggenai wilayah Huntap maupun permukiman asli dimana Huntap didirikan. Pembangunan Septic-tank Communal dan pengelolahan limbah yang menggunakan Lahan Basah Buatan (Artificial Wetland) dapat meningkatkan kwalitas lingkungan permukiman yang dikembangkan dengan konsep Eco-settlement yang Berkelanjutan (Sustainable Eco-Settlement). Pada beberapa lokasi dibuat sumur-sumur resapan untuk mengalirkan air hujan agar tidak semuanya mengalir pada permukaan tanah. Dengan penataan lingkungan permukiman yang
B-412
akrab terhadap lingkungan dan berbasis pada komunitas, Pembangunan Huntap bagi masyrakat yang menjadi korban letusan gunung Merapi dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk mengontrol keseimbangan lingkungan di Hunian Tetap (Huntap) diperlukan pendekatan ekologis. Dengan pendekatan ini, pengendalian kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat terjaga dengan baik. Prinsip Eco-settlement yang diterapkan pada pembangunan hunian tetap di sekitar Gunung Merapi adalah sebagai berikut : Keberlanjutan alam: masyarakat didorong untuk menyadari pentingnya pengelolaan sumber daya produktif yang berkelanjutan; Keseimbangan Pembangunan Fisik: Komunitas diminta untuk mengembangkan fasilitas fisik sesuai dengan penyelesaian daya dukung dan daya tampung daerah pemukiman Ketersediaan modal keuangan: masyarakat termotivasi untuk dapat melihat peluang bisnis dengan komoditas lokal yang ada; Ketersediaan modal sosial: masyarakat dianjurkan untuk memahami arti dari jaringan sosial seperti gotong royong , dasa wisma, karang taruna, dll. untuk mempertahankan penciptaan nilai tambah melalui peningkatan kualitas kegiatan produktif Ketersediaan modal manusia: masyarakat selalu didesak untuk belajar tentang pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan mengembangkan kegiatan livelihood mereka.
Penataan Landskap Pada Ruang Terbuka Umum
Penataan Landskap Pada Halaman Rumah
Pengolahan Sampah Padat Pada Permukiman
Pemanfaat Limbah Padat Ternak Menjadi Biogas
Gambar 6. Implementasi Eco-settlement pada Pembangunan Hunian Tetap untuk Korban Letusan GunungMerapi tahun 2010 Seperti diungkapkan pada pembahasan Mitigasi Bencana, pembangunan Hunian Tetap untuk korban letusan gunung Merapi diterapkan dengan mempersiapkan dan meningkatkan kapabilitas masyarakat untuk menghadapi bencana letusan Merapi pada masa yang akan datang. Training, workshop dan pelatihan-pelatihan diberikan pada masyarakat untuk tanggap terhadap bencana alam seperti letusan gunung Merapi, tanah longsor pada lahan-lahan kritis, banjir bandang atau banjir lahar dingin, angin puting beliyung, kebakaran. Mitigasi bencana pada Hunian Tetap yang dibangun di wilayah lereng Merapi antara lain : Mendesain ruang-ruang terbuka umum sebagai titik kumpul masyarakat apabila terjadi bencana alam Membangun jalan-jalan evakuasi dengan lebar yang cukup besar agar mobil-mobil yang dipergunakan untuk mengevakuasi masyarakat dapat mencapai titik kumpul dengan mudah.
B-413
Pembangunan Early Warning System untuk memberikan informasi pada masyarakat apabila terjadi bencana alam disekitar Hunian Tetap tempat mereka tingga Membuat signage yang komunikatif dengan petunjuk arah yang jelas agar pada saat terjadi bencana proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Mempersiapkan lokasi-lokasi aman untuk dimanfaatkan sebagai lahan tempat membangun temporary shelter Penataan permukiman dibangun dengan posisi rumah yang diatur sehingga tidak menjadi rawan terhadap bahaya kebakaran Dengan pelaksanaan pembangunan Hunian Tetap untuk korban letusan gunung Merapi yang sudah dilakukan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta dan di Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah diharapkan pembelajaran terhadap Mitigasi Bencana pada pengembangan permukiman yang berbasis masyarakat dan ekologi dapat dilakukan dengan baik. Pembangunan permukiman berbasis masyarakat, Mitigasi Bencana dan Ecology sangat memabntu masyarakat yang sangat menderita akibat terkena dampak bencana letusan gunung Merapi yang maha dasyat.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan diskusi yang diberikan pada masing-masing bab di atas, beberapa kesimpulan dapat diambil terkait dengan program Relokasi Hunian Tetap Berbasis Komunitas sebagai respon terhadap mitigasi bencana. Kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat diamati seperti berikut :
Dampak letusan gungung Merapi pada tahun 2010 menyebabkan hancurnya kehidupan masyarakat yng tinggal di lereng gunung Merapi. Pembangunan permukiman pada daerah relokasi Hunian Tetap menjadi baik apabila keterlibatan masyarakat dilaksanakan sejak dari proses awal. Masyarakat jauhlebih tahu tentang kebutuhan dan kapabilitas mereka untuk mengembangkan permukiman dan lingkungan sekitarnya. Pemberdayaan masyarakat terkait dengan eco-settlement dan livelihood dapat mengingkatkan kesadaran mereka terhadap lingkungan yang berkelanjutan sekaligus dapat meningkatkan standard hidup mereka. Keuntungan dari letusan gunung Merapi adalah memberi kesuburan pada wilayah sekitar lereng gunung Merapi dan memberi bahan galian tambang pasir dengan kwalitas sangat baik Mitigasi bencana di wilayah Huntap dapat memberikan rasa tentram pada masyarakat yang tinggal di Hunian Tetap. Peningkatan kwalitas rumah secara individu selalu mengikuti pengembangan ruang terbuka umum yang dibangun lebih awal. Rencana pengembangan permukiman berkelanjutan direview oleh masyarakat setiap tahun untuk mengaktualisasi program-program pengembangan yang diakses baik dari peremintah daerah maupun dari institusi swasta. Relokasi bisa dikatakan cukup penting, tetapi harus selalu disepakati oleh anggota masyarakat secara mayoritas. Tanpa persetujuan masyarakat perbedaan antara penggusuran paksa dan relokasi sangat kabur. Ini sangat penting dipahami bahwa fasilitas sosial infrastruktur sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mereka melakukan interaksi sosial di wilayah permukiman.
DAFTAR PUSTAKA BANK DUNIA. (2012) REKOMPAK-Membangun Kembali Masyarkat Indonmesia Pasca bencana. Sekretariat Multi Donor Fund dan Nias dan Java Reconstruction Fund. BAWOLE, Paulus. (2009) “Ecological Approach in Improving the Low-income Settlements within the Cities in Indonesia” in Proceeding of International Seminar: ―Making Space for A Better Quality of Living‖ carried out in the Faculty of Engineering, Univeristas Gadjah Mada, Yogyakarta.. BAWOLE, Paulus. (2013) “Pembangunan Permukiman Pasca Erupsi Merapi 2010” in Buletin Lingkungan Hidup ―Kalpataru.‖ Badan Lingkungan Hidup DI Yogyakarta. Edisi Desember 2013, p.26-28. Budiman dan Subandonosaptono. (2010) Membangun Kembali Permukiman dan Lingkungan Pascagempa dan Tsunami Berbasis Masyarakat. Dirjen Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum, Jakarta, COMMUNITY PLANNING WORKSHOP. (2005). Jackson County – Natural Hazards Mitigation Action Plan. Jackson County Emergency Management, Oregon - USA HIDAYATI, Sri; Surono; SUBANDRIYO. (2013) ”A year after the 2010 Merapi eruption: volcano hazard and Indonesian government mitigation measures” download on 13th September 2013 from|: http://miavita.brgm.fr/pressroom /Pages/ayearafterthe2010Merapieruption.aspx IFRC (2010). “Indonesia: Mt. Merapi Volcanic Eruption” in Information Bulletin No. 1 GLIDE no. VO-2-1— 000214-IDN, 27 October 2010. JAVA RECONSTRUCTION FUND - JRF. (2012) Dari Inovasi hingga Praktik Teladan. Laporanm Akhir Java Reconstruction Fund. Unpublished
B-414
JHA, Abhas K. and Stanton-Geddes, Zuzana. (2013) Kuat, Aman, dan Tahan. Reconstruction and Development/The World Bank, Washington DC. NMC and DMC Report in 2012, Unpublished
International Bank for
The Secretariat of MDF and IDF. (2012) REKOMPAK – Rebuilding Indonesia’s Communities After Disaster. The World Bank, Jakarta.
SLEZIN, Yu.B. (2003) “The Mechanism of Volcanic Eruptions (a Steady State Approach)” Volcanology and Geothermal Research 122. P. 7 – 50
in Journal of
B-415