PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DALAM JUS BUAH Annona muricata (SIRSAK) DAN Averhoa bilimbi (BELIMBING WULUH) YANG MEMPUNYAI AKTIFITAS PENCEGAHAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA MENCIT Dipresentasikan di SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI XLII Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi – Jawa Barat – 15 dan 16 Mei 2012 Diah Dhianawaty Fakultas Kedokteran – Universitas Padjadjaran
Email:
[email protected]
ABSTRAK
Kecenderungan baru dalam mencegah suatu penyakit dengan memanfaatkan buahbuahan telah terjadi di masyarakat. Annona muricata dan Averhoa bilimbi telah diteliti efeknya terhadap pencegahan dan pengobatan hiperkolesterolemia. Annona muricata pada konsentrasi 1,03g/20g berat badan mencit tidak efektif mencegah kenaikan kadar kolesterol darah, tapi sebaliknya Averhoa bilimbi pada konsentrasi 0,12g/20g berat badan mencit efektif P(0,01). Kedua buah ini mempunyai rasa yang berbeda karena kandungan gulanya berbeda, kandungan gula dari Annona muricata lebih tinggi dari pada Averhoa bilimbi. Semua makanan dalam tubuh akan dicerna menjadi senyawa yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan. Demikian dengan gula atau saccharida akan dicerna menjadi glukosa sebagai sumber energi dan juga merupakan salah satu sumber kolesterol. Tujuan penelitian untuk membandingkan kadar glukosa yang terkandung dalam keduanya. Perhitungan total gula menggunakan metode Antron: masing-masing sampel direaksikan dengan larutan 0,1% antron dalam asam sulfat pekat, hasil reaksi diukur dengan spektofotometer pada panjang gelombang 630 nm. Hasilnya, kadar glukosa dalam Annona muricata 0,1172g (11,72%) dan dalam Averhoa bilimbi 0,0219g (2,19%).
1
Kesimpulan kadar glukosa dalam Annona muricata 5,35 kali lebih besar dari Averhoa bilimbi. Kata kunci: Annona muricata, Averhoa bilimbi, glukosa, hiperkolesterolemia.
COMPARATION OF GLUCOSE LEVEL IN Annona muricata AND Averhoa bilimbi FRUIT JUICES WHICH HAVE PREVENTIVE ANTIHYPERCHOLESTEROLEMIA ACTIVITY ON MICE
ABSTRACT
The new trend in the preventive of disease used fruits has been becoming in the people. Annona muricata and Averhoa bilimbi had been researched of their effects to prevent and to cure of hypercholesterolemia. Annona muricata in the concentration 1.03 g/20g BW of mice is not effective to prevent the increasing of cholesterol blood level, but in the contrary Averhoa bilimbi in the concentration 0.12 g/20g BW of mice is effective P (0.01). Both of the fruits have different taste because have the difference sugar content, the sugar content of Annona muricata higher than Averhoa bilimbi. All of meal will be digested to become the compounds that can be used of life. Likewise with sugar or saccharides will be digested to become glucose as source of energy and form of one of source of cholesterol, too. The objective of the research to compare of glucose levels of both. The calculation of total sugar used Antron method, each of the samples was reacted with the 0.1 % antron solution in the concentrate sulfuric acid, the result of the reactions were measured with spectrophotometer at wavelength 630 nm. The result, glucose level in Annona muricata is 0.1172 g (11.72%) and in Averhoa bilimbi is 0.0219 g (2.19%). In conclusion glucose level in Annona muricata is 5.35 times higher than Averhoa bilimbi.
Keywords: Annona muricata, Averhoa bilimbi, glucose, hypercholesterolemia.
2
PENDAHULUAN Adeyemi, dkk (2009) melaporkan ekstrak metanol dari daun sirsak mempunyai aktivitas antihiperlipidemi terhadap tikus galur Wistar. Penggunaan daun, batang, akar dan bagian tanaman yang lainnya pada pengobatan menimbulkan beberapa hal yang kurang menyenangkan, diantaranya rasa yang pahit, bau/aroma yang kurang sedap, sampai cara penyajiannya yang tertentu misalnya dibuat infusa atau dekok. Indonesia sangat kaya dengan tanaman buah yang terus berganti-ganti berbuah sepanjang tahun, hal ini menyebabkan sepanjang tahun selalu ada buah-buahan yang asli ditanam oleh penduduk. Buah-buahan lebih banyak mengandung gula dari pada daun, batang, akar dan bagian lainnya, karenanya semua orang menyukainya, sehingga pergeseran pola hidup yang memanfaatkan buah untuk pemeliharan kesehatan sangat menguntungkan. Selama ini buah-buahan dikenal karena kandungan vitaminnya, dan sekarang kandungan lainnya telah banyak diteliti, sehingga pemanfaatan buah-buahan untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit terus dikembangkan, yang mana pada akhirnya memberikan banyak pilihan dalam menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.2,3 Kedua buah ini, sirsak dan belimbing wuluh yang termasuk ke dalam suku Annonaceae,4 dan Oxalidaceae,5 oleh masyarakat dimafaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol darah, keduanya mempunyai rasa yang berbeda, sirsak rasanya lebih manis dari pada belimbing wuluh oleh karena lebih banyak mengadung gula. Semua makanan akan dicerna menjadi senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh. Jalur glikolisis dimulai dari gula sederhana (glukosa) dan diubah menjadi piruvat dan akhirnya masuk ke siklus Krebs. Karbohidrat bersama-sama dengan beragam gula (monosakarida, disakarida dan polisakarida) diubah menjadi energi. Fruktosa adalah salah satu monosakarida yang melimpah dalam buah-buahan, bersama-sama dengan glukosa dan sukrosa. Glukosa dan fruktosa dapat dimetabolisme menjadi kolesterol.6 Apriyanto A, dkk, menjelaskan penetapan gula (karbohidrat) dalam pangan dengan pereaksi anthron. Menurut Dhianawaty dkk (2011 dan 2012) jus buah sirsak pada takaran 1.03 g/20g BW tidak berkhasiat menurunkan maupun mencegah hiperkolesterolemia pada mencit, sedangkan buah belimbing wuluh pada takaran 0.12 g/20g BW tidak berkhasiat
3
menurunkan hiperkolesterolemia tetapi dapat mencegah hiperkolesterolemia dengan P (0,01) pada mencit. METODE Bahan: 1. Annona muricata (sirsak) dari Bandung, panjang: 18 – 20 cm, : 12 – 13 cm, berat: 0.9 – 1.2 Kg. Averhoa bilimbi (belimbing wuluh) dari Bandung, panjang: 6 – 8 cm, : 2,5 – 3,5 cm, berat: 18 – 24 g. dipanen pada 1 Maret 2011. 2. Pereaksi Anthron: E. Merck
Prosedur: Penyarian gula dalam buah: Buah sirsak (belimbing wuluh) di ambil sarinya dengan alat juicer, diperoleh sari cair buah, kemudian disaring. Sari cair buah ditimbang beratnya.
Pengukuran kadar gula dengan metode Anthron menurut Apriyanto A dkk: 1. Preparasi sampel Sampel ditimbang dengan konsentrasi gula tidak lebih dari 200 mg/25 ml. lalu ditambah 200–300 ml air dan 2 g CaCO3; dan dididihkan selama 30 menit, volume dijaga agar tetap. Larutan didinginkan, ditambahkan larutan Pb asetat jenuh sampai larutan jernih, dan tepatkan dengan air sampai 500 ml. Kemudian disaring dan ditambahkan natrium oksalat kering dan disaring kembali. Filtrat digunakan untuk penetapan karbohidrat. 2. Pembuatan kurva standar Ke dalam tabung reaksi dimasukan 0,0 (blanco); 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 ml larutan glukosa standar. Air ditambahkan sampai total volume masing-masing tabung reaksi 1 ml. Selanjutnya pada masing-masing tabung ditambahkan 5 ml pereaksi anthron, dicampurkan sampai merata. Setelah itu campuran dipanaskan dalam penangas air 1000C selama 12 menit. Kemudian campuran didinginkan dengan cepat dan diukur serapannya pada panjang gelombang 630 nm. Hasil pengukuran dibuat kurva standar 3. Penetapan sampel Dimasukan 1 ml larutan sampel hasil preparasi, ditambahkan 5 ml pereaksi anthron ke dalam masing-masing tabung reaksi, dicampurkan sampai merata, dan campuran 4
dipanaskan dalam penangas air 1000C selama 12 menit. Kemudian campuran didinginkan dengan cepat dan diukur serapannya pada panjang gelombang 630 nm. Konsentrasi total gula dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Rumus kadar gula =
HASIL Kurva standard dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Konsentrasi sampel hasil penghitungan dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan 4.3. Perhitungan kadar gula total dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.1 Kurva standar larutan glukosa pada konsentrasi 40, 80, 120, 160 dan 200 mg/L yang diukur pada panjang gelombang 630 nm
Konsentrasi mg/L
Serapan
40 80 120 160 200
0.187 0.332 0.515 0.700 0.880
Serapan hasil pengukuran dibuat grafik Vs konsentrasi glukosa seperti berikut di bawah ini. A bs
S tandard - G l ukosa A ntr on
1.000
0.500
0.000 0
100 C onc . ( mg/l)
200
Gambar 4.1 Kurva standar larutan glukosa pada konsentrasi 40, 80, 120, 160 dan 200 mg/L yang diukur pada panjang gelombang 630 nm
5
Tabel 4.2 Serapan Annona muricata (sirsak) yang diukur pada panjang gelombang 630 nm
Konsentrasi mg/L
Serapan
117,54 116,85
0,512 0,509
Tabel 4.3 Serapan Averhoa bilimbi (belimbing wuluh) yang diukur pada panjang gelombang 630 nm
Konsentrasi mg/L
Serapan
87,434 87,662
0,380 0,381
Tabel 4.4 Kadar gula dalam sampel Annona muricata (sirsak) dan Averhoa bilimbi (belimbing wuluh)
No
Sampel
1
Sirsak
Jumlah awal sampel g/ml
Konsentrasi awal sampel (mg/L)
10/50
200.000
Konsentrasi yang terbaca oleh alat (mg/L)
Konsentrasi rata-rata yang terbaca oleh alat (mg/L)
Pengenceran
Kadar gula (%)
117,195
200 x
11.7195
87,548
50 x
2.1887
117,54 116,85
2
Belimbing wuluh
87,434 10/50
200.000 87,662
Kandungan gula dalam 10 g sampel sirsak = 0,1172 g Kandungan gula dalam 10 g sampel belimbing wuluh = 0,0219 g Perbandingan kadar gula dalam sirsak dan belimbing wuluh = 0,1172 g : 0,0219 g = 5,35 : 1
6
KESIMPULAN Kesimpulan perbandingan kadar glukosa dalam Annona muricata dan Averhoa bilimbi adalah 5,35 : 1. Kadar glukosa dalam Annona muricata 5,35 kali lebih besar dari Averhoa bilimbi, Hasil ini sejalan dengan efek kedua tumbuhan ini dalam mencegah kenaikan kadar kolesterol darah dimana Averrhoa bilimbi dengan dosis jauh lebih kecil menunjukan efek pencegahan kenaikan kolesterol darah dibandingkan dengan Annona muricata.
DAFTAR PUSTAKA 1. Adeyemi DO, Komolafe OA, Adewole SO, Obuotor EM. Anti Hyperlipidemic Activities Of Annona Muricata (Linn). The Internet Journal of Alternative Medicine. 2009 Volume 7 Number 1 2. Winarti C. and Nurdjanah N. (2005), Peluang Tanaman Rempah Dan Obat Sebagai Sumber Pangan Fungsional, Jurnal Litbang Pertanian, 24(2), Bogor. 3. Aktual Herbal anti cholesterol-Litbangkes.mht. (cited: 29 November 2010; available from : http://www.republika.co.id). 4. Hutapea JR, Djumidi, Sutjipto, Sugiarso S, Soerahso, Sihotang, dkk. Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan RI. 2001; 1(2); 29-30, 37-38. 5. Dalimartha S, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Trubus Agriwidya, 2008; 5; 6–10. 6. Elliott WH, Elliott DC, Biochemistry and Molecular Biology, 3rd Ed., Oxford University Press, 2005; page 196 – 202; 7. Dhianawaty D, Soemardji AA, Surialaga S, Martiana A, Ruslin. Comparative curative activities of Annona muricata L. and Averhoa bilimbi L. fruit juices on cholesterol blood level of mice hypercholesterolemia, International Seminar Natural Product for Cancer Chemoprevention. 2011. Purwokerto.
7