IMPLEMENTASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DALAM AKTIVITAS BELANJA ONLINE MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Selwendri1 , Rumyeni2
ABSTRACT Social media used by the users for various purposes. Many features and complete attractive application made social media is easy to accepted by users. Instagram is one of social media much used among students, one of the purpose of its use is to do online shopping. Technology Acceptance Model or TAM by Davis (1988) assume that perceived easy of use and perceived usefulness factors influence upon acceptance or use of technology. The purpose of this research is to identify the influence of perceived easy of use and perceived usefulness by user on the actual usage of social media instagram in online shopping activity among Sumatra Utara University students. This research uses the quantitative method by spreading questionnaire to 96 respondents. Data processed by using SPSS version 20. The research results show that both variables of perceived easy of use and perceived usefulness was influence upon the actual usage of social media instagram in online shopping activity among University Sumatra Utara students. The Influence is 45,3 percent in medium category. Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), online shopping, social media, Instagram, Students 1
Departemen Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Jl Prof. A. Sofian No.1 Medan 20155. Telp. 061-8211965. Email:
[email protected] 2
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293. Telp. 0761-63277. Email:
[email protected]
[76]
Selwendri dan Rumyeni
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
Penyelenggara Jasa Internet (APJII)
PENDAHULUAN Penggunaan
media
dalam
aktivitas pemasaran, berjalan seiring dengan
perkembangan
teknologi
komunikasi dan informasi. saat ini pemasaran telah memasuki fase yang dipengaruhi peran
oleh
teknologi
memunculkan
meningkatnya informasi peluang
yang dan
persaingan pasar tidak hanya dalam konteks dunia nyata, tetapi juga pada dunia maya. Perkembangan yang berkaitan
dengan
teknologi,
pada
kemudahan
berdampak informasi
yang
dapat
diperoleh
konsumen untuk membuat keputusan pembelian,
terutama
pada
tahap
pengenalan kebutuhan dan tahap pencarian informasi (Karaatli et al. dalam
Anggraini,
Perkembangan
teknologi
2015). terkini
adalah kemunculan Web 2.0 atau yang dikenal dengan media sosial. Kemunculan media sosial ini telah menghadirkan model bisnis baru berbasis media sosial dengan ciri khas konektivitas dan interaktivitas pelanggan di mana konten teknologi berimbas
pada
cara
pemasar
mempengaruhi konsumen. Berdasarkan dikeluarkan
data oleh
yang
tahun 2016, menunjukkan bahwa konten yang paling sering dikunjungi oleh pengguna internet adalah web online shop, yaitu sebesar 82,2 juta atau 62 persen. Instagram merupakan salah satu media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh pebisnis dalam
memasarkan
produk
dan
layanannya. Faktor yang menjadikan Instagram disukai sebagai media promosi adalah fitur sharing foto yang dapat dihubungkan dengan media sosial lain seperti Facebook dan Twitter. Penelitian model
ini
menggunakan
penerimaan
(technology
teknologi
acceptance
model).
Alasannya adalah meskipun model atau
teori
tindakan
lain
misalnya
beralasan
(theory
teori of
reasoned action), dan teori perilaku terencana
(theory
of
planned
behaviour) juga dapat digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan mengapa pengguna menerima atau menolak suatu sistem informasi, namun model penerimaan teknologi lebih sederhana dan cukup sebagai model yang kuat (Venkatesh dan Morris, dalam Anggraini, 2015).
Asosiasi
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[77]
Model
penerimaan
mengasumsikan penerimaan
bahwa
teknologi
teknologi
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi
perilaku
dan Bisnis Universitas Brawijaya
informasi
Malang).
Hasil
dibangun diatas dua keyakinan utama
menunjukkan
yaitu
kemudahan
persepsi
kemudahan
penelitian
bahwa
persepsi
penggunaan
penggunaan (perceived ease of use)
pengaruh
dan persepsi manfaat (perceived
terhadap niat penggunaan, persepsi
usefulness).
kegunaan memiliki pengaruh positif
Persepsi
kemudahan
positif
memiliki
dan
penggunaan (perceived ease of use)
dan
didefinisikan sebagai suatu derajat
penggunaan, dan niat penggunaan
dimana seseorang percaya bahwa dengan
menggunakan
sebuah
teknologi akan membuat seseorang bebas dari upaya, sedangkan persepsi manfaat
(perceived
usefulness)
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi akan meningkatkan performa kinerja seseorang (Davis et al., 1989). Dengan
kata
teknologi
lain
penggunaan
dipercaya
akan
mendatangkan manfaat bagi orang
menguji
penelitian
TAM
telah
untuk dilakukan
sebelumnya. Salah satunya adalah penelitian Anggraini (2015) dengan judul Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan terhadap niat untuk menggunakan dan
penggunaan
aktual
memiliki
layanan
jejaring sosial berbasis lokasi (studi
terhadap
pengaruh
niat
positif
dan
signifikan terhadap penggunaan aktual layanan jejaring sosial berbasis lokasi.
Berikutnya
adalah
penelitian
Hanggono et al. (2015) yang berjudul Analisis
atas
(Technology dalam
praktek
TAM
Acceptance
Model)
mendukung
bisnis
online
dengan memanfaatkan jejaring sosial Instagram.
Hasil
menunjukkan
penelitian
bahwa
Variabel
peresepsi Kemudahan Penggunaan berpengaruh
yang menggunakannya. Berbagai
signifikan
signifikan
terhadap
signifikan
Peresepsi
Variabel
Kemanfaatan,
peresepsi
penggunaan
positif
kemudahan
memiliki
pengaruh
signifikan positif terhadap Sikap Penggunaan,
Variabel
peresepsi
kemanfaatan
memiliki
pengaruh
signifikan positif terhadap Sikap Penggunaan, Penggunaan
Variabel memiliki
Sikap pengaruh
signifikan positif terhadap perilaku
[78]
Selwendri dan Rumyeni
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
untuk
menggunakan,
perilaku
untuk
Variabel
mengggunakan
memiliki pengaruh signifikan positif
media sosial Instagran di kalangan mahasiswa
Universitas
Sumatera
Utara.
terhadap kondisi nyata penggunaan sistem dengan nilai t hitung 14.829 pada sig. t sebesar 0,000. Beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya
tentang
LANDASAN TEORI Model
Penerimaan
Teknologi
(Technology Acceptance Model) Model
pengujian model TAM, hasilnya baru
penerimaan
teknologi
sampai pada tahapan mengetahui
(Technology
adanya
pengaruh
antar
variabel,
atau disingkat dengan TAM pertama
namun
besaran
dari
pengaruh
sekali dikenalkan oleh Davis pada
tersebut belum diketahui, sehingga
tahun 1989. TAM memperkenalkan
penelitian
untuk
dua variabel kunci, yaitu perceived
melanjutkan penelitian sejenis yang
ease of use (persepsi kemudahan
sudah ada. Berdasarkan uraian latar
dalam penggunaan) dan perceived
belakang, tujuan dari penelitian ini
usefulness (persepsi manfaat) yang
adalah untuk mengetahui besarnya
memiliki
pengaruh antara persepsi kemudahan
memprediksi
penggunaan (perceived ease of use)
pengguna
(Acceptance
dan
terhadap
teknologi
ini
manfaat
(perceived
bermaksud
yang
usefulness)
dirasakan terhadap
Acceptence
Model)
relevansi sikap
untuk penerimaan of
IT)
komputer
(Destiana, et al. 2013).
penggunaan aktual (actual usage)
Perceived Easy of Use Acceptance of Technology Perceived Usefulness
Gambar 1: Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model) Sumber: Davis, 1989
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[79]
TAM informasi
adalah yang
teori membuat
sistem
kebermanfaatan
model
berhubungan
secara
dengan
sistem
menerima
memprediksi penggunaan yang akan
menggunakan
teknologi. Model ini mengusulkan
ini
penggunaan
tentang bagaimana pengguna mau dan
saat
signifikan
dan
mampu
datang.
bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem
Peresepsi Kemudahan Penggunaan
yang
(Perceived Ease of Use)
baru,
mempengaruhi
sejumlah
faktor
keputusan
mereka
Davis
(1989)
mendefinisikan
tentang bagaimana dan kapan akan
kemudahan penggunaan (perceived
menggunakan
ease ofuse) adalah suatu tingkatan
sistem
tersebut,
khususnya
dalam
hal
usefulness
(pengguna
yakin
bahwa
dimana
seseorang
mempercayai
dengan
bahwa penggunaan sistem tertentu
akan
dapat mengurangi usaha seseorang
meningkatkan kinerjanya), ease of
dalam mengerjakan sesuatu. Davis
use (di mana pengguna yakin bahwa
(1989)
menggunakan
akan
indikator kemudahan penggunaan TI
kesulitan,
antara lain meliputi; (1) Komputer
menggunakan
sistem
sistem
membebaskannya
ini
ini
dari
memberikan
dalam artian bahwa sistem ini mudah
sangat
dalam penggunaannya).
Komputer
TAM sebagai salah satu teori
mudah
beberapa
dipelajari,
mengerjakan
(2)
dengan
mudah sesuai yang diinginkan oleh
evaluasi sistem informasi diperoleh
pengguna
berdasarkan dari 2 penelitian yang
pengguna akan bertambah dengan
dilakukan oleh Davis (1989) dengan
menggunakan
melibatkan 152 pengguna dan 4 buah
Komputer
aplikasi program yang menemukan
dioperasikan. Temuan studi Iqbaria
adanya dua variabel penting yang
(1994)
menentukan
digunakan bukan mutlak karena
penerimaan
teknologi
informasi
terhadap yakni
adanya
(3)
sangat
Keterampilan
komputer
(4)
mudah
untuk
membuktikan
tekanan
bahwa
sosial,
sehingga
kebermanfaatan dan kemudahan, di
dapat
samping
(1989)
penggunaan TI bukan karena adanya
faktor
unsur tekanan, tetapi karena memang
menemukan
[80]
itu
Davis bahwa
Selwendri dan Rumyeni
disimpulkan
TI
bahwa
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
mudah
untuk
digunakan
(dalam
Hanggono, et al. 2015: 3)
1. Manfaat
yang
mencakup
dirasakan
dimensi:
membuat
pekerjaan lebih mudah (makes job Peresepsi Manfaat yang Dirasakan
easier),
(Perceived Usefulness)
meningkatkan produktifitas (increase
Peresepsi
manfaat
usefulness)
(perceived
merupakan
bermanfaat
(useful),
productivity).
suatu
2. Efektifitas mencakup dimensi:
tingkatan dimana seseorang percaya
meningkatkan efektifitas (enchance
bahwa
sistem
my effectiveness), mengembangkan
tertentu akan meningkatkan prestasi
kinerja pekerjaan (improve my job
kerja orang tersebut. Thompson et. al
performance).
pengguna
suatu
menyimpulkan teknologi manfaat
kemanfaatan
informasi yang
merupakan
diharapkan
oleh
Penggunaan Aktual (Actual Usage) Penggunaan aktual (actual system
pengguna teknologi informasi untuk
usage)
melaksanakan tugas. Thompson et.
penggunaan
Al juga menyebutkan bahwa seorang
Individu akan puas menggunakan
individu
akan
sistem jika meyakini bahwa sistem
teknologi
jika
menggunakan
merupakan
kondisi
sistem
nyata
(Davis,1989).
tersebut
tersebut mudah digunakan dan dapat
mengetahui manfaat atau kegunaan
meningkatkan produktifitasnya, yang
berpengaruh
tercermin
orang
positif
atas
penggunaanya (dalam Hanggono et
Menurut Chin dan Todd (1995) manfaat
dapat
dibagi
kedalam dua kategori, antara lain (1) manfaat
dengan
estimaasi
satu
faktor, (2) manfaat dengan estimasii dua faktor (manfaat dan efektifitas). Dimensi-dimensi
masing-masing
yang dikelompokkan sebagai berikut:
kondisi
nyata
penggunaan Natalia Tangke dalam Hanggono
al. 2015).
persepsi
dari
(2015).
Selanjutnya
Hanggono et al. (2015:) membagi penerimaan teknologi menjadi empat indikator berinteraksi,
yaitu:
kenyamanan
suka
menggunakan,
menikmati penggunaan, dan tidak membosankan. Dalam penelitian ini hanya 3 indikator saja yang diambil yaitu kenyamanan berinteraksi, suka menggunakan
dan
tidak
membosankan dengan pertimbangan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[81]
bahwa indikator suka menggunakan
informasi kepada orang lain dengan
dan menikmati penggunaan memiliki
cepat.
kemiripan. Belanja Online Belanja online atau dikenal juga
Media Sosial Instagram Media sosial atau disebut juga
dengan sebutan online shopping
dengan social media adalah media
adalah proses pembelian barang/jasa
yang didesain untuk memudahkan
oleh konsumen ke penjual real-time,
interaksi
tanpa pelayan dan melalui Internet.
sosial
yang
bersifat
interaktif atau dua arah. Media sosial
Toko
berbasis pada teknologi internet yang
paradigma
mengubah
penyebaran
produk/jasa dibatasi oleh tembok,
yang sebelumnya
pengecer atau mall. Proses tanpa
bersifat satu ke banyak audiens,
batasan ini dinamakan belanja online
banyak audiens ke banyak audiens
Business-to-Consumer (B2C). Ketika
(Paramitha, 2011:42).
pebisnis membeli dari pebisnis yang
pola
informasi dari
Salah satu jenis media sosial adalah
Instagram.
Instagram
lain
virtual
ini
mengubah
proses
membeli
dinamakan
belanja
Business-to-Business
online (B2B).
merupakan media sosial yang hanya
Keduanya adalah bentuk e-commerce
memiliki
(electronic commerce).
gambar/
layanan
pengunggahan
foto
dan
video
untuk
Pada dasarnya toko offline dan
dipublikasikan.
Hal
inilah
yang
toko online adalah sama. Jika toko
membedakan media sosial Instagram
offline maka pembeli atau konsumen
dan media sosila lainnya seperti
akan
Facebook, Twitter, Path, Snapchat,
Sedangkan
dan lainnya. Nama Instagram sendiri
pembeli atau konsumen “mendatangi
berasal dari kata “insta” dan kata
toko” dengan membuka website. Jadi
“gram”. Insta berasal dari kata
kesimpulannya,
instan, sedangkan gram berasal dari
online adalah sarana atau toko untuk
kata telegram, di mana cara kerja
menawarkan barang dan jasa lewat
telegram adalah untuk mengirimkan
internet, dimana pengunjung dapat melihat
[82]
Selwendri dan Rumyeni
mendatangi toko
tempat online
adalah
pengertian
barang-barang
usaha
di
toko
toko
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
online.
Mereka
melihat
barang-
H2 : Persepsi
manfaat
yang
barang tersebut yang berupa foto-
dirasakan memiliki pengaruh yang
foto, video dan lain-lain.
signifikan
terhadap
penggunaan
Toko online tersedia selama 24
aktual media sosial instagram dalam
jam sehari, memiliki lebih banyak
aktivitas belanja online di kalangan
konsumen yang mengakses lewat
mahasiswa
internet kapan dan di mana pun,
Utara
Universitas
Sumatera
lebih banyak menghemat BBM dan waktu. Toko online menjelaskan produk yang dijual dengan baik, melalui
teks,
multimedia. menyediakan
foto
dan
Metode Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
file
pendekatan kuantitatif (quantitative
Mereka
juga
approach), yakni suatu pendekatan
informasi
produk,
yang menekankan pada pengujian
prosedur keselamatan, saran, dan
teori-teori
cara penggunaannya, fasilitas untuk
pengukuran variabel secara metrik
berkomentar, me-ranking itemnya,
atau angka dan melakukan prosedur
akses meninjau situs lain, fasilitas
analisis
data
real-time
pertanyaan
statistik
serta
pelanggan, sehingga mempercepat
menguji
hipotesis.
mendapat kata sepakat pembelian
jenisnya,
maka
dari berbagai vendor pemilik toko
tergolong
online.
(explanatory research). Penelitian
menjawab
atau
H1 : Persepsi
peralatan
bertujuan
penelitian
ini
eksplanasi
untuk
hubungan-hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya
atau
signifikan
variabel
mempengaruhi
penggunaan
untuk
Berdasarkan
penggunaan memiliki pengaruh yang terhadap
melalui
digunakan
menganalisis kemudahan
dengan
penelitian
eksplanasi Hipotesis Penelitian
konsep
bagaimana
suatu variabel
aktual media sosial instagram dalam
lainnya melalui pengujian hipotesis
aktivitas belanja online di kalangan
(Sugiyono, 2012).
mahasiswa Utara
Universitas
Sumatera
Populasi dalam penelitian ini adalah Sumatera
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
mahasiswa Utara
Universitas yang
pernah
[83]
melakukan aktivitas belanja online
sebagai
dengan menggunakan layanan media
pengambilan
sosial Instagram. Jumlah mahasiswa
penelitian ini yaitu mahasiswa yang
Universitas Sumatera Utara memang
pernah berbelanja online melalui
sudah
media sosial instagram minimal satu
diketahui,
namun
jumlah
mahasiswa yang pernah melakukan aktivitas
belanja
online
pertimbangan
untuk
sampel
dalam
kali.
dengan
Mengingat
pupulasi
yang
menggunakan layanan media sosial
berukuran besar dan tidak diketahui
Instagram masih belum diketahui,
jumlahnya secara pasti, maka sampel
sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada
populasi
berdasarkan
dalam
penelitian
ini
penelitian
ini
pendapat
dari
(dalam
metode sampling yang digunakan
mengemukakan
dalam
adalah
penentuan sampel jika populasinya
nonprobability sampling, di mana
besar dan jumlahnya tidak diketahui
besarnya peluang atau probabilitas
yaitu dengan menggunakan rumus
elemen
populasi
unknown population, yaitu:
sebagai
subyek
ini
untuk
terpilih
sampel
tidak
n = 1,962
pada penelitian ini menggunakan
4(0,1)2
teknik Purposive Sampling, tipe pengambilan
dalam
4(Moe)2
Teknik pengambilan sampling
desain
bahwa
yang
Z2
n=
diketahui (Sekaran, 2006).
2010)
Rao
merupakan infinite population dan
penelitian
Iswayanti,
diambil
sampel
n = 96,04
berdasarkan pertimbangan tertentu (judgmental
sampling),
di
mana
pengambilan sampel terbatas pada
Keterangan: n
: Jumlah sampel
jenis orang tertentu yang dapat memberikan
informasi
diinginkan pertimbangan
yang
berdasarkan tertentu
(Sekaran,
2006). Adapun karakteristik yang harus
[84]
dimiliki
oleh
responden
Selwendri dan Rumyeni
Moe : Margin kesalahan
of
maksimum
error yang
atau bisa
ditoleransi, biasanya 10% (0,1) Z
: Tingkat
kepercayaan
yang
dibutuhkan dalam penentuan sampel
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
95% = 1,96 (dalam tabel dengan nilai alpha 5% atau 0,05)
2. Variabel bebas (X2) persepsi manfaat yang dirasakan pengguna media sosial Instagram, merujuk kepada sejauh mana individu itu
Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
Variabel
bebas
persepsi
kemudahan
yaitu
penggunaan
media sosial Instagram dan persepsi manfaat yang dirasakan pengguna media sosial Instagram, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah penggunaan aktual media sosial Instagram
percaya bahwa menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Davis 1989). Berdasarkan definisi tersebut, dimensi manfaat dapat dilihat dari segi
meningkatkan
prestasi
dan
menjadikan kerja lebih efektif. 3. Variabel
terikat
(Y)
penggunaan aktual media sosial, merujuk pada tujuan aktiaktivitas para pengguna dalam mengakses
1. Variabel bebas (X1) persepsi
media
sosial
Instagram.
Yang
kemudahan penggunaan media sosial
menjadi indikator pada bagian ini
Instagram, merujuk kepada sejauh
ialah kenyamanan berinteraksi, suka
mana individu merasakan bahwa
menggunakan,
penggunaan suatu sistem tertentu
membosankan.
dan
tidak
mudah difahami dan tidak sulit untuk dipelajari
(Davis
1989).
Dalam
konteks
media
sosial,
dapat
disimpulkan
bahwa
persepsi
kemudahan
penggunaan
ini
bermakna individu memiliki persepsi bahwa tidak memerlukan banyak usaha baik dari segi waktu maupun tenaga
dalam
mempelajari
penggunaan media sosial instagram khususnya dalam aktivitas berbelanja online.
Teknik Analisis Data Teknik
analisis
data
yang
digunakan pada penelitian ini adalah regresi linear berganda. Gujarati (2006) regresi
mendefinisikan sebagai
kajian
analisis terhadap
hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[85]
disebut juga sebagai variabel terikat
dalam penenilitian ini dilakukan
dan variabel kedua disebut juga
dengan menggunakan program SPSS
sebagai variabel bebas. Jika variabel
versi 2.0.
bebas lebih dari satu, maka analisis regresi
disebut
regresi
linear
HASIL
berganda. Disebut berganda karena
Karakteristik Responden
akan dikenakan kepada variabel Analisis
berganda
regresi
digunakan
DAN
PEMBAHASAN
pengaruh beberapa variabel bebas
terikat.
PENELITIAN
linear
Karakteristik responden berkaitan
untuk
dengan data identitas responden yang
mengetahui
apakah
variabel
berguna
independen
secara
simultan
penelitian.
berpengaruh
terhadap
variabel
menjadi usia, jenis kelamin, dan
melengkapi
Data
tersebut
data
terbagi
semester.
dependen. Analisis regresi berganda
72 49
Usia
Jenis Kelamin
17
Delapan
21
Enam
Dua
24
Perempuan
Laki-laki
22 – 23
20 – 21
15
24
Empat
34
32
18 – 19
80 70 60 50 40 30 20 10 0
untuk
Semester
Gambar 2: Identitas Responden Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Pada gambar 2 terlihat bahwa responden
ini
32 orang atau 33,3 persen, dan hanya
mayoritas berusia 20 sampai 21
ada 15 orang saja atau 14,4 persen
tahun yaitu sebanyak 49 orang atau
yang berusia 22 hingga 23 tahun.
51 persen. Sementara itu
Dilihat
[86]
dalam
penelitian
berusia 18 hingga 18 tahun sebanyak
Selwendri dan Rumyeni
yang
dari
karakteristik
jenis
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
kelamin responden pada penelitian
tentang bagaimana responden selama
ini
ini
didominasi
oleh
perempuan
mengkonsumsi
media
sosial
dengan jumlah 72 orang atau 69,1
Instagram dalam kehidupan sehari-
persen, sedangkan laki-laki sebanyak
hari mereka. Pada gambar 3 dapat
24 orang atau 25 persen. Selanjutnya,
dilihat bahwa mayoritas responden
responden dalam penelitian ini terdiri
telah menggunakan instagram dalam
dari mahasiswa semester dua hingga
jangka waktu 3 hingga 4 tahun,
8. Sebagaimana yang terlihat pada
berjumlah 47 persen dari keseluruhan
gambar
2,
responden
responden. Sedangkan posisi ke dua
dalam
penelitian
adalah
terbanyak adalah responden yang
mayoritas
mahasiswa
ini
semester
8
yaitu
telah
menggunakan
Instagram
sebanyak 34 orang atau 35,4 persen,
selama 1 hingga 2 tahun yang
peringkat kedua terbanyak adalah
berjumlah
semester dua dengan jumlah 24
penelitian ini memperlihatkan cukup
orang atau 25 persen, sedangkan
banyak
semester empat dan enam masing-
menggunakan
masing berjumlah 21 orang dan 17
Instagram dalam jangka waktu 5
orang atau 21,9 dan 17,7 persen.
hingga 6 tahun yaitu sebanyak 11
32
persen.
responden
Dalam
yang
media
telah sosial
persen. Dan sisanya adalah yang Penggunaan
Media
Sosial
Instagram Penggunaan Instagram
media
memberikan
sosial gambaran
telah
menggunakan
Instagram
selama lebih dari 6 tahun dan kurang dari setahun, jumlahnya masingmasing sebanyak 5 persen dari keseluruhan total responden.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[87]
5%
5%
11%
˂ 1 Tahun 32%
1 - 2 Tahun 3 - 4 Tahun
47%
5 - 6 Tahun ˃ 6 Tahun
Gambar 3: Jangka Waktu Menggunakan Media Sosial Instagram Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Ketergantungan dan kegemaran
responden
menghabiskan
waktu
seseorang terhadap media sosial bisa
menggunaan media sosial Instagram
dilihat dari berapa lama waktu yang
antara 1 hingga 6 jam dalam sehari.
mereka habiskan untuk mengakses
Terdapat 34 persen responden yang
media tersebut. Gambar 4 di bawah
mengakses media sosial Instagram
ini menunjukkan data tentang durasi
selama 1 hingga 3 jam, dan 31 persen
responden dalam mengakses media
yang mengaksesnya dalam durasi 4
Sosial Instagram dalam sehari. Pada
hingga 6 jam.
gambar
[88]
terlihat
bahwa
Selwendri dan Rumyeni
rata-rata
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
11%
9%
15%
˂ 1 Jam 1 - 3 Jam 34%
31%
4 - 6 Jam 7 - 9 JAM ˃ 9 Jam
Gambar 4: Durasi Mengakses Media Sosial Instagram Dalam Sehari Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Belanja online bisa dikatakan
Instagram sebanyak 3 hingga 4 kali.
telah menjadi trend yang banyak
Sementara
dilakukan
dari
responden yang telah berbelanja
berbagai kalangan sejak kemunculan
online melalui Instagram sebanyak
media soial. Kegiatan ini disukai
lebih dari 6 kali yaitu 16 persen, dan
disebabkan
hanya 9 persen saja responden yang
oleh
masyarakat
karena
berbagai
itu
cukup
kemudahan yang ditawarkan oleh
telah
online shop maupun fitur dari media
Instagram sebanyak 5 hingga 6 kali.
sosial itu sendiri. Dalam penelitian
Dari data ini dapat disimpulkan
ini,
bahwa lebih dari setengah dari
mayoritas
responden
telah
berbelanja
banyak
online
melakukan belanja online melalui
responden
media sosial Instagram sebanyak 1
pembelian secara online melalui
sampai 2 kali. 27 persen responden
Instagram
telah
berbelanja
online
telah
melalui
lebih
melakukan
dari
3
kali.
melalui
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[89]
1 - 2 Kali
3 - 4 Kali
5 - 6 Kali
˃ 6 Kali
16% 9%
48%
27%
Gambar 5: Banyaknya Belanja Online yang Pernah Dilakukan Sumber: Data olahan peneliti, 2016
1 - 2 OL Shop
3 - 4 OL Shop
5 - 6 OL Shop
25%
˃ 6 OL Shop
30%
11% 34%
Gambar 6: Jumlah Akun Instagram Online Shop yang Diikuti Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Instagram menjadi media sosial
lebih menarik minat konsumen. Pada
yang banyak digunakan oleh online
gambar 6 di atas dapat dilihat bahwa
shop dalam memasarkan produk dan
34 persen responden telah mengikuti
layanan mereka. Kekuatan Instagram
atau following sebanyak 3 hingga 4
yang
online shop. 30 persen responden
didukung
dengan
kualitas
gambar yang baik membuat barang-
mengikuti
barang yang ditawarkan menjadi
shop,dan
[90]
Selwendri dan Rumyeni
1
hingga
menariknya
2
online
seperempat
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
dari jumlah responden dari penelitian
fashion ini misalnya adalah pakaian,
ini mengikuti lebih dari 6 akun
sepatu, tas, dan lain-lain. Posisi ke
online shop.
dua yang paling banyak di beli adalah
Terdapat berbagai jenis produk
perawatan
dan layanan yang dijual melalui media
sosial
Instagram,
tersebut Instagram.
aksesoris, dan banyak lagi yang Hasil
penelitian
tubuh.
kosmetik
dan
Sebanyak
12
persen responden membeli produk
seperti
produk fashion, kuliner, kosmetik,
lainnya.
produk
melalui
media
sosial
Jenis
produk
lainnya
seperti produk kuliner, aksesoris, dan
ini
lainnya tidak banyak dibeli oleh
menunjukkan bahwa produk yang
responden,
mendominasi dan paling banyak
jumlah
mereka
yang
membeli produk tersebut melalui
dibeli oleh responden adalah produk
Instagram tidak masing-masing tidak
fashion yaitu sebanyak 75 persen
lebih
dari keseluruhan responden. Produk
dari
6
persen.
Fashion 4%
6%
12%
Kuliner
3% 75%
Kosmetik dan Perawatan Tubuh Aksesoris Lainnya
Gambar 7: Jenis Produk yang Paling Sering Dibeli melalui Media Sosial Instagram Sumber: Data olahan peneliti, 2016
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[91]
Persepsi Kemudahan Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Aktivitas Belanja Online
Davis (1989) mengatakan bahwa
dalam melakukan transaksi dipercaya
kemudahan penggunaan (perceived
memiliki
ease ofuse) adalah suatu tingkatan
sebagaimana
dimana
mempercayai
dalam model TAM oleh Davis
bahwa penggunaan sistem tertentu
(1989). Tanggapan responden yang
dapat mengurangi usaha seseorang
dipaparkan pada tabel 3 di bawah
dalam mengerjakan sesuatu. Hal ini
menunjukkan
berarti
responden menjawab setuju bahwa
seseorang
bahwa
seseorang
unsur-unsur yang
kemudahan dikemukakan
bahwa
mayoritas
menggunakan sebuah media dalam
Instagram
mendukung aktivitas mereka karena
penggunaan
adanya kepercayaan bahwa media
aktivitas belanja online. Mereka
tersebut memiliki kemudahan dalam
memiliki
penggunaannya dan dapat membantu
penggunaannya
mereka untuk memudahkan upaya
memiliki fitur yang mudah dipelajari,
dalam memperoleh sesuatu yang
menu yang mudah dipahami, bersifat
mereka harapkan.
fleksibel dan mudah diakses, dan
Instagram sebagai salah satu media sosial yang banyak digunakan
instagram
memiliki
kemudahan
dalam
menunjang
persepsi
bahwa
dalam
Instagram
dinilai
menjadikan
pengguna
mahir dalam berbelanja online.
oleh konsumen maupun online shop
[92]
Selwendri dan Rumyeni
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
Tabel 1: Persepsi Kemudahan Penggunaan Persepsi Kemudahan Penggunaan Instagram Dalam Aktivitas Belanja Online Fitur Instagram lebih mudah dipelajari dibandingkan media sosial lainnya Paparan menu di Instagram mudah dipahami Instagram bersifat fleksibel dan mudah diakses sehingga bisa melakukan transaksi belanja online dimana saja dan kapan saja Instagram menjadikan pengguna mahir melakukan belanja online
Frekuensi (%) R S
STS
TS
SS
0
13,5
1
60,4
25
0
4,2
4,2
70,8
20,8
1
9,4
17,7
52,1
19,8
2,1
19,8
25
42,7
10,4
Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Dari berbagai kemudahan yang terdapat
dalam
media
sosial
Instagram, paparan menu instagram yang
mudah
dipahami
menjadi
Persepsi Manfaat yang Dirasakan pada
Media
Sosial
Instagram
dalam Aktivitas Belanja Online Thompson (1991) mengatakan
jawaban yang paling banyak dipilih
bahwa
responden dengan alternatif jawaban
menggunakan teknologi jika orang
setuju,
Jika
tersebut mengetahui manfaat atau
dibandingkan dengan media sosial
kegunaan berpengaruh positif atas
lainnya, Instagram memang memiliki
penggunaanya.
menu yang relatif lebih sederhana.
dirasakan dalam penggunaan media
Menu-menu yang ada di Instagram
sosial
diantaranya
prestasi dan menjadikan kerja lebih
yaitu
70,8
persen.
adalah gambar, video,
geotagging, kolom komentar, hastag (#), dan arroba (@). Kesederhanaan
seorang
antara
individu
akan
Manfaat
lain
yang
meningkatkan
efektif. Tabel 2 berikut menyajikan data
menu inilah alasan yang dominan
tanggapan
yang membuat responden memiliki
persepsi manfaat Instagram dalam
persepsi
aktivitas belanja online. Mayoritas
bahwa
Instagram
responden
merupakan media sosial yang mudah
responden
digunakan
menyatakan setuju bahwa mereka
dalam
aktivitas belanja online.
menunjang
merasakan media
dalam
tentang
adanya
sosial
penelitian
manfaat
Instagram
ini
dari ketika
mereka melakukan belanja online. Responden
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
dalam
penelitian
ini
[93]
paling banyak menjawab setuju yaitu
barang
68,8 persen pada penyataan belanja
kelebihan ini, konsumen dapat lebih
online
menghemat
melalui
media
sosial
yang
dijual.
waktu
Dengan
karena
bisa
Instagram sangat bermanfaat karena
melakukan transaksi di mana pun
dapat menghemat waktu. Tidak dapat
mereka berada, dan bisa melakukan
dipungkiri bahwa kelebihan paling
transaksi
dominan yang dimiliki oleh media
mereka.
sosial dalam menunjang aktivitas
meluangkan waktu khusus untuk
belanja
melakukan
online
kemampuannya
adalah
sela-sela
Konsumen
aktivitas
tidak
aktivitas
perlu
belanja,
melayani
sebagaimana
jika
berbelanja
konsumen melalui media, sehingga
konvensional
degan
mendatangi
tidak
toko-toko,
perlu
dalam
di
mendatangi
secara
langsung toko fisik dari barang-
pasar,
maupun
pusat
perbelanjaan lainnya.
Tabel 2: Persepsi Manfaat Instagram dalam Aktivitas Belanja Online Persepsi Manfaat Instagram yang Dirasakan dalam Aktivitas Belanja Online Belanja online melalui Instagram tidak menyita waktu dan tidak mengganggu aktivitas utama, sehingga prestasi dan semangat belajar tidak terganggu Belanja online melalui Instagram sangat bermanfaat karena dapat menghemat waktu Belanja online melalui Instagram sangat bermanfaat karena menghemat biaya Dengan menggunakan Instagram membuat konsumen bisa lebih cepat mendapatkan informasi barang-barang terbaru yang dibutuhkan Belanja online melalui Instagram sangat efisien, sehingga pengguna bisa lebih fokus dalam belajar dan mengerjakan tugas
Frekuensi (%) TS R S
STS
SS
1
15,6
15,6
54,2
13,5
0
5,2
10,4
68,8
15,6
0
22,9
22,9
43,8
10,4
0
5,2
13,5
56,3
24
1
20,8
22,9
49
6,3
Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Selain menghemat waktu, media sosial
Instagram
juga
dapat
tidak
akan
banyak
tersita
dan
aktivitas utama mereka tidak akan
membantu pengguna untuk lebih
terganggu.
meningkatkan prestasi dan semangat
Instagram membuat konsumen bisa
belajar karena dengan belanja online
lebih cepat mendapatkan informasi
melalui Instagram waktu mereka
barang-barang terbaru yang mereka
[94]
Selwendri dan Rumyeni
Dengan
menggunakan
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
butuhkan,
hal
ini
membuat
Utara dalam menggunakan media
konsumen jadi lebih hemat biaya,
sosial
dan
untuk
melakukan aktivitas belanja online.
menggunakan lebih banyak waktu
rata-rata mahasiswa yang menjadi
untuk belajar dan mengerjakan tugas.
responden
bisa
lebih
fokus
Instagram
dalam
ketika
mereka
penelitian
ini
menjawab setuju bahwa mereka menggunakan
Instagram
sebagai
Penggunaan Aktual Media Sosial
media untuk berbelanja online karena
dalam Belanja Online
faktor
Penggunaan
aktual
(actual
system usage) merupakan kondisi nyata
penggunaan
sistem
(Davis,1989). Individu akan puas menggunakan sistem jika meyakini bahwa
sistem
tersebut
mudah
digunakan dan dapat meningkatkan produktifitasnya, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan (Natalia Tangke, 2004). Dalam penelitian ini penggunaan
aktual
media
sosial
Instagram dalam aktivitas belanja online terbagi menjadi tiga indikator yaitu kenyamanan berinteraksi, suka menggunakan,
dan
tidak
kenyamanan
dalam
berinteraksi. Tersedianya fitur kolom komentar merasa
membuat mudah
responden untuk
bisa
berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan
penjual
maupun
sesama
pembeli yang lain. Kenyamanan berinteraksi
ini
juga
didukung
adanya fitur lain yaitu fitur chating yang membuat mereka merasa lebih mudah untuk bertanya lebih jauh seputar produk yang mereka minati. Adanya
fitur
chatting
membuat
konsumen biasanya akan merasa lebih nyaman untuk bertanya lebih detail mengenai produk maupun melakukan tawar menawar harga.
membosankan.
Penjual pun biasanya akan lebih suka Tabel 3 di bawah ini menyajikan tentang
penggunaan
aktual
mahasiswa
Universitas
Sumatera
menjelaskan produk mereka terutama seputar
harga
apabila
dilakukan
melalui private message.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[95]
Tabel 3: Penggunaan Aktual Media Sosial Instagram dalam Aktivitas Belanja Online Penggunaan Aktual Media Sosial Instagram Kenyamanan Berinteraksi Responden mengakses Instagram untuk berinteraksi dengan online shop Fitur kolom komentar memudahkan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan penjual maupun pembeli yang lain Tersedianya fitur chatting memudahkan untuk bertanya lebih jauh seputar produk yang diposting di dinding online shop Suka Menggunakan Instagram disukai untuk berbelanja online karena gambar produk dan tampilan visualnya menarik Instagram disukai untuk berbelanja online karena tersedia video produk yang membuat tampilan dan fitur produk lebih jelas terlihat Instagram disukai untuk digunakan sebagai media berbelanja online karena tersedia fitur hastag (#) yang memudahkan konsumen untuk mencari produk yang diinginkan Instagram lebih disukai untuk digunakan dalam melakukan belanja online daripada media sosial lainnya Tidak Membosankan Instagram memungkinkan online shop bisa memposting produk-produk terbarunya setiap saat yang bervariasi sehingga membuat konsumen tidak bosan Tampilan foto produk dengan kualitas yang baik menjadikan produk terlihat lebih menarik
STS
Frekuensi (%) TS R S
SS
5,2
26
16,7
47,9
4,2
3,1
12,5
18,8
62,5
3,1
0
4,2
14,6
70,8
10,4
0
4,2
13,5
66,7
15,6
1
8,3
14,6
56,3
19,8
2,1
8,3
10,4
59,4
19,8
2,1
21,9
12,5
52,1
11,5
1
1
10,4
66,7
20,8
1
3,1
11,5
65,6
18,8
Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
mayoritas
Universitas
mahasiswa
Sumatera
Utara
tersedianya fitur hastag (#) yang memudahkan
konsumen
untuk
mencari produk yang diinginkan.
menyukai menggunakan Instagram
Selanjutnya
dalam
online
menyukai Instagram sebagai media
paling
berbelanja online karena adanya fitur
dominan disebabkan karena gambar
video atau disebut juga dengan
produk dan tampilan visual dalam
vidgram, yang membuat tampilan
Instagram menarik bagi mereka.
produk terlihat lebih jelas.
aktivitas
disebabkan.
Selain
[96]
itu
belanja
Faktor
juga
yang
responden
juga
dikarenakan
Selwendri dan Rumyeni
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
Indikator lain dalam penggunaan
Hasil Uji Instrumen Penelitian
aktual media sosial Instagram adalah
Uji instrumen yang dilakukan
tidak membosankan. 65 persen lebih
dalam penelitian ada dua, yaitu uji
mahasiswa
Sumatera
validitas dan reliabilitas. Uji validitas
bahwa
merupakan pengujian terhadap item-
Utara
Universitas
menjawab
setuju
Instagram tidak membosankan dalam
item
menunjang aktivitas belanja online
dilakukan untuk menguji apakah
mereka.
tidak
instrumen penelitian yang digunakan
Instagram
dalam penelitian ini tepat. Sebuah
shop
item dikatakan valid apabila korelasi
produk-produk
antar skor butir dengan skor total
terbarunya setiap saat, dan tampilan
tersebut positif dan lebih besar dari
produk dengan kualitas yang baik
0,3
menjadikan produk terlihat menarik.
menyajikan
Instagram
membosankan memungkinkan memposting
dinilai
karena online
pernyataan.
(Sugiyono,
instrumen
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
Uji
2012).
hasil
uji
validitas
Tabel
4
validitas penelitian.
[97]
Tabel 4: Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi kemudahan penggunaan (X1)
Persepsi manfaat yang dirasakan (X2)
Penggunaan aktual (Y)
Indikator X1.1
Koefisien Korelasi 0,577
Keterangan Valid
X1.2
0,489
Valid
X1.3
0,559
Valid
X1.4
0,549
Valid
X2.1
0,594
Valid
X2.2
0,543
Valid
X2.3
0,559
Valid
X2.4
0,300
Valid
X2.5
0,497
Valid
Y1
0,393
Valid
Y2
0,390
Valid
Y3
0,306
Valid
Y4
0,508
Valid
Y5
0,677
Valid
Y6
0,441
Valid
Y7
0,656
Valid
Y8
0,447
Valid
Y9
0,407
Valid
Sumber: Data olahan peneliti, 2016 Uji sebuah
reliabilitas
pengujian
merupakan
untuk
atau lebih dari 0,60. Hasil uji
melihat
reliabilitas yang telah dilakukan dan
sejauh mana hasil pengukuran tetap
disajikan dalam tabel 4 menunjukkan
konsisten
dilakukan
bahwa seluruh instrumen penelitian
pengukuran dua kali atau lebih
memiliki nilai koefisien Cronbach’s
terhadap gejala yang sama dengan
Alpha lebih dari 0,60. Hal ini dapat
menggunakan alat ukur yang sama
dikatakan bahwa semua instrumen
(Sugiyono, 2012). Suatu pengukuran
sehingga dapat digunakan untuk
dapat
melakukan penelitian.
apabila
diandalkan
jika
memiliki
kooefesien croanbach alpha sama
[98]
Selwendri dan Rumyeni
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
Tabel 5: Hasil Uji Reliabilitas No. 1 2 3
Variabel Persepsi kemudahan penggunaan Persepsi manfaat yang dirasakan Penggunaan aktual
Cronbach’s Alpha 0,748 0,731 0,780
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
bebas
yang
mencakup
persepsi
Untuk menguji hipotesis 1 dan 2,
kemudahan penggunaan dan persepsi
uji regresi linear berganda telah
manfaat yang dirasakan terhadap
digunakan untuk melihat pengaruh
variabel terikat yaitu penggunaan
atau kontribusi tiap-tiap variabel
aktual
media
sosial
Instagram.
Tabel 6: Hasil Uji Regresi Linear Berganda Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error 13,972 2,303 ,783 ,177 ,427 ,153
(Constant) Persepsi kemudahan Persepsi manfaat
1
Standardized Coefficients Beta
t
,450 ,285
Sig.
6,067 4,414 2,795
,000 ,000 ,006
Sumber: Data olahan peneliti, 2016
Dari
hasil
pengolahan
data
regresi berganda diperoleh bilangan sebagai berikut:
masing koefisien variabel adalah sebagai berikut: a. Konstanta
sebesar
13,972,
1. Konstanta (a) = 13,972
diartikan bahwa variabel X1, X2
2. Koefisien variabel X1(b1) = 0,783
tetap
3. Koefisien variabel X2(b2) = 0,427
perubahan atau penurunan maka
Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = 13,972 + 0,783 X1 + 0,427 X2 Dari persamaan regresi di atas, maka
interpretasi
dari
atau
tidak
mengalami
penggunaan aktual media sosial instagram dalam aktivitas belanja online di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara akan sebesar 13,972 poin.
masing-
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[99]
b. Koefisien variabel X1(b1) sebesar
Uji koefisien determinasi (R2)
(0,783), artinya variabel persepsi
bertujuan untuk mengetahui seberapa
pada
besar kemampuan dari variabel bebas
kemudahan
media
sosial
penggunaan
intagram
dapat
untuk menjelaskan variabel terikat.
meningkatkan penggunaan aktual
R2
dari media sosial instagram pada
besarnya sumbangan secara bersama-
aktivitas
sama dari variabel bebas yang diteliti
belanja
online
di
digunakan
untuk
variabel
mengukur
kalangan mahasiswa Universitas
terhadap
terikat.
Uji
Sumatera Utara karena terbukti
koefisien determinasi (R2) dapat
adanya pengaruh.
dicari melalui analisis regresi linear
c. Koefisien variabel X2(b2) sebesar
berganda. Koefisien determinasi ini
0,427, artinya variabel manfaat
menunjukkan ketepatan persamaan
media sosial instagram yang
regresi yang diestimasi dari sampel
dirasakan dalam aktivitas belanja
yang berhasil dikumpulkan nilai R2
online
berkisar antara 0 sampai 1 atau
mempengaruhi
penggunaan
sosial
0
mahasiswa
(mendekati 1), maka sumbangan
media
instagram
pada
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat semakin besar.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 7: Hasil uji koeisien determinasi Model
R
R Square ,673a
1
Adjusted R Square
,453
,441
Std. Error of the Estimate 3,392
Sumber: Data olahan peneliti, 2016 Berdasarkan
tabel
7
dapat
penelitian ini. Berdasarkan kategori
diketahui nilai R2 adalah 0,453
interpretasi
(45,3%). Artinya, variansi variabel
determinasi oleh Sugiyono (2012)
terikat yang dapat dijelaskan variabel
angka tersebut masuk dalam kategori
bebas
sedang.
sisanya
sebesar 54,7%
45,3%
sedangkan
dijelaskan
Selwendri dan Rumyeni
koefisien
oleh
variabel lain yang tidak diteliti oleh
[100]
nilai
Uji t
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
Pengujian hipotesis pertama dan kedua
digunakan
penggunaan
dan
dilakukan dengan membandingkan p
dirasakan,
terbukti
value dengan nilai α. Jika p value <
pengaruh yang signifikan terhadap
α, maka signifikan. Jika p value > α,
penggunaan
maka
tersebut. Media sosial Instagram
tidak
pengujian
yang
uji
t.
Uji
t
Persepsi tentang kemudahan dalam
signifikan.
Dari
dilakukan
dapat
dinilai
manfaat
aktual
mudah
yang
memiliki
media
untuk
sosial
digunakan
diketahui bahwa:
dalam aktiviats belanja online di
1. P value X1 (0,000) < α (0,05), hal
kalangan
ini
menunjukkan hipotesis
terbukti,
artinya
1
terdapat
mahasiswa
Universitas
Sumatera Utara disebabkan oleh fiturnya
yang
mudah
dipelajari,
pengaruh yang signifikan antara
menunya yang mudah dipahami, dan
kemudahan penggunaan media
sifat
sosial
pengguna
instagram
terhadap
fleksibilitasnya merasa
sehingga
mudah
penggunaan aktual media sosial
melakukan
instagram dalam aktivitas belanja
manapun dan kapanpun mereka mau.
online
Kemudahan
pada
mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
belanja
untuk
online
tersebut
di
merupakan
salah satu sebab mereka menjadi
2. P value X2 (0,006) < α (0,05).
mahir
dalam
berbelanja
online.
Hal ini menunjukkan hipotesis
selanjutnya, Instagram juga dinilai
kedua terbukti. Artinya terdapat
memberikan banyak manfaat bagi
pengaruh yang signifikan antara
mereka yang menyukai melakukan
manfaat media sosial instagram
aktivitas belanja online. Dengan
yang
terhadap
berbelanja online melalui Instagram
penggunaan aktual media sosial
mereka dapat menghemat waktu dan
instagram di kalangan mahasiswa
biaya, cepat mendapatkan informasi
Universitas Sumatera Utara.
barang-barang
dirasakan
yang
mereka
butuhkan, dan lebih efisien sehingga mereka
Simpulan dan Saran Instagram
merupakan
bisa
lebih
banyak
media
menggunakan waktu untuk fokus
yang mudah diterima oleh pengguna
pada tugas utama mereka yaitu
dalam
belajar
aktivitas
belanja
online.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
dan
mengerjakan
tugas [101]
kuliah. Kepuasan penggunaan media
disarankan
sosial Instagram dalam aktivitas
variabel lain dan meneliti kelompok
belanja
konsumen yang berbeda.
online
mahasiswa
di
kalangan
Sumatera
aktual media tersebut yang dinilai nyaman dalam berinteraksi, suka menggunakan media tersebut, dan tidak membosankan. Dari hasil uji determinasi
bahwa
persepsi
penggunaan dirasakan sebesar
dan
diketahui kemudahan
manfaat
menyumbang 45,3
penggunaan
yang
pengaruh
persen
aktual
terhadap
media
sosial
Instagram dalam aktivitas belanja online
di
kalangan
Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara, atau termasuk dalam kategori sedang. Meskipun
Instagram
sebagai
media belanja online terbukti mudah dalam penggunaan dan bermanfaat, namun disarankan bagi pengguna untuk
lebih
melakukan
berhati-hati belanja
online
dalam dan
menjadi smart buyer. Berbelanja sesuai dengan kebutuhan, hindari sifat
konsumerisme,
sebelum
dan
memutuskan
teliti untuk
melakukan pembelian. Bagi peneliti selanjutnya
yang
tertarik
untuk
meneliti dengan tema yang sama, [102]
menambahkan
Utara
diperlihatkan melalui penggunaan
koefisien
untuk
Selwendri dan Rumyeni
Daftar Pustaka APJII.
Data
Statistik
pengguna
Internet Indonesia Tahun 2016. http://isparmo.web.id/2016/11/21 /data-statistik-pengguna-internetindonesia-2016/ Anggraini, Rila. 2015. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Kegunaan Terhadap Niat Untuk Menggunakan dan Penggunaan
Aktual
Layanan
Jejaring Sosial Berbasis Lokasi (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang).
Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Vol 20 (1) 1 – 52 Chin W Wynne, Todd Peter. 1995. “On The use Usefullness,ease of use
of
structural
equation
Modeling in MIS Research : A note of Caution ”. Management Information System Quarterly, 21(3) Davis,
F.D.
1989.
Perceived
usefulness, perceived ease of use, and
user
acceptance
of
Implementasi TAM dalam Aktivitas Belanja Online
information
technology.
MIS
Quarterly. Vol.13(3): 319-340. Destiana, Ika, Ali Salman & Mohd. Helmi
Abd.
Rahim.
2013.
Penerimaan media sosial: kajian
Keempat, Buku Kedua, Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
dalam kalangan universiti di Palembang. Malaysian Journal of Communication. Vol. 29(2): 125140 Hanggono, Aditya Ari, Siti Ragil Handayani & Heru Susilo. 2015. Analisis
Atas
Praktek
TAM
(Technology Acceptance Model) dalam Mendukung Bisnis Online dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial
Instagram.
Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol. 26 (1) : 1–9 Kriyantono, Rahmat. 2010. Teknik Praktis
Riset
Komunikasi.
Jakarta: Kencana Paramitha, Cindy Rizal putri. 2011. Analisis
Faktor
Pengaruh
promosi Berbasis Social Media Terhadap keputusan Pembelian Pelanggan Kuliner.
dalam Thesis.
Bidang
Ekonomis-1.
Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro. Sekaran,
U.,
2006,
Metodologi
penelitian untuk bisnis, Edisi
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 7 No. 1, Oktober 2016
[103]