SELASAR
Edisi Perdana | Agustus 2015
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Idul Fitri; Sebuah Pemaknaan dan Tradisi Wawasan: BPJSKesehatan; TantangandanPeluang Beritakaful: IndonesiaInsuranceAward2015 TakafulRamadhanFair1436H NasihatInsanTakaful: PentingnyaMenjagaSilaturrahim FinancialPlanning: PerencanaanKeuanganSyariah
Salam REDAKSI
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
PEMBINA Hasreiza
Assalamu'alaikum wr. wb. Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita, terutama nikmat Iman dan Islam, Shalawat dan salam kita haturkan kepada Qudwah kita baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir jaman. Pada era mudahnya komunikasi dan keterbukaan informasi, PT. Asuransi Takaful Keluarga mempersembahkan sebuah kreasi kreatif terkait dengan distribusi informasi, wadah komunikasi serta edukasi, yang diharapkan bisa bermanfaat bagi insan Takaful dan seluruh umat pada umumnya. Kreasi yang dimaksud adalah sebuah buletin bulanan yang dipersiapkan, dikerjakan dan diterbitkan oleh para insan Takaful yang merasa perlu akan sebuah wadah komunikasi dan distribusi informasi terkait dengan Perusahaan secara khusus dan yang dianggap bisa memberikan informasi yang mendidik bagi siapa saja yang berkesempatan membacanya, secara umum. Buletin ini diberi nama “SELASAR”, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti serambi atau beranda. Serambi atau beranda, atau seringpula disebut teras, adalah bagian terdepan dari sebuah rumah yang paling pertama kali dilihat oleh orang lain. Begitupun dengan buletin “SELASAR”, sebagai sebuah karya kecil yang mungkin tidak terlalu signifikan, yang kami harapkan bisa menjadi serambi, beranda ataupun teras bagi siapapun yang ingin mengenal PT. Asuransi Takaful Keluarga, baik terkait dengan pengelolaan perusahaan maupun seluruh stakeholders-nya. Untuk itu, kami berdoa dan berusaha agar “SELASAR” bisa terbit setiap bulan, tepat waktu, dan terus memuat informasi-informasi yang berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya. Semoga karya kecil ini bisa diterima oleh seluruh pihak dan tidak mendapatkan hambatan yang berarti, karena ini hanya sebagai bentuk ikhtiar kecil sebagai bagian dari perjuangan besar seluruh insan Takaful dalam memperjuangkan ekonomi Syariah. Dan juga sebagai bentuk kontribusi bagi perusahaan untuk mewadahi komunikasi dan distribusi informasi di antara karyawan, juga berusaha memberikan konten yang mendidik bagi kita semua. Dan pada akhirnya, semoga Allah selalu meridhoi dan memberkahi setiap usaha kecil apapun yang dilakukan oleh hamba-Nya di dalam kebaikan. Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat, hidayah dan berkah-Nya kepada kita semua, dan memberikan keberkahan serta kesuksesan bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam perjuangannya mewujudkan sistem keuangan syariah, khususnya dalam bidang asuransi. Amiin ya robbal alamiin. Assalamu'alaikum wr. wb.
Cendekia
Siapkan masa depannya, Wujudkan cita-citanya
PENASIHAT Satibi Darwis, Lc. PEMIMPIN REDAKSI Ahmad Sultoni REDAKTUR AHLI Tegar Hidayat Wahyuningsih Asep Kurniawan STAFF REDAKSI Ahmad Prasetyadi Fajar Basuki Hurun ‘In PENATA LETAK & DESAIN GRAFIS Ahmad Prasetyadi PENERBIT PT. Asuransi Takaful Keluarga ALAMAT Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta 12790 Indonesia TELEPON | FAX (021) 799 1234 | (021) 790 1435
EMAIL
[email protected] WEBSITE http://www.takaful.co.id * Redaksi menerima berbagai jenis tulisan dari pembaca sesuai dengan rubrikasi yang kami sediakan. Kirimkan ke e-mail
[email protected] beserta biodata dan nomor kontak yang dapat dihubungi. Redaksi berhak menyunting tulisan yang masuk tanpa mengubah maksud dan isi.
Daftar ISI
Sambutan Direksi
4
Idul Fitri; Sebuah Pemaknaan dan Tradisi
Indonesia Insurance Award 2015
5
BPJS Kesehatan; Tantangan dan Peluang
11
TRF 1436 H
12
Wakaf al-Qur’an
12
Kontes Tema Milad XII
13
Marketing Corner
14
Perencanaan Keuangan Syariah
3
6
15
Nasihat Insan Takaful
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
16
Edisi I | Agustus 2015
Sambutan DIREKSI Sambutan DIREKSI
Assalamu'alaikum wr. wb. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, sholawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang yang berpegang teguh kepada agama Allah hingga hari akhir. Tantangan dan perubahan, merupakan bagian penting dari perjalanan sebuah organisasi. Untuk menghadapi keduanya, yang dibutuhkan adalah kemauan dan keberanian, komitmen dan konsistensi, untuk terus mampu menjawab tantangan dalam menghadapi perubahan. Kami menilai, meski diwarnai berbagai dinamika, perjalanan usaha di sepanjang 2014 telah menunjukkan pertumbuhan dan kinerja yang optimal. Itu merupakan bukti komitmen kami atas pencapaian pertumbuhan dan keberlanjutan. Dalam semangat bertransformasi, kini PT. Asuransi Takaful Keluarga terus menatap ke depan, yaitu tujuan panjang dalam meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan visi “Menjadi Perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdepan dalam pelayanan, operasional dan pertumbuhan bisnis syariah di Indonesia dengan profesional, amanah dan bermanfaat bagi masyarakat”. Untuk mewujudkan visi tersebut tentu dibutuhkan kondisi internal yang kokoh dan tangguh dengan semangat kebersamaan. Kemudian, saya berharap melalui e-Buletin ini, seluruh stakeholders perusahaan, baik dari internal maupun eksternal, bisa mendapatkan informasi yang terkait dengan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan berbagai hal lain yang bermanfaat. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Akhirnya, selamat kepada “Selasar”. Semoga keberadaannya dapat memberi kontribusi positif bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan bermanfaat untuk orang banyak. Kepada seluruh tim redaksi, terima kasih atas kerja kerasnya. Semoga Allah SWT meridhai semua upaya ini. Amien, dan selamat membaca. Wassalamu'alaikum wr. wb. Ronny A. Iskandar Direktur Utama
4
WAWASAN
BPJS Kesehatan; Tantangan dan Peluang
S
esuai Perpres No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, dimana pemberi kerja atau perusahaan skala besar, menengah, kecil dan BUMN wajib mendaftarkan kepesertaan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan paling lambat 1 Januari 2015.
Jika tidak, maka akan dikenakan sanksi yang dapat dijatuhkan kepada pemberi kerja. Merujuk PP No. 86 Tahun 2013, sanksi yang dapat dikenakan berupa teguran tertulis, denda dan atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu, seperti misalnya perijinan terkait usaha, ijin yang diperlukan untuk mengikuti tender proyek. Adanya peraturan tersebut tentu saja berdampak kepada bisnis asuransi komersial seperti ATK yang salah satu lini usahanya
adalah sebagai penyedia jasa asuransi kesehatan kepada karyawan. Mengingat dengan adanya BPJS sangat mempengaruhi budget keuangan perusahaan terutama perusahaan skala kecil dan menengah yang selama ini asuransi kesehatan dijamin oleh Asuransi komersial. Meskipun ada efek negatif, tetap ada efek positif yang dapat diambil dari adanya BPJS tersebut, dimana dengan adanya BPJS, perusahaanperusahaan yang sebelumnya sama sekali tidak menggunakan jasa asuransi, saat ini mencari jasa asuransi komersial sebagai pendamping dari BPJS. Salah satu sebabnya karena belum adanya kepercayaan sepenuhnya dengan service BPJS. Adanya asuransi pendamping dimungkinkan juga karena BPJS memperlakukan skema COB dengan asuransi komersial. Tentu saja kesempatan ini harus
5
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh asuransi komersial dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan service yang jauh lebih baik dari BPJS dan menyediakan produk-produk yang sesuai sebagai produk pedamping BPJS. Adanya produk khusus tersebut diperlukan mengingat produk yang digunakan BPJS yaitu “manage care” berbeda dengan produk yang pada umumnya dipasarkan oleh asuransi komersial adalah produk “indemnity”. Yang tidak kalah penting untuk kita ketahui sebagai karyawan yang juga terdaftar sebagai peserta BPJS, dan juga mendapat manfaat tambahan sebagai peserta asuransi komersial, tentunya harus mengetahui manfaat apa saja yang dijamin di BPJS namun tidak dijamin di Asuransi Komersial begitu pula sebaliknya, sehingga keduanya dapat digunakan secara optimal. Sebagai pengguna fasilitas BPJS dan pemberi jasa asuransi komersial kiranya kita tetap dapat menyikapi hal ini secara positif, dan berharap bisnis asuransi komersial tetap dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Wahyuningsih Broker Manager Corporate Business PT Asuransi Takaful Keluarga
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
FOKUS
Idul Fitri; Sebuah Pemaknaan dan Tradisi SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
6
Hasreiza Kadiv. Human Capital PT Asuransi Takaful Keluarga
I
dul Fitri adalah hari yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu Hari besar utama umat Islam dan menandai berakhirnya bulan Ramadhan dan masuknya bulan Syawal. Hari yang penuh dengan rahmat dan berkah tersebut adalah momen untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Idul Fitri sendiri pada mulanya berawal di saat bulan suci ramadhan, di mana Nabi Muhammad menemukan orang-orang di Madinah merayakan perayaan pada dua hari tertentu dan Nabi Muhammad mengusulkan bahwa perayaan tersebut lebih baik pada Idul Fitri dan Idul Adha saja. Abu Bakar as-Syibli, seorang sufi pada abad kedua Hijriah, menulis sebuah syair, ketika ia berada di pengujung Ramadhan, tepatnya saat fajar 1 Syawal tiba. “Jika Engkau bagiku ialah Id maka tak sebanding Id saat ini. Rasa cinta kepadaMu di hatiku, terus mengalir. Laksana air di kecapi.”
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
7
FOKUS menguatkan konsistensi terhadap penegakan hukum, dalam konteks berbangsa dan bernegara. Karena, idealnya, spiritualitas yang terbarukan akan mendorong rasa malu. Malu tidak mandiri dan berdikari, malu mengekor ke pihak asing, malu main mata antarpenegak hukum, dan malu mengambil hak oran lain.
source: riau.kemenag.go.id/file/fotoberita/19691.jpg
Pemaknaan Idul Fitri Sebulan penuh melewati Ramadhan. Bulan yang diposisikan sebagai wadah penempaan spiritual. Ada yang bersifat sangat individual, hanya menyentuh wilayah privat. Sebagiannya lagi, masuk pada ranah ibadah sosial. Lalu Idul Fitri hadir, menyapa. Apakah berarti puncak kemenangan telah tiba? Justru tidak. Di sinilah, keberhasilan dari rangkaian ritual sepanjang Ramadhan akan dibuktikan dalam ujian-ujian nyata. Idul Fitri bukan akhir, namun menjadi awal. Ia sekadar tempat rehat, momentum mengembalikan kesadaran tentang pentingnya menjaga diri dari kemaksiatan dalam hidup. Menguatkan lagi komitmen dan ghirah untuk berbuat lebih baik lagi, menanggalkan segala bentuk tindakan keji, zalim, dan perbuatan nista. Kembali ke fitrah, baik dalam konteks pribadi, sosial, maupun hidup berbangsa dan bernegara. Idul Fitri bagi individu dapat diartikan sebagai bentuk evaluasi dan introspeksi menuju pribadi yang bertakwa. Terkait dengan ramadhan sebagai bulan pelatihan, implikasinya bisa
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
diukur dengan adanya perubahan nyata dalam keseharian di luar ramadhan. Pemimpin yang lulus Ramadhan, misalnya, tak akan gampang mengumbar janji, mengeluarkan pernyataan, dan tak mempermainkan amanah rakyat. Pemimpin yang sukses menangkap pesan Idul Fitri akan berani bertindak tegas dan bersikap antikezaliman dan penyelewengan, apa pun bentuk dan motifnya. Karena ia kembali ke fitrah sebagai pengemban amanah. Idul Fitri mengingatkan kita terhadap keberadaan entitas lain dan sebagai makhluk sosial, idul fitri mendorong nurani untuk mengetuk kepedulian sosial, mengunggah empati, dan mengajak kita untuk segera berbuat sesuatu. Mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur bahwa masih banyak manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mendorong kita untuk memberikan perhatian dan berbuat yang bisa meringankan beban derita yang mereka rasakan. Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk meneguhkan kembali komitmen nasionalisme dan
8
Jika menurut as-Syibli, kecintaan terhadapNya adalah hakikat Idul Fitri telah menguasai dirinya. Maka, siapa pun yang mengaku cinta pada seseorang, ia akan menuruti apa pun yang dititahkan dan menjauhi segala yang dilarang. Bukan Idul Fitri namanya bila lepas Ramadhan, nafsu dan syahwat kekuasaan, angkara murka, atau kenistaan lainnya, justru kembali bahkan lebih menggila. Karena, menurut Hasan al-Bashri, tiap hari adalah Idul Fitri, dengan catatan selama kemaksiatan tidak dilakukan seperti maksiat diri, maksiat sosial, dan maksiat dalam berbangsa dan bernegara Tradisi Idul Fitri Di Indonesia sejarah hari raya Idul Fitri tidak lengkap tanpa tradisi mudik ataupun tradisi halal bihalal ke rumah tetangga sekitar. Indonesia juga menjadikan Idul Fitri sebagai hari libur nasional selama dua hari berturut-turut. Di Singapura, Brunei, dan Malaysia sendiri hari raya Idul Fitri dirayakan dengan meriah, sementara di Filipina karena Islam merupakan agama minoritas, mereka tidak bisa merayakannya dengan mewah. Meski begitu, pemerintah Filipina pada tahun 2002 telah menetapkan Idul Fitri sebagai libur nasional. Berbeda dengan Asia Tenggara, masyarakat Asia Timur menyebut
FOKUS hari raya Idul Fitri dengan istilah Chand Raat yang bisa diartikan sebagai malam bulan. Pada hari ini, mereka mengunjungi mall dan bazar untuk sekedar berbelanja, menggunakan rantai warna-warni, dan menggunakan inai untuk mengecat tangan mereka. Anak-anak juga diberikan uang saku yang disebut Eidi setelah menyambut orang tua mereka, dan juga diberikan pakaian baru sebagai ungkapan bahagia menyambut hari raya. Hal yang serupa dengan masyarakat Asia Tenggara adalah mereka akan berziarah ke makam leluhur, bertamasya ke tempat-tempat khusus, dan besilaturahmi dengan sanak saudara. Sementara di Xinjiang, Tiongkok, hari raya ini dirayakan dengan para pria menggunakan kopiah putih dan jas khusus sementara bagi yang perempuan, menggunakan kerudung setengah tutup dan baju hangat. Berbeda dengan di Timur Tengah, sebagai awal sejarah perayaan ini, tentu saja membuat mereka menghadapi hari raya dengan lebih bersemangat. Mereka akan mendekorasi rumah mereka sebelum hari raya tiba, dan melakukan parade, teater, ataupun pertunjukan musik untuk menyambutnya. Sementara di Iran yang mayoritasnya beraliran Syiah, tidak ada perayaan meriah. Mereka hanya bersilaturahmi setelah shalat dan memberi makanan pada yang kurang mampu. Sementara di belahan dunia yang lain seperti Eropa dan Amerika, Idul Fitri bukanlah hari libur nasional. Umat Muslim yang ada di sana juga biasanya hanya berkumpul setelah melakukan sholat Ied. Meski tidak menjadi
hari libur nasional, sebuah tempat dipersiapkan bagi mereka yang Muslim. Di Amerika, perayaan Idul Fitri akan diumumkan melalui segala macam cara. Umat Muslim di sana juga akan menggunakan pakaian tradisional sebelum akhirnya berkumpul dengan umat Muslim lainnya. Sejarah hari raya Idul Fitri diharapkan tetap diingat oleh setiap umat Muslim, meskipun cara setiap negara merayakannya berbeda. Hal ini dikarenakan hari Raya Idul Fitri sendiri adalah hadiah dari Allah SWT kepada umatnya yang telah berhasil menaklukkan hawa nafsunya selama satu bulan.
“
Meski dari bahasa Arab, orang Arab sendiri tidak akan mengerti makna sebenarnya halal bihalal karena istilah halal bihalal bukan dari Al-Quran, Hadits, ataupun orang Arab, tetapi ungkapan khas dan kreativitas bangsa Indonesia.
”
Halal Bihalal
Dalam tulisan ini, kita kupas secara singkat tentang makna, arti, atau pengertian halal bihalal dan bagaimana asal-usulnya sebuah kebiasaan yang dilaksanakan oleh umat Islam di Indonesia yang dilakukan seusai melaksanakan shalat Idul Fitri dan biasanya secara tak resmi, memiliki batas waktu selama Bulan Syawal. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan halal bihahal sebagai “acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran”. Menurut pakar tafsir, Prof Dr Quraish Shihab, halal bihalal merupakan kata majemuk yang terdiri atas pengulangan kata bahasa Arab
9
halal diapit satu kata penghubung ba (baca, bi) (Shihab, 1992). Dikatakan, meski dari bahasa Arab, yakinlah, orang Arab sendiri tidak akan mengerti makna sebenarnya halal bihalal karena istilah halal bihalal bukan dari Al-Quran, Hadits, ataupun orang Arab, tetapi ungkapan khas dan kreativitas bangsa Indonesia. Meski “tidak jelas” asal-usulnya, halal bihalal adalah tradisi sangat baik, karena ia mengamalkan ajaran Islam tentang keharusan saling memaafkan, saling menghalalkan, kehilafan antarsesama manusia. Quraish Shihab memberi catatan, tujuan halal bihalal adalah menciptakan keharmonisan antara sesama. Kata “halal” biasanya dihadapkan dengan kata haram. Haram adalah sesuatu yang terlarang sehingga pelanggarannya berakibat dosa dan mengundang siksa. Sementara halal adalah sesuatu yang diperbolehkan dan tidak mengundang dosa. Jika demikian, kata pakar tafsir alumnus Universitas Al-Azhar Kairo ini, halal bihalal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yang tadinya haram dan berakibat dosa, menjadi halal dengan jalan mohon maaf. Bentuknya (halal bihalal) memang khas Indonesia, namun hakikatnya adalah hakikat ajaran Islam. Asal Mula Halal Bihalal Halal Bihalal, yang telah didefinisikan di atas, yaitu berkumpul untuk saling memaafkan dalam suasana lebaran, dewasa ini telah menjadi sebuah tradisi khas umat Islam Indonesia. Menurut Drs. H. Ibnu Djarir (MUI Jateng), sejarah atau asal-mula halal bihalal ada beberapa versi. Menurut sebuah
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
FOKUS sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, tradisi halal bihalal mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Untuk melakukan perayaan yang efisien, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasiorganisasi Islam, dengan istilah halal bihalal. Kemudian menurut KH Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriyah
PBNU, penggagas istilah “halal bi halal” ini adalah KH. Wahab Chasbullah. Ceritanya, setelah Indonesia merdeka 1945, pada tahun 1948, Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Para elit politik saling bertengkar, tidak mau duduk dalam satu forum. Sementara pemberontakan terjadi dimana-mana, diantaranya DI/TII, PKI Madiun. Istilah “halal bi halal” ini secara eksplisit dicetuskan oleh KH. Wahab Chasbullah dengan analisa pertama (thalabu halâl bi tharîqin halâl) adalah: mencari penyelesaian masalah atau mencari keharmonisan hubungan dengan cara mengampuni kesalahan. Atau dengan analisis kedua (halâl “yujza’u” bi halâl) adalah: pembebasan kesalahan
dibalas pula dengan pembebasan kesalahan dengan cara saling memaafkan. Menurut Ensiklopedi Islam, 2000, hingga abad sekarang; baik di negaranegara Arab maupun di negara Islam lainnya (kecuali di Indonesia) tradisi ini tidak memasyarakat atau tidak ditemukan. Ensiklopedi Indonesia, 1978, menyebutkan halal bi halal berasal dari bahasa (lafadz) Arab yang tidak berdasarkan tata bahasa Arab (ilmu nahwu), sebagai pengganti istilah silaturahmi. Sebuah tradisi yang telah melembaga di kalangan penduduk Indonesia.
Hadirkan ketenangan berkarya, untuk masa depan keluarga.
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
10
BERITAKAFUL
Sukses Takaful Keluarga dalam Indonesia Insurance Award 2015
D
alam ajang 4th Indonesia Insurance Award 2015 yang diselenggarakan oleh Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute, Asuransi Takaful Keluarga kembali mendapatkan penghargaan atas prestasi kinerja perusahaan tahun 2014 untuk empat kategori, yaitu: The Best Sharia Life Insurance; Best II Life Insurance; Best II Human Capital; serta Best III Marketing. Dengan dihadiri oleh ratusan tamu undangan dari berbagai institusi dan perusahaan asuransi, acara penyerahaan penghargaan dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2015 bertempat di Balai Kartini, Mawar Ballroom lt. 2 di Jl. Jend. Gatot Soebroto Kav. 37, Jakarta Selatan. Acara tersebut merupakan puncak setelah penjurian yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan lamanya yang dilakukan
oleh dewan juri dari berbagai latar belakang serta berkompeten di bidangnya masing-masing. Terdapat sembilan kategori penjurian meliputi; (1) Finance (2); Good Corporate Government (3); Risk Management (4); Human Capital (5); Marketing (6); Information Technology (7); Corporate Social Responsibility (8); Corporate Communication dan (9); penjurian khusus untuk CEO.
11
Atas pencapaian di atas, kami mengucapkan terima kasih atas upaya dan kerja keras segenap karyawan/karyawati Takaful Keluarga serta kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada kami. Pencapaian tersebut semakin memacu kami untuk terus meningkatkan kinerja guna menghadirkan layanan prima serta memberikan manfaat lebih luas bagi seluruh nasabah, dan juga segenap masyarakat Indonesia. (AP)
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
BERITAKAFUL Takaful Ramadhan Fair 1436 H Sepanjang bulan Ramadhan 1436 H, Majelis Diniyah Takaful (MDT) menyelenggarakan Takaful Ramadhan Fair (TRF) sebagai upaya menghidupkan dan menyemarakkan bulan suci melalui serangkaian program positif di lingkungan Takaful Indonesia. Adapun program-program yang dilaksanakan antara lain adalah Tarhib Ramadhan, Cerdas Cermat Insan Takaful, pembagian ta'jil harian sepanjang ramadhan, Ifthar Jama'i, “Sebulan Bersama Al-Qur'an”, Kajian Dhuha Ramadhan, Kajian Muslimah, serta broadcast taushiyah harian via email yang disebut “Taska” (Tak Sekadar Kata-kata). Berbagai program tersebut terlaksana dengan baik dan disambut antusias oleh segenap insan Takaful. “TRF tahun 2015 bertujuan untuk mengisi dan meramaikan bulan Ramadhan 1436 H dengan kegiatankegiatan keislaman. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan TRF 2015 diharapkan dapat menambah pengetahuan insan Takaful tentang Islam. Juga dapat mempererat tali silaturrahim diantara insan Takaful. Yang paling penting dari semua adalah harapan yang besar agar keimanan dan ketaatan kita kepada Allah SWT semakin meningkat”, ungkap Abdul Kholik selaku ketua Majelis Diniyah Takaful. “Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada manajemen ATK dan ATU serta YAT atas support dana 100 % untuk kegiatan ini, kepada rekan-rekan panitia atas kontribusi luar biasa yang telah diberikan, serta kepada segenap insan Takaful atas partisipasinya dalam acara TRF 2015. Jazakumullah khairan katsiran. Kami haturkan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan kami selama acara TRF 2015 kepada semua pihak”, sambung beliau. (AP)
Santunan Pengobatan untuk Pasien Dhuafa Pada hari Rabu (15/7/2015) Yayasan Amanah Takaful (YAT) memberikan santunan pengobatan untuk pasien dhuafa di Instalasi Rawat Khusus Anak Rumah Sakit Fatmawati. Berlangsung di ruang pertemuan lantai 2 Gedung Teratai RS Fatmawati, kegiatan ini merupakan program rutin YAT setiap bulan Ramadhan. Pada Ramadhan 1436H ini, Yayasan Amanah Takaful memberikan santunan pengobatan bagi 25 pasien dhuafa senilai @Rp. 3.000.000,- per pasien dan bingkisan paket Ramadhan. (FB)
Wakaf Qur’an untuk Masjid Baitussalam, Gedung Arthaloka Sebagai bagian dari program Tebar 2000 mushaf Al Quran untuk Masjid Perkantoran di wilayah DKI Jakarta, Yayasan Amanah Takaful telah menebar mushaf Al Qur'an ke beberapa masjid di wilayah DKI Jakarta pada Ramadhan 1436 H. Termasuk salah satunya di Masjid Baitussalam, Gedung Arthaloka. Penerimaan wakaf diwakili oleh Bapak H. Nuridin selaku pengurus DKM Masjid Baitussalam pada hari Selasa (7/7/2015) di Masjid Baitussalam, Gedung Arthaloka Jl. Jend. Sudirman Kav.2, Jakarta Pusat. (FB)
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
12
BERITAKAFUL Berbagi Kasih bersama Takaful Keluarga Bekerjasama dengan Woman Radio FM dan Yayasan Amanah Takaful, bulan suci Ramadhan 1436 H lalu PT. Asuransi Takaful Keluarga menyelenggarakan kegiatan bersama anak yatim-piatu sebagaimana sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Ramadhan kali ini, beberapa yayasan yang dikunjungi antara lain; Yayasan Istaqim (3/7/2015), Yayasan Muslimin Jaya (6/7/2015), Yayasan Panti Asuhan Al-Andalusia (7/7/2015), dan Yayasan Yatim Piatu Daarul Ulum (9/7/2015). Tidak hanya acara buka bersama saja, kegiatan ini diisi dengan taushiyah serta diadakan berbagai game menarik untuk menghibur santri/santriwati sembari menunggu adzan maghrib berkumandang. Diharapkan kegiatan ini dapat menjaga kedekatan dan tali silaturrahim, menambah rasa syukur, serta memberikan senyuman dan kebahagiaan bagi santri/santriwati yang dikunjungi. (AS)
Pemenang Kontes Tema Milad XXI ATK Menjelang milad PT. Asuransi Takaful Keluarga ke-21 pada 25 Agustus 2015, divisi Human Capital menyelenggarakan kontes pembuatan tema milad yang ditujukan kepada seluruh karyawan/karyawati Takaful Keluarga. Kontes yang diadakan dari 10 s/d 27 Juli 2015 tersebut, alhamdulillah terpilih tiga kontestan dengan konsep dan ide milad paling kreatif yaitu berturutturut; Sdr. Tegar Hidayat (I), Sdr. Tonny Arianto (II), dan Sdr. Indra Rajab (III). Sedangkan untuk pemenang harapan I, II, dan III, berturut-turut adalah Sdr. Ahmad Baehaki; Sdr. Ruli Aribowo & Septi A. Rizal; serta Sdr. Rohadi. "Selamat atas terpilihnya rekan-rekan sebagai pemenang, semoga seluruh ide cemerlang & harapan yang disampaikan dapat terwujud, yang tak lain semua adalah bagi kemajuan perusahaan,” ujar Mirlies Agustyawan selaku penanggungjawab kontes. (AP)
Kontes THR & MDRT Day Di bulan Juli yang lalu untuk menyambut Idul Fitri 1436 H, ATK telah menyelenggarakan kontes THR. Ada 161 Agen Takaful yang memperoleh kontes THR tersebut dengan minimum perolehan hadiah seratus ribu rupiah. Selamat kepada Bapak Nurdiyanto - Banjarnegara 2 yang telah memperoleh hadiah terbesar Rp.2.500.000,-. Di bulan Agustus 2015 ini, ATK meluncurkan kontes Gebyar Merdeka 2015 untuk memperingati hari kemerdekaan RI. Selain itu, dibulan ini pemenang kontes MDRT (Million Dollar Round Table) Day akan menghadiri acara seminar dalam rangka MDRT Day 2015 yang akan diselenggarakan oleh MDRT Indonesia tanggal 27 Agustus 2015 di Kota Kasablanka Jakarta. (AK)
13
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
Marketing CORNER Retail Business Top Agent of the Month (berdasarkan pencapaian bulan Juli 2015) Top Policy
TAD
TSM
TFC
Darmawati
Rosidah W.
Nurdiyanto
010300029
031000361
031200377
Mulia Agency Tangerang II
La Tansa Agency Banjarnegara II
La Tansa Agency Banjarnegara II
Top Premium
TAD
TSM
TFC
Darmawati
Rosidah W.
Nurdiyanto
010300029
031000361
031200377
Mulia Agency Tangerang II
La Tansa Agency Banjarnegara II
La Tansa Agency Banjarnegara II
Top Recruitment
Top Rookie
Penilaian berdasarkan pada pencapaian jumlah rekrut, jumlah polis, serta jumlah premi.
Penilaian berdasarkan pada pencapaian jumlah polis.
Yuvita Indriasari
Esti Widayanti
(TFC)
(TFC)
211100017
031500062
Salam Agency Bengkulu I
Al-Fath Agency Solo I
Corporate Business Closing of the Month (periode Juli 2015) Perusahaan/Institusi
Penutup
Efektif Polis
Alasan memilih Takaful Keluarga
Nawakara Perkasa Nusantara qq Project Santos Oil
Wahyuningsih (Broker)
PDAM Bandarmasih
Muhammad Yadi (CBU Maritim)
1 Juli 2015 31 Desember 2016
Takaful bisa mem-provide premi yang sesuai dengan budget perusahaan.
Gozco Plantations Group
Yusri Yasin (Account Executive)
1 Juli 2015 31 Desember 2015
Takaful memberikan komitmen pelayanan yang terpercaya.
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
1 Juli 2015 30 Juni 2016
14
Benefit yang ditawarkan lebih bagus dan premi kompetitif.
Financial PLANNING
Perencanaan Keuangan Syariah
F
inancial planning/perencanaan keuangan dapat didefinisikan secara sederhana menjadi “proses perencanaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang yang berhubungan dan membutuhkan uang”. Sedangkan perencanaan keuangan syariah adalah perencanaan keuangan yang dilakukan secara islami sesuai dengan prinsip dan kaidah syariah yang mengacu pada Al'quran dan Sunnah (hadist). Keuangan syariah saat ini sudah menjadi solusi alternatif bagi masyarakat dunia pada umumnya dalam mencapai tujuan-tujuan keuangan, bahkan beberapa Negara yang notabene bukan Negara muslim telah menerapkan ekonomi syariah sebagai landasan perekonomiannya. Di Indonesia sendiri Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia perkembangan aspek syariah cukup signifikan, terlihat dari muncul dan berkembangnya industri-industri syariah baik dalam bidang keuangan maupun non-keuangan. Bagi umat muslim syariah bukan sekedar sitem ekonomi namun lebih kepada jalan hidup. Lebih lanjut lagi perencanaan keuangan syariah bukan saja untuk kebutuhan hidup didunia namun juga untuk kesejahteraan di akhirat nanti. Dalam Al-quran surah 59:18 ” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” dalam ayat tersebut terdapat perintah dan himbauan kepada kita untuk membuat perencanaan dalam hidup dan hal ini tidak terlepas dari perencanaan finansial. Dari Al-quran mari kita melihat reverensi lain yang bersumber dari hadist, Rasullulah SAW bersabda “Gunakanlah yang lima sebelum datang yang lima: Masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa kosongmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR Al-Hakim; sanadnya shahih) hadist ini menegaskan bahwa, dalam hidup sumberdaya yang kita miliki hari ini kita gunakan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan hari esok. Dengan kata lain, kita harus senantiasa melakukan persiapan dan perencanaan termasuk didalamnya perencanaan keuangan.
sendiri, kita terlahir lalu bertumbuh menjadi anak-anak selanjutnya menjadi remaja, dewasa lalu menua dan mati. Disetiap siklus yang telah, sedang dan akan kita lalui tersebut tidak dapat dipungkiri kita akan dihadapkan pada berbagai keputusan yang melibatkan uang. Maka dari itu perlunya perencanaan yang baik agar kita terhindar dari masalah keuangan. Denga syariah perencanaan keuangan selain berkah namun manfaatnya bisa lebih luas. Oleh karena ini mulailah membuat perencanaan keuangan dari lingkup terkecil, yaitu perencanaan keuangan pribadi/keluarga secara syariah.
Tegar Hidayat Head of Training & Development PT Asuransi Takaful Keluarga
Kehidupan memiliki siklusnya
15
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
Nasihat INSAN TAKAFUL
Pentingnya Menjaga Silaturrahim
Ust. Satibi Darwis, Lc. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Takaful Keluarga
D
ari Abdurrahman bin ‘Auf RA dia berkata, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah pernah mengatakan, ‘Aku adalah Allah, dan Aku adalah Ar-rahman (Maha Pengasih), Akulah Yang Menciptakan rahim (ibu), dan Aku ambilkan sebutannya dari Nama-KU (Arrahiim = Maha Penyayang), barang siapa yang menyambungkannya, maka Aku akan menyambungkan (diriKU) dengannya. Tapi barang siapa yang memutuskannya maka Aku pun akan memutuskan (diriKU) dengannya.” ( HR. Tirmidzi ). Kata Silaturrahim merupakan kata majemuk, yang berasal dari bahasa Arab, Shilat dan Rahim. Kata ‘Shilat’ berakar dari kata Washala, yang berarti menyambung atau menghimpun. Sedangkan kata ‘Rahim’ pada awalnya berarti kasih sayang, kemudian berkembang sehingga berarti Peranakan atau kandungan, sebab anak yang dikandung senantiasa mendapat curahan kasih sayang. Tidak ada bagian tubuh kita yang diambil dari nama suci Allah, kecuali rahim seorang ibu. Tempat dimana Allah telah memilih untuk menaruh buah kasih sayang sepasang hamba ciptaan-Nya. Di dalam rahim itulah yang biasa juga disebut sebagai alam rahim (alam kasih sayang) proses janin terbentuk, tumbuh dan berkembang dan
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
pada akhirnya ditiupkan ruh dan setelah lewat dari 3 masa kegelapan akhirnya lahirlah seorang anak manusia ke dunia. Dari Hadis di atas bisa diambil kesimpulan bahwa silaturrahim memiliki ma’na yang luas dan sangat mendalam, tidak cukup dengan bersalam-salaman atau bermaaf-maafan saja, lebih dari itu adalah menyambungkan kembali hubungan yang terputus selama ini, baik secara lahir maupun bathin. Sabda Nabi Muhammad SAW: “Bukanlah bersilaturrahim orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturrahim adalah yang menyambung apa yang telah putus”. (HR. Bukhari). Dikisahkan Dalam Sebuah riwayat, seusai memberikan
16
khutbah Idul Fitri Rasulullah SAW tiba-tiba melafalkan kata, Amin yang artinya “Semoga Allah mengabulkan” sebanyak tiga kali. Para sahabat heran, satu di antaranya ada yang bertanya, “Ya Rasulallah, mengapa baginda tiba-tiba menyebut kata Amin, padahal tidak seorangpun membacakan do’a, Rasulullah SAW menjawab, “Ada Malaikat Jibril datang kepadaku, seraya berkata “Ya Rasulallah!, maukah engkau mengaminkan do’a yang saya bacakan untuk umatmu ?”, Rasul menjawab, “Ya silahkan wahai malaikat Jibril”, lalu Malaikat Jibril membacakan do’anya, “Ya Allah, pada hari 1 Syawal ini semoga tidak engkau terima puasa dan ibadah anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya”, Rasulullah SAW mengucapkan “Amin” (Semoga
Nasihat INSAN TAKAFUL Allah mengabulkan). Dalam Hadis yang lain, ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh rugi seseorang yang masih punya orang tua yang sudah tidak berdaya, namun keberadaan dirinya yang masih punya orang tua tersebut, tidak membuatnya masuk surga”, karena mungkin ia lupa diri dan lupa daratan, sehingga tidak lagi mau memperhatikan, menjaga dan mengurus orang tuanya. Naudzublillahi Min dzalik.
Kemudian Malaikat Jibril melanjutkan do’anya, “Ya Allah, pada hari 1 Syawal ini semoga tidak engkau terima puasa dan ibadah suami-istri yang tidak saling memaafkan”, Rasulullah SAW mengucapkan “Amin” (Semoga Allah mengabulkan). Kemudian Malaikat Jibril melanjutkan doanya lagi, “Ya Allah, pada hari 1 Syawal ini semoga tidak engkau terima puasa dan ibadah seorang muslim yang tidak mau memaafkan saudaranya sesama muslim”, Rasulullah SAW
mengucapkan “Amin” (Semoga Allah mengabulkan). Kalau kita perhatikan kisah tadi, ternyata dalam merayakan Idul Fitri dan berhalal bihalal serta saling bermaaf-maafan ini, ternyata ada tiga jalur penting; Pertama : Orang tua, Kedua : antara suami dengan istri (bagi yang telah berkeluarga), dan yang ketiga : adalah antar sesama saudara seiman dan seagama. Kita maklum bahwa interaksi dan komunikasi antar sesama
manusia ibarat kita menaruh piring di antara tumpukan piring atau gelas-gelas kaca lainnya, mau atau tidak mau, suaranya pasti akan kedengaran. Oleh karenanya, dengan semangat Idul Fitri dan Halal bihalal ini, patutlah kita merenovasi bangunan pergaulan, komunikasi dan persahabatan kita. Berhatihatilah dalam bergaul dan berbicara, karena berjuta-juta orang celaka di dunia ini lantaran tidak waspada dalam menjaga yang namanya Lidah. Penyair Arab mengatakan:
17
“Kalau pedang lukai tubuh, masih ada harapan untuksembuh, namun jika lidah lukai hati, kemana obat hendak dicari" “Sesungguhnya hati mana kala telah terluka, ia laksana gelasgelas kaca, kalau sudah pecah maka tidak bisa disatukan lagi” Dengan demikian, maka Idul Firi, Halal-bihalal dan Silaturrahim yang kita laksanakan ini, kita berharap bisa mengantarkan kita pada terminal Idul Fitri yang kembali pada Fitrah yang suci sebagaimana asal kejadiannya,
dan Halal-Bihalal seperti yang dikehendaki oleh Allah SWT dalam al-Quran yaitu bahwa aktivitas Muslimin dan Muslimat seharusnya yang senantiasa memiliki barometer Halal dan Thayyib. Yakni di samping adanya saling memaafkan juga harus diikuti dengan berbuat kebajikan. Semoga kita bisa menyempurnakan dan meningkatkan tradisi-tradisi bulan Ramadhan di bulan-bulan selanjutnya, menuju hari yang lebih baik dari sebelumnya, amin. Wallahu ‘Alamu Bisshowaab
SELASAR Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi I | Agustus 2015
Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan, Persiapkan hari bahagia Anda di masa depan bersama Takaful Keluarga. asuransitakafulkeluarga
@takafulkeluarga
http://www.takaful.co.id
PT Asuransi Takaful Keluarga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.