MB - IPB News
CEO FORUM : MENGAPA DAN BAGAIMANA MENGHADAPI KESUKSESAN “MADE IN CHINA” DI INDONESIA : PELUANG DAN TANTANGAN USAHA AKIBAT IMPLEMENTASI ACFTA
S
elasa, 9 Februari 2010, CEO Forum menghadirkan Calvin Andersen, MBA (General Manager Business Development PT. SMART, Tbk-Sinar Mas Group) dengan topik “Mengapa dan Bagaimana Menghadapi Kesuksesan “Made in China” di Indonesia : Peluang dan Tantangan Usaha Akibat Implementasi ACFTA”. Adanya pemberlakukan The ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan. Produk-produk China yang terkenal murah dengan julukan “Kitchen of the World” (dapur produksi dunia) menjadi hal yang dikhawatirkan sehingga dinilai merugikan dan mengancam kelangsungan industri nasional. Walaupun disisi lain tidak dapat disangkal pemberlakuan ACFTA ini memberikan peluang bagi para pengusaha untuk menembus pasar China. Kita dapat melihat dalam kondisi krisis pun pertumbuhan China masih tertinggi di dunia. Dengan cadangan devisa pada akhir tahun 2008 sebanyak USD 1.950 milyar (bandingkan dengan Indonesia yang memiliki USD 51 milyar) atau setara dengan 29% dari total cadangan devisa dunia, (Bisnis Indonesia, 23 Februari 2009), maka China akan terus mencari/memanfaatkan peluang untuk ekspansi bisnisnya walaupun dalam suasana ekonomi dunia saat ini yang belum menunjukkan kepulihan dari krisis finansial. Calvin Andersen yang sudah tinggal lebih dari lima tahun di negeri tirai bambu ini memiliki arti dari rangkaian kata CHINA tersebut yang dapat mencerminkan keunggulan komparatif maupun kompetitif dari negara ini, yaitu C = Cheap Labor Cost (biaya tenaga kerja/buruh di China murah); H = Huge Market (1.3 billion customers), China memiliki pasar yang sangat besar; I = Investment Center for the World’s Factory (China merupakan pusat investasi pabrik dunia); N = Non-High Quality Products (produk-produk yang dihasilkan China relatif berkualitas rendah namun dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat); dan A = affordable price for all customers (harga yang ditawarkan dapat terjangkau). Adanya pemberlakuan ACFTA ini berdampak positif dan menguntungkan China sendiri. China bebas melakukan ekspor barang-barang ke Indonesia dan bebas pula melakukan investasi besarbesar di Indonesia. Ancaman adanya pemberlakuan ACFTA ini bagi Indonesia adalah 1) diperkirakan akan terjadi
penggangguran yang cukup tinggi karena pabrik-pabrik melakukan de-industrialisasi sebagai langkah efisiensi untuk menghadapi kompetitor produk-produk China; 2) investorinvestor Indonesia akan lebih banyak menanamkan modal di China dibandingkan di Indonesia (capital flight) akibat tidak dapat bersaing, 3) banyak kalangan yang menjadi importer produk-produk China dan 4) diperkirakan akan menimbulkan ketidakstabilan sosial. Bahkan M. Ikhsan Modjo, INDEP Director sudah memperkirakan sekitar 1 juta orang akan kehilangan pekerjaan di Indonesia akibat pemberlakukan ACFTA. Disisi lain pemberlakuan ACFTA ini membawa peluang dan manfaat bagi Indonesia, yaitu masyarakat memiliki kemampuan untuk membeli produk-produk China yang relatif murah dan lengkap sehingga kebutuhan masyarakat akan terpenuhi. Disamping itu, adanya ACFTA ini mampu menurunkan tingkat inflasi di Indonesia dan memiliki kemudahan untuk melakukan ekspor ke negara China. Namun adanya peluang ini harus dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dengan menyertakan berbagai kebijakan yang melindungi industri-industri nasional, yaitu dengan memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada seluruh produk China yang masuk ke Indonesia melalui kerjasama antar departemen baik BPOM, Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan dan melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal produksi produk-produk ekspor yang berorientasi Hi-tech sehingga memiliki nilai jual tinggi. ===
Volume 15 No 1 Juni 2010
35
MB - IPB News
PELUNCURAN DAN DISKUSI BUKU KARYA
Dr. Arief Daryanto
S
enin, 20 Juni 2010. Setelah meluncurkan buku yang berjudul “Dinamika Dayasaing Industri Peternakan” pada Desember 2009 lalu, kini Dr. Arief Daryanto kembali menyelenggarakan launching dua karya terbarunya sekaligus bersama Dr. Yundy Hafizrianda yang berjudul “Analisis Input-Output dan Social Accounting Matrix untuk Pembangunan Ekonomi Daerah” dan “Model-model Kuantitatif untuk Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah” di Auditorium Fakultas Perikanan IPB Darmaga. Kedua buku ini diterbitkan oleh IPB Press yang merupakan perusahaan penerbitan milik IPB. Acara peluncuran buku ini juga termasuk dalam rangkaian Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Manajemen-Institut Pertanian Bogor (FEMIPB) ke-9. Dalam acara ini Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Dr. Yusman Syaukat memberikan sambutan yang menyampaikan bahwa kelebihan utama dari kedua buku tersebut adalah terletak pada contoh-contoh serta aplikasinya yang sulit ditemui pada buku-buku yang relatif sama. Harapan Dekan FEM pada peluncuran buku ini “mudah-mudahan buku ini dapat menjadi rujukan bagi para mahasiswa baik sarjana maupun pasacasarjana di IPB agar 36
Agrimedia
lebih dapat memahami kembali apa yang dimaksud dengan analisis input-ouput serta analisis-analisis lainnya yang ada di buku tersebut”, ujar Yusman Syaukat. Dalam kesempatan kali ini Rektor IPB Prof. Dr. Herry Suhardiyanto juga memberikan sambutannya sekaligus membuka acara launching buku tersebut. Rektor IPB sangat mengapresiasi buku yang diluncurkan oleh Dr. Arief Daryanto dan Dr. Yundy Hafizrianda karena tidak hanya diperlukan bagi mahasiswa yang sedang belajar, tetapi juga bagi para analis dan praktisi pembangunan. Kedua buku ini jelas merupakan sumbangan yang sangat berharga untuk semakin meningkatkan kemampuan SDM di daerah maupun pusat dalam menerapkan otonomi daerah atau perencanaan pembangunan secara umum. “Tidak mudah menulis buku yang menarik dalam bidang metode kuantitatif, sebagaimana tidak mudahnya membuat mahasiswa tertarik dan antusias dalam mempelajari subyek ini. Oleh karena itu dapat dipahami kalau belum banyak ditemukan buku yang diterbitkan dalam bidang ini”, Ujar Rektor IPB. Pembukaan launching buku ini ditandai dengan penayangan audio visual
berupa tagline yang dibahas pada kedua buku tersebut, seperti potensi daerah, perencanaan pembangunan daerah, dayasaing wilayah, pengembangan wilayah, komoditas unggulan dan lain-lain. Sebelum masuk dalam sesi diskusi kedua buku ini, Dr. Arief Daryanto bertindak sebagai salah satu penulis terlebih dahulu memberikan pemaparan bahwa buku ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih bagi para mahasiswa yang mendalami ilmu ekonomi, baik program S1, S2 dan S3 serta para praktisi pembangunan pertanian dan pedesaan dalam rangka menyusun kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan yang inklusif. Sesi diskusi peluncuran buku ini menghadirkan 1) Prof. Dr. Bunasor Sanim (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB) dan 2) Prof. Dr. Bustanul Arifin (Guru Besar Universitas Lampung) dengan moderator Dr. Arif Imam Suroso (Wakil Rektor Bidang Bisnis dan Komunikasi). Prof. Dr. Bunasor Sanim menyampaikan bahwa kedua buku tersebut mampu menjawab tantangan “Dynamic Business Environment” utamanya dalam mengungkap sektor-sektor unggulan melalui “resources allocation dan first think first principle dalam perencanaan pembangunan daerah.
Disamping itu, bila dicermati dari lingkup substansinya, kedua buku tersebut telah membahas : 1) konsep dan teori (dasar maupun terapan) yang diperlukan untuk memahami latar belakang dari metode analisis yang diperlukan dan 2) teladan terapan yang bersifat hipotesis, terutama yang memanfaatkan data lokal daerah (mis. Regional Papua) telah dapat mengurangi “kesenjangan/gap’ dalam mengisi “knowledge & experiences” dari para pembacanya. Hal inilah yang dapat menepis kritikan almarhum W.S Rendra bahwa seseorang academician dalam hal ini Dr. Arief Daryanto tidak hanya dapat berpikir mengawang-awang, tetapi juga mencoba menarik suatu konsep/teori down to the earth untuk menjadi kenyataan dalam apliaksi, implementasi dan operasionalisasinya. Sementara, Prof. Dr. Bustanul Arifin menyampaikan bahwa substansi buku ini menggambarkan pentingnya penggunaan kuantifikasi dan scientific dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah untuk meningkatkan kualitas (performa) dari pembangunan ekonomi daerah itu sendiri. Diskusi buku diakhiri dengan sebuah refleksi tentang “Aplikasi metode kuantitatif dalam perencanaan pembangunan pertanian dan perdesaan” yang disampaikan dengan cukup menarik oleh Dr. Ir. Bayu Krisnamurti (Wakil Menteri Pertanian RI). ===
Volume 15 No 1 Juni 2010
37
MB - IPB News
MB-IPB Graduation
A
cara Penglepasan diselenggarakan pada tanggal 24 April 2010 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Program Pascasarjana MB-IPB melepas 145 orang alumninya yang telah menyelesaikan studi dan lulus dengan baik pada tahun akademik 2009/2010. Diantara 145 orang, terdapat 3 orang lulusan DMB dan 142 orang lulusan MMA. Dengan demikian hingga saat ini, MB-IPB telah melepas sekitar 2.511 alumni sejak berdirinya tahun 1991 untuk berkiprah dan berkarya nyata di masyarakat. Alumni yang telah diluluskan memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari para eksekutif berbagai perusahaan, pegawai pemerintah pusat dan daerah, wirausahawan serta calon-calon pelaku usaha. Acara Penglepasan Alumni ini dilakukan bersamaan dengan Kuliah Umum Program Doktor Manajemen Bisnis Angkatan 6 yang dikemas dalam bentuk National Seminar dengan tema “Sustainable Business Competitiveness: The Next Challenge”. Pada kesempatan kali ini Ir. M. Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI) hadir sebagai Keynote Speaker. Hadir pula Menteri Pertanian RI, Ir. Suswono, MMA. Seminar ini menampilkan para pembicara yaitu Presiden Direktur PT. SMART Tbk Daud Dharsono, Presiden Direktur PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera (Lonsum) Benny Tjoeng, Kepala Departemen Kelestarian PT Musim Mas Gan Lian Tiong dan Direktur Progam Pascasarjana Manajemen dan Bisnis - Institut Pertanian Bogor (MB - IPB) Arief Daryanto. Presenter program stasiun TV Swasta ANTV Dwi Anggia bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut. Dengan
38
Agrimedia
bekal keynote speech yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan talk show dari para CEO yang bergerak pada agribisnis maka national seminar ini dapat memberikan action plan untuk menghadapi tantangan ke depan yaitu menciptakan dayasaing bisnis yang berkelanjutan, terutama bisnis yang bergerak di bidang pertanian (agribisnis) dalam membangun basis ketahanan pangan dalam negeri. Kami ucapkan selamat kepada seluruh wisudawan, semoga kesuksesan selalu menyertai anda semua! ===
SUSTAINABLE BUSINESS DEVELOPMENT MENJADI SALAH SATU KONSENTRASI MB-IPB
P
rogram Pascasarjana MB-IPB bekerjasama dengan Maastricht School of Management (MSM) menyelenggarakan dua angkatan konsentrasi Sustainable Business Development (SBD) untuk mahasiswa MB-IPB (Newsletter Round Table Indonesia, 12/05/10). Terdapat tiga mata kuliah wajib dalam bahasa inggris yang harus diambil mahasiswa, yaitu Competitiveness, Value Chains in the Agricultural Sector dan Institutional Entrepreneurship for Sustainability. Seluruh mahasiswa yang mengambil konsentrasi harus melakukan penelitian dengan pendekatan rantai nilai (value chains) untuk lima subsektor yang telah ditetapkan yaitu kelapa sawit, hortikultura, udang, poultry dan agro/eco tourism. Penyelenggaraan konsentrasi ini merupakan salah satu bagian proyek Round Table Indonesia (RTI) kerjasama antara IPB dengan MSM. Proyek membagi kegiatannya kedalam dua kelompok. Kelompok pertama, adalah
lingkaran riset (Research Cycle) yang terdiri dari penawaran pendalaman minat Sustainable Business Development di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB (MB-IPB) dan penelitian empiris dengan pendekatan rantai nilai. Kelompok kegiatan kedua adalah lingkaran implementasi (implementation cycle) yang bertujuan untuk menghasilkan proyek kemitraan yang konkrit antar pelaku bisnis yang terlibat dalam rantai nilai. Tujuan dari proyek RTI ini tidak lain untuk memperbaiki iklim investasi dan usaha berkelanjutan pada sektor pertanian Indonesia melalui: penguatan kapasitas ilmu pengetahuan, identifikasi peluang investasi yang konkrit, dan fasilitasi kemitraan antar stakeholders. Proyek ini pun pernah dilaksanakan di Afrika (Round Table Africa) yang dijadikan benchmarking untuk melaksanakan Round Table Indonesia. Pengalaman di Afrika memberikan pelajaran untuk memperbaiki kinerja capaian tujuan di RTI nantinya. ===
Volume 15 No 1 Juni 2010
39
MB - IPB News
NAMA LULUSAN
40
JUDUL TESIS
Achmad Kurniawan
Strategi Peningkatan Komunikasi Organisasi di PT. Tomasi Lintas Cipta Suara untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan
Aditya Arya Dharma
Analisis Kepuasan Tenant dan Kesenjangan terhadap Pelayanan PT. XYZ dalam Pengelolaan Town House
Aditya Grandis Silvano
Perencanaan Strategis PT. Bumi Serpong Damai Tbk
Agung C Wibowo
Analisis Persepsi dan Preferensi Konsumen Pengguna Kredit Mobil Terhadap Perusahaan Pembiayaan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Ahmad Laela
Formulasi Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin Melalui Zakat (Studi Kasus Empat OPZ di Kabupaten dan Kota Bogor)
Andi Dwianto
Penilaian Kinerja Keuangan dan Analisis Value Driver Economic Value Added di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Angga Prasetya
Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Agroindustri pada PT. Momenta Agrikultura
Anita Widiyaningrum
Analisis Preferensi dan Segmentasi Konsumen terhadap Kawasan Wisata Alam di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Apriantoro
Analisa Pengaruh Karakteristik Debitur Terhadap Kelancaran Pembayaran Angsuran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di PT. Bank ABC, Tbk
Arabinaya Leomin Lumbu Lamba
Perencanaan Strategik Pengembangan Agribisnis Peternakan Sapi Potong di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Arief Budiman
Strategi Bersaing pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya Jakarta
Arti Yoesdiarti
Analisis Kelayakan Pendapatan dan Investasi Usaha Pembesaran Lele di Wilayah Parung, Bogor serta Implementasinya terhadap Strategi Pengembangan
Asti Andayani
Analisis Pengembangan Komoditas Unggulan Utama Hortikultura di Kawasan Agropolitan Ciwidey
Audi Falchi
Analisis Persepsi Nasabah terhadap Bank dan Produk Tabungan serta Implikasinya terhadap Kepuasan dan Citra pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama, Jakarta
Beatris R. Pangala
Toward A Sustinable Turist Destination a Value Chain Approach to Turism in Toraja
Bill Rismon
Arsitektur Strategik Perum Pengadaian
Billa Yulianti Tahier
Strategi Pemasaran Outdoor Advertising PT. Aghist Promosindo
Binsar Randy
Strategi Pengembangan Sempur Park Hotel
Bobby Formanto
Kajian Strategi Teknologi dan Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Dayasaing Usaha Outdoor Advertising (Studi Kasus : PT. Cahaya Lintasmedia, Jakarta)
Buyung Faiz Yudhistira Supriyanto
Analisis Kepuasan Konsumen Studio Rekaman Xumber Maxmur, Kota Bogor
Chinta Satyaning Nugraha
Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Potong di PT. Andini Persada Sejahtera
Deni Wardani
Analisis Saluran Distribusi Produk Pelumas Otomotif PT. Shell Indonesia
Dhita Yudhistira
Analisis Kinerja Keuangan dan Struktur Modal CV. XYZ
Dianka Wahyuningtias
Strategi Pengembangan Batery pada Danti”s Detr
Djoko Selamet Djamhoer
Analisis Dampak Krisis Global terhadap Transisi Rating Kredit di Bank IEB
Dwi Indrisetno Putri Valiantri
Analisis Perilaku Masyarakat Target Konversi Pasca Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 3KG
Endah Kartikawati
Formulasi Strategi Komunikasi pada Program Kehumasan Badan Karantina Pertanian
Erman Sutandar
Perancangan dan Ujicoba Pengukuran Kinerja Layanan Teknologi Informasi dengan Menggunakan IT Balanced Scorecard (Studi Kasus di PT. Bank Bukopin, Tbk)
Farhanah Hasan Alboneh
Analisis Sikap dan Perilaku Nasabah Perbankan untuk Pengembangan Bank Muamalat di Kota Kupang
Febri Daniel Valentino Sijabat
Analisis Efisiensi Distribusi Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Medan
Fiddy Ferdynan
Kajian Kelayakan Usaha Strategi Pengembangan dan Skema Alternatif Pembiayaan Peternakan Pembibitan Domba
Frima Yudha Mahisya
Analisis Pendekatan Faktor Makro Ekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Saham Pilihan pada Indeks LQ-45 tahun 2008 - 2009
Ganes Hendraditya
Analisis Efektifitas Promosi Produk Bihun Jagung dari PT. Subafood Pangan Jaya (Studi Kasus di Kota Tangerang)
Gilman Pradana Nugraha
Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen terhadap Sistem Pelayanan Outlet - Outlet Moena Fresh Bali
Ine Siti Ratnasari
Analisis Strategi PT. Alita Praya Mitra dengan Pendekatan Portofolio Bisnis
Johanes Aji Nugroho
Kajian Tingkat Kepuasan Wajib Pajak terhadap Kompetensi & Komitmen Pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Direktorat Jendral Pajak (Studi Kasus KPPB A, B dan C)
Agrimedia
NAMA LULUSAN
JUDUL TESIS
Karin Ulfa Yusuf
Evaluasi Model Pemeringkatan pada Proses Penyaluran Pembiayaan di Bank Muamalat Cabang Bogor
Ketsia. Ch. Atapary
Strategi Pengembangan Teknologi dan Inovasi Usaha Pengolahan Sagu di Pulau Ambon
Khairullah
Analisis Kapabilitas Kunci PT. Sophie Martin Indonesia
Komarudin
Perancangan Pengukuran Kinerja Balai Penelitian Ternak (Balitnak) dengan Pendekatan Balanced Scorecard
Masluhah
Analisis Pengembangan Model Agrowisata di Kabupaten Bangkalan
Maya Andini Kartikasari
Rancang Bangun Sistem Informasi Pariwisata dalam Rangka Pembangunan Sektor Pariwisata Daerah Kab. Kutai Kartanegara Kaltim
Melly Octavia
Kajian Manajemen Teknologi pada Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.
Moh. Dimas Arif Wicaksono
Perencanaan Strategik CV. Suratin Bamboo
Mohamad Syarief
Analisis Segmentasi Pasar PT. Mitraindo Sarana Utama di Industri Pemasok Produk Amenities untuk Hotel di Bandung
Neneng Giena Fitria
Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Hotel Pangrango 2 Bogor
Nono Lusiyono
Hubungan Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Konsumen Elpiji Tabung 3 Kg pada PT. Kenrope Utama Bekasi
Novi Sulistiyani Pratiwi
Analisis Rasio Keuangan dalam Menentukan Financial Distress pada Bank yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
Novy Anggraini
Analisis Persepsi dan Sikap Pengunjung terhadap Palembang Indah Mall di Kota Palembang
Oliver Hancock
Analisis Ekuitas Merek Air Minum dalam Kemasan (Kasus Quary) di Kota Bogor
Parnando Soliaton Tambunan
Perancangan Pengukuran Kinerja PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dengan Pendekatan Balanced Scorecard
Peto Syamsul Alam
Analisis Segmentasi Pasar Produk Marine Gearbox untuk Kapal Komersial di PT. Alam Indomesin Utama
Prasetya Salman Wiradisuria
Strategi Pengembangan Kredit Mikro “Bank ABC” Klaster Bekasi
R Akhadi Fajri Ismail
Analisa Kelayakan Finansial Proyek Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Pola Revitalisasi Perkebunan dan Pabrik Pengolahannya Atas Nama PT. AUS (Studi Kasus : Permohonan Kredit Kepada Bank X)
Rama Agung Prabowo
Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Hotel Four Season Jakarta
Rodame Monitorir Napitupulu
Analisis Kualitas Website PT. Mahkotadewa Indonesia
Saeful Hendra
Analisis Manajemen Resiko Pasar Pergerakan Nilai Tukar dengan Menggunakan Vor Volatilitas Arch/Garch
Sahabudin
Perencanaan Strategik Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Ummat (LKN PKPU) dengan Pendekatan Balanced Scorecard
Subhan
Analisis Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Layanan Pupuk Bersubsidi (Kasus di PT. Pusri Unit Usaha)
SusetyoDwi Prio
Pengaruh Pasar Saham Dunia dan Variabel Makroekonomi terhadap IMSG dan LQ45
Tomando Joharman
Kajian Manajemen Teknologi Produk Pestisida pada PT. Dharma Guna Wibawa Chemicals
Tumbur Andreas L. Tobing
Analisis Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Prioritas Bank Mandiri Kantor Cabang Utama Jakarta
Ulrich Eriki Ginting
Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi pada Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Pfizer Indonesia Unit Bisnis Animal Health
Vina Islami
Analisis Persaingan Industri Restoran Khas Sunda di Wilayah Bogor
Widi Nugroho
Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Supermarket Super Indo Cabang Taman Harapan Baru, Bekasi Barat, Jawa Barat
Windi Prima Saputra
Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan di Industri Manufaktur yang Berpotensi Bangkrut (Studi Kasus pada 22 Perusahaan yang terdapat Dalam Sektor Korporasi Divisi Bisnis Umum Bank XYZ
Yadi
Analisis Ekuitas Merek Produk Yogurt Activia di Kota Bogor
Yadi Padlinuryayi Asgar
Analisa Volatilitas Saham LQ 45 dan Dampak Krisis Global terhadap Harga Saham
Yogi C. Prasetya
Strategi Pengembangan Bisnis “Wealth Management” PT. Bank DBS Indonesia
Yosi Tapjani
Analisis Kepuasan Stakeholder ADSNet Sebagai Pendukung ASEAN Plus Three EID Programme
Yuliyanto
Perencanaan Optimalisasi Produksi Pabrik Gula Cinta Manis
Zulfikar Andiko
Analisis Kinerja dan Strategi Pengembangan Portofolio Kredit dengan Pendekatan Reward to Variability Ratio pada PT. Bank XYZ, Tbk
Volume 15 No 1 Juni 2010
41
MB - IPB News
CEO FORUM Nama
Topik
Ir. Jamil Azzaini, MM (salah satu pemilik PT. Kubik Kreasi Sisilain)
Sukses mulia : refleksi 2009 dan menyongsong 2010
Danny K. Rusli (Presiden Direktur PT. Momenta Agrikultura)
Konsep value chain dalam menghasilkan produk prima dan inovatif: kasus hortikultura aeroponik dan organik amazingfarm
Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc (Rektor IPB)
World Class University : Perspektif IPB
Fathan Kamil (President Director PT. Primer Agroindustri Makmur (Primagro) dan President Director PT. Transamudra Usaha Sejahtera (TRUST))
Bisnis Distribusi Dan Transportasi Perishable Goods : Studi Kasus Minyak Kelapa Sawit
Calvin Andersen, MBA (General Manager Business Development PT. SMART, TbkSinar Mas Group)
Mengapa Dan Bagaimana Menghadapi Kesuksesan “Made In China” Di Indonesia : Peluang Dan Tantangan Usaha Akibat Implementasi ACFTA
Drs. Rudjito , BSc (Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan)
The Power of Transformational Leadership
Iriawan Ibarat (CEO and President Director PT. Goodyear Indonesia, Tbk)
Innovation is The Key
Prof. Dr. Adler H. Manurung (Direktur PT. Nikko Sekuritas Indonesia)
Pasar Modal di Masa Mendatang
Soeryapratomo (News Director Metro TV)
Menyiasati Persaingan Bisnis Pada Industri Media
Dr. Arif Budimanta, M.Sc (Anggota Komisi XI DPR RI)
Praksis Ekonomi Politik Indonesia
Ir. Revino, MM, DBA (Managing Director Epsospaints)
How to steer knowledges to be real money machines
Amalia Susilowati (Managing Director EURO RSCG Indonesia)
Revolusi Manajemen Marketing di Dunia yang Semakin Datar
Basri Adhi (Pemilik Jaringan BAZZ-MISTERBLEK-OCHA)
Memulai Usaha dari Nol
Mohamach Abdoula (Praktisi perberasan nasional)
Strategi Pembangunan Pertanian Subsektor Tanaman Pangan Padi
PELATIHAN
Nama Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan penjejangan struktural tingkat utama : Strategic business leadership Di Perum Bulog (19-25 Februari 2010)
SEMINAR
Penyelenggara
42
Topik
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB)
Sustainable Business Competitiveness: The Next Challenge
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) bekerjasama dengan Maastricht School of Management (MSM)
Round Table Indonesia (RTI) : Linking Education, Research and Sustainable Economic Development
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) bekerjasama dengan Asosiasi Hubungan Industrial Indonesia (AHII)
Pelaksanaan Demokrasi Industrial dan HRM di Indonesia
FEM
Peluncuran dan diskusi buku karya Dr. Arief Daryanto
Agrimedia
berita selengkapnya di www.mb.ipb.ac.id
SEMINAR NASIONAL
SUSTAINABLE BUSINESS COMPETITIVENESS:
P
ada tanggal 24 April 2010, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) kembali menyelenggarakan acara tahunan berupa penglepasan alumni Program Magister Manajemen Agribisnis (MMA) dan Program Doktor Manajemen Bisnis (DMB) Tahun Akademik 2009/2010 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Keynote Speaker pada Acara Seminar Nasional kali ini adalah Ir. M. Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI) dengan tema “Sustainable Business Competitiveness: The Next Challenge”. Tema ini merupakan rangkaian lanjutan dari tema besar mengenai peningkatan dayasaing dunia usaha Indonesia yang telah diangkat selama beberapa tahun terakhir oleh MB-IPB dalam setiap Seminar Nasional yang dilakukan. Pada kesempatan ini Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, menilai bahwa masalah pangan adalah persoalan yang serius dan menjadi salah satu tantangan ke depan untuk menciptakan dayasaing bisnis yang berkelanjutan. Maka dari itu, pengelolaan pangan tidak bisa dilakukan secara main-main. Pemerintah akan melanjutkan program revitalisasi pangan gelombang II yang ditargetkan terealisasi tahun 2014. Diharapkan, program ini dapat memantapkan swasembada beras, jagung, gula, dan daging sapi. Dalam target pertumbuhan rata-rata produksi pangan periode 2010-2014, pemerintah memproyeksikan
THE NEXT CHALLENGE
pertumbuhan produksi padi dapat melaju sampai 3,22% per tahun. Kemudian produksi jagung tumbuh 10,02% per tahun, kedelai 20,05%, gula 12,55%, dan produksi daging sapi 7,30% per tahun. Dengan kondisi ini, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta agar Institut Pertanian Bogor (IPB) tetap menjadi pusat riset pengembangan teknologi pertanian untuk membangun basis ketahanan pangan dalam negeri. Dalam sambutannya, Hatta menyampaikan bahwa tantangan lain yang harus dihadapi adalah negara di berbagai belahan dunia saling berkompetisi untuk menarik investasi. Mereka menawarkan tenaga kerja berketrampilan sangat tinggi, riset iptek, dan standar pendidikan. Karena itu, menurutnya, produktivitas menjadi kunci dari keunggulan kompetensi. “Produktivitas merupakan kunci efisiensi, menjelaskan seberapa besar perusahaan atau negara berproduksi dengan sumber daya yang terbatas. Memproduksi lebih besar dengan sumber yang lebih kecil akan lebih baik,” Ujar Hatta. Pada bagian lain, Hatta menuturkan, pemerintah akan memprioritaskan pembangunan ekonomi pada dua belas sektor hingga 2014. Kedua belas prioritas sektor tersebut terdiri atas peningkatan ekspor, peningkatan investasi, optimalisasi pengeluaran pemerintah, peningkatan industri, peningkatan pertanian, pengembangan sektor industri, peningkatan pertanian, pengembangan sektor tersier. Volume 15 No 1 Juni 2010
43
MB - IPB News
Prioritas lainnya adalah stabilitas moneter, APBN yang berkelanjutan, stabilitas sektor keuangan, peningkatan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan, serta pengembangan usaha kecil menengah (UKM). Kedua belas sektor tersebut yang menjadi fokus pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan dayasaing Indonesia di dunia internasional. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar lima persen pada akhir 2010 dan sebesar tujuh persen pada akhir 2014.
bergerak di bidang perkebunan yang dikenal memiliki resiko tinggi (high risk). Kini, perusahaan perkebunan nasional seperti PT SMART Tbk, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera (Lonsum) dan PT Musim Mas menjalankan praktik manajemen terbaik dengan pendekatan kelestarian. Pendekatan kelestarian tersebut bukan semata-mata untuk memenuhi permintaan pasar internasional. Produsen minyak kelapa sawit mentah dengan sadar menjalankan seluruh prinsip kelestarian mengikuti regulasi pemerintah demi membangun bisnis yang berkesinambungan.
Seminar ini menampilkan para pembicara yaitu Presiden Direktur PT. SMART Tbk Daud Dharsono, Presiden Direktur PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera (Lonsum) Benny Tjoeng, Kepala Departemen Kelestarian PT Musim Mas Gan Lian Tiong dan Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) Arief Daryanto. Presenter program stasiun TV Swasta ANTV Dwi Anggia bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut.
SMART merupakan unit usaha agrobisnis terintegrasi Sinar Mas Group yang mengelola 140.000 hektar perkebunan kelapa sawit yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan 450.000 hektar perkebunan kelapa sawit milik Golden Agri Resources yang tercatat di Bursa Efek Singapura. LONSUM adalah perusahaan berusia 105 tahun dan unit usaha agrobisnis Indofood dengan perkebunan kelapa sawit 140.000 hektar. Adapun MUSIM MAS GROUP termasuk perusahaan yang mendapatkan sertifikat kelestarian minyak kelapa sawit mentah (CPO) sesuai dengan standar Meja Bundar Minyak Sawit Lestari (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
Tentunya, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan dayasaing bisnis berkelanjutan yang menjadi tantangan ke depan bagi perusahaan-perusahaan yang
44
Agrimedia
Dr. Arief Daryanto Direktur Program Pascasarjana MB IPB
Ketiga eksekutif perusahaan perkebunan itu menyatakan, kelestarian lingkungan kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam menjalankan bisnis. Bumi, manusia, dan laba (planet, people, and profit) telah berpadu dalam bisnis perkebunan. Daud Dharsono mengungkapkan pemicu bisnis perkebunan kelapa sawit berkesinambungan adalah pertumbuhan permintaan yang berdampak pada kenaikan produksi. Manajemen dapat menaikkan produksi dengan cara, yaitu produktivitas dan ekspansi. SMART berkonsentrasi membangun kelapa sawit terintegrasi dari hulu ke hilir menargetkan peningkatan produktivitas tandan buah segar 30 ton per hektar per tahun dan CPO 7,5 ton per hektar per tahun. Sementara ekspansi merupakan cara peningkatan produksi yang berkait dengan isu kelestarian. Isu lingkungan dan persaingan dagang minyak nabati internasional juga menjadi tantangan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Namun, tantangan terbesar adalah ketidaksinkronan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, pungutan liar, dan tata ruang. Benny Tjoeng menjelaskan, cara penanaman dan perawatan kelapa sawit tak banyak berubah dalam 100 tahun. Namun, perusahaan
Ir. M. Hatta Rajasa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI
memberikan perhatian lebih pada kompetensi pekerja yang punya kemampuan beradaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar kebun. Hal ini penting untuk mempermudah penerapan praktik manajemen terbaik dalam mendukung produksi CPO lestari. Selain itu, talk show ini pun menyinggung muncul kecenderungan pemerintah daerah untuk mengubah nama pungutan yang sebelumnya sudah dinyatakan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri sebagai pungutan yang memberatkan dunia usaha. Ini perlu menjadi perhatian karena upaya pemerintah pusat untuk menekan pungutan yang membebani dunia usaha belum maksimal. Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Arief Daryanto mengatakan, ketidakpastian aturan menjadi salah satu faktor yang memberatkan pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya. ===
Volume 15 No 1 Juni 2010
45