Semarang, 1 Februari 2012
Selalu Ada Jalan Kehidupan umat manusia digambarkan oleh banyak orang seperti seorang musafir. John Bunyan dalam bukunya yang sangat terkenal The Pilgrim's Progress menggambarkan dengan sangat rinci perjalanan hidup manusia dalam bentuk ilustrasi yang sangat menarik dan menyentuh hati. Ada 2 (dua) tantangan besar dalam perjalanan hidup ini, yaitu: saat kita menghadapi persimpangan jalan, dan saat kita menghadapi jalan buntu. Di persimpangan jalan kita membutuhkan hikmat Tuhan untuk memilih arah yang benar. Sebab ada jalan yang disangka lurus tetapi berujung kepada maut. Ketika menghadapi jalan buntu kita membutuhkan pertolongan untuk tetap melihat adanya jalan keluar yang Tuhan sediakan, yang mungkin saat itu tidak terlihat. Dengan kata lain, sebenarnya dalam kehidupan orang percaya tidak ada “jalan buntu,” sebab di dalam Tuhan Yesus Kristus selalu ada jalan keluar. Dalam renungan Sinar Kasih bulan ini kita akan dikuatkan oleh janji Tuhan, bahwa berjalan bersama Dia kita pasti menang, karena di dalam Dia … selalu ada jalan.
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.
Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Rony Chandra (RC), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
.com ahoo sk@y sih.net _ n a ung sinarka : : ren ab w. email sit e : ww an ya Jaw ail.com w e b Ru an g T a s h @ g m m s g 13 kasih gadin sinar
ing 35 Jl. Pr rang-501 63 Sema 024-35405 61 8 Telp. 024-3559 Fax.
Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali
:
6 bulan Rp 33.000,-
12 bulan Rp 65.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 36.000,-
12 bulan Rp 71.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
rabu, 1 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 13-14
Di Persimpangan 1 Samuel 30:1-23 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" 1 Samuel 30:8
Satu kali Daud harus bersembunyi di Filistin di kota Ziklag untuk menghindari Saul yang ingin membunuhnya. Daud bersama dua isterinya, Ahinoam dan Abigail dan juga 600 orang Israel yang berpihak kepadanya. Tetapi kota Ziklag dibakar habis oleh orang Amalek. Kedua isteri dan orang-orang yang mengikuti Daud dan anak-anak mereka juga ditawan. Itulah saat yang sangat sulit bagi Daud hingga membuatnya menangis tidak tahan dengan penderitaan berat. Sementara itu rakyat yang selama ini berpihak kepadanya berbalik memusuhinya oleh karena mereka sudah tidak kuat dengan keadaan tersebut. Saat itu Daud benar-benar sangat terjepit. Tetapi ada satu hal yang patut kita acungi jempol yaitu bahwa Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Memang, kadang-kadang Tuhan izinkan kita menghadapai persoalan yang sulit dan dilematis, sehingga rasanya seperti sedang berada di persimpangan jalan. Apa yang seharusnya kita lakukan ketika berada pada situasi yang sulit tersebut? Kita perlu belajar dari Daud. Ketika dia berada di persimpangan jalan, ia bertanya kepada Tuhan dan menunggu Tuhan berfirman (ayat 8). Oleh karena ketaatannya kepada Tuhan, maka Tuhan menolongnya. Daud berhasil menghancurkan musuh sehingga kedua isterinya dan semua yang ditawan juga harta mereka yang dirampas, berhasil dibawa kembali secara utuh dan tidak ada satu pun yang hilang. Tuhan menyerahkan musuh ke dalam tangan mereka. Sungguh luar biasa pertolongan Tuhan! Mungkin saat kita Saudara juga sedang berada di persimpangan jalan? Bawalah seluruh persoalan kepada Tuhan yang sanggup menunjukkan jalan. Tuhan pasti melindungi kita dari musuh yang ingin menyerang dan menjatuhkan kita. (LL) Ketika berada di persimpangan, arahkan pandangan pada Tuhan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Orang-orang yang sedang bingung tidak tahu ke mana harus melangkah.
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 15-16
kamis, 2 februari 2012
Berjalan Dalam Hikmat Efesus 5:15-21 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang yang bebal, tetapi seperti orang arif,… Efesus 5:15
Seringkali dalam pelayanan konseling, hamba Tuhan memberikan nasihat kepada orang-orang yang bermasalah agar mereka mau menata kehidupan mereka yang terpuruk. Ibarat benang yang sudah kusut, benang kusut mesti diurai supaya tertata dengan baik. Demikian halnya dengan hidup kita. Ibarat sebuah perjalanan, Tuhan menghendaki agar kita berjalan dalam hikmat-Nya selama kita masih diberi kesempatan hidup di dunia ini. Apakah ciri-ciri orang yang berhikmat? Pertama, orang yang berhikmat adalah orang yang dapat mempergunakan waktu yang berharga yang diberikan oleh Tuhan secara bertanggung jawab. Waktu berputar sekali saja, tidak akan terulang lagi. Dengan demikian orang berhikmat tidak akan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang sia-sia. Kedua, orang berhikmat adalah orang yang hidup dengan takut akan Tuhan. Ia mengerti kehendak Tuhan di tengah-tengah zaman yang jahat ini. Ia mengerti kehendak Tuhan karena dipimpin oleh Roh Kudus. Semua yang dilakukan baik siang dan malam selalu hanya untuk menyukakan Tuhan. Segenap hidupnya hanya untuk Tuhan. Firman Tuhan dijalankan sesuai dengan maksud Tuhan. Dalam hal praktis, orang berhikmat dapat memuji Tuhan, mengucap syukur senantiasa, dan rendah hati. Mungkin sudah sekian tahun kita mengikut Tuhan. Kini tibalah saatnya kita bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya sudah berjalan dalam hikmat-Nya?” Jika belum, inilah saatnya menata hidup kita di hari-hari yang masih Tuhan berikan dan mengabdikan diri untuk kemuliaan-Nya sampai akhir hidup kita. (AS)
Firman Tuhan menuntun kita berjalan dalam hikmat-Nya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar hikmat Tuhan menuntun kehidupan orang-orang percaya.
jumat, 3 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 17-18
Secercah Harapan Ayub 42: 1-17 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Ayub 42:2
Menyaksikan sunset atau matahari terbenam di pantai pada petang hari sungguh sangat indah. Tetapi begitu matahari tenggelam kegelapan turun berangsur-angsur menjadi sangat gelap. Laut yang luas tidak kelihatan, yang terdengar hanya deburan ombak. Begitu juga dengan jalan hidup manusia. Kadang-kadang semua terasa baik-baik saja, tetapi tanpa diduga tiba-tiba sesuatu yang buruk terjadi. Ayub, seorang yang saleh, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan mengalami peristiwa buruk bertubi-tubi. Ia kehilangan kekayaan berupa ternak yang banyak, 10 anak-anak lak-laki dan perempuan, kemudian terkena penyakit kulit dari telapak kaki sampai batok kepala. Isteri menyalahkan dan sahabat-sahabatnya menuduh dia berbuat dosa. Sungguh sangat tragis! Keadaan tersebut membuat Ayub tidak tahan lagi hingga terlontar perkataan tentang keputusasaan. Ia merasa malam-malamnya begitu panjang dan mencekam tanpa ada harapan. Ia menjadi bosan hidup. Tetapi dalam keputusasaan itu, Ayub masih bisa mengeluarkan pernyataanpernyataan imannya kepada Tuhan. Perenungan yang panjang akan kemahakuasaan Tuhan membuatnya menyadari siapa Allah yang ia sembah sehingga kemudian ia mencabut perkataannya. Dari lidah bibir Ayub keluar perkataan "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Itu artinya bahwa di dalam Tuhan ada harapan. Di dalam Tuhan selalu ada kemenangan bagi orang benar. Pada akhirnya kehidupan Ayub dipulihkan. Apakah saat-saat ini di malam hari Saudara mengalami ketakutan seolah dinihari tidak akan muncul? Jangan takut, akan tiba “Sunrise”, matahari yang bersinar di ufuk Timur menyambut datangnya harapan di dalam Tuhan Yesus Kristus.(LL)
Malam kan bersinar seiring datangnya mentari pagi.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Keluarga-keluarga Kristen yang mengalami pergumulan berat.
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 19-22
sabtu, 4 februari 2012
Tetap Semangat Kisah Para Rasul 18:24-28 … Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, … Kisah Para Rasul 18:25
Apakah yang membuat seseorang bersemangat? Pertama, ketika ia tahu bahwa apa yang akan dilakukannya akan memberikan keuntungan atau manfaat besar bagi dirinya sendiri. Kedua, ketika ia tahu bahwa apa yang akan dilakukannya mendatangkan sukacita bagi orang yang menyuruhnya atau yang dicintainya. Ketiga, ketika ia tahu bahwa apa yang dilakukannya mendatangkan manfaat bagi banyak orang. Masalahnya adalah bagaimana menjaga agar semangat itu tidak pudar di tengah jalan. Apolos termasuk orang yang bersemangat, dan tetap bersemangat! Ia memiliki kefasihan berbicara dan kemahiran dalam soal Kitab Suci. Tetapi kemampuannya itu tidak digunakan untuk kepentingannya sendiri, atau mengritik orang lain yang melayani, melainkan digunakan untuk mengajarkan kebenaran Injil dengan penuh keberanian. Dalam semangat yang berkobar-kobar itu ada hal yang masih perlu ditambahkan kepadanya. Apolos tetap rendah hati untuk belajar lebih dalam tentang “Jalan Tuhan” dari Priskila dan Akwila. Semangat Apolos tidak disertai dengan kesombongan seakanakan hanya dia yang benar. Ia mau belajar terus sehingga akhirnya ia menjadi orang yang sangat berguna bagi orang-orang percaya. Orang yang tetap bersemangat dalam hal-hal positif akan menjadi orang yang sangat berguna bagi keluarganya; bagi lingkungan kerja, sekolah, dan kampusnya; bagi masyarakat di sekitarnya, dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan. Mintalah Roh Kudus terus mengobarkan semangat kita setiap hari, tak peduli berapa pun usia kita. Jika kita tetap bersemangat, hidup kita dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi orang lain.(PF) Orang yang tetap bersemangat, hidupnya dapat menjadi berkat.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar setiap anak Tuhan bersemangat melayani Tuhan dan sesama.
minggu, 5 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 23-25
Liku-Liku Kehidupan Ibrani 12:1-11 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Ibrani 12:8
Jalan hidup yang harus kita lalui tak selalu lurus. Adakalanya kita harus melewati jalan yang berliku. Namun seperti halnya pengemudi akan mengalami kejenuhan apabila jalan yang ditempuh selalu lurus. Jalan yang berliku membantu para pengemudi tidak mengantuk dan tetap terjaga. Berjalan di jalan yang lurus dapat membuat pengemudi lalai dan kurang berawas-awas sedangkan di jalan yang berliku menuntut konsentrasi yang lebih. Seperti halnya dengan alunan musik yang melodinya selalu lurus dan datar tanpa ada lompatan nada; tempo yang berubah; dinamika keras atau lembut, maka musik tak akan terasa keindahannya. Demikian juga dengan perjalanan hidup kita dalam mengiring Tuhan Yesus. Ia tak pernah menjanjikan jalan yang selalu lurus, mulus dan penuh berkat. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita menghadapi jalan yang berliku, guna membentuk dan membuat kita menjadi pribadi yang tangguh. Apabila kita berhasil melewatinya, maka kita akan dibawa ke tingkat iman yang lebih tinggi lagi. Firman Tuhan mengatakan bahwa hanya orang dewasa yang memerlukan makanan keras, sedangkan bayi tidak akan sanggup memakannya. Bila kita mau dewasa di dalam Tuhan, maka kita memerlukan makanan keras, yaitu tantangan hidup yang tidak mudah. Sekalipun kita diizinkan Tuhan melewati jalan yang berliku, tetapi janjiNya berlaku bagi kita yaitu Ia sekali-kali tidak akan meninggalkan dan membiarkan kita seorang diri. Itu artinya Ia selalu menyertai kita. Mari jadikan liku-liku hidup sebagai batu loncatan untuk kita bertumbuh makin dewasa dalam Tuhan, tidak menjadi anak-anak yang gampangan tapi menjadi anak-anak Tuhan yang tahan uji.(YL) Liku-liku hidup adalah dinamika yang memperindah hidup kita.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Tuhan, beri kami keberanian untuk menghadapi jalan yang berliku.
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 26-27
senin, 6 februari 2012
Jalan Ke Luar Kisah Para Rasul 9:22-28 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. 1 Korintus 10:13
Malam itu setelah pelayanan di sebuah desa, kami pulang. Entah bagaimana, perjalanan kami tiba-tiba masuk ke dalam hutan. Sudah setengah jam kami melewati hutan yang gelap. Tidak tampak lampu jalan atau desa. Kami sadar bahwa jalan yang kami lalui bukanlah jalan seperti saat kami berangkat. Berarti kami telah tersesat. Kami coba cari jalan keluar. Semuanya ada tiga mobil beriringan bersama. Setelah lebih satu jam berputar-putar di dalam hutan, akhirnya kami putuskan untuk berhenti sejenak dan bersatu hati berdoa. Sungguh ajaib, kami memperoleh petunjuk jalan keluar. Saat kami melanjutkan perjalanan kira-kira sepuluh menit kemudian, kami melihat lampu jalan. Ketika kami tiba di jalan tampak sebuah desa. Ternyata jalan tersebut adalah jalan yang membawa kami kepada tujuan pulang. Terkadang hidup ini menghadapi jalan buntu. Kiri kanan muka belakang gelap. Tidak tampak jalan keluar sama sekali. Tidak ada jalan keluar. Di saat demikian, kita perlu berhenti dan menenangkan diri. Kita berdoa. Memohon Tuhan menerangi dan membuka jalan. Firman-Nya tidak pernah batal dan gagal. Tuhan akan memberikan kepada kita jalan keluar. Sebelum berganti nama Paulus, namanya Saulus. Saat mulai memberitakan Injil di Damsyik, orang-orang Yahudi merencanakan membunuh Saulus. Semua akses keluar dari kota Damsyik dijaga. Tidak ada jalan keluar bagi Saulus. Berarti Saulus terancam jiwanya. Namun Tuhan membuka jalan keluar. Murid-muridnya menurunkan Saulus dari atas tembok kota. Saulus bebas. Saulus selamat. Puji Tuhan. Bagi Tuhan tidak ada jalan buntu. Di hadapan-Nya selalu ada jalan keluar.(IE)
Tidak ada jalan tertutup di hadapan Tuhan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Bapa, berikan aku jalan keluar.
selasa, 7 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 1-2
Jalan Yang Lurus Amsal 4:1-27 Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. Amsal 4:1-13
Pesan seorang ayah sebelum meninggal merupakan pesan yang penting untuk dilaksanakan oleh anak-anaknya. Salomo, seorang yang diberi hati penuh hikmat oleh Tuhan. Ia memiliki pengalaman hidup yang baik dan yang buruk. Pengalaman buruk itu adalah ia berjalan menurut kehendaknya sendiri. Di hari tuanya ia menjadi jauh dari Tuhan karena pengaruh dari isteri-isterinya. Salomo menyadari hal itu tidak baik dan tidak ingin pengalaman buruk itu terulang kepada keturunannya. Itulah sebabnya ia memberikan nasihat-nasihat bagaimana orang harus berjalan di jalan yang lurus. Salomo menyampaikan pesan Daud, ayahnya, tentang bagaimana harus hidup. Bukan mengejar kekayaan yang sifatnya fana, tetapi hidup dalam hikmat. Tentu saja hikmat yang dimaksud adalah hikmat dari Tuhan, yang membawa orang berjalan di jalan yang lurus. Orang yang demikian akan berbicara dan bertindak dengan hati-hati. Ia akan berpikir dan membuat pertimbangan terlebih dahulu sebelum berbicara atau bertindak sehingga dapat mengambil keputusan dengan bijaksana. Ia tidak akan mengeluarkan perkataan yang berbelat-belit atau berkelit; segala yang diucapkan mengandung makna. Ia berpikir positif ke depan. Ia menjaga hati supaya tidak ada noda setitik pun; ia tidak mereka-reka yang jahat untuk merugikan orang lain. Ia memutuskan segala sesuatu dengan bijaksana; segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Itulah jalan orang yang benar dan lurus, Ia akan seperti cahaya fajar kian bertambah terang karena firman Tuhan yang menerangi jalan hidupnya. Sudahkah Saudara berjalan di jalan yang lurus? Jika masih menyimpang ke sana ke sini, kembalilah! Arahkan hidup pada jalan Tuhan, pasti hidup akan terasa indah.(LL) Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut (Amsal 16:25).
r e n u n g k a n
D O A K A N
Generasi muda dijauhkan dari dunia malam yang merusak hidupnya.
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 3-5
rabu, 8 februari 2012
Jalan, Kebenaran, dan Hidup Yohanes 14:1-14 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6
Perjalanan refreshing kelompok persekutuan kami menuju Bandengan Jepara pagi itu mulanya biasa saja. Bagi saya rute perjalanan ke Jepara sudah biasa dan tidak terlalu sulit untuk diingat. Namun perjalanan ini menjadi sangat terkesan setelah dalam perjalanan pulang dari Bandengan yang akan diteruskan makan malam di Shopping Center Jepara sekitar alun-alun ternyata rombongan yang ada di bus lain lama tidak kunjung tiba. Ternyata rombongan tersebut tidak tahu jalan yang harus dilewati, sehingga rombongan ini pulang meninggalkan Jepara mendahului rombongan yang lain. Ini membuktikan bahwa mengenal jalan sangat penting bagi setiap orang. Suatu hari Tuhan Yesus melihat kegelisahan hati Tomas dan Filipus yang merasa takut dan gelisah karena tidak bisa bertemu lagi dengan Sang Guru. Disitulah Tuhan memberikan pengajaran tentang jalan, kebenaran dan hidup. Hal ini dilakukan karena Tuhan tahu bahwa pengajaran mengenai jalan sangat mudah dipahami oleh orang-orang Yahudi. Untuk menghibur murid-murid-Nya dan memberikan pemahaman yang benar tentang siapa Yesus. Ia berkata, “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang yang datang kepada bapa, kalau tidak melalui Aku.” Artinya: pertama, Tuhan Yesus memberikan jaminan bagi orang percaya untuk masuk dan tinggal di Sorga bersama dengan diri-Nya, karena Dia sendiri sebagai jalannya. Kedua, Setiap orang percaya akan mengenal Bapa sebagai sumber pengajaran dan hikmat, karena Tuhan Yesus adalah Kebenaran itu sendiri. Ketiga, Di dalam Tuhan Yesus, setiap orang percaya memperoleh pemeliharaan dan hidup kekal. Itulah Tuhan Yesus Krisus yang kita percaya dan kita sembah. Sungguh tidak mengecewakan. (ADL) Hanya satu jalan yang memberi manusia selamat yaitu Tuhan Yesus Kristus.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Setiap orang agar berjumpa dengan Tuhan Yesus dan menerima-Nya sehingga memperoleh keselamatan.
kamis, 9 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 6-7
Jalan Yang Baru dan Hidup Ibrani 10: 19-25 Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri…. Ibrani 10:20
Di dalam sebuah perusahaan besar, tidak semua karyawan bisa dengan mudah bertemu dan berkomunikasi dengan pimpinan tertinggi. Ada aturan-aturan tertentu, misalnya membuat janji terlebih dahulu. Kalau ada yang diberi akses khusus, biasanya orang-orang yang berkepentingan secara langsung. Demikian halnya pada zaman Perjanjian Lama. Hanya imam besar yang dapat masuk ke ruang maha kudus di Bait Allah untuk mempersembahkan korban. Ia pun hanya boleh masuk setahun sekali untuk mempersembahkan korban pada hari penebusan dosa bagi umat Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib, orang percaya memiliki akses untuk bertemu secara langsung dengan Tuhan Yesus Kristus. Ia telah membuat jalan yang baru dan yang hidup sehingga orang percaya dapat bersekutu dengan Allah. Karena Kristus, semua orang percaya dapat menikmati kehadiran Tuhan setiap waktu dengan mudah. Betapa luar biasa karya Kristus ini! Kehadiran dan kedekatan Tuhan sudah tersedia bagi kita. Kristus sebagai Imam Besar Agung telah membuat kita: pertama, bertumbuh dalam iman kepadaNya (Ibrani 10:21-22); kedua, berpengharapan dalam keselamatan di dalam-Nya (Ibrani 10:23); dan ketiga, mengasihi satu dengan yang lain dalam persekutuan antar orang percaya, saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik (Ibrani 10:24-25). Tuhan memanggil kita untuk menjadi “bait Allah” yang telah menerima keselamatan melalui Kristus, sehingga kita menjadi umat-Nya yang memiliki akses untuk datang kepada-Nya setiap saat. Mengingat betapa pentingnya nilai akses tersebut, jangan pernah sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan! (AS) Sudahkah setiap Saudara berada di jalan yang baru dan hidup?
r e n u n g k a n
D O A K A N
Setiap orang percaya mendapat jalan baru dan hidup melalui Kristus
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 8-10
jumat, 10 februari 2012
Jalan Kemenangan 2 Korintus 2:12-14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. 2 Korintus 2:14
Tiga tahun sudah Sarah bekerja di Hongkong. Sarah adalah puteri tunggal dari sepasang suami isteri miskin yang tinggal di Flores. Bagi orang tua Sarah, tiga tahun bak tiga puluh tahun, karena tidak ada kabar sama sekali. Orang tuanya cemas. Beberapa kali tetangganya bercerita bahwa ada beberapa TKW yang mati misterius di Hongkong. Siang malam mereka hanya bisa berdoa. Suatu hari bapak RT berkunjung ke rumahnya sambil membawa kotak agak besar dan menyampaikan bahwa kotak tersebut adalah dari Sarah. Ketika dibuka, kotak itu berisi kain, makanan, satu album foto dan sepucuk surat. Hati orang tua Sarah dipenuhi dengan sukacita. Ternyata Sarah sehat. Sarah diberkati. Dan di liburan Natal, dia merencanakan pulang ke desa menengok orang tuanya. Orang tua Sarah berteriak dengan sorak kemenangan. Benar, Tuhan memberi jalan kemenangan. Titus, salah seorang murid Paulus yang ditugaskan ke suatu wilayah. Dalam waktu tertentu, Titus diharapkan sudah kembali menemui Paulus. Namun setelah sekian lama, Titus tak kunjung tiba. Paulus gelisah. Paulus sangat mengharapkan kedatangan Titus. Akhirnya, Titus pun tiba. Paulus menyatakan perjumpaannya kembali dengan Titus sebagai jalan kemenangan. Bukankah rasa cemas, gelisah, bimbang, kuatir terkadang mengisi pikiran kita? Perasaan tersebut membawa hidup kita kalah. Kita menjadi lemah, bahkan jatuh sakit. Laksana seorang prajurit yang tertembak peluru musuh. Jiwa rontok. Tergeletak. Tak mampu berbuat apa-apa. Di saat demikian, Tuhan yang baik menjamah kita. Tuhan memberi jalan kemenangan. Orang yang mengasihi Tuhan tidak dibiarkan kalah dan tergeletak, diberikannya kemenangan. Di dalam Dia, kita menang. (IE)
Kemenangan ada di pihak Tuhan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Terima kasih untuk kemenangan yang Tuhan berikan.
sabtu, 11 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 11-13
Jalan Sempit Matius 7:13-14 Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya. Matius 7:14
Kita berada di zaman anugerah. Siapa saja diberi kesempatan untuk mendengar Kabar Baik dan sukacita dari Injil Yesus Kristus yang memberikan keselamatan. Setelah menerima keselamatan, bagaimana menjalani hidup Kristen? Menjalani hidup sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus, tidak bisa sembarangan atau sembrono. Orang yang menganggap remeh dan gampangan akan menyesal di kemudian hari sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih (Matius 22:14). Jadi janganlah kita menjadi orang Kristen yang gampangan. Ikut Tuhan Yesus digambarkan seperti masuk melalui pintu yang sesak dan jalan yang sempit. Untuk itu perlu berhati-hati, waspada dan sabar dalam menghadapi setiap peristiwa dalam hidup ini. Bahkan Tuhan Yesus mengatakan bahwa murid-murid-Nya tidak luput dari penganiayaan. Orang Kristen perlu terus bertekun dalam iman sampai akhir, menjaga hidup suci dan menunjukkan kasih Allah kepada sesama. Bagaimana Saudara mengikut Tuhan Yesus? Ada orang Kristen yang mencari Tuhan saat mengalami kesulitan dan kesesakan. Sebagian yang lain, berjaga-jaga dan waspada terhadap cara hidupnya agar tidak tercemar oleh moralitas dunia dan perbuatan dosa. Tipe orang Kristen yang mencari Tuhan saat susah saja, cenderung tidak setia dan sulit bertekun dalam iman. Dia mudah melupakan Tuhan waktu segala sesuatu berjalan baik. Mari kita menjadi murid Tuhan Yesus yang mengelola hidup hari demi hari dengan mengikuti petunjuk firman Tuhan. Menjadi orang Kristen yang kuat dan berkenan tidak pernah dicapai secara instan, tetapi melalui proses yang menghasilkan ketekunan, kesetiaan, kesabaran, ketabahan dan tetap teguh berpegang pada prinsip-prinsip firman Tuhan. (LB)
Jalan sempit menyebabkan orang waspada.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Orang Kristen tetap kuat dalam menjalani proses kehidupan ini
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 14-16
minggu, 12 februari 2012
Jalan-Nya Sempurna Ulangan 8:1-10 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu... Yesaya 55:9
Ketika Tuhan memanggil saya untuk menjadi hamba Tuhan, saya mencoba menghindar. Tetapi pada akhirnya saya memenuhi panggilan tersebut. Banyak tantangan yang harus saya hadapi mulai dari keluar dari pekerjaan, keluarga yang tidak memberi dukungan, sampai pada penyelesaian tugas akhir (tesis). Namun berkat kasih Tuhan saya dimampukan melewati semua itu. Kini saya bisa memahami mengapa saya harus melewati kejadian demi kejadian dalam hidup saya. Sungguh jalan Tuhan terkadang tak terselami oleh akal kita, namun yang pasti jalan-Nya selalu sempurna bagi anak-anak yang percaya kepada-Nya. Ketika bangsa Israel harus melewati padang gurun selama 40 tahun lamanya demi mencapai tanah perjanjian, mereka diajar untuk percaya seutuhnya bahwa jalan Tuhan itu sempurna. Apa yang diajarkan Tuhan kepada bangsa Israel? Pertama kerendahan hati (ayat 2). Selama ini mereka berlaku seenaknya, tidak menghormati Tuhan dan pemimpin mereka yang ditunjuk-Nya menuntun mereka keluar dari Mesir. Kedua, hidup menurut jalan Tuhan (ayat 6). Walaupun harus melewati jalan berputar-putar di padang gurun namun Tuhan memelihara mereka. Yang ketiga, tidak mendua hati (Ulangan 8:19), Tuhan ingin mengetahui sejauh mana bangsa Israel percaya hanya kepada-Nya. Tidak lagi menyembah ilah-ilah yang merupakan kekejian bagi Tuhan. Sudahkah Saudara percaya bahwa jalan Tuhan itu sempurna adanya? Walau kadang harus melewati pencobaan, yakinlah bahwa semua itu untuk memurnikan iman kita sehingga kita menyadari bahwa jalan Tuhan sempurna adanya. (LP)
Jalan Tuhan bukan jalanku, walau kadang berliku, tangan-Nya tak pernah lepas menggandeng tanganku
r e n u n g k a n
D Orang Kristen yang sedang O mencari jalan keluar untuk A masalahnya K A N
senin, 13 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 17-19
Tak Terselami Kejadian 32:1-32 Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka. Kejadian 33:4
Suatu saat puteri sulung kami yang sedang kuliah di luar kota menelepon kami dan meminta nasihat serta doa, sebab ia sedang cemas dalam mempersiapkan presentasi yang harus dipaparkan esok harinya. Teman-teman dalam kelompoknya menyerahkan tugas itu pada saat yang sangat sempit, padahal materinya sangat banyak. Kami pun berdoa dan berkata agar ia tenang dan beristirahat sejenak, baru menyelesaikan tugas tersebut. Keesokan harinya ia berkata bahwa ia mengerjakan tugas itu sampai jam 2 pagi dan … karena satu dan lain hal kelas presentasi ditunda oleh dosennya! Terkadang cara Tuhan menolong kita tak terselami. Apa yang kita takutkan dan kuatirkan ternyata tidak terjadi. Itulah hal yang dialami oleh Yakub. Ia telah menyebabkan Esau marah, ketika ia mengambil hak kesulungannya dan merebut berkat Esau dari ayahnya. Kini ia mendengar Esau mendatanginya dengan 400 orang! Yakub ketakutan. Dan dalam ketakutannya itu, ia membagi rombongannya menjadi dua pasukan (ayat 7), ia berdoa (ayat 9-12) dan memberikan persembahan kepada Esau (ayat 20). Tapi itu semua tidak mampu menenangkan hatinya, sampai ia berjumpa dengan Allah sendiri dan berserah kepadaNya. Allah mengubah namanya menjadi “Israel”, yang artinya “Pangeran Allah”! Ternyata memang Esau tidak lagi membenci atau mendendam kepadanya. Esau justru memeluk dan berdamai dengannya. Adakah yang sedang Saudara cemaskan hari-hari ini? Belajarlah berserah kepada Tuhan di dalam doa. Ia bisa menolong dengan cara yang ajaib yang tidak dapat kita selami yaitu cara yang di luar pemikiran dan logika kita. Percayalah! (PF)
Ketika kita dalam kesulitan, Tuhan sering memberikan kejutan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar semua orang percaya belajar berserah kepada pimpinan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 20-22
selasa, 14 februari 2012
Untukmu Dia Ada Roma 8:31-39 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Roma 8:34
Munculnya Hari Kasih Sayang dilatarbelakangi oleh kisah Dewi Kesuburan Wanita yang dirayakan oleh bangsa Romawi setiap tanggal 14 Februari dan kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan dengan Perayaan Lupercalia. Valentine day atau Hari Kasih Sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari nampaknya menjadi satu momen yang membudaya di kalangan masyarakat Indonesia, meskipun bukan budaya asli bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia yang ingin menghargai dan mengembangkan budaya “kasih sayang” tentu tidak salah asal ungkapan kasih sayang itu diwujudkan tanpa melanggar tata susila masyarakat. Namun bagi orang Kristen, ungkapan kasih hendaknya didasarkan pada firman Tuhan tentang kasih Allah yang dinyatakan melalui Tuhan Yesus Kristus yang tersalib. Karena dari peristiwa inilah kasih sayang terbesar dalam sejarah manusia dinyatakan. Untuk itu orang yang diselamatkan oleh kasih Allah haruslah mengingat dan tetap menghormati Tuhan Yesus. Alasannya adalah pertama, kasih Allah yang dinyatakan dalam Tuhan Yesus Kristus bukanlah mitos melainkan sungguh-sungguh nyata ada. Kedua, melalui Anak-Nya yang diberikan kepada manusia membuktikan bahwa Allah selalu siap menganugerahkan semua berkat-Nya yang ada kepada umat-Nya. Ketiga, kasih Allah dalam Kristus merupakan kasih yang akan selalu ada dalam hidup orang percaya, meskipun mengalami penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya maupun pedang yang ingin memisahkannya dari Allah. Inilah kekuatan kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus yang lebih tinggi dan lebih kuat dari kasih yang ada di dunia. (ADL)
Tidak ada kasih sayang yang lebih besar dan mulia selain kasih Kristus
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar semua orang menemukan kasih sayang di dalam Tuhan Yesus Kristus.
rabu, 15 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 23-25
Berjalan Dengan Iman Kejadian 22:1-14 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Kejadian 22:8
Hanya orang stres dan depresi saja yang berjalan tanpa arah dan tujuan karena pikiran terganggu dan rasa hampa menekan hidupnya. Tetapi bagi Abraham tidaklah demikian, yaitu ketika ia dipanggil untuk berpisah dari bangsa dan tanah airnya (Kejadian 12:1) serta pergi tanpa mengetahui tujuannya (Ibrani 11:8). Begitu juga ketika Allah meminta anak satu-satunya yang ia kasihi, yaitu Ishak untuk dipersembahkan kepada Allah. Abraham harus berjalan membawa anaknya naik ke gunung Moria. Bisa dibayangkan bagaimana hati Abraham. Ia pasti merasa gundah dan sedih akan kehilangan anak satu-satunya yang akan mati dan tak dapat bersamanya lagi untuk selama-lamanya. Segala kemungkinan bisa terjadi pada diri kita yaitu kecewa, marah, protes, stres, depresi dan bahkan tidak mempercayai lagi janji Tuhan ketika harus mengalami hal yang sama. Itulah sifat dasar manusiawi kita. Hal ini juga bisa terjadi dalam diri Abraham. Ketika iman dan pengharapannya kepada Allah diuji seberat-beratnya, apakah ia masih tetap setia kepada Allah? Atau kesetiaannya terhadap Allah sudah berubah karena beralih kepada Ishak tempat ia mewariskan segala kekayaan dan menaruh pengharapannya pada anak tunggalnya itu? Kitab Suci mencatat bahwa Abraham tetap teguh menjalankan perintah Allah. Segala berkat melimpah dalam kehidupan Abraham dan keturunannya, karena ia berjalan dengan iman. Itulah kunci berkat dalam hidup Abraham. Terkadang Saudara tidak mengerti mengapa sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi dalam hidup ini. Tetapi ketahuilah satu hal bahwa saat kita diperhadapkan dengan ujian, itu berarti Allah sedang bersiap untuk meningkatkan mutu hidup kita menjadi lebih baik bila kita tetap berjalan dengan iman. (SM) Berjalan dengan iman harus dibayar dengan ketaatan kepada Allah.
r e n u n g k a n
D Tuhan berilah aku hati yang O kuat untuk memberikan A ketaatanku kepada-Mu. K A N
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 26-28
kamis, 16 februari 2012
Jangan Batasi Tuhan 1 Samuel 17:32-39 Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." 1 Samuel 17:33
Ketika bangsa Israel ditantang oleh orang Filistin dalam suatu peperangan, nyali mereka menjadi ciut karena harus berhadapan dengan Goliat, seorang pendekar perang yang berperawakan tinggi tegap, berpakaian perang dan bersenjata lengkap. Mendengar suara Goliat yang penuh kesombongan, muncullah keberanian Daud untuk melawan Goliat. Daud, seorang yang masih muda berani memberi nasihat kepada Saul untuk tidak tawar hati dan dia mengajukan diri untuk berperang. Melihat perawakan Daud dan wajahnya yang elok kemerah-merahan, Saul tidak yakin dengan kemampuan Daud. Secara manusia perkataan Saul cukup beralasan. Mana mungkin Daud yang hanya menggembalakan domba dan tidak pernah masuk latihan militer sebagai seorang tentara perang bisa mengalahkan seorang prajurit seperti Goliat yang sudah terlatih. Benar-benar tidak masuk akal. Tetapi setelah Daud menceritakan pengalamannya yang selalu menang berkelahi dengan binatang buas, Saul mengizinkan Daud maju berperang. Saul tidak yakin dengan kemampuan Daud karena ia tidak kenal siapa Daud dan hanya melihat penampilannya saja. Sejak muda Daud memiliki kerohanian yang baik. Tindakannya yang berani adalah wujud dari iman kepercayaannya kepada Allah. Kalimat demi kalimat yang meluncur dari lidah bibirnya adalah kalimat profetik yang membawanya kepada kemenangan (ayat 37,46-48). Atas nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel, akhirnya Daud berhasil mengalahkan Goliat. Apakah saat ini Saudara sedang menghadapi “Goliat-Goliat” yang membuat Saudara takut? Jangan tawar hati. Jangan batasi kuasa-Nya. Ucapkan perkataan profetik seperti Daud. Tuhan ada di pihak kita. Dia adalah Panglima kita. Jadilah pemenang!(LL) Tuhan memberikan kemenangan kepada orang yang tidak membatasi kuasa-Nya
r e n u n g k a n
D Saudara-saudara kita yang sedang bergumul dengan O A persoalan-persoalan yang K berat. A N
jumat, 17 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 29-31
Jalan Berbalik Matius 14:21 Tesalonika 1:6-10 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar 1 Tesalonika 1:9
Latar belakang orang Tesalonika adalah penyembah berhala. Sejarah mencatat di masa purba manusia menyembah pelbagai macam berhala: bisa berbentuk batu besar; patung yang terbuat dari kayu atau batu; tempat-tempat keramat; dan seterusnya. Saat sejumlah orang di Tesalonika percaya dan menerima Injil, mereka tidak lagi menyembah berhala. Jalan mereka ke arah berhala diberhentikan oleh Injil. Kini mereka menyembah Tuhan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Jalan mereka berbalik. Dulu ke arah berhala, kini tertuju kepada Tuhan. Tobat berarti jalan yang berbalik. Seperti kisah anak bungsu yang terhilang, beberapa saat lamanya meninggalkan rumah bapaknya. Jalan hidupnya ke arah kejahatan. Hartanya dihabiskan dalam dunia kejahatan. Setelah tidak memiliki apa-apa, dia teringat rumah bapaknya. Dia tetapkan hatinya untuk berjalan kembali ke rumah bapaknya. Perjumpaan dengan bapaknya menghasilkan pengampunan sekaligus berkat baru. Dia bertobat. Dia tidak mau lagi berjalan ke arah kejahatan. Dia telah berbalik untuk hidup bersama bapaknya. Sudahkah Saudara menyadari jalan yang saat ini Saudara lewati? Mungkin adalah jalan dosa. Jalan menuju maut. Mungkin lurus mulus, tapi ujungnya ke arah maut. Ada jalan yang disangka orang lurus tapi ujungnya ke arah maut. Injil Kristus memanggil Saudara berjalan balik. Jangan dilanjutkan jalan maut tersebut. Putuskan hari ini juga untuk berbalik. Berbalik ke mana? Berbalik ke arah Tuhan, Bapa di sorga. Berjumpa dengan Bapa ada pengampunan. Berjumpa dengan Bapa ada berkat tersedia. Berbaliklah sekarang juga. (IE) Tuhan menghendaki jalan manusia berbalik kepadaNya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Terima kasih Bapa untuk pertobatan orang berdosa.
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 32-34
sabtu, 18 februari 2012
Tiada Yang Mustahil Lukas 1:5-25,57-66 “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.” Lukas 1:25
Kisah tentang Malaikat Gabriel yang mendatangi seorang laki–laki bernama Zakharia, menjadi sebuah kisah yang tidak asing lagi di telinga. Siapakah sosok seorang Zakharia dalam pasal ini? Menurut Lukas, penulis Injil Lukas itu sendiri, Zakharia adalah seorang imam yang hidup benar di hadapan Allah dan saleh, namun mereka tidak dikaruniai seorang anak (ayat 6-7). Banyak orang ingin mengalami peristiwa yang luar biasa dalam hidupnya, namun seringkali tidak mau menerima proses kehidupan ini. Zakharia dan Elisabet secara sadar mengerti benar bahwa Allah yang mereka sembah ialah Allah yang ajaib, yang dapat melakukan perkara–perkara yang mustahil. Hal tersebut dikarenakan mereka berdua berasal dari keluarga imam. Mereka mengerti benar tentang sejarah kebesaran Allah Israel dari zaman ke zaman. Namun tetap saja hal tersebut tidak dapat meyakinkan Zakharia untuk mempercayai rancangan Tuhan dalam hidupnya yaitu tentang hadirnya seorang anak di usia tua mereka (ayat 13-20). Seringkali demikian juga dengan kita orang percaya, rajin ke gereja setiap hari, menjadi aktifis gereja dan sebagainya, namun ketika kita diperhadapkan dengan kemustahilan, kita mulai meragukan kemahakuasaan Allah. Keajaiban atas kemustahilan dimulai dari keterbatasan logika manusia (ayat 7). Oleh karena itu pernyataan “tiada yang mustahil bagi Allah” tidak akan pernah terjadi dalam kehidupan orang percaya, jika tidak ada penyerahan diri yang penuh dalam prosesnya. Penyerahan diri ini meliputi keterbatasan logika manusia dan kesediaan diri untuk membayar harga, yang kemudian disertai dengan tindakan nyata. Inilah iman kepada Allah. (MI) Penyerahan diri dan pengorbanan bagi Tuhan mendatangkan mukjizat.
r e n u n g k a n
D Orang percaya semakin O diteguhkan saat menjalani A proses kemustahilan. K A N
minggu, 19 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 35 - Ulangan 1
Terus Melangkah Kisah Para Rasul 16:4-12 … karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Kisah Para Rasul 16:10
“Nanti juga sama saja hasilnya.” Kira-kira respons semacam itulah yang umumnya dikatakan ketika seseorang diminta untuk kembali mencoba sesuatu yang belum berhasil diselesaikannya. Padahal pengalaman itu bisa menjadi pelajaran berharga mengenai aspekaspek apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar dapat mencapai hasil yang lebih baik. Respons yang berbeda ditunjukkan oleh Paulus dan Silas. Ketika mereka berusaha untuk masuk ke Asia, mereka dicegah oleh Roh Kudus. Lalu ketika mereka mencoba masuk ke Bitinia, mereka tidak diizinkan juga. Pengalaman ini unik, karena biasanya kita mendengar bahwa Roh Kudus menuntun, menolong dan membukakan jalan buat kita. Tetapi kali ini justru mencegah dan tidak mengizinkan. Menarik untuk memperhatikan respons Paulus dan Silas. Mereka tidak terpaku pada pertanyaan mengapa tidak boleh masuk ke Asia atau pun tidak diizinkan masuk ke Bitinia. Tetapi mereka terus melangkah “melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia” (Kisah 16:6). Kemudian mereka melintasi Misia hingga sampai di Troas (Kisah 16:8). Barulah di Troas mereka mengerti bahwa kehadiran mereka dibutuhkan di Makedonia. Ketika pintu-pintu di Asia dan Bitinia itu tertutup, mereka terus melangkah. Kerapkali kita lebih memilih berhenti dan terus mempertanyakan mengapa rencana kita tidak berhasil dan mengapa keinginan kita tidak terwujud. Tanpa sadar bahwa ada pintu lain yang telah dibukakan. Memang kita tidak dapat melihat pintu yang terbuka itu kalau kita berhenti meratapi pintu yang tertutup. Yang diperlukan ialah keberanian untuk kembali melangkah dan terus mencoba. (RC) Bagaimana respons saya terhadap kesulitan?
r e n u n g k a n
D O A K A N
Ajar aku terus melangkah untuk dapat melihat pintupintu yang sudah Engkau buka.
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 2-4
senin, 20 februari 2012
Taat Pada Nasihat Tuhan Kisah Para Rasul 27:10-26 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus. Kisah Para Rasul 27:11
Logika berguna untuk memikirkan berbagai kemungkinan sebelum seseorang mengambil sebuah keputusan. Penglihatan juga penting, untuk mengetahui kenyataan yang sedang terjadi. Sang perwira pasukan yang membawa para tawanan berlayar, tidak menghiraukan peringatan Rasul Paulus bahwa pelayaran akan menghadapi marabahaya. Melihat cuaca yang baik, angin bertiup sepoi-sepoi dari arah selatan, nakhoda berpendapat bahwa pelayaran akan aman-aman saja. Ternyata, tidak semua yang masuk logika pasti benar. Tidak juga fakta yang nampaknya baik pasti benar. Terbukti, kapal itu harus menghadapi badai yang dahsyat dan terjadi musibah di lautan yang ganas. Hidup di dunia ini bagaikan berada di lautan yang kadang tenang tetapi terkadang juga menghadapi angin badai. Ada banyak kesesakan dan penderitaan dialami karena orang mengabaikan nasihat Tuhan. Seringkali Tuhan memakai hamba-hamba-Nya untuk menyampaikan nasihat, agar manusia tidak salah mengambil keputusan dalam urusan-urusan kehidupan ini. Saat-saat tertentu Tuhan bisa berbicara untuk menegor, mencegah dan mengarahkan seseorang agar terhindar dari musibah. Sebab itu jangan mengabaikan nasihat Tuhan yang disampaikan melalui hamba-hamba-Nya. Namun, bukan berarti sedikit-sedikit kita bertanya kepada hamba Tuhan sebelum mengambil keputusan. Jika demikian kita bisa terjebak kepada kekristenan yang berbau magis. Logika dan perasaan harus digunakan untuk menganalisa segala sesuatu, tetapi jangan bersandar kepada logika dan perasaan semata, lalu mengabaikan nasihat firman Tuhan.(LB) Nasihat Tuhan tidak pernah salah.
r e n u n g k a n
D Para pemimpin gereja agar O memiliki kepekaan rohani A atas pimpinan Tuhan. K A N
selasa, 21 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 5-7
Bertahan Dalam Jalan Tuhan Yakobus 1:12-18 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12
Tak ada satu pun orang tua yang mau memasukkan putera-puterinya ke sekolah yang tidak pernah mengevaluasi kemajuan pendidikan anak didiknya melalui test atau ujian. Ketika mereka mengeluh kepada kita tentang banyaknya dan beratnya materi pelajaran yang harus dipersiapkan guna menghadapi test, kita menguatkan hati mereka, bukan? Kita memberikan pendampingan kepada mereka dan berkata, “Ayo, kamu bisa. Bersama Tuhan Yesus kamu pasti bisa!” Dan akhirnya mereka pun berhasil melewati ujian itu dengan baik. Allah kita adalah Bapa yang baik. Ia juga menginginkan agar kita bertumbuh menjadi lebih kuat di dalam iman. Yakobus berkata bahwa Allah tidak pernah mencobai siapapun. Ia mengizinkan pencobaan itu datang dalam kehidupan kita, sama seperti orang tua yang mengizinkan guru di sekolah memberikan soal test kepada anak-anaknya, agar mereka naik ke level atau tingkat yang lebih tinggi. Apa tujuan pencobaan itu? Agar dalam menghadapi persoalan kita bersandar pada Tuhan. Rahasia untuk dapat bertahan dalam iman atau jalan Tuhan adalah ketika kita tetap mengasihi-Nya. Hanya mereka yang memiliki kasih yang mampu bertahan atas segala tantangan kehidupan, maka kita memperoleh mahkota kehidupan yang telah dijanjikan-Nya. Bagaimana kasih kita kepada Tuhan? Apakah sudah luntur? Apakah ada hal lain yang membuat kita berpaling dari mengasihi Tuhan? Mungkin kita lebih mengasihi harta kita atau hobby kita atau hal-hal lain yang bersifat duniawi? Jika itu yang terjadi, kita tidak akan mampu bertahan dalam pencobaan. Saatnya sekarang kembali kepada kasih yang mulamula kepada Tuhan, maka kita akan mampu bertahan!(PF)
Tetaplah bertahan, sebab kekuatan telah Tuhan berikan
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar setiap orang percaya mampu mempertahankan iman dalam segala keadaan.
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 8-10
rabu, 22 februari 2012
Saat Jalan Buntu Keluaran 14:15–31 ...dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Keluaran 14 : 21
Kisah bangsa Israel menyeberangi laut Teberau sangat menakjubkan! Bagaimana mungkin lautan luas itu terbelah dan muncul jalan yang bisa dilalui oleh bangsa Israel sehingga terluput dari kejaran pasukan Firaun yang murka. Peristiwa itu menunjukkan bahwa kuasa Allah turut bekerja untuk menolong umat-Nya saat menghadapi jalan buntu. Peristiwa alam yang terjadi berupa awan gelap dan angin timur yang keras hanyalah sarana untuk terjadinya mukjizat Allah. Itu sebabnya setelah selamat dari kejaran pasukan Firaun, sorak sorai dan kegembiraan yang meluap-luap dirasakan oleh bangsa Israel. Mereka memuji-muji dan memuliakan Tuhan yang dahsyat! Bangsa Israel waktu itu benar-benar menyadari bahwa Allah telah menjadi pembela dalam kondisi genting dan gawat. Merenungkan peristiwa ini, apakah iman Saudara dikuatkan? Ternyata persoalan dan masalah bisa dihadapi oleh siapapun termasuk orang Kristen. Orang Kristen bisa mengalami tekanan dan kesulitan karena imannya. Namun, Allah hadir saat umat-Nya dalam kondisi “kritis”. Terkadang Allah mengizinkan umat-Nya mengalami kondisi tersebut, tetapi Allah tidak pernah terlambat menyatakan pembelaan dan pertolongan-Nya. Saudara, mari kita percayakan diri sungguh–sungguh kepada Allah yang menjadi sumber pertolongan. Ia bisa membuka jalan-jalan buntu. Jangan bersandar kepada kepandaian, pengalaman dan kemampuan sendiri. Jangan pula berharap kepada kemegahan manusia karena semua itu bukan sumber tetapi sarana saja. Allah bisa memakai berbagai cara dan sarana untuk menyatakan pertolongan-Nya.(LB) Allah tidak mengenal kata mustahil.
r e n u n g k a n
D Orang percaya yang sedang menghadapi jalan buntu O A dalam hal kebutuhan K ekonomi keluarga. A N
kamis, 23 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 11-13
Jalan Pengharapan Roma 5:2-5 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29:11 “Dokter, apakah aku bisa sembuh?” tanya seorang ibu yang terkulai di sebuah ruangan rumah sakit. “Ibu, kita tetap berupaya menyehatkan kembali ibu dengan obat-obat yang telah diberikan kepada ibu,” jawab dokter. Kembali terdengar rintihan si ibu sambil menangis, “Dokter, aku tidak mau mati. Tiga anakku masih kecil. Tahun lalu ayah mereka meninggal karena kecelakaan. Kalau aku mati juga, siapakah yang memelihara mereka?” Dokter bungkam. Dia pun bergegas meninggalkan ruangan. Selaku hamba Tuhan yang saat itu berkunjung ke ibu tersebut, saya berdiam diri tanpa mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Ibu tersebut masih menangis. Setengah jam berlalu. Akhirnya saya berkata, “Ibu, kita sebagai orang beriman memiliki pengharapan di dalam Tuhan.” Saya terdiam sejenak. Kemudian saya pegang tangan ibu itu sambil berkata, “Maukah Ibu berdoa dengan saya?” Ibu itu mengangguk. Saya pun berdoa. Singkat saja. Selesai berdoa, saya pun pamit. Beberapa waktu kemudian, ibu tersebut muncul di gereja. Hadir di ibadah Minggu. Dia berkata, “Terima kasih, Pak. Tuhan sudah menyembuhkan saya.” Tepatlah nas bacaan kita hari ini. Firman-Nya menegaskan, bahwa Tuhan memberi hari depan yang penuh pengharapan. Ya, di dalam Tuhan ada jalan pengharapan. Rasul Paulus menambahkan dengan kata-kata bahwa pengharapan di dalam Tuhan tidak mengecewakan. Saat berada dalam kondisi penderitaan atau kesulitan apa pun, kita tidak akan putus asa karena kita masih punya pengharapan. Barangkali kata-kata manusia menyatakan, “Dia sudah tidak ada harapan!” Tetapi firman-Nya berkata, “Di dalam Tuhan tetap ada harapan.” Sebab itu marilah kita selalu berharap kepada Tuhan.(IE)
Tuhan selalu ada perngharapan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Ya Tuhan, aku hanya berharap kepada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 14-16
jumat, 24 februari 2012
Terobosan 1 Tawarikh 4:10-11 "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. 1 Tawarikh 4:10 Ada tiga model orang dalam menyikapi kehidupan ini. Model orang pertama adalah mudah putus asa, lebih suka mengambil jalan pintas dengan cara menyudahi hidupnya. Yang kedua, orang yang tetap hidup tetapi apatis, artinya acuh tak acuh, tidak peduli dan masa bodoh. Ia tidak berupaya melawan penderitaan. Ia pasrah pada nasib. Yang ketiga, orang yang gigih berjuang dengan seluruh kekuatannya, memiliki semangat tinggi melawan kondisi yang tidak menguntungkan. Ia memiliki asa menapaki masa depannya dengan penuh gairah. Kita tidak dapat begitu saja menyalahkan mereka yang putus asa dan apatis, karena memang setiap orang memiliki ketahanan yang berbedabeda. Penderitaan yang panjang dapat membuat seseorang berada di posisi “tidak hidup tidak mati”. Ini adalah sebuah krisis. Bagaimana mengatasinya? Nama Yabes diberikan oleh ibunya untuk mengingat penderitaan ibunya ketika melahirkannya. Dari doanya kita dapat menyimpulkan bahwa Yabes sering terkena malapetaka yang membuatnya kesakitan. Tetapi Yabes tidak putus asa atau apatis. Ia menaruh iman percaya yang kuat kepada Allah. Yang dilakukan Yabes untuk keluar dari krisis adalah berseru kepada Allah. Dalam doanya ia memohon berkat yang melimpah, daerah yang diperluas, penyertaan Tuhan dan perlindungan dari malapetaka. Doanya dikabulkan oleh Tuhan. Itu sebabnya muncul pernyataan” Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya (ayat 9). Doa Yabes telah mengubah nasibnya. Jika Tuhan telah membuat terobosan pada Yabes, maukah Saudara juga mengalaminya? Jangan putus asa, tetaplah memiliki semangat juang. Taruhlah iman percayamu kepada Tuhan, maka Tuhan akan membuat mukjizat dalam hidupmu.(LL)
Tuhan adalah Pembuat terobosan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Orang-orang yang putus asa karena penderitaan yang dialami.
sabtu, 25 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 17-19
Rahmat-nya Terbuka Mazmur 37:1-20 Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Mazmur 37:24
Apakah arti kegagalan? Pertama, kegagalan berarti ketidaksempurnaan kita sebagai manusia. Benarlah peribahasa, “Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga.” Artinya, tak ada seorang pun yang tidak pernah gagal, entah ia mau mengakuinya atau tidak. Kedua, kegagalan berarti tertundanya keberhasilan. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses perjalanan panjang menuju keberhasilan. Tentu tak ada seorang pun yang menghendaki terjadinya kegagalan. Namun kegagalan bisa saja terjadi sebagai bagian dari proses menuju keberhasilan tersebut. Dalam perjalanan mengikut Tuhan pun terkadang kita bisa gagal mengasihi Dia dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, segenap kekuatan dan akal budi. Kita juga bisa gagal menaati firman-Nya secara total. Demikian pula dengan kesetiaan kita kepada Tuhan, kepada pasangan kita, dan sebagainya. Kegagalan itu tidak boleh dipandang sebagai kehancuran total, sebab Tuhan masih berkenan menopang tangan kita dan mengangkat kita kembali. Kita memiliki Allah yang limpah dengan rahmat, seperti seorang bapa yang selalu memberi kesempatan kepada anaknya untuk belajar berjalan, belajar bersepeda, dan sebagainya. Kita diminta untuk percaya kepada-Nya dan melakukan yang baik (ayat 3), bersukacita atas jawaban doa yang Ia berikan (ayat 4), dan berserah kepada-Nya (ayat 5). Kita juga diminta untuk berhenti marah dan meninggalkan panas hati (ayat 8). Rahmat Tuhan begitu berlimpah untuk selalu menyertai, memegang dan menopang tangan kita, agar kalau kita jatuh tidak tergeletak. Jika saat ini ada di antara kita yang jatuh, mari kita bangkit kembali. Tidak ada kata terlambat, asalkan kita mau ditopang oleh tangan Tuhan, kita pasti akan ditegakkan-Nya kembali.(PF) Dalam rahmat Tuhan, selalu ada jalan.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar semua orang percaya selalu mengucap syukur atas rahmat Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 20-22
minggu, 26 februari 2012
Dia Buat Jalan Yesaya 43:14-21 .... Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Yesaya 43:19
Menjadi orang Kristen bukan berarti bebas dari masalah, karena masalah adalah seperti “makanan” yang wajib dinikmati oleh semua orang yang hidup di muka bumi ini. Masalah datang tidak pernah pandang bulu, siapa saja baik itu orang kaya, orang miskin, orang tua, anak muda, bahkan anak-anak kecil sekalipun, semuanya bisa mengalami masalah. Tetapi kita bersyukur kepada Tuhan, sekalipun kita diizinkan-Nya mengalami masalah, yang pasti bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita. Dari kitab Yesaya 43 ini kita menjadi mengerti bahwa Tuhan adalah seorang Penolong bagi umat-Nya. Dikatakan, Dia yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat…” (Yesaya 43:16). Ayat ini mengingatkan kita kepada pengalaman bangsa Israel yang dikejar-kejar tentara Mesir yang berkereta kuda di tepi laut Teberau (Keluaran 14:9). Keadaan tersebut membuat bangsa Israel putus asa dan ketakutan luar biasa karena di belakang mereka ada tentara Mesir, pasukan berkuda sedangkan di depan mereka adalah laut Teberau yang luas dan dalam sehingga seakan tidak ada lagi jalan keluar bagi mereka (Keluaran 14:10-2). Tetapi Tuhan adalah Allah yang mengasihi umat-Nya. Dia sanggup melakukan perkara besar dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Laut Teberau itu dibelah-Nya sehingga bangsa Israel bisa melewati tanah yang kering di laut itu dan lolos dari kejaran tentara Mesir. Mungkin saat ini Saudara sedang menghadapi masalah yang berat dalam hidupmu? Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan, Dia sanggup menolongmu. Seberat apa pun masalah yang sedang Saudara alami, Tuhan Yesus sanggup memberikan jalan keluar. Dia sanggup membuat jalan saat tiada jalan. (DI)
Bagi Tuhan tidak ada masalah yang terlalu sukar untuk diatasi karena ia adalah Allah yang sanggup
r e n u n g k a n
D O A K A N
Agar umat Tuhan semakin menaruh harap dan percayanya kepada Tuhan Yesus saja.
senin, 27 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 23-25
Melihat Dari Atas 2 Raja-Raja 6:8–23 Lalu berdoalah Elisa: “Ya Tuhan: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. 2 Raja-raja 6 : 17
Polisi lalu lintas menggunakan helikopter untuk memantau jalur-jalur jalan raya. Dengan begitu apabila ada kemacetan atau kecelakaan di ruas jalan tertentu, polisi dapat segera mengetahui dan bisa mengarahkan lalu lintas ke jalur alternatif. Selain itu, digunakan juga sarana CCTV yang dipasang di tempat yang tinggi, sehingga polisi dapat memantau lalu lintas melalui monitor komputer. Itulah manfaat melihat dari tempat yang tinggi. Ternyata melihat dari tempat yang tinggi lebih baik daripada melihat dari tempat yang rendah. Di tempat yang rendah manusia hanya melihat sejauh mata memandang. Bukankah sering kali kita menjadi panik, dan putus asa ketika berada dalam situasi yang pelik? Bujang Elisa mengalami ketakutan karena melihat berdasarkan pemandangannya sendiri. Dia menyaksikan tentara Aram dengan kuda dan kereta yang mengepung. Berbeda dengan nabi Elisa. Ia tidak membiarkan hidupnya dikendalikan oleh pandangan matanya yang terbatas. Memang faktanya ada kesulitan menghadang, karena kepungan tentara Aram yang hendak menangkapnya. Namun nabi Elisa memandang kesulitan yang dihadapi dengan menggunakan cara pandang Allah. Dia tahu bahwa perlindungan dan pembelaan Allah bagi hamba-hamba-Nya jauh lebih hebat. Nabi Elisa memiliki penglihatan rohani. Ini disebut melihat dari atas. Nabi Elisa berdoa agar mata rohani bujangnya terbuka sehingga dapat memandang pasukan Allah yang jauh lebih hebat. Cara memandang dari atas akan menghasilkan rasa tenang dan tidak gentar. Kesulitan apa pun tidak akan menghancurkan hidup orang yang memandang persoalannya dari atas, karena tahu bahwa Allah sanggup memberi jalan keluar yang terbaik.(LB)
Rajawali tahu apa yang harus dilakukan saat dia terbang tinggi.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Para pemimpin gereja agar diberi mata rohani yang tajam.
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 26-28
selasa, 28 februari 2012
1.001 Cara 1 Raja-Raja 17:1-24 "... dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1 Korintus 2:9
Betapa terkejutnya saya saat mendengar kisah tentang seorang anak dari keluarga miskin yang mencoba mengakhiri hidupnya hanya gara-gara tidak dapat melunasi dana wisata ke Bali. Ketika gurunya menceritakan hal ini, ada orang yang tergerak hatinya memberikan bantuan. Alangkah baiknya apabila kita tidak terburu-buru mengambil jalan pintas saat menghadapi persoalan karena Tuhan punya “1.001 cara” untuk menolong kita. Ketika Allah mengizinkan musim kekeringan di Israel pada zaman pemerintahan Raja Ahab yang jahat, Tuhan tidak membiarkan Elia kelaparan dan kehausan. Tuhan memerintahkan Elia pergi ke Sungai Kerit agar tidak kehausan. Tuhan juga memiliki cara yang kreatif, melalui burung gagak, diberinya Elia makan roti dan daging (ayat 4). Ketika Sungai Kerit kering, Tuhan tidak membiarkan Elia kehausan, Dia masih punya cara untuk menyatakan keajaiban-Nya. Elia disuruh pergi ke Sarfat. Allah menunjukkan dua keajaiban, yang pertama yaitu melalui janda Sarfat yang memberi makan Elia. Sekalipun janda itu hanya memiliki makanan yang terbatas, Tuhan sanggup memelihara dengan cara yang ajaib. Tepung dalam tempayan dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sampai Tuhan memberi hujan ke bumi (ayat 14). Yang kedua, ketika anak dari janda Sarfat tersebut sakit dan akhirnya meninggal. Lagilagi Tuhan punya cara. Elia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada Tuhan. Akhirnya anak itu hidup kembali. Saudara, apa pergumulanmu saat ini? Sakit-penyakitkah? Ekonomikah? Persoalan rumah tangga? Atau masalah yang lain? Mari dengan penuh iman bawa pergumulanmu kepada Tuhan. Dia memiliki “1.001 cara” untuk menolongmu dengan cara-cara yang tidak terduga (1 Korintus 2:9) . (LP)
Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita dengan keajaiban-Nya.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Anak-anak Tuhan yang sedang menghadapi masalah berat.
rabu, 29 februari 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 29-31
Jalan Berkat Kejadian 12:5-9 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai. Mazmur 5:13
Oleh panggilan Tuhan, Abram meninggalkan kampung halamannya, teman-teman dan mata pencahariannya. Kemana? Dia tidak tahu. Secara manusia ada tanda tanya besar di masa depan hidupnya. Tentunya Abram juga berpikir bagaimana dengan mata pencahariannya. Namun hanya oleh iman kepada Tuhan, Abram menerima berkat. Jalan hidupnya merupakan jalan berkat. Perhatikan pernyataan Kitab Suci, “Abram membawa Sarai, isterinya dan Lot, anak saudaranya dan segala harta benda yang didapat mereka (Kejadian 12:5). Ternyata Abram tidak jatuh miskin. Sebaliknya dikatakan Abram memiliki harta benda. Berarti ketika dia meninggalkan kampung halamannya, jalan-jalan yang dilewati adalah jalan-jalan berkat. Bahkan perjalanan Abram lebih lanjut menjadikan Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya (Kejadian 13:2). Benar-benar jalan Abram jalan yang penuh berkat. Apa rahasianya? Pemazmur mengatakan “Engkaulah yang memberkati orang benar” (nas bacaan di atas). Berarti jalan orang benar adalah jalan berkat. Kemana saja orang benar berjalan, Tuhan melimpahkan berkat ke atas kehidupannya. Pertanyaannya, bagaimana dengan Abram? Apakah dia orang benar? Jawabannya jelas. Ya, Abram adalah orang benar. Apa buktinya? Pertama, Abram taat pada panggilan Tuhan. Sekalipun dia tidak tahu masa depan hidupnya, dia tetap menaati panggilan Tuhan. Kedua, Abram selalu membangun mezbah bagi Tuhan (Kejadian 12:7-8; 13:18). Artinya, Abram selalu beribadah pada Tuhan. Ia menghormati dan menghargai Tuhan. Ia mengutamakan Tuhan. Itulah sebabnya jalan hidup Abram diberkati Tuhan. Marilah kita hidup benar di hadapan Tuhan agar kita dapat mengalami jalan berkat dari Tuhan.(IE)
Berkat menghiasi jalan orang benar.
r e n u n g k a n
D O A K A N
Tuhan, buatlah jalanku penuh berkat
Oleh : Pdt.
Lukas Budijana, MA
Valentine day mentradisi di banyak belahan dunia, termasuk di Indonesia. Hari itu dinanti-nantikan dengan gairah tersendiri khususnya oleh kaum remaja atau yang berjiwa muda. Mereka menyiapkan pesta, coklat, baju merah jambu dan pernak-pernik dengan simbol hati bertebaran di sana sini. Pada hari yang dianggap spesial ini mereka berkirim kartu, sms, bbm, facebook bahkan bertemu menebar senyum dan salam kasih sayang. Sejumlah anak muda lainnya menggunakan hari v a l e n t i n e u n t u k mengungkapkan kata-kata cinta kepada orang yang dikasihi. Berikut ini, sekilas pemahaman kasih yang umum diekspresikan anak muda, suami istri dan kasih sayang Tuhan sendiri. Kasih anak muda Tahapan usia remaja d ita n d a i de n ga n ge ja la
kematangan secara fisik termasuk sexual. Prilaku yang muncul di kalangan anak remaja adalah rasa tertarik yang “kuat” terhadap lawan jenis. Mereka mulai ingin bergaul lebih dekat, tidak dalam kelompok besar tetapi hanya berdua saja. Orang menyebutnya berkencan dan berpacaran. Tidak sedikit orang tua cemas terhadap anak remajanya yang mulai mengenal cinta. Ekspresi pergaulan mereka sering tidak benar. Mengapa demikian? Karena manusia telah jatuh dalam dosa. Yakub Susabda dalam bukunya mengatakan bahwa sebelum manusia jatuh dalam dosa, hubungan lakilaki dan perempuan adalah hubungan yang seutuhnya (total object oriented). Sex adalah perlengkapan dan alat sosial, yaitu sesuatu yang menyatukan manusia seutuhnya. Namun setelah manusia jatuh dalam dosa,
membuat manusia tidak dapat membina hubungan sosial seutuhnya dengan sesama. Sex menjadi alat pelampiasan nafsu. Itu sebabnya, seringkali rasa cinta anak muda adalah bukan untuk keintiman (intimacy) yang sebenarnya, tetapi hanya mencari pemuasan asmara sesaat. Apa yang dianggap kasih anak muda di atas, sesungguhnya bukanlah kasih yang sebenarnya. Untuk itu remaja perlu mendapat bimbingan dan tuntunan dari gereja, agar mengenal keberdosaan yang telah menyebabkan kekacauan dalam memahami kasih! Mereka perlu mengalami pemulihan hubungan dengan Allah yang telah rusak karena dosa. Pulihnya hubungan dengan Allah menyebabkan pulihnya hubungan dengan sesama termasuk dengan lawan jenis. Kasih suami istri
Pernikahan adalah panggilan Allah terhadap kesendirian manusia. Allah sendiri yang mengatakan tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Dan manusia diberi pendamping sebagai penolong hidupnya. Itulah pernikahan. Jadi orang yang menikah seharusnya menikmati kegairahan hidup dan tidak merasa sepi lagi. Ironisnya, sejumlah pernikahan justru dijalani dengan kesepian bahkan berderai air mata. Bukan kebahagiaan yang dirasakan tetapi penderitaan. Mengapa demikian? Seringkali keluarga dilandasi oleh kasih persaudaraaan (philia), sehingga hanya bertahan apabila pihak yang dikasihi memberi respons baik. Lebih parah lagi, ada sejumlah keluarga tidak melandasi hidup berkeluarga dengan Kasih! 1 Korintus 13 mengungkapkan keagungan kasih! Sekalipun seseorang
memiliki kehebatan dan kefasihan berkata-kata, bahkan mengorbankan diri untuk dibakar tetapi tanpa kasih, semua itu sia-sia. Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak sombong, tidak mencari kepentingan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain. Segala masalah bisa diselesaikan, segala kesulitan bisa ditanggung apabila suami isteri memiliki kasih. Hakikat cinta kasih sejati dalam perkawinan berasal dari Allah yang Mahatinggi. Dengan demikian suami isteri, orang tua, anak perlu menundukkan diri di bawah wibawa firman Tuhan, agar mampu membangun hidup keluarga bahagia. Bukan hanya itu, keluarga yang melandaskan kepada kasih akan saling membangun dan memperkaya pribadi pasangan dan anak-anaknya. Cinta kasih sejati, menyebabkan masing-masing
dapat berbagi suka dan duka, saling mendukung dan menyemangati hidup ini. Kasih Tuhan Seorang penyair m e n g u n g k a p k a n kesempurnaan kasih Allah dengan ungkapan yang indah, katanya: “Andai cakrawala menjadi kertas, lautan menjadi tinta dan setiap ranting menjadi pena, maka tak akan cukup untuk mengungkapkan besarnya kasih Tuhan.” Tidak ada kasih yang mampu menandingi kasih Tuhan, bahkan “kasih ibu” yang sering dikatakan kasih sepanjang masa, toh hanya bisa mendampingi selama sang ibu masih hidup. Kasih Tuhan telah dinyatakan sejak manusia diciptakan dan ditempatkan di taman Eden dengan segala fasilitas terbaiknya. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah lebih dulu berseru dan memanggil manusia. Tuhan
mendisiplin manusia sehingga harus keluar dari taman Eden, namun tetap kasih-Nya mempedulikan melalui “perjanjian yang dibuat terhadap Nuh, Abraham dan keturunannya”. Kemudian Tuhan memberikan hakimhakim, imam-imam, nabinabi, pemimpin-pemimpin untuk menuntun manusia agar menjadi umat percaya yang hidup dalam kebenaran. Puncak kasih Allah dinyatakan dalam kedatangan-Nya ke dunia sebagai manusia. Peristiwa Natal menjelaskan Tuhan Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri, rela datang dalam kesederhanaan dan kehinaan, palungan sebagai tempat lahirnya. Injil Yohanes 3:16 mengatakan: karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal…... Berapa besar kasih Tuhan kepada manusia? Paulus sendiri berdoa agar b i s a
memahami “betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. Dan kasih itu melampaui segala pengetahuan(bandingkan Efesus 3:18-19). Begitu besar kasih Allah, sehingga dikatakan bahwa Allah adalah Kasih (1 Yohanes 4:16). Kasih adalah sifat Allah, Dia disebut “Allah Mahakasih”, karena tidak ada kasih di dunia ini yang setara dengan kasih Allah! Kasih yang menyebabkan Dia meninggalkan sorga datang ke dunia. Kasih-Nya juga tidak batal oleh respons manusia yang jahat dan berdosa. Roma 5:8 berkata: “…Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Manusia seharusnya merasa malu, karena manusia yang membutuhkan Allah, tetapi manusia tidak mencari Allah. Justru Allah yang terlebih dahulu mencari dan
menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Hal ini dinyatakan oleh 1 Yohanes 4:10, “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” Berbahagialah setiap orang yang menyadari diri sebagai manusia berdosa, dan mengenal kasih Allah yang besar! Kasih Allah memanggil setiap orang agar bertobat dan menerima Kasih Allah yang sempurna itu. Kasih Allah yang sanggup membenarkan manusia berdosa, sehingga manusia berdosa diampuni, dilayakkan dan dipandang benar dalam pemandangan mata Allah sendiri. Kasih Allah sanggup menjangkau seluruh
isi dunia karena Dia Mahakasih! Itu sebabnya setiap orang yang telah mengalami kasih Allah, biarlah hidup sebagai orang yang menebarkan kasih juga seperti dicatat dalam 1 Yohanes 4:19 “Kita mengasihi, karena Allah lebih dulu mengasihi kita.” Penutup Kasih sejati tidak bisa ditemukan di dalam dorongan cinta ala anak muda maupun suami istri. Kasih sejati hanya ditemukan di dalam Allah yang telah menyatakan kasih-Nya sejak manusia jatuh dalam dosa dan Allah tetap menyatakan kasih-Nya sepanjang masa. Mari kita meneladani kasih Allah itu. Amin.
Sumber :
1. Teologi keluarga, Maurice Eminyan, SJ, penerbit Kanisius 2001 2. Pastoral konseling, Yakub B Susabda, penerbit Gandum Mas. 3. Psikologi remaja, Singgih G Gunarsa, BPK Gunung Mulia, 2000.
n a i s k es a K g n a u R
Tuhan yang Menopang
Christina Yap - Semarang Pada kesempatan ini saya ingin bersaksi tentang kejadian yang dialami oleh calon suami saya, Irvan. Pada tanggal 22 November 2011, Irvan jatuh dari atas atap (asbes) dengan ketinggian kurang lebih 4 m dari bawah. Irvan jatuh terlentang miring ke kiri. Saat itu juga segera kami membawanya ke rumah sakit. Setelah pertolongan pertama di UGD, Irvan melakukan foto rontgen untuk punggung (tulang belakang). Hasil yang keluar adalah hasil basah (sementara), dengan pembacaan tidak ada tulang yang patah, sehingga Irvan dirujuk ke bagian fisioterapi. Keesokan harinya, setelah hasil foto rontgen keluar, ternyata pada bagian sayap kiri tulang belakang ada yang patah, sehingga Irvan dirujuk ke dokter bedah tulang. Puji Tuhan, dokter mengatakan hanya bagian kecil yang patah dan masih menempel di otot, sehingga dengan beberapa terapi dan diwajibkan mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung kalsium, diharapkan tulang tersebut bisa menyambung kembali. Irvan sudah menjalani beberapa kali fisioterapi (cyro therapy) di rumah sakit. Puji Tuhan keadaannya sekarang sudah berangsur membaik meski masih harus terus menjalani terapi dan belum boleh melakukan aktivitas yang berat. Kami yakin dan percaya pada saat kejadian itu, tangan Tuhan telah menopang Irvan sehingga Irvan tidak mengalami patah tulang yang parah maupun kejadian yang lebih parah. Betapa besar dan hebat Tuhan kita, saat kami melihat lagi lokasi kejadiannya, hanya berjarak beberapa centimeter dari Irvan jatuh, terdapat batubatu taman yang kasar juga beton-beton. Sedangkan di samping kanannya terdapat meja kaca yang ternyata pecah karena terkena kepala Irvan. Meski sampai saat ini, kondisi Irvan belum pulih 100% karena bagian punggung masih terasa sakit apabila gerak terlalu keras, juga belum bisa menekuk badannya, tetapi Puji Tuhan bahwa Irvan semakin hari semakin membaik. Terima kasih Tuhan. Engkau adalah Tuhan penyelamat. Tuhanlah penolong, penyelamat dan penopang kita. Tak dibiarkannya kita jatuh tergeletak. Semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat.
Ulangan 28:2-6 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
ha u T t a Berk
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.