Semarang, 1 Agustus 2012
Pahlawan Iman Enam puluh tujuh tahun sudah bangsa kita merdeka dari penjajahan bangsa lain. Kemerdekaan tersebut merupakan karunia Allah bagi kita. Di dalam merebut kemerdekaan itu ada banyak orang yang rela mengorbankan nyawanya. Mereka adalah para pahlawan bangsa. Mereka saling bahu membahu, tanpa melihat perbedaan suku, kelompok, dan agama, untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Tentu patut disayangkan apabila hasil pengorbanan mereka kemudian kita nodai dengan kemalasan, ketidakjujuran, keangkaramurkaan, dan kekacauan. Negeri yang dilimpahi Tuhan dengan kekayaan ini harus sepenuhnya kita garap dengan penuh iman. Kita bisa menabur benih, tetapi Tuhan yang menumbuhkan. Kita bisa bekerja keras, tetapi Tuhan yang membuat segalanya berhasil. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bukan mengandalkan pada kekayaan alam itu sendiri, melainkan yang mengandalkan Tuhan – Sang pencipta alam. Mari kita memperkatakan kata-kata iman, yang baik dan positif bagi bangsa dan negara kita. Kita percaya bahwa hari esok pasti lebih baik daripada hari ini … Dirgahayu Indonesiaku! Jayalah negeriku, sejahteralah bangsaku!
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.
Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Teng Yoe Hong (YH) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,(empat ribu rupiah)
.com ahoo sk@y sih.net _ n a ung sinarka : : ren ab w. email sit e : ww an ya Jaw ail.com w e b Ru an g T a s h @ g m m s g 13 kasih gadin sinar
ing 35 Jl. Pr rang-501 63 Sema 024-35405 61 8 Telp. 024-3559 Fax.
Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa dan Bali
:
6 bulan Rp 33.000,-
12 bulan Rp 65.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 36.000,-
12 bulan Rp 71.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
rabu, 1 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 21-23
Definisi Iman Ibrani 11:1-6 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ibrani 11:1
Kita sering mendengarkan banyak ungkapan tentang iman, misalnya, “kita hidup karena iman”; “kita menghadapi semua tantangan hidup dengan iman”; “jadilah menurut imanmu”; “iman tanpa perbuatan adalah mati.” Apa sebenarnya definisi iman? Dalam keseluruhan surat Ibrani pasal 11 ini terkandung makna tentang iman, namun ada dua kata yang menggambarkan tentang definisi iman. Dua hal tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Artinya jika kita beriman, kita memiliki kepercayan yang pasti bahwa Tuhan akan memenuhi janji-janji-Nya. “Harapan” bagi setiap orang percaya merupakan suatu keinginan berdasarkan pada karakter Tuhan yang bisa dipercaya. Kedua, iman adalah bukti dari sesuatu yang tidak kita lihat. Artinya jika kita beriman, kita percaya/yakin dalam kenyataan yang ada tentang sesuatu walaupun kita belum melihat, merasa, mendengar atau pun menyentuhnya. Sesuatu yang tidak kita lihat termasuk di antaranya adalah kehidupan yang kekal, upah yang akan datang, sorga, dan lain-lain. Jika Tuhan telah berjanji, maka Ia memenuhi janji-janji-Nya walaupun kita diizinkan menghadapi kesulitan, penganiayaan, perlawanan dan cobaan. Ada hubungan yang menyatu antara iman dan ketaatan. Iman yang menyelamatkan menyatu dengan ketaatan kepada Tuhan. Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya memiliki iman yang benar dan semakin kuat. Apakah kehidupan iman Saudara sudah seperti yang Allah kehendaki? (AS) Iman dan ketaatan kepada Tuhan tak dapat dipisahkan.
r e n u n g a n
D O A
Agar setiap orang percaya sungguh-sungguh hidup beriman.
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 24-26
kamis, 2 agustus 2012
Iman Nuh Kejadian 6:13-22 Karena iman, maka Nuh-dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan-dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamat-kan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia diten-tukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. Ibrani 11:7
Pada zaman Nuh, manusia hidup dalam kejahatan. Bumi telah rusak dan penuh kekerasan. Sungguh mengerikan! Hal tersebut sangat memilukan hati Tuhan dan Ia menyesal telah menjadikan manusia. Tetapi Nuh tidak terpengaruh oleh orang-orang di sekelilingnya, sehingga Ia dipuji sebagai orang yang benar, tidak bercela dan bergaul dengan Allah. Itu pula sebabnya ia dipilih Allah untuk melaksanakan rencana-Nya yaitu menghapus manusia dari muka bumi dengan air bah. Seperti apakah iman Nuh sehingga ia masuk dalam daftar pahlawan iman seperti yang tertulis dalam Ibrani 11:7? Yang pertama, Nuh percaya saja dan taat pada perintah Tuhan ketika disuruh membuat bahtera yang sangat besar. Tidak ada penolakan atau perdebatan yang keluar dari lidah bibirnya. Kedua, Nuh memperhatikan firman Tuhan dengan seksama sehingga ia dapat membuat bahtera itu tepat seperti yang dikehendaki Tuhan. Ketiga, Nuh siap menerima ejekan dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Jika kita pikir, buat apa membuat bahtera begitu besar sementara jumlah keluarganya hanya delapan orang. Tetapi ia tidak peduli apa kata orang. Keempat, dengan penuh kesabaran ia membuat bahtera dan menantikan datangnya air bah. Diperkirakan air bah terjadi setelah 120 tahun sejak Tuhan berfirman kepada Nuh. Dengan imannya ia dapat melihat sesuatu yang belum kelihatan. Waktu menjadi alat untuk membuktikan apakah seseorang itu tetap sabar dan setia menunggu sampai tiba waktunya. Mari kita meneladani iman Nuh, agar kita juga mendapat pujian seperti yang dikatakan Tuhan, “engkaulah yang Kulihat benar di hadapanKu di antara orang-orang zaman ini” (Kejadian 7:1). (LL) Zaman Nuh berulang lagi di akhir zaman ini, hatihatilah!
r e n u n g a n
D O A
Jagalah hatiku ya Tuhan dari segala bentuk kejahatan.
jumat, 3 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 27-29
Iman Yang Bertumbuh Matius 13:31-35 Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Efesus 4:15
Kehidupan yang kita jalani bukan hanya sekedar kehidupan jasmaniah saja, melainkan juga kehidupan rohaniah. Kalau kehidupan jasmani kita perhatikan dengan baik, maka akan terjadi keseimbangan yang baik antara pertumbuhan dengan kekuatan fisik. Demikian pula dengan kehidupan rohani, semakin kuat kerohanian seseorang, maka kuat pula mental dan kepribadian seseorang. Oleh karena itu kerohanian perlu kita pelihara agar iman semakin bertumbuh. Ketika Tuhan Yesus berada di tepi pantai Galilea, Ia mengajar mengenai pentingnya pertumbuhan iman melalui banyak perumpamaan. Tentu hal ini Ia lakukan supaya murid-murid-Nya lebih mudah memahami pengajaran-Nya. Salah satu perumpamaan itu adalah tentang biji sesawi. Biji sesawi yang kecil dengan sengaja dipakai oleh Tuhan Yesus sebagai gambaran benih iman yang tidak mudah untuk dilihat dan tantangan yang menghalanginya untuk bertumbuh. Namun ketika iman itu sungguh-sungguh dipelihara dengan baik lalu hidup dan bertumbuh, maka iman akan menjadi besar dan kuat bahkan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan yang lain. Setelah pohon ini menjadi besar, ia bukan hanya memberi kehidupan untuk dirinya sendiri, melainkan juga memberi kehidupan makhluk yang ada di sekitarnya. Melalui perumpamaan di atas Tuhan Yesus, Sang Kebenaran mengajar kita supaya iman kita terus bertumbuh. Dengan demikian kehidupan rohani kita semakin kuat dalam menghadapi pergumulan hidup yang tidak semakin ringan dan supaya hidup kita memiliki arti serta menjadi berkat bagi kehidupan banyak orang. (ADL)
Hanya di dalam kebenaran Tuhan, iman kita akan bertumbuh.
r e n u n g a n
D O A
Orang-orang yang tidak mempedulikan kehidupan iman, supaya sadar akan pentingnya iman dalam hidup sehari-hari.
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 30-32
sabtu, 4 agustus 2012
Pusat Iman Ibrani 11:40-12:17 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. Ibrani 12:2
Pada umumnya ketika seorang atlit berhasil meraih prestasi terbaiknya dalam suatu perlombaan atau pertandingan, didatangi wartawan yang menanyakan rahasia keberhasilannya tersebut. Jawabannya beragam, yang intinya ada banyak faktor penyebab keberhasilannya. Namun semua faktor penyebab itu merupakan satu kesatuan yang menjadi pusat atau fokus persiapannya untuk menjadi pemenang. Gambaran yang dipaparkan oleh penulis Surat Ibrani adalah mengenai lomba lari estafet. Bagaimana cara atlit pelari estafet bisa – secara tim – memperoleh kemenangan? Pertama, karena mereka tahu bahwa ada sesuatu yang lebih baik yang tersedia bagi mereka (Ibrani 11:40a). Kedua, karena melihat bahwa dirinya sebagai orang penting yang ikut menentukan kemenangan. Tanpa kesungguhan pelari berikutnya, maka upaya pelari sebelumnya menjadi sia-sia (Ibrani 11:40b). Ketiga, karena sadar bahwa ada banyak penonton atau saksi yang melihat sepak terjangnya. Keempat, karena mau menanggalkan beban. Kelima, menjalani perlombaan dengan tekun (Ibrani 12:1). Keenam, berfokus pada tujuan (Ibrani 12:2). Mari kita jadikan keenam hal di atas sebagai gambaran pusat iman kita untuk memperoleh kemenangan: adanya mahkota kemuliaan yang Tuhan telah sediakan bagi kita; adanya kesadaran bahwa para pahlawan iman sebelum kita tidak sempurna tanpa kita; status kita sebagai surat yang terbuka di hadapan banyak orang (2 Korintus 3:2); adanya kesungguhan hati dalam mengikut Tuhan kita Yesus Kristus; perlunya ketekunan dalam pengiringan kita; dan fokus utama kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri. (PF) Pusat iman adalah Yesus Kristus saja, bukan yang lain.
r e n u n g a n
D O A
Kedewasaan rohani semua orang percaya.
minggu, 5 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 33-35
Berani Bertindak 2 Raja-Raja 7:1-11 Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati. 2 Raja-Raja 7:4b
Kemiskinan bisa terjadi karena seseorang hanya berpangku tangan tanpa berbuat sesuatu. Ada ungkapan berkata: “Jikalau anda dilahirkan miskin, bukan salah anda. Namun jikalu anda mati dalam keadaan miskin itu salah anda sendiri.” Tidak cukup seseorang berdoa saja, tetapi perlu juga memiliki keberanian untuk bertindak. Jadi iman diperlukan saat berdoa, tetapi juga harus dimiliki agar kita berani bertindak. Nabi Elisa sudah menyampaikan firman Tuhan bahwa keadaan akan segera berubah dari kondisi bangsa yang mengalami bencana kelaparan menjadi bangsa yang akan menerima berkat berkelimpahan. Reaksi sebagian orang menertawakan dan tidak percaya sama sekali, sebagian lagi acuh tak acuh terhadap perkataan firman Tuhan dan tidak berbuat apa-apa. Namun saat itu ada empat orang yang sakit kusta berada di depan pintu gerbang. Mereka sadar bahwa kondisi memang sulit, dan bisa berakibat kematian. Duduk-duduk saja tidak membawa hasil. Akhirnya mereka memutuskan untuk bangkit dari tempatnya dan mendatangi perkemahan tentara Aram. Mereka berani bertindak mengadu nasibnya. Entah hidup atau mati nantinya, tidak terlalu dipusingkan. Mereka telah mengambil sikap optimis. Jangan Saudara putus asa saat berada dalam kesukaran dan kesulitan! Sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan pertolongan bagi Saudara. Teladani empat orang kusta itu, melangkahlah dengan iman! Jangan duduk-duduk saja, mulailah berdiri dan berpikir serta bertindak untuk mengatasi kesukaran yang Saudara hadapi. Saat Saudara melangkah berjuang mengatasi kesukaran, Saudara akan berjumpa dengan pertolongan Tuhan yang mengherankan. (LB) Bertindak dengan iman, raih kemenangan yang Tuhan sediakan.
r e n u n g a n
D O A
Orang-orang Kristen bangkit dari kemalasan dan berjuang dalam kerja.
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 36-38
senin, 6 agustus 2012
Penghalang Iman Amsal 4:14–17 Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Amsal 4:14
Untuk mengetahui seperti apakah seseorang, kenalilah lingkungan pergaulan orang tersebut. Pergaulan yang salah dapat membuat seseorang tidak lagi bertahan dan bertekun dalam iman! Itu sebabnya 1 Korintus 15:33 memperingatkan kita: “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”. Jangan heran apabila ada orang Kristen yang dulunya beriman, begitu setia dan taat beribadah, sekarang sebaliknya menjadi kacau hidupnya. Orang Kristen yang rindu terus bertumbuh dalam iman, perlu terus menerus menyadari bahaya pergaulan. Memang kita hidup dalam lingkungan yang majemuk, kita bisa berkomunikasi dengan siapa pun. Namun jangan kita mengikatkan diri secara mendalam dalam pergaulan dengan sembarang orang. Mengikut Tuhan Yesus Kristus perlu dihayati dengan baik, bahwa kita harus mengalami perubahan selera! Apa yang dahulu menarik perhatian kita dan menyenangkan daging kita, sekarang di dalam Tuhan Yesus Kristus harus kita tinggalkan. Dalam iman kepada Tuhan Yesus, kita telah mati terhadap hal-hal yang berdosa! Dan hal-hal yang berdosa biasanya dapat masuk dalam hidup kita melalui pergaulan yang buruk. Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, membawa konsekuensi perubahan terhadap teman bergaul! Tinggalkan dan putuskan teman-teman yang bisa mempengaruhi pertumbuhan iman Saudara. Arahkan diri Saudara kepada perkara-perkara rohani, kepada teman seiman yang mendorong pertumbuhan imanmu. Pergaulan yang benar akan membuat iman kita tidak bantut, namun terus bertumbuh. Jadi, evaluasilah hari ini dengan siapa Saudara bergaul erat. Ambillah keputusan untuk menyeleksi teman pergaulanmu agar Kristus bertahta di hatimu. (LB)
Pergaulan berperan dalam kualitas iman seseorang.
r e n u n g a n
D O A
Anak-anak remaja agar tidak terjebak dalam pergaulan buruk.
selasa, 7 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 39-41
Iman Henokh Kejadian 5:18-24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. Kejadian 5:24
Kesalehan Henokh memiliki keunggulan yang jarang dimiliki orang pada zamannya. Hidup bergaul dengan Allah merupakan karakter iman yang menonjol yang hanya ditemukan pada kehidupan dua orang dalam pasal-pasal awal Kitab Kejadian, yaitu Henokh dan Nuh (Kejadian 6:91). Henokh hidup bergaul dengan Allah oleh karena mempercayai kedaulatan firman dan janji Allah (Ibrani 11:5-6). Imannya diperkenan Allah sehingga ia diangkat ke hadirat Allah. Orang berikut yang perjalanan imannya sama dengan Henokh adalah Elia (2 Raja:8-11). Kedua orang ini begitu diistimewakan sehingga mereka dibuat-Nya menembus apa yang sudah ditetapkan Allah tentang kematian bahwa manusia mati hanya satu kali saja (Ibrani 9:27). Mereka diangkat oleh Allah mencapai Kerajaan Sorga tanpa melalui kematian secara jasmani. Henokh seorang yang saleh. Ia hidup di tengah masyarakat yang sarat dengan kejahatan, haus kefasikan, lapar kedurhakaan, dan pengumbar nafsu yang semakin merajalela. Kondisi ini sangat membahayakan Henokh (Yudas 1:14-16). Di sinilah tampak perhatian Allah terhadap iman yang dimiliki Henokh sebagai orang biasa yang juga memiliki kelemahan dan rentan menjadi korban kedurhakaan. Imannya yang kuat bisa juga terkontaminasi dengan moralitas buruk yang menjamur di sekelilingnya. Guna mencegahnya dari semua kemungkinan itu, maka Allah mengangkatnya dari kondisi masyarakat yang amoral. Bergaul dengan Allah adalah jalan satu-satunya menuju kepada iman yang kokoh. Dengan iman yang kokoh, maka Allah dengan kerelaan hati-Nya memberi keistimewaan kepada umat-Nya. Bahkan Ia melakukan kebaikan demi kebaikan bagi umat-Nya yang imannya kokoh. (SM)
Tanpa iman tak seorang pun dapat berkenan pada Allah dan iman tanpa perbuatan hakikatnya mati
r e n u n g a n
D O A
Semakin banyak orang yang membangun hubungan karib dengan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 42-43
rabu, 8 agustus 2012
Bebas Dari Maut Lukas 23:39-43 Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Lukas 23:43 Maut berarti kematian. Berdasarkan penjelasan Kitab Suci, maut terdiri dari dua bentuk kematian. Kitab Suci menyebutnya, “kematian pertama dan kematian kedua” (Wahyu 20:12, 14). Kematian pertama adalah kematian yang dialami oleh semua manusia. Semua bangsa, semua suku, semua manusia di bumi pasti akan menghadapi kematian. Tidak ada seorang pun yang mampu menghindarkan diri dari kematian. Apabila waktu kematian tiba, manusia di mana pun dia berada pasti akan mati. Inilah yang disebut kematian pertama. Kematian pertama tidaklah berarti manusia kembali kepada debu tanah. Atau semuanya habis tidak ada lagi kelanjutannya. Kitab Suci jelasjelas menyatakan, “debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya” (Pengkhotbah 12:7). Jadi kematian bukan selesai atau habis semuanya, namun roh manusia kembali kepada pemiliknya yaitu Tuhan. Suatu saat, roh yang fisik manusianya telah mati akan menghadap takhta putih dari Tuhan. Roh-roh manusia tersebut akan diadili oleh Tuhan. Bagi roh manusia yang namanya tidak tercantum dalam kitab kehidupan akan mengalami kematian yang kedua yaitu lautan api (Wahyu 20:11-15). Pertanyaannya, apakah kita dapat dibebaskan dari kematian yang kedua? Jawabannya jelas, tegas, tandas, “ya, dapat dibebaskan.” Contoh yang jelas tampak pada pengalaman penjahat yang disalib di sisi salib Yesus. Penjahat yang disalib jelas akan mengalami kematian, yaitu kematian pertama. Namun, Yesus membebaskan dia dari kematian kedua. Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (Lukas 23:43). Penjahat tersebut bebas dari lautan api yaitu kematian kedua. Percaya pada Tuhan Yesus akan membebaskan kita dari maut. (IE)
Maut telah dikalahkan oleh kebangkitan Tuhan Yesus.
r e n u n g a n
D O A
Terimakasih Tuhan atas pembebasan hidupku dari kematian yang kedua.
kamis, 9 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 44-45
Iman Habel Kejadian 4:1-15 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih bicara, sesudah ia mati. Ibrani 11:4 Kain dan Habel, keduanya tumbuh bersama sebagai kakak beradik. Kain bekerja sebagai petani dan Habel bekerja sebagai gembala. Mereka samasama ingin memberikan korban persembahan kepada Tuhan dari hasil kerja mereka. Kain memberikan hasil pertaniannya dan Habel memberikan anak sulung kambing dombanya dan lemak-lemaknya. Habel dan persembahannya diterima oleh Tuhan, tetapi Kain tidak. Mengapa? Apakah Tuhan pilih kasih? Tentu tidak. Pada ayat 3 dikatakan, “setelah beberapa waktu lamanya,” artinya selama proses waktu yang berjalan sejak mereka masih kanak-kanak sampai dewasa, Tuhan telah mendeteksi hati mereka. Tuhan dapat membaca isi hati mereka lebih dari pada orang tua mereka, Adam dan Hawa. Tuhan mengetahui apakah persembahan mereka didasarkan dari hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan atau tidak. Habel dan persembahannya diindahkan oleh Tuhan karena Ia mengenal Tuhan dengan baik dan mengetahui dengan tepat apa yang Tuhan sukai. Ia pasti juga sangat mengasihi Tuhan. Habel seorang yang memperhatikan perkara-perkara rohani. Buktinya ia memilih anak kambing domba yang sulung dan berlemak. Anak sulung adalah kepunyaan atau hak Tuhan (Imamat 27:26, Bilangan 8:17) yang harus dipersembahkan kepada Tuhan dan lemak yang dibakar adalah korban api-apian yang baunya menyenangkan hati Tuhan (Bilangan 18:17). Karena imannya, maka sekalipun Habel sudah mati karena dibunuh kakaknya, darahnya bisa berteriak kepada Tuhan. Itu artinya roh Habel tidak mati. Tahukah Saudara apa yang Tuhan kehendaki dan apa yang Tuhan sukai? Kenalilah hati Tuhan dengan baik dan berikan untuk Tuhan yang terbaik. Dia akan senang menerima kita dan persembahan kita. Dia juga akan memberikan kehidupan kekal kepada orang yang mengasihi Dia. (LL)
Mengasihi pasti memberi, tetapi memberi belum tentu karena mengasihi.
r e n u n g a n
D O A
Tuhan, ajarku mengenalMu lebih dalam dan mengerti isi hati-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 46-48
jumat, 10 agustus 2012
Peperangan Rohani Kisah Para Rasul 5:1-11 Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus... Kisah Para Rasul 5:3
Banyak orang tidak menyadari bahwa sebenarnya hati manusia adalah ”tempat peperangan rohani” yaitu tempat pergolakan batin antara melakukan kehendak Tuhan dan keinginan diri sendiri. Alkitab mencatat kisah Ananias dan Safira yang menjual sebidang tanah dan kemudian menyerahkan sebagian hasil penjualannya kepada rasul-rasul. Kemungkinan pada saat itu, tanah tersebut laku dengan harga yang cukup tinggi sehingga terjadi pergolakan batin atau peperangan rohani yang hebat di dalam hati Ananias. Pergolakan antara menyerahkan semua hasil penjualannya seperti yang telah dijanjikannya atau mengambil sebagian dari hasil penjualan itu untuk kepentingannya sendiri. Ternyata Ananias menuruti keinginan hatinya yang jahat. Ia memilih mengambil sebagian dari hasil penjualan tanahnya. Petrus yang mengetahui kelicikan hati Ananias, menegurnya dengan keras (ayat 3 dan 4). Demikian juga dengan Safira yang saat ditanya juga berkata dusta. Sebenarnya bukan masalah besar kecilnya atau sebagian uang yang mereka serahkan kepada rasul-rasul, namun sikap hati mereka yang salah yaitu tidak berkata jujur. Mereka membiarkan diri dikuasai oleh nafsu serakah yang akhirnya menjadi tempat Iblis bernaung dan memperalat mereka untuk berbuat jahat yaitu mendustai Roh Kudus. Allah tidak tinggal diam. Melalui Petrus, Allah ingin menyadarkan mereka, namun mereka tetap menuruti Iblis yang adalah bapa dari segala dusta. Akhir dari peperangan rohani yang mereka hadapi adalah kematian karena mereka lebih menuruti Iblis daripada menuruti Allah. Bagaimanakah dengan kita? Sudahkah kita menyadari bahwa hati adalah salah satu tempat di mana seringkali peperangan rohani itu terjadi? Jangan ikuti bisikan Iblis! (LP)
Tanpa kita sadari hati pun bisa menjadi tempat peperangan rohani.
r e n u n g a n
D O A
Orang Kristen yang masih terikat dengan kebohongan finansial seperti korupsi dan lain-lain.
sabtu, 11 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 49-50
Berkat Abraham Kejadian 22:15-19 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintahNya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Mazmur 112:1-2
Abraham adalah seorang pribadi yang taat pada Tuhan. Ia mengikuti kehendak Allah ketika diminta untuk menyerahkan Ishak, anak tunggal yang disayanginya itu. Maka Tuhan pun menghargai ketaatan Abraham. Tuhan bersumpah melalui malaikat-Nya akan memberkati Abraham berlimpah-limpah dan memberikan keturunan yang sangat banyak. Bahkan melalui keturunannya semua bangsa di bumi juga mendapat berkat (ayat 17-18). Itulah dampak positif atas apa yang dilakukan orang benar. Secara rohani orang-orang percaya yang mengasihi dan takut akan Allah disebut juga “keturunan Abraham”. Mereka turut mewarisi “berkat Abraham” yang berlimpah-limpah itu. Berkat Abraham juga dicurahkan atas negara Republik Indonesia sebagai bangsa yang memiliki kemampuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu bukti adalah kalau dunia mengenal Albert Einstein sebagai seorang keturunan Yahudi yang jenius maka bangsa Indonesia juga patut berbangga hati memiliki Nelson Tansu. Nelson, kelahiran Medan tahun 1977 adalah sarjana dari Wisconsin University pada bidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) dengan predikat Summa Cum Laude. Ia meraih gelar Master pada bidang yang sama serta gelar Doktor (Ph.D) pada usia 26 tahun. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Profesor di Lehigh University Amerika, tempatnya bekerja sekarang. Marilah kita semua umat percaya berusaha untuk menjadi pribadi yang mengasihi, takut, taat dan berkenan di hadapan Tuhan sebagaimana teladan Abraham supaya berkat Tuhan juga selalu dilimpahkan dalam hidup kita! (YH) Berkat ada karena ada tindakan iman yang nyata dalam Tuhan.
r e n u n g a n
D O A
Orang-orang yang pandai tetap hormat dan takut akan Allah.
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 51-53
minggu, 12 agustus 2012
Iman Ishak Kejadian 26:12-33 Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau....Kejadian 26:28a
Bagaimana orang di sekitar melihat Saudara? Apakah mereka melihat Saudara sebagai seorang yang disertai Tuhan? Atau sebaliknya, orang tidak percaya bahwa Saudara adalah orang Kristen? Payah apabila orang di sekitar Saudara meragukan dan berkata : “Masak Anda adalah orang Kristen?” Bisa jadi ada sesuatu yang tidak beres dengan hidup iman Saudara. Kita perlu mempelajari kehidupan Ishak sebagai seorang yang beriman dan hidupnya disertai Tuhan. Pertama, Ishak seorang yang rajin bekerja. Ayat 12-14 mengatakan Ishak menabur benih dan memelihara kambing domba. Kedua, ia seorang yang tidak berlaku jahat dalam bisnisnya. Dalam ayat 18-22, dikatakan bahwa Ishak adalah seorang yang suka mengalah. Saat orang lain merebut haknya atas sumur yang digali untuk menghidupi peternakan dan pertaniannya, Ishak rela pindah dan berusaha menggali sumur baru. Mengapa dia bisa lakukan itu, padahal menurut perhitungan bisnis tindakannya itu sangat merugikan bisnisnya? Ishak bisa mengalah, karena dia tahu hidupnya tidak ditentukan oleh sumur yang berair itu, tetapi sumber berkat adalah Tuhan sendiri. Ketiga, ia seorang yang taat beribadah seperti dikatakan dalam ayat 25, Ishak suka mendirikan mazbah dan memanggil nama Tuhan. Ketiga tindakan Ishak itu mencerminkan bahwa Ishak memiliki iman yang sehat, sehingga janji-janji Tuhan digenapi dalam hidupnya secara ajaib. Tuhan memberkati dan terus memberkati dengan materi maupun keturunan yang banyak. Dia menjadi makin masyhur. Banyak orang mengenalnya bahkan Raja Abimelekh dari Gerar yang semula memusuhi dan mengusir Ishak dicelikkan matanya dan mengakui bahwa Ishak disertai oleh Tuhan.(LB)
Cara hidup Saudara menunjukkan kualitas iman Saudara.
r e n u n g a n
D O A
Kesaksian orang Kristen di tengah dunia kerja.
senin, 13 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 54-56
Iman Yakub Kejadian 48:1-20 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya. Ibrani 11:21 Ketika mendengar nama Yakub, mungkin yang terbersit di benak kita adalah “Yakub si penipu”. Masa lalu Yakub memang tidak baik karena dia telah mengambil hak kesulungan kakaknya dan menipu ayahnya untuk mendapatkan warisan. Ia menyadari kesalahannya dan menerima risiko akibat perbuatannya itu. Berpisah dari orang tua dan hidup sendiri membuat ia bergantung penuh pada Tuhan. Ia membangun mezbah bagi Tuhan, sehingga Tuhan pun menghargainya dan senantiasa menyertainya. Bahkan Tuhan acapkali menampakkan diri dan berfirman kepadanya. Hidup Yakub diberkati oleh Tuhan luar biasa. dan dari Yakublah menurunkan bangsa Israel, bangsa pilihan Allah. Hal yang membuat Yakub sedih adalah ketika kehilangan Yusuf, anak yang paling dikasihinya. Tetapi Tuhan memberi kesempatan kepadanya berjumpa lagi dengan Yusuf yang dikiranya sudah mati setelah berpisah selama 13 tahun. Di ujung hidupnya Yakub menyampaikan kesaksian imannya kepada Yusuf tentang Allah Yang Mahakuasa yang menuntun dan melindunginya; yang memberkati hidupnya; yang berjanji menjadikan keturunannya sekumpulan bangsa-bangsa. Yakub juga sempat memberitahukan tempat di mana Rahel, ibu kandung Yusuf dikuburkan. Ia bersyukur dapat melihat cucu-cucunya, anak-anak Yusuf yaitu Manasye dan Efraim. Mereka keduanya diakui sebagai anak-anak Yakub, maka Yakub menaruh berkat atas keduanya dan mereka berhak menerima warisan sama seperti anak-anak Yakub yang lain. Tuhan melimpahkan kebahagiaan yang tak terhingga kepada Yakub di akhir hidupnya. Ia bisa menutup mata dalam kedamaian. Mari kita jelang hidup bahagia bersama Tuhan yang senantiasa melimpahkan berkat dan menyertai perjalanan hidup sampai kita berada di kedamaian yang abadi yaitu sorga yang mulia. (LL)
Masa lalu yang kelam dapat diubah Tuhan menjadi baik.
r e n u n g a n
D O A
Untuk orang tua kita agar dapat menikmati hidup bahagia.
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 57-59
selasa, 14 agustus 2012
Bebas Dari Perbudakan Keluaran 3:16-20 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Keluaran 3:17 Nas yang kita baca berkaitan dengan pernyataan Tuhan untuk membebaskan umat Israel. Pembebasan dari perbudakan di Mesir. Perbudakan tersebut telah dilihat oleh Abram beberapa abad sebelumnya. Bahkan lamanya perbudakan yaitu 400 tahun juga telah ditetapkan (Kejadian 15:13). Tidak ada satu pun orang yang mampu membebaskan perbudakan umat Israel. Satu-satu-nya hanya Tuhan sendiri. Pembebasan perbudakan umat Israel ditulis dalam Kitab Keluaran. Kini peradaban manusia sudah jauh lebih maju dibanding peradaban Mesir kuno. Perbudakan ala Mesir sudah tidak diketemukan di kehidupan manusia masa kini. Namun kita dapat menemukan jenis perbudakan baru. Apa itu? Ketagihan obat-obat terlarang seperti narkoba telah memperbudak jutaan manusia. Kepuasan minum-minuman keras telah banyak menghancurkan kesehatan manusia. Rekayasa hal-hal yang bersifat pornografi telah mengikat dan merusak mental jutaan manusia. Hobi pelacuran telah memperbudak kehidupan moral manusia. Masih banyak halhal lain yang mengikat dan menghancurkan kehidupan manusia. Pertanyaannya, siapa yang mampu membebaskan perbudakan manusia tersebut? Sebagaimana hanya Tuhan yang mampu membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir, demikian pula hanya Tuhan yang dapat membebaskan manusia dari perbudakan masa kini. Perawatan medis, pemberian obat-obat tertentu atau pemulihan secara psikologis sering mengalami kesulitan. Itu sebabnya hanya kuasa Tuhan melalui firman-Nya yang mampu membebaskan perbudakan atas diri manusia secara tuntas. Bagi manusia yang terikat oleh hal-hal yang dapat menghancurkan kehidupannya perlu datang kepada Tuhan dengan hati penuh percaya. (IE)
Perbudakan atas diri manusia hanya dapat dibebaskan oleh Tuhan.
r e n u n g a n
D O A
Terima kasih Tuhan atas pembebasan diriku.
rabu, 15 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 60-63
Iman Musa Ibrani 11:24-27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan. Ibrani 11:27
Siapa yang tidak bangga mendapat pendidikan istana sekaligus diangkat menjadi anak seorang raja. Terbayang masa depan yang cerah dengan segala fasilitas terbaik dan harta berlimpah bahkan mendapat posisi sebagai pewaris tahta. Rasanya tidak mungkin orang menolak kesempatan yang langka bahkan dapat dikatakan mustahil ini. Kondisi semacam ini yang dialami oleh Musa, karena dia adalah anak angkat putri Firaun. Tentu banyak orang terkejut ketika mendengar bahwa Musa secara sadar menolak posisi yang paling diimpikan banyak orang. Ia menolak disebut anak puteri Firaun. Ia lebih suka meninggalkan kemewahan istana Mesir dan dengan sengaja berkumpul dengan umat Allah, bangsanya sendiri. Dari kenikmatan dan kemudahan hidup, beralih hidup dalam penderitaan dan sengsara; dari kelimpahan, beralih dalam kekurangan. Musa berani mengambil langkah yang tidak lazim, karena memiliki landasan iman yang kuat. Iman mampu melihat apa yang tidak kelihatan. Iman di dalam Tuhan menyebabkan seseorang mengukur hidupnya berdasarkan firman Tuhan. Orang yang beriman lebih berani menderita daripada hidup bersenang-senang dalam dosa. Dia percaya bahwa Tuhan akan memberi kekuatan dan kesanggupan untuk bertahan dalam hidup benar. Iman Musa membawanya masuk dalam rencana Allah yang besar. Justru di luar istana Mesir itulah, Musa dibentuk dan dipilih Allah untuk membawa kelepasan bagi bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Bukan karena Musa mampu atau hebat, tetapi karena Allah berkenan memakai dan melengkapinya dengan wibawa ilahi dan kuasa serta mukjizat yang Tuhan nyatakan melalui dia. (LB) Iman membawa Saudara berada dalam rencana-Nya yang agung.
r e n u n g a n
D O A
Pendidikan rohani anakanak usia dini
Bacaan Alkitab Setahun
Yesaya 64-66
kamis, 16 agustus 2012
Dibebaskan Oleh Darah Keluaran 12:7-14 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Keluaran 12:13 Menjelang umat Israel keluar dari Mesir, Tuhan memerintahkan agar setiap rumah umat Israel, kedua tiang pintu dan ambangnya diberi tanda darah. Tuhan akan menjatuhkan hukuman final pada bangsa Mesir. Semua anak sulung mulai dari anak penguasa, Firaun sampai anak sulung semua binatang akan dibunuh mati oleh Tuhan. Namun rumah yang memiliki tanda darah akan Tuhan lewati. Rumah tersebut beserta segenap penghuninya selamat dari hukuman Tuhan. Oleh tanda darah, umat Israel bebas dari hukuman kematian. Pertanyaannya, mengapa memakai darah? Kitab Suci menyatakan, “darah adalah nyawa segala makhluk” (Imamat 17:14). Berarti di dalam darah ada kehidupan. Jelas tanpa darah, manusia tidak akan hidup. Jadi darah merupakan komponen yang menunjang kehidupan manusia. Itu sebabnya kita sering melihat pasien di rumah sakit ditransfusi. Darah segar sesuai golongannya dialirkan ke tubuh pasien. Entah sudah berapa banyak nyawa manusia yang tertolong melalui transfusi. Juga sudah berapa banyak manusia yang mendonasikan darahnya guna menyelamatkan nyawa manusia. Berbicara mengenai keselamatan, kita perlu tahu makna sebenarnya keselamatan. Memang betul seseorang yang nyawanya tertolong, dia mengalami keselamatan. Namun keselamatan sebatas hidup di muka bumi. Ternyata kehidupan tidak hanya berada sebatas di bumi. Masih ada kehidupan kekal. Ada dua macam tempat. Tempat yang disebut sorga dan tempat yang dikenal sebagai neraka. Agar kita selamat, artinya tidak masuk neraka yang merupakan hukuman abadi dari Tuhan, kita perlu ditandai oleh darah. Darah siapa? Darah Tuhan Yesus. Pertanyaannya, sudahkah kita memiliki tanda darah Yesus? (IE)
Tanda darah Yesus dalam hidup kita memberi jaminan keselamatan.
r e n u n g a n
D O A
Terima kasih Tuhan atas darah Yesus yang ditumpahkan bagiku.
jumat, 17 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 1-3
Merdeka Bukan Untuk Berdosa Efesus 5:8-12 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Galatia 5:13 Kita mengenal istilah “residivis”. Artinya orang yang semula dipenjara setelah dibebaskan ternyata mengulangi perbuatan kejahatannya dan terpaksa dipenjara kembali. Tentunya setelah dibebaskan dari penjara, individu yang terkait perlu benar-benar memperbarui hidupnya. Dia tidak lagi menggunakan kemerdekaannya untuk berbuat dosa. Namun ternyata banyak yang menggunakan kebebasannya untuk melakukan pelbagai kejahatan. Akhirnya, kondisinya jauh lebih buruk. Sebenarnya individu yang sudah dibebaskan dari terali besi penjara harus mengisi hidupnya dengan hal-hal baik, benar dan bersih. Tuhan Yesus pernah mengatakan, apabila seseorang telah dimerdekakan dari roh jahat, dia wajib mengisi hidupnya dengan hal-hal rohani yang baik, hal-hal ketuhanan dan kebenaran firman Kitab Suci. Manakala hidupnya yang telah dibebaskan dari roh jahat tetap dibiarkan kosong, lalu apa yang terjadi? Orang tersebut seperti rumah yang bersih tersapu, rapi teratur tapi kosong. Roh jahat yang sudah keluar tersebut ketika melihat rumah kosong, dia mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, masuk dan diam di rumah kosong tersebut. Akibatnya, keadaan orang yang sudah merdeka menjadi lebih buruk dari keadaannya semula (Matius 12:43-45). Itu sebabnya banyak orang jahat yang dipenjarakan menjadi semakin jahat setelah bebas atau keluar dari penjara. Bukannya bertobat dan menyesali perbuatannya tapi semakin bringas dan brutal. Ayat bacaan hari ini menegaskan apabila Tuhan sudah melepaskan kita dari pelbagai ikatan dosa dan kejahatan serta memerdekakan kita dari cengkeraman Iblis, kita diminta tidak menggunakan kebebasan atau kemerdekaan kita untuk berbuat dosa. Namun kita mengisi kehidupan seharihari untuk melayani berdasarkan kasih. (IE)
Katakan dengan tegas dan mantap, “Selamat tinggal dosa.”
r e n u n g a n
D O A
Ya Tuhan, aku serahkan hidupku kepada Engkau.
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 4-6
sabtu, 18 agustus 2012
Merdeka Untuk Melayani Lukas 8:1-3 Dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari rohroh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat. Lukas 8:2
Mencermati sejumlah negara yang telah merdeka dari penjajah, negara-negara tersebut mengalami kemajuan dan kemakmuran luar biasa. Misalnya Korea Selatan, Malaysia, Singapura dan negara-negara lainnya. Apa rahasianya? Ternyata negara-negara tersebut telah mengisi kemerdekaannya dengan kerja keras dan meningkatkan mutu sumber daya manusianya. Dengan kata lain, kemerdekaan diisi dengan melakukan sesuatu sebaik-baiknya. Kitab Suci juga mengajarkan orang-orang yang telah dimerdekakan hidupnya oleh Tuhan Yesus, mereka mengisi hidupnya dengan pelayanan. Dalam Injil Lukas tersebut tercatat beberapa perempuan melayani misi pekabaran Injil yang dilaksanakan oleh Yesus. Kemerdekaan yang mereka alami diisi dengan pelayanan. Seorang majelis suatu gereja di sebuah kota besar terikat dengan barang-barang pornografi. Di kamarnya tersimpan ratusan gambar/foto porno, buku-buku porno dan film-film porno. Setiap hari barang-barang porno tersebut mengisi mata, pikiran dan nafsunya. Dia seorang majelis yang cukup dikenal di gerejanya tapi hidupnya terikat dengan barangbarang porno. Suatu kali dalam suatu Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dia tertempelak oleh firman Tuhan. Roh Kudus bekerja dalam hatinya. Dia bertobat. Semua barang porno dibakar dan dihancurkannya. Dia benarbenar merdeka. Selanjutnya dia mempersembahkan diri menjadi seorang penginjil. Dia pun mulai memberitakan Injil kemana-mana. Kemerdekaan yang dia peroleh diisinya dengan pelayanan. Pertanyaannya, sudahkah Saudara dimerdekakan oleh Tuhan Yesus? Apabila sudah, apakah Saudara telah mengisi kemerdekaan Saudara dengan pelayanan yang memuliakan Tuhan? (IE)
Tuhan memerdekakan agar kita mampu melayani-Nya.
r e n u n g a n
D O A
Mampukan hamba untuk melayani Engkau, ya Tuhan.
minggu, 19 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 7-9
Tanah Airku Nehemia 1:1 – 2:20 “Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali.” Nehemia 2:5
Jiwa patriotisme Nehemia begitu tampak nyata seperti dikisahkan dalam kitabnya. Ia begitu mencintai Yerusalem, tanah airnya. Nehemia mendengar berita orang Israel dalam kesukaran besar, tembok Yerusalem terbongkar, pintu-pintu gerbangnya terbakar habis (Nehemia 1:3). Hal tersebut sangat memprihatinkan hatinya sehingga membuatnya menangis dan berkabung karena dukacita yang sangat dalam. Apa yang dilakukan Nehemia untuk menolong bangsanya? Pertama, Nehemia berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah siang dan malam sambil mengaku dosa yang dilakukan bangsanya, dirinya sendiri dan keluarganya (Nehemia 1:4-11). Kedua, ia mengumpulkan keberanian memohon izin pulang ke negerinya untuk membangun tembok Yerusalem. Nehemia berani berkorban untuk tanah airnya. Dengan tekad bulat ia meninggalkan keadaan yang sangat nyaman dalam istana raja untuk menemui saudara-saudaranya yang mengalami penderitaan (Nehemia 2:1-10). Ketiga, setiba di Yerusalem, Nehemia tidak menunda-nunda waktu lagi. Secara diam-diam ia melakukan survey kemudian menyusun strategi. Ia kumpulkan sisa orang Israel untuk membagikan kerinduannya (Nehemia 2:11-20). Walupun menghadapi banyak rintangan tetapi pada akhirnya pembangunan tembok Yerikho dapat terselesaikan. Apa yang sudah kita kerjakan untuk negeri kita tercinta, Indonesia? Sudahkah kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik? Saatnya bagi kita menjadi orang-orang percaya yang memberkati negeri kita melalui doa dan tindakan nyata seperti peduli pada sesama yang membutuhkan uluran tangan kita, merawat lingkungan di sekitar rumah, melakukan penghematan energi, dan sebagainya. (MI) Orang bijak ialah orang yang mencintai ibu pertiwinya.
r e n u n g a n
D O A
Ya…Bapa, mampukan kami untuk dapat melakukan hal yang sederhana bagi negeri kami.”
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 10-12
senin, 20 agustus 2012
Demokrasi Roma 13:1-7 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah,… Roma 13:3
Kata “demokrasi” berarti “pemerintahan di tangan rakyat”. Maksudnya adalah pemerintahan dalam suatu negara dengan prinsip: dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Tiga pilar dalam suatu negara demokrasi adalah lembaga eksekutif (pemerintah), legislatif (parlemen), dan Yudikatif (kehakiman). Rakyat berhak memilih dan dipilih. Jika sistem demokrasi ini dijalankan dengan sebaik-baiknya dengan takut akan Tuhan, maka akan mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Namun jika tidak, maka “demokrasi” akan berubah menjadi “democrazy” alias kekacauan di mana-mana, karena semua orang merasa memiliki hak. Alkitab tidak hanya memberikan bimbingan dalam relasi kita dengan Tuhan, tetapi juga peran kita sebagai orang percaya sebagai bagian tak terpisahkan dari bangsa kita. Itulah sebabnya Rasul Paulus menekankan agar demokrasi itu diwujudkan dengan menghormati pemerintah, karena pemerintah ditetapkan oleh Tuhan. Kita harus menjadi warga negara yang baik, yang taat terhadap pelbagai peraturan yang ada: dalam berlalu lintas, dalam membayar pajak, dalam berbisnis, dalam menjalankan tugas sebagai abdi masyarakat, dan sebagainya. Jadi kebebasan yang kita miliki diwujudkan secara dewasa dan bertanggung jawab. Orang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah orang yang suka akan kemajuan dan perkembangan (konstruktif), dan menjauhi halhal yang merusak (destruktif). Kita memiliki kebebasan untuk marah dan terus menggerutu atas kebijakan pemerintah atau sebaliknya mendoakan dan mengucapkan kata-kata positif. Demokrasi kita gunakan hanya untuk membangun, bukan untuk merusak atau menghancurkan. (PF) Apa yang kita katakan tentang bangsa kita akan menjadi realita.
r e n u n g a n
D O A
Kesejahteraan bangsa Indonesia baik lahir maupun batin.
selasa, 21 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 13-15
Semangat Gotong-Royong Lukas 5:17–20 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Lukas 5:18
Ada sebuah permainan yang biasa digunakan dalam acara pelatihan. Permainan itu bernama “menang sebanyak mungkin”. Peserta dibagi dalam empat atau lima kelompok, masing-masing lima orang. Mereka diberi instruksi untuk memindahkan benda-benda yang berbeda tiap kelompok. Instruksi itu harus dilakukan serentak. Apa yang terjadi? Tiap anggota kelompok berusaha secepat-cepatnya mengerjakan tugas masingmasing. Mereka bersaing, saling menghalangi dan berebut, tidak peduli orang lain. Hasilnya justru kacau, tidak memuaskan dan memakan waktu lama untuk mengerjakan instruksi tersebut. Ternyata mereka gagal. Mengapa? Karena mereka tidak bekerja sama. Orang lumpuh dalam bacaan nas ini mengalami pertolongan. Ia diampuni dosanya dan mengalami mukjizat dari Tuhan Yesus. Bagaimana ia bisa berjumpa dengan Tuhan Yesus? Karena ada beberapa orang yang bergotong-royong mengangkatnya ke atas tilam. Mereka semua gigih dan pantang menyerah dalam mencari jalan agar orang lumpuh itu berjumpa dengan Yesus. Pintu atap dibuka dan orang lumpuh itu dinaikkan ke atap rumah kemudian diturunkan dengan tali, sehingga tilam itu berada tepat di depan Tuhan Yesus. Budaya bangsa Indonesia terkenal dengan semangat gotong royong. Orang di desa masih menjaga budaya ini. Mereka terbiasa hidup saling tolong menolong antar tetangga, misalnya membangun rumah, membantu memasak saat tetangga menikahkan anaknya, atau menghadapi kesusahan. Bagaimana dengan iman Kristen? Alkitab telah memberi contoh yang sangat baik. Mari kita saling tolong menolong dengan Saudara seiman. Banyak hal mulia dapat dialami saat orang Kristen bergotong royong. (LB)
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu.
r e n u n g a n
D O A
Kerjasama di antara para pelayan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 16-18
rabu, 22 agustus 2012
Bangsa Yang Besar Ulangan 4:1-10 …. Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Ulangan 4:6
Allah telah menetapkan Israel menjadi bangsa yang besar sesuai dengan janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Ketika keluarga Yakub pindah ke negeri Mesir, jumlah mereka hanya 66 jiwa (Kejadian 46:26). Tetapi 430 tahun kemudian ketika akan meninggalkan Mesir untuk menuju ke tanah perjanjian yaitu Kanaan, jumlah mereka telah berkembang sangat banyak. Musa memberikan pesan-pesan sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. Yang pertama, tetap setia melakukan perintah Tuhan agar bangsa-bangsa lain mengakui, “Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.” Dibandingkan bangsa-bangsa lain, mereka lebih unggul karena memiliki hukum yang sangat adil (ayat 8). Kedua, tetap waspada dan berhati-hati supaya tidak melupakan Tuhan dan tidak hilang ingatan atas apa yang telah Tuhan lakukan. Ketiga, mengajarkan perintah Tuhan itu kepada anak cucu dan cicit mereka, Keempat, takut akan Tuhan selama hidup di muka bumi. Semua pesan itu bertujuan agar mereka dan anak cucu cicit hidup dalam keadaan baik dan lanjut umur di tanah yang Tuhan berikan (Ulangan 4:40). Indonesia juga adalah bangsa yang besar. Jumlah penduduknya lebih dari 240 juta jiwa dan masuk peringkat keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat. Bukan saja jumlah yang besar tetapi Tuhan memberikan kekayaan alam yang luar biasa. Kita patut bersyukur, oleh rahmat Tuhan, Indonesia dianugerahi kemerdekaan setelah selama ratusan tahun dijajah oleh bangsa-bangsa lain. Mari kita berdoa untuk kelangsungan bangsa kita agar tidak tercemar oleh dosa karena kerakusan manusia dan dijauhkan dari moral yang hina. Biarlah cita-cita menjadi bangsa yang berbudi luhur benar-benar terwujud. (LL)
Isi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna untuk nusa dan bangsa.
r e n u n g a n
D O A
Hukum ditegakkan di Indonesia
kamis, 23 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 19-22
Sang Pemimpin Filipi 4:1-9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu… Filipi 4:9 Berbicara mengenai kepemimpinan selalu identik dengan keteladanan. Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya keteladanan. Semboyannya yaitu: “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Artinya di depan, seorang guru/pemimpin harus bisa menjadi teladan, di tengah atau di antara murid, guru harus bisa menciptakan prakarsa dan ide, dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan/arahan. Mengapa teladan seorang pemimpin itu penting? Karena dengan memberikan teladan, seorang murid akan dengan mudah mempelajari secara langsung dan praktis apa yang telah diajarkan oleh guru/pemimpinnya. Rasul Paulus adalah seorang pemimpin yang handal. Dari balik terali besi, ia memimpin jemaat dengan ajaran-ajaran yang memang sangat dibutuhkan khususnya oleh rekan-rekannya yang sedang bertikai. Rasul Paulus memberi nasihat agar mereka sehati sepikir, karena pertikaian akan menimbulkan perpecahan (ayat 2-3); dalam penderitaan tetap bersukacita (ayat 4); memiliki kebaikan hati yang dapat dirasakan orang lain (ayat 5); tidak perlu kuatir dalam menghadapi apa pun (ayat 6). Rasul Paulus dalam banyak hal telah membuktikan diri sebagai seorang pemimpin yang patut diteladani sehingga ia berani berkata: “Saudara-saudara, ikutilah
teladanku” (Filipi 3:17). Sudahkah Saudara sebagai seorang pemimpin dalam keluarga, dalam pekerjaan di kantor/perusahaan, di gereja, di lembaga dapat menjadi teladan yang memberi pengaruh positif bagi banyak orang yang Saudara pimpin? Atau sebaliknya Saudara menjadi seorang pemimpin yang otoriter? Pikirkanlah dan lakukan semua yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, kebajikan dan yang patut dipuji! (ayat 8) (DI/LL)
Kepemimpinan haruslah dapat memberi pengaruh yang positif bagi sekitarnya.
r e n u n g a n
D O A
Para pemimpin diberi hikmat dan hati yang takut akan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 23-25
jumat, 24 agustus 2012
Berjalan Dengan Allah Nehemia 1:1-11 Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini. Nehemia 1:11 “Ku tak dapat jalan sendiri, Tuhan tolong padaku,” adalah sepenggal syair lagu lama yang menjadi ungkapan hati orang percaya bahwa mereka tak mampu berjalan sendiri tanpa pertolongan Tuhan. Dunia yang gelap membuat kita sulit menempuh jalan hidup ini. Padahal setiap hari kita berhadapan dengan berbagai pergumulan hidup. Kita memerlukan terang-Nya yang akan menuntun hidup kita. Nehemia, seorang yang takut akan Tuhan. Sebelum memulai usahanya membangun kembali tembok Yerusalem, terlebih dahulu ia datang kepada Tuhan dalam doa. Nehemia sadar bahwa ia tak mampu berjalan sendiri tanpa Tuhan. Sekalipun ia seorang juru minuman raja, tidak mudah baginya mendapatkan izin dari raja Ahasyweros untuk membangun tembok Yerusalem. Tapi karena Dia memohon pertolongan Tuhan, maka Tuhan membuatnya berhasil. Tidak hanya dalam hal mendapat izin raja, tetapi Tuhan juga menyertai Nehemia dalam proses pembangunan itu. Dalam kitab Nehemia dengan jelas kita melihat campur tangan Tuhan yang luar biasa, ketika Nehemia hidup berjalan dengan Tuhan. Tuhanlah yang membuat berhasil sehingga tembok Yerusalem dapat berdiri kembali. Mari belajar dari Nehemia. Keberhasilannya tidak ditentukan oleh kedudukannya sebagai juru minuman raja; bukan juga karena kehebatannya dalam memotivasi orang sampai orang-orang turut dalam pembangunan; atau karena keberaniannya dalam menghadapi para lawannya. Keberhasilan Nehemia ditentukan saat ia mengambil langkah yaitu berjalan dengan Allah. Hari ini, apakah Saudara sedang mengalami pergumulan yang berat? Ambillah tindakan seperti Nehemia! Datang pada Tuhan dan mintalah tuntunan-Nya untuk menyertai perjalanan hidup Saudara hari ini dan seterusnya, maka Tuhan akan membuat Saudara berhasil.(YL)
Kita tak mampu berjalan sendiri, kita perlu berjalan dengan Tuhan.
r e n u n g a n
D O A
Tuhan, pimpinlah langkahku, sebab aku tak berani jalan sendiri.
sabtu, 25 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 26-29
Hidup Bagi Tuhan Kolose 3:12-17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Kolose 3:17
Sebuah lagu yang berjudul “Selalu untuk-Mu,” syairnya berisi katakata sebagai berikut: /Selalu untuk-Mu /Selalu untuk-Mu Tuhan dan Rajaku /Semua yang kuperbuat baik siang dan malam /Selalu untuk-Mu /Segenap hidupku adalah milik-Mu tuk kemuliaan-Mu /Sampai ku tua nanti, sampai di sorga nanti, selalu untuk-Mu. Syair dari lagu ini nampaknya sederhana namun mengandung makna yang mendalam. Seperti yang Rasul Paulus nasihatkan kepada jemaat yang berada di Kolose. Paulus mendorong mereka untuk mengenakan kehidupan baru yang diberikan oleh Kristus dan dalam pimpinan Roh Kudus. Apakah artinya bagi kita? Artinya adalah kelakuan atau perbuatan kita seharusnya selaras dengan iman kita. Semakin kita mengenal Kristus, semakin kita diubahkan serupa dengan-Nya, khususnya dalam hal tujuan hidup kita. Caranya ada enam langkah berikut ini: pertama, mencontoh Kristus dalam hal mengampuni (ayat 12-13). Kedua, mengenakan kasih yang akan menuntun hidup kita (ayat 13). Ketiga, damai sejahtera Kristus memerintah hati kita (ayat 15). Keempat, selalu bersyukur (ayat 15). Kelima, memegang semua firman-Nya dalam segala waktu. Keenam, hidup seperti yang Tuhan Yesus lakukan (ayat 17). Kalau dulu sebelum mengenal Kristus, semua hal yang kita lakukan berpusat pada diri sendiri. Kini setelah kita mengenal Kristus, motivasi kita dalam melakukan segala sesuatu selalu untuk kemuliaan-Nya. Hidup kita sebagai orang percaya adalah bukan untuk diri sendiri melainkan hidup bagi Tuhan sepanjang hidup kita. Apa pun yang kita katakan dan apa pun yang kita perbuat serta di mana pun kita berada, semua selalu untuk Tuhan. Bagaimana dengan kehidupan Saudara? (AS)
Sudahkah hidup kita bagi Tuhan?
r e n u n g a n
D O A
Agar setiap orang percaya dapat hidup bagi Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 30-32
minggu, 26 agustus 2012
Hidup Beriman 2 Korintus 5:1-10 … sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat … 2 Korintus 5:7
Ada dua orang muda yang sama sekali berbeda. Yang pertama adalah anak orang kaya. Ia mewarisi kekayaan yang berlimpah dari orang tuanya. Sayangnya, ia tidak mau bekerja keras. Kerjanya hanya bermalas-malasan dan memboroskan warisan yang diterimanya. Akhirnya ia menjadi jatuh miskin. Yang kedua adalah anak seorang miskin. Yang dimiliki hanya tekad untuk bekerja keras. Akhirnya ia bisa keluar dari kemiskinan dan menduduki posisi penting di sebuah perusahaan besar. Hasil dari keduanya bergantung pada pilihan mereka. Rasul Paulus juga menyatakan bahwa ada dua kelompok orang percaya. Yang pertama menjalani hidup hanya dengan mengandalkan apa yang dilihatnya secara kasat mata jasmani, sedangkan yang kedua menjalani hidup dengan iman. Apa perbedaan di antara keduanya? Orang yang hanya hidup dengan mementingkan pandangan jasmani hanya menikmati yang fana atau sementara (bisa dibongkar – ayat 1), ruang lingkupnya sangat terbatas, dan sebatas pada kemampuan akalnya. Akibatnya hidup penuh dengan tekanan dan keluhan (ayat 4). Sedangkan orang yang hidup dengan iman yaitu mata atau pandangan rohani akan menikmati yang baka atau kekal (ayat 1), ruang lingkupnya tak terbatas, dan melampaui segala akal. Orang yang berjalan dengan iman memiliki pengharapan yang tidak akan mengecewakan. Orang yang hidup dengan iman akan memiliki ketabahan yang luar biasa. Penderitaan yang dialaminya tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan diterimanya kelak (Roma 8:18). Mari kita tidak lagi bersandar pada apa yang kita lihat dengan mata jasmani saja, melainkan dengan mata rohani kita, yaitu dengan mata iman. (PF) Hidup karena melihat sering mengecewakan, hidup karena percaya memberi pengharapan.
r e n u n g a n
D O A
Untuk para tunanetra.
senin, 27 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 33-35
Bayar Harga Matius 16:21-28 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya." Matius 11:19
Membayar harga bagi orang-orang Yahudi merupakan perbuatan yang tidak asing, karena dalam membayar harga dan menebus terhadap sebuah barang menjadi hal yang biasa dalam budaya mereka. Bahkan mereka beranggapan bahwa dosa juga bisa dibayar atau ditebus dengan binatang yang dikorbankan. Sikap murid-murid Tuhan Yesus yang menolak berita tentang penderitaan yang harus ditanggung-Nya, justru dijadikan Tuhan Yesus sebagai kesempatan untuk mengajar dan menantang murid-murid-Nya mengenai harga yang harus dibayar sebagai konsekuensi menjadi murid Tuhan. Inilah harga yang harus dibayar sebagai murid Tuhan. Pertama, menyangkal diri yaitu menolak hak yang seharusnya dinikmati, agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain dan menimbulkan perbuatan dosa. Melalui pengendalian diri terhadap segala kemapanan dan kenyamanan secara lahiriah agar selalu diperkenan oleh Tuhan. Kedua, memikul salib. Salib dalam zaman Yesus adalah lambang hinaan dan kutuk. Di sanalah hukuman yang paling kejam dan memalukan. Menjadi murid Tuhan, siap menerima hinaan, olokan, dan tekanan karena nama Tuhan dan kebenaran harus diterima dengan sukacita. Salib harus kita pikul, jangan dibuang. Inilah harga yang harus dibayar sebagai murid Tuhan. Ketiga, mengikut Tuhan, yang berarti menempatkan Tuhan sebagai teladan dan tujuan hidup kita, baik dalam pelayanan, pekerjaan, rumah tangga maupun dalam hal-hal yang lain. Membayar harga adalah cara Tuhan dalam mendisiplin hidup rohani kita. Oleh karena itu lakukanlah dengan penuh sukacita dan takut akan Tuhan. (ADL) Tidak ada beban yang berat dalam Tuhan bagi orang yang mengasihi Tuhan Yesus.
r e n u n g a n
D O A
Orang-orang percaya supaya kuat dalam menghadapi dan menanggung salib.
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 36-38
selasa, 28 agustus 2012
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Yohanes 6:5-13 “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Yohanes 6:9
Pastor DR. Russel H. Conwell, penulis buku "Acres of Diamonds" suatu hari melihat seorang gadis kecil dengan pakaian kumuh menangis karena tidak mendapat tempat duduk saat sekolah minggu berlangsung. Akhirnya gadis kecil ini dituntun oleh sang pastor sehingga bisa mendapat tempat duduk. Dua tahun kemudian, si gadis kecil kumuh itu meninggal dunia. Di kamarnya ditemukan dompet kumal dengan uang 57 sen (setara Rp. 5.000,-) dan tulisan yang mengatakan bahwa uang tersebut untuk membantu pembangunan gedung gereja agar anak-anak seperti dirinya mendapat tempat di sekolah minggu. Dari uang itu, banyak orang di gereja tergerak hatinya untuk membantu pembangunan gedung gereja. Akhirnya, berdirilah Temple Baptist Church di daerah Philadelphia dengan kapasitas 3.300 orang. Di dalam gedung itu dibangun ruang untuk sekolah minggu, agar tidak ada satu anak pun yang tidak mendapat tempat. Ternyata dari uang yang sedikit yaitu 57 sen (setara Rp. 5.000,-) banyak anak bisa diselamatkan, karena ada hati seorang 'pahlawan' yang rela berkorban yaitu si gadis kecil tadi. Alkitab mencatat kisah seorang anak kecil yang menyerahkan bekalnya yaitu lima roti dan dua ikan. Anak kecil ini juga seorang 'pahlawan tanpa tanda jasa' karena apa yang ia lakukan merupakan perbuatan yang menunjukkan jiwa seorang pahlawan. Ia rela berkorban, walau ia sendiri pada saat itu juga berada dalam keadaan lapar. Kerelaan anak kecil itu akhirnya membawa dampak yang luar biasa. Kuasa Tuhan mengubah lima roti dan dua ikan itu menjadi banyak sehingga dapat mengenyangkan lebih dari 5.000 orang dan masih sisa 12 bakul. Mari kita belajar memiliki jiwa pahlawan seperti dua anak kecil di atas, sekalipun kebaikan kita tidak dikenang oleh orang lain. (LP) Tidak perlu memiliki modal yang besar untuk menjadi pahlawan.
r e n u n g a n
D O A
Jemaat terbeban dalam pembangunan gereja Tuhan.
rabu, 29 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 39-42
Iman Rahab Yosua 2:1-24 “… dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut.” Yosua 2:13
Waktu masih kecil saya suka bermain dengan magnet. Terkadang menggosokkan sisir di rambut untuk kemudian menarik kertas-kertas kecil. Atau saya berada di kaca jendela dengan beberapa buah paku, dan adik saya ada di sisi kaca satunya dengan sebuah besi magnet. Kemudian paku-paku itu digerakkan oleh magnet tersebut. Kadang magnet juga kami mainkan untuk menarik benda-benda di sekitarnya. Karya Yahweh, yaitu Allah Abraham, Ishak dan Yakub dalam kehidupan umat-Nya, yaitu membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir; menuntun mereka secara ajaib melintasi Laut Teberau; memberi makan mereka di padang gurun, dan sebagainya, telah menjadi magnet bagi seorang perempuan bernama Rahab. Kalau penduduk Yerikho lainnya menjadi takut, gemetar dan bersikap memusuhi umat Tuhan (ayat 9-11), sebaliknya Rahab justru rindu memiliki Allah yang sedemikian hebatnya (ayat 12-13). Ini adalah suatu langkah iman. Iman Rahab berasal dari mendengar berita tentang kedahsyatan karya Allah Israel, dan ia tidak mau seluruh keluarganya mati sia-sia bersama penduduk Yerikho lainnya. Iman Rahab didasarkan pada kasih kepada keluarganya. Ia ingin mereka semua selamat. Itulah sebabnya ia memiliki keberanian mempertaruhkan segalanya guna menyembunyikan kedua pengintai itu. Pada akhirnya, iman Rahab membuahkan hasil: ia dan seisi keluarganya diselamatkan. Adakah iman di hati Saudara kepada Tuhan agar Ia menyelamatkan anggota keluarga Saudara yang masih terhilang? Nyatakan iman itu dalam doa, serta kesaksian dalam perkataan dan perbuatan. (PF)
Iman yang dilandaskan pada kasih dan pengharapan adalah iman yang menyelamatkan.
r e n u n g a n
D O A
Keluarga kita yang belum mengenal Yesus Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 43-47
kamis, 30 agustus 2012
Iman Gideon Hakim-hakim 6:1-40 …: “Demi TUHAN dan demi Gideon!” Hakim-hakim 7:18
Iman memiliki banyak aspek yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Di dalam iman yang hidup ada perbuatan nyata. Iman bukan suatu hal yang membabi-buta atau antilogika. Iman justru melampaui logika, jauh melampaui kemampuan nalar kita. Iman seperti itulah yang dimiliki oleh Gideon. Inilah beberapa ciri iman Gideon. Pertama, iman Gideon memercayai apa yang Tuhan katakan tentang dirinya. Gideon tidak lagi memandang dirinya sebagai seorang penakut, melainkan seorang pahlawan. Sesudah memperoleh peneguhan dari Tuhan, ia mendirikan mezbah bagi Tuhan dan menamaiNya “Yehovah Shalom”, artinya “Tuhan yang menyelamatkan”. (ayat 24). Kedua, ia mematuhi perintah Tuhan untuk menebang tiang berhala di rumah ayahnya. Ini bukan hal yang mudah. Ada risiko besar, yaitu nyawanya. Namun Gideon berani melakukan tindakan itu dan ia berhasil merobohkan tiang berhala Baal (ayat 27). Ketiga, ia juga meminta peneguhan lebih lanjut atas pemilihan Tuhan terhadap dirinya untuk membebaskan bangsanya dari penindasan orang Midian (ayat 3640). Ini bukan tindakan keraguan, melainkan peneguhan. Keempat, akhirnya dengan imannya Gideon mau maju berperang walaupun dengan jumlah tentara hanya 300 orang melawan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Ia memperoleh kemenangan oleh pertolongan Tuhan. Mari kita wujudkan iman kita dengan perbuatan nyata: mengubah prinsip hidup yang salah; melekat erat pada Tuhan yang menyelamatkan kita; hidup dalam ketaatan, dan bertindak penuh keberanian berdasarkan kebenaran. Hanya iman yang disertai dengan tindakan nyata itulah yang mampu mengalahkan dunia. (1 Yohanes 5:4). (PF) Iman yang disertai keberanian akan mendatangkan kemenangan.
r e n u n g a n
D O A
Para pebisnis muda usia.
jumat, 31 agustus 2012
Bacaan Alkitab Setahun
Yeremia 48-49
Mewariskan Iman 2 Timotius 1:1-5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu 2 Timotius 1:5
Ada orang berpandangan bahwa bekerja sekeras-kerasnya untuk mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya demi masa depan anak cucu adalah hal yang penting. Ada pula yang berpandangan memberikan pendidikan tinggi lebih penting untuk kehidupan yang layak dengan kedudukan atau pekerjaan yang baik. Mana yang lebih baik? Semuanya baik. Tetapi akan lebih lengkap jika seorang anak juga mendapat warisan iman yang akan menjadi pegangan hidupnya kelak. Timotius, seorang yang terkenal baik, masih muda dan setia kepada Tuhan. Ia menjadi rekan sekerja Paulus dalam pemberitaan Injil Kristus. Dari mana Timotius memperoleh warisan iman? Dari neneknya Lois dan ibunya Eunike. Melalui neneknya dan ibunya, Timotius memperoleh keselamatan dan jaminan hidup kekal. Warisan iman adalah harta yang bernilai abadi. Pendidikan iman yang paling baik adalah dari orang tua dan sejak anak-anak masih usia dini. Iman yang ditanamkan sejak dini akan berakar menjadi kuat. Firman Tuhan menjadi prinsip dalam hidup, sehingga menjadi orang yang hidup benar di dalam Tuhan Yesus Kristus. Orang tua tidak akan rugi tetapi justru menikmati kebahagiaan melihat anak-anak hidup takut kepada Tuhan dan berjalan di jalan yang benar. Hidup mereka akan diberkati oleh Tuhan dan menjadi berkat. Di mana pun anak-anak berada orang tua tidak perlu takut dan kuatir karena Tuhan pasti menjaga dan memelihara. Warisan apakah yang sudah Saudara berikan kepada anak-anak? Jangan biarkan anak-anak mencari jalan hidup sendiri. Arahkan mereka untuk hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus maka Saudara akan menikmati kebahagiaan di hari tua. (LL) Warisan harta bisa habis, tetapi warisan iman bersifat abadi.
r e n u n g a n
D O A
Setiap orang tua memberikan warisan iman kepada anak cucu.
Oleh :
Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.
Setiap kali kita merayakan HUT kemerdekaan negara Republik Indonesia, kita menyadari bahwa kemerdekaan adalah anugerah Tuhan. Tuhan memakai para pejuang kemerdekaan dalam memberikan pengaruh yang sangat besar. Di antara para pahlawan yang ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan, setidaknya ada 3 (tiga) tokoh kristiani pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka adalah sebagai berikut: 1. Arie Frederik Lasut (1918 – 1949) Lasut dilahirkan di Kapataran, Lembean Timur, Minahasa, Sulawesi Utara, 6 Juli 1918 dan meninggal dunia di Pakem, Sleman, Yogyakarta, 7 Mei 1949. Selain sebagai seorang Pahlawan Nasional Indonesia, Lasut juga seorang ahli pertambangan dan geologis yang terlibat dalam perang kemerdekaan Indonesia dan pengembangan sumber daya pertambangan dan geologis pada saat-saat permulaan negara Republik Indonesia. Lulus dari Hollands Inlandsche School (HIS) di Tondano dan Sekolah Guru di Hollands Inlandsche Kweekschool (HIK) di Ambon. Tahun 1933 Ia berhasil menjadi juara dalam kelasnya, dan
termasuk salah satu siswa yang terpilih untuk melanjutkan sekolah ke HIK di Bandung. Setahun di Bandung, ia memilih untuk tidak menjadi guru dan pindah ke Jakarta untuk mengikuti pelajaran di Algeme(e)ne Middelbare School (AMS) dan lulus pada tahun 1937. Kemudian ia melanjutkan sekolah kedokteran di Geneeskundige Hoogeschool (sekarang: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Namun terpaksa ia harus berhenti dari sekolah kedokteran karena kesulitan dana. Pada tahun 1938 Lasut mulai bekerja di Departement van Ekonomische Zaken (Departemen Urusan Ekonomi) dan setahun kemudian ia masuk Technische Hogeschool Bandoeng (sekarang: Institut Teknologi Bandung). Lagi-lagi studinya harus dihentikan karena kesulitan dana. Ia kemudian mendaftar dan berhasil mendapat beasiswa dari Dienst van den Mijnbouw (Jawatan Pertambangan) untuk menjadi asisten geolog. Saat itu adalah saat dimulainya Perang Dunia II dan serangan-serangan pasukan Jepang yang akhirnya menuju ke Indonesia pada tahun 1942. Sewaktu di sekolah teknik di Bandung, Lasut pernah mendapat latihan untuk menjadi Corps
Reserve Officer untuk membantu Belanda melawan Jepang. Ia juga turut serta dalam perang melawan Jepang di Ciater di Jawa Barat. Semasa pendudukan Jepang di Indonesia, ia bekerja di Chisitsu Chosajo (Jawatan Geologis) di Bandung. Ia bersama dengan R. Sunu Sumosusastro termasuk beberapa orang Indonesia yang diberi posisi dalam jawatan tersebut oleh Jepang dan pada September 1945, Presiden RI, Soekarno menginstruksikan untuk mengambil alih instansi-instansi pemerintahan dari Jepang. Lasut ikut serta dalam pengambilalihan jawatan geologis dari Jepang yang berhasil dilakukan secara damai. Jawatan itu kemudian dinamakan Jawatan Pertambangan dan Geologi. Kantor Jawatan terpaksa harus dipindah beberapa kali, antara lain ke Tasikmalaya, Magelang, dan Yogyakarta dari tempat semulanya di Bandung untuk menghindari agresi Belanda setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sekolah pelatihan geologis juga dibuka selama kepemimpinan Lasut, dan ia menjabat sebagai Kepala Jawatan saat itu. Lasut juga aktif dalam organisasi Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) yang bertujuan untuk membela kemerdekaan Indonesia. Dia juga menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat, yang merupakan
awal mula dewan perwakilan di Indonesia. B e l a n d a t e r u s mengincarnya karena pengetahuannya tentang pertambangan dan geologi di Indonesia, tetapi Lasut tidak pernah mau bekerjasama dengan mereka. Pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949, ia diambil oleh Belanda dari rumahnya dan dibawa ke Pakem sekitar tujuh kilometer di utara Yogyakarta dan ditembak mati. Beberapa bulan kemudian jenazahnya dipindahkan ke pekuburan Kristen Kintelan di Yogyakarta di samping isterinya yang lebih dulu meninggal pada bulan Desember 1947. Upacara penguburan dihadiri oleh Mr. Assaat, Penjabat Presiden pada masa pemerintahan RI di Yogyakarta yang merupakan bagian dari RIS (Republik Indonesia Serikat). Akhirnya, Arie Frederik Lasut mendapat penghargaan Pahlawan Pembela Kemerdekaan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 20 Mei 1969. 2. Alexander Andries Maramis (1887-1977) Maramis yang lahir di Manado pada Juni 1987 bersekolah di Hogere Burger School (Sekolah Lanjutan Tingkat Menengah) Kristen di Jakarta dan kuliah di Pendidikan Tinggi Hakim di Leiden, Belanda dan mendapatkan gelar
Sarjana Hukum. Pada tahun 1919 sejak masih menjadi mahasiswa, ia sudah menjadi penggerak semangat kebangsaan Indonesia dengan mendirikan Perhimpunan Indonesia bagi para mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri, dengan tujuan menggalang persatuan untuk Kemerdekaan Indonesia. Ia juga menerbitkan buku yang isinya menggugat keabsahan Pemerintahan Hindia Belanda secara hukum internasional. Sebagai pelopor reformasi gereja di Indonesia yang memelopori berdirinya Kerapatan Gereja Protestan Minahasa, Maramis memiliki gagasan untuk memisahkan gereja dengan politik. Pada waktu itu gereja menyatu dengan pemerintah kolonial. Ide pemisahan yang mengkuduskan motivasi pelayanan gereja itu menimbulkan reaksi keras dari pihak Belanda. Namun Maramis justru membangkitkan semangat nasionalisme gereja Indonesia dengan visi gereja dalam kebangsaan, politik non cooperatie, anti kerjasama dengan Belanda. Maramis terlibat juga dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dengan perannya dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang melalui badan ini telah menelorkan Pancasila
menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Selain itu, ia juga terlibat dalam Panitia Sembilan yang bertugas untuk mencari modus kompromis antara golongan Islam dan golongan kebangsaan mengenai soal agama dan negara sampai diputuskannya pembukaan UUD 1945 yang menekankan semangat kesatuan dan persatuan bangsa dengan tanpa membubuhkan “tujuh kata” yang menekankan agama tertentu. Peran penting Maramis pada masa perang kemerdekaan nyata dengan kiprahnya sebagai Menteri Luar Negeri. Pada tahun 1948 tersebut Belanda melakukan agresi. Di saat yang semakin genting, Mohammad Hatta memberi mandat kepadanya bersama Dr Soedarsono dan LN Pa l a r u n t u k b e r s i a p - s i a p membentuk Pemerintahan RI di pengasingan (government in exile) di New Delhi, India. Pada masamasa itu, Maramis juga merangkap tiga tugas sekaligus, sebagai Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Utama. Dengan multi kapasitas yang luar biasa, Maramis sebagai tokoh nasional di bidang hukum dan moneter yang telah menguasai beberapa bahasa, yakni Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, dan Italia sehingga tak mengherankan jika kemudian ia ditugaskan sebagai Duta Besar untuk Filipina,
Jerman Barat, dan Uni Sovyet. 3. Sam Ratulangi (1890-1949) Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan Sam Ratulangi adalah seorang putra Minahasa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan salah seorang perintis persatuan Indonesia. Semangat nasionalismenya tumbuh sejak bekerja di sebuah perusahaan milik penjajah Belanda. Setelah lulus dari Sekolah Teknik 'Koninginlijke Wilhelmina School' (KWS) jurusan mesin di Jakarta, ia bekerja pada bagian pembangunan kereta api di Pr i a n g a n S e l a t a n . S e b a g a i karyawan bumi putera, ia diperlakukan tidak adil dan itu sangat menyinggung perasaannya. Ia pun keluar dari perusahaan itu dan melanjutkan pendidikan dengan maksud melebihi kemampuan orang Belanda dalam penguasaan IPTEK. Pada tahun 1913 ia berhasil memperoleh Middlebare Akte Wiskunde en Paedagogiek (Ijazah untuk m e n g a j a r I l m u Pa s t i d a n pendidikan di Sekolah Menengah) di Amsterdam. Setelah itu ia belajar ilmu pasti di Vrije Universiteit, Amsterdam. S a m R a t u l a n g i menggerakkan semangat kebangsaan para mahasiswa Indonesia
semasa ia menjadi mahasiswa di perantauan. Para anggota dalam Indische Vereniging (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia, kemudian menjadi Perhimpunan Indonesia) digerakkannya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kemampuannya sebagai pemimpin ternyata luar biasa. Pada tahun 1915 ia melanjutkan pendidikan di Zurich. Dengan kecakapannya telah mengantar dirinya menjadi Ketua Gabungan Mahasiswa Negara-negara Asia. Bahkan ia juga berhasil meraih gelar Doktor der Natur-Philosophie (Dr.Phil.) untuk Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Universitas Zurich tersebut pada tahun 1919. Setelah itu ia kembali ke Indonesia dan segera menggerakkan perjuangan bangsa Indonesia. Pada tahun 1922 di Bandung, ia bersama dr. Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat, Ir. Cramwer dan lain-lain mengadakan rapat umum untuk mempropagandakan pemerintah sendiri bagi bangsa Indonesia.Selanjutnya, pada tahun 1924, Ratulangi menjadi sekretaris Minahasa Raad dan berhasil menghapuskan kerja paksa (rodi). Sebagai anggota Volksraad (19271937), ia sering mengkritik politik pemerintahan Belanda yang cenderung selalu merugikan rakyat Indonesia. Ia juga berjuang dengan senjata pena. Periode tahun 19381942 ia menerbitkan dan
memimpin majalah Mingguan Politik Nationale Commentaren dan banyak menulis tentang visi kemerdekaan Indonesia. Pada jaman pendudukan Jepang, Ratulangi mendirikan organisasi Sumber Darah Rakyat (Sudara) untuk menyadarkan rakyat tentang kedudukan Jepang yang semakin terjepit dan memberikan jaminan bahwa Indonesia dapat merebut kemerdekaan dari Jepang. Ia juga memainkan peran penting dalam kemerdekaan RI yakni menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI, ia menjadi anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Setelah Indonesia merdeka, ia menjadi Gubernur Sulawesi dengan kedudukan di Makassar (Ujungpandang). Ratulangi telah berjuang untuk mempertahankan Sulawesi supaya tidak terpisah dari NKRI. Tanggal 55 April 1946, ia ditangkap oleh Belanda kemudian ia dipenjarakan di Ujungpandang, dan dibuang ke Srui (Irian). Ia baru
dibebaskan pada tahun 1948 setelah terjadi perundingan Renville. Selain itu, ia dan Johanes L a t u h a r h a r y t e l a h memperjuangkan supaya Dasar Negara RI (Pancasila) dalam Pembukaan UUD 1945 tidak ditambahi dengan “tujuh kata” yang menekankan agama tertentu. Usul itu ternyata disepakati oleh tokoh-tokoh nasional lainnya yaitu Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah), KH Wahid Hasyim (NU), Kasman Singodimedjo (Masyumi), dan Te u k u H a s a n . D e m i k i a n l a h kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dibangun dengan begitu kuat tanpa membeda-bedakan agama. Semangat perjuangan tokoh nasional ini dalam mencapai kemerdekaan dapat memberikan semangat patriotisme yang mendorong kita semua untuk mengisi kemerdekaan dengan karya-karya kita bagi negeri Indonesia tercinta. Merdeka!
Sumber : 1. http://christiancitizenship.wordpress.com/category/l-tokohkristen-ri/ 2. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3452851&page=6 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Frederik_Lasut
Tuhan Yesus Memelukku Leny Pancaningrum - Semarang Bulan April 2012 saya merasakan perut saya sakit sehingga saya putuskan untuk ke dokter. Prediksi dokter ketika itu adalah kejang otot perut. Setelah diberi obat, saya merasa fit. Namun tidak lama, perut saya kembali sakit. Kali ini dokter memperediksi ada gangguan pada saluran kencing. Setelah diberi obat, saya merasa baik kembali. Tetapi sakit itu kambuh lagi sehingga saya memutuskan ke dokter kembali dan juga dipijat dua kali karena saya mengira kandung kemih saya turun (bhs Jawa: peh medun). Bulan berikutnya, kondisi tubuh semakin tidak menentu, mual yang berlebihan disertai muntah terus menerus. Tanggal 5 Mei 2012 saya dirawat di rumah sakit dan di USG. Betapa terkejutnya saya, karena ternyata ada kista di perut sebelah kiri sekitar 13,7 cm dan harus dioperasi. Saya teringat setahun yang lalu, tanggal 26 April 2011 saya telah menjalani operasi. Saat itu dokter mengatakan usus buntu harus diambil (perut sebelah kanan). Setelah dioperasi dokter mengatakan ada kista pecah di dalamnya. Saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan. Dari hasil laboratorium dinyatakan kistanya jinak. Menurut beberapa orang, kista yang sudah pecah sangat berbahaya karena bisa melengketkan organ-organ dalam tubuh bahkan bisa menyebabkan kematian. Sebulan pasca operasi saya kembali cek ke dokter karena merasa perut bagian kiri sakit, namun dokter mengatakan bersih, tidak ada kista dan kandungan bagus. Ternyata tahun ini, kista muncul dengan tiba-tiba dan sudah membesar. Hasil CT Scan dinyatakan ada kista dalam indung telur sebelah kiri. Namun operasi belum bisa dilakukan karena saya masih mual dan muntah yang dapat mengakibatkan terjadinya pendarahan lambung. Tanggal 7 Mei 2012, dari pk. 08.00–pk.12.30 rasa mual mulai menyerang disertai muntah tiada henti hingga terjadi kontraksi yang hebat pada tubuh saya sampai tergoncang-
goncang. Suster segera mengambil tindakan dengan mencek gula darah dan ECG jantung. Hasilnya semua normal. Namun tubuh saya masih tergoncang hebat disertai sesak nafas. Keluarga yang mendampingi saya mulai bingung karena saya berteriak-teriak dan tangan kanan saya terus bergerak dengan keras. Tiap kali dipegang saya berusaha melepaskan dan kembali bergerak dengan keras. Sebenarnya saat itu walaupun mata saya terpejam, saya tahu kejadian di sekeliling. Dalam keadaan seperti itu, saya mendapat penglihatan. Saya melihat mama dan papa saya yang sudah dipanggil Tuhan memakai baju putih, mereka hanya diam sambil memandangi saya. Saya juga melihat Tuhan Yesus memeluk saya dan saya merasakan kedamaian yang luar biasa sehingga saya menangis dan berteriakteriak, “Tuhan Yesus, aku mau ikut Engkau”. Kakak-kakak saya semakin panik mendengar teriakan saya. Mereka mengira saya akan meninggal dunia. Kejadian itu berlangsung sekitar 1,5 jam. Setelah itu mata saya terbuka dan tangan kanan saya berhenti bergerak, lalu saya turun dari tempat tidur untuk buang air kecil. Kemudian saya ditawari makan dan sungguh ajaib, makanan yang sama yang semula saya tolak karena mual bisa masuk ke dalam perut tanpa mual lagi dan saya juga bisa mandi sendiri. Rupanya ini cara Tuhan mempersiapkan saya untuk menjalani operasi, karena sejak saat itu hingga menjelang operasi rasa mual benar-benar hilang dan tidak pernah muntah lagi. Tanggal 12 Mei 2012 dokter mengatakan kistanya berukuran 15 cm dan memang berada di indung telur sebelah kiri sehingga indung telur harus diangkat. Selain itu dokter mengatakan apabila setelah dioperasi kista diperiksa dan hasilnya ganas maka kandungan harus diangkat. Dokter juga menyatakan keprihatinannya mengingat saya belum menikah. Akhirnya pada tanggal 19 Mei 2012 operasi dilaksanakan. Dengan kekuatan, penghiburan dan doa dari Bapak dan Ibu Gembala, rekan-rekan rohaniwan, para jemaat dan tentunya tangan Tuhan sendiri yang menolong, operasi berjalan dengan lancar. Lagi-lagi Tuhan menunjukkan kebaikan-Nya. Walau indung telur sebelah kiri diambil, namun setelah dicek indung telur sebelah kanan dalam keadaan baik dan puji Tuhan hasil laboratorium menunjukkan kalau kistanya juga tidak ganas dan tanggal 21 Mei 2012 saya sudah diizinkan pulang ke rumah. Amin.
ha u T t a Berk
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.