Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
Ketua Penyunting: Subijanto Penyunting: Herry Widyastono, Philip Suprastowo, Nonny Swediati, Sabar Budi Raharjo, Sutjipto, Lestyani Yuniarsih, Hermana Somantri, Ariani Soelistyarini, Benny Widaryanto, Nur Listiawati, Iskandar Agung, Siswantari, Oos M. Anwas, Ida Kintamani Sekretariat: Agus Prayitno, Bandiyah, Rochana, Erwin, Diyan Nur Rakhmah Desain Sampul Agus Prayitno Penerbit: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional Izin Terbit: SK MENPEN No. 1045/SK/Ditjen PPG/STT/1986 Tgl. 7 Agustus 1986 dan SK MENPEN No.: 88/Ditjen PPG/K/1995 Tgl. 30 Mei 1995 Alamat Penyunting dan Redaksi: Sekretariat Balitbang Kemdikbud Gedung E Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telepon: (021) 5727044, 57900406 Faksilile: (021) 57900406 Email :
[email protected] Distribusi: Bagian Hukum dan Kepegawaian, Sekretariat Balitbang Kemdiknas
Sekretariat menerima artikel tentang kebijakan penelitian, pemikiran, revie/teori/konsep/metodologi/resensi buku baru dan informasi lain yang berkaitan dengan permasalahan pendidikan dan kebudayaan “Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis”
630
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
Daftar Isi Vol. 17, Nomor 6, November 2011 Editorial ....................................................................................................................................................................
ii-iv
Subijanto
Evaluasi Program SMP Standar Nasional Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan .................................. Ida Kintamani Dewi Hermawan
619-634
Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) ................................................................................. Hendarman
635-646
Studi Satuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar di Jakarta: Suatu Analisis Kebijakan ..................................... Ngadirin
647-659
Konflik dalam Perspektif Pendidikan Multikultural ............................................................................................... Hermana Somantrie
660-672
Perbandingan Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Program IPA ......... Tahun Pelajaran 2010/2011 Fahmi
673-679
Membangun Media Massa Publik dalam Menanamkan Pendidikan Karakter ................................................. Oos M. Anwas
680-690
Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas untuk ....................... Pembelajaran Mata Kuliah Sistem Pemindah Tenaga Wakhinuddin S.
691-704
Peran Negara dalam Hubungan Tenaga Kerja di Indonesia ............................................................................. Subijanto
705-718
Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory) pada Penilaian .................................................
719-732
631i
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
Editorial Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Edisi ke-6 bulan November 2011 ini menyajikan sepuluh artikel dari beberapa penelitian dan kajian sebagai berikut. Ida Kintamani Dewi Hermawan memaparkan hasil studinya tentang evaluasi program SMP standar nasional berdasarkan standar nasional pendidikan
menunjukkan bahwa dari delapan SNP hanya tujuh
SNP yang dapat dilakukan analisis. Dari tujuh SNP nilai maksimal yang harusnya diperoleh sebesar 289, namun kenyataannya nilai tertinggi hanya 241 (83,39%) dan nilai terendah sebesar 170 (58,82%). Dari tujuh SNP
pencapaian Standar Proses yang tertinggi sebesar 32 sekolah (72,73%) dan Standar
Kompetensi Lulusan terendah sebesar 22 sekolah (50,0%). Bila rata-rata nilai sebesar 208 diasumsikan SNP telah tercapai maka hanya 23 sekolah (52,27%) yang telah mencapai SNP, sedangkan 21 sekolah (47,73%) lainnya belum mencapai. Hasil kajian Hendarman tentang kebijakan program mahasiswa wirausaha (PMW) menunjukkan bahwa program tersebut telah dicanangkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2009. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang mempunyai minat dan bakat kewirausahaan untuk memulai berwirausaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sedang dipelajarinya. Temuan kajian adalah bahwa program ini memiliki dampak penting yaitu membuka wawasan, kemampuan dan sikap mahasiswa dalam bewirausaha, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Evaluasi lebih lanjut terhadap besarnya hibah bagi masing-masing mahasiswa dan alokasi dana bagi perguruan tinggi perlu dikaji dengan memperhitungkan jumlah total mahasiswa dan keberhasilan mahasiswa PMW pada tahun sebelumnya di masing-masing perguruan tinggi. Ngadirin melakukan studi satuan biaya pendidikan sekolah dasar di Jakarta: suatu analisis kebijakan menunjukkan bahwa terdapat beberapa ketidakkonsistenan peraturan yang berkaitan dengan pembiayaan pendidikan, termasuk kebijakan dan pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar. Satuan biaya pendidikan untuk sekolah dasar adalah sebesar Rp1.767.000,00 per siswa per Tahun yang jauh lebih besar dari alokasi satuan biaya yang diterapkan saat ini. Hasil penelitian ini sangat penting untuk diperhatikan oleh berbagai pihak sebagai masukan bagi penyusunan kebijakan publik terutama melalui peninjauan kembali beberapa peraturan untuk menjaga konsistensi antarkebijakan. Hasil kajian Hermana Somantrie tentang konflik dalam perspektif pendidikan multikultural menunjukkan bahwa konflik bisa disebabkan dari masalah yang sangat sederhana atau kecil sampai dengan masalah yang kompleks. Konflik di beberapa wilayah Indonesia sudah sampai pada tahap yang sangat mengkhawatirkan, dengan ditandai adanya: 1) kelompok masyarakat yang menggunakan konflik sebagai mode untuk menumpahkan segala kekesalan dan kekecewaan yang mereka rasakan, dan 2) kelompok masyarakat lainnya yang menggunakan konflik sebagai senjata untuk menyelesaikan masalah. Salah satu upaya untuk mencegah konflik yaitu dengan mewujudkan pendidikan multikultural. Oleh karena itu, otoritas pendidikan nasional Indonesia harus dapat memprioritaskan pendidikan multikultural dalam kebijakan pendidikan nasional sebagai salah satu instrumen bagi penanganan konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Fahmi memaparkan hasil studi tentang perbandingan nilai ujian nasional dan ujian sekolah pada mata pelajaran matematika SMA program IPA tahun pelajaran 2010/2011. Hasil studi menunjukkan bahwa berdasarkan analisis reliabilitas tes untuk Zone Barat menunjukkan 0,837, Zone Tengah 0,862, dan Zone Timur 0,840. Berdasarkan teori klasikal tingkat kesukaran paket tes Matematika Zone Barat 0,786, Zone Tengah 0,739, Zone Timur 0,757. Nilai rata-rata sekolah (NS) Matematika tertinggi Provinsi Bali (8,63) dan nilai rata-rata terendah Provinsi Kalimantan Barat (7,60). Nilai rata-rata UN Matematika tertinggi Bali (9,11) dan nilai rata-rata terendah Provinsi Sumatera Barat (7,23). Nilai rata-rata NA Matematika tertinggi Provinsi Bali (8,92) dan nilai rata-rata terendah Provinsi Nusa Tenggara Timur
632 ii
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
(7,03). Selisih antara NS dan UN terbesar Provinsi D.I Yogyakarta yaitu 1,81 poin dan selisih terendah adalah Provinsi Banten yaitu 0,01 poin. Hasil kajian Oos M. Anwas tentang membangun media massa publik dalam menanamkan pendidikan karakter menunjukkan bahwa dalam era informasi penanaman pendidikan karakter perlu dilakukan melalui media massa publik. Exposure media massa yang dikuasai swasta seringkali diwarnai kepentingan ideologi, pemilik (owner), serta keuntungan finansial. Oleh karena itu, diperlukan media massa publik yang memiliki idealisme untuk mengutamakan kepentingan masyarakat. Untuk dapat menanamkan pendidikan karakter, substansi media massa publik perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan dan karakter sasaran, distribusinya dilakukan secara kontinyu, mudah diakses, atau dimanfaatkan oleh sasaran, serta dikemas dalam format yang menarik dan mampu bersaing dengan media massa swasta. Untuk merealisasikan media massa publik tersebut dapat dikembangkan dari lembaga yang telah ada misalnya RRI, TVRI, atau kantor berita Antara dengan cara mensinergikan potensi yang dimiliki kementerian atau lembaga-lembaga lainnya baik dalam aspek: substansi, infrastruktur, SDM, maupun aspek lainnya. Wakhinuddin S memaparkan hasil penelitiannya tentang pengembangan, implementasi, dan pembuatan perangkat asesmen berbasis kelas untuk pembelajaran mata kuliah sistem pemindah tenaga. Penelitiannya menunjukkan bahwa kelompok hasil belajar mahasiswa yang dinilai dengan perangkat asesmen berbasis kelas lebih tinggi daripada kelompok mahasiswa dinilai dengan paper and pencil test. Perangkat asesmen berbasis kelas efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep, kemampuan komunikasi, penalaran dan pemecahan masalah mahasiswa. Hasil kajian Subijanto tentang peran negara dalam hubungan tenaga kerja di Indonesia menemutunjukkan bahwa dari aspek pendidikan, permasalahan tenaga kerja di Indonesia belum sirna dari permasalahan yang mendasar yaitu para calon tenaga kerja kurang memiliki keterampilan fungsional. Era globalisasi menuntut calon pencari kerja mampu berkompetisi dan memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan tuntutan kualifikasi pekerjaan. Dari aspek yuridis formal, tenaga kerja di Indonesia telah dilindungi oleh peraturan perundang-undangan, antara lain: a) UUD RI Tahun 1945 Amandemen, Pasal 27 ayat (2) yaitu “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”; b) UU Nomor 39/1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 38 ayat (1); Ayat (2); Ayat (3); Ayat (4); dan (c) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam aspek pendidikan, Kemdiknas berkewajiban untuk meningkatkan mutu dan relevansi hasil pendidikan, sedangkan Kemenakertrans bertanggungjawab dalam pemberian hak melakukan sertifikasi kompetensi melalui Badan Nasional Standar Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikat Profesi (LSP). Sudaryono memaparkan hasil kajian tentang implementasi teori responsi butir (item response theory) pada penilaian hasil belajar akhir di sekolah. Kajian menunjukkan bahwa teori responsi butir merupakan alternatif pilihan yang bertujuan melepaskan diri dari ketergantungan tes yang diberikan dengan sampel peserta tes. Dalam hal ini, soal-soal tersebut dikerjakan oleh siswa yang pandai atau siswa yang kurang pandai, indikasi tingkat kesukaran suatu soal tetap tidak berubah. Ada tiga asumsi yang harus dipenuhi dalam teori response butir, yaitu: 1) unidimensi; 2) independensi lokal; dan 3) invariansi. Karakteristik butir meliputi: 1) taraf sukar butir; 2) daya beda butir; dan 3) tingkat kebetulan betul pada butir. Untuk mengukur kemampuan peserta tes yang sangat beragam di Indoensia, seperti Ujian Nasional, seharusnya digunakan ujian atau tes yang berbeda tingkat kesukaran soalnya, supaya adil dan juga akurat hasilnya. Peserta tes atau ujian yang mengerjakan tes yang berbeda tingkat kesukaran soalnya, tetap dapat dibandingkan kemampuannya, selama soal-soal dalam ujian tersebut berasal atau diambil dari bank soal yang sudah dikalibrasi dengan konsep item response theory. Hasil kajian Sri Sayekti tentang rasa kebangsaan dalam roman medan menunjukkan bahwa dalam mengungkap rasa kebangsaan dalam roman-roman medan para tokoh dalam mengaktualisasikan rasa kebangsaannya dengan cara mendirikan organisasi pergerakan. Di samping itu, merupakan salah satu usaha untuk melengkapi penulisan sejarah sastra Indonesia. Pada akhirnya penulisan sejarah sastra tersebut diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran yang berharga untuk mengetahui sejarah dan perkembangan pemikiran bangsa Indonesia, di mana dapat diketahui rasa kebangsaan pada masa itu.
633 iii
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
Persoalan rasa kebangsaan ini menjadi cukup penting pada masa kini di tengah merosotnya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Editor Subijanto
634 iv
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) Hendarman
[email protected]
ABSTRAK: Suatu program khusus bagi para mahasiswa, yaitu Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) telah diluncurkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2009. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang mempunyai minat dan bakat kewirausahaan untuk memulai berwirausaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sedang dipelajarinya. Keberadaan program ini didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai pencari kerja daripada pencipta lapangan pekerjaan. Program ini memberikan bantuan bagi mahasiswa yang layak dalam bentuk dana yang dapat digunakan secara perorangan dan kelompok. Tulisan ini merupakan kajian terhadap kebijakan PMW ditinjau dari persepsi mahasiswa terhadap pentingnya PMW dan keberhasilan usaha wirausaha mahasiswa. Responden kajian ini adalah para mahasiswa penerima bantuan PMW di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta. Temuan kajian adalah bahwa program ini memiliki dampak penting, yaitu membuka wawasan, kemampuan dan sikap mahasiswa dalam bewirausaha, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Evaluasi lebih lanjut terhadap besarnya hibah bagi masing-masing mahasiswa dan alokasi dana bagi perguruan tinggi perlu dikaji dengan memperhitungkan jumlah total mahasiswa dan keberhasilan mahasiswa PMW pada tahun sebelumnya di masing-masing perguruan tinggi. Kata kunci: wirausaha, pendidikan tinggi, dan pengangguran ABSTRACT: The government through the Ministry of National Education in 2009 has launched a special program for students at higher education institutions the so-called “Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)”. This program aims for facilitating students’ interest and talent in entrepreneurship to be an entrepreneur based on their disciplines in science, technology, and arts. This program is also to respond to the fact that big percentages of higher education graduates become job-seeker instead of job-creator. This program provides students with grant either in person or in a group. This article analyses the implementation of PMW in the view of those students who took part in the program with two focuses, namely the importance of PMW and the achievement of students’ grant-receiver. The respondents were from both public and private higher education institutions. The analysis revealed that the program have significant impact in broadening students’ perspective, competences and attitude to be an entrepreneur, as well as opening new job-market for people. It is suggested to conduct another evaluation to analyse the appropriateness of grant given to students and financial allocation for each higher education institution by taking into consideration the total number of students and number of success students in PMW. Key words: entrepreneur, higher education, and unemployment
Pendahuluan
kerja rata-rata hanya menyerap 37% lulusan
Kualitas perguruan ti nggi dalam melahirkan
perguruan tinggi.
sarjana/diploma terus dipertanyakan. Lulusannya
Dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan
dianggap tidak mampu menjawab kebutuhan
2008, Dirjen Pendidik an Tinggi Departemen
pasar karena belum mampu berkreasi di dalam
Pendidikan Nasional mengangkat isu pengang-
keterbatasan dan kurang berdaya juang di dalam
gur an y ang t erja di te rseb ut. Didug a ba hwa
tekanan. Mentalitas alumni perguruan tinggi lebih
tingginya angka pengangguran disebabkan oleh
banyak yang pasif dan bertipe kuli yaitu hanya
berbagai faktor, di antaranya kompetensi keahlian
mengerjakan apa yang diperintahkan atasan,
tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
minim kreativitas, dan mandul inisiatif. Lapangan
kerja, lulusan program studi sudah jenuh di
635
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
masyarakat, atau tidak memiliki keahlian apapun
untuk menciptakan usaha yang dapat menjadikan
untuk bersaing di dunia kerja. Terungkap bahwa
mahasiswa setelah lulus untuk memiliki tingkat
lulusan yang kurang bisa bersaing di dunia kerja
kemandirian tertentu.
umumnya lulusan program studi ilmu-ilmu sosial.
Pa da t ahun ang gara n 20 09, Dire ktor at
Sementara itu, lulusan fakultas teknik banyak
Je nder al
di butuhkan,
te tapi
kompentensi
Pendi dika n
T ingg i,
K ementeri an
ke ahli an
Pendidikan Nasional telah meluncurkan suatu
lulusannya masih kurang (Direktorat Jenderal
progr am khusus bagi para mahasiswa yang
Pendidikan Tinggi, 2009a).
disebut dengan Program Mahasiswa Wirausaha
Data Badan Pusat Statistik (BPS, 2008) me-
(PMW). Program ini sebagai bagian dari strategi
nunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka
pendidikan di Perguruan Tinggi, dimaksudkan
di Indonesia mencapai 7,87%. Jumlah penduduk
untuk memfasilitasi para mahasiswa yang mem-
yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang
punyai minat dan bakat kewirausahaan untuk
ditamatkan untuk golongan SMK, diploma,dan
memulai berwirausaha dengan basis ilmu penge-
universitas mengalami kenaikan. Untuk pekerja
tahuan,
dengan pendidikan diploma hanya sebesar 2,79
dipelajarinya. Fasilitas yang diberikan meliputi
juta orang atau sekitar 2,55 persen, dan pekerja
pendidikan dan pelatihan kewirausahaan magang,
de ngan pendidi kan sarj ana hany a te rcat at
pe nyusunan rencana bisnis, duk unga n pe r-
sebesar 4,66 juta orang atau mencapai 4,44
modalan dan pendampingan usaha. Program ini
persen. Dari tahun ke tahun, jumlah pengang-
di hara pkan
guran lulusan sarjana secara nyata lebih tinggi
pemerintah dalam mewujudkan kemandirian
di band ing lulusan dipl oma. Dat a te rseb ut
bangsa melalui penciptaan lapangan kerja dan
mengindikasikan bahwa setidak-tidaknya sekitar
pemberdayaan UKM. Setidaknya ada enam tujuan
20% dari jumlah lulusan perguruan tinggi setiap
ut ama PMW. Pertama menumbuhkan motivasi
tahunny a
be lum
mend apat kan
tek nologi
d an
mam pu
seni
yang
m endukung
sed ang
visi-mi si
peke rjaa n.
berwirausaha di kalangan mahasiswa. Kedua,
Pekerjaan dimaksud termasuk yang belum sesuai
mem bang un sikap mental wira usaha ya kni
dengan kualifikasi atau latar belakang pendidikan.
percaya diri, sadar akan jati dirinya, bermotivasi
Atas dasar tersebut, kecenderungan yang muncul
untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah,
adalah lulusan perguruan tinggi lebih sebagai
mampu bekerja keras, kreatif, inovatif, berani
pencari kerja (job-seeker) daripada pencipta
mengambil risiko dengan perhitungan, berperilaku
lapangan pekerjaan (job creator). Disamping itu,
pemimpin dan memiliki visi ke depan, tanggap
aktivitas kewirausahaan (Entrepreneurial Activity)
terhadap saran dan kritik, memiliki kemampuan
yang relatif masih rendah. Entrepreneurial Activity
emp ati
dit erjema hkan sebagai indiv idu ak tif da lam
meningkatkan kecakapan dan keterampilan para
memulai bisnis baru dan dinyatakan dalam persen
mahasiswa khususnya sense of business. Keempat,
total penduduk aktif bekerja. Semakin tinggi
menumbuhkemb angk an wi rausahawi rausaha
indeks Entrepreneurial Activity maka semakin tinggi
bar u
entrepreneurship level suatu negara (Boulton dan
menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu
Turner, 2005).
pengeta huan, te knol ogi dan seni . Ke ena m,
Banyak faktor yang menimbulkan fenomena ini.
M isal nya,
b erpe ndid ikan
sosial.
tinggi.
Ke tig a,
Ke lim a,
membangun jejaring bisnis antarpelaku bisnis,
ya ng
khususnya antara wirausaha pemula dan pengusaha yang sudah mapan. Alokasi dana PMW tidak
yang mungki n ma sih lebi h te rfok us p ada
seluruhnya untuk modal mahasiswa (Direktorat
bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang
Jenderal Pendidikan Tinggi, 2009b).
l ulus
dan
pem bela jara n
ya ng
kete ramp ilan
diterapkan di berbagai perguruan tinggi saat ini
cep at
sistem
dan
pek erja an,
Kementrian Pendidikan Nasional melalui
mencipta kan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada Tahun
pekerjaan. Hal lain adalah bahwa kemungkinan
Ang gara n 20 09 m enga loka sika n da na y ang
pembelajaran yang diajarkan di perguruan tinggi
ditempatkan langsung pada DIPA PTN (Perguruan
be lum
pe ngem bang an
Tinggi Negeri) dan Kopertis (Kordinator Perguruan
wawasan yang berorientasi kepada kesiapan
Tinggi Swasta). PTN yang termasuk dalam BHMN
buk anny a lulusa n
636
diar ahka n
mendapa tkan ya ng siap
ke pad a
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
(Badan Hukum Milik Negara) diberikan dana
(delapan juta rupiah) per mahasiswa. Pelaksanaan
sebesar Rp 2.5 M (dua setengah milyar); yang
pendampingan pasca magang dilakukan baik oleh
termasuk PTN non-BHMN masing-masing diberikan
UKM p endamping maupun Pe rguruan T inggi
Rp 1 M (satu milyar); politeknik diberikan masing-
pelaksana selama kurang lebih 9 bulan.
masing sebesar Rp 500 juta (lima ratus juta
Tul isan ini mer upak an k ajia n te rhad ap
rupiah); dan masing-masing Kopertis dialokasikan
im plem enta si
sebesar Rp 1 M (satu milyar). Khusus untuk
wir ausa ha),
PMW
( program
Kopert is, dana dim aksud di beri kan kepa da
sejauhmana program dan hibah yang diberikan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang dipilih
memberikan dampak kepada mahasiswa. Dalam
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
kaitan ini, kajian difokuskan pada: 1) pandangan
Alokasi dananya 70% diberikan pada mahasiwa
mahasiswa penerima hibah terhadap adanya
dalam bentuk hibah dan alokasi yang 30% diberi-
program ini; dan 2) pemanfaatan hibah oleh
kan kepada pengelola dalam hal ini perguruan
mahasiswa penerima.
khususnya
untuk
mahasiswa mengeta hui
tinggi (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2009b).
Kajian Literatur
Mekanisme implementasi program mahasiswa
Gerakan membudayakan dan memasyarakatkan
wirausaha (PMW) ini adalah sebagai berikut: a)
kewirausahaan sesungguhnya telah dicanangkan
Perguruan tinggi pelaksana program melakukan
sejak tahun 1995 dengan diterbitkannya Inpres
sosialisasi kepada para mahasiswa; b) Perguruan
Nomor 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional
tinggi melakukan identifikasi, seleksi mahasiswa,
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewira-
kemudian dilanjutkan dengan pembekalan kewira-
usahaan dimana Inpre s dimaksud ditujukan
usahaa n; c) Ma hasi swa yang lol os selek si
kepada seluruh menteri dan gubernur (Salim
melakukan penyusunan rencana bisnis sambil
Siagian dan Asfahani, 1997). Kelompok yang
magang di sebuah UKM. Mahasiswa yang pernah
menjadi sasaran dari program pemasyarakatan
mengikuti p rogr am m agang ke wira usahaan
dan pembudayaan kewirausahaan antara lain: 1)
(Program Coop dan program kewirausahaan lain)
kelompok tertentu dalam masyarakat khususnya
dapat dibebaskan dari kewajiban magang. Untuk
generasi muda pada umumnya anak sekolah/
mendapa tkan duk unga n pe rmod alan dal am
ma hasi swa, ana k putus sekolah, dan cal on
rangka pendirian usaha baru (business start-up)
wirausahawan; 2) kelompok pengusaha yakni
mahasiswa harus menyusun rencana bisnis yang
para pelaku ekonomi yang terdiri dari pengusaha
layak. Kelayakan rencana bisnis ditentukan oleh
mikro, kecil, menengah, dan koperasi; dan 3)
tim penyeleksi yang terdiri dari unsur perbankan,
kelompok Pembina, yang terdiri dari instansi
UKM, dan perguruan tinggi pelaksana; d) Selama
pemerintah terkait, organisasi sosial dan non-
program berjalan perguruan tinggi bekerja sama
pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi
dengan para pengusaha, baik UKM, koperasi
pe ngusaha dan orga nisa si p rofe si. Adap un
maupun perusahaan besar memberikan bim-
program-program yang diusulkan untuk dilakukan
bingan praktis wirausaha, mulai dari pendidikan
pada saat itu meliputi antara lain pelatihan
dan pelatihan, magang, penyusunan rencana
kewirausahaan dan manajemen usaha kecil,
bi snis, da n pe ndam pingan terp adu. Har us
bimbingan dan konsultasi bisnis, magang dan studi
dihindari terjadinya persaingan yang tidak sehat
ba nding, b antuan p ema sara n da n pr omosi,
antara
p enda mping.
pengembangan teknologi tepat guna, bantuan
Diperlukan terjadinya sinergi atau komplemen-
permodalan, dan pengembangan kerjasama dan
taritas antara jenis usaha yang dikembangkan
kemitraan.
mahasiswa d an
U KM
mahasiswa t erse but dan jeni s usaha UKM pendamp ing.
Pendiri an usaha
bar u
da pat
Hasil survey Litbang Media Group yang ditulis dalam editorial Media Indonesia tanggal 30 April
dilakukan secara individual atau pun secara
200 7
berkelompok dengan jumlah anggota maksimal 5
Pengusa ha”
be rjud ul
“ Mini mnya
orang; dan e) Jumlah modal kerja yang disediakan
masyarakat Indonesia untuk menjadi pengusaha
untuk pendirian usaha maksimal Rp. 8.000.000,00
ternyata sangat rendah. Mayoritas responden
menunjuk kan
Minat
m enja di
bahw a
motiva si
637
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
menjawab lebih suka menjadi orang upahan alias
kepercayaan diri yang kuat dalam makna bahwa
pekerja daripada membuka usaha sendiri. Jajak
segala sesuatu yang telah diyakini dan dianggap
pendapat tersebut sejalan dengan hasil Survei
benar harus dilakukan sepanjang tidak melanggar
Tenaga Kerja Nasional 2001 hingga 2006, yang
hukum dan norma yang berlaku. Percaya diri
menyatakan bahwa profil tenaga kerja Indonesia
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
memang dikuasai pekerja. Dari total pekerja 25
me lakukan, dan menyel esai kan tuga s at au
juta orang, jumlah yang menjadi pengusaha
pekerjaan yang dihadapi. Berorientasi pada tugas
kurang dari seperlimanya. Terhadap pertanyaan
dan hasil bercirikan bahwa seseorang (wira-
dalam survey yang sama yaitu “mayoritas orang
usahawan) harus fokus pada tugas dan hasil dan
Indonesia ingin menjadi apa?” maka lebih dari
apapun pekerjaannya harus jelas apa hasilnya.
70% ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Apabila usaha yang keras sudah dilakukan untuk
Yang menjawab ingin menjadi pengusaha hanya
je nis
20% saja. Angka ini jelas mencerminkan kondisi
membuahkan hasil maka itu tidak ada gunanya.
riil yang selama ini dirasakan.
Apa yang di lakuka seora ng w irausaha wan
usaha
te rtentu
dan
ternyata
tid ak
Kewira usahaan sesungguhnya me nunjuk
merupakan usaha untuk mencapai tujuan yang
pada semangat, sikap, dan perilaku sebagai
telah ditentukan. Keberhasilan akan sangat
teladan dalam keberanian mengambil resiko yang
ditentukan oleh motivasi berprestasi, berorientasi
telah diperhitungkan berdasar atas kemauan dan
pada keuntungan, kekuatan dan ketabahan, kerja
kemampuan sendiri. Orang yang memiliki sikap-
keras, enerjik, serta inisiatif. Berani mengambil
sikap tersebut dikatakan sebagai wiraswasta atau
risiko dicirikan oleh seseorang (wirausahawan)
wi rausaha (Suk idjo, 20 11). Kew irausaha an
yang ha rus menge tahui pe lua ng kega gal an
menurut Suryana (2006) merupakan suatu disiplin
(dimana sumber kegagalan dan seberapa besar
ilm u ya ng m empe rlaj ari tent ang nila i, k e-
pel uang ter jadi keg agal an) sehi ngga dap at
ma mpua n,da n
dal am
memperkecil risiko. Karakter kepemimpinan
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
pe rila ku
dicirikan oleh seseorang (wirausahawan) yang
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dapat memberikan suri teladan, berpikir positif,
dihadapinya. Dalam kewirausahaan terdapat
tidak antikritik, dan memiliki kecakapan dalam
kompetensi inti yaitu kreativitas dan inovasi dalam
bergaul. Kepemimpinan dimaksud bukan hanya
rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih
memberikan pengaruh pada orang lain atau
keunggulan denga berfokus pada pengembangan
baw ahannya, mel aink an j uga siga p untuk
pengetahuan dan keunikan. Keterampilan, penge-
mengantisipasi setiap perubahan. Disamping itu
tahuan, dan kemampuan merupakan kompetensi
mampu memimpin untuk melakukan perubahan
inti wirausaha untuk menciptakan daya saing
dengan meluncurkan produk-produk baru lebih
khusus agar memiliki posisi tawar menawar yang
dulu, serta menjadi pelopor dalam penciptaan
kuat dalam persaingan. Jiwa kewirausahaan
produk yang unggul atau memberikan nilai tambah
dapat dibentuk melalui proses pembudayaan
ya ng b erbe da d ibandingkan par a pe saing.
ya ng
Karakter keorisinalan dicirikan oleh hasil inovasi
d iint egra sika n
Te rdap at
seseorang
d alam
b erba gai
pem bela jara n.
pandang an
t enta ng
karakteristik dan watak kewirausahaan.
dan kreativitas yang diterapkan dimana seseorang (wirausahawan) harus bertindak dengan cara
Salah satu adalah seperti yang disampaikan
yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan
oleh Meredith dalam Suharyadi, Arissetyanto
cara-cara yang baru. Karakter berorientasi pada
Nugroho, Purwanto S.K dan Maman Faturohman
masa
(2007), yaitu bahwa terdapat 6 (enam) karak-
(wirausaha wan) yang terus berupaya untuk
teristik wirausaha, yaitu 1) percaya diri; 2) ber-
berkarya dengan menciptakan sesuatu yang baru
ori enta si p ada tuga s da n ha sil; 3) bera ni
dan berbeda dengan hasil yang sudah ada saat
mengamb il
r isik o;
4)
ke pemi mpinan;
dep an
d icir ika n
ol eh
seseora ng
5)
ini. Dengan demikian, seorang wirausahawan
keorisinalan; dan 6) beorientasi masa depan.
tidak cepat merasa puas dengan hasil yang
Karakter percaya diri dicirikan oleh watak dimana
diperoleh saat ini sehingga terus mencari peluang.
se seor ang (wir ausa haw an)
638
harus me mili ki
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
Sem enta ra i tu, Suha ryad i, Arissetya nto
Sudantoko (2002) mengatakan bahwa wirausaha
Nugroho, Purwanto S.K dan Maman Faturohman
sejati akan memiliki kemampuan-kemampuan dan
(2007) mengidentifikasi sikap-sikap wirausa-
sikap-sikap khas. Kemampuan dimaksud, yaitu:
hawan, sebagai: 1) disiplin; 2) komitmen tinggi;
1) melihat peluang, selalu berusaha meman-
3) jujur; 4) kreatif dan inovatif; 5) mandiri; dan 6)
faatkan kesempatan baik; 2) melihat masa depan
realistis. Disiplin diartikan sebagai ketepatan
da n me mili ki p erencanaan yang tep at; 3)
komitmen terhadap tugas dan pekerjaannya.
mendapatkan informasi serta memanfaatkannya
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh,
untuk kemajuan perusahaan; dan 4) memimpin
diantaranya yaitu ketepatan terhadap waktu,
orang banyak. Sikap-sikap tersebut meliputi: 1)
mutu pekerjaan, dan sistem kerja. Komitmen tinggi
memiliki rasa tanggungjawab; 2) selalu dinamis,
diartikan dengan adanya komitmen yang jelas,
ulet dan canggih, tidak cepat menyerah karena
terarah, dan bersifat progresif (berorientasi pada
sadar untuk mencapai kemajuan memerlukan
kemajun). Komitmen terhadap dirinya sendiri
kerja keras; 3) berani menerima kritik dan saran
dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita,
yang bermanfaat; dan 4) berinisiatif untuk maju
harapan, dan target-target yang direncanakan
dan melakukan yang terbaik untuk mencapai
dalam hidupnya. Contoh komitmen tersebut
keberhasilan.
adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
Dari berbagai teori dan pendapat akademisi
kepuasan komsumen, mutu produk yang sesuai
maupun
dengan harga produk yang ditawarkan, serta
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kewira-
pemecahan masalah bagi masalah konsumen.
usahaan akan melibatkan pembentukan sikap/
Sikap jujur yaitu antara lain menjaga karakteristik
pola pikir (attitude), pengembangan keterampilan
produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, jujur
(skill), dan pembekalan pengetahuan (knowledge).
terhadap promosi yang dilakukan, dan jujur
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut diperlukan
mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan.
proses kreatif dan inovatif dalam melihat atau
Sikap kreatif dan inovatif dilandasi oleh cara berpikir
menciptakan peluang dan merealisasikannya,
yang maju dan penuh dengan gagasan-gagasan
dengan memperhatikan segala risiko, menjadi
baru yang tidak dibatasi oleh ruang, bentuk,
sesuatu yang bernilai. Yang menarik adalah
ataupun waktu. Sikap mandiri diwujudkan dengan
bahwa keberadaan seorang wirausaha tidak saja
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya
karena memang memiliki keturunan atau bakat
ketergantungan pada pihak lain dalam mengambil
sejak lahir, tetapi juga dapat terjadi karena
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
lingkungan dan latihan. Program Mahasiswa
kebutuhan hidupnya. Sikap yang terakhir yaitu
Kewirausahaan (PMK) pada dasarnya merupakan
realistis dimaknai sebagai seseorang yang mampu
suatu alternatif untuk menjadikan mahasiswa
menggunakan fakta atau realita sebagai landasan
sebaga i wirausaha melalui proses pel atihan
berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
dengan memperhatikan berbagai kesempatan
keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.
dan peluang yang ada di lingkungannya. PMK juga
Panji Anoraga dan Djoko Sudantoko (2002)
me njad i
prak tisi
suatu
seb agai mana
medi a
ma hasi swa
usahaan. Kelima esensi pokok tersebut yaitu: 1)
mengenali perubahan-perubahan yang terjadi
kemauan kuat untuk berkarya dengan semangat
dengan keinginan untuk merespons perubahan
kemandirian (terutama dalam bidang ekonomi);
terse but menjad i kesempat an atau pe luang
2) kemauan memecahkan masalah dan membuat
melalui keberanian melakukan eksplorasi yang
kep utusan
te rmasuk
penuh resiko kegagalan. Keberhasilan program
keberanian mengambil resiko usaha; 3) kemauan
ini da pat diuk ur a pabi la m ahasiswa dap at
berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif;
memanfaatkan hibah yang diterimanya untuk
4) kemauan bekerja secara teliti, tekun dan
menjadikan peluang-peluang yang ada dalam
produktif; dan 5) ke mauan berkarya dalam
lingkungan kampus atau daerahnya menjadi
kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang
suatu produk yang bernilai yang berbeda dan
sehat. Lebih lanjut, Panji Anoraga dan Djoko
tidak mudah ditiru pesaing lainnya, yang kemudian
si stem atis,
unt uk
menj adik an
menyatakan adanya 5 (lima) esensi pokok kewira-
secar a
berupaya
untuk
diuraik an
m enca ri
d an
639
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
bisa dimanfaatkan secara komersial dengan
Testimoni bisnis “Anperindo Farm”
kapabilitas yang ada, serta diminati oleh berbagai
Pendiri dari bisnis Anperindo Farm adalah Ance Trio
pelanggan.
Marta. Ance merupakan mantan mahasiswa dari IPB. Secara umum, Ance menyatakan bahwa
Metodologi
program mahasi swa w irausaha me mberi kan
Data yang digunakan dalam kajian ini merupakan
kemanfaatan kepada upaya pengembangan jiwa
data primer yang bersumber dari para mahasiswa
kewirausahaan bagi mahasiswa. Dikatakannya
penerima hibah PMW pada tahun anggaran 2009.
bahwa usahanya bermula pada tahun 2009 ketika
Pe mili han
pe mbahan
dia berhasil meyakinkan Direktorat Pengem-
(responden) dalam kajian ini dilakukan secara
bangan Kari r da n Hubung an Alumni untuk
acak, yaitu mereka yang selama ini: 1) memiliki
membantu mendampingi usaha dan memberikan
komunikasi dan interaksi dengan pihak Direktorat
bantuan mod al. Bant uan moda l di maksud
Jenderal Pendidikan Tinggi; 2) pernah menjadi
diperolehnya dari Program Mahasiswa Wirausaha
narasumber pada berbagai pertemuan yang
(PMW),
dilaku-kan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
mengembangkan usaha dengan memperbanyak
Tinggi;
indukan bawal.
maha sisw a
dan
3)
se baga i
masi h me neruskan
usa ha
wirausahanya sampai kajian ini dilakukan.
yang
ke mudi an
d igunakan
unt uk
Menurut Ance, keikutsertaan dalam PMW ini
Mahasiswa yang menjadi responden yaitu 1
membuka peluang pengembangan usaha. Salah
(satu) orang berasal dari Institut Pertanian Bogor
satu di antaranya yaitu mengantarkan Ance
(IPB), 2 (dua) orang berasal dari Universitas
menjadi pemenang juara pertama Wirausaha
Brawijaya (UB) Malang, satu tim yang terdiri dari
Muda Mandiri untuk katagori industri dan jasa
4 (empat) mahasiswa dari Unversitas Udayana
tahun 2009. Saat ini, Ance menjelma menjadi
(Unud) Bali , dan satu mahasiswa dari STIE
praktisi bisnis yang professional. Tidak hanya
Perbanas Surabaya. Untuk memperoleh data
mengembangkan bisnis budidaya bawal tetapi
dimaksud, dilakukan wawancara dan interaksi
juga menjadi trainer dan pembicara di berbagai
melalui imel (e-mail). Pertanyaan yang diajukan,
forum dan berbagai tempat.
yaitu: (1) pandangan mereka terhadap PMW, (2)
per bulan saat ini mencapai 20-24 juta rupiah per
pemanfaatan terhadap hibah yang diberikan, dan
bulan dan mempekerjakan 6 orang karyawan
(3) kinerja yang telah dicapai mereka sebagai
dengan sistem gaji permanen dan 10 orang
penerima hibah. Jawaban pembahan kategori ini
karyawan tidak tetap. Kini dia mempunyai plasma
dirumuskan dalam bentuk testimoni.
12 orang dan petani larva 25 orang di sejumlah
Keuntungan bersih
wilayah di Jawa Barat. Kisah Ance terasa manis Hasil dan Pembahasan
dan mudah diikuti. Namun, sebelum mengikuti
Hasil
jejaknya, ingat bahwa dia pernah gagal berkali-
Pada bagian ini dipaparkan tanggapan pembahan
kali.
mahasiswa penerima hibah PMW dalam bentuk
Testimoni lengkap Ance yaitu sebagai berikut:
testimoni. Testimoni dimaksud berisikan antara
Program Mahasiswa Wirausaha sangat baik
lain deskripsi singkat mengenai usaha atau bisnis
dan
yang dilakukan, proses ketika yang bersangkutan
berwirausaha di kampus. Oleh karena itu
mengikuti seleksi di perguruan tinggi masing-
perlu penambahan supaya semakin banyak
masing, dan keberhasilan usaha atau bisnis yang
mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini.
dilakukan dengan merujuk kepada modal awal
Dari program ini saya mendapatkan relasi dan
yang diperoleh dari PMW ini. Perumusan dan
pengetahuan yang baik tentang kewira-
penulisan testimoni merupakan bahasa asli yang
usahaan, mengerti tentang kendala dan
ditulis dari mahasiswa penerima yang diedit untuk
masalah untuk maju dalam berwira-usaha dan
memperjelas makna dari kalimat-kalimat yang
mengetahui bagaimana menjadi seorang
ditulis.
wirausaha sejati. Setelah lulus saya ingin
mel atih
ber wira usaha
secara
apli kati f ke giat an
de ngan
mem peke rjak an
banyak orang orang yang tidak lulus kuliah,
640
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
tid ak
l ulus
sek olah
dan
lai nnya
da n
kesempa tan
kepa da
k ami
untuk
be r-
mencipt akan lap anga n ke rja yang leb ih
silaturahmi dengan orang-orang sukses,
banyak dengan konsentrasi pada komoditi
be rtem u
yang saya usahakan.
sehingga dapat menambah relasi dan saling
de ngan
pengusa ha
l ainnya
bekerjasama. Selain itu PMW juga dapat Testimoni bisnis “Chicksmart”
menghantarkan saya berangkat ke kantor
Hikmah Prahadian yang menjadi pemilik dari bisnis
DIKTI dan bertemu dengan orang-orang
Chicksmart, merupakan lulusan S1 Program Studi
sukses seperti Bob Sadino, Sandiaga Uno,
Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan,
Ciputra dan lain-lain, karena pada saat itu
Universitas Brawijaya. Chicksmart merupakan
say a ad alah sal ah satu perw akil an d ari
usaha yang berbasis pada produk makanan yang
Universitas Brawija ya untuk menghadiri
berbahan pokok daging ayam. Produk yang dibuat
undangan DIKTI di Jakarta.
adalah nugget ayam dan bakso ayam dengan isi yang bervariasi (keju, sayur, dan lain-lain) dimana
Testimoni bisnis “Toko Pupuk Online”
proses pembuatannya menggunakan bumbu dan
Elsa Rosyidah mendapatkan hibah PMW ketika
bahan segar serta tanpa bahan pengawet.
masih menjadi mahasiswa Keteknikan Pertanian
Hikmah memberikan testimoni tentang PMW sebagai berikut:
Fa kul- tas
Teknoogi
Per tani an
U nive rsit as
Br awij aya. Pad a sa at i tu Elsa meng ajuk an
Program ini menurut saya program yang
proposal perorangan dimana setelah melalui
positif, baik, berguna dan menyenangkan.
proses seleksi yang ketat proposalnya dinyatakan
Dengan program ini saya belajar cara memulai
diterima dan berhak memperoleh hibah sebesar
untuk
Rp 8 juta (delapan juta rupiah). Berikut merupakan
berw irausaha ,
pem impi n
se rta
m enja di
seora ng
mana jeme nnya .
Pa da
testimoni Elsa Rosyidah tentang PMW:
se nang dengan
Kami sangat apresiatif dengan komitmen, per-
wirausaha, karena dalam pandangan saya,
hatian dan upaya nyata panitia PMW UB
orang yang berwirausaha akan mempunyai
untuk memfasilitasi perkembangan wira-
kep uasa n
dasarny a sa ya sanga t
da pat
usaha muda di Univ ersi tas Braw ijay a.
meningkatkan pengetahuan karena seorang
se ndir i,
Eksisitas PMW ini harus dikembangkan dan
wirausaha akn terus mempelajari dan selalu
terus dilanjutkan sebagai stimulan lahirnya
berfikir ke depan untuk mengembangkan
mahasiswa wirausaha-wirausaha muda yang
usahanya serta meningkatkan kualitasnya.
berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi
Ucapan terima kasih saya haturkan kepada
nasional. Saya sangat merekomendasikan
seluruh panitia PMW yang telah memberikan
bagi teman-teman mahasiswa Indonesia
fasilitas berupa pelatihan, workshop serta
untuk meng ambi l ke sem pata n em as i ni
pertemuan-pertemuan dengan pemilik UKM se
dengan bergabung bersama PMW. Berikut
Jawa Timur. Ucapan terima kasih juga saya
yang teman-teman peroleh dengan ikut PMW,
hat urka n
ke pada
selai n
te lah
yaitu: 1) dana modal, digunakan sebagai
mencetuskan program ini dan memberikan
start-up capital untuk bisnis gagasan kita; 2)
dana
monitoring, dukungan pendampingan dari
ya ng
DIK TI
it u
b erfungsi
k arena
seb agai
mod al
berwirausaha.
dosen/panitia PMW; 3) relasi, banyak teman
Konsep dari PMW sangat bagus menurut
banyak rejeki; dan 4) atmosfir wirausaha, ini
saya, karena dana yang diberikan oleh Dikti
yang paling penting dan sukar dibeli dengan
tidak hanya diberikan secara cuma-cuma,
uang. Lingkungan wirausaha dari teman dan
namun dana PMW diberikan dengan sebuah
me ntor
pembelajaran yang berwirausaha, dengan
membantu kita untuk terus melangkah di
hal ini akan membuat mahasiswa lebih kreatif,
dunia wirausaha.
inovatif, mandiri, dan bekerja keras untuk me wujudkan
kesukse san
usaha
aka n
me njag a
komitm en
d an
Informasi mengenai usaha yang dijalankan
ya ng
Elsa yaitu Toko Pupuk Online ini dapat diakses di
ditekuninya. PMW juga dapat memberikan
http://tokopupuk.net dan http://tokopupuk.
641
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
blogspot.com. Usaha ini merupakan industri jasa
Testimoni bisnis “Statistic Center”
yang memfokuskan diri di bidang pemasaran
Mahasiswa penerima hibah PMW ini yaitu Ferry
mel alui med ia i nter net. Tok o pupuk onli ne
Angga Irawan, merupakan lulusan Universitas
mengintegrasikan antara pengetahuan budidaya
Brawijaya. Usaha Ferry yang disebut “Statistics
pertanian, manajemen industri, teknik lingkungan,
Center” merupakan suatu lembaga yang bergerak
website, excellent costumer service, dan internet
di bid ang jasa konsult asi dan ana lisi s da ta
marketing. Usaha ini berkantor dunia nyata di
statistika. Usaha ini pada awalnya dikerjakan
Malang, Jawa Timur. Berbekal 8 (delapan) juta
ber sama
rupiah dari PMW dan modal pribadi, pada akhir
mereka untuk memulai usaha ini didasarkan atas
tahun 2 009
hasil survey yang telah dilakukan pada beberapa
pem bukuan
Toko Pup uk O nline me ncat at d enga n
ca paia n
om set
Rp157.527.500,- dan profit Rp24.205.100,-.
beb erap a ma hasi swa.
Kep utusan
mahasiswa, dimana 75% responden menyatakan bahwa statistika itu sulit dan cukup mahalnya
Menarik untuk mencermati cerita Elsa tentang
bi aya untuk me lakukan anal isis dat a pa da
awal mula dan tantangan Toko Pupuk Online.
beberapa tempat yang menyediakan jasa analisis
Dikatakan bahwa proposal awal PMW yang diaju-
data di kota Malang. Pendiria n lembag a ini
kan sebenarnya tidak berisi pemasaran pupuk.
diharapkan mampu membantu menyelesaikan
Pada awal wirausaha PMW, yang dikerjakan
masalah-masalah yang ada khususnya dalam hal
adalah internet marketing berupa jasa iklan
penelitian baik dari akademisi, instansi pemerintah
website google adsense. Dalam per-jalanannya,
maupun
mahasiswa pengusaha ini ditawari oleh pemilik
segmentasi diatas, mahasiswa pengusaha ini
CV. Dewi Sri Rama untuk memasarkan pupuk
mengerucutkan pilihan pada segmen akademisi/
secara online agar jangkauan pasar lebih luas.
mahasiswa dikarenakan cakupan pasarnya yang
Pada tahap awal, Elsa hanya membantu dengan
cukup besar.
mencoba-coba memasarkan pupuk menggunakan we b
gr atis
ber upa
blog
tok opup uk.b logspot.com
dan
yak ni
swasta.
Berd asar kan
penj abar an
Secara khusus Statistic Center memiliki 3 (tiga)
http: //
tujuan, yaitu: 1) membantu dan membimbing
mema sark an
mahasiswa dalam memahami permasalahan-
keb erad aan blog tok o pupuk meng guna kan
permasalahan statistika dalam suatu penelitian;
internet marketing. Tanpa diduga dalam waktu 10
2) memberikan jasa analisis data untuk memudah-
hari setelah blog terpasang, ada permintaan
kan mahasiswa memahami data hasil penelitian;
pupuk 8 ton dari Surabaya untuk dikirim ke Medan.
dan 3) memberikan jasa pelatihan software
Sejak itulah kami bergeser dari google adsense
statistika sehingga dapat membantu mahasiswa
menuju toko pupuk online.
dalam mengoperasikan software sehingga mampu
Tantangan dalam membangun dan mengem-
menganalisis data sendiri nantinya.
bangkan toko pupuk online adalah bagaimana
Setelah menerima bantuan sebesar 8 juta
cara menarik pengunjung agar berkunjung ke
rupiah dari program mahasiswa wirausaha (PMW)
website toko pupuk online untuk meningkatkan
tahun 2009 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
kunjungan website (traffic). Toko pupuk online di
Tinggi, langkah pertama yang dilakukan adalah
dunia maya har us b ersaing dengan juta an
membeli sarana dan prasarana yang menunjang
web site . Ol eh sebab itu tok o pupuk onli ne
dalam proses analisis data yaitu laptop dan
menggunakan pengetahuan internet marketing
printer. Di samping itu, dibuat media promosi
untuk meningkatkan pengunjung website. Strategi
berupa spanduk, pamflet, leaflet, kartu nama dan
terbesar internet marketing adalah Search Engine
sebuah blog. Sebagai kantor (base-camp) pada
Optimize (SEO) yaitu optimalisasi website didalam
tahap awal digunakan rumah kontrakan salah
mesin pencari (search engine) seperti Google,
satu anggota dengan pertimbangan bahwa masih
Yahoo
te rbesar
belum ada dana yang cukup untuk menyewa
kunjungan ke website toko pupuk online berasal
tem pat send iri. Yang pa ling pri orit as b agi
dari mesin pencari.
pengusaha mahasiswa ini adalah bagaimana
d an
M SN.
Seba b
potensi
caranya bisa mendapatkan klien baru dan untuk tempat bisa memanfaatkan tempat kontrakan dan
642
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
perpustakaan kampus.
aksara ini merupakan media pembelajaran
Dalam waktu 3 (tiga) bulan pertama, sudah
dasar mengenai aksara Bali. Kunci Aksara ini
diperoleh klien (client) rata-rata tiap bulan sekitar
menggunakan media pembelajaran yang lebih
5 – 10 orang. Untuk dapat meningkatkan jumlah
inovatif, selain dapat digunakan dalam proses
klien, Ferry Angga Irawan bekerjasama dengan
belajar pembelajaran, produk ini dapat pula
rental-rental komputer yang ada di dekat kampus.
digunakan untuk bermain. Produk Kunci Aksara ini
Dalam waktu singkat, telah berhasil dilakukan
dapat membantu orang tua untuk membimbing
kerjasama dengan 6 tempat rental komputer,
putra-putrinya mempelajari Aksara Bali.
dimana sekaligus didapatkan klien baru yang
Alasan pemilihan produk ini adalah karena
berasal dari rental-rental tersebut. Untuk setiap
Aksara Bali cenderung dianggap sulit dan menakut-
klien yang berasal dari rental tersebut dilakukan
kan bagi anak-anak pada khususnya. Kesulitan
bagi hasil. Beberapa waktu berikutnya sudah bisa
itu sem akin tinggi kare na orang tua tid ak
didapatkan klien rata-rata tiap bulan sebanyak
memp unyai waktu
10 – 20 orang.
mengajarkan putra-putrinya karena terlalu sibuk
Seiring berjalan dengan waktu ditemukan
untuk membi mbing dan
dengan pekerjaanya. Selain kesibukan orang tua
beberapa kendala yaitu ketidakfokusan dari tim
da lam
dalam menjalankan dan mengembangkan usaha
kete rbatasan pengetahua n dan pengal aman
berk arir
ser ta
d itam bah
deng an
ini, karena memang pendapatan yang didapatkan
orang tua dalam bidang bahasa, aksara, dan
pada saat itu masih belum bisa mencapai gaji UMR,
sastra Bali. Produk Kunci Aksara terdiri atas 2
sehingga bagi anggota yang pada saat itu sudah
bentuk, yakni kartu Aksara
tidak mendapat bantuan biaya dari orang tua
menggunakan beberapa software grafis serta
harus mencari pemasukan lain. Hal ini cukup
didukung dengan font Aksara Bali atau lebih
menyebabkan terganggunya proses kerja dari
dikenal dengan font Bali Simbar. Metode yang
tim. Namun motivasi yang kuat dari pribadi Ferry
digunakan dalam produk ini ialah metode belajar
yaitu bahwa usaha ini pasti bisa terus dikembang-
sambil bermain, sehingga bahasa Bali yang
kan membuat dirinya tetap berusaha untuk fokus
terkesan menyulitkan dapat dihilangkan. Dengan
dan menjalankannya sendiri hingga kini. Menurut
kemudahan itu orang tua akan lebih mudah untuk
Ferry, keuntungan menjalankan usaha ini sendiri
mengajarkan putra-putrinya memahami Aksara
yaitu bahwa dia lebih leluasa dalam melakukan
Bali.
dan poster dengan
pengem-bangan yaitu dengan memaksimalkan
Produk Kunci Aksara selain merupakan produk
proses kerjasama antara dirinya dengan rental
industri kreatif, juga merupakan salah satu
yang sudah diajak bermitra.
Kenyataan bahwa
implementasi dari program pemerintah Daerah
tempat rental-rental tersebut cukup strategis dan
maupun pemerintah Pusat, dan juga mendukung
sudah sering didatangi oleh konsumen maka
progam unggulan Universitas Udayana. Program
secara otomatis bisnis Statistic Center juga ikut
tersebut antara lain: Keberadaan Universitas
terbantu pada promosinya. Pada saat ini, klien
Udayana sebagai salah satu perguruan tinggi di
bisnis Statistic Center rata-rata tiap bulannya
Bali memiliki peranan penting sebagai wadah
menjadi 20 – 40 klien.
pelestarian bahasa, sastra, dan kebudayaan Bali dengan pola ilmiah pokok adalah kebudayaan. Hal
Testimoni bisnis “Dharma Sasmita”
ini sejalan dengan program yang dicanangkan
Bisnis “Dharma Sasamita” merupakan inisiatif dari
Re ktor Uni versitas Ud ayana da lam rang ka
4 (empat) mahasiswa Universitas Udayana di
Universitas Udayana menuju universitas kelas
Denpasar, Bali yang didirikan pada tanggal 8 Juli
dunia (World Class University).
2009. Keempat angggota pendiri adalah Gusti Ayu
Kunci Aksara ini telah diluncurkan (launching)
Novaeni, D wi M ahendra Putr a, N i Ma de Ari
di Fakultas Sastra Universitas Udayana pada
Dwijayanti, Wayan Yogik Aditya Urdhahana.
tanggal 28 Agustus 2009 serangkaian dengan
Dharma Sasmita mencipta-kan produk yang dapat
HUT Fakultas Sastra yang ke-51. Tidak hanya
membantu masyarakat dalam mempelajari Aksara
sebatas launching saja, Dharma Sasmita beserta
Bali. Produk itu bernama Kunci Aksara. Kunci
dengan peserta PMW yang lain telah melakukan
643
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
pameran Produk serangkaian dengan Dies Natalis
pengajaran aksara Bali berhasil meraih juara III
Universitas Udayana pada tahun 2009.
dalam rangka lomba nyurat aksara Bali tingkat
Pada
tanggal 14 November 2009, Dharma Sasmita telah
gugus.
melaksanakan Seminar Aksara Bali bekerja sama
Usaha ini merupakan implementasi dari usaha
dengan Laboraturium Nyastra Fakultas Sastra
pe meri ntah dal am p elestrar ian kebudaya an
Universitas Udayana dengan tema “Industri
da erah,
Kreatif Aksara Bali Berbasis Teknologi Informatika”
pemerintah daerah. Karena dengan usaha ini
yang melibatkan 118 orang dari kalangan Guru
diharap kan
SD/SMP se Kabupaten Badung dan Denpasar.
daerah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dapat
Dosen Pendidikan Bahasa Bali di Perguruan Tinggi
menunjang kebudayaan Nasional. Produk ini baru
Negeri/Swasta Se-Bali,
dap at d inik mati ole h ma syar akat Bal i pa da
Mahasiswa, Komunitas
Kreatif.
ba ik
p emer inta h
pusat
keaneka- raga man
maup un
kebudaya an
khususnya dan warga negara Indonesia pada
Kunci Aksara merupakan salah satu industri
umumnya. Karena produk ini baru menggunakan
kreatif yang berlandaskan atas budaya. Dengan
bahasa Indonesia dan aksara Bali. Kedepannya
adanya suatu usaha yang memanfaatkan industri
kami merencanakan produk ini dapat masuk ke
kreatif diharapkan nantinya dapat menghasilkan
pasar Internasional dengan cara merancang cara
imbas yang positif berupa budaya kreatif. Budaya
penggunaan
merupakan aspek yang dapat dijadikan sebagai
menggunakan bahasa pengantar Trilingual yakni
sumber
kerj a,
menggunakan Bahasa Indonesia, Bali dan Inggris.
melestarikan budaya dan budaya memiliki nilai
Sehingga kebudayaan Bali lebih dikenal di dunia
tambah dalam kehidupan masyarakat.
Internasional
unt uk
m embuka
l apangan
Kunci
dan
Ak sara
sem akin
ini
dengan
dicinta i
ol eh
Dharma Sasmita sampai saat ini telah dapat
masyarakat-nya. Tentunya untuk mencapai tujuan
menjual 150 produknya dari 500 paket dengan
itu diperlukan dana, oleh sebab itu kami memohon
harga Rp40.000/paket dan 25 poster dari 200
bantuan dana dari semua pihak demi terciptanya
poster yang dibuat dengan harga Rp30.000/
tujuan itu, sebagai salah satu implementasi
poster. Produk ini mengalami kesulitan dalam
Indonesia yang Adi Budaya.
pemasarannya akibat aturan birokrasi untuk masuk ke sekolah-sekolah yang cukup sulit.
Testimoni bisnis “Smart Magic Card”
Sehingga membutuhkan pendekatan yang lebih
Pendiri bisnis ini adalah seorang mahasiswa dari
prepentif. Pendekatan preventif juga dibutuhkan
STIE-Perbanas di Surabaya yang bernama Rianto
dikalangan masyarakat, sehingga kedepanya
Pra sety o
produk ini dapat terjual lebih banyak. Produk ini
pengusaha ini, bisnis “Smart Magic Card” sebagai
sangatlah berguna untuk membantu masyarakat,
ala t ba ntu bela jar bera wal dari kei seng an
Kunci Aksara merupakan salah satu industri kreatif
mengamati alat judi “roller” dan cara kerja primbon
yang berlandaskan atas budaya. Dengan adanya
Jaw a. Alat ini m engusung tem a ed uca tion-
suatu usaha yang memanfaatkan industri kreatif
entertainment (Edutainment). Seperti dikatakan
diharapkan nantinya dapat menghasilkan imbas
Rianto, pada awalnya memang agak “ogah-
yang positif berupa berupa budaya kreatif.
ogahan” dalam membuat desain dan rencana
Wi bowo.
Me nurut
ma hasi swa
Ditinjau dari wilayah pemasaran yang sesuai
pengemb anga n. N amun, se tela h me ngik uti
rencana hanya dipasarkan di wilayah Denpasar,
beberapa kali kompetisi proposal bisnis, akhirnya
nam un d alam per jala nannya t elah mam pu
yang be rsangkut an semak in m anta p untuk
melebihi target yakni telah menjangkau wilayah
menekuni usaha ini. Hal ini tidak terlepas dari
Denpasa r, Badung da n Ne gara . Di liha t da ri
banyaknya apresiasi positif yang diperoleh baik
kegunaan, produk ini sangatlah berguna untuk
dari rekan-rekan maupun para dewan juri lomba.
membantu masyarakat. Kunci Aksara ini terbukti
Berita yang paling menggembirakan ialah pada
efektif untuk diterapkan demi meningkatkan
bulan Agustus 2009, ide bisnis ini berhasil meraih
kemampuan siswa didalam memahami aksara Bali
juara I dalam Young Entrepreneur Award 2009.
terbukti dengan setelah dilaksanakan pengajaran
Sebagaimana dijelaskan oleh Rianto, sampai
ini, salah seorang dari peserta pelatihan program
sejauh ini, “Smart Magic Card” sudah mulai
644
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
me ramb ah w ilay ah Sura baya , Si doar jo d an
seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Jumlah
sekit arnya. Pola pema saran ya ng dilak ukan
dana yang dialokasikan untuk kegiatan PMW
adalah dengan menggunakan sistem keagenan,
mencapai Rp113.000.000.000,00 (seratus tiga
direct-selling dan konsinyasi. Dalam mendukung
be las mily ar r upia h). Data dim aksud juga
sistem konsinyasi, dilakukan kerjasama dengan
menunjukkan jumlah mahasiswa di berbagai
beberapa toko buku yang sudah dikenal oleh
perguruan tinggi tersebut yang mendapatkan
ma syar akat . Om zet bula nan dari usa ha i ni
bantuan dana PMW. Tercatat sejumlah 8.296
memang belum stabil, dimana setiap bulannya
or ang maha sisw a ya ng terl ibat dal am PMW
bisa menghasilkan antara Rp750.000 sampai
dengan rincian 6.779 mahasiswa (82 %) berasal
dengan Rp1.400.000. Adanya Program Mahasiswa
dari PTN dan 1.517 mahasiswa (18 %) berasal
Wirausaha (PMW) pada tahun 2009, memperkuat
dari PTS. Dengan jumlah tersebut berarti rata-rata
Rianto untuk mela njutkan bisnisnya ka rena
mahasiswa yang terlibat berjumlah 36 orang per
diperoleh bimbingan-bimbingan untuk mengem-
perguruan tinggi.
bangkan usaha “Smart Magic Card” ini. Selain itu,
Meskipun responden dari kajian ini masih
dengan mengikuti PMW, diperoleh banyak relasi
sangat terbatas, pengakuan atau testimoni para
bisnis. Berikut adalah testimoni dari Rianto
responden dapat menjadi indikasi positif tentang
Prasetyo Wibowo
kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha).
Bagi kami, PMW bukan hanya sekadar Pro-
Kebijakan ini dapat dianggap sebagai salah satu
gra m Ma hasi swa Wira usaha me lainkan
terobosan sekaligus sebagai salah satu alternatif
sebuah Process to Mind the World karena
instrumen untuk mengurangi tingginya angka
dampak dari program ini sangat luar biasa.
pengangguran dari lulusan-lulusan pendidikan
Program ini mampu menjadi wadah dalam
tinggi. PMW memberikan beberapa manfaat yang
membuka jalur bagi mahasiswa yang ingin
cukup strategis. Pertama, kebijakan ini dapat
berwirausaha. Selain mendapatkan kucuran
menjadi sumber pendapatan bagi para calon
dana dari DIKTI untuk merealisasikan pro-
pengusaha yang berasal dari mahasiswa yang
posal bisnis tersebut, kami juga memperoleh
pada akhirnya akan menciptakan kemandirian
pelatihan-pelatihan kewira-usahaan yang
ter tent u.
sangat mendukung langkah kami. Dengan
pengusaha ini menciptakan kesempatan kerja
demikian, Program Mahasiswa Wira-usaha
bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi
patut mendapatkan apresiasi dari semua
usaha mereka baik sebagai mitra maupun sebagai
pihak dan sangat la yak untuk dijadikan
pekerja dalam usaha-usaha yang dijalankan. Hal
sebagai program regular bagi Pendidikan
ini dapat dijelaskan dengan menggunakan data
Tinggi mengingat manfaatnya yang begitu
tentang peserta PMW.
K edua ,
pa ra
m ahasiswa
cal on
besar. Kami yakin bahwa program ini mampu
Penciptaan peluang kerja melalui PMW dapat
me muluskan langkah Pe meri ntah unt uk
dit erangkan dengan meng guna kan asum si-
menumbuh kembang-kan entrepreneurship di
asumsi. Misalnya, dari seluruh mahasiswa peserta
Indonesia sehingga lulusan Perguruan Tinggi
PMW hanya sekitar 10% yang dapat melanjutkan
akan benar-benar menjadi agen perubahan
usahanya; dan dari setiap mahasiswa dalam
untuk menciptakan lapangan kejera. Pada
kelompok 10% tersebut dapat mempekerjakan
akhirnya, kemakmuran secara ekonomi akan
sekitar 2-3 orang. Dengan demikian, jumlah
segera terwujud
lapangan pekerjaan yang dapat dibuka oleh PMW dalam arti jumlah orang yang terlibat adalah
Pembahasan Dat a
ya ng a da
sebanyak 2490 orang. Angka tersebut didapat dari J ende ral
mengalikan 830 mahasiswa yang melanjutkan
Pendidikan Tinggi (2009c) menunjukkan bahwa
p ada
Dire ktor at
usaha (10% dari 8.296 mahasiswa) dengan
perguruan tinggi yang terlibat dalam program ini
pegawai atau orang yang dipekerjakan di setiap
pad a ta hun angg aran 200 9 be rjum lah 82
usaha yaitu masing-masing 3 orang. Angka
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berarti seluruh
penciptaan lapangan pekerjaan tersebut akan
PTN (100 %) dan 179 dari 2.600 atau 7% dari
menjadi lebih besar apabila jumlah mahasiswa
645
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
peserta PMW y ang m asih akti f tid ak ha nya
dapat berperan serta secara aktif dalam proses
sekadar 10% dari total mahasiswa PMW.
perekonomian sekaligus dalam proses untuk tidak
Dari testimoni beberapa mahasiswa penerima
menjadi beban masyarakat manakala mereka
ba ntua n PM W te rlihat bahw a esensi pok ok
me nyel esai kan
kew irausaha an sesungguhnya suda h mulai
Kemampuan dan sikap yang ditunjukkan tersebut
menjadi pol a pe miki ran pada mahasiswa-
setidak-tidaknya memberikan optimisme ke depan
mahasiswa. Walaupun baru dalam tahap-tahap
bahwa t erob osan Pem erintah mela lui PMW
awal, para mahasiswa tersebut telah memiliki
mem berika n kontribusi yang nyat a. Ukuran
beberapa ciri-ciri seorang wirausaha yaitu di
keb erha sila n pr ogra m ini te ntu saja dap at
antaranya memiliki kemauan kuat untuk berkarya
did asar kan atas keb erha sila n at au capai an
dengan semangat kemandirian, memecahkan
me reka dal am b entuk nominal p enghasil an
ma sala h
da n
me mbua t
ke putusan
stud i di
per guruan t ingg i.
seca ra
maupun omzet perusahaan yang dirintis. Dari
sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko
pengakuan responden, ternyata bantuan hibah
usaha, berpikir dan bertindak secara kreatif dan
yang relatif tidak begitu besar telah berhasil
inovatif, bekerja secara teliti, tekun dan produktif,
mereka gandakan berlipat-lipat dalam proses
serta berkarya dalam kebersamaan berlandaskan
waktu yang relatif singkat yaitu bahkan tidak lebih
etika bisnis yang sehat.
dari setahun perkuliahan.
Di samping itu, testimoni di atas cenderung me -nunjukk an
k emam pua n
khas
seora ng
Simpulan dan Saran
wirausaha sejati sebagaimana diungkapkan oleh
Simpulan
Panji Anoraga dan Djoko Sudantoko (2002), baik
Kebijakan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
dari aspek kemampuan maupun sikap. Contoh
menjadi suatu instrumen yang cukup efektif untuk
sederhana yaitu dari apa yang direfleksikan oleh
mengubah pola pikir mahasiswa. Kebijakan ini
Ferry Angga Irawan dengan bisnis “ Statistic
memotivasi mahasiswa untuk berani mengambil
Center” nya. Mahasiswa tersebut telah mampu
suatu keputusan dan menjadi peduli terhadap
me liha t pe luang da n selal u be rusa ha m e-
be rbag ai p erma sala han yang ad a di ling-
manfaatkan kesempatan baik tercermin dalam
kungannya untuk mencari alternatif solusi yang
bentuk keputusan untuk memulai usaha dengan
bermanfaat bagi diri pribadi dan juga masyarakat
melakukan survey atau melakukan analisis situasi
sekitar.
tentang apa yang dipe rlukan di seki tarnya.
Kebijakan Program Mahasiswa Wirausaha
Sedangkan sikap-sikap khas wirausaha sejati
(PMW) dapat menjadi suatu alternatif terhadap
yang sudah ditunjukkan oleh Ferry yaitu tetap
permasalahan bangsa yaitu untuk mengurangi
mel anjutkan usa hany a wa laup un a nggota-
angka pengangguran dari lulusan perguruan
anggota kelompoknya mengundurkan diri atau
tinggi. Munculnya calon-calon pengusaha dari
da lam baha sa y ang ditulisk an Ferry yai tu
kelompok mahasiswa menjadi bukti keberhasilan
“ketidakfokusan”. SIkap tersebut paling tidak
kebijakan PMW ini karena kemudian ketika lulus
sudah merefleksikan 2 (dua) dari sikap-sikap
mereka tidak lagi menjadi pencari kerja yang
wirausaha sejati seperti yang dikatakan oleh Panji
menjadi beban masyarakat dan negara, tetapi
Anoraga dan Djoko Sudantoko (2002), yaitu
menjadi pencipta kerja.
memiliki rasa tanggungjawab; selalu dinamis, ulet dan canggih, tidak cepat menyerah karena sadar
Saran
untuk mencapai kemajuan memerlukan kerja
Apa yang dicapai responden dalam kajian ini
keras.
terkait program mahasiswa wirausaha (PMW)
Cerminan dari kemampuan dan sikap-sikap
mungkin saja belum cukup mewakili seluruh
mahasiswa penerima bantuan PMW tersebut
populasi mahasiswa yang memperoleh bantuan
sekaligus sebagai suatu indikator keberhasilan
dari adanya kebijakan ini. Namun, mencermati
dari program ini yaitu setidak-tidaknya mengubah
secara rinci pengakuan beberapa mahasiswa
pola pikir (mind-set). Testimoni para responden
PMW tersebut, tampaknya perlu dipertimbangkan
sesungguhnya menjadi bukti bahwa mahasiswa
untuk melanjutkan kebijakan ini sekaligus sebagai
646
Hendarman, Kajian Kebijakan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
sal ah satu priorita s da ri p rogr am-p rogr am
politeknik tersebut. Hal yang sama juga terjadi di
Pemerintah di sektor pendidikan khususnya untuk
univer sita s, i nsti tut atau per guruan t ingg i.
pendidikan tinggi.
Tam paknya m asal ah k eadi lan belum da pat
Evaluasi lebih lanjut perlu dilakukan terkait
dibuktikan apabila pola ini digunakan. Pada tahun-
kelayakan besarnya hibah yang diberikan serta
tahun berikutnya, seyogianya alokasi anggaran
total anggaran yang dialokasikan di masing-
ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya (1)
masing perguruan tinggi. Pada tahun 2009 ini
persentase jumlah mahasiswa yang berminat
jumlah alokasi anggaran diberikan dalam jumlah
untuk mengikuti PMW dibandingkan jumlah total
yang sama. Misalnya, untuk setiap politeknik
mahasiswa, (2) jumlah total mahasiswa, dan (3)
diberi-kan anggaran yang sama besar tanpa
jumlah mahasiswa yang telah berhasil pada
mempertimbangkan jumlah total mahasiswa di
program ini pada tahun-tahun sebelumnya.
Pustaka Acuan BPS/Sakernas Februari 2008. Penduduk Usia Kerja di Indonesia menurut Pendidikan Daerah 2008. Diunduh 25 April 2009 dari: http://www.nakertrans.go.id/pusdatin.html,3,291,pnaker. Boulton, C dan Turner, F. 2005. Mastering Business in Asia: Entrepeneurship. Wiley MBA Publications. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2009a. Naskah Akademik: Upaya Mengurangi Kesenjangan antara Pendidikan Tinggi dan Dunia Bisnis melalui Kompetensi Analitik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2009b. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Dikti. Jakarta: Direktorat Kelembagaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2009c. Laporan PMW di Perguruan Tinggi (tidak dipublikasikan). Jakarta: Direktorat Kelembagaan. Panji Anoraga dan Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta. Salim Siagian, dan Asfahani. 1997. Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17-8-1945. Jakarta: PT Kloang Klede Jaya dan Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Puwanto, S.K, dan Maman Faturohman. 2007. Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sukidjo. 2011. “Membudayakan Kewirausahaan”. WUNY Majalah Ilmiah Populer Tahun XII, Nomor 1, Januari 2011. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Suryana. 2006. KEWIRAUSAHAAN Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. (edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.
647