MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail :
[email protected] Fax : 0271 661556
Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288
Ahad, 22 Agustus 2010 /12 Ramadlan 1431
Brosur No. : 1520/1560/IF
SEKITAR RAMADLAN [Cetak ulang] Hadits-hadits Sekitar Puasa Ramadlan.
! "# $ % # : # $ ( ) * # & + -, ./ 0 94: :8 67.# 445 :4 23
.& ' Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadlan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. [HR. Bukhari juz 2, hal 228, dan Muslim juz 1, hal. 524]
! "# $ # : ; < = !> 498 :4 23
.& ' # $ ( ) * # & + -, ./ 0 Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bangun (shalat malam) pada bulan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. [HR. Bukhari 2 : 251]
@ ? A, B A DC E $ FG : ; < = !> . F* H# 6I J % K? ), F7? A & *L & 7* MI # ! K? N O P U H H # ; ( V FQ? 6 J G 6 A R < 7,3 S ( F .+? 2 T >
$ FG . 7E # & *< N L & L & #WQ X / Y . Z ? W D, . ] ? & 2 ^E 44_ : 4 23
.N [# \ Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ”Puasa itu perisai, maka janganlah ia berkata-kata keji dan jangan berbuat kebodohan. Jika ia dimusuhi atau di caci maki oleh seseorang maka katakanlah, ”Sesungguhnya saya ini sedang berpuasa“. (dua kali). Demi Dzat yang diriku di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi”. (Firman Allah), “Ia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, sedang kebaikan itu (dibalas) dengan sepuluh kali lipat”. [HR. Bukhari 2 : 226]
K Ka b, :; ` : ; , < = :, < ), ' .DC E $ FG c & 2 ^E & A $ FG P> & $ d e (I 0 & = !? A V 3 G P @ ? A, B A 6 b, ( 0 $ < % $ < ! b 6 A R < 7,3 S ( F (f g # h +? 2 T > .6I J % MI # K? ), F7? A & 7* c N 0 +? ! /0 A 6 J G7 .Y . Z ? U # ; ( V FQ? 6 J G 445 :4 23
.& # < G i A & ) ' i A j A? ' Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Allah berfirman, ”Setiap amal anak Adam itu untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang diantara kalian berpuasa pada suatu hari, maka janganlah berkata keji dan jangan berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci makinya atau menyerangnya maka hendaklah ia mengatakan, ”Sesungguhnya saya sedang berpuasa”. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh bau mulutnya orang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih harum dari pada bau kasturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang dirasakannya, yaitu apabila ia berbuka, 2
bergembira karena bukanya, dan apabila ia bertemu dengan Tuhannya, bergembira karena puasanya”. [HR. Bukhari 2 : 228]
!, H"# lk HE ' : ; < = !> FQ FH\ m ( +n % o < p ) 7n-, D q ? o < p g /A, . r95 :4 67.# Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila bulan Ramadlan datang maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintupintu neraka, dan syaithan-syaithan dibelenggu”. [HR. Muslim juz 2, hal. 758]
& # F% K> E ^ ; ` /A? I N L !" # !> : ; , < = s Ht ./ 0 & # % A & # F F 7 . 7? p = ! FL " S( = w !P xFWy .(v .& #u , & * ( $ < Fb o < Ta # Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Ramadlan adalah bulan dimana Allah ‘Azza wa Jalla mewajibkan puasa padanya, dan aku mensunnahkan shalat malam untuk kaum muslimin, maka barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka ia keluar dari dosa-dosanya sebagaimana ketika ibunya melahirkannya”. [HR. Ahmad dari ‘Abdurrahman juz 1, hal. 195, dla’if karena dalam sanadnya ada An-Nadlr bin Syaiban]
< H z ( 6 # : ; , < = : z ( !? A DC E 0 ; h F7A & K W ? ^u .& HL & # WQ 445 :4 23
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan dusta, maka tidak ada kebutuhan bagi Allah dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 228] 3
! b F| ? { d < E u ! b : { f & F7 K, E ! b K, E S )7? F0 ! "# A !, < }, # d < E u H & F7 W ~ 7 . /0 ! "# A Df 7F K> b, S )7? $ B . H # F| ? d < E ! b $ B . & F7 K, E & F) ' A c!e), ? Z, ? U 445 :4 23
.D 7= Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata, “Adalah Nabi SAW orang yang paling dermawan diantara manusia pada kebaikan. Dan beliau paling pemurah pada bulan Ramadlan, ketika Jibril bertemu beliau, dan Jibril AS bertemu beliau pada tiap malam di bulan Ramadlan hingga selesai. Nabi SAW menyimakkan Al-Qur’an kepadanya. Maka apabila Jibril AS menemui beliau, beliau adalah sangat dermawan dalam kebaikan, lebih murah dari pada angin yang terlepas”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 228]
!, & , ) D q ? A >! : Kf N = :, ) c6 F- (I 0 & # K, t ( P D # F) ? $ < ! < J G & # K, t (
.( I 0 & # K? t ( 6 7A 7 -? , Dari Sahl RA dari Nabi SAW beliau bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat pintu yang disebut Rayyan, yangmana besok pada hari qiyamat orang-orang yang berpuasa masuk dari pintu itu. Dan tidak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu selain mereka. Dikatakan, ”Dimanakah orang-orang yang berpuasa ?”. Maka mereka berdiri, tidak ada seorangpun selain mereka yang masuk darinya. Apabila mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup sehingga tidak ada seorangpun yang masuk darinya”. [HR. Bukhari 2 : 226]
4
S += W A # E t : l d ( # ] ? ( L # & = ? 7 S ( K, E " /0 0 $f < A # ! b # P> I6J % FA 45 :4 23
.D 0 Dari Abud Darda’ RA, ia berkata, “Kami keluar bersama Nabi SAW dalam sebagian perjalanan beliau di hari yang sangat panas sehingga seseorang meletakkan tangannya diatas kepalanya karena sangat panas. Diantara kami tidak ada yang berpuasa kecuali Nabi SAW dan Ibnu Rawahah“. [HR. Bukhari 2 : 238]
H # $f < t e A ; , < = j t : ! 7? = I N HL cI6FH I N L 6 }, 7>
( { Nu : )A ! W L & # FH % ; ` K W E cfN L x ? # I Ft DC 7F & FA I N L cIX # c F| ? # Df 7G 3 & FA o ) * # c
A # c # Z, ? S HE # ) / !? F- # S E K, [?# & ! b c # 5
jW : )A c6J G jn + # ( O 7a,b h F :< , cl L cfl# D L cf * 7 J % j> A # o <[> T ; ` S t e cC + # & j, = cCD 0 & , I N L < cf D T? # & H)/ c& ; ` + - & b < 7, # x +> t # c # I / ! < y * F/7G t :f Gt # & FA [ }/= c # ! /7G | ? #A c N 6 }, - P F/7G t c6}, N c`; P> & H P !? , d NH\A :6 }, N ! < y * ! /7> ; k ! < ,H./A : N 6 }, - P ! /7> # c& + /. * S )H= J % & FA L # c # & ! ', < W * cD q ? ? K t ( /0 , ? P D L y< 0 # ; ` : D^t .D q 855r :6 c88 Dari Salman, ia berkata : Rasulullah SAW berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban, beliau bersabda, “Hai para manusia, sungguh telah menaungi kalian bulan yang agung, bulan yang diberkahi, bulan yang di dalamnya ada satu malam lebih baik daripada seribu bulan. Allah menjadikan puasanya suatu kewajiban, dan shalat malamnya tathawwu’an (sunnah). Barangsiapa mendekatkan diri (kepada Allah) pada bulan itu dengan sesuatu berupa kebaikan, maka dia seperti orang yang menunaikan kewajiban di luar bulan Ramadlan. Barangsiapa yang menunaikan satu kewajiban (amalan fardlu) pada bulan itu, maka dia (pahalanya) seperti 6
orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban di luar bulan Ramadlan. Dan bulan (Ramadlan) adalah bulan yang padanya bertambah rezqinya orang mu’min. Barangsiapa memberi buka kepada orang yang berpuasa pada bulan itu, maka yang demikian itu merupakan ampunan untuk dosadosanya dan membebaskan dirinya dari neraka, dan dia mendapatan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa berkurang sedikitpun dari pahalanya”. Para shahabat bertanya, “(Ya Rasulullah), tidak setiap orang dari kami mesti mempunyai sesuatu untuk memberi makan berbuka kepada orang yang berpuasa”. Maka beliau menjawab, “Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka orang yang berpuasa meskipun berupa sebuah kurma, seteguk air atau sedikit susu. Bulan Ramadlan itu adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya bebas dari neraka. Barangsiapa yang memberi keringanan kepada budaknya, maka Allah mengampuninya dan membebaskannya dari neraka. Dan perbanyaklah pada bulan itu melakukan empat hal, dua hal yang dengannya kalian membuat ridla Tuhan kalian, dan dua hal lagi yang kalian membutuhkannya. Adapun dua hal yang dengannya kalian bisa membuat ridla Tuhan kalian ialah kesaksian (syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan kalian mohon ampunan kepada-Nya. Adapun dua hal yang kalian membutuhkannya ialah kalian mohon surga kepada Allah dan mohon perlindugan dari neraka. Dan barangsiapa di bulan itu membuat kenyang kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan memberinya minum dari telagaku, sekali minum dia tidak akan haus hingga masuk surga”. [HR. Ibnu Khuzaimah juz 3, hal. 191 no 1887, dla’if karena dalam sanadnya ada perawi bernama ‘Ali bin Zaid bin Jud’aan] Keterangan : Tentang perawi ‘Ali bin Zaid bin Jud’aan tersebut : Ahmad bin Hambal berkata : ia dla’if Bukhari dan Ibnu Hibban berkata: tidak dapat dijadikan hujjah Nasaiy berkata : ia dla’if. saya tidak berhujjah dengannya karena buruk hafalannya. Bisa dilihat dalam Mizaanul I’tidal juz 3, hal. 127, no. 5844. Dan Tahdzibut Tahdzib juz 7, hal. 283, no 545.
V H W 6 7A # A . b, : Y f # h 7
45 : 4 23
.6 J G
7 j +? Z, ? P j +? Z, ? 7 6J G
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, ”Kami bepergian bersama Nabi SAW. Dan orang yang berpuasa tidak mencela orang yang berbuka, dan orang yang berbuka tidak mencela orang yang berpuasa”. [HR. Bukhari 2 : 238]
f + H= H A ; , < = ! b : ; ( E .6I J % :< ,)A T # : )A & F7 K 7n
, ( B E #0 2 A 45 : 4 23
. + . A $ < G ? # h F : )A Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata : Ketika dalam suatu perjalanan, Rasulullah SAW melihat kerumunan orang, dan seseorang telah dinaungi. Beliau SAW bertanya, ”Ada apa ini ?”. Mereka menjawab, ”Orang yang berpuasa“. Maka beliau bersabda, ”Tidak termasuk kebajikan berpuasa dalam bepergian“. [HR. Bukhari 2 : 238]
K, E $ % ' c!"# A { !b : Y f # V W b c (H ? # j +? /0 l` . o \ $ Wj> & F7 $ 0 $ A S ( = ( Df 7F m ' ( # o >j| ? E A .p H ( :p )A cd N ) A p # ( & * # ( E < A .Y ' K [?# Y f # V W b % .N 6 , .p # : )A ; ` 6 H 7 :; ` ^ A cS t A o >j| ? ( A }, . +, ! < /3 * 6 / b, 6 }, H0 H T Z E (v .6 .0 ( . Dari Ka’ab bin Malik ia berkata : Dahulu pada bulan Ramadlan orang-orang 8
apabila berpuasa (ketika tiba saat berbuka) lalu tidur, maka dia tidak boleh makan minum dan mencampuri istrinya hingga berbuka hari berikutnya. Pada suatu malam ‘Umar bin Khaththab datang dari sisi Nabi SAW setelah berbincang-bincang dengan beliau. Ketika itu ia mendapati istrinya telah tidur padahal ia ingin mencampurinya, lalu ia membangunkannya. Istrinya berkata, “Sesungguhnya aku sudah tidur !”. ‘Umar berkata, “Tetapi aku belum tidur !”. Kemudian ‘Umar mencampurinya. Dan Ka’ab bin Malik pun berbuat seperti itu. Keesokan harinya ‘Umar bin Khaththab datang kepada Nabi SAW memberitahukan hal itu. Maka Allah menurunkan ayat ‘alimalloohu annakum kuntum takhtaanuuna anfusakum (Allah mengetahui bahwasanya kalian menkhianati diri-dirimu (tidak dapat menahan nafsumu)). [HR. Ahmad, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, dan Ibnu Abi Hatim dengan sanad Hasan]
# W P : ; , < = : o f ( E = . Fj /. 0 T} 2 T > A,P, ? F P f B !, ' 6 b, < g = :4 dd < Dari Samurah bin Jundab, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah adzannya Bilal menghalangi sahur kalian, dan jangan pula terangnya ufuq yang (tegak) demikian, sehingga terangnya ufuq itu melintang dan menyebar”. [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 303]
P B H !> : ; < = !> & F ; ( 6 = : H .$f < /}? # $ , d /0 < L <7,}, A Kf F7 !, 'n .p g H% p g H% :& ) 0 2 d P B E ! b 89 :8 23
Dari Salim bin ‘Abdullah, dari ayahnya, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Bilal itu adzan pada malam hari, maka makanlah dan minumlah sehingga Ibnu Ummi Maktum adzan”. (Abdullah bin ‘Umar) berkata, “Dia adalah seorang yang buta, tidak beradzan sehingga dikatakan kepadanya, “Sudah Shubuh, sudah Shubuh”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 153] 9
lk ( 6 b, ( 0 = ' : ; , < = : 0 " )? /0 & W " B A S ( 7 l` P ? : :4 dd < .& # & /E Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian mendengar seruan (adzan), sedangkan bejana sudah berada di tangannya, maka janganlah ia meletakkannya sehingga selesai keperluannya itu”. [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 304]
6I J % < L K, ) u ! b :p D \ J 4 : 4 23
.& P 6 }, } 7# ! b Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Nabi SAW mencium dan bercumbu padahal beliau berpuasa, dan beliau adalah orang yang paling bisa menguasai nafsunya diantara kamu sekalian”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 233]
& E W K, ) F ; , < = ! b !? :p D \ J 4 : 4 23
.p } g y 6 , 6I J % < Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah mencium diantara para istri beliau sedangkan beliau berpuasa. Kemudian istrinya tertawa”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 233]
, < = ! b !? :/ N E D 7= $ , D \ J .$ < G 6 , ! "# A $f B / 0 F- z f E # E U G F ; r58 : 4 67.# Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah istri Nabi SAW, keduanya berkata, “Sesungguhnya dahulu Rasulullah SAW pernah pada waktu shubuh di bulan Ramadlan masih dalam keadaan junub karena persetubuhan bukan karena mimpi, kemudian beliau tetap berpuasa”. [HR. Muslim 2 : 781] 10
o HL K b A . ' : ; ` & W Q? A c < % 6 / F7? A 4: : 4 23
.S )= Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Apabila seseorang sedang berpuasa, lalu lupa sehingga makan dan minum, maka hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Hanyasanya Allah memberikan makan dan minum kepadanya”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 234]
F0 \ W ? K t d ' ; , < = ! b :p D \ J 67.# 23
. ^ ? Z ? ( L & 7 ) K F7> Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW apabila memasuki malam-malam sepuluh (akhir Ramadlan) beliau menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh beribadah)”. [HR. Bukhari dan Muslim]
'? H ( H { I < 7,E g F : : H YH # : .p }? 7 c ; < = : )A KC E S lk E ( H O* K? : ; , < = ) A .6I J % * # 7 p W N HL $ < HG* !? Fj /H.* K? N A : .P : N), / W * D : H F} . # F/= $ WQ? ( O * K? N A : )A .P : FW //# u * , Y ' 7 g F A ( @ } A : .P : . : )A ,KJ . : .K, /}? Z ? W ? cI * & FA f W 11
; < H= # ) A? 7 :K, E )A .& ( G /A T? t .H /F K # ) A? p f F K, F* ] ? ( NF/P F # ; < A 7 & W Q? : 6 , & F m ( /0 u Y g " A 2H3
.Y 49 : 4 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Ketika kami sedang duduk-duduk di sisi Nabi SAW, tiba-tiba seorang laki-laki datang kepada beliau lalu berkata, ”Wahai Rasulullah, saya binasa“. Beliau bertanya, ”Ada apa engkau ?”. Ia berkata, ”Saya menyetubuhi istriku diwaktu aku puasa (Ramadlan)”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ”Apakah kamu mempunyai budak yang bisa kamu merdekakan ?”. Ia menjawab, ”Tidak”. Beliau bersabda, ”Apakah kamu mampu untuk berpuasa dua bulan berturut-turut ?”. Ia menjawab, ”Tidak” . Beliau bersabda, “Apakah kamu dapat memberi makan enam puluh orang miskin ?”. Ia berkata, “Tidak”. (Abu Hurairah) berkata : Lalu orang tersebut diam di sisi Nabi SAW. Ketika kami dalam keadaan demikian itu tiba-tiba dibawakan satu ‘araq kurma kepada Nabi SAW. Adapun ‘araq maksudnya adalah miktal (keranjang). Beliau bersabda, “Dimana orang yang bertanya tadi ?”. Ia menjawab, “Saya”. Beliau bersabda, “Ambillah ini dan sedeqahkanlah”. Ia berkata kepada beliau, “Apakah kepada orang yang lebih faqir daripada saya, wahai Rasulullah ? Demi Allah, diantara dua tepian kota Madinah (yang ia maksudkan dua tanah berbatu hitam), tidak ada keluarga yang lebih miskin daripada keluargaku”. Maka Nabi SAW tertawa sehingga nampak gigi taring beliau. Kemudian beliau bersabda, “Berikan makan keluargamu dengan kurma itu”. [HR. Bukhari 2 : 235]
P f T? F- # ! "# # #< j A? # :& W A 49 :4 23
.& # % ! ? ( $ F% & " )? 6 f # Dari Abu Hurairah, ia merafa’kannya (ia mengatakan dari Nabi SAW), “Barangsiapa berbuka satu hari pada bulan Ramadlan tanpa halangan dan bukan karena sakit, maka tidak bisa diganti dengan puasa selamanya, jika dia akan melakukannya”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 235] 12
Tentang I’tikaf
B A ; d ( 0 Y 7? * c (E .Z ? A ! < +, b 6 / L * P 85r :)
< )? * janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu), sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. [QS. Al-Baqarah: 187]
F0 \ W ? K t d ' ; , < = ! b :p D \ J 67.# 23
. ^ ?Z ? ( L & 7 ) K F7> Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW apabila memasuki malam-malam sepuluh (akhir Ramadlan) beliau menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh beribadah)”. [HR. Bukhari dan Muslim]
H\W ? x H }/W ; , < H= ! b : "# # t P ? 67.# 23
.! Dari Ibnu ‘Umar RA, ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadlan”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Kn H,b H A x } /W ; , < = ! b :p D \ J : H & FA x } / 2 T > & }# K t d ( ? >7% ' ! "# N p W . A D , & FA p " A N ! ' A x } /W * !? D, \ J & /' ? /= A 7A .2t , D , p " A N V p W = D , p " A D, G +? 0 13
TH # : )A o f G ( ? # ; , < = R G , B A < ^ u ?e T 7 N 7 0 # : )A t t ,A # \ W ? t A x } / /0 ! "# A x } /W 6 7A p ^ A f
. Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Dahulu Rasulullah SAW beri’tikaf pada setiap bulan Ramadlan. Setelah shalat Shubuh beliau masuk ke tempat i’tikafnya. (Perawi) berkata : Lalu ‘Aisyah minta ijin kepada beliau untuk beri’tikaf, maka beliau mengijinkannya. Kemudian ‘Aisyah membuat kemah. Kemudian Hafshah mendengar hal itu, lalu ia pun membuat kemah. Kemudian Zainab juga mendengar hal itu, maka iapun membuat kemah. Setelah Rasulullah SAW selesai shalat Shubuh, maka beliau melihat ada empat kemah, lalu beliau bertanya, “Ada apa ini ?”. Lalu beliau diberitahu bahwa itu adalah kemah-kemah istri-istri beliau. Lalu beliau bertanya, “Apa yang mendorong mereka berbuat demikian ? Apakah yang demikian itu kebaikan ? Bongkarlah kemah-kemah itu, karena aku melihatnya bukanlah kebaikan”. Lalu kemah-kemah itu dibongkar, dan beliau tidak jadi beri’tikaf Ramadlan (tahun itu), sehingga beliau beri’tikaf pada sepuluh hari akhir di bulan Syawwal. [HR. Bukhari juz 2, hal. 259] Keterangan : Di dalam riwayat lain disebutkan “sehingga beri’tikaf sepuluh hari yang awwal di bulan Syawwal”. Di dalam riwayat yang lain lagi disebutkan, “Sehngga beliau beri’tikaf sepuluh hari di bulan Syawwal”, walloohu a’lam.
H # H tP ? \ W ? x } /W ! b !> D \ J 23
.S ` (W & E x } / 6 , c W * ; ` S >A< * /0 ! "# 67.# 14
Dari ‘Aisyah RA, bahwasanya Nabi SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadlan sehingga Allah mewafatkannya, kemudian istri-istri beliau beri’tikaf sesudahnya”. [HR. Bukhari dan Muslim]
H & J H. HW & W # x } / !> D \ J .$ ( H H # N/g * p \ j p W y A c$( 2* DC y g/. # 8 :: QP K w 23
Dari ‘Aisyah bahwasanya Nabi SAW beri’tikaf, dan beri’tikaf pula sebagian dari istri-istri beliau, padahal pada waktu itu ia sedang istihadhah, ia melihat darah. Kadangkala ia meletakkan bejana di bawahnya karena darah istihadhah itu. [HR. Bukhari, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 301]
! "# # t P ? \ W ? x } /W u ! b : h f \ x } / K )? Z, ? $ W ? A ! b 7A .# x } /W 6 7A (v . 49 :: QP KF w c&gg% 2T#/ Dari Anas, ia berkata : Adalah Nabi SAW biasa i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadlan, dan beliau pernah satu tahun tidak beri’tikaf padanya.. Kemudian tahun berikutnya beliau beri’tikaf selama dua puluh hari. [HR, Ahmad dan Tirmdzi dan ia menshahihkannya, dalam Nailul Authar juz 4, hal. 295]
! "# Kn b, A x } /W u ! b : .#< \ x } / & FA , 2 T > $ W ? ! b 7A .$f \
P H" # d < W P !? x } /WZ, ? 7 D, . u :p D \ J Df E g s 3 P c L P # h P E ( N \ P> 45 :: QP KF w cdd < .& # ( P Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Menurut sunnah, bahwa orang i‘tikaf itu tidak menjenguk orang sakit, tidak melayat, tidak menyentuh wanita, tidak mengumpulinya, dan tidak keluar (dari tempat i’tikaf) untuk sesuatu keperluan, kecuali sesuatu yang ia harus melakukannya”. [HR. Abu Dawud, dalam Nailul Authar juz 4, hal. 298]
< H cIJ H0 K, E * p b N D \ J P ! b .& = ? N , N* O 0 A .( O . Z ? A x I } /W # KF w c&F7 +/# .+} /W # ! b ' ! .P ? D E g P> p F ? K, t ( 4r :: QP Dari ‘Aisyah, bahwasanya ia pernah menyisir (rambut) Nabi SAW, padahal ia sedang haidl, dan Nabi SAW sedang I’tikaf di masjid. Pada waktu itu ‘Aisyah di dalam kamarnya, dan Nabi SAW menjulurkan kepalanya ke kamar ‘Aisyah. Dan adalah Nabi SAW apabila sedang I’tikaf, beliau tidak pernah masuk ke rumah kecuali kalau untuk menunaikan hajat”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 4, hal. 297] ~oO[ @ ]Oo~
23
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Adalah Nabi SAW beri’tikaf pada setiap Ramadlan selama sepuluh hari. Maka ketika pada tahun dimana beliau wafat, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. [HR. Bukhari] 15
16