“ Menebar Kasih Sayang Melalui Hakikat Puasa Ramadlan “
اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﮫ اﷲ أﻛﱪ × ﻛﺒﲑا واﳊﻤﺪ ﷲ ﻛﺜﲑا وﺳﺒﺤﺎن اﷲ ﺑﻜﺮة وأﺻﻴﻼ اﷲ أﻛﱪوﷲ اﳊﻤﺪ.ﻻإﻟﻪ إﻻاﷲ واﷲ اﻛﱪ
ِ ﺻﺎﺋِ ٌﻢ َواَﻓْﻄَْﺮ اﷲُ اَ ْﻛﺒَـ ْﺮُﻛﻠﱠﻤﺎَ ﺗَـَﺮا َﻛ َﻢ َ ﺻ َﺎم َ َاﷲُ اَ ْﻛﺒَـ ْﺮ ُﻛﻠﱠ َﻤﺎ َﻫ ﱠﻞ ﻫﻼَ ٌل َواَﺑْ َﺪ َر اﷲُ اَ ْﻛﺒَـ ْﺮ ُﻛﻠﱠﻤﺎ اﷲُ اَ ْﻛﺒَـ ْﺮ اﷲُ اَ ْﻛﺒَـ ْﺮ اﷲُ اَ ْﻛﺒَـ ْﺮ.ﺎت َواَْزَﻫ ْﺮَوُﻛﻠﱠ َﻤﺎ اَﻃْ َﻌ َﻢ ﻗَﺎﻧِ ُﻊ اْﳌ ْﻌﺘَـ ْﺮ ٌ َﺖ ﻧـَﺒ َ َﺎب َواَْﻣﻄَْﺮ َوُﻛﻠﱠﻤﺎَ ﻧـَﺒ ٌ َﺳ َﺤ ُ ِ ﻻَ اِﻟَﻪ اِﻻﱠ اﷲ واﷲ اَ ْﻛﺒـﺮ اﷲ اَ ْﻛﺒـﺮ و ﷲ اْﳊَ ْﻤ ُﺪ َ َ َْ ُ َْ ُ َ ُ ِ ِ ِ ِ اَ ْﳊﻤﺪ ﷲِ اﻟﱠ ِﺬى ﺟﻌﻞ ﻟِْﻠﻤﺴﻠِ ِﻤ ِ ُ َْ َ ﲔ ﻋْﻴ َﺪ اْﻟﻔﻄْ ِﺮ ﺑـَ ْﻌ َﺪ ﺻﻴﺎَِم َرَﻣ َْ ْ ُ َ َ َ ُﻀﺎ َن اَ ْﺷ َﻬ ُﺪ اَ ْن ﻻَ اﻟَ َﻪ اﻻﱠ اﷲ ِ ﻚ اْ َﻟﻌ ِﻈْﻴ ُﻢ اْﻻَ ْﻛﺒَـ ْﺮ َواَ ْﺷ َﻬ ٌﺪ اَ ﱠن َﺳﻴﱢ َﺪﻧﺎَ ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ اﻟﺸﱠﺎﻓِ ُﻊ ِﰱ ُ ﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ اْﳌﻠ َ َْو ْﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳ ِ ِاْ ْﶈ َﺸﺮ ﻧَِﱯ ﻗَ ْﺪ َﻏ َﻔﺮ اﷲ ﻟََﻪ ﻣﺎ ﺗَـ َﻘﺪﱠم ِﻣﻦ ذَﻧْﺒ َ ﻠﻰ َﺳﻴﱢ ِﺪﻧَﺎ ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ ﻋ ﻞ ﺻ ﻢ اﻟﻠﻬ . ﺮ ﺧ ﺄ ﺗ ﺎ ﻣ و ﻪ ﱠ ﱠ َ ﱢ ْ ﱠ ْ َ َُ ُ َ َ َ َ ُ َ ََ ِ ِ ِ ِ ِ اَﻟِِﻪ واَ ْ ِ ﱠ َ ﻓَـﻴَﺎ ﻋﺒَ َﺎداﷲ اﺗـﱠ ُﻘﻮااﷲ. اَﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ. اﷲُ اَ ْﻛﺒَـ ْﺮ.ﺲ َوﻃَ ﱠﻬ ْﺮ َ َ ﺻ َﺤﺎﺑﻪ اﻟﺬﻳْ َﻦ اَ ْذ َﻫ َ ﺐ َﻋْﻨـ ُﻬ ُﻢ اﻟﱢﺮ ْﺟ ِ ِ ِ ِ َﺣ ﱠﻖ ﺗـُ َﻘﺎﺗﻪ َوﻻَ ﲤَُْﻮﺗُ ﱠﻦ اﻻﱠ َواَﻧْـﺘُ ْﻢ ُﻣ ْﺴﻠ ُﻤ ْﻮ َن
Ungkapan di atas merupakan manifestasi dari sebuah kemenangan. Kemenangan yang diperoleh karena adanya dua kekuatan yang dimiliki setiap orang – orang yang menyempurnakan puasanya ; Pertama, kekuatan ruhaniyah berupa kemampuan mengendalikan diri dari dorongan hawa nafsu yang merusak kesucian hati dan menjerumuskannya ke jurang kenistaan dan Kedua , kekuatan jasmaniyah yang terbukti dari ketahanan fisik dalam keadaan lapar dan haus karena berpuasa mampu tetap menjalankan tugas , kewajiban dan aktifitas sehari – hari yang baik. Maka di hari yang fitrah ini kami mengajak kepada seluruh jama’ah , marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah sebagai bekal menghadapi bulan- bulan di luar Ramadlan nanti. Karena hikmah puasa tentu harus selalu terwujud dalam kebaikan sepanjang waktu. Demikian pula setiap mu’min ,selama bulan Ramadlan mereka di cash agar menjadi muttaqin yang dapat mewarnai kehidupan setelah keluar dari bulan suci tersebut. .
Jamaah sholat idul fitri yang di muliakan oleh Allah SWT ,
Gema Takbir, Tahlil ,Tahmid dan Tasbih menggema di bumi Allah dan menggetarkan hati kita. Takbir yang berkumandang mengagungkan asma Allah SWT, hilangkan kesombongan manusia. Tahlil yang menggema menghujam dalam hati sehingga ia mengakui bahwa hanya Allahlah Tuhan seru sekalian alam. Tahmidpun kita haturkan sebagai pengakuan atas semua nikmat hanyalah milikNya.
Media masa memberitakan kejadian - kejadian di luar dan dalam negeri tentang lunturnya nilai- nilai kasih sayang sesama manusia . Setiap hari berita tersebut tersaji di depan mata. Pemberitaan tentang kekejaman ISIS dan perang antar negara Islam di Timur Tengah menggelitik pemikiran dan nurani kita karena menimbulkan kerusakan- kerusakan situs sejarah Islam dan ribuan orang mengungsi. Sedangkan di dalam negeri diramaikan dengan beberapa berita tentang pembunuhan, pemerkosaan, aksi pembegalan , beras plastik dan terakhir kasus penelantaran anak oleh orang tuanya . Tentu ini baru sepenggal contoh karena masih banyak persoalan kemanusiaan yang tidak terekspos oleh media . Kejadian tersebut merupakan sebuah kenyataan yang ditimbulkan besarnya dorongan nafsu yang menguasai manusia. Ketika seseorang sudah lupa akan hakikatnya sendiri sebagai manusia dan telah dikendalikan oleh nafsunya , maka yang timbul adalah kerusakan dan kehinaan. Kehancuran itupun bisa menimpa dirinya ( dholamu anfusahum ) dan merugikan orang lain ( fa’aluu faakhisyah ).
1
2
Jamaah sholat idul fitri yang di muliakan oleh Allah SWT ,
Islam adalah agama Rahmatan Lil ‘Alamiin . Melalui puasa Ramadlan , sesungguhnya Islam telah mengajarkan kepada umatnya bahkan kepada semua manusia , betapa luhur dan pentingnya menjaga nilai- nilai kasih sayang kepada sesama. Nilai – nilai kemanusiaan inilah yang kadang- kadang terlupakan oleh orang yang berpuasa. Sehingga meskipun dia berpuasa tetapi masih melakukan berbagai dosa dan menganiaya orang lain . Dalam sebuah hadits diriwayatkan : pada bulan Ramadlan ada seorang wanita mencaci pembantunya. Ketika Rasulullah SAW mengetahui kejadian tersebut, beliau menyuruh seseorang untuk membawa makanan dan memanggil wanita itu, lalu Rasulullah bersabda : “makanlah makanan ini “. Wanita itu menjawab : “ Saya ini sedang berpusa ya Rasulullah “. Rasulullah bersabda lagi : “ Bagaimana mungkin kamu berpuasa padahal kamu mencaci maki pembantumu. Sesungguhnya puasa adalah sebagai penghalang bagi kamu untuk tidak berbuat hal- hal yang tercela. Betapa banyak orang yang berpuasa , dan betapa banyak orang yang kelaparan Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa orang yang hanya menahan lapar dan dahaga saja , tetapi tidak sanggup mewujudkan pesan moral di balik puasa, yaitu takhalli dari dosa lahir dan batin, maka puasanya tidak lebih sekedar orang- orang yang lapar saja. Dalam hadits lain, Rasulullah menggambarkan bahwa dalam setiap ibadah terkandung esensi (filosofis) di balik praktik/ amaliah dhahir, termasuk di dalam pelaksanaan ibadah puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW ;
ِ ب ﺻﺎﺋِ ٍﻢ ﻟَﻴﺲ ﻟَﻪ ﺣ ﱞ ٍ ِ ﺶ َوُر ﱠ ْ ﺻ ْﻮِﻣ ِﻪ اِﱠﻻ ُﺲ ﻟَﻪ ُ ْاﳉُْﻮعُ َواﻟْ َﻌﻄ َ ﻆ ﻣ ْﻦ َ ُ َ ْ َ ُر ﱠ َ ب ﻗَﺎﺋﻢ ﻟَْﻴ ِ ِِ ِ ِ ﺣ ﱞ ﺐ َ ﻆ ﻣ ْﻦ ﻗﻴَﺎﻣﻪ اﱠﻻ اﻟ ﱠﺴ ْﻬ ُﺮ َواﻟﻨﱠ َ ُﺼ
Hal ini sesuai dengan misi diutusnya Rasulullah SAW , yaitu pembentukan karakter atau akhlakul karimah .
ِ ِ ﺖ ِﻻَُﲤﱢ َﻢ َﻣ َﻜﺎ ِرَم ْاﻻَ ْﺧ َﻼ ِق ُ ْاﱠﳕَﺎ ﺑُﻌﺜ
Artinya : Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak
Ketahuilah bahwa Maqasidus syariah ( tujuan syariah ) sekaligus natijah dakwah dan penghambaan/ ibadah ( shalat, zakat , haji dll ) muaranya adalah membentuk karakter / akhlak manusia , apalagi hakekatnya Allah SWT sesungguhnya tidak membutuhkan ibadah hambaNya. Tujuan tersebut secara maksimal dapat terwujud bukan hanya dengan puasa dhahir saja, melainkan harus dengan puasa batin. Dalam dunia tasawuf, yang dimaksud puasa adalah menahan atau mengendalikan hawa nafsu, yang kalau ia tidak terkendali akan menjadi sumber dan penyebab terjadinya berbagai dosa dan kejahatan, baik dosa lahir (melibatkan fisik atau badan) maupun dosa batin yang dapat mengotori dan merusak kesucian jiwa. Jadi lingkup hawa nafsu di sini bukan cuma mengekang nafsu makan dan nafsu seksual saja. Pengendalian nafsu yang merupakan inti dari puasa itu dengan sendirinya dapat menghindarkan manusia dari segala dosa. Puasa batin yang dimaksud meliputi beberapa hal , yaitu : 1. Tidak melihat apa yang dibenci Allah SWT 2. Menjaga ucapan 3. Menjaga pendengaran 4. Menjaga sikap dengan semua anggota badan 5. Menghindari makan berlebihan 6. Menuju kepada Allah SWT dengan rasa takut dan pengharapan
Artinya : "Betapa banyak orang berpuasa, namun perolehannya dari puasa itu hanyalah lapar dan dahaga, dan berapa banyaknya orang yang melakukan qiyamul-lail (ibadah malam), namun yang ia peroleh dari qiyamul-lail tersebut hanyalah kelelahan tidak tidur belaka." (HR Ahmad dan Ibn Majah).
Maka menjadi sangat penting ketika seseorang yang berpuasa dapat memenuhi aspek - aspek (syarat) batin tesebut. Terkait hal ini Rasulullah SAW bersabda :
3
4
ِ ِ ﻂ اﻟ ﱠ ِ ِ ٍ ََرَوى أَﻧ ﲔ ُ ِ ﲬَْ َﺴﺔُ أَ ْﺷﻴَﺎءَ ُْﲢﺒ: ﱮ ُ ْ ب َواﻟْﻐْﻴﺒَﺔُ َواﻟﻨﱠﻤْﻴ َﻤﺔُ َواﻟْﻴَﻤ ﺲ َﻋ ِﻦ اﻟﻨﱠِ ﱢ ُ ﺼ ْﻮَم اَﻟْﻜ ْﺬ ِاﻟْﻐَﻤﻮس واﻟﻨﱠﻈْﺮ ﺑِﺎﻟ ﱠﺸﻬﻮة َْ ُ َ ُ ُْ Artinya : Ada lima hal yang dapat membatalkan ( pahala ) puasa seseorang yaitu berdusta, mengumpat ,menyebar isu ( mengadu domba ) , bersumpah palsu dan memandang dengan penuh nafsu .
Jamaah sholat idul fitri yang di muliakan oleh Allah SWT , Mungkin ada yang mengatakan, “Dengan menahan makan, minum dan nafsu seksual, tanpa harus memperhatikan syarat batin itu sudah sah ”. Menurut pendapat para ahli fiqih juga demikian, bahwa puasa yang bersangkutan sudah dapat dikatakan memenuhi syarat, sudah sah. Namun kita harus menyadari bahwa para ulama fiqih telah menetapkan syarat-syarat lahiriah puasa dengan dalil-dalil yang berbeda dibanding dalil dalil yang menopang perlunya ditepati syarat syarat batiniah. Bagaimanapun perlu diingat, bahwa para ulama fiqih memandang batas kewajiban puasa dengan hanya mempertimbangkan pada kapasitas orang awam yang sering lalai, mudah terperangkap dalam urusan duniawi. Sedangkan bagi mereka yang memiliki ketajaman ruhani dan pengetahuan tentang hari Akhir, akan memperhatikan sungguh-sungguh dan memenuhi dengan syarat batin tersebut, sehingga ibadahnya sah dan diterima. Hal demikian itu mereka capai dengan melaksanakan syaratsyarat yang akan mengantarkannya pada tujuan. Sebagaimana penghambaan para malaikat, kita sedapat mungkin menghindari godaan nafsu, karena malaikat adalah makhluk yang terbebas dari dorongan nafsu Manusia mempunyai derajat di atas hewan, karena dengan tuntunan akal yang dimilikinya akan selalu sanggup mengendalikan nafsunya; namun manusia inferior (sedikit lebih rendah) dari malaikat, karena masih dikuasai oleh hawa nafsu, maka ia pun harus mencoba untuk mengatasi godaan hawa nafsunya. 5
Karena ketika manusia dikuasai oleh hawa nafsunya, maka ia akan terjatuh dalam tingkatan yang terendah, seperti hewan , bahkan lebih rendah darinya. Firman Allah SWT : Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tandatanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orangorang yang lalai. ( QS. Al A’raf : 179 ) Namun jika manusia mampu mengendalikan nafsunya, maka ia akan terangkat ke tingkatan para malaikat. Malaikat adalah makhluk yang paling dekat dengan Allah swt, karenanya malaikat pun menjadi contoh bagi makhluk yang ingin dekat dengan Allah. Tentu dengan segala ibadah akan menjadikan diri semakin dekat dengan Nya.. Jamaah sholat idul fitri yang di muliakan oleh Allah SWT , Harus diakui masih banyak di antara kita yang terjebak pada rutinitas ibadah puasa semata. Puasa tidak lain sekadar menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, jika kita cermati lebih jauh sesungguhnya seluruh ajaran dan perintah yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya memiliki muatan nilai-nilai filosofis dan hikmah yang sangat berarti dalam kehidupan , tidak terkecuali ibadah puasa Ramadhan. Puasa memiliki beberapa makna filosofis bagi manusia yang menjalankannya dengan sungguh – sungguh. 6
Makna tersebut yaitu :
2. Memupuk rasa kasih sayang antar sesama umat manusia
1. Penyempurnaan diri agar menjadi orang yang bertakwa. Hal ini sebagaimana terekam dalam surah Al-Baqarah ayat 183, Artinya : "Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". ( QS. Al Baqarah : 183 ) Takwa merupakan sebuah identitas paripurna yang keberhasilan interaksinya dengan Allah tercermin dalam kebaikan interaksinya dengan sesama umat manusia. Karena itu, takwa sebagai tujuan akhir puasa, tidak sekadar berdimensi ketuhanan (ilahiah) atau spiritual, tapi juga berdimensi kemanusiaan (basyariyah), Sehingga seorang yang bertakwa selalu membawa kebaikan bagi sesama , bukan sebaliknya . Mereka memiliki ciri- ciri sebagaimana disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 134 :
Makna inilah yang mestinya dapat menyadarkan seseorang betapa pentingnya nilai- nilai kasing sayang sesama manusia yang selama ini sering diabaikan. Dengan menahan rasa lapar dan dahaga hati kita akan tersentuh dan merasakan kesengsaraan kaum dhu’afa,juga para pengungsi yang senantiasa serba kekurangan dalam segala hal. Mereka menanti uluran tangan dan kemurahan hati kita untuk menyisihkan sebagian harta kita guna didermakan. Itulah sebabnya, dalam bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak sedekah , saling berbagi , dan menolong orang lain, bukan menyakiti apalagi menganiaya.
3. Membina dan menata diri kita kaum Muslim agar senantiasa hidup teratur. Misalnya teratur dalam makan dan tidak berlebihan , Allah SWT berfirman,
Artinya : (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.( QS. Ali Imran : 134 )
7
Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raf : 31) Jika kita mengkonsumsi makanan dan minuman dengan cara tidak teratur tentu akan mengakibatkan gangguan pencernaan atau kesehatan. Karena itu, dengan mengatur pola makan dan minum secara teratur akan menjadikan kita lebih sehat. 8
اﻟﺨﻄﺒﺔ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ اﷲ أﻛﱪ × 7ﻛﺒﲑا واﳊﻤﺪ ﷲ ﻛﺜﲑا وﺳﺒﺤﺎن اﷲ ﺑﻜﺮة وأﺻﻴﻼ ﻻإﻟﻪ إﻻاﷲ واﷲ اﻛﱪ.اﷲ أﻛﱪوﷲ اﳊﻤﺪ ْاﻷُﺟﻮِر .وَﻛ ﱠﻤﻞ اَ ْﳊﻤ ُﺪ ﻟِ ِﻠﻪ اﻟﱠ ِﺬى ﺟﻌﻞ ْاﻷَﻋﻴﺎد ﺑِ ْﺎﻷَﻓْـﺮ ِاح واﻟ ﱡﺴﺮوِر .وﺿﺎﻋ ِ ِ ِ ﲔ ِﺟ ِﺰﻳْ َﻞ َ َ َ َْ َ َ َ ُْ َ َ َ َ ﻒ ﻟ ْﻠ ُﻤﻄْﻴﻌ ْ َ ُْ َ َ َْ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ﺐ ﻓﻄَْﺮﻩُ َو َﺣ ﱠﺬ َر اﻟ ﱢ ﻀﻴَﺎﻓَﺔَ ِﰱ ﻳـَ ْﻮم اﻟْﻌْﻴﺪ ﻟ ُﻌ ُﻤ ْﻮم اﻟْ ُﻤ ْﺆﻣﻨ ْ َ ﲔ ﺑ َﺴ ْﻌﻴ ُﻜ ُﻢ اﻟْ َﻤ ْﺸ ُﻜ ْﻮر .ﻓَ ُﺴْﺒ َﺤﺎ َن َﻣ ْﻦ َﺣﱠﺮَم َ ﺻ ْﻮَﻣﻪُ َوأَْو َﺟ َ ِ ﻓْﻴ ِﻪ ِﻣ َﻦ اﻟْﻐُُﺮْوِر .أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻإِﻟﻪَ إِﱠﻻاﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳْ َ ﻚ ﻟَﻪُ اﻟْ َﻌ ُﻔ ﱡﻮاﻟْﻐَ ُﻔ ْﻮُرَ .وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ ٍ ِ ِِ ِْ ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳـَْﺮ ُﺟ ْﻮ َن ِﲡَ َﺎرًة ﻟَ ْﻦ ﺗَـﺒُـ ْﻮَر ﺐ َ ﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠﱢ ْﻢ َﻋﻠﻰ َﺳﻴﱢﺪﻧَﺎ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠﻰ اﻟﻪ َو َ ﻠﻬ ﱠﻢ َ اﻟﺸ ُﻜ ْﻮُر .اَﻟّ ُ اﳊَﺒْﻴ ُ ِ اﺻِﱪوا و ِ ِ أَﱠﻣﺎ ﺑـ ْﻌ ُﺪ .ﻓَـﻴﺎ ِﻋﺒ َﺎداﷲِ أُو ِﺻْﻴ ُﻜﻢ وإِﻳﱠ ِ ﻄﻮا ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺎى ﺑﺘَـ ْﻘ َﻮى اﷲ َو ْ ُْ َ َ َ َ َ ْ َْ َ ﺻﺎﺑُﺮْوا َوَراﺑ ُ ﻓﻘﺎل ﺗﻌﺎﱃ ﰱ ﻛﺘﺎﺑﻪ اﻟﻌﻈﻴﻢ :ان اﷲ وﻣﻼﺋﻜﺘﻪ ﻳﺼﻠﻮن ﻋﻠﻰ اﻟﻨﱮ ﻳﺎ اﻳﻬﺎاﻟﺬﻳﻦ اﻣﻨﻮا ﺻﻠﻮا ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻤﻮا ﺗﺴﻠﻴﻤﺎ Åﺻ ِ ÊƢǏƢÅ Ê Ê È±ǂºÈ ÊƻƢƦǴÌºÈ ®Ê ǫ ﺎﳊًﺎ َزاﻛِﻴًﺎَ ،وﻋِ ْﻠ ًﻤﺎ ƦȈÌÊ ǼǷÉƢǠÅNjƢ ¢ǮÈÉ dzÈ ƘLjÌ È ǻƢċǻÊ ¤ ¦ǶċȀÉċǴdz ÌÈ ÉÌƫÀ È Åǫ َ ȐǸÈǟÈ ¼È ǻƢLjÈdzƢċǼǷčȐǯÉ ÈƢŠȦǂÅǯ¦¯ÈƢÅ .ﻧَﺎﻓِﻌﺎ راﻓِﻌﺎ ،وإِْﳝﺎﻧًﺎ ر ِاﺳﺨﺎ ﺛَﺎﺑِﺘﺎ ،وﻳ ِﻘﻴـﻨﺎ ِ ِ اﳉَﻼَ ِل َوا ِﻹ ْﻛَﺮِام ﺼﺎَ ،وِرْزﻗًﺎ َﺣﻼَﻻً َ◌ ﻃَﻴﱢﺒًﺎ َو ِاﺳ ًﻌﺎ ،ﻳَﺎ ذَا ْ ﺻﺎدﻗًﺎ َﺧﺎﻟ ً ً َ ً َ َ َ ً ً ََ ًْ َ اﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ أَﻋِﱠﺰ ا ِﻹﺳﻼَم واﻟْﻤﺴﻠِ ِﻤﲔ ،وو ﱢﺣ ِﺪ اﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ﺻ ُﻔﻮﻓَـﻬﻢ ،وأ ِْ َﲨ ْﻊ َﻛﻠِ َﻤﺘَـ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰ اﳊَ ﱢﻖَ ،وا ْﻛ ِﺴ ْﺮ َﺷ ْﻮَﻛﺔَ ُ ُ ُ ْ ُْ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ََ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ﲔ ،وا ْﻛﺘُ ِ ﲔ ﺐ اﻟ ﱠﺴﻼَ َم َواﻷ َْﻣ َﻦ ﻟﻌﺒﺎد َك أ ْ َﲨَﻌ َ .اﻟﻈﱠﺎﻟﻤ َ َ ب ِ ﲔ اﺣ َﻔ ْﻆ أ َْوﻃَﺎﻧـَﻨَﺎ َوأ َِﻋﱠﺰ ُﺳ ْﻠﻄَﺎﻧـَﻨَﺎ َوأَﻳﱢ ْﺪﻩُ ﺑِﺎ ْﳊَ ﱢﻖ َوأَﻳﱢ ْﺪ ﺑِِﻪ ْ اﻟﻌﺎﻟَﻤ ْ َ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َرﺑـﱠﻨَﺎ ْ اﳊَ ﱠﻖ ﻳَﺎ َر ﱠ َ ِ ﻀَ ِ اﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ رﺑـﱠﻨَﺎ اﺳ ِﻘﻨَﺎ ِﻣﻦ ﻓَـﻴ ِ ﻚ ﱠﻬﺎ ِر ،اﻟْ ُﻤ ْﺴﺘَـ ْﻐﻔ ِﺮﻳْ َﻦ ﻟَ َ اﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺬاﻛِ ِﺮﻳْ َﻦ ﻟَ َ ﻚ اﻟْﻤ ْﺪ َرا ِرَ ،و ْ ُ َ ْ ْ ْ ﻚ ﰲ اﻟﻠَْﻴ ِﻞ َواﻟﻨـ َ ِ ِ ِ ِ ِ ض ،وﺑَﺎ ِرْك ﻟَﻨَﺎ ﰲ ِﲦَﺎرﻧَﺎِ ِ ِ َﺳ َﺤﺎ ِر اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَﻧْﺰْل َﻋﻠَْﻴـﻨَﺎ ﻣ ْﻦ ﺑـََﺮَﻛﺎت اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎء َوأ ْ ﺑِﺎﻟْ َﻌﺸ ﱢﻲ َواﻷ ْ َﺧﺮ ِْج ﻟَﻨَﺎ ﻣ ْﻦ َﺧْﻴـَﺮات اﻷ َْر َ ِ .وزرو ِﻋﻨﺎ وُﻛﻞ أ ِ ِ ِ ِ ِ اب اﻟﻨﱠﺎ ِر َ ُُ ْ َ ﱢ َ َرزاﻗﻨَﺎ ﻳَﺎ ذَا ا ْﳉَﻼَل َوا ِﻹ ْﻛَﺮام َرﺑـﱠﻨَﺎ آﺗﻨَﺎ ﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َﺣ َﺴﻨَﺔً َوﰲ اﻵﺧَﺮةِ َﺣ َﺴﻨَﺔً َوﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ ِ ِ ِ .رﺑـﱠﻨَﺎ ﻇَﻠَ ْﻤﻨَﺎ أَﻧْـ ُﻔ َﺴﻨَﺎ َوإِ ْن َﱂْ ﺗَـ ْﻐﻔ ْﺮ ﻟَﻨَﺎ َوﺗَـ ْﺮﲪَْﻨَﺎ ﻟَﻨَ ُﻜ ْﻮﻧَ ﱠﻦ ﻣ َﻦ اﳋَﺎﺳ ِﺮﻳْ َﻦ َ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ اﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ا ْﻏﻔﺮ ﻟ ْﻠﻤﺆِﻣﻨِﲔ واﻟْﻤﺆِﻣﻨَﺎت ،واﻟْﻤﺴﻠ ِﻤﲔ واﻟْﻤﺴﻠﻤﺎت ،اﻷَﺣﻴﺎء ِﻣْﻨـﻬﻢ واﻷَﻣﻮات ،إِﻧ َ ِ ﺐ ْ ُْ َْ َ ُْ ُ ﱠﻚ َﲰْﻴ ٌﻊ ﻗَ ِﺮﻳْ ٌ َ ُ ْ َْ َ ُ ْ َ َْ ُ ْ َ َْ .ﳎﻴﺐ اﻟﺪﱡﻋﺎءِ ِ ُْ ُ َ ِﻋﺒﺎد اﷲِ :إِ ﱠن اﷲ ﻳﺄْﻣﺮ ﺑِﺎﻟْﻌ ْﺪ ِل وا ِﻹﺣﺴ ِ ﺎن َوإِﻳْـﺘَ ِﺎء ِذي اﻟ ُﻘ ْﺮَﰉ َوﻳـَْﻨـ َﻬﻰ َﻋ ِﻦ اﻟْ َﻔ ْﺤ َﺸ ِﺎء َواﻟْ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ َواﻟْﺒَـ ْﻐ ِﻲ ﻳَﻌِﻈُ ُﻜ ْﻢ ََ َ َ ُُ َ َ ْ َ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛُﺮْو َن 10
4. Memanage hati agar lebih suci dan bersih. Hal ini memiliki arti penting agar kita terhindar dari sifat-sifat tercela, seperti dengki, iri hati, dan riya’ (pamer). Jika sifat-sifat tercela itu tumbuh subur di hati kita, maka ibadah puasa kita tidak akan mendapatkan ganjaran apa-apa selain rasa lapar dan dahaga . Mereka termasuk golongan orang yang merugi. Tapi dengan kebersihan hati manusia akan beruntung di dunia dan akhirat. Firman Allah SWT :
Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan ) Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. ( QS. Asy Syams : 9-10
Sebagai bagian akhir dari khutbah Idul Fitri ini, mari kita sadari bersama, bahwa Islam adalah agama yang menebarkan kasih sayang. Maka amalkanlah nilai – nilai puasa dalam kehidupan sehari – hari agar selalu hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan.Demikianlah khutbah yang kami sampaikan.
ﺟﻌﻠَﻨَﺎ اﷲ وإِﻳﱠﺎ ُﻛﻢ ِﻣﻦ اﻟْﻌﺎﺋِ ِﺪﻳﻦ اﻟْ َﻔﺎﺋِِﺰﻳﻦ وأَ ْدﺧﻠَﻨَﺎ ِﰱ ِﻋﺒ ِﺎدﻩِ اﻟ ﱠ ِِ ﲔ . ﺼﺎﳊ ْ َ َْ َ َ َ ََ ُ َ ْ َ َ َْ ﺎل اﷲ ﺗَـﻌ َﺎﱃ .اَﻋﻮذُ ﺑِﺎﷲِ ِﻣﻦ اﻟ ﱠﺸﻴﻄَ ِ ﺎن اﻟﱠﺮِﺟْﻴ ِﻢ َ ْ ﻗَ َ ُ َ ُْ
ﺑﺎرَك اﷲ ِﱃ وﻟَ ُﻜﻢ ِﰱ اﻟْ ُﻘﺮء ِان اﻟْﻌ ِﻈﻴ ِﻢ وﻧـَ َﻔﻌ ِﲎ وإِﻳﱠﺎ ُﻛﻢ ِﲟَﺎ ﻓِﻴ ِﻪ ِﻣﻦ ْاﻷﻳ ِ ﺎت َواﻟ ﱢﺬ ْﻛ ِﺮ ْ َ َ َْ َ ْ َ َ َ ْ ََ ُ َ ْ ِ ِ ِ اﳊَ ِﻜْﻴ ِﻢ َوﺗَـ َﻘﺒﱠ ْﻞ ِﻣ ﱢﲎ َوﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ ﺗ َﻼ َوﺗَﻪُ إِﻧﱠﻪُ ُﻫ َﻮاﻟْﻐَ ُﻔ ْﻮُر اﻟﱠﺮﺣْﻴ ُﻢ ْ By : BeeM Penyuluh Agama Islam
9
11