Sekawan Intipratama
1 April 2015
Ekuitas| Indonesia | Plastik & Kemasan
Company Flash Meningkatkan Kontribusi Pendapatan
StockData Shareprice (Rp)
Rp371
Sharesoutstanding (m)
24,000
Marketcap. (US$ m)
676
Free float (%)
10
Avg. 6m dailyT/O (US$ m)
5.27
Price Performance 3M
6M
-21,1 135,7
102,8
Relative to JCI (%)
-26,7 116,4
91,8
475/132
430 380 330 280
230 180 130 80
2-Jan
2-Apr
2-Jul JCI
2-Oct
2-Jan
SIAP
Major Shareholders Fundamental Resources Pte Ltd UBS AG Singapore
Sumber: Bloomberg
Persiapan Produksi Batubara
Penuntasan Akuisisi PT Mahaputra Adi Nusa
Rencana Ekspansi Pada Industri Ethanol
12M
Absolute (%) 52whigh/low (Rp)
82,10% 7,58%
Persiapan Produksi Batubara SIAP melalui entitas anaknya IWBMC memiliki konsensi batubara yang berlokasi di Kalimantan Timur, dengan sumberdaya batubara sebesar 533,31 Jt ton dan total cadangan yang dapat ditambang dan dijual sebesar 288,10 Jt ton. Pertambangan batubara SIAP ditargetkan mulai produksi pada April 2015 dengan target awal sebesar 1 Jt ton/tahun dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Penuntasan Akuisisi PT Mahaputra Adi Nusa. MAN adalah distributor pelumas/BBM Pertamina di wilayah Kalimantan Selatan (regional VI) dan Jakarta (regional III). Beberapa produk yang didistribusikan oleh MAN antara lain adalah pelumas Fastron, Prima XP, Pertamina ATF, Meditran, Mesran, Mesrania 2T, Rored, Enduro, Gemuk Pertamina, Kompen, Salyx, Turalik, Translik, dan lain-lain. Dengan adanya MAN diharapkan dapat menunjang kegiatan pertambangan SIAP melalui IWBMC dan juga meningkatkan kontribusi pendapatan SIAP. Rencana Ekspansi Pada Industri Ethanol. SIAP berencana akan membangun pabrik konversi batubara menjadi ethanol di Kalimantan Timur, dimana setiap 2 ton batubara dapat dikonversi menjadi 1 ton ethanol. Saat ini masih proses Engineering Study yang diperkirakan akan selesai pada kuartal 3 tahun 2015. Ethanol merupakan salah satu bahan campuran bagi bahan bakar, dimana setiap kebutuhan bahan bakar membutuhkan 10% campuran ethanol. Kebutuhan atas ethanol merupakan peluang bagi SIAP melalui IWBMC yang memiliki cadangan batubara cukup besar.
Robby Has PT Indo Premier Securities
[email protected] +62 21 5793 1167
Refer to Important disclosures on the last of this report
1
Profil Perusahaan PT. Sekawan Intipratama memulai kegiatan usahanya secara komersil pada tahun 2003, dengan memproduksi barangbarang yang berbahan dasar non-woven. Selain itu, Perseroan juga bergerak dalam bidang usaha perdagangan produk non-woven spunbond mulai tahun 2008. Produk-produk yang dihasilkan oleh Perseroan adalah berupa lembaran cetak (printed sheet) dan non-woven laminating. Setelah melakukan akuisisi pada PT Indo Wana Bara Mining Coal melalui Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2014, Perseroan merubah kegiatan usahanya menjadi bergerak dibidang pertambangan batubara, perdagangan batubara, pelabuhan batubara, pengangkutan, pembangunan, dan jasa, serta SIAP juga berencana akan mengembangkan usaha di industri ethanol dan pembangkit listrik. Perseroan juga telah mengakuisisi PT Mahaputra Adi Nusa (MAN) yang bergerak dibidang distributor pelumas/BBM. Selain itu, Perseroan berencana mengembangkan usaha di industri pembangkit lsitrik dan juga ethanol. Fig. 1: Struktur Usaha
*) Dalam pengembangan Sumber : SIAP
Persiapan Produksi Batubara SIAP melalui entitas anaknya IWBMC memiliki konsensi batubara yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur, dengan sumberdaya batubara sebesar 533,31 Jt ton dan total cadangan yang dapat ditambang dan dijual sebesar 288,10 Jt ton.
Fig. 2: Lokasi Area Izin Usaha Tambang IWBMC
Sumber : SIAP
Refer to Important disclosures on the last of this report
2
Fig. 3: Sumber daya, cadangan dan spesifikasi batubara SIAP
Sumber : SIAP
Pertambangan batubara SIAP ditargetkan mulai produksi pada April 2015, dimana SIAP telah mempunyai kontrak penjualan batubara diantaranya dengan perusahaan-perusahaan dari Vietnam yaitu Evertrade, Asia Express, dan Binh Duong. Ekspor ke Vietnam akan dimulai pada Juni 2015 dengan harga jual batubara sebesar US$50 /ton. Target batubara yang di produksi oleh SIAP akan terus meningkat setiap tahunnya, dimana selama periode 2015 - 2019 produksinya ditargetkan dapat tumbuh secara CAGR hingga 66,7%. Fig. 4: Produksi batubara untuk pelanggan pada 2015 – 2019 (jutaan MT)
Sumber : SIAP
Industri batubara saat ini masih dibayangi oleh pelemahan harga minyak dunia hingga dibawah $50/barrel yang membuat harga batubara menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Namun dari segi permintaan, relatif masih akan meningkat khususnya untuk penggunaan pada sektor pembangkit listrik seperti di Indonesia. Tingginya konsumsi batubara di Indonesia sejalan dengan peningkatan konsumsi batubara untuk pembangkit listrik PLN, dimana menyerap hampir 80% dari total konsumsi dalam negeri. Hal ini dikarenakan sumber energi pembangkit listrik PLN sebagian besar disuplai dari batubara, disamping sumber energi lainnya seperti Gas, HSD (High Speed Diesel), Geothermal, Pumped Storage, Hydro dan MFO (Marine Fuel Oil). Sedangkan untuk pasar ekspor, permintaan ekspor batubara Indonesia sebagian besar dari negara Cina dan India. Perlambatan ekonomi Cina dan kebijakan Cina untuk menurunkan polusi, serta pajak impor untuk perlindungan penambang dalam negeri diperkirakan akan menurunkan pertumbuhan ekspor batubara ke Cina. Sedangkan India diperkirakan akan meningkatkan import batubara dari Indonesia seiring dengan beroperasinya pembangkit listrik baru. Pemakaian batubara nasional diperkirakan akan terus meningkat seiring proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik, dimana berdasarkan data PLN, pemakaian batubara pada industri pembangkit listrik dalam negeri di tahun 2015 ditargetkan mencapai sekitar 88,7 juta Ton. Untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi penjualan batubara ilegal, Pemerintah berencana memperbaiki 14 pelabuhan yang selama ini digunakan untuk ekspor batubara kemudian akan dijadikan pelabuhan utama yang melayani ekspor untuk mengurangi pengiriman batubara ilegal, dan dengan adanya pelabuhan tersebut diperkirakan akan meningkatkan produksi batubara nasional. Refer to Important disclosures on the last of this report
3
Fig. 5: Supply VS Demmand Batubara Secara Global
Total Konsumsi Batubara
Fig. 6: Pemakaian Batubara Tiap Sektor
Total Produksi Batubara
Coal for inputs to Power
Coal for Industry
Coal for Other Sector
Coal for Transport
5,000 3,500
4,000
3,000 Million Tonnes Oil Equivalent
Million Tonnes Equivalent Oil
4,500
3,500 3,000 2,500 2,000 1,500
1,000 500
2,500 2,000 1,500 1,000 500
2010
2013
2015
2020
2025
2030
0
2035
2010
Sumber : BP Statistical
2013
2015
2020
2025
2030
2035
Sumber : BP Statistical
Fig. 8: Total Produksi Batubara Indonesia yang di jual untuk pasar Domestik dan Ekspor (juta ton)
Fig. 7: Harga Batubara Global ($/ton)
140 120
Penjualan Ekspor
Penjualan domestik
2011
2013
500 450
100
400 350
80
300 60
250 200
40
150 100
20
50 0
0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Februari, 2015
Sumber : Bloomberg
Fig. 9: 5 Besar Tujuan Ekspor Batubara Indonesia (ribu ton)
China
2009
2010
2012
2014e
2015e
Sumber : Kementrian ESDM
India
Jepang
Korea Selatan
Fig. 10: Pemakaian Batubara Pada Industri Pembangkit Listrik dalam negeri
Taiwan
160,000 140,000
Thousand Tonnes
120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 2011
2012
2013
2014e
2015e
Sumber : APBI, BPS
Refer to Important disclosures on the last of this report
Sumber : PLN
4
Penuntasan Akuisisi PT Mahaputra Adi Nusa SIAP mengakuisisi PT Mahaputra Adi Nusa ( MAN) sebesar 4.000 saham atau 80% kepemilikan saham dengan nilai Rp.21,04 M pada 12 Desember 2014. MAN adalah distributor pelumas/BBM Pertamina di wilayah Kalimantan Selatan (regional VI) dan Jakarta (regional III). Beberapa produk yang didistribusikan oleh MAN antara lain adalah pelumas Fastron, Prima XP, Pertamina ATF, Meditran, Mesran, Mesrania 2T, Rored, Enduro, Gemuk Pertamina, Kompen, Salyx, Turalik, Translik, dan lain-lain. Dengan adanya MAN diharapkan dapat menunjang kegiatan pertambangan SIAP melalui IWBMC dan juga meningkatkan kontribusi pendapatan SIAP. Fig. 12: Perkembangan Laba Kotor, Laba Usaha, dan Laba Bersih MAN (juta Rupiah)
Fig. 11: Pertumbuhan Penjualan MAN (juta Rupiah)
200,000
30,000
180,000 25,000
160,000 140,000
20,000
120,000 100,000
Laba Kotor
15,000
Laba Usaha
80,000
Laba Bersih
10,000
60,000 40,000
5,000
20,000 -
2010
2011
2012
2013
2014*
Ket: *) Berdasarkan Laporan Keuangan 31 Juli 2014 yang disetahunkan Sumber : SIAP
2010
2011
2012
2013
2014*
Ket: *) Berdasarkan Laporan Keuangan 31 Juli 2014 yang disetahunkan Sumber : SIAP
Selama 5 tahun terakhir pendapatan MAN bila menggunakan CAGR bertumbuh 12,98%, dengan potensi pertumbuhan industri pelumas dimana berdasarkan media online Energitoday, Perhimpunan Distributor, Importir dan Produsen Pelumas Indonesia memproyeksikan permintaan pelumas pada 2015 akan tumbuh sekitar 5% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan asumsi kenaikan konsumsi 5%, maka penjualan pelumas tahun 2015 naik menjadi 1,1 Jt kilo liter, sehingga diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan MAN. Meningkatnya pemakaian pelumas seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia. Jumlah kendaraan bermotor nasional rata-rata tumbuh sekitar 10 - 11%/tahun, dimana kontribusi terbesar adalah sepeda motor sebesar 81% dari jumlah kendaraan bermotor nasional. Fig. 13: Jumlah Kendaraan Bermotor Nasional (ribu unit)
Fig. 14: Prosentase Jumlah Kendaraan Bermotor Masing-masing Jenis
120,000
Truk 6%
104,119.0
94,373.3
100,000
Mobil Berpenumpang 11%
85,601.4 76,907.1
80,000
61,685.1
Bis 2%
67,290.8
60,000 40,000 20,000
2008
2009
2010
2011
2012
Sepeda Motor 81%
2013
Sumber : Kepolisian Republik Indonesia, BPS
Refer to Important disclosures on the last of this report
Sumber : Kepolisian Republik Indonesia, BPS
5
Rencana Ekspansi di Industri Ethanol SIAP berencana akan membangun pabrik konversi batubara menjadi ethanol di Kalimantan Timur, dimana setiap 2 ton batubara dapat dikonversi menjadi 1 ton ethanol. Saat ini masih dalam Engineering Study yang diperkirakan akan selesai pada kuartal 3 tahun 2015.
Fig. 15: Konsep Pabrik Ethanol
Sumber : SIAP, Procone.org
Ethanol merupakan salah satu bahan campuran bagi bahan bakar, dimana setiap kebutuhan bahan bakar membutuhkan 10% campuran ethanol. Kebutuhan atas ethanol merupakan peluang bagi SIAP melalui IWBMC yang memiliki cadangan batubara cukup besar. Selain itu ethanol juga digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Berdasarkan data U.S. Energy Administration dan Renewable Fuels Association, Amerika Serikat merupakan produsen ethanol terbesar di dunia dengan kontribusi mendekati 60% produksi ethanol dunia dan produsen terbesar kedua adalah brazil, dimana total produksi kedua negara tersebut bila digabungkan diatas 80% produksi ethanol dunia. Program Renewable Fuels Standar (RFS) yang terus ditingkatkan oleh Amerika Serikat dengan mengharuskan perusahaanperusahaan minyak meningkatkan volume bahan bakar terbarukan yang dicampurkan dengan bensin dan solar, hingga meningkat menjadi 36 miliar gallon pada tahun 2022, hal ini untuk mengurangi emisi gas rumah dari bahan bakar transportasi. Dengan program RFS, diperkirakan dapat meningkatkan permintaan atas ethanol setiap tahunnya.
Fig. 16: Supply VS Demand Ethanol (juta Gallon)
Supply
Fig. 17: Produksi Ethanol Terbesar di Dunia (juta Gallon)
Demmand
Amerika Serikat
Brazil
16
16.00
14
14.00 12.00
12
10.00
10
8.00
8
6.00
6
4.00
4
2.00
2
-
-
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Renewable Fuels Association(RFA), International Trade Commission
Refer to Important disclosures on the last of this report
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Renewable Fuels Association(RFA), International Trade Commission
6
Fig. 18: Harga Ethanol ($/gallons)
Sumber : Nasdaq.com
Fig. 19: Harga Ethanol rata-rata per wilayah
Sumber : Procone, SIAP
Refer to Important disclosures on the last of this report
7
Analisa SWOT Strenght
Weakness
SIAP memiliki manajemen yang berpengalaman bidang pertambangan migas dan batubara.
dalam
Melemahnya harga batubara global membuat marjin yang dihasilkan tidak signifikan.
SIAP telah memiliki kontrak jangka panjang penjualan batubaranya dengan pelanggan dari dalam dan luar negeri.
Menurunnya permintaan atas batubara karena harga minyak dunia lebih rendah dari harga batubara.
Dengan akusisi MAN, penambangan SIAP.
dapat
menunjang
kegiatan
MAN merupakan perusahaan distributor pelumas keempat terbesar di Indonesia. MAN yang telah menjalin kerjasama dengan Pertamina dengan menjual produk-produk pelumas Pertamina membuat pasokan atas pelumasnya relatif aman. Opportunities
Batubara yang diproduksi oleh SIAP digunakan sebagai bahan bakar pada Pembangkit listrik, dengan pembangunan pembangkit listri baru di Indonesia dan di luar negeri dapat meningkatkan permintaan atas batubara SIAP. Meningkatnya jumlah kendaraan dari tahun ke tahun dapat meningkatkan permintaan pelumas yang didistribusikan oleh MAN SIAP berencana akan membangun pabrik ethanol dimana hasil produksinya dapat digunakan sebagai bahan campuran pada bensin dan solar, serta sektor farmasi.
Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mengakibatkan tingginya biaya ekspansi SIAP. Marjin keuntungan yang dihasilkan dari distribusi pelumas relatif tidak terlalu besar.
Threats
Integrasi ekonomi ASEAN 2015 akan meningkatkan persaingan bisnis sehingga SIAP harus menjaga kualitas dan meningkatkan produknya. Penurunan permintaan atas batubara dari Negaranegara pengimpor batubara dapat menurunkan pendapatan SIAP. Biaya pembangunan pabrik Ethanol yang cukup tinggi sehingga membutuhkan pendanaan dari dalam dan luar negeri, dimana pendanaan dari luar negeri dapat terganggu bila terjadi penurunan pertumbuhan industri dan perekonomian dunia. Pengembangan ethanol dari alga oleh Pertamina Pembangunan pabrik ethanol mundur dari jadwal Melemahnya harga ethanol global
Refer to Important disclosures on the last of this report
8
Laporan Posisi Keuangan (juta rupiah) Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Usaha Piutang lain-lain Persediaan Lain-lain Jumlah Aset Lancar
6.377 29.525 39 36.737 4.803 77.481
13.546 33.036 49 32.081 5.602 84.314
2.230 34.354 14 51.793 2.525 90.916
1.467 35.866 141 44.946 4.207 86.626
5.330 42.476 94.738 9.912 152.456
46.383 26.182 172 12.120 659 85.516
Aset Tidak Lancar Net Aset Tetap Uang Muka Pembelian Aset Goodwill Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
41.176 12.308 16.469 69.954
37.346 12.308 16.945 66.599
54.263 15.842 2.212 72.317
70.446 24.429 2.867 97.742
114.850 5.292 120.142
6.883 4.803.046 94.248 4.904.177
147.435
150.913
163.233
184.367
272.598
4.989.693
30.956 10.680 4.728 3.326 49.689
31.763 5.917 4.074 4.690 46.444
23.906 8.212 6.108 5.489 43.715
43.630 11.986 4.725 5.369 65.709
99.916 32.588 3.897 136.402
17.286 846 40.091 58.223
3.548 425 3.973
4.652 674 5.326
16.062 1.052 17.115
11.338 1.527 12.865
20.205 15.977 36.182
173.451 173.451
Total Liabilitas
53.662
51.769
60.830
78.574
172.584
231.674
Total Ekuitas
93.772
99.143
102.403
105.793
100.014
4.758.019
2009 160.143 128.129 32.014
2010 171.108 136.382 34.726
2011 208.052 163.675 44.377
2012 216.731 173.164 43.567
2013 245.690 207.832 37.858
2014 336.909 293.299 43.610
Jumlah Beban Usaha
18.778
23.395
35.431
34.137
31.696
50.642
Laba Usaha
13.236
11.331
8.946
9.430
6.162
(7.032)
Beban Bunga Penghasilan Bunga Beban Lain-lain - Bersih
(6.474) 85 (6.389)
(4.218) 101 (4.117)
(4.821) 443 (4.377)
(4.701) 69 (4.632)
(8.565) (5.085) (13.650)
(11.093) 20.842 9.748
Laba Sebelum Pajak
6.847
7.214
4.569
4.798
(7.488)
2.716
Beban Pajak
2.323
1.843
1.309
1.408
(1.709)
(4.666)
Laba Konprehensif Tahun Berjalan
4.524
5.371
3.260
3.390
(5.779)
7.382
Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Hutang Bank Hutang Usaha Hutang Bank jth Tempo Dalam Satu Tahun Lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liablilitas Jangka Panjang Hutang Bank Jangka Panjang Lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Laporan Laba Rugi Komprehensif (juta rupiah) Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor
Rasio Marjin Laba Kotor Marjin Laba Usaha Marjin Laba Bersih ROA ROE Current Ratio DER Interest Coverage
2009
2009 20,0% 8,3% 2,8% 3,1% 4,8% 1,6 0,6 2,8
Refer to Important disclosures on the last of this report
2010
2010 20,3% 6,6% 3,1% 3,6% 5,4% 1,8 0,5 3,9
2011
2011 21,3% 4,3% 1,6% 2,0% 3,2% 2,1 0,6 3,6
2012
2012 20,1% 4,4% 1,6% 1,8% 3,2% 1,3 0,7 4,0
2013
2013 15,4% 2,5% -2,4% -2,1% -5,8% 1,1 1,7 2,3
2014
2014 12,9% -2,1% 2,2% 0,1% 0,2% 1,5 0,0 0,5
9
Head Office PT INDO PREMIER SECURITIES Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210 - Indonesia p +62.21.5793.1168 f +62.21.5793.1167
INVESTMENT RATINGS BUY : Expected total return of 10% or more within a 12-month period HOLD : Expected total return between -10% and 10% within a 12-month period SELL : Expected total return of -10% or worse within a 12-month period ANALYSTS CERTIFICATION. The views expressed in this research report accurately reflect the analysts personal views about any and all of the subject securities or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific recommendations or views expressed in the report. DISCLAIMERS This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities. PT. Indo Premier Securities or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this report.
Refer to Important disclosures on the last of this report