PT SEKAWAN INTIPRATAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
1
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
2
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
3
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
4
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
---------------------- ooo ----------------------
6 - 53
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain Catatan
31-Mar-15
31-Des-14
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Piutang lain-lain - pihak ketiga Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka
2d, 5 6 2g, 8 7 16a 9
18.983.455 24.101.404 13.508.463 204.045 6.860.167 63.657.535
46.383.094 26.181.732 12.120.473 121.956 6.260 652.838 85.466.352
Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - pihak berelasi Aset pajak tangguhan Beban eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan Aset tetap Goodwill Aset tidak lancar lainnya
7 16c 10 11 13 12
16.581.285 15.777.987 62.754.753 3.828.037 4.792.989.300 3.614.699 4.895.546.061
16.930.549 12.621.751 61.494.421 6.882.566 4.792.989.300 3.250.985 4.894.169.572
4.959.203.596
4.979.635.925
JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Uang muka pelanggan Pajak yang masih harus dibayar Utang lain-lain pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Utang sewa pembiayaan, bagian jangka pendek
14 15 16 19 20 17 18
11.028.859 4.671.111 13.311.342 6.801.126 15.801.085 224.990 51.838.514
846.208 17.367.875 5.588.224 13.311.342 3.598.519 17.285.945 224.990 58.223.102
Liabilitas Jangka Panjang Utang sewa pembiayaan, bagian jangka panjang Imbalan kerja karyawan Utang lain-lain, pihak berelasi
18 21 19
363.411 3.741.762 149.478.158 153.583.331
419.148 3.529.408 159.445.513 163.394.070
22 23
2.400.000.000 2.343.005.454 (204.853) 10.124.313 4.752.924.914 856.837 4.753.781.751
2.400.000.000 2.343.005.454 (204.853) 12.433.931 4.755.234.532 2.784.220 4.758.018.752
4.959.203.596
4.979.635.925
Ekuitas Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
24
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-1
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain Catatan
31-Mar-15
31-Mar-14
25 26
48.227.309 40.586.047
80.217.073 71.772.791
27, 28
7.641.262 10.744.725
8.444.282 8.891.939
29
(3.103.463) (4.170.002)
(447.658) (3.218.858)
Laba sebelum pajak Pajak penghasilan
(7.273.465) 3.036.464
(3.666.515) 559.540
Laba bersih Pendapatan komprehensif lain
(4.237.001) -
(3.106.975) -
Jumlah laba komprehensif
(4.237.001)
(3.106.975)
Laba komprehensif diatribusikan ke : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
(2.309.618) (1.927.383)
(2.008.394) (1.098.581)
(4.237.001)
(3.106.975)
(2.309.618) 24.000.000
(2.008.394) 600.000
(0,10)
(3,35)
Penjualan Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan (beban) di luar usaha
24
Laba per saham dasar Laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Jumlah saham beredar
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
0
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
Modal saham
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Selisih nilai transaksi restrukturisasi Agio saham entitas sepengendali
Saldo laba
Kepentingan non-pengendali
Jumlah ekuitas
60.000.000
10.505.454
-
7.835.829
21.672.896
-
-
-
(2.008.394)
(1.098.581)
(3.106.975)
Saldo 31 Maret 2014
60.000.000
10.505.454
-
5.827.434
20.574.316
96.907.204
Saldo 1 Januari 2015
2.400.000.000
2.343.005.454
12.433.931
2.784.220
4.758.018.752
-
-
(2.309.618)
(1.927.383)
2.400.000.000
2.343.005.454
Saldo 1 Januari 2014 Laba komprehensif periode berjalan
Laba komprehensif periode berjalan Saldo 31 Maret 2015
(204.853) (204.853)
10.124.313
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
4
856.837
100.014.179
(4.237.001) 4.753.781.751
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 31-Mar-15
31-Mar-14
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
50.307.637 (65.928.588)
78.225.516 (68.741.955)
Kas dihasilkan dari operasi Pendapatan bunga/jasa giro Pembayaran beban bunga Pembayaran beban di luar usaha Penerimaan pendapatan lain-lain Pembayaran pajak penghasilan
(15.620.951) 76.050 (462.157) (7.438) 58.500 (5.878)
9.483.561 187.574 (4.513.432) (18.828.899) 1.376.397 (512.072)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
(15.961.874)
(12.806.870)
(349.265) 363.714
(83.092) 40.183
14.450
(42.910)
Arus kas dari aktivitas investasi Piutang pihak berelasi Perolehan aset tetap Reklasifikasi aset lain-lain Arus kas bersih dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Utang pihak berelasi Penerimaan pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank
(9.967.355) (1.484.860)
28.491.458 (11.019.986)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
(11.452.215)
17.471.472
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Kas dan setara kas awal periode
(27.399.639) 46.383.094
4.621.693 5.329.638
18.983.455
9.951.331
Kas dan setara kas akhir periode
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
5
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 1.
INFORMASI UMUM a.
Pendirian Perseroan PT Sekawan Intipratama Tbk (”Perseroan”) didirikan berdasarkan akta notaris Lilia Devi Indrawati, SH. No. 68 tanggal 5 November 1994, yang diubah dengan akta No. 266 tanggal 28 Desember 1994 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2 -179 HT.01.01.TH.95 tanggal 5 Januari 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 19 Tambahan No. 1466 tanggal 5 Maret 1999. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali diubah dengan perubahan penting sebagai berikut : - Akta notaris Maria Tjandra, SH, No.42 tanggal 16 Mei 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.E.1 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Atau Perusahaan Publik. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU37192.AH.01.02.TH.2008 tanggal 1 Juli 2008. - Akta Notaris Humberg Lie, SH, MKn, No.117 tanggal 4 Juli 2014 untuk mengubah tempat kedudukan, maksud dan tujuan, serta permodalan Perseroan. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-05082.40.20.2014 tanggal 4 Juli 2014. Pada bulan Oktober 2008 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 240.000.000 saham (40% dari 600.000.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh). Penawaran kepada masyarakat ini dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2008. Pada bulan Juli 2014 Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham sebanyak 23.400.000.000 saham (97,50% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 24.000.000.000 saham). Penawaran kepada para Pemegang Saham ini telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juli 2014. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi bidang pertambangan batubara dan jasajasa pertambangan. Ruang lingkup entitas anak juga meliputi pertambangan dan jasa-jasa pertambangan.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003. Perseroan berdomisili di Jakarta dan berlokasi kantor di Gedung Menara Global, Lantai 15, Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 27, Jakarta Selatan. Susunan pengurus dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
Dewan komisaris : Komisaris utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Direksi Direktur utama Direktur Direktur Direktur
31-Mar-15 & 31-Des-14 Akta 62 tanggal 21 Nov 2014 Humberg Lie, SH
31 Mar 14 Akta 42 tanggal 16 Mei 2008 Maria Tjandra, SH Teguh Luntoro Jusuf Herjanto
:
Rennier A.R. Latief Chandra Purwanto Erry Firmansyah Yuli Soedargo
: : : :
M. Suluhuddin Noor C. Jeffrey Messakh Agustanzil Sjachroezah Gautam Kunzru
Onny Soendjaja Oei Denny Kurniawan
: :
Vern Subagya
-1
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 1.
INFORMASI UMUM - Lanjutan a.
Pendirian Perseroan - Lanjutan Komite Audit Susunan Komite Audit Perseroan sebagai berikut :
Ketua Anggota Anggota
: : :
31-Mar-15 & 31-Des-14
31 Mar 14
Chandra Purwanto Herlina Kumalasari Fredy Winanto
Vern Subagya Herlina Kumalasari Fredy Winanto
: : :
Pembentukan komite audit Perseroan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.5. Jumlah gaji dan kesejahteraan dewan komisaris dan direksi Perseroan dan Entitas Anak periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp504.051.091 (31 Des 2014 sebesar Rp2.016.204.363) selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar Rp 2.016.204.363 dan Rp 1.429.932.172. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 91 orang dan 201 orang karyawan (tidak diaudit).
b.
Entitas anak yang dikonsolidasikan
Entitas anak
Kedudukan
Status
Bidang usaha
Kepemilikan langsung PT Zensei Indonesia
Gresik
2006
Industri alat kesehatan dan rumah tangga
RITS Ventures Limited
BVI, UK
Belum beroperasi
Investasi
100,00
PT Mahaputra Adi Nusa
Jakarta
1995
Distribusi Pelumas Pertamina
80,00
Kepemilikan tidak langsung Melalui RITS Ventures Ltd Reach Point Offshore Ltd
BVI, UK
Belum beroperasi
Investasi
Melalui Reach Point Offshore Ltd Golden View Offshore Inc
BVI, UK
Belum beroperasi
Melalui Golden View Offshore Inc PT Wana Bara Prima Coal
Jakarta
Kutai Barat
Melalui PT Wana Bara Prima Coal PT Indo Wana Bara Mining Coal
Jumlah aset sebelum eliminasi 03/15 03/14
Kepemilikan (%) 03/15 03/14
65,00
-
40.670.236
100,00
98.063.075
86.109.354
-
71.534.435
-
77,78
77,78
76.273.460
87.637.921
Investasi
100,00
100,00
76.273.460
87.637.691
Belum beroperasi
Pertambangan
95,00
95,00
72.459.787
77.218.274
Belum beroperasi
Pertambangan
90,00
90,00
65.213.808
70.818.411
0
-
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 1.
INFORMASI UMUM - Lanjutan b.
Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan PT Zensei Indonesia (Zensei) Zensei didirikan di Gresik, Jawa Timur, berdasarkan akta No.47 tanggal 19 Oktober 2015 dari Maria Tjandra, SH, notaris di Surabaya, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C32330.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Desember 2006. Akta pendirian Zensei ini telah diumumkan melalui Berita Negara Indonesia No.23, Tambahan Berita Negara No.3165 tanggal 6 Desember 2005. Berdasarkan persetujuan para pemegang saham melalui RUPSLB tanggal 30 Juni 2014, kepemilikan saham Perseroan atas Zensei telah didivestasi pada tanggal 4 Juli 2014 kepada PT Sakti Unggulan Perdana. RITS Ventures Limited (RITS) RITS Ventures Limited ("RITS") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 9 Pebruari 2011 dengan tanda daftar Nomor 1631193. Alamat terdaftar RITS adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus RITS adalah sebagai berikut :
Direktur
31-Mar15 & 31-Des-14
31-Mar-14
Albela
Anthony Jonathan Scholten
:
PT Mahaputra Adi Nusa MAN didirikan berdasarkan akta No.53 tanggal 25 Oktober 1995 dari notaris Machrani Moertolo Soenarto dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-4306.HT.01.01.Th.96 tanggal 6 Maret 1996. MAN merupakan distributor pelumas Pertamina dengan wilayah distribusi Kalimantan Selatan, Jakarta Regional III, dan Pandeglang. Kepemilikan MAN diakuisisi (80%) oleh Perseroan berdasarkan akta No.237 tanggal 12 Desember 2014 dari notaris B.Andy Widyanto, SH. Susunan pengurus MAN sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur
31-Mar-15 & 31- Des-14
31-Mar-14
Nurhadi MSc Chandra Purwanto
Nurhadi, MSc
Zakie M Yos Ir Rita Marina
Ir Rita Marina
Reach Point Offshore Limited (RPO) Reach Point Offshore Limited ("RPO") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 18 Pebruari 2011 dengan tanda daftar Nomor 1632708 yang kemudian diamandemen pada tanggal 23 Agustus 2011.
1
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 1.
INFORMASI UMUM - Lanjutan b.
Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan Alamat terdaftar RPO adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus RPO adalah sebagai berikut :
Direktur Direktur Direktur
31-Mar15 & 31-Des-14
31-Mar-14
Albela -
Wee Kim Leng Clinton Anthony Jonathan Scholten Michael Andrew Scholten
: : :
Golden View Offshore Incorp. (GVO) Golden View Offshore Incorporation ("GVO") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 8 Juni 2011 dengan tanda daftar Nomor 1652897. Alamat terdaftar GVO adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus GVO adalah sebagai berikut :
Direktur Direktur Direktur
31-Mar15 & 31-Des-14
31-Mar-14
Albela -
Wee Kim Leng Clinton Anthony Jonathan Scholten Michael Andrew Scholten
: : :
PT Wana Bara Prima Coal (WBPC) PT Wana Bara Prima Coal ("WBPC") didirikan berdasarkan akta No. 31 tanggal 16 Oktober 2010 dari Titi Indrasari SH, notaris di Bekasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Sural Keputusannya No. AHU-51248.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 1 Nopember 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan akta No. 31 tanggal 12 Agustus 2011 dari Veronika Sri Hartati SH, notaris di Serang. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-45814.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 20 September 2011. Susunan pengurus WBPC adalah sebagai berikut :
Komisaris Direktur
: :
31-Mar15 & 31-Des-14
31-Mar-14
Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta
Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta
PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC) PT Indo Wana Bara Mining Coal ("IWBMC") didirikan berdasarkan akta No. 16 tanggal 23 Oktober 2006 dari Rita Imelda Ginting SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-92346.AH.01.01 tanggal 2 Desember 2008.
2
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 1.
INFORMASI UMUM - Lanjutan b.
Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 51 tanggal 28 Maret 2011 dari notaris yang sama. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.01.14904 tanggal 19 Mei 2011. IWBMC memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP-OP) atas wilayah seluas 5.000 hektar di wilayah kecamatan Mook Manaar Bulatn, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Susunan pengurus IWBMC adalah sebagai berikut :
Komisaris Direktur 2.
: :
31-Mar15 & 31-Des-14
31-Mar-14
Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta
Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain. a.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang telah dimodifikasi untuk instrumen derivatif tertentu, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau kompleks, atau area dimana asumsi dan estimasi yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3.
b.
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi Tidak ada pernyataan standar akuntansi keuangan atau interpretasi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014 yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup, kecuali Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”. Interpretasi ini menetapkan akuntansi untuk biaya pemindahan material sisa tambang (pengupasan lapisan tanah) dalam tahap produksi pada pertambangan terbuka. Interpretasi ini mengubah praktik penggunaan pendekatan “rata-rata umur tambang” yang diterapkan sesuai dengan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
3
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan b.
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi - Lanjutan Sebelumnya, biaya pengupasan lapisan tanah pada periode berjalan biasanya dicatat sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rencana nisbah kupas tahunan. Rencana nisbah kupas tahunan ditentukan berdasarkan rata-rata rencana tambang lima tahunan. Dalam keadaan dimana nisbah kupas aktual tidak berbeda jauh dengan rasio rencana nisbah kupas, biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahun tersebut diakui sebagai biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari rasio rencana nisbah kupas, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan. Biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas aktual jauh lebih kecil dari rasio rencana nisbah kupas. Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1.
Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan (peningkatan akses menuju badan bijih) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas pertambangan;
2.
Entitas pertambangan dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan
3.
Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah atas komponen tersebut dapat diukur secara andal.
Terdapat dua perubahan utama atas kebijakan akuntansi Grup sebelumnya sebagai hasil dari penerapan ISAK No. 29. Pertama, pengakuan awal aset pengupasan lapisan tanah dan penyusutan setelahnya ditentukan oleh referensi dari komponen badan batubara yang dapat diidentifikasi dan bukan dari keseluruhan daerah operasi tambang. Kedua, pengukuran selanjutnya dari aset disusutkan menggunakan basis unit produksi, dan bukan dibebankan ke laba rugi ketika rasio aktual nisbah kupas lebih kecil secara signifikan dari ekpektasi rasio rencana nisbah kupas. Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo laba awal jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen badan batubara yang teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mengharuskan entitas pertambangan yang saat ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka. Standar baru dan revisi atas standar yang berlaku berikut telah diterbitkan dan bersifat wajib bagi laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: -
PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan" PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri" PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja" PSAK No. 46 (Revisi 2014), "Akuntansi Pajak Penghasilan" PSAK No. 48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset" PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian" PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" PSAK No. 65 "Laporan Keuangan Konsolidasian" PSAK No. 66 "Pengaturan Bersama" PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
4
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan b.
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi - Lanjutan Pada saat penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, maka semua keuntungan/ (kerugian) aktuaria dari kewajiban imbalan pasca kerja Grup harus diakui secara langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Kebijakan akuntansi Grup saat ini yang masih menangguhkan keuntungan/(kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan. Dengan demikian, Grup memperkirakan akan ada perubahan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja. Pada saat ini, pihak manajemen masih menghitung dampak dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013). Pada saat penerbitan laporan keuangan kosolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standarstandar baru, termasuk revisi yang lain.
c.
Prinsip-prinsip konsolidasi i.
Entitas anak i.1. Konsolidasi Entitas anak merupakan semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus), yang mana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dan pada umumnya disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah hak suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai apakah terdapat pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara tetapi dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan pengendalian de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul dalam situasi dimana hak suara Grup, relatif terhadap besaran dan sebaran kepemilikan pemegang saham lainnya, memberikan Grup kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, dan lain-lain. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian. Saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intra kelompok usaha dieliminasi. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak telah diubah seperlunya untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan oleh Grup. i.2. Akuisisi Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat setiap kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk mengakuisisi entitas anak adalah nilai wajar seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui oleh pihak pengakuisisi kepada pemilik sebelumnya dari entitas yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar setiap aset dan liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi dan liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diambil alih, yang diperoleh dalam kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar tanggal akuisisi. Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
5
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan c.
Prinsip-prinsip konsolidasi - Lanjutan Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, Grup akan mengukur kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pada pihak yang diakuisisi sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi. Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, Grup akan mengukur kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pada pihak yang diakuisisi sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi. Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali dalam pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepemilikan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi, dibandingkan dengan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajar atas aset bersih teridentifikasi entitas anak yang diakuisisi dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah ditelaah, dalam hal pembelian dengan diskon, selisih tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. ii.
Perubahan kepemilikan atas entitas anak tanpa kehilangan pengendalian Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayarkan dan bagiannya atas jumlah tercatat aset neto yang diperoleh dicatat dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
iii. Pelepasan entitas anak Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, Grup menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya ketika pengendalian hilang. Jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya juga direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh PSAK lain. Sisa investasi pada entitas anak terdahulu diakui sebesar nilai wajarnya. Setiap perbedaan antara nilai tercatat sisa investasi pada tanggal hilangnya pengendalian dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi. iv. Entitas asosiasi dan ventura bersama Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, dan Grup memiliki 20% atau lebih hak suara, tetapi tidak melebihi 50% hak suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat pada laporan keuangan konsolidasian menggunakan metode ekuitas dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada. Ventura bersama merupakan pengaturan bersama antara beberapa pihak yang melakukan kesepakatan pengendalian bersama yang memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Ventura bersama ini menggunakan metode ekuitas dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada. -
Akuisisi Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diserahkan, instrumen ekuitas yang diterbitkan atau liabilitas yang timbul atau diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berhubungan langsung dengan akuisisi. Goodwill pada entitas asosiasi atau ventura bersama merupakan selisih lebih yang terkait dengan biaya perolehan investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dengan bagian Grup atas nilai wajar neto aset teridentifikasi dari entitas asosiasi atau ventura bersama dan dimasukkan dalam jumlah tercatat investasi.
6
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan c.
Prinsip-prinsip konsolidasi - Lanjutan -
Metode ekuitas Dalam menerapkan metode ekuitas, bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi atau ventura bersama setelah perolehan diakui dalam laba rugi, dan bagian Grup atas pendapatan komprehensif lainnya setelah tanggal perolehan diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Perubahan dan penerimaan distribusi dari entitas asosiasi atau ventura bersama setelah tanggal perolehan disesuaikan terhadap nilai tercatat investasi. Jika bagian Grup atas rugi entitas asosiasi atau ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi atau ventura bersama, termasuk piutang tidak lancar tanpa jaminan, maka Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran atau telah melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi atau ventura bersama dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi atau ventura bersama akan disesuaikan, apabila diperlukan, agar konsisten dengan kebijakan akuntansi Grup. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi atau ventura bersama diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dan mengakui selisih tersebut pada laba rugi. -
Pelepasan Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dihentikan pengakuannya apabila Grup tidak lagi memiliki pengaruh signifikan. Grup mengukur investasi yang tersisa sebesar nilai wajar. Selisih antara jumlah tercatat investasi yang tersisa pada tanggal hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan sebagian atau dilusi yang timbul pada investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dimana pengaruh signifikan masih dipertahankan diakui dalam laba rugi dan hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laba rugi.
d.
Penjabaran mata uang asing i.
Mata uang fungsional dan penyajian Akun-akun yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan penyajian Grup.
7
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan d.
Penjabaran mata uang asing - Lanjutan ii.
Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan menjadi mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi. Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut: 31-Mar-15 US$.1 JPN¥.1
13.084 109
Dalam Rupiah 31-Des-14 12.440 104
31-Mar-14 11.404 112
iii. Entitas dalam Grup Hasil usaha operasi dan posisi keuangan dari entitas anak Grup (tidak ada yang mata uang fungsionalnya mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi) yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang penyajian Perusahaan, ditranslasikan dalam mata uang penyajian Perusahaan sebagai berikut: (a) Aset dan liabilitas yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan pada kurs penutup tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi tersebut; (b) Penghasilan dan beban untuk setiap laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata (kecuali jika rata-rata tersebut bukan perkiraan wajar efek kumulatif dari kurs yang berlaku pada tanggal transaksi, maka penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi); dan (c) Seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. e.
Kas dan setara kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
f.
Piutang Piutang usaha adalah jumlah terutang dari pelanggan atas penjualan batubara dan listrik atau jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha merupakan jumlah terutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha biasa. Jika piutang diperkirakan tertagih dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, jika efek pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
8
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan f.
Piutang - Lanjutan Piutang non-usaha kepada pihak berelasi pada awalnya disajikan sebagai aset tidak lancar kecuali jika ada alasan tertentu untuk disajikan sebagai aset lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
g.
Persediaan Persediaan batubara dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang mencakup biaya penambangan, biaya tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya, dan alokasi bagian biaya tidak langsung variabel dan tetap yang berkaitan dengan kegiatan panambangan. Biaya tersebut tidak termasuk biaya pinjaman. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas, perlengkapan dan bahan pendukung dinilai dengan harga perolehan dikurangi dengan provisi persediaan usang dan bergerak lambat. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Provisi persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Bahan pendukung kegiatan pemeliharaan dicatat sebagai beban produksi pada periode digunakan.
h.
Aset keuangan h.1. Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: (i) nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan (iv) tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang (31 Maret 2014: pinjaman dan piutang dan instrumen keuangan derivatif - lindung nilai arus kas). Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka dimasukkan sebagai aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang Grup terdiri dari kas dan setara kas, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman ke pihak ketiga, dan pinjaman ke pihak berelasi. Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2i untuk kebijakan akuntansi Grup atas instrumen keuangan derivatif. h.2. Penghentian pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset.
9
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan h.
Aset keuangan - Lanjutan h.3. Saling hapus antar instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. h.4. Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa kerugian), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi. Jika suatu pinjaman memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif saat ini yang ditentukan berdasarkan kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui dalam laba rugi.
i.
Instrumen keuangan derivatif aktivitas lindung nilai Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui sebesar harga wajar tanggal kontrak derivatif dimulai dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai dan jika demikian sifat objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif tertentu sebagai (a) lindung nilai atas nilai wajar aset atau liabilitas yang diakui atau komitmen pasti yang belum diakui (lindung nilai wajar); atau (b) lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi (lindung nilai arus kas).
10
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan i.
Instrumen keuangan derivatif aktivitas lindung nilai - Lanjutan Pada saat terjadinya transaksi, Grup mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai. Nilai penuh derivatif lindung nilai dikelompokkan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang apabila jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 bulan dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 bulan. (i) lindung nilai atas nilai wajar Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dicatat dalam laba rugi, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai terkait dengan risiko yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif lindung nilai atas nilai wajar diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laba rugi. (ii) lindung nilai arus kas Bagian efektif perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan atau kerugian yang terkait bagian yang tidak efektif diakui dalam laba rugi. Jumlah yang diakumulasikan dalam pendapatan komprehensif lainnya di ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi. Keuntungan atau kerugian terkait bagian efektif lindung nilai arus kas diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dengan item yang dilindung nilai. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang dilindungi nilai menimbulkan aset non-keuangan (contohnya persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukkan di dalam pengukuran awal harga perolehan aset tersebut. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui dalam akun beban pokok pendapatan apabila terkait dengan persediaan atau dalam akun beban penyusutan apabila terkait dengan aset tetap. Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laba rugi. Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan dalam laba rugi. Perubahan nilai wajar dari derivatif yang tidak ditetapkan atau tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai diakui secara langsung dalam laba rugi.
j.
Aset tetap Hak atas tanah diakui sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya hukum awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dan biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
11
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan j.
Aset tetap - Lanjutan Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali aset tetap Perusahaan, disusutkan hingga mencapai estimasi nilai sisa menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Bangunan Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan Inventaris kantor dan pabrik
Masa manfaat
Tarif
20 tahun 8 tahun 8 tahun 8 tahun 4 tahun
5,00 12,50 12,50 12,50 25,00
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomik di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang digantikan dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan dalam laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi. Masa manfaat, nilai sisa dan metode penyusutan aset ditelaah, jika diperlukan, setidaknya disesuaikan, pada setiap akhir tahun buku. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laba rugi, ketika perubahan terjadi. Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (Catatan 2l). Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual atau diserahkan pada Pemerintah, dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap tersebut diakui dalam laba rugi. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, fasilitas produksi serta pemasangan mesin, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen. k.
Goodwill Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak dan merupakan selisih imbalan yang ditransfer terhadap kepemilikan dalam nilai wajar neto atas aset, liabilitas, dan liabilitas kontinjensi teridentifikasi dan nilai wajar kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi. Untuk pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal. Goodwill dipantau pada level segmen operasi.
12
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan l.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan Aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas-misalnya goodwill atau aset takberwujud yang belum siap digunakan-tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi. Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai, pada setiap tanggal pelaporan. Pembalikan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi. Pembalikan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset melebihi biaya perolehan disusutkan sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pembalikan dilakukan. Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dibalik lagi.
m. Aset eksplorasi dan evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: - perolehan hak untuk eksplorasi; - kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; - pengeboran eksplorasi; - pemaritan dan pengambilan contoh; dan - aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral. Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: (i) terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau (ii) kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
13
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan m. Aset eksplorasi dan evaluasi - Lanjutan Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas. Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan - tambang dalam pengembangan”. Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibiayakan pada saat terjadinya. n.
Properti pertambangan Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap. Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya. “Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen. “Tambang dalam pengembangan” tidak diamortisasi sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang berproduksi”. Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi. “Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga. Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas. “Tambang dalam pengembangan” dan “tambang yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2l.
14
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan o.
Biaya pengupasan tanah Biaya pengupasan lapisan tanah merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membuang tanah penutup suatu tambang. Biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi pada tahap pengembangan tambang sebelum dimulainya produksi diakui sebagai biaya pengembangan tambang dan akan dideplesi menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga. Aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahap produksi mungkin memiliki dua manfaat untuk kepentingan Grup: (i) batubara yang dapat diproses untuk menjadi persediaan dalam periode berjalan dan (ii) peningkatan akses ke badan batubara di periode berikutnya. Sepanjang manfaat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah dapat direalisasikan dalam bentuk persediaan yang diproduksi dalam periode tersebut, Grup mencatat biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah sesuai dengan prinsip PSAK No. 14, “Persediaan”. Sepanjang biaya pengupasan lapisan tanah memberikan manfaat peningkatan akses menuju badan batubara di periode yang akan datang, Grup mencatat biaya tersebut sebagai aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, memenuhi kriteria berikut:
1. 2. 3.
Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan (peningkatan akses menuju badan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada Grup; Grup dapat mengidentifikasi komponen badan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan Biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terkait dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen badan batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Jika aktivitas insidentil terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengupasan lapisan tanah tahap produksi, namun aktivitas insidentil tersebut tidak harus ada untuk melanjutkan aktivitas pengupasan lapisan tanah sebagaimana direncanakan, biaya yang terkait dengan aktivitas insidentil tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah. Ketika biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dan persediaan yang diproduksi tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, Grup mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi antara persediaan yang diproduksi dan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah menggunakan dasar alokasi berdasarkan ukuran produksi yang relevan. Ukuran produksi tersebut dihitung untuk komponen badan batubara teridentifikasi, dan digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi sejauh mana aktivitas tambahan yang menciptakan manfaat di masa depan telah terjadi. Grup menggunakan ekspektasi volume material sisa tambang yang diekstrak dibandingkan dengan volume aktual untuk setiap volume produksi batubara. Setelah pengakuan awal, aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah diamortisasi menggunakan metode unit produksi selama ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas lapisan pengupasan tanah, kecuali terdapat metode lain yang lebih tepat. Perubahan pada ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi dinyatakan sebagai perubahan atas estimasi dan dicatat menggunakan basis prospektif. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat sebagai penambahan atau peningkatan dari aset yang ada, sehingga disajikan sebagai “properti pertambangan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dimasukan ke dalam basis biaya perolehan aset saat penentuan unit penghasil kas dalam tujuan pengujian penurunan nilai.
15
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan o.
Biaya pengupasan tanah - Lanjutan Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Grup tidak memiliki biaya pengupasan lapisan tanah selama tahap produksi yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan seperti yang ditetapkan dalam kebijakan akuntansi Grup.
p.
Utang usaha Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang. Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
q.
Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset atau aset-aset tertentu, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset. Sewa dimana porsi signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan dalam laba rugi dengan metode garis lurus selama periode sewa. Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “utang sewa pembiayaan”. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara utang dan beban keuangan. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan dalam laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo utang yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa, kecuali ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa maka aset sewaan disusutkan secara penuh selama umur manfaatnya.
r.
Provisi (i) Provisi pembongkaran, reklamasi, dan penutupan tambang Pemulihan, rehabilitasi, dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut timbul selama penambangan
16
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan r.
Provisi - Lanjutan Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan ke beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan. Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan kegiatan pascatambang terkait beserta peninggalan dan pembongkaran aset-aset berumur panjang dibentuk sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, fasilitas peremukan dan pengolahan, infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari pembelian, konstruksi atau pengembangan aset tersebut. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Perubahan dalam pengukuran kewajiban pembongkaran yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilkan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada. (ii) Provisi lain-lain Provisi untuk biaya restrukturisasi, tuntutan hukum, hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang tidak berkaitan dengan penarikan aset, reklamasi dan penutupan area pertambangan dan lainnya diakui ketika: - Grup memiliki kewajiban hukum atau konstruktif saat kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; - kemungkinan arus keluar sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan - jumlahnya dapat diestimasi secara andal. Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa, maka kemungkinan arus keluar untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan secara keseluruhan kelompok kewajiban. Walaupun kemungkinan arus keluar untuk setiap pos kewajiban tersebut kecil, dapat saja terdapat kemungkinan besar dibutuhkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kelompok kewajiban secara keseluruhan. Jika hal itu terjadi, maka provisi diakui. Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
17
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan s.
Pinjaman Pinjaman diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai penarikan diakui dalam laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya-biaya yang dibayar untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dilakukan penarikan. Apabila tidak terdapat bukti bahwa kemungkinan besar akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka untuk biaya keuangan dan diamortisasi selama periode fasilitas terkait. Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
t.
Biaya pinjaman Biaya pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Entitas menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian telah selesai.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. u.
Imbalan kerja karyawan (i) Imbalan pasca kerja Skema pensiun diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, tergantung pada substansi ekonomi syarat dan kondisi utama program tersebut. Program iuran pasti adalah program pensiun yang mewajibkan Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas terpisah. Grup tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu atau lebih faktor seperti usia, masa kerja, dan kompensasi.
Grup harus mencadangkan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Kontrak Kerja Bersama (“KKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti. Program manfaat pasti adalah program pensiun yang ditentukan berdasarkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih, misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi.
18
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan u.
Imbalan kerja karyawan - Lanjutan Sehubungan dengan program imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, bersama dengan penyesuaian untuk keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga obligasi korporat berkualitas tinggi yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban pensiun. Apabila tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakan bunga obligasi pemerintah.
Beban yang diakui dalam laba rugi termasuk biaya jasa kini, biaya keuangan, amortisasi biaya jasa lalu, dan keuntungan dan kerugian aktuarial. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun bergantung kepada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode vesting. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, yang melebihi dari jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja. Untuk program iuran pasti, Grup membayar iuran kepada program asuransi pensiun yang dikelola oleh publik atau swasta, dengan dasar wajib, kontraktual dan sukarela. Grup tidak memiliki kewajiban membayar lebih lanjut jika iuran tersebut telah dibayarkan. Iuran tersebut diakui sebagai beban imbalan kerja ketika jatuh tempo. Iuran dibayar dimuka diakui sebagai aset sepanjang pengembalian dana atau pengurangan pembayaran masa depan dimungkinkan. (ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal atau ketika pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika dapat ditunjukkan bahwa Grup berkomitmen untuk melakukan pemberhentian yang ditunjukkan dengan perencanaan yang rinci dan formal untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan. Pesangon yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan harus didiskontokan ke nilai masa kini. v.
Modal saham Saham biasa dikelompokkan sebagai ekuitas. Biaya langsung yang berkaitan dengan penerbitan saham baru disajikan sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.
w. Laba bersih per saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan.
19
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan w. Laba bersih per saham - Lanjutan Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perusahaan yang telah disesuaikan dengan biaya keuangan dan keuntungan atau kerugian selisih kurs atas utang obligasi konversi, serta pengaruh pajak yang bersangkutan, dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, berdasarkan asumsi bahwa semua opsi telah dilaksanakan dan seluruh utang obligasi konversi telah dikonversikan. x.
Pembagian dividen Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode ketika pembagian dividen telah diumumkan.
y.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali Kombinasi bisnis entitas sepengendali dibukukan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest). Selisih antara harga konsiderasi yang diterima dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan sebagai bagian tambahan modal disetor dalam bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.
z.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima untuk penjualan barang dan jasa dalam aktivitas normal usaha Grup. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), retur, potongan penjualan, dan diskon dan setelah mengeliminasi pendapatan intra kelompok usaha. Grup mengakui pendapatan ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal, besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan akan mengalir kepada entitas dan kriteria tertentu telah dipenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti dijelaskan dibawah ini. Grup menggunakan hasil historis dalam penentuan estimasi, dengan mempertimbangkan tipe pelanggan, tipe transaksi dan persyaratan setiap transaksi sebagai dasar estimasi. i.
Penjualan batubara Pendapatan dari penjualan batubara diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi: - Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan batubara secara signifikan kepada pembeli; - Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas batubara ataupun melakukan pengendalian efektif atas batubara yang dijual; - jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; - kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan - biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal. Terpenuhinya kondisi tersebut tergantung persyaratan penjualan dengan setiap pelanggan. Secara umum risiko dan manfaat dianggap telah berpindah ke pelanggan ketika terjadi transfer kepemilikan dan risiko kerugian yang diasuransi. Sebagai tambahan, penjualan batubara Grup dapat tergantung penyesuaian berdasarkan inspeksi terhadap pengiriman oleh pelanggan. Dalam hal ini, penjualan diakui berdasarkan estimasi terbaik Grup terhadap kualitas dan/atau kuantitas saat pengiriman, dan penyesuaian kemudian dicatat dalam akun pendapatan. Secara historis, perbedaan antara kualitas dan kuantitas estimasi dan/atau aktual tidak signifikan.
20
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan z.
Pengakuan pendapatan dan beban - Lanjutan ii.
Pendapatan jasa penambangan dan logistik Bila suatu transaksi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut: -
jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir tahun pelaporan dapat diukur secara andal; dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali. iii. Pendapatan penjualan listrik Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan listrik diakui ketika keluaran listrik telah dikirimkan ke pelanggan. iv. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Ketika pinjaman atau piutang mengalami penurunan nilai, Grup mengurangi nilai tercatat pinjaman dan piutang tersebut menjadi jumlah terpulihkannya, yakni estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan berdasarkan suku bunga efektif awal dari instrumen tersebut, dan terus mengamortisasi diskonto sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga atas pinjaman dan piutang yang mengalami penurunan nilai diakui menggunakan suku bunga efektif awal. v.
Pendapatan sewa Pendapatan sewa dari sewa operasi (setelah dikurangi insentif kepada lessee) diakui menggunakan metode garis lurus selama masa sewa.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual. aa. Pajak penghasilan kini dan tangguhan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak itu terkait dengan kejadian atau transaksi yang diakui di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing beban pajak juga diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas. Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara dimana Perusahaan dan entitas anaknya beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Khusus untuk Perusahaan, tarif pajak yang digunakan adalah sebesar 45% sesuai dengan PKP2B. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil dalam Surat Pemberitahuan Tahunan sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi atas peraturan pajak yang berlaku. Jika perlu, manajemen menentukan provisi dibentuk berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar pada otoritas pajak.
21
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan aa. Pajak penghasilan kini dan tangguhan - Lanjutan Untuk pendapatan yang menjadi subjek pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan terutang dan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini dalam perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar. Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika timbul dari pengakuan awal goodwill; atau pada saat pengakuan awal suatu aset atau liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi maupun laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan, kecuali Perusahaan, ditentukan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan jika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. Tarif pajak yang digunakan Perusahaan adalah sebesar, sesuai dengan PKP2B, 45%.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat digunakan. Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi, dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tidak akan dibalik di masa mendatang. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus jika terdapat hak yang berkekuatan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldosaldo tersebut secara neto. Selain pajak penghasilan, Grup juga mengakui bentuk pajak yang lain yang dihitung berdasarkan produksi atau pendapatan. (royalti). Iuran eksploitasi dan royalti dianggap sebagai pajak penghasilan apabila mereka memiliki karakteristik sebagai pajak penghasilan. Hal ini dipertimbangkan demikian apabila dipersyaratkan oleh pemerintah dan jumlah terutang didasarkan pada penghasilan kena pajak daripada kuantitas fisik yang diproduksi atau persentase dari penjualan. Untuk perjanjian yang demikian, pajak penghasilan dan pajak penghasilan ditangguhkan akan dicatat dengan sesuai dengan penjelasan di atas untuk bentuk lain perpajakan. Kewajiban yang timbul dari ketentuan iuran eksploitasi atau royalti tidak memenuhi kriteria sebagai pajak penghasilan, sehingga diakui sebagai provisi dan dicatat sebagai beban pokok pendapatan. bb. Laporan segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi merupakan pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
22
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan, serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Estimasi, asumsi, dan pertimbangan tersebut dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa datang yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Grup telah mengidentifikasi hal-hal berikut dimana diperlukan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut jika menggunakan asumsi dan kondisi yang berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan konsolidasian Grup yang dilaporkan dalam tahun mendatang. a.
Pajak penghasilan dan pajak lainnya Perhitungan beban pajak penghasilan masing-masing perusahaan dalam Grup memerlukan pertimbangan dan asumsi dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan beban tertentu selama proses pengestimasian. Secara khusus, perhitungan beban pajak penghasilan Perusahaan melibatkan penafsiran terhadap Undang-undang dan peraturan perpajakan yang berlaku.
Penghasilan yang diperoleh perusahaan-perusahaan dalam Grup kadang-kadang dapat dikenakan pajak final dan non-final. Penentuan penghasilan yang dikenakan pajak final dan non-final dan juga biaya pengurang pajak sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak non-final memerlukan pertimbangan dan estimasi. Semua pertimbangan dan estimasi yang dibuat manajemen seperti yang diungkapkan di atas dapat dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Sebagai akibatnya, terjadi ketidakpastian dalam penentuan kewajiban pajak. Resolusi posisi pajak yang diambil oleh Grup dapat berlangsung bertahun-tahun dan sangat sulit untuk memprediksi hasil akhirnya. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan pajak tangguhan dalam tahun dimana penentuan pajak tersebut dibuat. Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi fiskal, penyisihan modal, dan perbedaan temporer lainnya, diakui hanya apabila dianggap lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di masa depan. Sama seperti “penurunan nilai aset non-keuangan” asumsi atas pembentukan laba kena pajak sangat dipengaruhi oleh estimasi dan asumsi manajemen atas tingkat produksi yang diharapkan, volume penjualan, harga komoditas, dan lainlain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga ada kemungkinan perubahan estimasi dan asumsi akan mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang.
b.
Provisi pembongkaran dan pelepasan aset terkait pertambangan Peraturan Pemerintah No. 78/2010 ("PP No. 78") mengatur aktivitas reklamasi dan pascatambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi dan Peraturan Menteri No. 7/2014 (“Permen No. 7”) mengatur pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha mineral dan batubara. Ketentuan peralihan dalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini. Oleh karena itu Perusahaan menghitung provisi penutupan tambang atas dasar PP No. 78 tersebut.
23
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan Pemulihan, rehabilitasi, dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban berkaitan dengan pemulihan tersebut timbul selama proses penambangan. Reklamasi area terganggu dan pembongkaran aset tambang dan aset-aset berumur panjang lainnya akan dilakukan selama beberapa tahun mendatang dan persyaratan atas reklamasi ini terus berubah untuk memenuhi ekspektasi politik, lingkungan, keamanan, dan publik. Dengan demikian waktu pelaksanaan dan jumlah arus kas di masa mendatang yang dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban pada setiap tanggal pelaporan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang signifikan. Perubahan pada ekspektasi biaya di masa mendatang dapat mempengaruhi secara material laporan keuangan konsolidasian Grup. c.
Estimasi cadangan Cadangan batubara adalah perkiraan jumlah batubara yang dapat secara ekonomis dan sah diekstrak dari properti Grup. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Joint Ore Reserves Committees untuk Pelaporan Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih ("JORC"). Dalam rangka untuk memperkirakan cadangan batubara, dibutuhkan asumsi tentang faktor geologi, teknis, dan ekonomi, termasuk jumlah produksi, teknik produksi, rasio nisbah kupas, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas belanja modal dimasa depan, harga komoditas, kewajiban biaya penutupan dan nilai tukar.
Memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara membutuhkan ukuran, bentuk, dan kedalaman lapisan batubara atau lapangan yang akan ditentukan dengan menganalisis data geologi seperti “uji petik” (sampel) pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologi yang kompleks dan sulit untuk menginterpretasikan data. Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari tahun ke tahun dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan selama operasi, perkiraan cadangan dapat berubah dari tahun ke tahun. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan konsolidasian Grup dalam berbagai cara, diantaranya: -
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan. Penyusutan, deplesi, dan amortisasi yang dibebankan ke dalam laba rugi dapat berubah dimana beban-beban tersebut ditentukan berdasarkan metode unit produksi, atau dimana masa manfaat ekonomi umur aset berubah.
-
Provisi penutupan tambang dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam perkiraan cadangan yang mempengaruhi ekspektasi tentang waktu atau biaya kegiatan ini. Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi atas kemungkinan terpulihkannya manfaat pajak.
-
d.
Penurunan nilai aset non-keuangan dan aset tetap Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Penentuan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas tingkat produksi yang diharapkan, volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan harga masa lalu, tren harga, dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat ‘Estimasi Cadangan’), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi, tingkat diskonto dan belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini terpapar risiko dan ketidakpastian; sehingga terdapat kemungkinan perubahan situasi yang dapat mengubah proyeksi ini, sehingga dapat mempengaruhi nilai aset yang dapat dipulihkan kembali. Dalam keadaan seperti itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih lanjut atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai yang dampaknya akan dicatat dalam laba rugi.
24
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan e.
Kewajiban pensiun Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan berdasarkan basis dari aktuaria dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi yang digunakan dalam menentukan beban/(pendapatan) bersih untuk pensiun termasuk tingkat diskonto, perubahan remunerasi masa depan, tingkat pengurangan karyawan, tingkat harapan hidup dan periode sisa yang diharapkan dari masa aktif karyawan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat atas kewajiban pensiun.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun. Tingkat suku bunga inilah yang digunakan untuk menentukan nilai kini dari estimasi arus kas keluar masa depan yang akan dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Grup mengggunakan tingkat suku bunga obligasi korporat berkualitas tinggi (atau obligasi pemerintah, dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo kewajiban pensiun yang bersangkutan. Asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun didasarkan sebagian pada kondisi pasar saat ini.
4.
KOMBINASI BISNIS a.
Divestasi PT Zensei Indonesia Pada tanggal 30 Juni 2014 Perseroan menyelenggarakan RUPSLB yang menyetujui pelaksanaan penjualan (divestasi) aset dan liabilitas Perseroan, termasuk kepemilikan saham Perseroan pada PT Zensei Indonesia sebesar 65%, kepada PT Sukses Andalan Perdana. Transaksi divestasi yang dimaksud telah dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2014. Transaksi divestasi aset dan liabilitas Perseroan: Biaya perolehan Kepemilikan saham Aset tetap Aset lainnya Liabilitas
b.
Harga divestasi
Laba (rugi) divestasi
32.500.000 11.370.497 39.777.653 (17.173.341)
41.650.000 50.850.000 -
9.150.000 39.479.503 (39.777.653) 17.173.341
66.474.808
92.500.000
26.025.192
Akuisisi Saham RITS Ventures Limited Perseroan mengakuisisi kepemilikan saham (100%) Ridgetop Holding Ventures Ltd pada RITS Ventures Ltd, nilai nominal US$.1 dengan harga akuisisi sebesar Rp.4.765.000.000.000. RITS memiliki tidak langsung 66,50% saham IWBMC yang memiliki cadangan mineral (batubara) sebanyak 288,10 juta MT dengan nilai berdasarkan laporan penilaian independen sebesar Rp9.216.224.000.000.
Manajemen berpendapat bahwa transaksi kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Grup telah sesuai dengan peraturan Bapepam-LK. Divestasi dan akuisisi bisnis yang dilakukan oleh Grup bertujuan untuk diversifikasi dan integrasi operasi dari Grup dan untuk meningkatkan cadangan batubara.
25
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 5.
KAS DAN SETARA KAS 31-Mar-15 Kas Bank dalam Rupiah PT Bank ICB Bumiputera PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Bank dalam Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICB Bumiputera PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Deposito berjangka PT Bank Mandiri Tbk JUMLAH
31-Des-14
120.090
126.330
1.830 3.345.297 6.122.878 3.748.453 5.594.374 30.756 7.697 12.080 -
13.607 1.761.766 12.763.995 16.890.630 3.270.950 21.267 1.525.222 9.328
-
10.000.000
18.983.455
46.383.094
Tingkat suku bunga kontraktual tabungan dan deposito berjangka selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Tabungan Rupiah Dolar AS Deposito berjangka 6.
31-Mar-15
31-Des-14
3,00% - 3,50% 1,75% - 2,00% 7,00% - 8,00%
3,00% - 3,50% 1,75% - 2,00% 7,00% - 8,00%
31-Mar-15
31-Des-14
PIUTANG USAHA Pihak ketiga Dalam Rupiah Dalam USD
14.895.430 9.205.974
26.181.732 -
24.101.404
26.181.732
Nilai tercatat piutang usaha Grup berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31-Mar-15 Rupiah Dolar AS Yen Jepang 0
26
31-Des-14
14.895.430 9.205.974 -
26.181.732 -
24.101.404
26.181.732
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 6.
PIUTANG USAHA - Lanjutan Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31-Mar-15 1 - 30 hari 31 - 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari
31-Des-14
20.768.180 2.798.173 145.793 167.484 221.775
21.382.841 3.603.013 763.772 235.182 196.923
24.101.404
26.181.732
Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 31-Mar-15
31-Des-14
Saldo awal tahun Penambahan (pengurangan)
-
Saldo akhir tahun
-
121.771 (121.771) -
Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 telah dijaminkan untuk pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Permata Tbk, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 17. Manajemen berpendapat bahwa nilai provisi dapat menutupi segala kemungkinan kerugian atas nilai piutang usaha yang belum tertagih.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN 31-Mar-15 Pihak berelasi Karyawan *) Rennier A.R. Latief Ridgetop Holding PT Fullilaki Danprima PT Rezeki Mandiri Prima Coal PT Ratna Sejahtera Prima Coal PT Bina Insan Rezeki Mandiri PT Ratna Sejahtera Mandiri PT Bina Insan Hamparan Coal PT Bina Insan Anugrah Utama Sungroup Management Ltd Fundamental Resources Pte Ltd PT Evio Securities PT Segara Prima Coal Mandiri PT Indowana Energi Pihak ketiga PT Inti Jakalaksana Energi Reka Industri PT PT Pertamina (Persero) Lain-lain Penyisihan piutang tak tertagih
27
31-Des-14
20.203 50.000 219.577 22.450 22.450 159.450 159.450 145.600 145.600 9.981.530 5.500.000 149.475 5.500
50.000 8.068.009 219.577 22.450 22.450 159.450 159.450 145.600 145.600 7.507.988 275.000 149.475 5.500
16.581.285
16.930.549
23.364 169.431 11.250 -
600.000 66.639 55.317 (600.000)
204.045
121.956
16.785.330
17.052.505
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 7.
PIUTANG LAIN-LAIN - Lanjutan *) pinjaman kepada karyawan tanpa syarat bunga dengan pembayaran melalui pemotongan gaji. Berdasarkan penelaahan, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain kolektibel
8.
PERSEDIAAN 31-Mar-15 Pelumas Lain-lain
31-Des-14
13.505.642 2.821
12.120.473 -
13.508.463
12.120.473
Manajemen berpendapat bahwa semua persediaan dapat digunakan atau dijual. Selain itu, nilai realisasi neto persediaan masih melebihi nilai tercatat persediaan, sehingga tidak diperlukan adanya provisi persediaan usang dan penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerusakan signifikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp69.600.000 (31 Desember 2013: Rp 69.600.000). Manajemen Grup berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan secara memadai untuk menutupi risiko kehilangan dan kerusakan. 9.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31-Mar-15 Uang muka pembelian Uang muka perjalanan dinas Uang muka sewa Uang muka keperluan kantor Uang muka lain-lain Biaya dibayar di muka, asuransi Biaya dibayar di muka, pajak
31-Des-14
1.803.539 428.870 39.000 96.899 57.003 4.434.856
167.623 59.250 425.965 -
6.860.167
652.838
10. BEBAN EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN DITANGGUHKAN 31-Mar-15 Entitas anak Pengeboran Sosialisasi Konsultan JORC Perjalanan dinas Perijinan Beban bunga Pengujian & analisa laboratorium Transportation Utilitas Lain-lain
28
31-Des-14
20.049.193 20.049.765 7.211.906 2.258.436 1.626.455 2.686.986 1.837.541 819.238 192.152 6.023.080
20.740.407 20.059.765 7.211.906 2.258.436 1.626.455 2.686.986 1.252.691 819.238 192.152 4.646.384
62.754.753
61.494.421
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 10. BEBAN EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN DITANGGUHKAN - Lanjutan Biaya eksplorasi ditangguhkan adalah biaya pengembangan area batubara entitas anak, PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC), yang dimiliki Perseroan melalui RITS Ventures Ltd. IWBMC menguasai area batubara seluas 5.000 ha berlokasi di Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur, berdasarkan IUP-Operasi Produksi No.545/K.875e/2010 tanggal 25 Oktober 2010 dari Bupati Kutai Barat, berlaku sampai dengan 25 Oktober 2030. Berdasarkan Laporan Evaluasi Cadangan Batubara yang diterbitkan bulan September 2013 oleh LAPI ITB, area batubara IWBMC memiliki cadangan terukur sebesar 288,10 juta metrik ton, sedemikian rupa beban amortisasi biaya eksplorasi ditangguhkan di atas yang akan diperhitungkan sejak area batubara IWBMC diproduksi secara komersial adalah Rp210/metrik ton. IWBMC diakuisisi Perseroan melalui RITS Ventures Ltd terhitung sejak tanggal 24 Juli 2014, dan sampai dengan tanggal laporan keuangan, IWBMC belum beroperasi secara komersial. Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat fakta dan kondisi selama tahun berjalan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi. Karena itu, tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset eksplorasi dan evaluasi.
11. ASET TETAP Saldo awal Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan Inventaris kantor dan pabrik Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan Kendaraan
31-Mar-15 Pengurangan
Penambahan
Divestasi
Saldo akhir
2.839.000 3.189.768 2.822.704 422.954 423.160 9.697.586
-
-
-
2.839.000 3.189.768 2.822.704 422.954 423.160 9.697.586
1.325.766 1.325.766
-
-
-
1.325.766 1.325.766
11.023.353 Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan Inventaris kantor dan pabrik Sewa pembiayaan Kendaraan
11.023.353
224.754 2.176.393 1.314.187 287.351 4.002.686
264.925 2.228.922 438.147 88.011 3.020.004
-
-
489.679 4.405.315 1.752.335 375.362 7.022.690
138.101 138.101 4.140.787
34.525 34.525 3.054.529
-
-
-
-
172.626 172.626 7.195.316
6.882.566
29
3.828.037
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 11. ASET TETAP - Lanjutan Saldo awal Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan Inventaris kantor dan pabrik Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan Kendaraan
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan Inventaris kantor dan pabrik Sewa pembiayaan Kendaraan
Nilai buku
Penambahan
31-Des-14 Pengurangan
Divestasi
Saldo akhir
13.497.065 28.875.767 110.637.967 3.059.343 3.911.732 8.314.640 266.000 168.562.513
2.839.000 3.254.768 2.991.304 422.954 423.160 9.931.186
65.000 168.600 233.600
13.497.065 28.875.767 110.637.967 3.059.343 3.911.732 8.314.640 266.000 168.562.513
2.839.000 3.189.768 2.822.704 422.954 423.160 9.697.586
-
1.325.766 1.325.766
-
-
1.325.766 1.325.766
168.562.513
11.256.953
233.600
168.562.513
11.023.353
4.823.718 40.359.528 1.250.059 2.209.221 5.070.322 53.712.848
1.059.698 8.915.688 157.536 1.752.589 352.042 12.237.553
29.115 138.367 167.481
5.658.662 47.069.708 1.407.595 2.509.256 5.135.013 61.780.234
224.754 2.176.393 1.314.187 287.351 4.002.686
-
138.101 138.101
-
-
138.101 138.101
53.712.848
12.375.654
167.481
61.780.234
4.140.787
114.849.665
6.882.566
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Maret 2015, 31 Desember 2014, dan 31 Maret 2014 dialokasikan sebagai berikut: 31 Mar 15 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
31 Des 14
31 Mar 14
2.608.479 11.755 434.295
10.924.699 47.019 1.403.936
12.727.977 24.902 269.663
3.054.529
12.375.654
13.022.542
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi aset tetap cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada akhir periode pelaporan. Aset tetap berupa tanah dan bangunan, mesin dan alat pengangkutan pada tanggal 31 Desember 2013 telah dijaminkan untuk pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank DBS Indonesia, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 17.
30
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 12. ASET LAIN-LAIN 31 Mar 15 Refundable deposit - Asuransi BCA Jaminan sewa kantor Jaminan reklamasi Jaminan keamanan Lain-lain
31 Des 14
2.006.263 959.380 300.000 349.057
2.000.000 771.300 300.000 167.580 12.105
3.614.699
3.250.985
13. GOODWILL
Harga perolehan akuisisi entitas anak (RITS) dikurangi: Akumulasi laba ditahan entitas anak tahun lalu Laba ditahan tahun berjalan entitas anak sebelum diakuisisi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
31 Mar 15
31 Des 14
4.765.000.000
4.765.000.000
(23.007.617) (4.776.830) (204.853) 4.792.989.300
(23.007.617) (4.776.830) (204.853) 4.792.989.300
RITS Venture Limited menguasai kepemilikan tidak langsung (66,50%) atas PT Indo Wana Bara Mining Coal (Lihat Catatan 1) dengan nilai cadangan batubara pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan Laporan Penilaian No.Y&R/AV/14/117 tanggal 21 Maret 2014 dari KJPP Yanuar Bey & Rekan sebesar Rp9,216 triliun. 14. UTANG USAHA 31 Mar 15 Pihak ketiga
31 Des 14
11.028.859
846.208
11.028.859
846.208
Nilai tercatat utang usaha Grup berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31 Mar 15 Rupiah Dolar AS
31 Des 14
11.028.859 -
846.208 -
11.028.859
846.208
Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: 31 Mar 15 1 - 30 hari 31 - 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari
4.648.846 3.499.950 1.956.382 923.681 -
356.691 268.540 150.107 70.871 -
11.028.859
846.208
Saldo utang usaha terutama berasal dari utang kepada pemasok atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu.
31
31 Des 14
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 15. UANG MUKA PELANGGAN 31 Mar 15 PT Pama Persada Nusantara
31 Des 14 -
17.367.875
-
17.367.875
Uang muka pelanggan merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan, PT Pama Persada Nusantara, untuk pembelian pelumas.
16. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar dimuka 31 Mar 15 Perseroan Pajak pertambahan nilai Entitas anak Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak pertambahan nilai
b.
31 Des 14 -
-
-
6.260 -
-
6.260
Utang pajak 31 Mar 15 Perseroan Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 29 Entitas anak Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26
32
31 Des 14
3.754.113 632.679 180.589 25.234 78.495 -
589.789 574.478 57.955 2.891.984
4.671.111
4.114.206
-
1.179.872 294.145
-
1.474.017
4.671.111
5.588.224
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 16. PERPAJAKAN - Lanjutan c.
Pajak penghasilan 31 Mar 15 Perseroan Kini Tangguhan Entitas anak Kini Tangguhan
31 Mar 14
472.839 (119.772) 2.683.397 3.036.464
Konsolidasian Kini Tangguhan
(123) 16.737 542.926 1.708.553
(119.772) 3.156.236
(123) 559.663
3.036.464
559.540
Pajak penghasilan kini - Perseroan Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perseroan dan masingmasing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah, dan oleh karenanya, laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan. Rekonsiliasi antara laba Perseroan sebelum pajak penghasilan dengan estimasi penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Mar 15 Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak Laba (rugi) sebelum pajak - Entitas Anak yang dikonsolidasi 0 Laba (rugi) sebelum pajak Perseroan Penyesuaian fiskal : Imbalan kerja Penyusutan dan amortisasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak bersifat final Tunjangan karyawan Beban tidak dapat dikurangkan secara fiskal Pajak Lain-lain 0 Penghasilan kena pajak Taksiran pajak penghasilan
31 Mar 14
(7.273.465) (4.249.654) (3.023.811) 212.354 34.525 (76.050) -
-‐ 542.411 419.215 (1.891.355) NIHIL
Pajak penghasilan kini Dikurangi : Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 0 Pajak penghasilan pasal 29
33
(3.666.515) (3.681.728) 15.213 63.472 3.630 (122.532) 1.825 25.511 12.708 766 593 123
-
123
-
628 270 5.257
-
(6.032)
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 16. PERPAJAKAN - Lanjutan Pajak penghasilan tangguhan
31-Mar-15 Perseroan Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha
Aset (liabilitas) pajak tangguhan 31-Des-14
Entitas anak Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha Utang bank Aset lain-lain
31-Mar-14 Perseroan Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha
-
472.839 -
472.839 -
-
472.839
472.839
12.418.787 202.965 -
1.950.921 732.476 -
14.369.708 935.441 -
12.621.751
2.683.397
15.305.148
12.621.751
3.156.236
15.777.987
Aset (liabilitas) pajak tangguhan 31-Des-13
Entitas anak Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Imbalan kerja Piutang usaha Utang bank Aset lain-lain
Aset (liabilitas) pajak tangguhan 31-Mar-15
Manfaat (beban) pajak tangguhan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan 31-Mar-14
Manfaat (beban) pajak tangguhan
(31.286) 231.083 21.756
869 15.868 -
(30.417) 246.951 21.756
221.553
16.737
238.290
373.687 3.631.112 263.283 8.686 (15.315) 20.076
60.090 464.444 10.478 3.647 4.268
433.777 4.095.555 273.761 8.686 (11.668) 24.344
4.281.529
542.926
4.824.455
4.503.082
559.663
5.062.745
17. UTANG BANK 31 Mar 15 Jatuh tempo satu tahun atau kurang : Perseroan PT Bank CIMB Niaga Tbk Entitas anak PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia
31 Des 14 -
34
-
15.801.085 -
17.286.448 (503)
15.801.085
17.285.945
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 17. UTANG BANK - Lanjutan Perseroan Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman tetapdengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 5.000.000.000, serta pinjaman transaksi khusus dengan batas maksimum sebesar Rp 6.000.000.000 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit, pinjaman yang diperoleh Perusahaan akan digunakan untuk tambahan modal kerja. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap tanah dan bangunan,mesin dan persediaan milik Perusahaan. Fasilitas ini telah ditutup Perseroan pada saat jatuh tempo pada bulan Maret 2014. Entitas anak Pada tahun 2013, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank DBS Indonesia berupa fasilitas Amortizing Term Loan Facility sebesar Rp 16.500.000.000 yang terutang dalam 60 kali angsuran bulanan dengan grace period enam bulan sejak tanggal pertama penarikan dan akan berakhir pada bulan Oktober 2018 Tingkat bunga sebesar 10,25% pertahun pada tahun 2013. Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas lainnya yang diperoleh dari bank yang sama. Fasilitas ini dialihkan kepada PT Sukses Unggulan Perdana pada bulan Maret 2014 Pada bulan Juni 2013, Entitas Anak memperoleh fasilitas uncommitted account payable financing dengan batas maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 dari PT Bank DBS Indonesia. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 9,50%-10% per tahun untuk mata uang Rupiah dan 4,90%5,40% untuk mata uang Dollar Amerika Serikat. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit, pinjaman yang diperoleh Entitas Anak akan digunakan untuk tambahan modal kerja. Fasilitas ini telah ditutup pada saat jatuh tempo pada bulan Juni 2014.
Pada tahun 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas dari PT Bank Central Asia Tbk (“Bank”) berupa kredit rekening koran dengan batas maksimum sebesar Rp 4,5 milyar dan kredit revolving loan dengan batas maksimum sebesar Rp 40 milyar. Pada tahun 2013 batas maksimum kredit revolving loan meningkat menjadi sebesar Rp 43 milyar. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit, pinjaman yang diperoleh Entitas Anak digunakan untuk membiayai modal kerja. Entitas Anak juga memperoleh fasilitas Letter of Credit (Sight L/C) dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$ 500.000 dan dibebani biaya provisi sebesar 0,125% dari jumlah pinjaman tersebut. Fasilitas ini digunakan untuk pengadaan bahan. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 11,5% dan 9,69% - 11% per tahun masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. Fasilitas ini telah ditutup pada saar jatuh tempo pada bulan September 2014.
Pada tahun 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk berupa fasilitas Installment Loan sebesar Rp 10,5 milyar dan fasilitas kredit investasi (KI 1 dan 3) masing-masing sebesar Rp 4,035 milyar dan Rp 8,152 milyar. Untuk fasilitas Installment Loan dan KI 3 terutang dalam 60 kali angsuran bulanan tanpa grace period dan akan berakhir pada bulan September 2016. Fasilitas KI 1 terutang dalam 40 kali angsuran dan akan berakhir pada bulan Januari 2015. Tingkat bunga sebesar 11,5% dan 10,5% per tahun masingmasing pada tahun 2013 dan 2012. Fasilitas di atas dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas lainnya yang diperoleh dari bank yang sama. Fasilitas ini telah dialihkan kepada PT Unggulan Sukses Perdana pada bulan Juni 2014.
Berdasarkan perjanjian kredit nomor B.10182-KW-XIV/ADK/12/2014 tanggal 3 Desember 2014 entitas anak (PT Mahaputra Adi Nusa) memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 27.000.000.000,- dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk pembiayaan modal kerja keagenan pelumas Pertamina. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2015.
35
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 31 Mar 15 PT Bank Central Asia Tbk. Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
31 Des 14
588.400
644.138
(224.990) 363.411
(224.990) 419.148
19. UTANG LAIN-LAIN 31 Mar 15 Pihak berelasi Oei Denny Kurniawan PT Harapan Mandiri Nusantara Rennier A.R. Latief Iwan Bogananta PT Rezeki Mandiri Prima Coal PT Ratna Sejahtera Prima Coal Sungroup Management Ltd Tatang Sutirman Aries Capital Partner Ltd Fundamental PTE Ltd PT Evio Securities Pihak ketiga PT Bara Jaya Konsulindo PT Artha Tyani Minera PT Dayo Bumi Etam Drilling PT Raja Cipta Mas PT Surtech Indonesia PT Maxidrill Indonesia PT Geoservice PT Global Integrity Resources PT Andhika Satya Nusantara Velseis PT Britmindo PT Sinarmas Sekuritas PT Pertamina (Persero) Penta Capital Lain-lain JUMLAH
31 Des 14
146.300 11.596.039 244.776 3.672.519 2.028.272 71.365.764 520.739 1.056.934 58.846.815 -
146.300 11.596.039 244.776 3.672.519 2.028.272 92.552.703 520.739 1.056.934 46.993.956 633.276
149.478.158
159.445.513
125.969 21.580 770.882 203.717 199.980 10.656 451.586 8.454.850 216.599 324.560 377.552 2.039.575 63.758 48.333 1.744
125.969 21.580 770.882 203.717 199.980 10.656 451.586 8.454.850 216.599 324.560 377.552 2.039.575 63.758 48.333 1.744
13.311.342
13.311.342
162.789.500
172.756.855
20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Mar 15 Gaji karyawan Deviden Bunga Lain-lain
36
31 Des 14
111.312 1.823.888 4.865.926 -
796.109 1.823.888
6.801.126
3.598.519
978.522
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA Sesuai dengan undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan purna karya kepada karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya, Imbalan purna karya ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja. Dengan demikian Perseroan mencatat liabilitas imbalan purna karya yang diwajibkan Undang-undang No.13/2003. Ikhtisar liabilitas imbalan purna karya yang diakui di laporan posisi keuangan : 31 Mar 15
31 Des 14
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pelepasan entitas anak Penambahan atas akuisisi entitas anak
3.529.408 212.354 -
1.977.463 849.415 702.531
Saldo akhir tahun
3.741.762
3.529.408
Ikhtisar imbalan purna karya yang dibebankan pada laporan laba rugi : 31 Mar 15 Beban jasa kini Beban bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Amortisasi beban jasa lalu
31 Des 14
156.935 49.766 5.772 287
626.893 198.795 23.187 541
212.354
849.415
Liabilitas imbalan purna karya ditentukan dengan metode Projected Credit Unit dengan asumsi sebagai berikut :
Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji per tahun Usia pensiun
31 Mar 15
31 Des 14
6% 8% 55 tahun
6% 8% 55 tahun
22. MODAL SAHAM Modal dasar Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 sebanyak 24.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebanyak 24.000.000.000 saham. Kepemilikan saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang masing-masing diterbitkan oleh PT Sharestar Indonesia, Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan, sebagai berikut : 31 Mar 15 Pemegang Saham
Jumlah saham
Fundamental Resources Pte Ltd UBS AG Singapore Publik (< 5%)
37
% kepemilikan
Jumlah
14.467.751.237 2.005.688.375 7.526.560.388
36,00% 24,00% 27,17%
1.446.775.124 200.568.838 752.656.039
24.000.000.000
87,17%
2.400.000.000
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 22. MODAL SAHAM - Lanjutan Berdasarkan surat efektif dari OJK No.S-333/D.04/2014 tanggal 2014, dan persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB pada tanggal yang sama, Perseroan melaksanakan peningkatan permodalan melalui pelaksanaan PUT I dengan HMETD sebanyak 23.400.000.000 saham. Saham-saham baru yang diterbitkan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Juli 2014. 31 Des 14 Pemegang Saham
Jumlah saham
Fundamental Resources Pte Ltd UBS AG Singapore Publik (<5%)
% kepemilikan
Jumlah
19.704.799.025 1.818.670.625 2.476.530.350
82,10% 7,58% 10,32%
1.970.479.903 181.867.063 247.653.035
24.000.000.000
100,00%
2.400.000.000
23. AGIO SAHAM Akun ini merupakan agio saham dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham yang rinciannya sebagai berikut: 31 Mar 15
31 Des 14
Agio saham Biaya emisi efek ekuitas
2.350.505.454 (7.500.000)
2.350.505.454 (7.500.000)
0
2.343.005.454
2.343.005.454
31 Mar 15
31 Des 14
24. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Nilai tercatat awal tahun Penyesuaian restrukturisasi Bagian laba (rugi) tahun berjalan
2.784.220 (1.927.383)
Nilai tercatat akhir tahun
856.837
21.672.896 (16.104.455) (2.784.220) 2.784.220
25. PENJUALAN 31 Mar 15 Pihak ketiga Lokal Ekspor Retur dan potongan penjualan
38
31 Mar 14
48.234.595 (7.285)
76.832.137 3.615.230 (230.294)
48.227.309
80.217.073
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 26. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Mar 15
31 Mar 14
Pemakaian bahan baku dan penolong Upah langsung Beban pabrikasi
40.581.078 -
58.412.148 1.213.291 7.222.117
Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
40.581.078
66.847.557
Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Reproses & koreksi Akhir tahun
40.586.047
Beban pokok penjualan
40.586.047
4.067 902
-
1.265 (161.490) 66.687.332 25.589.736 (148.825) (20.355.452) 71.772.791
27. BEBAN PENJUALAN 31 Mar 15 Pengangkutan Gaji dan tunjangan Iklan dan promosi Keperluan kantor Pos & telekomunikasi Pemeliharaan Perjalanan dinas Komisi penjualan Asuransi Penyusutan Lain-lain
31 Mar 14
1.290.380 525.594 52 82.742 18.459 1.074.334 14.008 1.434 2.604 47.019 42.880
3.710.527 1.003.123 1.005.209 264.650 78.546 24.593 24.902 145.307
3.052.485
6.256.857
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Mar 15 Gaji dan tunjangan Penyusutan Honorarium tenaga ahli Konsumsi Perjalanan dinas dan transportasi Imbalan kerja Sewa Pos & telekomunikasi Perlengkapan kantor Pemakaian listrik dan air Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Jamuan dan sumbangan Pajak Perijinan Administrasi publik Lain-lain
3.753.838 434.295 931.530 5.411 685.353 544.776 49.140 72.469 48.693 122.850 636 36.257 536.533 11.885 89.679 368.898 7.692.240
39
31 Mar 14 1.073.250 269.663 282.269 115.170 105.385 33.742 109.287 52.875 44.900 18.699 18.063 13.874 2.280 495.624 2.635.082
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 29. PENDAPATAN (BEBAN) DI LUAR USAHA 31 Mar 15 Pendapatan bunga/jasa giro Pendapatan di luar usaha lainnya Beban keuangan Laba (rugi) selisih kurs Administrasi bank Pajak Lain-lain
31 Mar 14
76.050 58.500 (462.157) (3.812.084) (16.995) (5.878) (7.438)
1.294.574 (4.513.432) -
(4.170.002)
(3.218.858)
30. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 31 Mar 15 Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah saham yang beredar
31 Mar 14
(2.309.618) 24.000.000
(2.008.394) 600.000
(0,10)
(3,35)
31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Pihak Berelasi PT Fullilaki Danprima PT Rezeki Mandiri Prima Coal PT Ratna Sejahtera Prima Coal PT Bina Insan Rezeki Mandiri PT Ratna Sejahtera Mandiri PT Bina Insan Hamparan Coal PT Bina Insan Anugrah Utama Sungroup Management Ltd Fundamental Resources Pte Ltd PT Evio Securities PT Segara Prima Coal Mandiri PT Indowana Energi Oei Denny Kurniawan PT Harapan Mandiri Nusantara Rennier A.R. Latief Iwan Bogananta Tatang Sutirman Aries Capital Partner Ltd
Sifat Relasi Entitas sepengendali Kepemilikan dan kepengurusan yang sama Kepemilikan dan kepengurusan yang sama Kepemilikan dan kepengurusan yang sama Kepemilikan dan kepengurusan yang sama Kepemilikan dan kepengurusan yang sama Kepemilikan dan kepengurusan yang sama Entitas sepengendali Pemegang saham Perseroan Entitas sepengendali Kepemilikan dan kepengurusan yang sama Entitas sepengendali Pengurus Perseroan Entitas sepengendali Pengurus Perseroan Pengurus entitas anak Pengurus perusahaan afiliasi Pemegang saham entitas anak (RPO)
40
Transaksi Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan Pinjaman pendanaan
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI - Lanjutan Piutang lain-lain (Catatan 7) 31-Mar-15 Karyawan Rennier A.R. Latief Ridgetop Holding PT Fullilaki Danprima PT Rezeki Mandiri Prima Coal PT Ratna Sejahtera Prima Coal PT Bina Insan Rezeki Mandiri PT Ratna Sejahtera Mandiri PT Bina Insan Hamparan Coal PT Bina Insan Anugrah Utama Sungroup Management Ltd Sungroup Management Ltd PT Evio Securities PT Segara Prima Coal Mandiri PT Indowana Energi
Persentase dari jumlah aset
31-Des-14
20.203 50.000 219.577 22.450 22.450 159.450 159.450 145.600 145.600 9.981.530 5.500.000 149.475 5.500
50.000 8.068.009 219.577 22.450 22.450 159.450 159.450 145.600 145.600 7.507.988 275.000 149.475 5.500
16.581.285
16.930.549
0,33%
0,34%
Utang lain-lain (Catatan 19) 31-Mar-15 Oei Denny Kurniawan PT Harapan Mandiri Nusantara Rennier A.R. Latief Iwan Bogananta PT Rezeki Mandiri Prima Coal PT Ratna Sejahtera Prima Coal Sungroup Management Ltd Tatang Sutirman Aries Capital Partner Ltd Fundamental PTE Ltd PT Evio Securities
Persentase dari jumlah liabilitas
31-Des-14
146.300 11.596.039 244.776 3.672.519 2.028.272 71.365.764 520.739 1.056.934 58.846.815 -
146.300 11.596.039 244.776 3.672.519 2.028.272 92.552.703 520.739 1.056.934 46.993.956 633.276
149.478.158
159.445.513
72,77%
71,95%
Kompensasi manajemen kunci Dewan Komisaris dan Direksi Grup merupakan personil manajemen kunci. Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Grup, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31-Mar-15 Remunerasi Imbalan pasca kerja Dewan Komisaris dan Direksi tidak menerima manfaat lain seperti rencana opsi saham manajemen.
41
31-Des-14
1.879.563 125.803
2.183.271 290.315
2.005.366
2.473.585
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 32. ASET DAN LIABILITAS MONETER NETO DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perseroan dan entitas anak memiliki aset dan liabilitas moneter dengan mata uang selain Rupiah sebagai berikut: Yen JPG ASET Kas dan setara kas Piutang usaha LIABILITAS Utang usaha
31-Mar-15 Dolar AS Setara Rupiah
Yen JPG
31-Des-14 Dolar AS Setara Rupiah
-
1,59 703,61
19.777 9.205.974
-
123,36 -
1.534.550 -
-
705,20
9.225.751
-
123,36
1.534.550
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Aset dan liabilitas moneter di atas dijabarkan menggunakan kurs penutupan Bank Indonesia tanggal-tanggal laporan keuangan.
33. SEGMEN OPERASI Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang telah diidentifikasikan sebagai pengambil keputusan operasional utama Perseroan, dalam mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis yang terdiri dari pertambangan dan distribusi. Penjualan antar segmen dilakukan berdasarkan pada harga di dalam kontrak. Pendapatan dari pihak eksternal yang dilaporkan kepada Direksi diukur dengan cara yang sama sebagaimana disampaikan pada laba rugi. Jumlah yang dilaporkan kepada Direksi sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Percetakan dan perdagangan Hasil segmen Pendapatan Beban pokok pendapata Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan (beban) di luar usaha Pendapatan sebelum pajak Beban tidak dapat dialokasikan
Distribusi pelumas
31-Mar-15 Pertambangan batubara
Jumlah
-
48.227.309 40.586.047 7.641.262 4.357.212 3.284.050 (267.496) 3.016.554
-
-
64.291.528
91.055.224
155.346.752 4.803.856.844 4.959.203.596
-
50.992.384
139.271.230
190.263.614 15.158.231 205.421.845
-
Pajak penghasilan Laba (rugi) bersih Aset & liabilitas segmen Aset segmen Aset tidak dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dialokasikan Jumlah liailitas
42
48.227.309 40.586.047 7.641.262 4.357.212 3.284.050 (267.496) 3.016.554 (10.290.019) (7.273.465) 3.036.464 (4.237.001)
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 33. SEGMEN OPERASI - Lanjutan
Percetakan dan perdagangan Hasil segmen Pendapatan Beban pokok pendapata Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan (beban) di luar usaha Pendapatan sebelum pajak Pajak penghasilan Laba (rugi) bersih
31-Des-14 Pertambangan batubara
Jumlah
147.184.879 129.362.512 17.822.367
189.724.492 163.936.708 -
-
336.909.371 293.299.220 43.610.151 50.642.123 (7.031.972) 9.748.136 2.716.164 4.666.158 7.382.322
-
71.975.522
98.063.075
170.038.597 4.809.597.328 4.979.635.925
172.583.639
-
-
172.583.639 49.033.533 221.617.172
Aset & liabilitas segmen Aset segmen Aset tidak dialokasikan Jumah aset Liabilitas segmen Liabilitas tidak dialokasikan Jumlah liabilitas
Distribusi pelumas
34. PERJANJIAN PENTING, IKATAN, DAN KONTINJENSI a.
PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC) IWBMC memiliki kontrak batubara dengan pelanggan sebagai berikut : No 1.
Tanggal 28Aug2011 Evertrade
2.
28Aug2011 Asia Express Holding
3.
15 Jun 13 Binh Duong
4.
26 Jul 11
5.
Pelanggan
PT Indako Energy Utama
14Des 2011 PT Indomineral Mega Perkasa
Keterangan Kontrak penjualan batubara sebanyak 90.000.000 MT dengan jangka waktu pengiriman 30 tahun. Kontrak telah beberapa kali diadendum, dan adendum terakhir (IV) 14Jan2015 disepakati jangka waktu pengiriman mulai Juni 2015 Kontrak penjualan batubara sebanyak 30.000.000 MT dengan jangka waktu pengiriman 10 tahun. Kontrak telah beberapa kali diadendum, dan adendum terakhir (V) tanggal 13Jan2015 disepakati jangka waktu pengiriman mulai Juni 2015 Kontrak penjualan batubara sebanyak 30.000.000 MT dengan jangka waktu pengiriman 10 tahun. Kontrak telah beberapa kali diadendum, dan adendum terakhir (II) tanggal 13Jan2015 disepakati jangka waktu pengiriman mulai Juni 2015 Kontrak penjualan batubara sebanyak 30.000.000 MT dengan jangka waktu pengiriman 10 tahun. Kontrak telah enam kali diadendum, dan saat ini sedang dalam proses negosiasi untuk diadendum kembali mengenai jadwal pengiriman. Kontrak penjualan batubara sebanyak 25.000.000 MT dengan jangka waktu pengiriman 5 tahun. Kontrak telah tiga kali diadendum, dan saat ini sedang dalam proses negosiasi untuk diadendum kembali mengenai jadwal pengiriman.
43
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 34. PERJANJIAN PENTING, IKATAN, DAN KONTINJENSI - Lanjutan b.
PT Mahaputra Adi Nusa (MAN) MAN menjadi agen (distributor) pelumas Pertamina berdasarkan surat perjanjian No.SPJ-025/F13400/2009-S3 tanggal 2 Januari 2009 dengan Pertamina Pelumas.
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk dampak risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat harga komoditas, dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Tujuan dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan konsolidasian Grup.
Manajemen risiko dapat dikelompokkan menjadi manajemen risiko modal dan manajemen risiko keuangan. a.
Manajemen Risiko Modal Perseroan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perseroan terdiri dari liabilitas termasuk utang bank, kas dan setara kas dan modal tersedia bagi para pemegang saham dari entitas induk, terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, saldo laba, dan kepentingan nonpengendali sebagaimana diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Direksi secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
b.
Manajemen Risiko Keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perseroan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi.
i.
Manajemen Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atas arus kas kontraktual masa depan dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Saat ini kegiatan operasi usaha Perseroan dan entitas anak didominasi oleh mata uang fungsional Perseroan dan entitas anak, yaitu mata uang Rupiah. Manajemen secara berkala melakukan penelaahan terhadap eksposur mata uang asing yang dimiliki. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing yang dimiliki Perseroan dan entitas anak pada akhir periode pelaporan telah diungkap pada catatan 33.
ii.
Manajemen Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas kontraktual masa depan dari suatu intrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Perseroan mengelola tingkat suku bunga dengan mengevaluasi tren pasar. Manajemen juga melakukan penilaian antara suku bunga yang ditawaran oleh Lembaga Keuangan, baik perbankan maupun lembaga pembiayaan untuk mendapat tingkat suku bunga paling baik, dan secara teratur menyiapkan proyeksi arus kas untuk pembayaran pinjaman terkait.
44
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan iii. Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan pelanggan memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perseroan. Saat ini transaksi Perseroan dilakukan dengan pelanggan yang memiliki kredibilitas baik dan manajemen secara berkala melakukan pemantauan terhadap sumur saldo piutang yang dimiliki. Berikut ini eksposur maksimum risiko kredit Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 : 31 Mar 15 Kredit dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain 0
31 Mar 14
18.983.455 24.101.404 16.785.330
46.383.094 26.181.732 17.052.505
59.870.189
89.617.331
iv. Manajemen Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul karena kurangnya likuiditas Perseroan untuk menutup kewajiban jangka pendek yang dimiliki. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas serta aset laincar lainnya yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perseroan dan untuk mengatasi dampak fluktuatif arus kas. Perseroan memastikan memiliki akses pada setiap saat yang untuk dapat memperoleh pinjaman (termasuk kepada pihak berelasi) dengan biaya pendanaan yang kompetitif serta persyaratan pendanaan yang baik.
Estimasi nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1) (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan (c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3) Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.
45
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: (a) penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; (b) teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flows berdasarkan suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi. Nilai wajar utang obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
36. OTORISASI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Laporan keuangan konsolidasian ini diotorisasi untuk diterbitkan sesuai dengan resolusi Direksi PT Sekawan Intipratama Tbk tanggal 30 April 2015.
---------------------- ooo ----------------------
46