Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~
[email protected]
Sejarah Six Sigma
Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative Management Program – PMP) seluruh tingkat dari perusahaan terlibat Motorola menghabiskan lebih dari $170 juta untuk pendidikan karyawan antara tahun 1983 - 1987. Sekitar 40 % dari pelatihan karyawan yang disediakan perusahaan dicurahkan pada masalah kualitas
Definisi Six Sigma
Secara harfiah harfiah,, Six Sigma adalah besaran yang bisa kita terjemahkan secara gampang sebagai sebuah proses yang memiliki kemungkinan cacat (defects opportunity) opportunity) sebanyak 3,4 buah dalam satu juta produk /jasa jasa.. Six Sigma adalah sistem yang komprehensif dan fleksibel unuk mencapai mencapai,, mempertahankan dan memaksimalkan suskes bisnis. bisnis. Six Sigma secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pelanggan, penggunaan yang disiplin terhadap fakta fakta,, data , analisis statistik dan perhatian yang cermat untuk mengelola, mengelola, memperbaiki proses bisnis.. ((Pande bisnis Pande dkk dkk,, 2000)
Definisi Six Sigma
Six Sigma merupakan suatu visi peningkatan kualitas menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO-- defects per million opportunities) (DPMO opportunities) untuk setiap transaksi produk (barang/jasa). Upaya giat menuju kesempurnaan (zero (zero defectdefect-kegagalan nol).(Gaspersz, 310) Six Sigma merupakan suatu metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangu variasi proses (process (process variances) variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif.
Six Sigma Dalam Perspektif statistik
Konsep Six Sigma Motorola
Enam aspek kunci yang perlu diperhatikan dalam aplikasi konsep Six Sigma yaitu : 1. Identifikasi pelanggan anda 2. Identifikasi produk anda 3. Identifikasi kebutuhan anda dalam memproduksi produk untuk pelanggan anda 4. Definisikan proses anda 5. Hindarkan kesalahan dalam proses anda dan hilangkan semua pemborosan yang ada 6. Meningkatkan proses anda secara terus menerus menuju target Six Sigma
Konsep Six Sigma Motorola
Apabila konsep Six Sigma akan diterapkan dalam bidang manufakturing, maka perhatikan enam aspek berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Identifikasikan karakteristik produk yang akan memuaskan pelangan anda Mengklasifikasikan semua karakteristik kualitas itu sebagai CTQ (Critical (Critical to Quality) Quality) individual Menentukan apakah setiap CTQ itu dapat dikendalikan melalui pengendalian material, mesin, proses kerja dll. Menentukan batas maksimum toleransi untuk setiap CTQ sesuai yang diinginkan pelanggan (menentukan nilai USL dan LSL dari setiap CTQ). Menentukan maksimum variasi proses untuk setiap CTQ (menentukan nilai maksimum standar deviasi untuk setiap CTQ) Mengubah desain produk atau proses sedemikian rupa agar mampu mencapai nilai target Six Sigma, Sigma, yang berarti memiliki indeks kemapuan proses, Cp minimum = 2 (Cp 2).
Konsep Six Sigma Motorola
Pendekatan pengendalian proses Six Sigma Motorola mengijinkan adanya pergeseran nilai target ratarata-rata (mean (mean)) setiap CTQ individual dari proses industri sebesar 1,5 sigma sehingga akan menghasilkan 3,4 DPMO (defects (defects per million opportunities--kegagalan per sejuta kesempatan). opportunities
Konsep Six Sigma Motorola
Proses Six Sigma dengan distribusi normal bergeser 1,5 Sigma ditunjukkan dalam gambar
Pengendalian Kualitas Six Sigma Motorola
Beberapa keberhasilan Motorola yang patut dicatat dari aplikasi program Six Sigma adalah: 1. 2. 3. 4.
Peningkatan produktivitas ratarata-rata: 12,3 % Penurunan COPQ (cost (cost of poor quality) quality) lebih dari 84% Eliminasi kegagalan dalam proses sekitar 99,7% Penghematan biaya lebih dari $11 milyar
Pengendalian Kualitas Six Sigma Motorola
5. Peningkatan tingkat pertumbuhan tahunan rataratarata: 17% dalam penerimaan, keuntungan dan harga saham Motorola 6. Peningkatan keuntungan (contribution (contribution margin improvement)) rataimprovement rata-rata : 20% 7. Peningkatan kapasitas sekitar :12%:12%-18% 8. Penghematan tenaga kerja sekitar 12% 9. Penurunan penggunaan modal operasional sekitar 10 10--30%
Metodologi Six Sigma DMAIC DMAIC merupakan salah satu metodologi Six Sigma yang digunakan dengan tujuan melakukan perbaikan proses terhadap produk atau proses yang sedang berlangsung di perusahaan.
Metodologi Six Sigma DMAIC
Define
: mendfinisikan proses yang memberikan kontribusi masalah yang pada akhirnya akan mempngaruhi kualitas produk. Measure : pada tahap ini dilakukan pengukuran kapabilitas proses. Jika perusahaan tidak mengetahui kapabilitas proses maka kapabilias bisnis yang dijalankan juga tidak diketahui. Analyze : menganalisa seberapa baik proses yang sedang berlangsung dan mengidentifikasi penyebab variasi produk yang mempengaruhi kapabilitas proses. Improve : melakukan perbaikan pross dengan mengeliminasi defect. Control : mengendalikan performansi proses di masa yang akan datang
Metodologi Six Sigma DFSS DMADV
Akronim DFSS adalah Design For Six Sigma Sigma.. Metode ini digunakan untuk mendesain atau nebdesain ulang suatu produk atau proses baru pada sebuah perusahaan perusahaan.. Salah satu metodologi DFSS yang terkenal adalah DMADV DMADV..
Metodologi Six Sigma DFSS DMADV
Define
: mendefinisikan tujuan proyek dan mendefinisikan keinginan pelanggan tentang produk yang dihasilkan. Measure : mengukur dan menentukan kabutuhan dan spesifikasi produk menurut pelanggan. Selain itu melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Analyze : menganalisis proses agar sesuai dengan keinginan pelanggan. Design : mendesain proses secara detail untuk memenuhi keinginan pelanggan. Verify : verifikasi performansi desain dan kemampuan untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Tools yang digunakan dalam Six Sigma 1.
2.
Quality Function Deployment (QFD) adalah alat untuk mencari hubungan kunci input proses (cara mendesain, operasionel, pemasaran) dengan kunci output proses (keinginan pelanggan). Critical To Quality (CTQ)
Adalah karakteristik kunci pengukuran produk atau proses dengan standard atau spesifikasi batas tertentu agar dapat memenuhi keinginan dan memberikan kepuasan kapada pelanggan CTQ produk atau proses didefinisikan oleh pelanggan baik internal ataupun eksternal. CTQ merupakan atributatribut-atribut yang sangat penting untuk dipertahankan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Merupakan elemen dari suatu produk, proses atau praktekpraktek-praktek yang berdampak langsung pada kepuasan pelanggan.
Tools yang digunakan dalam Six Sigma
3. Process Flow Map : Merupakan gambaran grafik dari suatu proses, menunjukkan urutan tugas menggunakan versi yang dimodifikai dari simbol flowchart. Dengan menggunakan peta proses, berbagai alternatif ditunjukkan dan perencanaan yang efektif dipermudah.
Tools yang digunakan dalam Six Sigma 4.
Diagram Supplier Supplier--Input Input--Process Process--OutputOutput-Customer -SIPOC -adalah sebuah alat dalam Six Sigma yang digunakan untuk mengidentifikasi semua elemen dari sebuah proyek perbaikan kualitas produk.
Diagram ini juga membantu dalam mendefinisikan proyek yang kompleks. Diagram ini dapat menjawab beberapa pertanyaan misalnya:
Siapa supllier input pada proses? Apa spesifikasi atau syarat yang harus dimiliki input input?? Siapa customer masing masing--masing proses? Apa yang diinginkan customer customer??
Tools yang digunakan dalam Six Sigma 5.
Process metrics terbagi menjadi tiga macam yaitu:
Throughput Yield Mengukur kemungkinan terjadinya kecacatan produk pada suatu titik proses atau proses kunci. Dengan kata lain, kecacatan dapat diatasi dengan melakukan sesuatu yang benar pada suatu titik yang penting.
Rolled Throughput Yield Mengidentifikasi kecacatan produk melalui seluruh proses yang menyebabkan kecacatan. Oleh karena itu, kecacatan dapat diatasi dengan melakukan sesuatu yang benar pada seluruh rangkaian proses.
Normalized Norma lized Yield Merupakan ratarata-rata hasil Throughput Yield. Yield.
Tools yang digunakan dalam Six Sigma 6. 7. 8.
Control Chart Diagram Sebab Akibat (Cause Effect Diagram) Failure Mode and Effect Analysis Salah satu cara lain untuk menentukan significant few opportunities adalah dengan FMEA, terutama jika kita tidak punya data yang cukup untuk membuat diagram pareto pareto.. Dari hasil FMEA, prioritas perbaikan akan diberikan pada komponen yang memiliki tingkat prioritas (RPN) tinggi. tinggi.
Contoh Tool Dalam DMAIC
5.1 Fase menentukan masalah (Define) 5.1.1 Menentukan masalah 5.1.2 CTQ (Critical to Quality) 5.2 Pengukuran (Measure) 5.2.1 Analisis Sistem Pengukuran 5.2.2 Analisis Kapabilitas Proses 5.3 Analisis (Analyze) 5.3.1 Diagram Pareto (Pareto Chart) 5.3.2 Diagram sebab sebab--akibat ( Cause & Effect Chart ) 5.3.3 Uji hipotesis ratarata-rata 5.4 Pengembangan (Improve) 5.4.1 Taguchi 5.5 Pengendalian ( Control )
Contoh Penelitian
Contoh Penelitian