BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Urnurn PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk 1.
Lokasi Perusahaan
Penulis menjadikan PT. Bank Muamalat Indonesia, yang berkantor
di Ruko Pinangsia, Jl. Futuris No. 2/3 Karawaci Office Park, Tangerang sebagai lokasi penelitian.
2.
Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Keinginan untuk mendirikan bank syariah sebenarnya telah muncul
sejak lama, yaitu ditandai dengan pengkajian tentang bunga bank dan riba oleh KH Mas Mansur, Ketua Pengurus Muhammadiyah pada tahun 1937. Keinginan itu tidak dapat segera tercapai mengingat kondisi saat itu dan adanya anggapan SARA yang dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas nasional.
Berbagai pendapat mengenai hukum bunga bank bermunculan
seiring dengan perkembangan sejarah perbankan syariah. Majelis tarjih Muhammadiyah pada muktamar di Sidoarjo pada tahun 1968 menyatakan bahwa bunga bank yang diberikan untuk bank-bank negara kepada nasabah,
demikian
pula
sebaliknya,
hukumnya
syubhat.
Sehingga
diperlukan sikap kehati-hatian dalam bertransaksi dengan bank yang menerapkan bunga tersebut. Sementara itu Bahsul Masa'il Nahdlatul
Ulama telah menfatwakan bahwa bunga bank itu halal.
26
27
Perbedaan pendapat tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena selain akan menimbulkan keresahan dikalangan umat, hal ini juga tidak dapat mengoptimalkan peranan umat dalam pembangunan ekonomi negara, mengingat umat Islam merupakan jumlah penduduk mayoritas.
Ide pendinan bank syariah yang tidak pernah surut, ditandai dengan lokakarya "Bunga Bank dan Perbankan" pada tanggal
18-20
Agustus 1990. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan
suatu Tim Steering Commite yang diketuai oleh Dr. Ir. Amin Azis pada Munas IV Majelis Ulama Indonesia di Hotel Sahid tanggal 22-25 Agustus
1990. Tim ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendirian Bank Islam di Indonesia, mempersiapkan aspek sumber daya manusianya,
serta melobi
pengusaha-pengusaha muslim
untuk
menjadi pemegang saham pendiri. Setelah semua persyaratan terpenuhi, pada tanggal 1 November
1991
dilakukan
penandatanganan
akte
pendirian
Bank
Muamalat
Indonesia di Sahid Jaya Hotel dengan akte Notaris Yudo Paripurno, S.H. dengan izin Menteri Kehakiman Nomor C.2.2413.HT.01.01. Dengan izin prinsip Surat Menteri Keuangan RI No. 1223/MK.013/1991 tanggal 5 November 1991 dan Izin Usaha Keputusan Menteri Keuangan RI No.
430/KMK/013/1992 tanggal 24 April 1992, pada tanggal 1 Mei 1992 BMI bisa memulai operasi untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui jasajasanya sebagai bank umum. Pada tahun 1993 BMI melakukan Penawaran
Umum dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp2.489.090.000,00.
28
Dalam rangka Penawaran Umum ini, BMI telah mendaftarkan diri sebagai
perusahaan publik pada BAPEPAM dengan No. S-1860/PM/1993 tanggal 28Oktoberl993.
Pada
tahun
1995
berdasarkan
SK
Menteri
Keuangan
No.
131/KMK.017/1995 tanggal 30 Maret 1995, BMI dinyatakan resmi mulai beroperasi sebagai bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Bank Muamalat secara resmi mulai beroperasi sebagai bank devisa sejak tanggal
27 Oktober 1994 berdasarkan SK Direksi BI No. 27/76/KEP/DIR. Berdasarkan SK Menteri Keuangan No. S-106/MK.03/1995 bertanggal 7 Maret 1995, BMI memperoleh status Bank Persepsi yang mengijinkan BMI untuk menerima setoran-setoran pajak. 3.
Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Struktur organisasi dibuat menurut kebutuhan dan perkembangan yang terjadi. Berdasarkan prinsip ini, maka struktur organisasi suatu perusahaan
adalah
fleksibel
dan
relatif,
akan
berubah
menurut
perkembangan dan kebutuhan. Pada setiap perusahaan dapat dikatakan masing-masing
perusahaan
mempunyai
struktur
organisasi
yang
memberikan ciri khas organisasinya. Permasalahan yang dihadapi setiap perusahaan pasti akan berbeda, baik itu permasalahan yang berasal dari
internal maupun yang berasal dari eksternal. Untuk menghadapi setiap hal yang datang, maka dibutuhkan sebuah struktur organisasi yang bagus yang
dapat mengatur dan menetapkan tanggung jawab serta wewenang masingmasing anggota organisasi.
29
Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
sesuai dengan SK
direksi No. 024/DIR/KFTS/III/1999, struktur organisasinya adalah sebagai berikut: a.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Merupakan kumpulan para pemilik modal perusahaan. RUPS adalah dewan tertinggi yang ada pada BMI. Tugasnya adalah memimpin rapat pemegang saham serta mengawasi jalannya setiap kegiatan operasi
perusahaan yang dilakukan oleh BMI. RUPS membawahi antara lain: 1). Dewan Pengawas Syariah (DPS)
DPS
diatur
kedudukannya
melalui
pasal
5
Peraturan
Pemerintah RI No. 72/1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil. Pada pasal tersebut disebutkan bahwa bank bagi hasil wajib memiliki DPS yang mempunyai tugas melakukan pengawasan atas produk perbankan dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat agar dapat berjalan sesuai dengan prinsip syariah. Menurut pasal 28 Anggaran Dasar
PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk tentang pengangkatan anggota DPS terdiri dari empat orang, salah satunya ditunjult sebagai ketua. DPS dalam kedudukannya pada organisasi bank berdasarkan
bagi
hasil
adalah
bersifat
independent
dan
terpisah
dari
kepengurusan bank, sehingga tidak mempunyai akses langsung terhadap operasional bank. DPS mempunyai tugas berda$qjjkan dari
30
sudut pandang syariah untuk menentukan boleh tidaknya suatu jasa atau produk diberikan atau suatu bentuk kegiatan dilakukan.
Tugas dan wewenang yang diberikan kepada dewan pengawas syariah antara lain:
a). Memberikan garis-garis besar dan panduan/pedoman syariah. b). Memberikan jawaban dalam bentuk fatwa atas persoalan yang
dihadapi
pihak
eksekutif
dan
operasi
yang
dilakukan
perusahaan.
c). Mengadakan perbaikan atas produk yang tidak sesuai dengan syariah.
d). Memeriksa buku laporan tahunan dan kesesuaian syariah disemua produk dan operasi selama tahun berjalan. 2). Dewan Komisaris
Merupakan wakil dari pemegang saham yang mempunyai
peran sebagai pengawas. Dewan komisaris bersama dewan direksi merumuskan strategi-strategi jangka panjang perusahaan. Dewan
komisaris terdiri dari empat orang anggota dan satu orang sebagai Presiden Komisaris.
Adapun tugas atau wewenang yang diberikan kepada dewan
komisaris dalam menjalankan tugasnya adalah sebagai berikut: a). Mengesahkan anggaran perusahaan
b). Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan c). Menentukan arah/tujuan serta mengawasi jalannya perusahaan
31
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah membawahi: a). Dewan Audit, bertugas untuk mengawasi jalannya operasional
bank apakah sesuai dengan pedoman kerja yang telah disepakati bersama.
b). Direktur Utama, adalah pejabat pelaksana yang secara langsung bertanggung jawab atas kegiatan operasional bank Direktur utama membawahi tiga direktur, antara lain:
(1). Direktur Operasi, bertugas menangani bagian operasional bank dan bidang organisasi yailg membawahi urusan orgamsasi dan sumber daya insani, urusan operasi, urusan teknologi sistem informasi. Wewenang dan tanggung jawab direktur operasi antara lain :
-
Membual
kebijaksanaan,
khususnya
dalaiin
bidang
operasional.
-
Melaksanakan koordinasi dan pembiiiaan bawahan serta mengawasi kegiatan operasional.
(2). Direktur Pembiayaan Usaha Menengah, ditantu oleh group marketing I, II, III, urusan support pembiayaan, urusan penyelesaian pembiayaan. Tugas dan wewenang direktur pembiayaan usaha menengah antara lain:
32
-
Membuat kebijaksanaan khususnya dalam pembiayaan usaha menengah.
-
Melakukan koordinasi dan pembinaan bawahan serta mengawasi kegiatan pembiayaan usaha menengah.
(3). Direktur Pembiayaan Usaha Kecil, membawahi urusan individual banking, urusan lembaga keuangan syariah, urusan pembiayaan usaha kecil. Tugas dan wewenang
direktur pembiayaan usaha kecil antara lain: -
Membuat kebijaksanaan khususnya dalam pembiayaan usaha kecil.
-
Melaksanakan koordinasi dan pembinaan bawahan serta mengawasi kegiatan pembiayaan usaha kecil.
Direktur
Utama
juga
membawahi
urusan
secretariat,
pengawasan, penelitian dan pengembangan usaha dan urusan luar negeri dan treasury.
Struktur organisasi secara lengkap dapat diilihat pada Lampiran 1. 4. Produk-produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk a.
Penyimpanan dana
1). Tabungan Ummat
Adalah investasi tabungan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat di seluruh cabang maupun ATM Bank Muamalat, ATM BCA maupun ATM Bersama, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Nasabah memperoleh bagi hasil yang berasal dari
33
pendapatan Bank atas dana tersebut Fasilitas asuransi jiwa juga dapat dinikmati oleh nasabah Tabungan Ummat. 2). Shar-E
Shar-E adalah investasi syariah yang dikemas khusus dalam bentuk paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di Kantor-Kantor Pos Online di seluruh Indonesia. 3). Tabungan Haji Arafah
Merupakan tabungan untuk mewujudkan niat nasabah menunaikan
ibadah haji. Produk ini membantu nasabah untuk merencanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu pelaksanaan yang diinginkan. 4). Giro Wadiah
Merupakan titipan dana pihak ketiga dalam bentuk simpanan giro yang
penarikanhya
menggunakan
cek,
dapat
bilyet
dilakukan
giro,
setiaj)
saat
pemmdahbukuan
dengan
atau
surat
perintah bayar lainnya. 5). Deposito Mudharabah
Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD
dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi nasabah yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Dana nasabah akan diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai macam usaha produktif yang berguna bagi kepentingan Ummat.
34
b.
Pengelola Dana 1). Piutang Murabahah
Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. Bank akan
membelikan barang-barang halal apa saja yang nasabah butuhkan
kemudian menjualnya kepada nasabah untuk diangsur sesuai dengan kemampuannya.
Produk
ini
dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan usaha (modal kerja dan ivestasi: pengadaan
barang modal seperti mesin, peralatan, dll) maupun pribadi (misalnya pembelian kendaraan bermotor, rumah, dll). 2). Piutang Istishna
Fasilitas penyaluran dana untuk pengadaan objek/barang investasi yang diberikan berdasarkan pesanan nasabah. 3). Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan dalam bentuk modal/dana yang diberikan oleh bank untuk nasabah kelola dalam usaha yang telah disepakati bersama. Selanjutnya dalam pembiayaan ini nasabah dan bank sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Resiko
kerugian ditanggung penuh oleh pihak bank kecuali kerugian yang diakibatkan
oleh
kesalahan
pengelolaan,
kelalaian
dan
penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.
PERPUSTAKAA* UMB ( Hw%p
35
4). Pembiayaan Musyarakah
Perabiayaan Musyarakah adalah kerjasama perkongsian yang dilakukan antara nasabah dan Bank Muamalat dalam suatu usaha
dimana
masing-masing
pihak
berdasarkan
kesepakatan
memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan porsi dana yang ditanamkan. Jenis usaha yang dapat
dibiayai antara lain perdagangan, industii/manufacturing, usaha atas dasar kontrak dan Iain-lain
5). Rahn (Gadai Syariah)
Bekerja sama dengan Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS). Rahn (Gadai Syariah) adalah perjanjian penyerahan barang atau harta Anda sebagai jaminan berdasarkan
hukum gadai berupa emas/perhiasan/kendaraan. Nasabah hanya cukup mengisi dan menandatangani Surat Bukti Rahn, serta kemudian dana segarpun dapat segera nasabah terima dengan jumlah maksimal 90% dari nilai taksir terhadap barang yang diserahkan.
Jasa Layanan Lainnya •
ATM
Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nasabah melakukan penarikan
dana
tunai,
pemindahbukuan
antar
rekening,
pemeriksaan saldo, pembayaran Zakat-Infaq-Shodaqah (hanya pada ATM
Muamalat), dan tagihan telepon. Untuk penarikan
36
tunai, kartu Muamalat dapat diakses lebih dari 8.888 ATM diseluruh Indonesia. •
SalaMuamalat
Merupakan layanan phone banking dan call center melalui (021) 2511616, 0807-1-MUAMALAT atau 0807-11-SHAR-E 68262528
74273
Yang raemberikan kemudahan kepada nasabah, setiap saat dan dimanapun nasabah berada untuk memperoleh informasi mengenai produk, saldo dan informasi transaksi, pemindahbukuan antar rekening serta kemudahan untuk mengubah PIN. •
Pembayaran Zakat, Infaq dan Shodaqah (ZIS)
Jasa yang memucjafrjcari nasabah dalam membayar ZIS, baik ke lembaga pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembagalembaga ZIS laiiinyk yang bekerja sama dengan Bank Muaiftalat, melalui
mesin ATM Muamalat
dan
seluruh
cabang
Bank
Muamalat. •
Jasa-jasa Lainnya
Bank Muamalat juga menyediakan jasa-jasa perbankan lainnya kepada masyarakat luas, seperti transfer, collection, standing instruction, bank draft, referensi bank dan sebagainya.
37
B. Metode Penelitian
Untuk penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (obyek) penelitian. Penelitian jenis ini tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan (korelasi) atau pengaruh dan juga tidak perlu menguji hipotesis.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Kebijakan pemberian kredit merupakan kebijakan utama bank yang mengandung resiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan usaha kelangsungan
bank,
sehingga
dalam
pelaksanaannya
bank
hams
berdasarkan asas-asas perkreditan yang sehat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,
2. Tingkat kesehatan bank merupakan kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan sesuai dengan peraturan
perbankan
yang
berlaku.
Dimana
dalam
penilaiannya
meliputi
permodalan, kualitas asset, rentabilitas, profltabilitas, manajemen dan aspek lainnya.
38
D. Mot ode Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini dipergunakan metode-metode sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Studi
kepustakaan
ini
dilakukan
untuk " memperoleh
teori
yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, dimana teori ini dapat dijadikan landasan untuk meneliti masalah yang dibahas. Hal ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku literature, makalah, artikel dan sumber lainnya sehingga diperoleh pengetahuan secara teoritis tentang masalah yang diteliti. Studi kepustakaan dilakukan
di berbagai tempat, diantaranya adalah diperpustakaan Universitas Mercu Buana,
perpustakaan
STAN
Jurangmangu,
perpustakaan
LIPI
dan
diperpustakaan Muamalat Institute.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian
lapangan
merupakan
penelitian
yang
dilakukan
dengan
mendatangi langsung objek perusahaan, untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi dari pihak yang berwenang. Data yang
diperoleh penuiis langsung dari sumber aslinya yaitu data jadi yang telah disediakan oleh perusahaan. Data yang didapat adalah data tentang perusahaan dan laporan tahunan periode 2002 - 2004 yang kemudian diolah dalam bentuk penghitungan dan tabel.
39
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisa deskriptif kuantitatif yaitu proses analisis data dengan berdasarkan angka-angka dan
perhitungan. Dimana penulis akan menganalisis dengan memperhitungkan
faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank (faktor permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas dan likuiditas). Dan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu proses analisis data dengan berdasarkan data non angka, dimana penulis akan menjelaskan atau menjabarkan pengaruh kebijakan pembiayaan dengan tingkat kesehatan bank.