1. Strategi umum menyangkut bidang CSR yang dilaksanakan oleh PLN selama tahun 2010. Untuk mendukung program perusahaan dengan melaksanakan program Community Empowering dengan nama “Desa Mandiri Energi”. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat khususnya bagi masyarakat yang belum dapat menikmati aliran listrik dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang. Energi yang dibangkitkan disesuaikan dengan potensi daerah penerima manfaat seperti : biogas, solar cell, mikrohidro, sampah dan lainnya.
“Secercah Cahaya untuk Mayarakat” Selain memberikan penerangan listrik untuk keperluan dan aktivitas kesehariannya, masyarakat penerima manfaat juga diberikan pembekalan dan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya alam potensi setempat guna peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan pembekalan dan pelatihan, diharapkan taraf kesejahteraan sosial akan meningkat seiring dengan meningkatnya taraf ekonomi masyarakat.
Program-program Desa Mandiri Energi telah dilaksanakan, antara lain : Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Foto PLTMH di Lebak Picung Kapasitas 10KW PLTMH di Lebak Picung mampu menerangi 52 KK, 1 Sekolah Dasar dan 1 Mushola yang berada di Dusun Lebak Picung. PLTMH tersebut telah diserahkan oleh PT PLN (Persero) kepada Kelembagaan masyarakat setempat yang dibentuk untuk mengelola operasional dan pemeliharaan PLTMH agar bantuan tersebut dapat berkelanjutan sehingga diharapkan keekonomian masyarakat sekitar Dusun Lebak Picung dapat meningkat. PLTMH lainnya yang dilaksanakan atas kerjasama antara PT PLN (Persero) Jasa Produksi dengan Universitas Gadjah Mada, dibangun di beberapa lokasi : 1. Desa Adat Susuan Karang Asem, Provinsi Bali dengan kapasitas 25 KW 2. Dusun Kampung Sawah, Kapasitas 6 KW, Menerangi 40 KK 3. Dusun Bojong Cisono, Kapasitas 6KW, Menerangi 70 KK 4. Dusun Cibadak, Kapasitas 6KW, Menerangi 266 KK 5. Dusun Cisuren, Kapasitas 12KW, Menerangi 120 KK 6. Dusun Ciawi, Kapasitas 6KW, Menerangi 180 KK 7. Dusun Luewi Gajah, Kapasitas 6KW, Menerangi 70 KK
8. Dusun Parakan Darai, Kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK 9. PLTMH di Sungai Code, Jogjakarta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pembangkit Listrik Tenaga Surya tahap I sudah dioperasikan dan dinikmati masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menerangi 1.000 KK dilokasi : 1. Dusun Longseran Barat Utara, Desa Lanko Kec. Lingsar Kab. Lombok Barat 2. Dusun Poan Selatan, Desa Guntur Macan Kec. Gunung Sari Kab. Lombok Barat 3. Dusun Sintung Barat, Desa Kr. Sidemen Kec. Batukliang Utara Kab. Lombok Tengah 4. Dusun Kembang Sri Utara, Desa Tetebatu Kec. Sikur Kab. Lombok Timur 5. Dusun Barang Panas Desa Kembang Kuning Kec. Sikur Kab. Lombok Timur 6. Dusun Sukatain Desa Pengadangan Kec. Pringgasela Kab. Lombok Timur 7. Dusun Limbungan Barat Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur 8. Dusun Sempol Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur 9. Dusun Lembah Bedak Desa Akar Akara Kec. Bayan Kab. Lombok Utara 10. Dusun Temuan Sari Desa Akar Akar Kec. Bayan Kab. Lombok Utara PLTS di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahap II direncanakan menerangi kurang lebih 700 KK dilaksanakan di lokasi : 1. Kabupaten Bima 2. Kabupaten Dompu 3. Kabupaten Sumbawa 4. Kabupaten Sumbawa Barat Listrik Mandiri rakyat menggunakan aki di NTB tahap II direalisasikan untuk menerangi kurang lebih 140 KK dilaksanakan di lokasi Dusun Pengembun, Praya, Lombok Tengah
Pembangkit Listrik Biogas Energi alternatif untuk listrik dan bahan bakar adalah dengan pemanfaatan kotoran sapi/ ternak yang telah diterapkan di kurang lebih 20 lokasi. Pembangkit energi dari kotoran ternak atau biasa disebut biogas dengan memanfatkan gas metana yang dapat digunakan untuk memasak maupun untuk penerangan. Salah satu bantuan CSR PT PLN (Persero) Kantor Pusat kepada PT PJB digunakan untuk DME di lokasi : 1. Desa Sumberejo Kec. Purwosari Lab. Pasuruan (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK) 2. Kab. Bondowoso (Beroperasi 10 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK) 3. Kab. Trenggalek (Beroperasi 4 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK) 4. Kab. Tulungagung (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK)
Foto Ternak yang digunakan untuk Biogas DME
Foto Tabung gas metan hasil pengolahan kotoran sapi untuk energi listrik dan bahan bakar
Foto Energi listrik dari Kotoran Sapi
Foto Energi bahan bakar untuk memasak dari Biogas Kotoran Sapi Lokasi lain yang telah menerapkan energi alternatif biogas, diantaranya : 1. Kec. Jabung Kab. Malang (dimanfaatkan 27 KK) 2. Desa Bergas Kidul Ungaran (dimanfaatkan 12 KK) 3. Desa Kalongan Kab. Semarang (dimanfaatkan 12 KK) 4. Desa Karang Sulang Kec. Sulang Kab. Semarang (dimanfaatkan 6 KK) 5. Desa Pilang Payung Kec. Toroh Kab. Grobogan (dimanfaatkan 4 KK) 6. Desa Karang Mukti Kec. Paburuan Kab. Subang (dimanfaatkan 7 KK) 7. Desa Karyamukti Kec. Pilili Kab. Bandung (dimanfaatkan 6 KK) 8. Desa Lebakwangi Kec. Anjarsari Kab. Bandung (dimanfaatkan 5 KK) 9. Desa Rajagaluh Kec. Rajagaluh Kab. Majalengka (dimanfaatkan 1 KK) 10. Desa Parung Banteng Kec. Sukasari Kab. Purwakarta (dimanfaatkan 4 KK) 11. Desa Cadassari Kec. Tegalwaru Kab. Purwakarta (dimanfaatkan 4 KK) 12. Desa Passanggrahan Kec. Cilawu Kab. Garut (dimanfaatkan 4 KK) 13. Desa Haurngombong (1) Kec. Pamulihan Kab. Sumedang (dimanfaatkan 2 KK) 14. Desa Haurngombong (2) (Dimanfaatkan oleh 690 orang baik peternak maupun non peternak dan menghemat kurang lebih 50 % biaya listrik) 15. Desa Sumberejo Kec. Purwosari Lab. Pasuruan (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK) 16. Kab. Bondowoso (Beroperasi 10 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK)
17. Kab. Trenggalek (Beroperasi 4 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK) 18. Kab. Tulungagung (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK) 19. Purworejo (Ada 10 unit. Dimana 1 unit dapat dimanfaatkan 2 KK) 20. Brebes (Ada 10 unit. Dimana 1 unit dapat dimanfaatkan 2KK) 21. Biogas di Desa Pandesari, Kec. Pujon Kabupaten Malang 22. Biogas Kabupaten Cianjur, Desa Ciherang 23. Biogas Sumedang, Desa Haurngombong 24. Biogas Bandung Barat, 2 dusun di kec. Cipendeuy (sekitar PLTA Cirata 53 KK) 25. Biogas Garut, Desa Agrabinta Pembangkit dari Sampah (Biometha green) Energi terbarukan ini menjadi pilot project untuk Perumahan Griya Taman Lestari di RW 9, Tanjung Sari, Sumedang. Yang dimanfaatkan untuk penerangan jalan lingkungan perumahan. Selain itu menghasilkan pupuk cair yang berkualitas tinggi, sudah dibuktikan oleh petani disekitar Kabupaten Sumedang. Juga gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk memasak.
Foto memasuki kawasan Perumahan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Foto reactor Pembangkit Listrik Tenaga Sampah 2. Pelaksanaan Program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) : a. Perkembangan pelaksanaan program CSR, dan program Bina Lingkungan maupun program Kemitraan selama tahun 2010. Program CSR di tahun 2010, meliputi 1. Community Relation yaitu kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Contoh program yang telah dilakukan adalah penyuluhan dan konsultasi publik. a. Sosialisasi SUTT/SUTET untuk siswa SMA, yang dianggap masih rendahnya pengetahuan & pemahaman warga terhadap dampak SUTT / SUTET, hal ini tidak menyurutkan niat PLN untuk selalu memberikan informasi secara terus menerus. Salah satunya dilakukan kepada pelajar SMA, dengan harapan tingkat pengetahuan pelajar SMA yang boleh dikatakan terpelajar dan terdidik dapat memberikan pengertian dan informasi yang benar kepada keluarganya, tetangga dan kerabatnya tentang SUTT/SUTET berdasarkan teori yang mereka peroleh di sekolah. Sosialisasi tentang SUTT/SUTET ini dilakukan di wilayah Region Jawa Barat dan Banten yakni SMAN 11 Ciledug dan SMAN 1 Cipatat. 2. Community Service yaitu program bantuan yang diberikan berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Program yang dilaksanakan adalah membantu peningkatan kualitas kesehatan dengan membuat Mobil Layanan Kesehatan dan Gizi Balita keliling yang bekerjasama antara PKPU dan Laziz PLN, dengan sasaran membantu daerah sekitar instalasi milik perusahaan; bantuan tempat Ibadah dan sarana pendidikan.
Foto Mobil Layanan Kesehatan dan Gizi Balita Keliling Meski Indonesia telah melewati masa krisis, namun tak berarti dampaknya juga berakhir. Nyatanya di pinggiran-pinggiran kota masih banyak anak usia sekolah yang belum juga dapat mengenyam pendidikan. Masih banyak anak usia dini di beberapa wilayah yang belum memulai pendidikan ekonomi karena keterbatasan ekonomi orang tuanya yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh. Padahal domisili mereka berada di dekat lingkungan kantor PLN. Contoh nyata ini terjadi di: i.
Sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kec Limo, Depok
ii.
Pengembangan TPA di Kec Sukmajaya, Kota Depok
iii.
Penyelesaian pembangunan kantor Mts Jabal Noer, Sidoarjo
3. Community Empowering, merupakan program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Contoh kegiatan yang dilakukan adalah a. Peningkatan pendidikan dengan basis efisiensi energi, yaitu membantu Pesantren Besar di Jawa yaitu Pesantren Gontor di Ponorogo Jawa Timur, Pesantren Raudatut Tholibin di Rembang Jawa Tengah dan Pesantren Madani di Jawa Barat. Bantuan tersebut berupa pemberian bantuan untuk penggantian lampu dengan jenis lampu LED yaitu lampu hemat energy dimana hasil efisiensi energy yang biasanya dibayarkan untuk rekening listrik dapat digunakan untuk peningkatan operasional peningkatan proses belajar mengajar. b. Desa Mandiri energi yang dilaksanakan di beberapa tempat yaitu PLTMH di Jogjakarta sebagai penerangan jalan dan media belajar mahasiswa Universitas
Gadjah Mada serta PLTMH yang dilaksanakan di unit kerja PLN Wilayah Sulawesi Selatan c. Desa Mandiri Energi dengan Biogas dengan memanfaatkan kotoran ternak bekerjasama dengan Universitas Brawidjaja, dilaksanakan di Kota Malang dan Kerjasama dengan Universitas Padjadjaran dilaksanakan di Jawa Barat. d. Desa Mandiri Energi dengan memanfaatkan solar cell untuk daerah pesisir Maluku sebanyak 200 KK
Foto Pemberdayaan Masyarakat potensi Gula Aren sekitar program DME e. Pengembangan budidaya ikan Sudah menjadi topik umum bahwa lahan di bawah SUTET menjadi turun harganya akibat tidak dapat digunakan lagi sebagai lahan produktif, walaupun nyatanya hal tersebut anggapan yang salah. Salah satu upaya untuk merubah mindset yang terlanjur keliru di kalangan masyarakat, PLN memberikan bantuan kepada warga yang lahannya berada di sekitar SUTET yakni bantuan berupa pengembangan budidaya ikan, antara lain:
iv. Pengembangan budidaya ikan lele di sekitar SUTET di Desa Wasiat Kabupaten Purworejo v. Pengembangan budidaya ikan patin di Ciputat, Tangerang vi. Bantuan bibit ikan lele di Kec Tingikr, Salatiga Jawa Tengah vii. Program pengembangan budidaya belut di Kab Majalengka f.
Pengembangan pola tanam padi “SRI” produktivitas tinggi Padi sebagai salah satu makanan pokok bangsa Indonesia menjadi produk pertanian utama warga. Namun nyatanya produksi padi akhir-akhir ini berkurang. Hal ini diakibatkan karena penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan menyebabkan rusaknya unsur-unsur hara tanah. Melalui pola tanam padi “SRI” yang organik, diharapkan dapat memperbaiki kondisi tanah pertanian yang sudah mulai kritis. Hasil penanaman padi “SRI” pun lebih banyak dibandingkan dengan padi biasa.
g. Bantuan Mesin jahit untuk penyandang cacat Kondisi fisik cacat tak menjadi penghalang untuk berkarya. Justru semangat yang tinggi terpancar untuk membuktikan walaupun kondisi badan tidak sempurna, masih bisa menghasilkan karya dan yang terpenting tidak bergantung dengan orang lain. Bantuan mesin jahit diberikan oleh PLN kepada kelompok usaha Penyandang Cacat “SERASA” di Kec Cepung, Kediri. Bantuan ini diberikan sebagai salah satu upaya PLN memotivasi penyandang cacat yang berdomisisli di sekitar SUTET untuk hidup mandiri. h. Pengembangan budidaya tanaman Nilam Lahan menjadi tidak produktif adalah salah satu keluhan umum warga masyarakat terhadap keberadaan SUTET. Selain nilai ekonominya menjadi turun, pemanfaatan lahan yang tidak menganggu ROW juga menjadi penyebabnya. Padahal walaupun lahan berada di bawah SUTET, masih bisa dimanfaatkan untuk menanam pohon nilam misalnya. Dengan ketinggian 30-70cm maka pohon nilam tidak akan menganggu ROW SUTET. Minyak Nilam (Patcouli Oil) sebagai bahan baku utama industri parfum dan kosmetik yang selama ini produksi minyak nilam di Indonesia masih sangat sedikit. Padahal pangsa pasar untuk ekspor ke Amerika, Jepang, dan Eropa masih sangat terbuka lebar. Sebagai salah satu upaya PLN untuk merubah image bahwa lahan di bawah SUTET nilainya menjadi turun dan tidak dapat dimanfaatkan sekaligus sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian warga di bawah
SUTET, maka PLN bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah mengimplementasikan Teknologi Tepat Guna Budidaya Tanaman Nilam untuk pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah SUTET di desa Cinangka, Sawangan , Depok. i.
Bantuan Beasiswa untuk Masyarakat Kurang Mampu Kondisi orang tua yang tidak mampu bukan berarti menjadi halangan bagi siswa untuk terus melanjutkan pendidikan. PLN bekerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu berupa beasiswa pendidikan dan juga segala perlengkapan mereka selama menempuh pendidikan. Termasuk di dalamnya pemberian bimbingan belajar secara gratis bagi siswa tersebut.
4. Pelestarian alam termasuk penghijauan. Kegiatan pelestarian alam sampai dengan Triwulan IV Tahun 2010 untuk pemeliharaan pohon yang telah ditanam rutin setiap tahunnya yaitu penanaman pohon tanaman keras dan tananam produktif yang tersebar diseluruh Unit PLN.
Foto Penanaman Pohon di sekitar Intalasi
b. Anggaran yang telah dikeluarkan untuk masing-masing program tersebut Anggaran CSR Tahun 2010 adalah sebesar Rp. 45 Milyard dan sudah direalisasikan sebesar Rp. 45.931.385.657,- (empat puluh lima milyard sembilan ratus tiga puluh
satu juta tiga ratus delapan puluh lima ribu enam ratus lima puluh tujuh rupiah), dengan rincian sebagai berikut : No
Kegiatan
Realisasi Dana
Prosentase
(Rp.)
(%)
1.
Community Relation
2.695.260.352,-
6
2.
Community Services
21.793.408.440,-
48
3.
Community Empowering
16.411.098.831,-
37
4.
Pelestarian alam
4.503.051.002,-
10
5.
Biaya Administrasi
528.567.032,-
1
45.931.385.657,-
102
TOTAL
Ada beberapa program CSR tahun 2009 yang direalisasikan pelaksanaannya pada tahun 2010, sehingga realisasi tahun 2010 sebesar 102% dari anggaran yang tersedia. c. Perkembangan penyaluran Program Kemitraan Program Kemitraan (PK) BUMN dengan Usaha Kecil melanjutkan kegiatan dengan dana yang ada (dana bergulir) ditambah dengan penyisihan Laba perusahaan sebesar Rp. 1 milyar. Dana tersebut akan didistribusikan ke seluruh unit PKBL yang ada di PLN. Pada Tahun 2010 dilakukan perbaikan administrasi laporan Keuangan PKBL dengan menggunakan aplikasi PKBL baru. Proses perbaikan tersebut mulai dari inventarisasi piutang mitra binaan, set-up aplikasi laporan keuangan baru untuk semua unit pelaksana PKBL PLN. Dikarenakan masih dalam proses perbaikan tersebut maka alokasi anggaran PK tahun 2010 sebesar Rp. 1 Milyar belum disalurkan ke mitra binaan. Sampai dengan 2010 jumlah mitra binaan PLN kurang lebih 35.000 mitra binaan. 3. Rencana kegiatan tahun 2011 Program CSR tahun 2011 adalah : a. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan : Sasaran Program kerja Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil tahun 2011 memberikan bantuan pinjaman maupun pembinaan kepada usaha kecil dan koperasi untuk mendorong menggerakan pertumbuhan ekonomi sehingga masyarakat menjadi mandiri. Sedangkan sasaran dan Program kerja Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L) adalah masyarakat sekitar instalasi PLN, khusus sasaran Desa Mandiri Energi adalah masyarakat yang berlokasi pada daerah yang belum terjangkau listrik pada 5 – 10 tahun kedepan, juga kemungkinan lain pada masyarakat yang terkena musibah bencana dan yang masih ada kaitan dengan meningkatkan citra positif PLN serta dukungan
keberadaan PLN, sehingga masyarakat ikut memiliki dengan cara memberikan bantuan yang mengutamakan pemberdayaan berkelanjutan kepada masyarakat sekitar instalasi PLN untuk meningkatkan kesejahteraan serta penyuluhan agar masyarakat sekitar instalasi PLN ikut mengamankan dan merasa memilki instalasi tersebut. Selain masyarakat, program CSR juga melaksanakan konservasi lahan kritis dengan penanaman pohon, program tersebut mengikutsertakan masyarakat setempat sekaligus memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan generasi mendatang. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. PT PLN (Persero) hanya mengelola Program Kemitraan melalui pemanfaatan dana bergulir (revolving fund) ditambah dengan dana tambahan alokasi laba setelah pajak sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) untuk dana Program Kemitraan. Sedangkan untuk program bina lingkungan tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah). Program Kemitraan merupakan bentuk kepedulian sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) dari PT PLN (Persero) terhadap Mitra Binaan / masyarakat penyedia tenaga listrik dan disekitar kegiatan Perseroan serta mempunyai obyek Mitra Binaan yaitu Usaha Kecil dan Koperasi (UKM). Tujuan pelaksanaan Program Kemitraan adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas lapangan kerja dengan mengimplementasikan GCG (Good Coorporate Governance) guna memposisikan perusahaan memiliki makna keberadaan dimasyarakat / lingkungan yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra perusahaan. Rencana kerja Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil tahun 2011 adalah sebagai berikut : Program Kemitraan a. Program Kemitraan yang akan dilakukan tahun 2011 adalah meneruskan (revolving) sisa dana dan pengembalian pinjaman sebelumnya. b. Tambahan mitra binaan baru pada prognosa tahun 2010 sebanyak 500 mitra binaan dan proyeksi tambahan mitra binaan baru pada RKA PKBL tahun 2011 sebanyak 1500 mitra binaan. c. Alokasi sumber dana program PK untuk RKA PKBL tahun buku 2011 sebesar Rp. 20.000.000.000 (dua puluh milyard rupiah). d. Posisi Aset Bersih Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Tbk. per 31 Desember 2011 direncanakan sebesar Rp 64.301.259.021 atau sebesar 148 % dibandingkan dengan Prognosa per 31 Desember 2010 sebesar Rp 43.451.259.021 Program Bina Lingkungan Jumlah bantuan Program Bina Lingkungan direncanakan sebesar Rp 50.000.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut : -
BUMN Peduli Bantuan Bencana Alam Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Bantuan Peningkatan Kesehatan Bantuan Sarana dan Prasarana Umum Bantuan sarana Ibadah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
15.000.000.000,00 5.000.000.000,00 8.250.000.000,00 4.125.000.000,00 4.950.000.000,00 3.300.000.000,00
-
Pelestarian alam Biaya Administrasi Jumlah
Rp Rp
7.500.000.000,00 1.875.000.000,00
Rp
50.000.000.000,00
b. Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L) : Target kinerja penyaluran sebesar 95% dari total anggaran Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan Tahun 2011 sebesar Rp 45.000.000.000,- (empat puluh lima milyar rupiah). Kebutuhan dana tersebut berasal dari Anggaran Operasional PLN yang dibukukan beban diluar operasi PLN. Rencana kerja Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Community Relation, adalah kegiatan – kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait (stakeholder) misalnya pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait, untuk peningkatan hubungan baik dengan kelompok masyarakat dan pemerintah setempat, bantuan konsultasi publik, bantuan penyuluhan. 2.
Community Services, adalah program bantuan yang diberikan berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Bentuk bantuan meliputi : a) Bantuan kepada korban bencana alam, yaitu bantuan yang diberikan untuk meringankan beban para korban yang diakibatkan oleh bencana alam (force majeure) misalnya dalam tahap darurat : penyediaan bahan-bahan kebutuhan pokok, air bersih dan MCK, pelaksanaan dapur umum, pakaian, 9 (sembilan) bahan kebutuhan pokok, tenda, air bersih, obat-obatan dan tenaga medis, perahu karet, sewa angkutan / transportasi pengungsian, dan alat-alat berat ; dalam tahap pemulihan dilakukan pemberian bantuan dalam bentuk perbaikan sarana umum. b) Bantuan peningkatan kesehatan, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, misalnya : bantuan tenaga para medis, penyuluhan; peningkatan kualitas sanitasi lingkungan pemukiman, renovasi posyandu / balai pengobatan masyarakat.
c) Bantuan pengembangan prasarana dan umum, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan fasilitas kesejahteraan masyarakat, misalnya pembangunan ataupun peningkatan sarana transportasi / jalan jalan desa, bantuan prasarana air bersih, bantuan sarana olah raga bantuan rehabilitasi panti asuhan / panti jompo, bantuan sarana pendidikan / pelatihan (perpustakaan, buku paket pelajaran, pakaian seragam, peralatan olah raga), bantuan sarana kesehatan, bantuan sarana peribadatan, bantuan peningkatan / perbaikan sanitasi lingkungan, bantuan rehabilitasi prasarana dan sarana umum. d) Bantuan sarana ibadah, yaitu bantuan untuk meningkatkan kualitas sarana ibadah masyarakat, misalnya pembangunan / rehabilitasi rumah ibadah, pengadaan perlengkapan ibadah, bantuan pelaksanaan kegiatan keagamaan 3. Community Empowering, adalah program bantuan yang diberikan berkaitan dengan pemberian akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Bentuk bantuan meliputi : a) Bantuan Pendidikan dan atau pelatihan yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), misalnya beasiswa, pelatihan / pemagangan anak putus sekolah, penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. b) Bantuan pengembangan dan ataupun penguatan kelompok-kelompok swadaya masyarakat, komunitas asli, organisasi profesi. c) Bantuan meningkatkan kapasitas usaha masyarakat yang berbasis potensi sumber daya setempat. d) Bantuan pelestarian alam. e) Desa Mandiri Energi, dengan mengembangkan potensi energi daerah yang belum terjangkau listrik pada 5-10 tahun kedepan dengan melibatkan Akademisi, masayarakat dan PEMDA setempat, untuk dapat meningkatkan taraf sosial ekonomi masyarakat. 4. Pelestarian alam Program untuk mengkonservasi lahan kritis dengan penanaman pohon, yang mana tetap mengikutseratakan masyarakat setempat sekaligus memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan generasi mendatang