iv
Prakata Banyak yang berkata, perubahan adalah satu-satunya hal yang tetap dalam kehidupan. Demikian halnya Bumi tempat tinggal kita. Berbagai perubahan di alam yang telah dirasakan manusia adalah cerita yang sudah berulang-ulang terjadi dalam perjalanan waktu. Dibalik cerita ini ada simpulsimpul yang bisa kita raba dan rasakan, walau mengurainya menjadi makna adalah persoalan yang lain. Akhir-akhir ini kita telah bersama-sama cermati kalau bumi menjadi semakin panas, cuaca makin tak terduga, bencana alam datang silih-berganti, dan hidup manusia makin bergejolak dan dipenuhi konflik. Perubahan ini tanpa sadar memiliki sebab-akibat yang sambung-menyambung dalam sebuah siklus, bahkan antara yang hidup dan yang mati. Buku ini berusaha menjelaskan siklus alam menakjubkan tersebut, sekaligus peran penting Indonesia di dalamnya dengan bahasa yang sederhana, yaitu bahasa keberagaman. Keberagaman fisik di Bumi telah kita lihat dan rasakan secara tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari. Namun apa yang terjadi dibaliknya, proses-proses yang melahirkan serta hubungan di antara bagian-bagiannya adalah cerita lain yang sangat menarik. Sebuah cerita yang perjalanan dalam membacanya bisa mengundang decak kagum kita, kebanggaan, rasa hormat, rasa sayang hingga akhirnya lompatan kesadaran untuk menembus batas. Dan beragam cerita tentang tanah air yang sifatnya ilmiah ini penuturannya masih jarang kita dengar, baik dari dongeng lisan atau bahkan bangku sekolah. Fakta dan cerita mampu melahirkan sejuta makna, bila saja kita pandai menggenggamnya sebagai pisau untuk membedah zaman. Apa yang dianggap masyarakat kuno
v sebagai misteri, riwayat dan sejarah yang luar biasa dari tanah air Indonesia ternyata masih mengenakan ’jubah’ yang sama. Jubah sekaligus ’tabir’ yang masih berkilau memukau bahkan kalangan ilmuwan modern dengan peralatan yang paling canggih sekalipun. Mengapa tanah air kita dihuni oleh begitu banyak rupa suku dan bangsa, mengapa tanah air kita ditumbuhi dan ditinggali oleh hewan dan tanaman yang tampak tak terhingga jenisnya, dan mengapa tanah air kita menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Untuk memahami simpul-simpul misteri ini kita perlu berangkat dari tempat kita berpijak, ’tanah’ dan ’air’ menjadi titik awal utama perjalanan tersebut. Tanah dan air dalam arti yang harfiah dan seluas-luasnya, dari pusat Bumi hingga angkasa luar yang tak berbatas. Dan karena dua hal yang sama tidak melahirkan pengetahuan baru, perjalanan ini akan dimulai juga dengan mencatat dan mencermati perbedaan-perbedaan. Sebuah karunia yang diberikan dengan luar biasa oleh alam Indonesia. Dengan menelusuri keberagaman luar biasa yang tersimpan di negeri Indonesia, semoga kita dapat lebih dekat dan terhubung dengan kesadaran dan keindahan misterinya. Dan untuk lebih mengenal kebesaran ini, penulis telah berusaha mengumpulkan ratusan fakta menarik mengenainya. Sejumlah besar fakta-fakta ini sifatnya unik atau tidak terdapat di negara lain, beberapa memiliki nilai penting dan strategis dalam kehidupan, dan beberapa lainnya mempunyai nilai rekor yang mengungguli hal serupa dari negara lain di dunia. Fakta-fakta luar biasa ini akan menyadarkan kita akan besarnya ’misteri’ yang disimpan oleh tanah air Indonesia. Fakta-fakta yang tersebar di berbagai dimensi, mulai dari lautan, pegunungan, kulit Bumi, udara dan cuaca, tanah, bentuk-bentuk alam hingga kekayaan mineral luar biasa yang dikandungnya. Seluruh fakta yang akan
vi menyadarkan kita sebagai sebuah bangsa bahwa Indonesia adalah negeri adikuasa yang sesungguhnya di dunia. Sebelumnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah memberikan bantuan, inspirasi, dorongan dan semangat serta doa yang tak hentihenti sehingga akhirnya menghantarkan buku ini ke tangan pembacanya. Terima kasih kepada Tuhan alam semesta, terima kasih kepada Ayah, Ibu, Adik-adik, Saudara-saudara dan seluruh kawan yang telah menjadi bahan bakar dan energi luar biasa dalam penulisan buku ini. Tak lupa juga ucapan rasa terima kasih yang besar kepada masyarakat dari dunia maya yang berkumpul di tempat-tempat seperti Google, Wikipedia, dan lain-lain yang telah menyediakan timbunan luar biasa materi dan informasi ilmiah yang menjadi kerangka dari buku ini. Jakarta, 29 September 2010 Awe
vii
Daftar Gambar Gambar 2.3.1. Konsep benua tersambung Alfred Wegener
10
Gambar 2.3.2. Ilustrasi ‘Gugusan Gunung Berapi Bawah Laut’
12
Gambar 2.3.3. Nama-nama Gugusan Gunung Berapi Bawah Laut di dunia
13
Gambar 2.3.4. Lempeng-lempeng utama di dunia
18
Gambar 2.3.5. Subduksi lempeng pada busur kepulauan
21
Gambar 2.4.1. Siklus bebatuan
24
Gambar 2.7.1. Peta jalur ’Arus Lintas Indonesia’ (Arlindo)
33
Gambar 2.7.2. Siklus lautan global (global conveyor belt)
35
Gambar 2.7.3. Siklus lautan global (lengkap)
36
Gambar 2.8.1. Jumlah pelepasan sedimen dari Sungai-sungai di dunia
40
Gambar 2.9.1
Peta lintasan badai siklon tropis dunia 1945 – 2006
Gambar 2.10.1 Peta cekungan sedimen Asia Tenggara
46 56
viii
Daftar Isi Prakata Daftar Gambar Daftar Isi BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Bumi Yang Bernafas dan Berdetak 2.1 Kelahiran 2.2 Lapisan-lapisan Bumi 2.3 Kulit Bumi 2.4 Siklus Batuan 2.5 Skala Waktu Geologi 2.6 Tanah 2.7 Lautan 2.8 Siklus Air 2.9 Iklim dan Cuaca 2.10 Sumber Daya Mineral 2.11 Bumi dan Unsur Semesta 2.12 Planet Yang Hidup BAB 3. 253 Rekor Geodiversitas Indonesia A. Keunikan Geografis B. Keunikan Lautan C. Keunikan Iklim D. Keunikan Gunung Berapi E. Keunikan Lempeng F. Keunikan Tanah G. Keunikan Bentuk Alam (Geomorfologi) H. Keunikan Siklus Air I. Keunikan Komposisi Kimia (Geokimia) J. Keunikan Sumber Daya Mineral BAB 4. Penutup Daftar Pustaka
iv vii 1 5 5 8 10 22 26 29 31 37 42 48 51 55 59 59 69 88 99 108 134 142 162 170 191 214 218
44 | M i s t e r i B u m i N u s a n t a r a tersebut, dan mengalami kemunduran pada sekitar 3595 BP (Before Present/Sebelum sekarang-1950), yaitu pada saat intensitas musim panas muson yang lemah (Fleitman et al., 2003) atau masa kesulitan air. Peradaban di lembah Indus, India, juga tidak lepas dari tangan perkasa iklim. Masyarakat kebudayaan Mehrgarh yang budaya serta teknologinya menjadi dasar bagi peradaban di kota Mohenjodaro, Harappa, bermigrasi dari tempat asli mereka di sebelah barat daya Pakistan, tepatnya Balukistan sekarang karena diakibatkan oleh tekanan iklim. Migrasi masyarakat ini ke lembah Indus yang subur (2600 2000 SM) bertepatan dengan melemahnya curah hujan muson panas yang membuat iklim di daerah Balukistan menjadi semakin kering. Korelasi antara iklim dan peradaban manusia tidak berhenti sampai di sini. Seiring dengan catatan sejarah yang semakin akurat, bukti-bukti yang memaparkan keperkasaan alam muncul semakin banyak. Hujan lebat pembawa kesuburan bagi padang rumput yang muncul karena angin muson di Asia bertepatan juga dengan menyebarnya kekaisaran Mongolia pada akhir periode cuaca hangat di abad Pertengahan. Luas maksimum kekaisaran Mongolia yang membentang sampai Eropa Timur pada tahun 1227 bertepatan dengan akhir periode lembab atau hujan lebat sebelumnya. Menyusutnya kekaisaran besar Mongolia juga bersamaan dengan berubahnya iklim menjadi lebih kering pada awal abad ke-14. Sementara itu, di India, jatuh dan bangkitnya kekaisaran Mughal juga terjadi bersamaan dengan fenomenafenomena pergantian iklim. Babur, Kaisar pertama Mughal naik tahta pada masa presipitasi musim panas muson (tahun 1527) yang membuat tanah di India subur dan menghasilkan. Sementara, jatuhnya kekaisaran terakhir Mughal, Aurangzeb, selain karena kebijakan-kebijakan yang kacau bertepatan juga
106 | M i s t e r i B u m i N u s a n t a r a tahun serta 1500 yang diketahui dan memiliki kemungkinan meletus dalam periode waktu yang sama. 72. Gunung Merapi di Yogyakarta merupakan gunung berapi dengan letusan piroklastik yang paling teratur di dunia. Walaupun rata-rata jumlah letusan Gunung Merapi termasuk kecil jika dibandingkan dengan gunung Nyramuragia, Kilauea dan Vesuvius, akan tetapi kecepatan produksi batuan cair (magma) dari gunung tersebut bisa dibilang konstan (tetap atau stabil) selama 100 tahun terakhir. Selama satu abad (100 tahun), volume lava yang dilepaskan oleh Gunung Merapi diperkirakan mencapai kurang lebih 100,000,000 meter kubik, sebuah angka yang dapat dengan mudah dibagi oleh angka 100. Gunung Merapi telah aktif secara berkala dan menghasilkan batuan basalt dan basaltik andesit dengan komposisi medium-K (kandungan potassium tingkat menengah) pada masa awal aktifitasnya yang berubah perlahan-lahan kandungannya menjadi high-K (kandungan tinggi potassium) sejak 1900 BP (Before Present) sampai sekarang. 73. Letusan Gunung Galunggung pada tahun 19821983 merupakan letusan yang langka karena berlangsung dalam waktu yang sangat lama dibandingkan rata-rata letusan serupa dalam sejarah dunia. Letusan yang berlangsung dari tahun 1982 sampai dengan tahun 1983 dan memakan waktu sampai sembilan bulan ini merupakan salah satu letusan yang menimbulkan aliran piroklastik paling
121 | M i s t e r i B u m i N u s a n t a r a uranium-238, uranium-235 dan thorium-232. Di sepanjang busur Sumatera terdapat setidaknya 30 sistem dengan temperatur tinggi yang menjadi sumber dari tingginya gradien termal di daerah tersebut. Kemudian dalam sistem ini ditambah lagi dengan 11 gunung berapi aktif, lima gunung berapi yang melepaskan gas dari magmanya dan satu kaldera (Toba) yang semuanya tergabung dalam sistem Patahan Sumatera. Daerah dengan gradien panas bumi yang tinggi terutama berada di sebelah timur daripada pegunungan Bukit Barisan, bagian kulit Bumi di daerah tersebut telah mengalami proses peregangan, dan menjadi lebih tipis. Keadaan yang membuatnya sangat cocok menjadi tempat terbentuknya hidrokarbon baik gas maupun minyak. 96. Indonesia merupakan daerah yang mengalami pengangkatan (uplift) lempeng tektonik yang tercepat di dunia. Daerah-daerah di dunia yang mengalami fenomena seperti ini biasanya merupakan daerah yang berada pada marjin aktif lempeng-lempeng utama dunia, seperti Kepulauan Ryukyu, dan Barbados. Salah satu petunjuk yang paling jelas akan besarnya kecepatan uplift atau gerakan vertikal lempeng di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari posisi ketinggian terumbu karang. Rata-rata laju terangkatnya landasan terumbu karang di Indonesia bisa mencapai 5 m/ka (meter/kilo-annum) atau 5 meter-per-seribu tahun, dengan karang yang tertinggi berasal dari masa Tertiary. Contoh dari kecepatan pengangkatan (uplift) tinggi seperti ini adalah Gunung Dirun Timur dalam bentuk teras terumbu karang pada ketinggian 1,293 meter di atas
151 | M i s t e r i B u m i N u s a n t a r a karena ditemukan pada batuan non volkanik dan ditemukan pada kedalaman yang kecil (dangkal). Lapisan penudung yang berperan membatasi pergerakan fluida dan lapisan reservoar yang menyimpannya pada sistem panas bumi tersebut ditemukan pada kedalaman 300 dan 600 meter. Sistem panas bumi di Waesalit memiliki manifestasi (wujud) berupa mata air panas, fumarol (uap air panas), dan tanah panas yang mengeluarkan uap, sinter silika serta batuan metamorfik. 144. Di Indonesia Timur terdapat gelombang (undulasi) geoid yang tertinggi di dunia. Geoid adalah permukaan ekipotensial dari medan gravitasi Bumi yang paling mendekati ratarata tinggi permukaan laut. Gelombang (undulasi) geoid adalah perpotongan (bentuk irisan) atau hasil rata-rata antara model Bumi jenis ‘geoid’ dengan 'ellipsoid'. Model 'ellipsoid' berasumsi bahwa permukaan Bumi mempunyai kepadatan yang homogen (sama atau merata) sementara model 'Geoid' menghitung terdapatnya perbedaan gravitasi atau perbedaan kepadatan material di kulit Bumi di setiap tempat. 145. Lapangan geotermal Awibengkok di Jawa Barat adalah salah satu sistem geotermal jenis vulkanik-andesitik-komposit yang terbesar di dunia (Hulen and Anderson, 1998; Hulen et al., 2000). Lapangan panas bumi Awibengkok berlokasi di Gunung Salak yang terletak di Provinsi di Jawa Barat dengan sistem panas Bumi yang membentang, melewati kompleks pegunungan