SEAMOLEC Internship Magazine
Profile Redaction Dyah Permatasari Email:
[email protected] SMKN 1 Surabaya DKV
Ilvi Nur Diana Email:
[email protected] SMKN 1 Surabaya DKV
Miranda Yuka P. Email:
[email protected] SMKN 1 Surabaya Multimedia
SEAMOLEC Internship Magazine
Rezha Pratama A. Email:
[email protected] SMKN 1 Surabaya Multimedia
Retno Putri M. Email:
[email protected] SMKN 1 Surabaya Administrasi Perkantoran
Akhmad Naufal R. Email:
[email protected] SMKN 1 Surabaya Rekayasa Perangkat Lunak
Konten
Pengalaman Magang Sederhana Penuh Makna Ketika Benci Menjadi Sahabat Jalan Jalan Bareng Anak Magang Perjuangan Hidup
By: Akhmad Naufal R.
Pengalaman Magang
S
EAMOLEC, tempat prakerin impian ku, setiap hari setiap malam saya berdo’a agar bisa prakerin ditempat ini, dan Alhamdulillah atas izin Allah saya bisa prakerin ditempat ini dan bertemu orang‐orang hebat. Oh iya perkenalkan dulu nama saya. Nama saya Akhmad Naufal Refandi, bisa dipanggil naufal, nofal, nopal. Saya berasal dari SMK Negeri 1 Surabaya. Saya lagi duduk dibangku SMK kelas 11, Saya disini ditempatkan di divisi IT Content yang dimanageri oleh ibu Cahya. Oleh ibu Cahya disini saya diberi tugas untuk membuat ulang buku dengan tebal sekitar 200‐an halaman. Buku itu diterjemahkan kedalam versi web. Awal nya sih buku nya didesain semirip mungkin dengan buku aslinya. Jadi kita serasa baca buku didalam PC. Namun berhubung yang versi mirip buku ini terlalu lemot atau loading nya lama, akhir nya diputuskan untuk mengganti nya mirip pdf tetapi tidak sesederhana itu, Saya bekerja juga tidak sendiri, saya dibantu oleh Andri teman sekelas saya. Saya juga pernah mendapat teguran satu kali dari salah satu staff di seamolec akibat terlambat, pada esok hari nya perbuatan itu tidak akan saya ulangi lagi, kapok lah. Saya juga punya sedikit cerita di kos tempat tinggal saya dan teman‐teman, di kos‐kos an seringkali kecoa berterbang an dan memaksa kita untuk bertempur dengannya, dengan bermodal alat seada nya kami pun sukses membuat kecoa tewas. Selang
5
beberapa menit kecoa itu terbang lagi untuk mengajak berperang, kami pun bilang “siapa takut”. Namun di kos‐kos an ada satu temen saya yang sangat takut dengan kecoa, apalagi kalau terbang, bisa‐ bisa langsung melompat‐lompat :v Hidup disini memang butuh sesuatu yang lebih, termasuk tekad, materi, semua nya. Banyak sekali pengalaman yang saya dapat disini. WILLKOMMEN adalah nama buku bahasa jerman yang saya dan andri kerjakan disini, siapa tau dengan mengerjakan buku ini bisa main ke Jerman. Mungkin cuman itu cerita yang bisa saya bagikan. Terimakasiih
By: Retno Putri M.
A
rtikel ini saya buat berawal dari perjalanan Magang di sebuah kantor SEAMOLEC Tangerang Selatan. Saya sekolah di SMK Negeri 1 Surabaya. Saya Retno Putri Mahayu Ningtyas, jurusan saya adalah Administrasi Perkantoran. Saya kelas XI . Saya magang disini dengan 8 teman satu sekolahan tetapi berbeda jurusan. Awal saya belum saling dekat satu sama lain. Kita semua kenal pada waktu pertama pertemuan rapat wali murid untuk membicarakan perjalanan selama magang di SEAMOLEC. Setelah itu kita berangkat bersama, sudah saling kenal .
harus tetap semangat dan menjaga kesehatan. Kita jauh dari orang tua untuk mencari ilmu yang baik dan banyak pengalaman . Saya Magang di SEAMOLEC divisi sekretaris yang berada di lantai 3. Manager dari sekretaris sendiri adalah Bu Aline Almandha. Dia membimbing saya selama 6 bulan magang disini. Saya magang di SEAMOLEC mendapat banyak ilmu , dalam sekretaris sendiri saya sudah bisa untuk mengurus surat‐surat dan yang lain. Saya di sekolah belum pernah praktek sendiri seperti disini. Saya di sekolah mendapat materi dalam jurusan tetapi belum pernah mencoba dan belum ada fasilitas seperti disini juga.
Saya mempunyai sahabat baru selama tinggal di Tangerang Selatan yang bernama Dyah, Miranda dan Ilvi. Mereka adalah teman dekat yang tinggal satu kos dengan saya. Kita selama beberapa bulan disini, selama senang , sedih, dalam keadaan apapun mereka selalu ada semua untuk persahabatan kita. Selama kita jauh dari orang tua
Selain ilmu dalam divisi sekretaris sendiri, saya magang disini juga belajar aplikasi android seperti kamus app inventor, videoscribe. Anak SMKN1 yang sudah pernah magang di SEAMOLEC, banyak cerita untuk pengalaman yang lebih selama disini.Dan saya
6
sendiri bersama teman‐teman yang lain, juga merasakan sendiri bagaimana selama hidup 6 bulan disini . Hidup jauh dari orang tua banyak kesan yang tidak terlupakan. Seperti halnya bisa lebih mandiri dan bisa tau mana yanglebih baik untuk masa depan saya sendiri. Kita disini jika libur magang hari sabtu dan minggu, biasanya bermain kemana‐mana. Selain itu juga biasanya di sore hari kita jogging bersama di Danau Universitas Terbuka. Disana banyak orang untuk jogging , biasanya digunakan juga untuk outbond. Saya di Jakarta sudah beberapa kali, tetapi di Tangerang Selatan sendiri belum pernah. Ini awal untuk lebih tau bagaimana keadaan di kota tersebut. Teman saya yang lain baru pertama ini luar kota sampai di kota ini. Saya ke Monas sudah 5 kali. Selain itu saya dan teman‐teman sudah pernah mengunjungi tempat wisata seperti : 1. Monas 2. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 3. Kubah Emas 4. Kota Tua Jakarta 5 Hotel Indonesia (HI)
7
Disini meskipun seperti tidak punya beban seperti di sekolah biasanya, disini mempunyai tanggungan pribadi seperti cuci baju dan lainnya. Jauh dari orang tua selalu terfikirkan untuk kangen rasanya untuk cepat pulang ke Surabaya. Pesan Saya sendiri selama disini : “ untuk melangkah demi masa depan saya harus tetap berusaha, belajar dan berdo’a. untuk adik kelas yang mau nerusin magang di SEAMOLEC, berjuang lah semaksimal mungkin jangan pantang menyerah.
Cerpen
By: Ilvi Nur Diana
Ketika Benci Menjadi Sahabat
S
ebut saja namaku via, aku bersekolah disalah satu smp terkenal di Surabaya. Di sekolah itu lah aku menemukan seorang sahabat yang baik, sebut saja namanya wina. Wina adalah sahabat baikku dia juga teman sd ku. Apapun yang terjadi padaku aku selalu curhat padanya, begitu pula dia. Di sekolah juga mempunyai teman yang menjengkelkan namanya adalah rena. Dia adalah teman sekelas. Apapun yang aku lakukan dia selalu berkomentar dan selalu mengejekku. Entalah aku tak tau apa yang ada dipikirannya sehingga dia bersikap begitu padaku, tapi terkadang dia juga bersikap baik padaku. Setiap hari aku selalu berharap cepat – cepat kelas 2 dan berharap tak sekelas lagi dengannya. Dan akhirnya kenaikan kelas pun tiba dan saat – saat yang aku nantikan pun telah tiba. Dan apa yang aku harapkan setiap hari pun terwujud, akhirnya aku tak sekelas lagi dengan rena, betapa senangnya hatiku saat itu. Tapi aku tak sepenuhnya senang karna walaupun tak sekelas tapi masih saja bertemu setiap hari dengannya. Entah mengapa aku seolah – olah membenci dirinya, tapi hati berkata lain aku tak mungkin membencinya meskipun dia telah mengejekku dan selalu mengkritikku. Hingga suatu ketika aku mulai benar – benar jengkel dengannya. Semua berawal ketika dia mefitnahku didepan teman – temanku ketika itu aku mulai membencinya. Dan setiap kali bertemu dijalan aku seolah – olah tak melihatnya dan bersikap cuek padanya. Hati ini terkadang membuatku bingung disisi lain aku membencinya dan disisi lain ingin merubah semuanya untuk menjadi teman baiknya tapi kurasa itu tidak mungkin.
8
Dan hingga suatu hari saat aku bersama sahabatku wina sedang beristirahat di taman tiba – tiba rena menghampiriku. Entah ulah apa lagi yang akan dibuatnya untuk mempermalukanku. Dan rena pun duduk disampingku sambil berkata “kenapa sih kamu cuek padaku” akupun menjawab dengan nada cuek “pikir saja sendiri apa yang membuatku cuek padamu”. Setelah mendengarkan jawabanku rena pun tanpa kata pergi meninggalkanku. Keesokan harinya, pagi – pagi sekali rena datang mengahampiri ke kelas dan meminta maaf dan dia berjanji tak akan melakukan hal itu lagi. Aku pun memaafkannya dan aku berkata padanya “aku maafkan kok dan sudahlah yang lalu biarkanlah berlalu, yang penting mulai sekarang kamu tak mengulanginya lagi dan sekarang kamu menjadi teman baikku. Kebimbanganku sekarang mulai terjawab. Yang awalnya kurasa tak mungkin menjadi teman baiknya sekarang ke tidak mungkinan itu menjadi mungkin. Dan kini aku dan rena menjadi sahabat. Kini aku memiliki 2 sahabat yaitu wina dan rena semoga saja kita akan menjadi sahabat selamanya. Terkadang seseorang yang kita benci suatu saat akan menjadi seorang teman yang sejati. Mungkin dulu dia sealu mengkritikku tapi dibalik kritikannya itu dia membuatku bangkit dan lebih sabar menghadapinya, dan aku anggap kritikan itu sebagai sebuah pujian yang menyakitkan.
By: Dyah Permatasari
Jalan-Jalan Bareng
H
ai sahabat SIM, aku mau berbagi cerita nih saat jalan‐jalan bareng temen magang di SEAMOLEC mulai dari anak SMK sampai anak kuliahan. Tanggal 20 Januari 2015 hari Selasa, pada saat itu kita libur karena karyawan SEAMOLEC lagi ada acara rapat kerja di Bogor. Nah, dimulai dari kita berkumpul di depan Komplek UT pada pukul 09.00 sampai pukul 11.00 gara‐gara anak SMK yang laki‐laki pada molor bangunnya, huft. Dengan wajah yang sudah mulai kusut kita berangkat dengan naik angkutan umum bersama 20 orang yang sebagian belum saya kenal karena kita belum kenalan hehe. Balik ke cerita, tujuan awal kita yaitu Kota Tua. Di awal perjalan cuaca sudah tidak bersahabat karena hujan.
Sesampainya di Kota Tua tapi cuacanya juga masih sama saat kita perjalanan, ya hujan. Akhirnya kita memutuskan untuk berteduh. Setelah beberapa menit kita menunggu akhirnya hujan sedikit reda, kita melanjutkan perjalanan menuju lokasi dengan berjalan kaki karena sudah dekat. Setelah kita sampai di tempat yang pas buat foto‐foto, hujan pun datang kembali mengguyur kita. Yah, akhirnya kita berteduh lagi. Tapi meskipun berteduh kita masih terus narsih loh.
9
Anak Magang
Setelah puas berfoto foto sampai lupa perut belum diisi, akhirnya kita mampir ke salah satu tempat makan cepat saji tempatnya di dekat stasiun kota. Meskipun kita anak kos apa salahnya kan sesekali kita makan di tempat saji hehe. Lanjut ke cerita, tujuan selanjutnya kita menuju ke Monas, Monumen Nasional. Meskipun kita juga pernah kesana sebelumnya tapi ini berbeda, dulu kita kesana siang hari dan sekarang malam hari. Berbeda dengan siang hari, jika malam monas lebih terlihat berwarna karena disorot dengan lampu. Hari sudah gelap, sekitar pukul 19.00 kami pun akhirnya pulang karena sudah terlalu banyak foto dan jalan jalan hehe. Ceritanya sampai segini dulu ya, soalnya masih banyak anak magang SEAMOLEC yang mau berbagi karyanya juga nih. Terima kasih.
By: Miranda Yuka Parastika
Perjuangan Hidup
H
allo! Namaku Miranda Yuka Parastika, biasa dipanggil Miranda. Aku anak terakhir dari tiga bersaudara. Yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Dari kecil aku diajarkan orangtuaku tentang arti kehidupan. Maksudnya adalah aku diajarkan untuk selalu mandiri dan gak boleh manja, yah itulah ajaran mereka. Selain itu, mereka juga selalu berpesan kepadaku dan kedua kakakku untuk belajar yang pintar agar kita bisa sukses, eits! tapi jangan ada yang ketinggalan, kita harus nurut apa kata orangtua kita, karena apa? Karena restu orangtua adalah restu Allah, jadi jangan sampai kita menyakiti hati orangtua kita, apalagi sampai mereka menangis karena tingkah laku kita, jangan sampai ya! Dari dulu aku selalu bercita‐cita menjadi orang sukses, emang ya siapa yang gak mau jadi orang sukses? Pasti semuanya juga mau, tapi tergantung bagaimana kita menjalani niat tersebut. Emang sih aku belum jadi orang yang bener‐bener sukses, tapi aku bakal buktiin kalau aku bisa, ya pasti semuanya butuh proses dan berawal dari nol dulu. Untuk jadi orang sukses, aku belajar dari orangtuaku dan kedua kakakku. Contohnya orantuaku, setelah mereka menikah, mereka hidup mandiri dan mereka tinggal mengontrak dengan tempat tinggal yang minim sekali cukup ditempati mereka berdua saja. Dulu, Ayahku bekerja ikut orang yang gajinya tidak seberapa, dan serba kecukupan sedangkan
Ibuku tidak bekerja. Kemudian mereka berfikir, jika hidupnya begini terus, tidak ada kemajuan, maka mereka mencoba mengubah keadaan, dengan usaha sendiri. Yang pertama mereka berjualan pakaian, mereka lakukan pekerjaan tersebut sambil menabung untuk membeli rumah sendiri. Ya hasilnya lumayanlah dan bisa membeli rumah bekas yang masih beralasan tanah dan belum terpasang listrik. Meskipun seperti itu, mereka tidak menyerah, mereka tetap bersemangat untuk bisa mencukupi kebutuhan dan untuk memperbaiki rumah. Saat memasang listrik mereka hanya punya uang 10 ribu saja, dan uang tersebut tidak cukup, dan dengan terpaksa mereka harus merelakan cincin kawin mereka untuk melunasi pembayaran pemasangan listrik. Sungguh penuh perjuangan ya. Setelah berangsur lama, mereka memutuskan untuk mencicil mobi bekas yaitu mobil Carry, maksud mereka adalah untuk berjualan nasi keliling dengan mobil tersebut. Maka mereka memutuskan untuk berjualan nasi keliling. Kehidupan terus berjalan, setelah mereka berjualan nasi keliling, mereka membeli lahan untuk berjualan tetap. Yah dari situ, satu per satu mulai ada pelanggan tetap. Hasilnya, mulai ada peningkatan. Hasil tersebut untuk membeli peralatan‐perlatan rumah, mengecat rumah, memperbaiki rumah dan kebutuhan sehari‐hari. Dan akhirnya dari situlah sumber pencarian uang. Dan Alhamdulillah bisa mencukupi semua kebutuhan, entah kebutuhan sekolah maupun
10
kebutuhan rumah. Itulah perjalan kehidupan orangtuaku mulai dari nol sampai sekarang. Saat aku SMP, aku pengen melanjutkan ke SMA Negeri komplek, seperti SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 2 dan setelah itu kuliah. Tapi, setelah aku fikir‐fikir biaya kuliah tidak sedikit, dan jika lulus nanti SMA tidak kuliah, pasti akan sangat sulit mencari pekerjaan yang mapan. Maka dari itu bagaimana caranya agar setelah lulus SMA bisa langsung kerja mapan, dan akhirnya yang paling tepat adalah melanjutkan ke SMK yaitu Sekolah Menengah Kejuruan, yah itulah tempat yang tepat untukku, tapi kita harus memilih jurusan. Dan rencana aku pilih jurusan Multimedia, jurusan yang tepat untukku, karena semua yang ada di multimedia adalah yang aku cari dan aku sukai. Saatnya untuk memilih dimana SMK yang tepat untukku. Dan setelah aku tanya‐tanya orang sekitarku, SMK yang paling bagus adalah SMK Negeri 1, dan kebetulan disana ada jurusan multimedia. Betapa senangnya hatiku, aku makin bersemangat belajar agar nanti nilai danemku bisa sampai masuk situ. Dan Allah masih sayang sama aku, Allah mendengar do’aku, aku pun bisa masuk SMKN 1 jurusan multimedia meskipun waktu pendaftaran penuh dengan ketegangan karena terus kegeser dari seleksi, dan detik‐detik terakhir namaku masih ada disitu, dan… yeay aku berhasil, terimakasih Ya Allah inilah yang aku tunggu‐ tunggu, Ayah dan Ibuku pun bangga dengan semua perjuanganku, dan mereka berpesan “Ayah dan Ibu akan mencukupi semua kebutuhan sekolahmu, berapa pun itu, asalkan kamu niat dan harus belajar yang pintar” itulah pesan mereka. Dalam hati aku tancapkan niat dan keseriusan dengan semangat, wetseh bahasaku hehe.. dan aku akan membuktikan semuanya pada mereka kalau aku bisa menempati semua pesan mereka. Aku memilih jurusan multimedia karena aku ingin jadi fotografer professional selain itu aku juga suka dalam hal pertelevisian. Dari situ aku bercita‐ cita menjadi seorang fotografer dan sutradara yang professional. Aku berkeinginan bercita‐cita seperti itu karena menurutku menjadi seorang fotografer dan sutradara adalah hal yang
11
menantang dan sangat menyenangkan. Bisa dikatakan menantang karena harus punya banyak inspirasi yang menarik tapi asik di lakukan. Ada salah satu inspirasi untuk menjadi sutradara yaitu Ifa Isfansyah. Sebelum menjadi sutradara, ia mendirikan komunitas independen bernama Fourcolours Films yang aktif memproduksi film‐ film pendek pada tahun 2001. Film pendek pertamanya adalah Air Mata Surga, ia menyutradai bersama Eddie Cahyono, dan diundang oleh Festifal Film‐Video Indonesia 2002 sebagai film pembuka. Pada tahun 2007, ia memproduksi film pendek Setengah Sendok Teh. Ifa menjadi salah satu sineas Asia yang terpilih untuk mengikuti Asian Film Academy di Pusan International Film Festival 2006 dan berhasil memenangkan scholarship award di Fakultas Film dan Video Dongseo University/Im Kwon Taek Film School, Korea. Sampai Desember 2008 ia tinggal di Pusan, Korea Selatan. Tahun 2009, Ifa Isfansyah mengawali debut film panjang pertamanya, Garuda di Dadaku. Pada tahun 2011, filmnya Sang Penari meraih Citra dan mengukuhkan dirinya sebagai Sutradara Terbaik dalam FFI 2011. Dari situlah aku termotivasi untuk menjadi sutradara yang menciptakan banyak karya, yang pastinya butuh proses untuk menjadi sutradara yang professional. Jika nanti aku sudah menjadi sutradara yang professional, aku akan menciptakan karya – karya yang bagus dan disukai banyak orang. Dan pastinya semuanya butuh perjuangan dan restu dari orangtua kita. Dan jika nanti aku jadi orang sukses, aku akan bahagiakan orangtuaku dan keluargaku yang sudah mendukungku dan memberikan semangat kepadaku. Dan aku akan memperjuangkan itu semua agar menjadi orang yang sukses dan berguna bagi semua orang.