PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMPERSIAPKAN PERTEMUAN/RAPAT KELAS XII APK 2 SMKN 1 SURABAYA
Anggun Hadi Rakhmawati dan Meylia Elizabeth Ranu Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT A good teaching material is the one who can push and affect the curiousity of student in knowing the learning material. That is why the module has to be arranged creatively, innovativelly, based on the standard competence comprehensive and can affect the student’s mindset about the learning material. The subject of this research are twenty students in XII APK 2 class. The approach which is used in the research is Four D Models approach. They are define, design, develop, and dissemination. The valuation of development is done be expert validators based on four components, they are the module’s material, the presentation, the language, and grapich. The properness valuation level of module’s material is 80%. The percentage of the presentation’s properness is 84%, the persentage of the language’s properness is 74%, and the percentage of grapich’s properness is 85%. The total of valuation based on those four components is with the propercriteria. The experiment to the students also gives a good valuation with the percentage of 81,93%. Ths research until develop so that for further research advised to dissemination. Key word: module, standard competence prepares the meeting ABSTRAK Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang mampu mendorong dan mempengaruhi keingintahuan siswa terhadap materi pembelajaran. Oleh karena itu, modul harus disusun secara kreatif, inovatif, sesuai dengan kompetensi dasar, penggunaan bahasa mudah dimengerti oleh pemahaman siswa serta dapat memengaruhi pola pikir siswa terhadap materi pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah 20 siswa kelas XII APK 2 SMKN 1 Surabaya. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan 4-D yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Hasil validasi menunjukkan penilaian yang baik pada kelayakan modul yang dikembangkan. Tingkat kelayakan penilaian materi modul sebesar 80%. Kelayakan penyajian mendapatkan persentase 84%, kelayakan kebahasaan mendapatkan persentase sebesar 74% dan kelayakan kegrafikan mencapai persentase sebesar 85%. Total penilaian pada 4 komponen penyusunan untuk modul keseluruhan mencapai skor sebesar 80,75% dengan kriteria penilaian layak. Uji coba pada siswa juga memberikan kesimpulan penilaian yang layak dengan persentase total sebesar 81,93%. Penelitian ini hingga pada tahap pengembangan sehingga untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian hingga tahap penyebaran. Kata kunci: Modul, Kompetensi Dasar Mempersiapkan Pertemuan
PENDAHULUAN
mengembangkan prestasi peserta didik untuk
Latar Belakang
mengetahui berbagai macam informasi dan
Dalam
memenuhi
kebutuhan
hidup,
perkembangan pengetahuan. Seperti yang
manusia memerlukan pendidikan yang baik
telah disampaikan oleh pemerintah bahwa
agar dapat melakukan komunikasi dalam
anak bangsa wajib mendapatkan pendidikan
kehidupan
mulai
sehari-hari.
Manusia
dan
dari
Taman
Kanak-Kanak
(TK),
pendidikan mempunyai hubungan yang sangat
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
erat sehingga keberadaan keduanya tidak
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
dapat dipisahkan. Pendidikan merupakan
(SMA) hingga Perguruan Tinggi. Peserta
salah satu upaya yang secara sistematis akan
didik diharuskan mendapatkan pendidikan
mengarah
minimal sampai duduk di bangku Sekolah
pada
perubahan
terhadap
pengetahuan dan perilaku peserta didik menjadi lebih dewasa. Tujuan pendidikan yang
paling
utama
adalah
untuk
Menengah Atas. Seiring dengan perkembangan zaman, kehadiran
teknologi
yang
berkembang
mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan
dikalangan masyarakat cukup pesat. Dengan
preambule/pembukaan Undang-Undang Dasar
adanya perkembangan teknologi ini, sumber
Negara Republik Indonesia tahun 1945.
daya manusia yang dihasilkan juga harus lebih
Sebagaimana pula tercantum dalam Undang-
berkualitas
Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun
perkembangan teknologi yang ada. Untuk
2005 Pasal 8 disebutkan bahwa guru wajib
menghasilkan sumber daya yang berkualitas
memiliki kualifikasi akademik, rohani, serta
dibutuhkan juga pendidikan yang baik dan
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
berkualitas untuk mengembangkan mutu dari
tujuan
(Prastowo,
sumber daya manusia tersebut. Kualitas
pendidikan
pendidikan tidak hanya ditentukan oleh
diharapkan dapat mengarahkan siswa-siswa
sekolah yang berpredikat baik, namun kualitas
untuk menjadi pribadi yang lebih maju dan
pendidikan juga didasarkan pada proses
berkembang.
pembelajaran yang berlangsung pada suatu
2012:5).
pendidikan Dari
nasional
tujuan
Upaya
inilah
meningkatkan
mutu
untuk
menyeimbangkan
pendidikan, perlu dilakukan penyelenggaraan
lembaga.
pendidikan yang terorganisir agar proses
kejuruan yang setara SMA nantinya akan
pembelajaran yang ada dapat terealisasikan
dapat dikembangkan pada saat siswa masuk
dengan baik.
dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Pendidikan
sekolah
menengah
Proses pembelajaran dapat diperoleh
Dewasa ini, tidak sedikit masyarakat
dimana saja terutama di sekolah. Sekolah
yang memilih sekolah menengah kejuruan.
merupakan sarana untuk menampung dan
Mereka menganggap bahwa dalam sekolah
menjalankan proses pembelajaran yang dapat
menengah kejuruan siswa akan dibekali
banyak sekali keterampilan yang menunjang
penerbit dan penulis, namun terkadang buku
untuk dapat
pekerjaan
yang tersedia itu belum cukup memadai untuk
setelah mereka lulus nanti. Sekolah menengah
memenuhi banyaknya permintaan pengguna
kejuruan selain memberikan ilmu secara
buku. Untuk mengatasi masalah tersebut,
teoritis juga memberikan praktik-praktik dari
dalam penelitian ini akan diterapkan bahan
pengaplikasian
ajar berupa buku modul untuk meningkatkan
dapatkan.
memasuki
teori
Selain
dunia
yang telah
itu,
untuk
mereka
menunjang
proses
pembelajaran
siswa
serta
dapat
keberhasilan proses pembelajaran disekolah
menuntun siswa agar menjadi lebih mandiri.
terdapat salah satu faktor penting yaitu adanya
Menurut Dharma (2008:1) “modul merupakan
bahan ajar yang menjadi acuan bagi guru dan
alat atau sarana pembelajaran yang berisi
siswa dalam berjalannya proses pembelajaran
materi, metode, batasan-batasan dan cara
tersebut.Pada dasarnya bahan ajar adalah
mengevaluasi
sebuah persoalan pokok yang tidak bisa
sistematis dan menarik untuk mencapai
dikesampingkan
kompetensi
pembahasan pembuatan
dalam
yang bahan
satu
utuh
kesatuan
tentang
ajar.Bahan
yang
dirancang
diharapkan
secara
menurut
kompleksitasnya”.
yang
Modul adalah salah satu dari beberapa
dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun
bahan ajar yang ada pada suatu pendidikan.
tidak tertulis. Beberapa macam bahan ajar
Pada dasarnya modul merupakan salah satu
diantaranya berupa buku, majalah, brosur,
bentuk bahan ajar yang dikemas secara
poster,
model,
sistematis, didalamnya memuat seperangkat
dan
pengalaman belajar yang terencana dan
ensiklopedia,
transparansi,
studio,
ajar
cara
yang
film, wawancara,
permainan.
didesain untuk membantu peserta didik
Adanya bahan ajar membuat siswa akan
menguasai
tujuan
belajar
yang
spesifik
lebih mudah menerima informasi-informasi
(Daryanto, 2013:9). Penerapan modul perlu
yang menyangkut pelajaran dan siswa akan
dilakukan untuk dapat mencapai tujuan
lebih terbantu dengan diterapkannya bahan
pembelajaran dan standar kompetensi yang
ajar tersebut.Seiring dengan berkembangnya
telah ditetapkan. Modul berfungsi sebagai
ilmu pengetahuan, materi yang ada pada buku
sarana belajar siswa yang bersifat mandiri,
ajar pun turut mengalami perkembangan. Dari
sehingga siswa dapat belajar secara mandiri
hasil studi pendahuluan yang dilakukan
dengankecepatan yang mereka miliki masing-
peneliti
masing.
dengan
wawancara
pada
siswa
administrasi perkantoran SMKN 1 Surabaya
Sebagai salah satu bentuk bahan ajar,
menjelaskan bahwa siswa telah berpegang
modul memiliki fungsi dalam peningkatan
pada buku-buku tentang materi pelajaran yang
kemampuan peserta didik untuk belajar
dijual di toko-toko buku dengan beragam
sendiri tanpa tergantung pada kehadiran
pendidik
Four D Models. Model ini terdiri dari 4 tahap
maksudnya adalah modul sebagai bahan ajar
pengembangan, yaitu define, design, develop,
yang
materi
dan dessiminate atau biasa dikenal dengan
mudah
model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan,
dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat
pengembangan, dan penyebaran. Pada setiap
pengetahuan dan usia mereka. Selain itu,
tahap mempunyai tujuan masing-masing.
modul yang pengembangannya dengan cara
Tahap
mengadaptasi buku-buku yang telah beredar
menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat
dipasaran ini digunakan sebagai alat evaluasi
pembelajaran diawali dengan analisis tujuan
peserta didik untuk dapat mengukur dan
dari batasan materi yang dikembangkan
menilai
berdasarkan perangkat pembelajarannya. Pada
pendidik.
Pengganti
mampu
pembelajaran
kehadiran
menjelaskan
dengan
sendiri
baik
tingkat
dan
penguasaannya
terhadap materi yang telah dipelajari. Pada
Sekolah
perencanaan
bertujuan
berfungsi
untuk
untuk
Kejuruan
menyiapkan segalaperangkan pembelajaran
(SMK) terdapat salah satu program keahlian
yang akan digunakan mulai dari penyusunan
yaitu
tes sebagai acuan hingga pemilihan format
program
Menengah
tahap
pendifinisian
keahlian
Perkantoran.
Pada
administrasi
perkantoran
Administrasi keahlian
berdasarkan pengembangan perangkat yang
terdapat
telah berkembang disekolah-sekolah lain.
Mempersiapkan
Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
Pertemuan/Rapat. Dalam Kompetensi Dasar
yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari
Mempersiapkan Pertemuan, modul sangat
para pakar maka diperlukannya
berperan penting dalam mengakomodasikan
pengembangan. Pada tahap ini, penyusunan
berbagai tingkat dan kecepatan belajar peserta
modul akan menjadi lebih mudah karena
didik. Selain itu, dengan adanya modul dalam
adanya proses validasi oleh validator ahli
kompetensi
untuk
Kompetensi
Dasar
dasar
program ini
mempersiapkan
menilai
bahan
ajar
yang
tahap
sudah
pertemuan/rapat adalah sebagai penyedia
dihasilkan. Sedangkan tahap pendesiminasian
informasi dasar sehingga dapat menjadi bahan
ini adalah tahap dimana bahan ajar akan
untuk berlatih bagi peserta didik dalam
dikembangkan dalam skala yang lebih luas
melakukan penilaian sendiri (self assessment).
misalnya pada kelas lain atau sekolah lain,
Fungsi lain dari penggunaan modul adalah
tujuan dari tahap ini adalah untuk menguji
untuk mendukung perkembangan sumber
efektivitas penggunaan perangkat di dalam
daya manusia agar dapat meningkatkan
kegiatan pembelajaran.
profesionalisme kerja sangat dituntut untuk
Sebagai mata pelajaran dalam program
membawa suatu organisasi menjadi lebih
keahlian administrasi perkantoran, modul
baik. Penulisan bahan ajar berupa modul
menjadi sangat penting dalam mendukung
pembelajaran ini menggunakan pendekatan
proses belajar siswa mengingat siswa yang
mendapatkan mata pelajaran produktif pada
pertemuan/rapat, sehingga dibutuhkan modul
standar
sebagai
kompetensi
mengelola
bahan
ajar
agar
siswa
dapat
pertemuan/rapat adalah siswa yang duduk di
mempelajari standar kompetensi mengelola
kelas XII. Siswa kelas XII ini akan menempuh
pertemuan/rapat dengan mandiri atau secara
ujian
individual maupun dengan bimbingan dari
kelulusan
sehingga
untuk
dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka
guru mata pelajaran.
siswa harus mampu mengaplikasikan seluruh keterampilanpada
standar
kompetensi
Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah
siswa
kelas
XII
1
mempersiapkan pertemuan/rapat dengan baik,
SurabayaProgram
sehingga ketika siswa telah berbaur dengan
Perkantoran. Peneliti memilih sekolah ini
lingkungan pekerjaan,
masyarakat mereka
dapat
Keahlian
SMKN
Administrasi
dalam
suatu
karena SMKN 1 Surabaya merupakan salah
dengan
benar
satu
sekolah
menengah
kejuruan
yang
mengimplementasikan hasil dari ilmu yang
berpredikat terbaik di Surabaya. SMKN 1
mereka peroleh selama bersekolah.
Surabaya sebagai lembaga pendidikan yang
Materi
pelajaran
pada
Standar
dapat diakui sebagai pengembang generasi
Mengelola
Pertemuan/Rapat
yang profesional dan berbasis IT serta dapat
tidak hanya mempelajari konsep-konsep teori
bersaing dalam Pasar Kerja Global.SMKN 1
saja, namun dalam mata pelajaran ini siswa
Surabaya juga telah mencapai perbaikan yang
dituntut untuk mampu mengaplikasikan teori
berkesinambungan
yang telah ada pada praktik-praktik dalam
manajemen mutu ISO 9001 : 2000 dengan
mengelola pertemuan/rapat. Penulisan modul
memberikan
ini dirancang dengan cara mengadaptasi
profesional, namun belum semua perangkat
berbagai
banyak
pembelajaran memenuhi kebutuhan siswa-
sumber sehingga materi yang ada pada modul
siswi SMKN 1 Surabaya salah satunya modul
nantinya
standar
pembelajaran. Selain itu, peneliti memilih
kompetensi pada pendidikan yang sedang
menulis modul pembelajaran Kompetensi
berlaku. Selain itu, materi yang ada dalam
Dasar Mempersiapkan Pertemuan/Rapat di
standar
SMKN 1 Surabaya, karena pada kompetensi
Kompetensi
macam informasi
akan
sesuai
dari
dengan
kompetensi
mengelola
pertemuan/rapat
pada
mempersiapkan
pertemuan/rapat
pelayanan
pendidikan
sistem
yang
dasar
dasar ini belum memiliki modul pembelajaran
terlalu
tidak seperti materi lain yang sudah memiliki
banyak jika dibandingkan dengan alokasi
modul pembelajaran. Selain itu, materi dari
waktu
proses
kempetensi dasar tersebut merupakan materi
pembelajaran. Alokasi waktu yang disediakan
dasar sebagai bekal untuk siswa dalam
kurang cukup jika dilihat dari banyaknya
menghadapi dunia pekerjaan terlebih lagi
materi pada kompetensi dasar mempersiapkan
pada kompetensi dasarini menuntut siswa
yang
tersedia
kompetensi
berdasarkan
untuk
untuk mengaplikasikan teori pada praktik-
dengan Kompetensi Dasar Mempersiapkan
praktik
Dasar
Pertemuan/Rapat. Oleh karena itu peneliti
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat diperoleh
mengajukan penelitian pengembangan modul
siswa
Keahlian
karena dengan modul siswa dituntut untuk
Administrasi Perkantoran SMKN 1 Surabaya.
lebih mandiri baik dengan maupun tanpa
Materi pembelajaran yang harus ditempuh
bimbingan
siswa adalah tentang ruang lingkup rapat dan
sehingga akan dapat membantu siswa dalam
persiapan
mengembangkan
dalam
kelas
Kompetensi
XII
rapat.
Program
Sehingga
akan
lebih
guru
pada
materi
tersebut,
pengetahuannya
serta
memudahkan dan membantu siswa untuk
meningkatkan kemampuannya berdasarkan
belajar secara mandiri apabila terdapat buku
latihan-latihan yang terdapat dalam modul
ajar yang menjadi pedoman mereka.
tersebut.
Berdasarkan proses pengambilan data
Penelitian ini didukung oleh penelitian
yang telah peneliti lakukan dengan guru
yang telah dilakukan Wulansari (2013) yang
materi mempersiapkan pertemuan/rapat di
menyatakan bahwa dari hasil validasi secara
SMKN 1 Surabaya, saat ini pada materi
keseluruhan oleh validator ahli mendapatkan
tersebut hanya berpegang pada satu buku
persentase nilai sebesar 81%, dan penelitian
paket untuk menyampaikan materi kepada
lain yang juga dilakukan oleh Nuroso (2010)
siswa. Namun keterbatasan jumlah buku
menunjukkan
inilah
ingin
persentase sebesar 81,25%. Sehingga dapat
pembelajaran.
disimpulkan bahwa penelitian pengembangan
yang
membuat
mengembangkan
peneliti
modul
uji
peneliti dengan guru administrasi perkantoran
penelitian terdahulu dinyatakan sangat layak
SMKN 1 Surabaya menunjukkan bahwa
sebagai bahan ajar yang dapat dikembangkan
SMKN 1 Surabaya membutuhkan bahan ajar
untuk proses pembelajaran.
dalam silabus. peneliti
Selain itu, informasi yang
dapatkan
ketika
melakukan
telah
dengan
modul
Dari
yang
validasi
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
berupa modul yang sesuai dengan materi
ini
hasil
paparan
dibuktikan
permasalahan
dari
diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian penerapan
bahan
ajar
yaitu
modul
wawancara kepada siswa menyatakan bahwa
pembelajaran. Karena pentingnya bahan ajar
kesulitan dalam mendapatkan buku pedoman
berupa
tersebut
membuat
proses
pembelajaran
perwujudan sumber daya yang berkualitas dan
menjadi
terhambat
karena
siswa
memiliki keterampilan yang baik. Judul
harus
modul
ini
menunggu beberapa hari untuk mendapatkan
penelitian
yang
buku tersebut. Disamping itu, buku yang
penerapan
digunakan terbilang masih kurang lengkap
kompetensi
dasar
dalam memuat informasi yang berkaitan
pertemuan/rapat
pada
tidak
akan
modul
terlepas
diambil
dari
adalah
pembelajaran
pada
mempersiapkan siswa
kelas
XII
program keahlian administrasi perkantoran
pada suatu pendidikan.Hal ini sesuai dengan
SMKN 1 Surabaya. Penelitian ini akan
pernyataan yang dikemukakan oleh Trianto
menerapkan
modul
(2009:179) yang berbunyi “pengembangan
mempersiapkan pertemuan/rapat pada Standar
perangkat merupakan suatu lingkaran yang
Kompetensi mengelola pertemuan/rapat untuk
kontinum”. Artinya, setiap langkah dalam
siswa kelas XII SMKN 1 Surabaya.
suatu pengembangan berhubungan langsung
Rumusan Masalah
dengan aktivitas revisi. Begitu juga dengan
Berdasarkan pada uraian latar belakang di
pengembangan modul pembelajaran yang
atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti
mengalami beberapa tahap revisi dalam
adalah: 1) Bagaimanakah pengembangan
penyusunannya. Modul merupakan bahan ajar
modul Kompetensi Dasar Mempersiapkan
tertulis yang menjadi pedoman siswa dalam
Pertemuan/Rapat pada siswa kelas XII APK 2
kegiatan pembelajaran agar dapat belajar
SMKN
Bagaimanakah
secara mandiri baik dengan adanya arahan
kelayakan modul pembelajaran Kompetensi
atau bimbingan pendidik maupun tanpa
Dasar Mempersiapkan Pertemuan/Rapat?; 3)
arahan atau bimbingan dari pendidik atau
Bagaimana respon siswa kelas XII APK 2
guru.
SMKN
1
bahan
ajar
Surabaya?;
1
Surabaya
Kompetensi
Dasar
berupa
2)
terhadap
modul
Berbagai macam pengertian modul dan
Mempersiapkan
tujuan modul dapat ditemukan makna yang
Pertemuan/Rapat yang telah dikembangakan?
serupa bahwa modul adalah kegiatan program
Tujuan
pembelajaran yang dapat dipelajari oleh
maka
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
peserta didik dengan batuan yang minimal
tujuan
dari pendidik (Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengetahui:
penelitian
ini
adalahuntuk
Pengembangan
modul
dalam Prastowo, 2011:104). Dari beberapa
Kompetensi
Dasar
pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat Kelas XII
modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun
APK 2 SMKN 1 Surabaya; 2) Tingkat
secara sistematis dengan bahasa yang mudah
kelayakan modul pembelajaran Kompetensi
dipahami oleh peserta didik.
Dasar Mempersiapkan Pertemuan/Rapat; 3)
Tujuan Modul
pembelajaran
1)
Respon siswa kelas XII APK 2 SMKN 1
Menurut Prastowo (2011:108) dapat
Surabaya terhadap modul Kompetensi Dasar
dijelaskan bahwa tujuan penyusunan dan
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat.
pembuatan modul antara lain: (a) Agar peserta
KAJIAN PUSTAKA
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau
Modul
dengan bimbingan pendidik (yang minimal);
Modul adalah salah satu bahan ajar yang
(b) Agar peran pendidik tidak terlalu dominan
termasuk perangkat pembelajaran yang ada
dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran; (c)
Melatih
kejujuran
(d)
sendiri tingkat penguasaannya terhadap materi
dan
yang telah dipelajari. Dengan demikian modul
kecepatan belajar peserta didik. Bagi peserta
juga sebagai alat evaluasi; (d) Sebagai bahan
didik yang kecepatan belajarnya tinggi, maka
rujukan
mereka dapat belajar lebih cepat serta
mengandung berbagai materi yang harus
menyelesaikan modul dengan lebih cepat
dipelajari oleh peserta didik, maka modul juga
pula. Dan, sebaliknya bagi yang lambat, maka
memilih fungsi sebagai bahan rujukan bagi
mereka dipersilahkan untuk mengulanginya
peserta didik.
kembali; (e) Agar peserta didik mampu
Cara Pengembangan Modul
Mengakomodasi
peserta
berbagai
didik; tingkat
mengukur sendiri tingkat penguasaan materi
bagi
peserta
didik.
Modul
Penyusunan modul dapat dikembangkan
yang telah dipelajari.
dengan berbagai cara diantaranya adalah
Fungsi Modul
sebagai berikut: (1) Adaptasi, modul adaptasi
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa
adalah bahan ajar yang dikembangkan atas
modul memiliki arti penting bagi kegiatan
dasar buku-buku yang telah beredar dipasaran
pembelajaran. Menurut Prastowo (2011:107)
dimana buku tersebut memuat materi-materi
“modul mengisyaratkan sebagai suatu bahan
yang isinya relevan dengan materi yang akan
ajar
kegiatan
diajarkan; (2) Kompilasi, modul kompilasi
dapat
adalah bahan ajar yang dikembangkan atas
memudahkan peserta didik dalam belajar
dasar buku-buku yang beredar dipasaran,
secara sistematis dan lebih terstruktur. Fungsi
artikel jurnal ilmiah dan modul yang sudah
modul sebagai salah satu bahan ajar yaitu: (a)
ada sebelumnya. Kompilasi dilakukan dengan
Bahan ajar mandiri. Penggunaan modul dalam
menggunakan
proses pembelajaran berfungsi meningkatkan
pembelajaran atau silabus yang disusun
kemampuan peserta didik untuk belajar
sebelumnya;
sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran
pengembangan modul yang paling ideal. Bagi
pendidik; (b) Pengganti fungsi pendidik.
seorang guru modul ini digunakan sebagai alat
Modul sebagai bahan ajar yang harus mempu
untuk mengukur profionalisme seorang guru
menjelaskan materi pembelajaran dengan baik
dalam proses pembelajaran.
dan mudah dipahami oleh peserta didik sesuai
Langkah-langkah Penyusunan Modul
yang
pembelajaran.
berfungsi
bagi
Adanya
modul
tingkat pengetahuan dan usia mereka. Maka
garis
(3)
Penulisan
besar
Menulis
modul
adalah
merupakan
proses
penyusunan
sebagai
dikemas secara sistematis sehingga siap
fungsi
atau
peran
oleh
pembelajaran
cara
dari itu, penggunaan modul bisa berfungsi pengganti
materi
program
siswa
untuk
yang
fasilitator/pendidik; (c) Sebagai alat evaluasi.
dipelajari
mencapai
Maksudnya, dengan modul, peserta didik
kompetensi atau sub kompetensi. Penyusunan
dituntut untuk dapat mengukur dan menilai
modul belajar mengacu pada kompetensi yang
terdapat di dalamtujuan yang ditetapkan.
pengesahan
Terkait
kebutuhan sehingga modul tersebut layak dan
dengan
hal
tersebut
dilakukan
kesesuaian
cocok
Kebutuhan Modul, analisis kebutuhan modul
Validasi modul meliputi: isi materi atau
merupakan
substansi modul; penggunaan bahasa; serta
menganalisis
kompetensi/ tujuan untuk menentukan jumlah dan judul modul yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu
kompetensi
tersebut.
dalam
dengan
langkah-langkah sebagai berikut: (1) Analisis
kegiatan
digunakan
modul
pembelajaran.
penggunaan metode instruksional. Dari kegiatan validasi draft modul akan dihasilkan
draft
modul
yang
mendapat
Penetapan judul modul didasarkan pada
masukkan dan persetujuan dari para validator,
kompetensi yang terdapat pada garis-garis
sesuai dengan bidangnya. Masukkan tersebut
besar program yang ditetapkan. Analisis
digunakan sebagai bahan penyempurnaan
kebutuhan
modul;
modul
bertujuan
untuk
(5)
Revisi,
merupakan
proses
mengidentifikasi dan menetapkan jumlah dan
penyempurnaan modul setelah memperoleh
judul modul yang harus dikembangkan; (2)
masukan dari kegiatan uji coba dan validasi.
Penyusunan Draft, penyusunan draft modul
Kegiatan revisi draft modul bertujuan untuk
merupakan proses penyusunan dan pengor-
melakukan finalisasi atau penyempurnaan
ganisasian materi pembelajaran dari suatu
akhir yang komprehensif terhadap modul,
kompetensi atau sub kompetensi menjadi satu
sehingga modul siap diproduksi sesuai dengan
kesatuan yang sistematis. Penyusunan draft
masukkan yang diperoleh dari kegiatan
modul bertujuan menyediakan draft suatu
sebelumnya.
modul sesuai dengan kompetensi atau sub kompe- tensi yang telah ditetapkan; (3) Uji Coba, Uji coba draft modul adalah kegiatan penggunaan modul pada peserta terbatas, untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat modul dalam pembelajaran sebelum modul tersebut digunakan secara umum; (4) Validasi, adalah proses permintaan persetujuan atau pengesahan dengan
terhadap
kebutuhan.
kesesuaian Untuk
modul
mendapatkan
pengakuan kesesuaian tersebut, maka validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak praktisi yang ahli sesuai dengan bidangbidang terkait dalam modul. Validasi modul bertujuan untuk memperoleh pengakuan atau
METODE PENELITIAN Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Depdiknas (2008:8) menyebutkan bahwa model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Jenis penelitian ini adalah model penelitian dan pengembangan atau (Research and development /R&D) yang merupakan
model
prosedural.
Penelitian
pengembangan (Research and development /R&D)
adalah
digunakan
metode untuk
penelitian
yang
mengembangkan,
memperbaiki, menghasilkan dan menguji
keefektifan produk, model, metode tertentu
penelitian pengembangan ini hanya dibatasi
yang lebihefektif.
pada tahap pengembangan (develop) saja,
Penelitian
ini
merencanakan
dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan
pengembangan bahan ajar pada Kompetensi
biaya
Dasar
Mempersiapkan
pengembangan
berupa
modul
Standar
Pertemuan/Rapat
pembelajaran
pada
Komptensi
mata
yang
dimiliki
kompetensi
peneliti.
modul
Hasil
pembelajaran
dasar
mempersiapkan
Mengelola
pertemuan/rapat adalah sebagai berikut: a.
kelas
XII
Tahap Pendefinisian (define), pada tahap
program keahlian administrasi perkantoran.
define ditetapkan dan didefinisikan syarat-
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
syarat pembelajaran. Terdapat 5 langkah pada
tingkat kemampuan siswa pada kompetensi
tahap ini diantaranya adalah sebagai berikut:
dasar mempersiapkan pertemuan/ rapat serta
(1) Analisis Kurikulum, hal pertama yang
untuk
modul
harus dipertimbangkan adalah kurikulum yang
modul
diperlukan
Pertemuan/Rapat
pada
mengetahui
proses
validasi
siswa
pengembangan dan
uji
coba
mempersiapkan pertemuan atau rapat.
bahan
Dalam penelitian pengembangan modul
dalam
ajar
sebuah
berupa
pengembangan
modul.
Dalam
pengembangan ini yang digunakan adalah
ini subjek penelitiannya adalah siswa kelas
Kurikulum
XII APK 2 SMKN 1 Surabaya dengan siswa
(KTSP). Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
sebanyak 20 orang dengan cara pengisian
Pendidikan terdapat materi pelajaran produktif
angket respon siswa. Teknik analisi data yang
Administrasi Perkantoran dengan Kompetensi
digunakan dalam penelitian ini adalah (1)
Dasar
Analisi validasi pengembangan modul; dan
Peneliti memilih mengembangakan modul
(2)
pembelajaran
Analisis
angket
responden
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: Jumlah skor pengumpulan data P= x100% Skor tertinggi
Tingkat
Satuan
Mempersiapkan
Pendidikan
Pertemuan/Rapat.
Kompetensi
Dasar
Mempersiapkan
Pertemuan/Rapat
dikarenakan
belum
sebelumnya
terdapat
modul pembelajaran sebagai pedoman bagi siswa dengan cakupan materi yang cukup banyak untuk alokasi waktu yang kurang; (2) Analisis Siswa, analisis siswa dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pembelajaran
Pengembangan Kompetensi
Modul
dengan mengetahui tingkat pengetahuan awal
Dasar
dan pengalaman yang dimiliki siswa. Subjek
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat
yang
menjadi
ujicoba
terbatas
pada
Pengembangan ini menggunakan model
pengembangan bahan ajar berupa modul
pengembangan 4 D Models (define, design,
pembelajaran adalah siswa kelas XII APK 2
develop, dan dessiminate). Namun, dalam
SMKN 1 Surabaya. Pada tahapan ini siswa
memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik
memfokuskan materi yang akan dimuat dalam
dari segi kemampuan, usia siswa, tingkat
modul pembelajaran agar sesuai dengan
kedewasaan siswa, motivasi, pengalaman,
pencapaian tujuan pembelajaran dan harapan
rasa ingin tahu, dan keterampilan sosial; (3)
yang diinginkan pada siswa kelas XII
Analisis Tugas, analisis tugas disini adalah
Administrasi Perkantoran setelah mempelajari
untuk
Kompetensi
mempersiapkan
materi
tentang
Dasar
persiapan pertemuan/rapat yang secara garis
Pertemuan/Rapat.
besar
modul
(design), tahap perancangan (design) ini
dikembangkan.
bertujuan untuk merancang/mendesain awal
Analisis tugas dilakukan dengan merinci isi
perangkat pembelajaran berupa bahan ajar
dari materi yang terdapat dalam modul
modul mempersiapkan pertemuan/rapat. Pada
pembelajaran
Kompetensi
Dasar
tahap ini dilakukan proses design awal modul,
Mempersiapakan
Pertemuan/Rapat;
(4)
pada tahap design ini telah melalui proses
Analisis Konsep, analisis konsep dilakukan
revisi untuk menguji modul. Langkah-langkah
dengan
yang dilakukan pada tahap design
akan
pembelajaran
disampaikan yang
melalui
akan
mengidentifikasi
konsep-konsep
b.
Mempersipkan Tahap
Perancangan
yaitu
utama yang akan dikembangkan, menyusun
penulisan, pengadopsian, pembuatan modul,
secara sistematis, dan merinci konsep-konsep
dan konsultasi dengan dosen ahli. Secara garis
yang relevan dengan materi pembelajaran
besar, tahap perancangan (design) meliputi
pada siswa kelas XII APK yang mengacu
dua langkah, yaitu pemilihan format bahan
pada SK dan KD. Dengan dilakukannya
ajar dan desain dari bahan ajar tersebut. c.
analisis konsep, penyusunan modul menjadi
Tahap
lebih sistematis dan pokok bahasan yang
pengembangan
ini
dimuat
dengan
menghasilkan
produk
Mempersiapkan
pembelajaran
dalam
Kompetensi
modul Dasar
Pertemuan/Rapat;
(5)
sesuai
Analisis
Tujuan
Pengembangan
pertemuan/rapat
(develop),
tahap
bertujuan
untuk
berupa
modul
mempersiapkan untuk
siswa
program
pembelajaran, analisis tujuan pembelajaran
keahlian administrasi perkantoran yang layak.
secara
Proses pengembangan
spesifik
dilakukan
untuk
modul pembelajaran
mengkonversikan hasil analisis tugas dan
ini diukur melalui tahap validasi para ahli.
analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran.
Validasi modul yang dilakukan oleh dosen
Hal ini digunakan sebagai dasar dalam
ahli dan guru mata pelajaran dinilai dari
penyususnan materi dan soal-soal latihan pada
beberapa komponen diantaranya validasi pada
modul
Dasar
kelayakan modul berdasarkan isi/materi, hasil
Mempersipkan Pertemuan/Rapat pada siswa
penyajian modul, tata bahasa penulisan modul
kelas XII Administrasi Perkantoran. Anialisis
dan validasi terakhir dilakuakan penilaian
tujuan pembelajaran juga berfungsi untuk
pada kegrafikan modul. Sedangkan untuk
pembelajaran
Kompetensi
mengukur keefektifan modul pembelajaran
Tabel Hasil Angket Respons Siswa
dapat diukur melalui hasil respon siswa
Komponen
setelah membaca modul pembelajaran ini
Kelayakan
melalui hasil pengisisan angket respon siswa
Modul
pada ujicoba terbatas. Kelayakan
Modul
Kompetensi
Dasar
Kriteria
%
Kelayakan
Rata-rata Pembelajaran
ujicoba
Mempersiapkan
terbatas
Pertemuan/Rapat
81,93%
Rata-Rata
Sangat Baik
81,93% Sangat Baik
Hasil kelayakan modul diukur dari penilaian validator dan lembar angket respon
PEMBAHASAN
siswa yang dilakukan untuk mengetahui dan
Pengembangan
mengevaluasi modul yang akan diujicobakan
Kompetensi
secara terbatas pada siswa program keahlian
Pertemuan/Rapat
Modul Dasar
Pembelajaran Mempersiapkan
administrasi perkantoran. Kelayakan modul
Secara
yang digunakan sebagai sumber belajar untuk
pengembangan
siswa ditentukan oleh hasil validasi dosen ahli
Kompetensi
Administrasi Perkantoran dan guru mata
Pertemuan/Rapat siswa kelas XII APK 2
pelajaran produktif administrasi perkantoran
SMKN 1 Surabata yang telah dilakukan oleh
yang mengajar materi tentang mempersiapkan
peneliti
pertemuan/rapat.
pengembangan Four D Models (4D). Tahap
Tabel Hasil Validasi Modul
1 2
Kelayakan Penyajian
84%
Sangat layak
3
Kelayakan Kebahasaa n
74%
Layak
4
Kelayakan Kegrafikan
85%
Sangat layak
%
Kriteria Kelayakan
80%
Layak
tahap
dasar
telah
pembelajaran Mempersiapkan
sesuai
dengan
model
pendefinisian
(define),
tahap
perancangan (design), tahap pengembangan (develop),
dan
tahap
pendistribusian
(dessiminate. 1. Tahap Pendefinisian (define), hal yang pertama kali dilakukan peneliti adalah analisis kurikulum yaitu analisis ujung depan. Trianto (2010:95) menyatakan bahwa analisis
Rata-rata Keseluruhan Kelayakan
modul
proses
pengembangan Four D Models terdiri dari
Komponen Kelayakan Kelayakan isi
No
keseluruhan,
ujung
depan
dilakukan
dengan
menetapkan kurikulum yang akan dipakai pada modul yang akan disusun. Kurikulum
80,7 5%
Layak
pembelajaran yang diterapkan di SMKN 1 Surabaya
pada
Kompetensi
Dasar
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan
Pendidikan).
Berdasarkan
kurikulum
pembelajaran
tersebut,
Kompetensi
Mempersiapkan
pertemuan/Rapat
dikembangkan.
Peneliti
Kompetensi
Dasar
Pertemuan/Rapat
memilih
modul
digunakan sebagai dasar dalam penyususnan
Dasar
materi dan soal-soal latihan pada modul
mulai
pembelajaran
materi
Mempersipakan Pertemuan/Rapat pada siswa
Mempersiapkan
kelas XII
Dasar
APK; b. Tahap Perancangan
penelitian
(design), tahap perancangan (design) ini
pengembangan ini karena sebelumnya belum
dilakukan penyusunan kerangka penulisan
terdapat modul pada Standar Kompetensi
modul
Mengelola pertemuan/Rapat. Disamping itu,
Mempersiapkan
terdapat keterbatasan buku pedoman yang
meliputi pemilihan format modul dan desain
beredar sehingga siswa mengalami kesulitan
awal modul.
dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, pada
dilakukan dengan memilih format yang sesuai
analisis siswa dilakukan dengan tujuan untuk
dengan modul yang akan dikembangkan,
mengetahui tingkat pengetahuan awal dan
kemudian pada desain awal modul ini peneliti
pengalaman yang dimiliki siswa. Subjek yang
mendesain
menjadi ujicoba terbatas pada pengembangan
depan/cover hingga sampul belakang modul.
bahan ajar berupa modul pembelajaran adalah
Dari tahap tersebut menghasilkan sebuah
siswa kelas XII APK 2 SMKN 1 Surabaya.
modul
Pada tahap ketiga yaitu analisis tugas, analisis
Pengembangan
tugas bertujuan untuk mempersiapkan materi
pengembangan ini diawali dengan revisi 1
tentang pertemuan/rapat yang secara garis
yang menghasilkan modul berupa draft 2.
besar
modul
Selanjutnya dilakukan validasi oleh para ahli
dikembangkan.
(revisi II) yang kemudian menghasilkan draft
akan
pembelajaran Tahap
disampaikan yang
keempat
Analisis
pada
Kompetensi
konsep
melalui
akan
adalah
analisis
dilakukan
konsep.
Kompetensi
Dasar
Pertemuan/Rapat
yang
Pemilihan format modul
modul
mulai
dari
sampun
yang berupa draft 1; c. Tahap (develop),
tahap
3 yang digunakan untuk ujicoba terbatas pada
cara
siswa kelas XII APK 2 SMKN 1 Surabaya
mengidentifikasi konsep-konsep utama yang
yang berjumlah 20 orang. Dari hasil validasi
akan
dan ujicoba terbatas dilakukan analisis data
dikembangkan,
dengan
pembelajaran
menyusun
secara
sistematis, dan merinci konsep-konsep yang
yang
relevan dengan materi pembelajaran pada
penyusunan laporan penelitian pengembangan
siswa kelas XII APK yang mengacu pada SK
modul pembelajaran.
d dan KD. Sedangkan pada tahap terakhir
Kelayakan
Modul
adalah analisis tujuan pembelajaran secara
Kompetensi
Dasar
spesifik dilakukan untuk mengkonversikan
Pertemuan/Rapat
hasil analisis tugas dan analisis konsep menjadi
tujuan
pembelajaran.
Hal
ini
selanjutnya
Proses pembelajaran
digunakan
penilaian
untuk
Pembelajaran Mempersiapkan
kelayakan
Kompetensi
modul dasar
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat diukur dari
persentase
hasil validasi pada lembar validasi yang telah
diperoleh nilai sebesar 80,75% dengan kriteria
dilakukan oleh dosen ahli dan guru mata
penilaian
layak.
pelajaran produktif administrasi perkantoran
persentase
yang
serta dari hasil pengisian lembar angket
disimpulkan
respons
Kompetensi
siswa
mengenai
modul
yang
secara
keseluruhan
sehingga
Berdasarkan diperoleh
bahwa
maka
modul
dasar
rata-rata dapat
pembelajaran Mempersiapkan
dikembangkan. Dari hasil validasi para ahli,
Pertemuan/Rapat dinyatakan layak digunakan
data
sebagai
yang
disajikan
menggunakan
teknik
dianalisis
bahan
ajar
untuk
kegiatan
deskriptif
pembelajaran kelas XII Program Keahlian
kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu
Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran
cara yang digunkan untuk mengubah data
produktif
berupa angka menjadi kalimat yang terdiri
Kompetensi
dari analisis data ahli materi dan data ujicoba
Pertemuan/Rapat.
terbatas. Berdasarkan hasil analisis validasi
Respons
modul dapat diketahui persentase
Pembelajaran
kelayakan komponen
analisis
dengan
pada
isi modul diperoleh
kebahasaan tersebut
perkantoran
Dasar
Siswa
Mempersiapkan
Terhadap
Modul
Kompetensi
Dasar
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat
rata-rata 80% dan memperoleh kriteria layak. Komponen kelayakan
administrasi
Analisis kelayakan modul pembelajaran juga
dilihat
dari
respons
siswa
dalam
diperoleh persentase sebesar 74% dengan
pengisian angket respons siswa. Berdasarkan
kriteria layak. Pada komponen kelayakan
hasil hasil penilaian angket respon siswa
penyajian modul diperoleh rata-rata sebesar
terhadap modul pembelajaran Kompetensi
84% dan memperoleh kriteria sangat layak.
Dasar
Pada
modul
Berdasarkan hasil analisis respons siswa
pembelajaran didapatkan nilai dengan rata-
terhadap modul secara keseluruhan dapat
rata sebesar 85% . Sebagaimana dibuktikan
diketahui bahwa persentase perolehan hasil
oleh penelitian yang dilakukan Nuroso (2010)
rata-rata uji coba terbatas oleh 20 program
pada pengembangan modul IPA Terpadu yang
keahlian administrasi perkantoran SMKN 1
memperoleh persentase sebesar 81,25% dan
Surabaya menunjukkan nilai sebesar 81,93%.
dinyatakan layak menjadi bahan ajar. dan dari
Dapat
rata-rata kegrafikan tersebut diperoleh kriteria
kelayakan validasi modul oleh validator dan
sangat layak. Dari hasil penilaian validasi
hasil kelayakan modul melalui respons siswa
secara
menunjukkan
komponen
keseluruhan
kegrafikan
pada
komponen-
Mempersiapkan
disimpulkan
Pertemuan/Rapat.
bahwa
perolehan
dari
nilai
hasil
rata-rata
komponen pengembangan modul berdasarkan
persentase sebesar 81,34% dan memperoleh
materi/isi modul, penyajian, kebahasaan, dan
kriteria sangat baik. Penelitian serupa yang
kegrafikan
juga
selanjutnya
dihitung
rata-rata
dilakukan
oleh
Rahmawati
(2013)
tentang Pengembangan bahan Ajar Modul
komponen penyajian modul sebesar 84%, dari
Matematika memperoleh rata-rata persentase
komponen kebahasaan sebesar 74%, dan dari
sebesar 88,10% dengan kriteria sangat layak.
komponen kegrafikan sebesar 85%. Hasil
Berdasarkan analisis secara keseluruhan hasil
persentase
penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa
dihitung
pengembangan
pembelajaran
sebesar 80,75% dengan kriteria kelayakan
Mempersiapkan
modul yaitu layak yang berarti modul
modul
Kompetensi
Dasar
validasi rata-rata
tersebut
kemudian
keseluruhan
psentase
Pertemuan/Rapat kelas XII Program Keahlian
pembelajaran
Administrasi
1
Mempersipakan Pertemuan/Rapat dinyatakan
Surabaya telah dinyatakan sangat layak
layak digunakan sebagai bahan ajar dalam
sebagai
kegiatan
Perkantoran
bahan
ajar
di
dalam
SMKN
kegiatan
pembelajaran.
Kompetensi
pembelajaran
pada
dasar
kelas
XII
program keahlian administrasi perkantoran SMKN 1 Surabaya; 3) Respon siswa terhadap modul Kompetensi Dasar Mempersiapkan
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengembangan dan
Pertemuan/Rapat yang telah dikembangkan
pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
pada uji coba terbatas menyatakan bahwa
disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:
modul
1) Pengembangan modul Kompetensi Dasar
Mempersiapakan
Mempersiapakan
Pertemuan/Rapat
menunjukkan rata-rata persentase sebesar
menggunakan model pengembangan Four D
81,93% dengan kriteria kelayakan modul
Models yaitu tahap define (pendefinisian),
sangat
tahap design (perancangan), tahap develop
keseluruhan respon siswa dapat disimpulkan
dessiminate
bahwa respon siswa kelas XII program
dalam penelitian ini
keahlian administrasi perkantoran terhadap
(pengembangan),
dan
(penyebaran). Namun,
tahap
penmbelajaran
layak.
Kompetensi
Dasar
Pertemuan/Rapat
Berdasarkan
analisis
hanya dilakukan sampai pada tahap develop
modul
(pengembangan) karena keterbatasan waktu
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat sangat baik
dan biaya penelitian sehingga tidak sampai
dan sudah memenuhi kriteria untuk dijadikan
pada tahap penyebaran (disseminate); 2)
sebagai bahan ajar pada mata pelajaran
Kelayakan modul pembelajaran Kompetensi
produktif
Dasar
Kompetensi
Mempersiapkan
Pertemuan/Rapat
pembelajaran
Kompetensi
administrasi Dasar
perkantoran mempersiapkan
diperoleh dari analisis kelayakan modul yang
Pertemuan/Rapat di SMKN 1 Surabaya.
terdapat beberapa komponen penilaian yaitu
SARAN
kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan
Dasar
Berdasarkan kesimpulan di atas maka
kegrafikan. Rata-rata persentase kelayakan
peneliti
memberikan
saran
yang
terkait
modul dari komponen isi sebesar 80%, dari
dengan penelitian pengembangan modul yang
dilakukan
sebagai
pembelajaran
berikut:
1.
Kompetensi
Modul Dasar
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Syamsul. 2012. Pengembangan Modul
Mempersiapkan Pertemuan/Rapat ini hanya
Penelitian
dikembangakan mulai tahap pendefinisian
Meningkatkan
(define),
Kreatifitas
perancangan
(design),
dan
Tindakan
Kelas
Untuk
Pemahaman
dan
Mahasiswa.
Jurnal
pengembangan (develop). Tahap penyebaran
Vidyakarya 1/Jilid 27/No.01/Oktober.
(disseminate)
FKIP Unlam.
tidak
dilakukan
karena
keterbatasan waktu dan biaya yang dilakukan
Badan Standar Nasional Pendidikan. Kriteria
oleh peneliti. Sehingga, peneliti menyarankan
Kelayakan
bagi
indonesia.org/id/bsnp/wp-
peneliti
selanjutnya
yang
ingin
Modul.
http:
//bsnp
melakukan penelitian pengembangan agar
content/…/Naskah
mampu untuk melakukan penelitian sampai
(diakses pada tanggal 7 April 2014).
pada tahap penyebaran; 2. Bagi Peneliti
akademik.pdf
Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar
selanjutnya yang akan melakukan penelitian
Untuk
pengembangan
Mengajar. Malang: Gava Media
bahan
ajar
modul
pembelajaran hendaknya lebih mengingkatkan
Departemen
Persiapan
Guru
Pendidikan
Dalam
Nasional.
kesatuan materi dan penampilan modul serta
Penulisan
lebih
Departemen Pendidikan Nasional.
disarankan
mengembangkan
Ismanto, Hadi. 2013. Pengembangan Modul
kompetensi yang berlaku di sekolah agar
PKn SD Kelas IV Pokok Bahasan
materi pertemuan/rapat dapat sampai kepada
Globalisasi
kepada siswa secara keseluruhan, sehingga
Karakter. Jurnal Pendidikan Sekolah
akan memperoleh hasil validasi yang lebih
Dasar,
tinggi dari penelitian sebelumnya; 3. Bagi
(http://wacana.jurnal.unesa.ac.id-Jurnal
peneliti selanjutnya yang akan melakukan
Pendidikan Sekolah Dasar) , diakses 25
penelitian pengembangan bahan ajar berupa
November 2013.
pembelajaran,
dengan
mampu
Jakarta:
standar
modul
sesuai
untuk
Modul.
2008.
diharapkan
lebih
Kamus
Berorientasi
(Online),
Besar
Bahasa
Vol
Pendidikan
7,
No.1,
Indonesia.
2013.
memperhatikan tata cara penulisan modul
(Online).
sesuai dengan standar penulisan modul.
diakses tanggal 20 Desember 2013).
Pemilihan format penulisan modul, pemilihan
Lasmono,
(http://www.kbbi.web.id)
Soeharto,
dkk.2007.
warna desain modul, sehingga akan lebih
Pengembangan
dapat menghasilkan persentase nilai respons
Departemen Pendidikan Nasional.
siswa yang lebih baik terhadap modul yang dikembangkan.
Modul.
Jakarta:
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat
Bahan
Ajar
Yogyakarta : Diva Press
Inovatif.
Putra, Nusa. 2012. Research & Development. Jakarta: Rajawali Pers. Riduwan. 2007. Skala Pengukuran VariabelVariabel
Penelitian.
Bandung:
Alfabeta. Sumarji.
2011.
Pengembangan
Modul
Pembelajaran Model Dick and Carrey Pada Mata Pelajaran PKn untuk Siswa Kelas VIII di SMPN 5 Lumajang dan SMPN
1
Klakah.
No.2/September.
Jp3,
Vol
STKIP
1,
PGRI
Lumajang. Supendi,dkk. 2011. Pengembngan Modul Pembelajaran Perusahaan
Siklus Jasa.
Akuntansi
Jurnal
Tekno-
Pedagogi ISSN 2088-205X, (Online), Vol
1,
No.2,
(http://online-
Journal.unja.ac.id/index.php/pedagogi/ article/view/673/
600,
diakses
20
Januari 2014). Trianto.
Mendesain
2009.
Pembelajaran
Model
Inovatif-Progresif.
Surabaya: Kencana Prenada Media Group. Universitas Negeri Surabaya. 2010. Panduan Penulisan
dan
Penilaian
Skripsi
Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.2012. Ketentuan Teknis Penulisan Skripsi I. Surabaya :Universitas Negeri Surabaya.