SATU TAHUN UU INDUSTRI PERTAHANAN MENEROPONG KEKUATAN ALUTSISTA INDONESIA
Oleh
Dr. Timbul Siahaan Staf Ahli Menhan Bidang Sosial Jakarta, 2 Oktober 2013
NO A.
PASAL YG MENGAMANATKAN
ATURAN PELAKSANAAN I
ATURAN PELAKSANAAN II
PERATURAN PEMERINTAH (PP) 1. PASAL 10 AYAT (2) TTG PENGELOMPOKAN INDUSTRI PERTAHANAN 2. PASAL 34 AYAT (3) TTG PENYIAPAN SDM UTK MENGUASAI TEKNOLOGI PERTAHANAN & KEAMANAN 3. PASAL 56 TTG PEMASARAN ALPALHANKAM 4. PASAL 41 TTG INSENTIF FISKAL U/ PERLUASAN USAHA 5. PASAL 50 TTG INSENTIF FISKAL U/ PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTAHANAN
PP TENTANG PENYELENGGARAAN INDUSTRI PERTAHANAN PROGRES PENYUSUNAN DRAFT
1.
PERMENHAN TENTANG IZIN PRODUKSI DAN EKSPOR-IMPOR.
2.
PERMENHAN TENTANG MEKANISME PENGADAAN G TO G.
3. PERMENKEU TENTANG PEMBERIAN INSENTIF FISKAL.
6. PASAL 60 TTG PEMBERIAN FASILITAS PDN U/ PENJUALAN PRODUK INDUSTRI PERTAHANAN 7. PASAL 43 AYAT (9) TTG PENGATURAN IMBAL DAGANG & OFSET
PP TENTANG OFSET & IMBAL DAGANG PROGRES PEMBAHASAN DI PANTARKEM
1.
PERMENHAN TENTANG DEFENCE OFFSET.
2.
PERMENHAN TENTANG TOT
NO B.
PASAL YG MENGAMANATKAN
ATURAN PELAKSANAAN I
ATURAN PELAKSANAAN II
PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) 1. PASAL 23 TTG KETENTUAN MENGENAI SUSUNAN ORGANISASI & TATA KERJA SERTA SEKRETARIAT KKIP
PERPRES TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DAN KKIP SUDAH DISYAHKAN PERPRES 59 TAHUN 2013
2. PASAL 24 AYAT (2) TTG KEBIJAKAN PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN 3. PASAL 38 AYAT (5) TTG KEGIATAN PRODUKSI OLEH INDUSTRI PERTAHANAN 4. PASAL 44 AYAT (4) TTG SYARAT & TATA CARA PENGADAAN ALPALHANKAM DGN KONTRAK JANGKA PANJANG 5. PASAL 62 AYAT (3) TTG PENJAMINAN & PREFERENSI HARGA OLEH PEMERINTAH TERHADAP INDUSTRI PERTAHANAN
1. PERPRES TENTANG PENGELOLAAN INDUSTRI PERTAHANAN
PROGRES PROSES PENYUSUNAN DRAFT KERANGKA
PERMENHAN TENTANG ASSESSMENT DAN ASSISTENSI INDUSTRI 2. PERMENHAN TENTANG KRITERIA KEMAMPUAN INDUSTRI 3. PERMENHAN TENTANG MEKANISME PENENTUAN KEBUTUHAN JANGKA PANJANG
NO C.
PASAL YG MENGAMANATKAN KETETAPAN KKIP PASAL 30 : TENTANG KERAHASIAAN TERKAIT KEGIATAN LITBANGYASA
D.
ATURAN PELAKSANAAN I
KETETAPAN KKIP TENTANG KERAHASIAAN DALAM KEGIATAN LITBANGYASA
PERATURAN KKIP
PASAL 37 AYAT (3) : TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PRODUKSI INDUSTRI PERTAHANAN.
PERATURAN KKIP TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PRODUKSI
ATURAN PELAKSANAAN II
20252029
POSTUR ALUTSISTA IDEAL
POSTUR MEF TRANSISI POSTUR ALUTSISTA MEF
20202024
2015-2019
2010-2014
KEMANDIRIAN INDUSTRI PERTAHANAN YANG SIGNIFIKAN KEMAMPUAN BERKOLABORASI SECARA INTERNASIONAL PENGEMBANGAN YANG SUSTAINABLE
MENDUKUNG POSTUR IDEAL INDUSTRY GROWTH (PRODUCT JANGKA MENENGAH PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL (NEW PRODUCT DEVELOPMENT-ADVANCE TECHNOLOGY)
MENDUKUNG MEF PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJASAMA PRODUKSI NEW PRODUCT DEVELOPMENT
PENETAPAN PROGRAM STABILISASI DAN OPTIMALISASI INDUSTRI PERTAHANAN PENYIAPAN REGULASI INDUSTRI PERTAHANAN PENYIAPAN NEW FUTURE PRODUCTS
MEMENUHI PASAR DALAM NEGERI (JANGKA PENDEK) BERSAING SECARA INTERNASIONAL ECONOMIC GROWTH SUPPORT
5
BANGKUATHAN
ROADMAP KUAT POKOK (MEF)
ROADMAP KEKUATAN IDEAL
BANGINDHAN
ROADMAP JANGKA MENENGAH
ROADMAP JANGKA PANJANG
“Bangindhan dilakukan untuk mendukung Bangkuathan” 6
ALOKASI ANGGARAN KEMHAN DAN TNI TA. 2000 – 2013 Belanja Modal (Dalam Milyar Rupiah) Belanja Barang Belanja Pegawai
KEBIJAKAN PEMBERIAN TUNJANGAN DILUAR GAJI KIB II 1. Tunjangan Khusus Perbatasan 2. Tunjangan Kinerja 3. Kenaikan ULP 4. Kenaikan Berkala 5. Pemberian Gaji ke-13 6. Kenaikan Santunan dan Tunjangan Cacat 7. Asuransi Kesehatan 4% mulai berlaku 2014
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
11.671,82 8.539,73
17.130,40
12.754,94
23.108,11
21.711,70
32.640,06
28.229,18
33.667,62
32.871,07
58.192,13
42.310,13
81.963,56
72.538,51
7
KETERSEDIAAN ANGGARAN DIHADAPKAN PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN ALUTSISTA MEF KOMPONEN UTAMA ( Rp 332 T + 139,28 T = 471,28 T ) TRILIUN 50 T
Kekurangan/ Gap Alutsista dan Harwat; 66,5 T +18,5 T = 85 T
40 T
Gap Pemeliharaan ; 139,28- 32,5- 88,3 = 18,5 T Gap Pengadaan
30 T
8,8 T 7,5 T
20 T
; 332 T - 66,5 T - 199 T = 66,5 T
Qs Pemeliharaan ;
6,3 T
88,3
T
Qs Pengadaan ;
199 T
Total Qs
287,3 T
17,6
10 T
5,4 T 4,5 T
6,3 T
19,9 T
13,9 T
8,9 T
Tersedia; 32,5.T 66,5 T
;
Qd : 186,14 T
Qd : 186,14 T
99 T
TIME Catatan;
Pengadaan Pemeliharaan
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Renstra I Anggaran tersedia; 99 T Pemeliharaan; 32,5 T Pengadaan; 66,5 T
2016
2017
2018
2019
Renstra II
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Renstra III 8
PERTIMBANGAN DISUSUNNYA UU INDUSTRI PERTAHANAN Sishankamneg butuh ketersediaan Alpalhankam yang didukung kemampuan industri pertahanan DN yang mandiri guna mencapai tujuan nasional Ketersediaan Alpalhankam secara mandiri hrs didukung kemampuan industri pertahanan yang memerlukan pengelolaan manajemen yang visioner dengan memperhatikan tata kelola pemerintahan yang baik, mengandalkan SDM yang memiliki idealisme dan intelektualisme tinggi. Peraturan perundang-undangan di bidang industri pertahanan yang ada belum sepenuhnya mendorong dan memajukan pertumbuhan industri dan keunggulan SDM yang mampu mencapai kemandirian pemenuhan kebutuhan Alpalhankam 9
FAKTOR SUKSES
Pilar Industri Pertahanan Nasional Pertumbuhan & Stabilitas ekonomi Dukungan semua stakeholder
KONDISI SAAT INI
KEBIJAKAN DAN STRATEGI INDUSTRI PERTAHANAN
SKALA PRIORITAS Meningkatkan Kapasitas Produksi Nasional Transfer of Technology Joint Production Ekspor Alutsista
Tantangan Indhan Kesiapan alas hukum (UU 16/2012)
PROYEKSI KEDEPAN
Terwujudnya kemandirian di Bidang Industri Pertahanan Tahapan target Indhan
10
INDUSTRI PERTAHANAN
KEMAMPUAN PRODUKSI
I. BUMNIP/BUMNIS PT. DI
Fix Wing dan Rotary Wing
PT. PINDAD
Senjata, Munisi, Panser dan Rantis
PT. PAL
Kapal Perang dan Kapal Niaga s.d. 50.000 DWT
PT. DAHANA
Bahan Peledak (Militer & Komersil)
PT. LEN
Alkom HF/VHF/UHF (Manpack, Base Station , Mobile dan Hand held), Surveillance, Combat Management System, Listrik Tenaga Surya
PT. INTI
Video Surveillance System, Next Generation Video Messaging System, Digital TV System
PT. KRAKATAU STEEL
Baja KSW 500 (tahan peluru), Hot/Cold Rolled Coil, Wire Road
PT. INKA
Gerbong Penumpang & Barang
PT. BHARATA INDONESIA
Bomb Basket, Smart Bomb F-16 & alat-alat berat
PT. BOMA BISMA INDRA
Peralatan pembangkit tenaga listrik (Paiton), Peralatan pabrik semen, gula, amonia dsb.
PT. DOK PERKAPALAN KOJA BAHARI
Kapal LCT, LCU, Repowering KRI
PT. DOK PERKAPALAN SURABAYA
Kapal LCT, LCU, Repowering KRI 11
INDUSTRI PERTAHANAN
KEMAMPUAN PRODUKSI
II. BUMS (SWASTA) CV. SARI BAHARI
Bomb Udara Latih (P100)
PT. PALINDO
Kapal Cepat Rudal, Kapal Patroli
PT. LUNDIN INVEST
Kapal Cepat Rudal (Trimaran & Catamaran), RIB
PT. STARION
Karoseri kendaraan dan Rantis
PT. CMI
Radar, Vsat untuk Ground Segment Satelit
PT. LANGIT BIRU
Payung Udara Orang
PT. Persada Aman Sentosa PT. Saba Wijaya
Helm Anti Peluru
PT. MAJU MAPAN PT. GOENO
Kaporlap dan Tenda Lapangan
PT. SRITEX PT. FAMATEX
Pakaian Dinas, Kain Pakaian Dinas, Kain
PT. JANGKAR
Ransum/Makanan
12
30 Agustus 2012 di Bandung Harteknas
KKIP Tim Asistensi & Pokja
Kemristek DRN Komtekhan
Kemhan/ TNI Litbang Terapan
R o a d M a p
Phase 1 2010 – 2014 Penguasaan Desain
Phase 2 2015 - 2019 Penguasaan Produksi
Phase 3 2019 - 2024 Pengembangan Baru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Kendaraan Tempur MKB Propelan Roket Senjata Kapal Perang Atas Air Kapal Selam CMS Pesawat Tempur Pesawat Angkut UAV Radar Satelit Peluru Kendali Bom Alkom Almatsus Polri Non Alutsista
13
PROGRAM NASIONAL YANG SUDAH DITETAPKAN
1. PENGEMBANGAN JET TEMPUR KF-X/IF-X 2. PEMBANGUNAN KAPAL SELAM 3. PENGEMBANGAN ROKET & RUDAL NASIONAL
4. PEMBANGUNAN INDUSTRI PROPELLANT 5. PENGEMBANGAN RADAR NASIONAL
LATAR BELAKANG PENETAPAN PROGRAM NASIONAL
1. MULTI YEARS
2. LINTAS KABINET/KEMENTERIAN/LEMBAGA 3. DIPERLUKAN PERAN SERTA & DUKUNGAN DARI STAKEHOLDER TERKAIT 4. BERSIFAT STRATEGIS (GEOPOLITIK, 5. MULTIPLIER EFFECT (EKONOMI)
PENETAPAN PRODUK INDUSTRI PERTAHANAN MASA DEPAN (NEW FUTURE PRODUCTS OF DEFENCE INDUSTRY) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
INDUSTRI KENDARAAN TEMPUR (RANPUR/ARMOR VEHICLE) INDUSTRI KENDARAAN TAKTIS (RANTIS/TACTICAL VEHICLE). INDUSTRI KAPAL PERANG ATAS AIR (COMBAT VESSEL) DAN BAWAH AIR (SUBMARINE) INDUSTRI KAPAL-KAPAL PENDUKUNG (SUPPORT VESSEL). INDUSTRI PESAWAT MILITER ANGKUT RINGAN DAN SEDANG SERTA PESAWAT TEMPUR (FIX WING AND ROTARY WING) INDUSTRI SENJATA RINGAN UNTUK PERORANGAN & KELOMPOK/SATUAN (PISTOL, ASSAULT RIFFLE, CARABEN, SMR, SMS, SMB, MORTIR, AGL, RPG) INDUSTRI SENJATA BERAT (MERIAM) INDUSTRI ROKET/MLRS DAN TORPEDO SERTA PELURU KENDALI (RUDAL/MISSILE). INDUSTRI PERALATAN NETWORK CENTRIC OPERATION SYSTEM (C4SIR). a. ALAT KOMUNIKASI RADIO b. SISTEM KENDALI/KONTROL, KOMPUTASI DAN KOMANDO UNTUK PENEMBAKAN SENJATA (COMBAT MANAGEMENT SYSTEM/BATTLE MANAGEMENT SYSTEM) c. RADAR UNTUK PENCARI/DETEKSI & PENJEJAK SASARAN d. THERMAL OPTIC
16
PENGEMBANGAN PRODUK ALPALHANKAM
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT KAPAL PERANG ATAS AIR KAPAL SELAM KENDARAAN TEMPUR ROKET PELURU KENDALI PTTA RADAR COMBAT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) ALAT KOMUNIKASI (ALKOM) MUNISI KALIBER BESAR (MKB)
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
BOM SENJATA PROPELAN SATELIT SENJATA PELONTAR GAS AIR MATA KENDARAAN APC KENDARAAN AWC HELM ANTI PELURU ROMPI ANTI PELURU PUO/PUB DAN DRAG CHUTE PESAWAT TEMPUR 23. TEKNOLOGI KARBON KOMPOSIT
17
LEVEL TEKNOLOGI
PETA LEVEL TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN ALPALHANKAM
PKR
EMD
KCR MBT
CMS
JP
TD ALKOM JR KF-X/IF-X RUDAL RHAN 220/350/450 PABRIK PROPELAN MKB
JP
MASS PRODUCTION
KAPAL SELAM JR
PPTA
SS-1, SS-2 ANOA LPD CN 235
RADAR CONCEPT TECHNOLOGY DESIGN
RHAN 122 C705
PRODUCTION AND PROCUREMENT
CN295 T50
PROTOTYPE PRODUCTION AND TESTING
KETERANGAN: JP = JOINT PRODUCTION JR = JOINT RISET
LEVEL PENGEMBANGAN
18
18
CLUSTERING INDUSTRI PERTAHANAN Industri Komponen/ Sukucadang dan/atau Non Alutsista/ Industri Penunjang (Tier-3)
Kapal Perang lengkap dengan Integrated Weapon System termasuk CMS-nya
Industri alat utama/ lead integrator (Produsen Alat Utama/Alutsista), Assembler/manufaktur (Tier-1/BUMN)
Seal, Bearing, Filter dsb (BUMN, BUMS) Platform (BUMN, BUMS), Engine, Sistem Propulsi, Kapal, (BUMN, BUMS), Combat Management System/CMS (BUMN)
Industri Bahan Baku (Tier-4)
Plat Baja & Profil Kapal (BUMN, BUMS)
Industri Komp. Utama atau Alat Utama yg Penting/Strategis (sub sistem) (Tier-2/ industri pendukung).
CLUSTERING INDUSTRI PERTAHANAN Industri Komponen/ Sukucadang dan/atau Non Alutsista/ Industri Penunjang (Tier-3)
Industri alat utama (Tier1/BUMN) WEAPON CAL 20 MM
Electric Gun & Turret Drive
Fire Control System (FCS)
RODA & SUSPENSI
POWER PACK (BUMN, BUMS) BODY HULL, (BUMN)
RADIO SYSTEM
Industri Bahan Baku (Tier-4)
Driver Thermal Viewer
Industri Komp. Utama atau Alat Utama yg Penting/Strategis (sub sistem) (Tier-2/ industri pendukung)
9
PRODUK REGULASI INDUSTRI PERTAHANAN 1. PENETAPAN KRITERIA INDUSTRI PERTAHANAN.
2. PENENTUAN KEMAMPUAN INDUSTRI PERTAHANAN (ASSESSMENT & VERIFIKASI). 3. KEBIJAKAN DASAR UNTUK PENGADAAN ALUTSISTA TNI DAN ALMATSUS POLRI. 4. PEDOMAN UNTUK PENUNJUKAN LANGSUNG DALAM PROSES PENGADAAN KEPADA BUMNIP.
12 11
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NASIONAL YANG DIHASILKAN MELALUI SIDANG PLENO KKIP 1.
PENETAPAN KRITERIA INDUSTRI PERTAHANAN.
2.
PENENTUAN UNTUK PENILAIAN (ASSESSMENT & VERIFIKASI) KEMAMPUAN INDUSTRI PERTAHANAN.
3.
TUNTUNAN UNTUK PROSES REVITALISASI MANAJEMEN INDUSTRI PERTAHANAN BUMNIP.
4.
KEBIJAKAN DASAR UNTUK PENGADAAN ALUTSISTA TNI DAN ALMATSUS POLRI.
5.
PEDOMAN UNTUK PENUNJUKAN LANGSUNG DALAM PROSES PENGADAAN KEPADA BUMNIP.
6.
KEBIJAKAN DAN KETETAPAN HASIL SIDANG KKIP SEBAGAI BAHAN MASUKAN UNTUK DIRUMUSKAN DALAM RUU INDUSTRI PERTAHANAN YANG SAAT INI MENJADI HAK INISIATIF DPR DAN TELAH DISERAHKAN KEPADA PRESIDEN UNTUK FINALISASI.
23
Proyek kerjasama produksi (Joint Production) yang saat ini sedang berjalan: a. Turki: Alkom Pamtas dan Medium Tank b. Korea: Kapal Selam dan Pesawat Tempur KF-X/IF-X c. Belanda: Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Proyek kerjasama produksi (Joint Production) yang sedang dirintis/direncanakan. KKIP membuka peluang dan kesempatan kerjasama dengan negara-negara pemilik teknologi sehingga masih banyak peluang-peluang yang mungkin dicapai dan pilihannya tidak terbatas kepada negara-negara tertentu akan tetapi yang ingin memiliki komitmen untuk bekerjasama dengan Indonesia, yaitu: a. China: Rudal C-705 b. Industri Propellant dengan pilihan kerjasama Korea, Perancis & Turki c. Radar